MODUL 1
KELOMPOK DAN SIFAT DASAR BAHAN BANGUNAN
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah akhir pelajaran diharapkan siswa:
1.1.
: 26,0 % Kalium
: 2,3 %
Aluminium
: 7, 3 % Magnesium
: 2,1 %
Besi
: 4,1 %
Lainnya : 2,8 %
Calsium : 3,2 %
Unsur dapat dibagi menjadi bagian yang sangat kecil. Bagian yang terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat yang sama
dengan unsur induknya disebut atom.
1.2.
Kelompok Bahan
1.3.
Bahan-bahan yang dijumpai terutama untuk keperluan teknik dibagi menjadi 4 kelompok :
1.
Ikatan kimianya
Ciri dan sifatnya
: ikatan logam
: Ikatannya kuat tetapi lebih rendah dari ikatan keramik. Titik leleh tinggi (lebih rendah dari keramik). Bahan liat
tetapi keras. Daya hantar listrik dan panas baik. Kurang tahan terhadap kimia dan korosi.
Contoh bahan
3.
Ikatan kimianya
: unsur dasar ikatan kovalen, membentuk molekul dasar. Molekul dasar ini dapat bergabung lagi dengan yang
lainnya, biasa disebut Poly molekul atau polimer.
: Ikatannya agak kuat tetapi lebih rendah dari keramik. Keras sampai lunak, regas sampai liat. Titik lembek
rendah. Tidak menghantar listrik dan panas. Tahan kimia kurang tahan sinar ultraviolet.
Contoh bahan
Modul 1
Kegiatan Belajar 1
4.
:Tergantung dari bahan dasarnya, jumlah sifatnya bahan mana yang terbanyak dari bahan penyusunnya.
Contoh bahan
Beton biasa/adukan : bahan keramik + keramik (semen+pasir atau batu + air) sifatnya keras dan regas.
Beton bertulang : keras tapi tahan lentur, karena adanya keramik dan logam (baja beton)
Aspal beton : aspalnya bahan polimer + betonnya bahan keramik sehingga sifatnya liat
Karet virodo (rem) : campuran karet (polimer) + serbuk logam (logam) + asbes serat (keramik)
1.4.
energi dari luar akan memberikan reaksi, untuk menahan gaya luar tersebut. Terjadinya reaksi dari bahan ini akan menimbulkan sifat-sifat
tertentu.
Pada umumnya bahan memiliki sifat-sifat :
1.
Mekanis
2.
Thermal
3.
Listrik
4.
Kimia
Tegangan
P
(kg / cm 2 , t / m 2 , MPa )
A
Arah tegangan pada suatu bahan dapat terbagi 3 arah, tergantung arah beban yang bekerja.
1.
Tegangan axial, terjadi dalam satu arah misalnya pada pembebanan tarik atau tekan
2.
Tegangan bi atau tri axial, terjadi dua atau tiga arah pembebanan dimana arah axial yang dua arah lainnya arahnya tegak lurus sumbu axial.
b.
Deformasi
Suatu bahan bila mendapat beban akan mengalami perubahan bentuk (deformasi). Perlawanan reaksi suatu benda atau bahan akibat
Deformasi Elastis : suatu deformasi yang dapat hilang lagi jika beban yang diberikan pada bahan tersebut dihilangkan.
Besarnya regangan yang terjadi berbanding lurus dengan besarnya tegangan. Perbandingan antara tegangan dengan regangan disebut modulus
elastisitas (modulus young)
Tegangan
(kg / cm 2 , MPa)
Re gangan
Deformasi Plastis : deformasi akibat pembebanan yang melampaui beban elastis. Disini bahan yang dibebani akan mencapai kondisi
plastis, sehingga meskipun beban dihilangkan, bahan akan berubah bentuk (deformasi / regangannya tidak hilang).
Modul 1
Kegiatan Belajar 1
3.
Deformasi Viscous/Patah : merupakan kelanjutan dari deformasi plastis, dimana terjadi gejala mengalir. Untuk bahan yang bersifat liat,
gejala mengalir ini dapat terjadi, dimana meskipun beban yang diberikan pada bahan tersebut dihentikan, bahan akan terus berubah bentuknya
sampai patah/putus atau hancur. Bagi bahan yang bersifat regas, gejala ini tidak terlihat sebaliknya pada logam gejala ini dapat terlihat.
Dari pengertian diatas, hendaknya pemberian beban pada suatu benda/bahan tidak melebihi sifat elastisitanya agar bahan tersebut awet dan
aman.
C. Regangan
Suatu benda bila diberi beban yang relatif rendah dan pembebanan itu masih dalam batas elastis, besarnya beban yang timbul akan
sebanding dengan tegangan yang diberikan, serta konstan sifatnya. Dalam keadaan demikian berlaku hukum Hooke:
atau
Ketangguhan (toughness) diartikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk menyerap energi sampai patah.
Kelentingan merupakan ukuran kemampuan suatu bahan melenting tanpa merubah sifatnya. Ini ditandai dengan tingginya tegangan
regangan pada batas elastis.
Keuletan (ductility) merupakan ukuran besarnya regangan suatu bahan sebelum patah.
Kekerasan (hardeness) yaitu kemampuan bahan untuk menahan beban yang masuk dari permukaan. Cara pengujian yaitu dengan
memberikan beban dari permukaan, lalu diukur berapa dalam masuknya beban tersebut.
Cara uji ini dilakukan terhadap bahan yang bersifat ulet (liat), misalnya: logam, karet, plastik. Untuk bahan yang sifatnya regas, bahan
1.4.2.
Talk
:1
Osthoklas
:6
Gips
:2
Quartz
:7
Kalsit
:3
Topaz
:8
Flourit
:4
Korundum
:9
Apatit
:5
Intan
: 10
Sifat Thermal
Suatu bahan bila terpengaruh panas dapat berubah keadaannya, dari keadaan padat misalnya menjadi cair dan kemudian menguap.
Perubahan dari keadaan padat ke cair dan menjadi uap disertai dengan pemuaian. Secara umum bahan yang terbentuk oleh ikatan ion yang kuat,
memiliki titik leleh yang tinggi.
a.
hantar panasnya. Kelompok bahan polimer memiliki daya hantar panas yang buruk.
Daya hantar panas diukur dengan BTU (British Thermal Unit), perjam penyaluran, per 1 ft persegi dari bahan setebal 1 inchi tiap
perbedaan suhu 1oF atau ditulis : BTU/hr/sqft/in/ oF
Tabel 1.1. Pengembangan thermal beberapa bahan
Kelompok
Bahan
Logam
Modul 1
Jenis Bahan
Baja karbon
Baja Stainless
Aluminium
Tembaga
Kegiatan Belajar 1
Daya Hantar
Panas (BTU)
300500
100150
500-1500
500-2500
Koef. Muai
Thermal
0.5
7
9
12,5
Keramik
Bahan
Molekuler
Polimer
1.4.3.
Bata Merah
Beton
Plat Kaca
Kayu
Plastik ABS
Plastik Acrylik
Plastik Vinyl
Silicon
500-2000
3000
1500
400
200-300
200-300
200-300
400-600
3-6
5-10
5-6
1-2
1-2
1
0.5-1
1
10-30
50
30-50
50
1-100
Sifat Listrik
Gerakan elektron pada bahan logam memunkinkan panas atau tenaga listrik disalurkan. Daya hantar listrik suatu bahan disebabkan
Keramik
Polymer
1.4.4.
Jenis Bahan
Baja Karbon
Baja Stainless
Paduan Aluminium
Paduan Tembaga
Bata Merah
Beton
Plat Kaca
Plastik ABS
Plastik Acrylik
Plastik Vinyl
Silicon
Tahanan Listrik
(Ohm/sqft)
6.10-4
2.10-3
10-6
5.10-3
4.106
4.106
10.1012
10.1012-0,1 .1015
100. 1012
100. 109
1012
Sifat Kimia
Bahan bangunan dipengaruhi oleh udara dan kelembaban, karena mengandung bahan kimia aktif. Pada keadaan tertentu bahan kimia
Modul 1
Kegiatan Belajar 1
Tabel 1.3. Tabel galvani untuk menduga kemungkinan terjadinya korosi pada logam
Kecenderungan Elektrolit
Bersifat anodik (naik)
Bersifat Katodik (turun)
R AN G K U M AN
2.
3.
4.
S O AL LAT I H AN
1.
2.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan sifat mekanis dari suatu bahan ?
3.
4.
Sepotong kayu memiliki ukuran 5 x 5 x 5 cm, mampu menahan beban vertikal sebesar 100 kg. Berapakah tegangan yang terjadi pada kayu
tersebut ?
Sumber Pustaka
Beni TR, Hand Out Bahan Bangunan, Pusditek PU Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung.
PEDC, 1983, Teknologi Bahan 1, Bandung
Modul 1
Kegiatan Belajar 1