Pengantar
Ilmu Bahan
Struktur, sifat dan mikrokopis
benda padat, cair dan gas
01
Abstract Kompetensi
Pada modul ini dibahas tentang Mampu memahami tentang struktur
struktur fisik dan sifat-sifat fisik dan sifat-sifat makroskopik
makroskopik benda padat, cair dan benda padat, cair dan gas;
gas; Klasifikasi material teknik Klasifikasi material teknik elektro,
elektro, konduktor, semikonduktor,
isolator, super konduktor dan konduktor, semikonduktor, isolator,
bahan magnetik dan super konduktor dan bahan
permasalannya. magnetik dan permasalannya.
Pendahuluan
Bagi yang mereka mengetahui sifat-sifat bahan yang digunakan, akan memperlakukan bahan
yang digunakan dengan sebaik-baiknya. Bila memahami bahan apa yang harus dipakai untuk
suatu maksud tertentu, maka dapat mencari alternatif bahan pengganti, dan sebagianya.
Bahan tersebut dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah
pada suhu tetentu (Padat, cair, gas).
Selain pengelompokan berdasarkan wujud tersebut dalam teknik listrik ada beberapa
pengelompokan jenis bahan antara lain:
Bahan besi
Bahan penghantar
Bahan penyekat
Bahan semi konduktor (setengah Penghantar)
Bahan magnetis
Bahan super konduktor
Bahan nuklir
Bahan khusus(untuk kontak-kontak, sekring dsb)
Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat
lain dari bahan, yaitu :
Sifat Mekanis
Sifat Fisis
Sifat Kimia.
Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi pada
suatu benda:
Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat
kenyal (elastis).
Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja
yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas
kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja
jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.
Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu
yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai jika
mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun.
Karena berat benda tetap, maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari logam.
Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan itu
sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang disebut
berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut pemburaman.
Bahan Penghantar (conductors) adalah bahan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar (electrical conductivity) yang besar dan
tahanan listrik (electrical resistance) kecil.
Bahan Penyekat (insulating materials) adalah bahan yang berfungsi untuk menyekat
(memisahkan dua penghantar yang bertegangan) agar tidak terjadi kebocoran arus listrik
apabila kedua penghantar tersebut bertegangan. Bahan penyekat yang sering ditemui
dalam teknik listrik adalah plastik, karet, dan sebagainya. Maka dengan demikian, bahan
penyekat (isolator) sebaiknya memiliki tahanan jenis yang besar serta tegangan tembus
yang tinggi.
Bahan Setengah Penghantar (Semi Konduktor) adalah bahan yang mempunyai daya
hantar lebih kecil dibandingkan dengan bahan konduktor, tetapi lebih besar dibandingkan
bahan isolator. Dalam teknik elektronika, banyak dipakai semi konduktor dari bahan
germanium (Ge) dan Silicon (Si). Dalam keadaan aslinya, Ge dan Si adalah bahan pelikan
dan merupakan isolator.
Dalam pembuatannya di Pabrik bahan-bahan tersebut diberi kotoran. Dengan maksud jika
bahan tersebut dikotori dengan alumunium maka diperoleh bahan semikonduktor type P
(bahan yang kekurangan elektron/mempunyai sifat positif). Jika dikotori dengan fosfor
maka yang dipeoleh adalah semikonduktor jenis N (bahan yang kelebihan electron,
sehingga bersifat negative). Ge mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandingkan Si,
sedangkan Si lebih tahan panas dibanding Ge.
Bahan Magnetik (Magnetic Materials) dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu ferro
magnetic, para-magnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah bahan yang
mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet. Contoh
bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi pasir, stalloy, dan
sebagainya. magnet yang merupakan magnet permanen, misalnya alnico, cobalt, baja
arang, dan sebagainya. Baja untuk magnet sering dijumpai pada pelat-pelat
motor/generator, pelat-pelat transformator, dan sebagainya. Dalam bidang elektronika,
digunakan bahan magnet misalnya pada speaker, alat-alat ukur elektronika, dan
sebagainya.
Bahan Super Konduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan
tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia
a. Udara
Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapat dan mempunyai tegangan tembus
yang cukup besar yaitu 30𝑘𝑉/𝑐𝑚 . Susunan udara di muka bumi, terdiri atas 79%
Nitrogen (𝑁2) dan 20% Oksigen (𝑂2), sedangkan sisanya adalah sekitar 1% terdiri dari:
Argon, Helium, Neon, Kripton, karbondioksida dan lain-lain. Pada sistem jaringan tenaga
listrik, maka udara merupakan bahan penyekat antara kawat konduktor atau antara kawat
konduktor dengan tanah. Pada tekanan yang tidak terlalu tinggi, udara merupakan bahan
penyekat yang baik, kebocoran melalui udara adalah kecil sekali. Tetapi pada tekanan yang
cukup tinggi, maka akan terjadi loncatan elektron di udara. Udara sering juga digunakan
sebagai pendingin.
b. Hidrogen
Sifat-sifatnya adalah: tidak berwarna dan tidak berbau,merupakan gas yang
teringan,mudah terbakar tetapi tidak memelihara pembakaran,bila bercampur dengan
d. Ciri Khas Molekul Zat Gas adalah gaya tarik menarik sangat kecil, susunannya sangat
tidak teratur, letaknya saling berjauhan, dan bergerak sangat bebas.
Bahan isolasi cair biasanya digunakan sebagai bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik,
misalnya: transformator, rheostat dsb. Dalam hal ini, bahan isolasi cair berfungsi sebagai
isolator arus listrik dan sekaligus sebagai pendingin. Oleh karena itu bahan isolator cair harus
mempunyai tegangan tembus yang besar dan daya hantar panas yang tinggi.
a. Minyak transformator
Minyak trafo alias minyak transformator adalah suatu bahan isolasi liquid yang digunakan
sebagai isolasi serta sebagai pendingin pada transformator. Separuh bagian bahan isolasi
tersebut diwajibkan memiliki kemampuan untuk dapat menahan tegangan tembus,
sedangkan sebagai fungsi pendingin minyak trafo ini harus bisa meredam panas yang
timbul. Dengan dua kemampuan penting yang melekat pada minyak trafo maka
diharapkan penggunaan minyak trafo dapat melindungi trafo dari gangguan-gangguan
yang tidak diharapkan.
Secara umum minyak trafo memiliki senyawa atau kandungan hidrokarbon, dimana
senyawa hidrokarbon yang ada adalah senyawa hidrokarbon parafinik, aromatik dan tak
krtinggalan senyawa hidrokarbon naftenik. Selain senyawa-senyawa dari keluarga
Sebagai cairan isolasi minyak trafo baru harus mempunyai tegangan tembus minimal 120
kV/cm, sedang untuk minyak yang terpakai minimal 80 kV/cm. Sebagai cairan pendingin,
nilai viskositas untuk minyak baru maksimal 18.50 milipoises, sedang untuk minyak yang
terpakai maksima 19.24 miliposes. Titik nyala minimum 146oC. Trafo dalam keadaan
berbeban akan timbul panas antara 60oC - 80oC pada kumparan-kumparan yang disalurkan
pada minyaknya dengan cara konveksi dan radiasi ke udaramelalui sistem pendinginannya.
Trafo dengan, type conservator, minyak trafo mempunyai kontak dengan udara luaryang
mengandung asam. Dan inilah yang lambat laun dapat merusak minyak trafo.
Zat asam pada suhu minyak antara 60oC - 80oC bereaksi dengan minyak trafo,sehingga
terjadi persenyawaan asam dan air sehingga kadar asam dan air dalamminyak trafo ini
makin tinggi. Bila minyak trafo berkadar asam tinggi bereaksi dengankumparan dan
bagian logam trafo dari trafo akan membentuk garam-garam yang takdapat larut
mengendap berupa bintik-bintik berwarna merah coklat.
Kondisi tersebut bila dibiarkan berlangsung terus, berakibat merusak kumparan trafodan
minyak menjadi kental, hingga daya pendingin serta tegangan tembusnya makin turun.
Nilai tegangan tembus, Tegangan tembus yang terlalu rendah menunjukkan adanya
kontaminasi seperti air,kotoran, debu atau partikel konduktif dalam minyak. Tegangan
Tembus sebelum difilter = e30kV/2.5mm atau e80 kV/mm, Setelah difilter =
e50kV/2.5mm atau e120 kV/mm
Ciri Khas Molekul Zat Gas adalah: gaya tarik menarik sangat kecil, susunannya sangat tidak
teratur, letaknya saling berjauhan, dan bergerak sangat bebas.
a. Bahan tambang
Bahan tambang merupakan bahan yang asalnya didapat dari penggalian tanah. Bahan ini
ada yang berbentuk bijih (besi, timah, seng dan lain-lain), dan harus diproses terlebih dahulu
dalam dapur untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki. Selain itu ada beberapa
brongkolan/batu (pualam, batu tulis dan sebagainya).
1). Batu pualam
yang dimaksud dengan batu pualam adalah batu kapur (CaCo3) atau dolimit yang dipoles.
Sifat-sifatnya yaitu ada yang berwarna putih, kuning, kelabu dan lain-lain tergantung dari
warna pigmen, mudah pecah dan berat, dan mudah menghisap air atau minyak. Karena sifat-
sifat tersebut diatas, maka sekarang batu pualam jarang dipakai sebagai bahan isolasi.
3). Mika
Sifat-sifat dari mika adalah kekuatan dielektriknya 3.000 V/mm, dielektric loss factornya
rendah, tahanan listriknya tinggi, tahan terhadap panas dan lembab, kekuatan mekanisnya
baik, temperaturnya kerjanya baik, dan mudah lentur tetapi kuat
Bentuk senyawa dari mika:
Mika alam, Muscovita [KAl2, AlSi3O(OH)2] disebut juga Lonit mika, merupakan bahan
yang paling banyak digunakan. Selain itu Phlogopite [KAl2, AlSiO3(OH)2] sifat-sifatnya
tidak sebaik Muscovite, tetapi tahan terhadap temperatur tinggi, mempunyai kestabilan yang
tinggi dan jernih.Mika sintetis, fluorophlogopite, mika ini dibuat dengan jalan memanaskan
campuran antara silikat, aluminium, magnesium, dan ditambahkan kedalam Fluorence
Compound. Susunan atomnya hampir sama dengan phlogopite.Penggunaan mika :Sebagai
bahan isolasi yang terpenting seperti elemen-elemen pemanas mesin-mesin elektrik sebagai
bahan dielektrik termasuk kelas C, karena tahan terhadap temperatur, bila dicampur dengan
dielektrik kelas A akan membentuk golongan perantara B dan bila dicampur dengan silikon
menghasilkan bahan dielektrik kelas H dipergunakan sebagai bahan pengisi
kapasitor.Sebagai bahan kapasitor, mica receiving, mica transmitting dan mica reconstituted.
4). Mekanit
Merupakan mika yang dirubah sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Contohnya : polat
mekanit, mekanit komutator, pita mekanit.
5) Bahan-bahan berserat
Ada tiga macam golongan dasar yang dipergunakan yaitu tumbuhtumbuhan, binatang, dan
Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat
lain dari bahan, yaitu:
a. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya
dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung kepada
besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat. Jika tidak
ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi pada suatu
benda:
Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat
kenyal (elastis)
Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja
yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas
kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja
jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.
b. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu
yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai
jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya
c. Sifat Kimia berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari logam.
Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan itu
sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang
disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut
pemburaman.
S.M. Sze, Semiconductor Devices Physics and Technology, 2nd Edition, 2001