Anda di halaman 1dari 14

MODUL PERKULIAHAN

Pengantar
Ilmu Bahan
Struktur, sifat dan mikrokopis
benda padat, cair dan gas

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik ELektro W141700057 Trie Maya Kadarina, ST, MT

01

Abstract Kompetensi
Pada modul ini dibahas tentang Mampu memahami tentang struktur
struktur fisik dan sifat-sifat fisik dan sifat-sifat makroskopik
makroskopik benda padat, cair dan benda padat, cair dan gas;
gas; Klasifikasi material teknik Klasifikasi material teknik elektro,
elektro, konduktor, semikonduktor,
isolator, super konduktor dan konduktor, semikonduktor, isolator,
bahan magnetik dan super konduktor dan bahan
permasalannya. magnetik dan permasalannya.
Pendahuluan

Dalam menggunakan suatu bahan/peralatan harus memiliki suatu pengetahuan dan


keahlian/mengenal suatu sifat-sifat suatu jenis bahan agar dalam penggunaannya tepat
sehingga tidak menimbulkan kerugian atau bahaya dalam penggunaannya.

Bagi yang mereka mengetahui sifat-sifat bahan yang digunakan, akan memperlakukan bahan
yang digunakan dengan sebaik-baiknya. Bila memahami bahan apa yang harus dipakai untuk
suatu maksud tertentu, maka dapat mencari alternatif bahan pengganti, dan sebagianya.

Bahan tersebut dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah
pada suhu tetentu (Padat, cair, gas).

Selain pengelompokan berdasarkan wujud tersebut dalam teknik listrik ada beberapa
pengelompokan jenis bahan antara lain:

 Bahan besi
 Bahan penghantar
 Bahan penyekat
 Bahan semi konduktor (setengah Penghantar)
 Bahan magnetis
 Bahan super konduktor
 Bahan nuklir
 Bahan khusus(untuk kontak-kontak, sekring dsb)

Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat
lain dari bahan, yaitu :

 Sifat Mekanis
 Sifat Fisis
 Sifat Kimia.

2018 Pengantar Ilmu Bahan


2 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya dari
luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung kepada besar
kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat.

Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi pada
suatu benda:

 Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat
kenyal (elastis).
 Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja
yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas
kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
 Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja
jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.

Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu
yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai jika
mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun.
Karena berat benda tetap, maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga dapat disimpulkan
sebagai berikut:

 Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang


 Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah
 Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas

Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari logam.
Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan itu
sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang disebut
berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut pemburaman.

2018 Pengantar Ilmu Bahan


3 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Bahan

 Bahan Penghantar (conductors) adalah bahan yang dapat menghantarkan arus listrik
dengan mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar (electrical conductivity) yang besar dan
tahanan listrik (electrical resistance) kecil.
 Bahan Penyekat (insulating materials) adalah bahan yang berfungsi untuk menyekat
(memisahkan dua penghantar yang bertegangan) agar tidak terjadi kebocoran arus listrik
apabila kedua penghantar tersebut bertegangan. Bahan penyekat yang sering ditemui
dalam teknik listrik adalah plastik, karet, dan sebagainya. Maka dengan demikian, bahan
penyekat (isolator) sebaiknya memiliki tahanan jenis yang besar serta tegangan tembus
yang tinggi.
 Bahan Setengah Penghantar (Semi Konduktor) adalah bahan yang mempunyai daya
hantar lebih kecil dibandingkan dengan bahan konduktor, tetapi lebih besar dibandingkan
bahan isolator. Dalam teknik elektronika, banyak dipakai semi konduktor dari bahan
germanium (Ge) dan Silicon (Si). Dalam keadaan aslinya, Ge dan Si adalah bahan pelikan
dan merupakan isolator.
Dalam pembuatannya di Pabrik bahan-bahan tersebut diberi kotoran. Dengan maksud jika
bahan tersebut dikotori dengan alumunium maka diperoleh bahan semikonduktor type P
(bahan yang kekurangan elektron/mempunyai sifat positif). Jika dikotori dengan fosfor
maka yang dipeoleh adalah semikonduktor jenis N (bahan yang kelebihan electron,
sehingga bersifat negative). Ge mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandingkan Si,
sedangkan Si lebih tahan panas dibanding Ge.
 Bahan Magnetik (Magnetic Materials) dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu ferro
magnetic, para-magnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah bahan yang
mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet. Contoh
bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi pasir, stalloy, dan
sebagainya. magnet yang merupakan magnet permanen, misalnya alnico, cobalt, baja
arang, dan sebagainya. Baja untuk magnet sering dijumpai pada pelat-pelat
motor/generator, pelat-pelat transformator, dan sebagainya. Dalam bidang elektronika,
digunakan bahan magnet misalnya pada speaker, alat-alat ukur elektronika, dan
sebagainya.
 Bahan Super Konduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan
tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia

2018 Pengantar Ilmu Bahan


4 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menemukan bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat ini
telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi paduan dan senyawa
yang menunjukkan sifat-sifat hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar antara 1
samapai 19° Kelvin. Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri), alumunium, dan mercury,
pada suhu mendekati 0°K mempunyai resistivitas nol.
 Bahan Nuklir. Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan bakar reaktor nuklir. Reaktor
nuklir adalah pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat membelah, yang
disusun sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam keadaan dan
kondisi terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat dipergunakan sebagai
bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam
reaktor nuklir digunakan bahan bakar uranium 235, plutonium-239, uranium-233.

STRUKTUR SIFAT-SIFAT DAN MIKROKOPIS BENDA


PADAT, CAIR, DAN GAS

Bahan Isolasi Yang Berbentuk Gas

a. Udara
Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapat dan mempunyai tegangan tembus
yang cukup besar yaitu 30𝑘𝑉/𝑐𝑚 . Susunan udara di muka bumi, terdiri atas 79%
Nitrogen (𝑁2) dan 20% Oksigen (𝑂2), sedangkan sisanya adalah sekitar 1% terdiri dari:
Argon, Helium, Neon, Kripton, karbondioksida dan lain-lain. Pada sistem jaringan tenaga
listrik, maka udara merupakan bahan penyekat antara kawat konduktor atau antara kawat
konduktor dengan tanah. Pada tekanan yang tidak terlalu tinggi, udara merupakan bahan
penyekat yang baik, kebocoran melalui udara adalah kecil sekali. Tetapi pada tekanan yang
cukup tinggi, maka akan terjadi loncatan elektron di udara. Udara sering juga digunakan
sebagai pendingin.

b. Hidrogen
Sifat-sifatnya adalah: tidak berwarna dan tidak berbau,merupakan gas yang
teringan,mudah terbakar tetapi tidak memelihara pembakaran,bila bercampur dengan

2018 Pengantar Ilmu Bahan


5 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
udara mudah meletus tegangan tembusnya 18 𝑘𝑉/𝑐𝑚𝑔𝑎𝑠 hidrogen ekonomis bila
dipergunakan pada mesin-mesin kapasitas 15 𝑀𝑊 ke atas. Keuntungan pengunaan gas
hidrogen dibandingkan dengan udara:
Kebisingan suara berkurang, Temperatur pendinginan yang dibutuhkan relatif rendah,
Efisiensi dapat naik antara 0,7 sampai 1% lebih tinggi dengan kepekatan Hidrogen 8
sampai 10 kali lebih rendah daripada udara. Daya hantar panas hidrogen 6 sampai 7 kali
lebih besar daripada udara. Tidak membutuhkan pengamanan terhadap bahaya kebakaran
(hidrogen tidak memelihara kebakaran).

c. Sulfur Heksafluorida (𝑆𝐹 )


Belerang heksafluorida (𝑆𝐹 ) adalah suatu gas anorganik yang tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mudah terbakar, dan sangat berpotensi merupakan gas rumah kaca, yang
mana ia merupakan insulator listrik yang baik. 𝑆𝐹 memiliki geometri molekul oktahedral,
terdiri dari enam atom fluor yang menempel pada atom pusat belerang. Senyawa ini adalah
molekul hipervalen. Khas pada gas nonpolar, senyawa ini sangat buruk larut dalam air
namun cukup mudah larut dalam pelarut organik nonpolar. Senyawa ini umumnya
diangkut sebagai gas cair yang dikompres. Senyawa ini memiliki kerapatan 6.12 𝑔/𝐿 pada
kondisi permukaan laut, jauh lebih tinggi dari kepadatan udara ( 1.225 𝑔/𝐿 ). Sulfur
heksafluorida (𝑆𝐹 ) merupakan suatu gas hasil reaksi eksotermis antara unsur sulfur
dengan fluor:
𝑆 + 3𝐹 𝑆𝐹 + 262 𝑘𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖 (1)
Sebagai alternatif, dengan menggunakan brom, sulfur heksafluorida dapat disintesis dari
𝑆𝐹 dan 𝐶𝑜𝐹 pada suhu yang lebih rendah (misalnya 100°𝐶), sebagai berikut:
2𝐶𝑜𝐹 + 𝑆𝐹 + [𝐵𝑟 ] → 𝑆𝐹 + 2𝐶𝑜𝐹 + [𝐵𝑟 ] (2)

Gambar 1. Struktur Atom Sulfur Heksafluorida (𝑆𝐹 )

2018 Pengantar Ilmu Bahan


6 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sifat-sifatnya:
Merupakan gas terberat (massa jenisnya 6,14 kg/m3 atau sekitar 5 kali berat udara) Tidak
mudah terbakar, tidak larut dalam air, tidak beracun, tidak berwarna dan tidak berbau,
tegangan tembusnya sangat tinggi yaitu 75 kV/cm, tepat sekali digunakan sebagai
pendingin pada peralatan listrik yang menimbulkan panas atau bunga api.
Lebih dari 10,000 ton 𝑆𝐹 diproduksi tiap tahunnya, kebanyakan diantaranya (lebih dari
8,000 ton) digunakan sebagai medium gas dielektrik pada industri listrik. Penggunaan
utama lainnya termasuk gas inert untuk pengecoran magnesium, dan sebagai pengisi inert
untuk jendela kaca terinsulasi.

d. Ciri Khas Molekul Zat Gas adalah gaya tarik menarik sangat kecil, susunannya sangat
tidak teratur, letaknya saling berjauhan, dan bergerak sangat bebas.

Bahan Isolasi Berbentuk Cair

Bahan isolasi cair biasanya digunakan sebagai bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik,
misalnya: transformator, rheostat dsb. Dalam hal ini, bahan isolasi cair berfungsi sebagai
isolator arus listrik dan sekaligus sebagai pendingin. Oleh karena itu bahan isolator cair harus
mempunyai tegangan tembus yang besar dan daya hantar panas yang tinggi.

a. Minyak transformator
Minyak trafo alias minyak transformator adalah suatu bahan isolasi liquid yang digunakan
sebagai isolasi serta sebagai pendingin pada transformator. Separuh bagian bahan isolasi
tersebut diwajibkan memiliki kemampuan untuk dapat menahan tegangan tembus,
sedangkan sebagai fungsi pendingin minyak trafo ini harus bisa meredam panas yang
timbul. Dengan dua kemampuan penting yang melekat pada minyak trafo maka
diharapkan penggunaan minyak trafo dapat melindungi trafo dari gangguan-gangguan
yang tidak diharapkan.
Secara umum minyak trafo memiliki senyawa atau kandungan hidrokarbon, dimana
senyawa hidrokarbon yang ada adalah senyawa hidrokarbon parafinik, aromatik dan tak
krtinggalan senyawa hidrokarbon naftenik. Selain senyawa-senyawa dari keluarga

2018 Pengantar Ilmu Bahan


7 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
hidrokarbon tadi ada pula senyawa yang dikenal dengan istilah zat aditif walaupun
disebutkan bahwa zat aditif tadi kandungannya amat sangat kecil.
Minyak trafo dihasilkan dalam proses pemurnian minyak yang masih mentah, selain itu
minyak yang satu ini pun berasal dari bahan organik seperti silikon dan piranol. Beberapa
minyak trafo yang dapat dijumpai dengan mudah di lapangan antara lain Diala B, Mectrans
dan tentu saja Diala A. Akibat dari kenaikan suhu yang terjadi pada trafo dapat
menyebabkan terjadinya mekanisme prses hidrokarbon dalam minyak dimana nilai
kerapatan arus konduksi serta nilai tegangan tembus menjadi salah satu indikator yang
dapat digunakan untuk melihat apakah minyak trafo itu memiliki ketahanan listrik.
Menurut beberapa pakar, hasil analisis mengatakan bahwa ketahanan listrik suatu minyak
trafo bisa saja menurun akibat dari pengaruh asam serta pengaruh tercampurnya air dan
minyak. Dalam rangka menetralisasi tingkat keasaman minyak trafo bisa digunakan potas
hidroksida, sedangkan jika ingin menghilangkan kandungan air yang ada bisa
menggunakan cara memberi suatu bahan higroskopis seperti silica gel.
Fungsi minyak transformator adalah mengeluarkan panas yang ditimbulkan arus listrik
dalam kumparan dan melindungi kumparan transformator dari pengaruh air. Agar minyak
transformator dapt berfungsi sebagai pendingin yang baik, maka kekentalannya tidak
boleh terlalu tinggi agar mudah bersirkulasi di dalam tangki.

Gambar 2. Minyak Transformator


Untuk memperpanjang umur minyak transformator, bisa dilakukan dengan cara
mencampurnya dengan senyawa tertentu, antara lain dengan paraoksi diphenilamin.
Senyawa tersebut dimasukkan ke dalam minyak transformator yang telah dipanasi hingga
85oC. Campuran yang terjadi, konsentrasinya dibuat 0,1% dan selanjutnya didinginkan.

2018 Pengantar Ilmu Bahan


8 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Minyak transformator yang sudah diberi senyawa paraoksi diphenilamin akan berwarna
kemerahmerahan. Ciri Khas Molekul Zat Cair adalah: gaya tarik menarik tidak begitu kuat,
susunannya tidak beraturan, letaknya agak renggang, dan
bergerak bebas berpindah-pindah tempat.
Tabel 1. Tegangan Tembus Minyak Transformator Untuk Jarak 2,5 mm

Sebagai cairan isolasi minyak trafo baru harus mempunyai tegangan tembus minimal 120
kV/cm, sedang untuk minyak yang terpakai minimal 80 kV/cm. Sebagai cairan pendingin,
nilai viskositas untuk minyak baru maksimal 18.50 milipoises, sedang untuk minyak yang
terpakai maksima 19.24 miliposes. Titik nyala minimum 146oC. Trafo dalam keadaan
berbeban akan timbul panas antara 60oC - 80oC pada kumparan-kumparan yang disalurkan
pada minyaknya dengan cara konveksi dan radiasi ke udaramelalui sistem pendinginannya.
Trafo dengan, type conservator, minyak trafo mempunyai kontak dengan udara luaryang
mengandung asam. Dan inilah yang lambat laun dapat merusak minyak trafo.

Zat asam pada suhu minyak antara 60oC - 80oC bereaksi dengan minyak trafo,sehingga
terjadi persenyawaan asam dan air sehingga kadar asam dan air dalamminyak trafo ini
makin tinggi. Bila minyak trafo berkadar asam tinggi bereaksi dengankumparan dan
bagian logam trafo dari trafo akan membentuk garam-garam yang takdapat larut
mengendap berupa bintik-bintik berwarna merah coklat.

Kondisi tersebut bila dibiarkan berlangsung terus, berakibat merusak kumparan trafodan
minyak menjadi kental, hingga daya pendingin serta tegangan tembusnya makin turun.

Untuk mencegah hal tersebut diperlukan secara periodik pemeriksaan minyak


dilaboratorioum guna mengetahui:

 Nilai tegangan tembus, Tegangan tembus yang terlalu rendah menunjukkan adanya
kontaminasi seperti air,kotoran, debu atau partikel konduktif dalam minyak. Tegangan
Tembus sebelum difilter = e30kV/2.5mm atau e80 kV/mm, Setelah difilter =
e50kV/2.5mm atau e120 kV/mm

2018 Pengantar Ilmu Bahan


9 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Minyak harus jernih (appearance)
 Massa Jenis (Density), Masa jenis minyak dibatasi agar air dapat terpisah dari minyak
isolasi dan tidak melayang. Pengukuran dilakukan di laboratorium dengan suhu media
20oC. Masa jenis minyak yang harus dipenuhi adalah d 0.895 gr/cm3
 Kadar asam dan air
 Nilai Viskositas Kinematic, Viskositas atau kekentalan minyak memegang peranan
penting dalam pendinginan, dipergunakan untuk menentukan klas minyak dan kurang
dipengaruhi oleh kontaminasi atau kekeruhan. Viscositas pada suhu 20oC antara 25 d
x d 40 cSt
 Keadaan visual (warna, endapan, kejernihan)
 Faktor Kebocoran Dielektrik, Harga yang tinggi dari factor ini menunjukkan adanya
kontaminasi atau hasil kerusakan (deterioration product) misalnya air, hasil oksidasi,
logam alkali dll. Angka yang di persyrat kan dalam SPLN adalah d 0,05 menurut
standart pengujian IEC 250.

Bahan Isolasi Berbentuk Padat

Ciri Khas Molekul Zat Gas adalah: gaya tarik menarik sangat kecil, susunannya sangat tidak
teratur, letaknya saling berjauhan, dan bergerak sangat bebas.
a. Bahan tambang
Bahan tambang merupakan bahan yang asalnya didapat dari penggalian tanah. Bahan ini
ada yang berbentuk bijih (besi, timah, seng dan lain-lain), dan harus diproses terlebih dahulu
dalam dapur untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki. Selain itu ada beberapa
brongkolan/batu (pualam, batu tulis dan sebagainya).
1). Batu pualam
yang dimaksud dengan batu pualam adalah batu kapur (CaCo3) atau dolimit yang dipoles.
Sifat-sifatnya yaitu ada yang berwarna putih, kuning, kelabu dan lain-lain tergantung dari
warna pigmen, mudah pecah dan berat, dan mudah menghisap air atau minyak. Karena sifat-
sifat tersebut diatas, maka sekarang batu pualam jarang dipakai sebagai bahan isolasi.

2018 Pengantar Ilmu Bahan


10 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2). Asbes
Asbes merupakan bahan yang berserat, tidak kuat dan mudah putus. Selain itu asbes tidak
bisa terbakar jadi tahan panas tinggi. Asbes dapat dibuat lempeng-lempeng tipis, yang
disebut kertas asbes. Sedangkan semen asbes dibuat dari bahan-bahan semen Portland
sebagai pengikat dari asbes, kemudian dipres dalam keadaan dingin dan dibuat dalam bentuk
papan, lempeng, tabung dan lain-lain. Asbes disamping digunakan sebagai penyekat panas,
juga sebagai penyekat listrik. Sebagai penyekat listrik, asbes digunakan pada tegangan
rendah. Untuk mempertinggi daya sekat listriknya, asbes dicelupkan dalam vernis, sirlak
atau bahan penyekat lainnya, sehingga daya mekanis dan daya tahanan airnya lebih kuat.

3). Mika
Sifat-sifat dari mika adalah kekuatan dielektriknya 3.000 V/mm, dielektric loss factornya
rendah, tahanan listriknya tinggi, tahan terhadap panas dan lembab, kekuatan mekanisnya
baik, temperaturnya kerjanya baik, dan mudah lentur tetapi kuat
Bentuk senyawa dari mika:
Mika alam, Muscovita [KAl2, AlSi3O(OH)2] disebut juga Lonit mika, merupakan bahan
yang paling banyak digunakan. Selain itu Phlogopite [KAl2, AlSiO3(OH)2] sifat-sifatnya
tidak sebaik Muscovite, tetapi tahan terhadap temperatur tinggi, mempunyai kestabilan yang
tinggi dan jernih.Mika sintetis, fluorophlogopite, mika ini dibuat dengan jalan memanaskan
campuran antara silikat, aluminium, magnesium, dan ditambahkan kedalam Fluorence
Compound. Susunan atomnya hampir sama dengan phlogopite.Penggunaan mika :Sebagai
bahan isolasi yang terpenting seperti elemen-elemen pemanas mesin-mesin elektrik sebagai
bahan dielektrik termasuk kelas C, karena tahan terhadap temperatur, bila dicampur dengan
dielektrik kelas A akan membentuk golongan perantara B dan bila dicampur dengan silikon
menghasilkan bahan dielektrik kelas H dipergunakan sebagai bahan pengisi
kapasitor.Sebagai bahan kapasitor, mica receiving, mica transmitting dan mica reconstituted.

4). Mekanit
Merupakan mika yang dirubah sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Contohnya : polat
mekanit, mekanit komutator, pita mekanit.

5) Bahan-bahan berserat
Ada tiga macam golongan dasar yang dipergunakan yaitu tumbuhtumbuhan, binatang, dan

2018 Pengantar Ilmu Bahan


11 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bahan tiruan. Sebenarnya bahan ini kurang baik sebagai penyekat listrik, karena sifatnya
yang sangat menyerap cairan. Kita tahu bahwa cairan dapat merusak penyekat dan daya
sekat listrik akan turun. Faktor-faktor yang menyebabkan bahan serat dipakai sebagai
penyekat listrik adalah bahannya akan melimpah sehingga harganya murah, daya
mekanisnya cukup baik (kuat dan fleksibel), dengan disusun berlapis-lapis dan dengan
dicampur zat-zat lain, dapat diperbaiki daya mekanisnya, daya sekatnya dan ketahanannya
terhadap panas. Contohnya benang, terbuat dari atau sutra. Tekstil, terbuat dari benang yang
ditenun dan dijadikan pita atau kain.selain itu dikenal juga tekstil tiruan, misalnya nilon,
tetoron, decron, trilin dan sebagainya.

Sifat-Sifat Makrokopis Benda Padat, Cair, dan Gas

Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat
lain dari bahan, yaitu:
a. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya
dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung kepada
besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat. Jika tidak
ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi pada suatu
benda:
 Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat
kenyal (elastis)
 Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja
yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas
kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
 Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja
jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.

b. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu
yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai
jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya

2018 Pengantar Ilmu Bahan


12 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menurun. Karena berat benda tetap, maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga
dapat disimpulkan sebagai berikut : Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka
kepadatannya akan berkurang Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan
akanbertambah. Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan
panas.

c. Sifat Kimia berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari logam.
Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan itu
sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang
disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut
pemburaman.

2018 Pengantar Ilmu Bahan


13 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
REFERENSI

Wijaya, I.K, Material Teknik Elektro, 2015

S.M. Sze, Semiconductor Devices Physics and Technology, 2nd Edition, 2001

L. Solymar and D. Walsh, Electriccal Properties of Materials, 7th Edition, 2004

2018 Pengantar Ilmu Bahan


14 Trie Maya Kadarina, ST, MT.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai