Bahan / material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman dahulu sampai sekarang.
Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan kebutuhan bahan seperti pada transportasi,
rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi, produk makanan dll.
Perkembangan peradaban manusia juga bisa diukur dari kemampuannya memproduksi dan
mengolah bahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (jaman batu, perunggu dsb).
Pada tahap awal manusia hanya mampu mengolah bahan apa adanya seperti yang tersedia
dialam misalnya : batu, kayu, kulit, tanah dsb. Dengan perkembangan peradaban manusia bahan
- bahan alam tsb bisa diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan yang lebih tinggi.
Pada 50 tahun terakhir para saintis menemukan hubungan sifat - sifat bahan dengan elemen
struktur bahan. Sehingga bisa diciptakan puluhan ribu jenis bahan yang mempunyai sifat - sifat
yang berbeda.
Material adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Berdasarkan pengertian tersebut maka material teknik adalah material yang digunakan untuk
menyusun sebuah benda dan digunakan untuk perekayasaan dan perancangan di bidang teknik.
SIFAT MATERIAL
Material yang digunakan dalam industri sangat banyak. Masing-masing material
memiliki ciri-ciri yang berbeda, yang sering disebut dengan sifat material. Pemilihan dan
penggunaan material untuk sebuah produk, umumnya berdasarkan sifat dari material tersebut.
Sifat material dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, antara lain: fisik, mekanis, teknologi,
kimia dan lain sebagainya.
A. SIFAT FISIK
Merupakan kemampuan suatu bahan/material ditinjau dari sifat-sifat fisikanya. Sifat yang
dapat dilihat atau tampak langsung dari suatu bahan/material. Sifat fisik ini relatif tidak dapat
dirubah. Beberapa sifat fisik yang dimiliki suatu bahan/material, antara lain:
1. Warna
Umumnya semua bahan/material mempunyai warna yang khas. Contohnya: tembaga berwarna
merah, besi berwarna hitam, besi cor kelabu berwarna abu-abu, alumunium berwarna keperakan,
dan sebagainya.
2. Kepadatan (density)
Yaitu berat bersatunya volume beban. Kebalikan dari densitas adalah volume spesifik. Perkalian
dari kedua besaran ini diperoleh dari volume atom. Contohnya: massa jenis, berat jenis, dan lain
sebagainya.
3. Ukuran dan bentuk (dimensi). Setiap bahan atau material pasti memiliki bentuk dan ukurannya
masing-masing sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan.
B. SIFAT THERMAL
Kenaikan temperatur pada saat akan menaikan getaran atom yang mengakibatkan
ekspansi thermal kisi, sehingga terjadi perubahan dimensi. Perubahan volume dengan
berubahnya temperatur berperan penting dalam proses-proses metalurgi seperti pengecoran dan
perlakuan panas. Contohnya: titik cair, dan titik lebur.
C. SIFAT LISTRIK
Berbagai sifat listrik dari material adalah konduktivitas, koefisien temperatur dari tahanan,
kekuatan dielektrik, resistivitas dan lain sebagainya.
1. Konduktivitas listrik. Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada ujung-ujung
sebuah konduktor, muatan-muatan bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus listrik.
2. Koefisien temperatur. Adalah perubahan kapasitansi dengan suhu dinyatakan linear sebagai
bagian per juta derajat celcius, atau sebagai perubahan persen pada rentang suhu tertentu.
3. Kekuatan dielektrik. Merupakan ukuran kemampuan suatu material untuk bisa tahan terhadap
tegangan tinggi tanpa berakibat terjadinya kegagalan.
4. Resistivitas. adalah kemampuan suatu bahan untuk mengantarkan arus listrik yang bergantung
terhadap besarnya medan istrik dan kerapatan arus. Semakin besar resistivitas suatu bahan maka
semakin besar pula medan listrik yang dibutuhkan untuk menimbulkan sebuah kerapatan arus.
D. SIFAT MAGNETIK
E. SIFAT MEKANIS
Kemanpuan suatu bahan/material dalam menerima beban mekanis, baik beban statis
maupun beban dinamis. Contoh: ketangguhan, kelelehan, kekerasan, ketahanan mulur, kekuatan
tarik, dan lain sebagainya.
Terdapat acuan dan sifat mekanis yang menentukan spesifikasi standar material tersebut. Data
tersebut diperoleh dengan uji mekanis sesuai standar yang ditentukan. Data tersebut hanya
berlaku pada kondisi yang disebutkan, bila material telah mengalami perlakuan tertentu, sifat
mekanisnya dapat berubah. Beberapa standar spesifikasi yang biasa digunakan, antara lain” ISO,
SAE, JIS, AISI, DIN
E. SIFAT TEKNOLOGI
Merupakan kemampuan suatu bahan/material untuk diproses lanjut atau dilakukan proses
pengerjaan permesinan. Contoh: mampu mesin, mampu las, mampu cor, mampu dibentuk,
mampu dikeraskan, dan lain sebagainya
F. SIFAT KIMIA
Ketahanan suatu bahan/material terhadap lingkungan terutama dari sifat asam dan basa.
Contoh: ketahanan terhadap karat, ketahanan tehadap panas, beracun.
G. SIFAT LOGAM
Sebelumnya telah dibahas penggolongan sifat-sifat dari sebuah material, baik untuk
logam maupun non-logam. Untuk material logam, terdapat beberapa sifat-sifat yang penting,
antara lain:
1. Malleability (mampu tempa)
Yaitu kemampuan logam untuk ditempa. Logam mempunyai sifat yang mampu dibentuk dengan
suatu gaya, baik dalam keadaan dingin maupun panas tanpa tejadi retak pada permukaannya,
misalnya dengannya hammer (palu).
2. Machinibility
Yaitu kemampuan suatu logam untuk dikerjakan dengan mesin, misalnya: dengan mesin bubut,
milling, dan lain sebagainya
3. Strenght (kekuatan)
Yaitu kemampuan suatu logam untuk dibengkokan beberapa kali tanpa mengalami retak.
4. Toughness (sifat ulet)
Yaitu kemampuan suatu logam untuk menahan deformasi.
5. Hardness (kekerasan)
Yaitu ketahanan suatu logam terhadap penetrasi atau penusukan indentor yang berupa bola baja,
intan piramida, dll
6. Weldability (mampu las)
Merupakan kemampuan suatu logam untuk dapat dilas, baik dengan menggunakan las listrik
maupun dengan las karbit (las)
7. Corrosiaon resistance (tahan korosi)
Yaitu kemampuan suatu logam untuk menahan korosi atau karat akibat kelembaban udara, zat-
zat kimia, dll
8. Tahan impact
Sifat yang dimiliki oleh suatu logam untuk dapat tahan terhadap beban kejut
9. Ductility (mampu tarik)
Yaitu kemampuan logam untuk membentuk dengan tarikan sejumlah gaya tertentu tanpa
menunjukkan gejala-gejala putus. Contoh dari gejala putus yakni adanya pengecilan permukaan
penampang pada salah satu sisi.
KESIMPULAN
1. Klasifikasi Material
Material adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Berdasarkan
pengertian tersebut maka material teknik adalah material yang digunakan untuk menyusun
sebuah benda dan digunakan untuk perekayasaan dan perancangan di bidang teknik.
http://ryanseptiana45.blogspot.com/2017/03/klasifikasi-material-teknik-dan-sifat.html