Anda di halaman 1dari 9

DIKTAT KULIAH

PENGANTAR
MATERIAL TEKNIK

Disusun :
Achmad Nurhidayat, S.T., M.T., M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS SURAKARTA

1
Material atau bahan adalah zat atau benda yang mana dapat dibuat darinya menjadi barang
yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.
Bahan kadangkala digunakan untuk menunjuk ke pakaian atau kain.
Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah bahan mentah -
yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi
lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen
yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah kertas dan sutra.
Material teknik
Material teknik adalah jenis material yang banyak dipakai dalam proses rekayasa dan industri.
Material teknik dikelompokkan menjadi 6 golongan, a.l.:
1. Logam : baja, besi cor, titanium, logam paduan, dll
2. Polimer : polietilene, polipropilene, polikarbonat, dll

3. Karet : isopren, neopren, karet alam, dll

4. Gelas : gelas soda, gelas silika, gelas borosilikat

5. Keramik : alumina, karbida silikon, nitrida silikon dll

6. Hibrida : komposit, sandwich, foam

1
Sifat-sifat bahan
1. Sifat mekanikal, meliputi kekuatan tarik dan tekan, elastisitas, kekuatan kejut, dll
2. Sifat termal, meliputi konduktivitas panas, temperatur kerja maksimum, koefisien
ekspansi termal, difusivitas termal, dll

3. Sifat listrik dan magnetik, meliputi konduktivitas listrik, dielektrika, magnetisasi, dll

4. Sifat optik, meliputi refraktivitas, reflektivitas, absostif, dll

5. Sifat kimia, meliputi korosifitas, oksidasi, ketahanan terhadap sinar ultraviolet, dll

Beberapa material penting


 Logam
o Baja

o Aluminium

o Tembaga

 Polimer

2
o Karet

o Plastik

 Keramik

 Gelas

 Semen portland

 Batu

 Tekstil

 Sutra

o Katun

o Wol

 Material berdasarkan-bio

o Kulit

o Tulang

o Kertas

o Lumber/kayu

 Biomaterial

 Komposit

o Fiberglass

o Concrete

Klasifikasi Material Teknik:


Secara garis besar material teknik dapat diklasifikasikan menjadi :
3
1. Material logam
2. Material non logam
Berdasarkan pada komposisi kimia, logam dan paduannya dapat dibagi menjadi dua golongan
yaitu:
1. Logam besi / ferrous
2. Logam non besi / non ferrous
Logam-logam besi merupakan logam dan paduan yang mengandung besi (Fe) sebagai unsur
utamanya.
Logam-logam non besi merupakan meterial yang mengandung sedikit atau sama sekali tanpa
besi. Dalam dunia teknik mesin, logam (terutama logam besi / baja) merupakan material yang
paling banyak dipakai, tetapi material-material lain juga tidak dapat diabaikan. Material non
logam sering digunakan karena meterial tersebut mempunyai sifat yang khas yang tidak dimiliki
oleh material logam.
Material non logam dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu:
1. Keramik
2. Plastik (polimer)
3. Komposit

Material keramik merupakan material yang terbentuk dari hasil senyawa (compound) antara satu
atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur non
logam. material jenis keramik semakin banyak digunakan, mulai berbagai abrasive, pahat
potong, batu tahan api, kaca, dan lain-lain, bahkan teknologi roket dan penerbangan luar angkasa
sangat memerlukan keramik.
Plastik (polimer) adalah material hasil rekayasa manusia, merupakan rantai molekul yang sangat
panjang dan banyak molekul MER yang saling mengikat. Pemakaian plastik juga sangat luas,
mulai peralatan rumah tangga, interior mobil, kabinet radio/televisi, sampai konstruksi mesin.
Komposit merupakan material hasil kombinasi dari dua material atau lebih, yang sifatnya sangat
berbeda dengan sifat masing-masing material asalnya. Komposit selain dibuat dari hasil rekayasa
manusia, juga dapat terjadi secara alamiah, misalnya kayu, yang terdiri dari serat selulose yang

4
berada dalam matriks lignin. Komposit saat ini banyak dipakai dalam konstruksi pesawat
terbang, karena mempunyai sifat ringan, kuat dan non magnetik.
Sifat mekanik adalah sifat yang menyatakan kemampuan suatu material / komponen untuk
menerima beban, gaya dan energi tanpa menimbulkan kerusakan pada material/komponen
tersebut.
Beberapa sifat mekanik material teknik yang penting antara lain:
1. Kekuatan (strength)
Merupakan kemampuan suatu material untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan
material menjadi patah. Berdasarkan pada jenis beban yang bekerja, kekuatan dibagi dalam
beberapa macam yaitu kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan
kekuatan lengkung.
2. Kekakuan (stiffness)
Adalah kemampuan suatu material untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan
terjadinya deformasi atau difleksi.
3. Kekenyalan (elasticity)
Didefinisikan sebagai kemampuan meterial untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan
terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan, atau dengan kata
lain kemampuan material untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah mengalami
deformasi (perubahan bentuk).
4. Plastisitas (plasticity)
Adalah kemampuan material untuk mengalami deformasi plastik (perubahan bentuk secara
permanen) tanpa mengalami kerusakan. Material yang mempunyai plastisitas tinggi
dikatakan sebagai material yang ulet (ductile), sedangkan material yang mempunyai
plastisitas rendah dikatakan sebagai material yang getas (brittle).
5. Keuletan (ductility)
Adalah suatu sifat material yang digambarkan seperti kabel dengan aplikasi kekuatan tarik.
Material ductile ini harus kuat dan lentur. Keuletan biasanya diukur dengan suatu periode
tertentu, persentase keregangan. Sifat ini biasanya digunakan dalam bidang perteknikan, dan
bahan yang memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga, aluminium, nikel, dll.
6. Ketangguhan (toughness)

5
Merupakan kemampuan material untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan
terjadinya kerusakan.
7. Kegetasan (brittleness)
Adalah suatu sifat bahan yang mempunyai sifat berlawanan dengan keuletan. Kerapuhan ini
merupakan suatu sifat pecah dari suatu material dengan sedikit pergeseran permanent.
Material yang rapuh ini juga menjadi sasaran pada beban regang, tanpa memberi keregangan
yang terlalu besar. Contoh bahan yang memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.
8. Kelelahan (fatigue)
Merupakan kecenderungan dari logam untuk menjadi patah bila menerima beban bolak-balik
(dynamic load) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekakuan elastiknya.
9. Melar (creep)
Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik bila pembebanan
yang besarnya relatif tetap dilakukan dalam waktu yang lama pada suhu yang tinggi.
10. Kekerasan (hardness)
Merupakan ketahanan material terhadap penekanan atau indentasi / penetrasi. Sifat ini
berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance) yaitu ketahanan material terhadap
penggoresan atau pengikisan.

Load
Didefinisikan sebagai kekuatan eksternal yang mendukung bagian dari sutau mesin. Beban ini
terdiri dari 3 tipe, yaitu:
 Beban tetap (steady load), dikatakan beban tetap apabila beban dalam keadaan diam dimana
benda tersebut tidak dapat erubah arah.
 Beban gerak (variying load), apabila beban dapat dipindahkan secara kontiyu.
 Beban kejut (shock load), apabila bebam digunakan dan dipindahkan secara tiba-tiba.

Tegangan

6
Saat gaya atau beban dari sistem eksternal terjadi pada benda kerja, gaya internal akan muncul
dari dalam benda kerja baik searah ataupun berlawanan arah sebagai reaksi atas gaya eksternal
tersebut. Stress adalah besarnya gaya internal yang timbul per satuan luas area pada benda kerja.
Regangan
Adalah gaya yang diberikan pada suatu benda dengan memberikan tegangan tarik sehingga
benda tersebut juga mengalami perubahan bentuk.
Tensile Stress / Tegangan Tarik
Adalah suatu sifat bahan hubungan tegangan-regangan pada tarikan memberikan nilai yang
cukup berubah tergantung pada laju tegangan temperature dll. Umumnya kekuatan tarik lebih
rendah daripada umpannya seperti baja, duralumin dll.
Compressive Stress / Tegangan Tekan
Compressive in terjadi bila suatu benda kerj ayang menjadi sasaran aksial yang sama ata
berlawanan, dimana tekanan ini disebabakan pada setiap sisi dari benda kerja dan inilah yang
disebut dengan compressive stress. Pertimbangan lain akan menunjukkan bahwa dengan adanya
tegangan beban, akan ada penurunan penjang benda kerja dimana perbandingan pengurangan
panjang dengan panjang asli suatu benda kerja dikenal sebagai tegangan regangan.
Shear Stress / Tegangan Geser
Ketika benda kerja menjadi sasaran dua kekuatan yang sama atau berlawanan, bergerak secara
tangensial dengan sisi yang berlawanan, dimana ini disebabkan pada setiap sisi dari benda kerja
dan inilah yang disebut shear stress. Dan yang berhubungan dengan regangan dikenal shear
strain, yang diukur dengan sudut deformasi yang berdekatan dengan shear stress
Modulus Young
Hukum Hook menyatakan bahwa ketika benda kerja pada sutu bahan yang elastis maka tegangan
akan seimbang dengan regangan. Dimana E adalah konstanta maka dapat dikatakan modulus
young, dan satuan yang digunakan adalah kg/cm3 atau N/mm2.

Bearing Stress / Tegangan Dukung


Pembatasan compressive stress pada area antara 2 bagian dikenal sebagai bearing stress. Bearing
stress ini dapat digunakan dalam mendesign penyambungan paku. Distribusi dari bearing stress
ini tidak selalu sama tetapi bergantung pada bentuk permukaan benda kerja dan sifat-sifat fisik
7
dari dua material tersebur. Sedangkan distribusi tekanan akan sama. Bila pendistribusian stress
sulit untuk ditentikan oleh karena itu bearing stress biasanya dikalkuasikan dengan membagi
beban pada beberap area.
Bending Stress / Tegangan Tekuk
Dalam kegiatan perteknikan, bagian-bagian atau anggota structural mungkin menjadi sasaran
pada beban statik atau dinamis yang disebut sebagai bending stress. Sedikit pertimbangan akan
menujukkan karena adanya moment bending, kabel pada bagian atas benda kerja akan
diperpendek karena akompresi terebut.

Anda mungkin juga menyukai