Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PARTIKEL DAN BENDA/MATERI

1.1 Partikel

Benda atau materi dibentuk dari susunan partikel, dimana partikel adalah sebuah satuan dasar
dari benda atau materi. Bisa juga dikatakan bahwa partikel merupakan bagian atau satuan
terkecil dari suatu benda atau materi.
Yang disebut partikel adalah bagian terkecil dari suatu meteri atau benda. Partikel dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu : Atom, Molekul dan Ion.
Baik atom, molekul atau ion ke tiga2-nya merupakan satuan terkecil dari materi yg secara
umum disebut partikel

Gambar 1.1 Bagan Jenis Partikel

1. Atom
Atom adalah satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas nucleus (inti), yang biasanya
mengandung proton yang bermuatan positif dan neutron (netral), dan kulit yang berisi
muatan negatif yaitu electron.

1
Pengetian dasar dari atom :
- Atom terdiri dari proton, neutron, electron, (kecuali Hidrogen-1, tidak memiliki neutron)
- Atom murni memiliki karekteristik tertentu, yaitu punya jumlah proton dan electron yang
sama (jika tidak sama disebut ion)
- Kelompok atom2 yang punya karakteristik yang sama (jumlah proton sama dan jumlah
elektronya sama), dinamakan unsur.

Analogi sederhana untuk memahami unsur:


Setiap orang yang sering membaca, kita sebut si-kutu buku, ceritanya kita punya 4 teman
yang punya hobi membaca, sehingga kita simpulkan keempat teman kita ini si-kutu buku
karena punya kebiasaan yang sama.
Jadi teman kita = atom,
sama2 hobi baca = punya jumlah proton&elektron sama/ berkarakter sama,
si-kutu buku = unsur
Unsur adalah nama untuk kumpulan/himpunan atom yang punya karakter yang sama..

2. Molekul
Molekul adalah gabungan/ikatan dari beberapa atom, bisa dua atau lebih. Artinya ketika
berbicara molekul maka yang dibayangkan adalah gabungan banyak atom2 (bukan 1 atom).
- Jika gabungan dari atom unsur yang sama jenisnya maka disebut Molekul Unsur,
Contohnya: O2, H2, O3, S8
- Jika gabungan dari atom unsur yang berbeda jenisnya maka disebut Molekul Senyawa,
Contohnya: H2O, CO2, C2H5

3. Ion
Ion adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik positip disebut Cation,
dan ion yang bermuatan negatif disebut Anion.
Cation dan Anion dapat berupa ion tunggal atau hanya terdiri dari satu jenis atom saja.
Cation dan Anion dapat berupa ion poliatom atau mengandung dua atau lebih atom yang
berbeda.

2
1.2 Klasifikasi Materi

Materi secara umum dibagi menjadi 2 bagian yaitu zat tunggal dan campuran. Zat tunggal atau
dimolekul dapat berupa molekul unsur, atau berupa molekul senyawa. Sedangkan campuran
dapat berupa campuran homogen atau berupa campuran heterogen.

Gambar 1.2 Bagan Klasifikasi Materi

1. Zat Tunggal

a. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan, berupa sekelompok atom yang
memiliki karakter sama (punya jumlah proton yg sama pada intinya). Jumlah proton
pada inti ini disebut sebagai nomor atom unsur.
Unsur didefinisikan pula sebagai zat tunggal yang sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi
menjadi bagian yang lebih kecil.
Contoh : semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia
karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur
uranium.

3
Tabel 1.1 Contoh Unsur
Nama unsur Nama lain Lambang
(Indonesia)
Karbon Carbonium C
Kalsium Calsium Ca
Klorin Clorin Cl
Tembaga Cuprum Cu
Kalsium Calsium K
Perak Argentum Ag

b. Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait-mengait.
Senyawa dibentuk dari minimal 2 unsur yang berbeda. Walaupun dibentuk dari unsur
yang berbeda, namun senyawa tetap disebut zat tunggal, karena sifat-sifat unsur yang
membentuknya tidak dapat di temukan pada senyawa.
Dengan kata lain senyawa telah menjelma menjadi zat yang baru.
Contoh:
Reaksi antara Hidrogen(H) dan oksigen (O2), diperoleh zat baru yang disebut air, yaitu:
H + O2 ——–> H2O
Pada reaksi tersebut, dihasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari unsur-unsur
penyusunnya. Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan
oksigen adalah gas yang terdapat di udara yang sangat diperlukan tubuh kita untuk
pembakaran. Hasilnya air yang sangat jelas bahwa sifat air berbeda dengan sifat hidrogen
dan oksigen.

Tabel 1.2 Contoh Senyawa


Nama zat Rumus kmia
Air H2O
Amoniak NH3
Asam cuka CH3COOH
Sukrosa (gula) C12H22O11

4
Perbedaan Senyawa dan Molekul :
Setiap senyawa adalah molekul namun setiap molekul belum tentu senyawa. Senyawa
adalah gabungan minimal 2 atom berbeda, sedangkan molekul gabungan minimal 2 atom
bisa sama bisa juga berbeda.

2. Campuran
Campuran adalah Zat yang tersusun dari beberapa zat yang lain jenis dan tidak tetap
susunannya dari unsur dan senyawa. Campuran merupakan materi yang terdiri dari dua atau
lebih zat tunggal. Materi yang kita jumpai sehari-hari hampir semuanya campuran. Bahkan
kita sering membuat campuran bahan, misalnya ketika kita membuat kopi atau teh manis.
Campuran dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Campuran homogen = Larutan
- Campuran Heterogen = Suspensi,
- Campuran yang keadaannya antara suspensi dan larutan = Koloid

a. Larutan  adalah: campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut.
Ukuran partikel larutan sangat kecil, kurang dari 1 nm, sehingga tidak dapat dilihat
dengan menggunakan microskop ultra sekalipun. dan tidak dapat dibedakan antara zat
terlarut dan medium pelarutnya. Zat dalam larutan tidak dapat dipisahkan melalui
penyaringan.
Contoh larutan gula, kita tidak bisa membedakan mana gula mana air dalam larutan gula.
Beberapa contoh larutan adalah larutan garam, larutan asam basa dan lain-lain.
b. Koloid adalah: Koloid adalah campuran yang terdiri dari partikel terdispersi dan pertikel
pendispersi. Ukuran partikel koloid terletak antara 1 nm – 100 nm. Atau dengan kata lain
ukuran partikel koloid keadaannya antara suspensi dan larutan.
Contoh koloid adalah air susu, santan, air sabun, dan cat. Koloid tampak keruh tetapi
stabil (tidak memisah/mengendap). Bahan dalam campuran koloid tidak dapat dipisahkan
melalui penyaringan biasa, melainkan dengan menggunakan penyaring ultra.
c. Suspensi adalah: Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen. Ukuran
partikel suspensi lebih dari 100 nm.

5
Contoh suspensi adalah campuran terigu dalam air, apakah masih tampak terigu
tersebut ? Jawabannya Ya, Masih. Campuran ini awalnya tampak seperti larutan yang
keruh, tetapi lambat laun terpisah karena pengaruh gravitasi (mengalami pengendapan).
Suspensi dapat dipisahkan melalui penyaringan. Contoh suspensi yang lain misalnya
kapur dengan air, tanah dengan air, es cendol, campuran batu kali dengan pasir dan
lain-lain.

Gambar 1.3 Larutan, Koloid dan Suspensi

Zat tunggal dapat berupa unsur dan senyawa, sedangankan campuran ada yang bersifat
homogen, ada pula yang heterogen. Dengan demikian, klasifikasi materi adalah seperti pada
gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1.4 Bagan Materi Homogen dan Heterogen

Homogen artinya apabila meteri tersebut dibagi-bagi, maka di setiap bagian memiliki sifatnya
sama

6
Hoterogen artinya apabila meteri tersebut dibagi-bagi, maka di setiap bagian memiliki sifatnya
yang berbeda

7
8
BAB II

TEORI ATOM BOHR

2.1 Model Atom Rutherford

Niels Bohr adalah orang pertama di dunia yang pada tahun 1913 menerapkan teori kuantum
untuk masalah struktur atom. Ia menggunakan teori berkas cahaya Planck dan model atom
Rutherford untuk menjelaskan energy (cahaya) yang muncul pada atom hydrogen. Dibawah ini
sebagai contoh model atom Rutherford

Orbit dalam Orbit luar Inti (nucleus)

Gambar 3,1 Model Atom Rutherford

Menurut Rutherford, setiap atom terdiri dari inti yang sangat kecil yang terdiri dari beberapa
proton dan beberapa neutron, dan di kelilingi oleh electron yang bergerak. Electron dan proton
mempunyai muatan listrik yang besarnya 1,60 x 10-19 C dengan tanda negatif untuk electron dan
positif untuk proton sedangkan neutron tidak bermuatan listrik. Massa partikel-partikel subatom
ini sangat kecil: proton dan neutron mempunyai massa kira-kira sama yaitu 1,67 x 10 -27 kg, dan
lebih besar dari elektron yang massanya 9,11 x 10-31 kg.

Setiap unsur kimia dibedakan oleh jumlah proton di dalam inti, atau nomor atom (Z). Untuk
atom yang bermuatan listrik netral atau atom yang lengkap (berarti jumlah proton dan electron
sama), nomor atom adalah sama dengan jumlah electron. Nomor atom merupakan bilangan bulat
dan mempunyai jangkauan dari 1 untuk hidrogen hingga 94 untuk plutonium yang merupakan
nomor atom yang paling tinggi untuk unsur yang terbentuk secara alami.

9
Elektron menggelilingi inti (nucleus) pada orbit tertentu. Di dalam atom terdapat kulit/orbit luar
dan kulit/orbit dalam. Orbit dalam adalah orbit electron yang berada paling dekat dengan inti.
Sedangkan Orbit luar adalah orbit paling luar (terjauh) dari inti. Orbit luar dapat menampung
lebih banyak electron. Electron pada orbit luar atau disebut electron valensi, akan menentukan
sifat-sifat kimia dari atom.

2.2 Model Atom Bohr

Seperti telah dijelaskan pada model Atom Rutherford bahwa inti Atom yang bermuatan positif
disekeliling electron yang bermuatan negative, dan Bohr menjelaskan bahwa :

- Spektrum atom menunjukkan bahwa electron dalam atom hanya dapat beredar pada
lintasan tertentu dengan tingkat energi tertentu pula.
- Pada lintasan elektron tersebut bersifat tetap (stasioner) berupa lingkaran dengan jari jari
tertentu yang disebut dengan kulit atom.
- Setiap lintasan ditandai dengan satu bilangan bulat yang disebut bilangan kuantum utama
(n), mulai dari 1, 2, 3, 4, dan seterusnya, yang dinyatakan dengan lambang K, L, M, N,
dan seterusnya.
Bilangan 1 2 3 4 Dan seterusnya
kuantum (n)
Lambang kulit K L M N Dan seterusnya

Gambar 3,2 Model Atom Bohr

10
2.3 Teori mekanika kuantum (Max Planck)

Pada tahun 1900 Max Planck menumbangkan teori para ahli fisika yang mengatakan bahwa
radiasi elektromagnetik bersifat kontinu. Max Planck mengajukan pernyataan bahwa radiasi
elektromagnetik bersifat diskret, yaitu suatu benda hanya dapat menyerap atau memancarkan
radiasi elektromagnetik dalam bentuk paket-paket kecil. Paket kecil itu dinamakan kuantum.
Teori Max Planck menunjukkan bahwa electron hanya dapat berada pada tingkat energy
terntentu. Energi pada setiap kuantum atau paket paket kecil tergantung pada frekuensi radiasi
yang dipancarkan atau diserap.
Pernyataan tersebut dapat dituliskan seperti persamaan berikut ini :

E=hxν

Dimana E : Energi kuantum (joule)


h : Tetapan Planck = (6,63 x 10– 34)
ν : Frekuensi radiasi  (hertz)

Teori Max planck diperkuat oleh teori efek fotolistrik yang dikemukakan oleh Albert Einstein
pada tahun 1905. efek fotolistrik adalah keadaan dimana cahaya mampu mengeluarkan elektron
dari permukaan logam (yang paling jelas adalah pada logam alkali), oleh Einstein untuk satuan
cahaya, satu kuantum radiasinya diberi nama foton.
Teori ini dipakai oleh Niel Bohr dalam merumuskan tingkat energy dan penyerapan serta
pemancaran besarnya energy electromagnetic dari perpindahan electron dari tingkat energy
rendah ke tingkat energy yang lebih tinggi.

2.4 Tingkatan Energi

Berdasarkan teori kwantum Max Plank, dapat diterpkan dalam model Atom Bohr dan dapat
dijelaskan sebagai berikut :

11
- Setiap electron hanya dapat berada/menempati orbitnya sesuai dengan tingkat energy
tertentu.
- Semakin besar harga n (makin jauh dari inti), makin besar energi electron yang mengorbit
pada kulit itu. Jadi tingkat energi kulit L lebih besar dari pada kulit K,tingkat energi kulit
M lebih besar daripada kulit L dan seterusnya.
- Berikut tingkat level/tingkat energy electron dari masing-masing kulit atom

Gambar 3.3 Tingkat Energi Elektron

Dimana : eV (electron volt) merupakan satuan enegi electron. 1eV = 1.60217657 × 10-19 joules

- Kulit/orbit yang ditempati electron apakah kulit K,L,M atau yang lainnya bergantung
pada tingkat energi electron itu.
- Elektron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan tertentu (lintasan yang ada), dan tidak
boleh berada di antara dua lintasan. lintasan yang akan ditempati oleh electron tergantung
pada tingkat energinya.

2.5 Perpindahan Lintasan/Orbit Electron

Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain karena akibat adanya
penyerapan atau pemancaran/pelepasan energi dari luar.

12
- Pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), electron akan menempati tingkat energi
tertentu, yaitu dimulai dari kulit K, L, M, dan seterusnya. Keadaan seperti itu disebut
tingkat dasar (ground state).
- Apabila suatu atom mendapatkan energi dari luar (misalnya dipanaskan atau disinari atau
terdapat medan magnet), maka electron akan terjadi penyerapan energi yang sesuai
sehingga electron akan berpindah dari tingkat energy yang rendah ke tingkat energi yang
lebih tinggi. Keadaan demikian disebut keadaan tereksitasi (excited state).
- Namun keadaan tereksitasi merupakan keadaan yang tidak stabil dan hanya berlangsung
sebentar. Electron akan kembali pada tingkat energi yang lebih rendah disertai dengan
pelepasan energi berupa gelombang electromagnet/cahaya.

Gambar berikut menunjukan bagaimana penyerapaan dan pelepasan energy pada


perpindahan electron dari tingkat energy yang satu ke tingkat energy lainya :

Gambar 3,4 Perpindahan Orbit Elektron

Pelepasan energi electron berupa energy electromagnetic yaitu dapat berupa radiasi energy listrik
atau cahaya

13
Gambar 3,5 Pancaran Radiasi Elektromagnetik

- Besarnya penyerapan Energi elektron (ΔE) dapat dihitung dengan persamaan :

ΔE = Ea – Em

dimana Ea : tingkat energi akhir


Em : tingkat energi mula (awal)

- Kembalinya Electron dari tingkat energy yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih
rendah disertai dengan pelepasan energi berupa energy gelombang electromagnet.
Sesuai dengan teori kuantum Max Planck maka energy gelombang electromagnet yang
dipancarkan/diradiasikan oleh electron dapat dihitung dengan persamaan :

E=hxν

Dimana E : Energi gelombang electromagnet yang dipancarkan oleh electron


h : Tetapan Planck = (6,63 x 10– 34)
ν : Frekuensi pancaran/radiasi gelombang electromagnet (hertz)

14
BAB III
ENERGI LISTRIK

Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa benda terbentuk dari molekul-molekul, dimana
melekul merupakan gabungan/ikatan dari beberapa atom. Atom itu sendiri memiliki muatan
listrik yang dibawa oleh proton dan electron.

3.1 Muatan Listrik

Muatan listrik didefinisikan sebagai sifat yang dimiliki oleh suatu benda/metari yang membuat
benda tersebut mengalami gaya (tarik menarik atau tolak menolak) dengan benda/materi lain
yang berdekatan. Oleh Coloumb besarnya muatan listrik suatu materi disimbulkan q dengan
satuan coloumb.
q (muatan) adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu yang dibawa oleh proton (muatan
positif) maupun electron (muatan negatif) besarnya = 1,60 x 10-19 C.
Muatan listrik total suatu materi ini bisa positif, jika atom dari materi tersebut kekurangan
electron. Sementara materi yang atomnya kelebihan elektron akan bermuatan negatif.
Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan
materi merupakan kelipatan dari satuan q dasar dari electron atau proton.
Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya
(membentuk materi dengan muatan total yang netral atau tak bermuatan).

3.2 Hukum Coulomb

Hukum Coloumb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya (F) yang timbul
antara dua titik ber muatan (q1 dan q2), yang terpisahkan jarak tertentu (r).

Besarnya gaya dapat dihitung dengan persamaan :

15
Dimana : F = Gaya tarik menarik/tolak menolak, dengan satuan Newton (N)
q = muatan listrik materi, dengan satuan Coloumb (C)
r = jarak antara materi bermuatan, dengan satuan meter (m)

catatan :
Gaya tarik menarik terjadi apabila kedua materi mempunyai muatan yang berlawanan tanda
(positif dan negative). Sedangkan Gaya tolak menolak apabila kedua materi mempunyai muatan
yang sama tanda (positif dan positif atau negative dan negative)

3.3 Medan Listrik

Medan listrik merupakan efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik (seperti
elektron, proton atau ion) terhadap muatan uji (q) yang berada dalam ruang di sekitarnya.
Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan perbandingan antara besarnya muatan dan
gaya. Medan listrik memiliki satuan Newton/coulomb (N/C).

F =qE
E = F/q
F = kQq/r2
E = k Q/r2

Di mana E : Medan Listrik, dengan satuan Newton/Coloumb (N/C)


F : Gaya yang dirasakan oleh muatan uji, dengan satuan Newton (N)
q : Muatan uji, dengan satuan Coloumb (C)
Q : Besarnya muatan sumber, dengan satuan Coloumb (C)

Catatan :

Setiap materi bermuatan (Q), akan menimbulkan medan listrik (E) disekitarnya.

16
3.4 Arus Listrik

Arus Listrik merupakan efek dari gerakan partikel bermuatan listrik yang terjadi karena gaya
medan listrik yang diberikan searah dengan medan untuk muatan (+) dan berlawanan arah
dengan medan untuk muatan (-)
Pada bahan padat, arus listrik adalah pergerakan elektron atau disebut juga konduksi elektronik.
Pada bahan ion, arus listrik adalah gerakan ion dan disebut juga konduksi ionic.
Besarnya Arus listrik (I) adalah banyaknya muatan listrik (q) yang berpindah akibat dari
pergerakan elektron-elektron dalam penghantar, setiap satuan waktu.
Satuan Arus listrik dapat diukur dalam satuan Ampere, satu ampere yaitu berpindahnya muatan
listrik sebesar satu coloumb dalam satu detik.

Untuk arus yang konstan, besar arus (I) dalam Ampere dapat diperoleh dengan persamaan :

I = q/t

di mana : I : arus listrik, dalam satuan Ampere (A)


q : jumlah muatan listrik yang berpindah, dalam satuan Coloumb (C)
t : waktu perpindahan, dalam satuan detik atau second (s)

Sedangkan secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu adalah :

Dengan demikian dapat ditentukan jumlah total muatan yang dipindahkan pada rentang waktu 0
hingga melalui integrasi:

3.5 Potensial Listrik dan Energi Potensial Listrik

Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai besarnya usaha/kerja (work) yang diperlukan
untuk memindahkan satu satuan muatan positif dari suatu titik/tempat ke titik/tempat yang lain.
Atau besarnya energy potensial listrik yang diperlukan untuk memindahkan satu coloumb
muatan positif dari suatu tempat ke tempat yang lain.

17
Dengan demikian Potensial listrik dapat pula diartikan sebagai energi potensial listrik per
satuan muatan penguji.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut,

U = qV

Di mana : V: potensial listrik, dalam satuan Volt (V)


U : energi potensial listrik, dalam satuan Joule (J)
q : muatan penguji, dalam satuan Coloumb (C)

Jadi menurut definisi diatas, volt adalah joule/coulomb

3.6 Daya Listrik (Power)

Daya listrik didefinisikan sebagai laju/kecepatan hantaran energi listrik pada suatu aliran listrik.
Atau dapat dikatakan Daya listrik adalah besarnya Energi potensial listrik yang dikeluarkan
setiap satuan waktu. Daya listrik dilambangkan oleh huruf P (Power) dalam persamaan listrik.
Satuan daya listrik adalah watt , yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per
satuan waktu (joule/detik). Jadi yang disebut daya 1 watt adalah energy potensial listrik 1 joule
yang dikeluarkan dalam 1 detik.
Dalam sub-bab sebelumnya kita sudah mengenal Energi potensial listrik (U), maka Daya listrik
dapat dituliskan dalam persamaan :

P = U/t atau U = P.t

Dimana t adalah waktu, dalam satuan detik atau second (s)


Karena U = qV , maka P = qV/t sedangkan dari I = q/t, sehingga P dapat dituliskan menjadi

P = V.I

18

Anda mungkin juga menyukai