Oleh :
FISIKA
2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang materi
“Sifat Mekanik Bahan ”. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Saran dan kritik
tersebut sebagai motivasi bagi Penulis untuk menyempurnakan makalah ini, sehingga makalah
berikutnya akan menjadi lebih baik lagi.
Meskipun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Penulis berharap makalah ini akan
bermanfaat bagi pembaca. Demikian yang dapat penulis sampaikan. Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang .................................................................................................... 4
Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
Tujuan................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
Sifat Mekanik Bahan............................................................................................. 5
Pengujian Tarik..................................................................................................... 6
Modulus Elastisitas............................................................................................... 7
Uji Tekan, Uji Impak Dan Uji Sobek.................................................................... 8
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa itu sifat mekanik bahan.
2. Mengetahui Seperti apa pengujian tarik.
3. Mengetahui itu modulus elastisitas.
4. Mengetahui Apa itu uji tekan, uji impak dan uji sobek.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kekuatan (Strength)
2. Kekerasan (Hardness)
3. Keelastisitasan (Elasticity)
4. Plastisitas (Plasticity)
5. Ketangguhan (Toughness)
6. Kekakuan (stiffness)
5
Kemampuan suatu bahan untuk menerima tegangan atau beban tanpa
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi.
7. Kelelahan (Fatigue)
8. Mulur (Creep)
Pengujian tarik (tensile test) adalah pengujian mekanik secara statis dengan cara sampel
ditarik dengan pembebanan pada kedua ujungnya dimana gaya tarik yang diberikan
sebesar P (Newton). Dalam pengujiannya, bahan uji ditarik sampai putus. Tujuannya
untuk mengetahui sifat- sifat mekanik tarik (kekuatan tarik) dari komposit yang diuji.
Pertambahan panjangnya (Δl) yang terjadi akibat gaya tarikan yang diberikan pada
sampel uji disebut deformasi. Dan regangan merupakan perbandingan antara
pertambahan panjang dengan panjang mula-mula. Regangan merupakan ukuran untuk
kekenyalan suatu bahan yang harganya biasanya dinyatakan dalam persen .
∆l l−l 0
ε= ×100 %= × 100 %
l0 l0
Dengan :
= regangan (%)
l = pertambahan panjang (m)
l0 = panjang mula-mula (m)
l = panjang akhir (m)
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang
didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk
karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk
mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara
lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan
uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam
tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar
kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai kekuatan
dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
6
Kekuatan tarik adalah salah satu sifat mekanik yang sangat penting dan dominan dalam
suatu perancangan konstruksi dan proses manufaktur. Setiap material atau bahan
memiliki sifat (kekerasan, kelenturan, dan lain lain) yang berbeda-beda. Untuk dapat
mengetahui sifat mekanik dari suatu material maka diperlukan suatu pengujian, salah satu
pengujian yang paling sering dilakukan yaitu uji tarik (tensile test). Pengujian ini
memiliki fungsi untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu material dan untuk mengenali
karakteristik pada material tersebut.
Terdapat beberapa spesimen pada uji tarik. Uji Tarik (Tensile Test) adalah suatu metode
yang digunakan untuk menguji kekuatan (tensile strength) suatu material/bahan dengan
cara memberikan beban (gaya statis) yang sesumbu dan diberikan secara lambat atau
cepat. Diperoleh hasil sifat mekanik dari pengujian ini berupa kekuatan dan elastisitas
dari material/bahan.
Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva hasil uji tarik.
Selain kekuatan dan elastisitas, sifat lain yang dapat diketahui adalah sebagai berikut :
7
2.3. Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas adalah besaran yang menggambarkan tingkat elastisitas bahan.
Modulus elastisitas disebut juga modulus Young (diberi lambang Y) untuk menghargai
Thomas Young. yang didefinisikan sebagai perbandingan stress dengan strain. Grafik
dari tegangan pada sumbu y dan regangan pada sumbu x menghasilkan hubungan linier,
seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Modulus elastisitas disebut konstanta, dengan demikian mosulus elastis (E) suatu bahan
didefinisikan sebagai perbaandingan antara tegangan dan regangan yang dialami bahan.
Secara matematika konsep Modulus Elastisitas Dapat dituliskan sebgai berikut:
8
Satuan SI untuk tegangan (σ ¿ adalah Nm 2 atau Pa sedang regangan (e) tidak
F ∆L
memiliki satuan, sehingga σ = dan regangan e= Diperoleh hubungan gaya tarik
A L
(F) dengan modulus elastis (E) yaitu:
9
telah menjadi standar untuk uji impak ini ada 2, yaitu uji impak metode Charpy
dan metode Izod.
Pengujian impak Charpy (juga dikenal sebagai tes Charpy v-notch) merupakan
standar pengujian laju regangan tinggi yang menentukan jumlah energi yang
diserap oleh bahan selama terjadi patahan. Energi yang diserap adalah ukuran
ketangguhan bahan tertentu dan bertindak sebagai alat untuk belajar bergantung
pada suhu transisi ulet getas. Metode ini banyak digunakan pada industri dengan
keselamatan yang kritis, karena mudah untuk dipersiapkan dan dilakukan.
Kemudian hasil pengujian dapat diperoleh dengan cepat dan murah. Tes ini
dikembangkan pada 1905 oleh ilmuwan Perancis Georges Charpy. Pengujian ini
penting dilakukan dalam memahami masalah patahan kapal selama Perang Dunia
II. Metode pengujian material ini sekarang digunakan di banyak industri untuk
menguji material yang digunakan dalam pembangunan kapal, jembatan, dan
untuk menentukan bagaimana keadaan alam (badai, gempa bumi, dan lain-lain)
akan mempengaruhi bahan yang digunakan dalam berbagai macam aplikasi
industri. Tujuan uji impact charpy adalah untuk mengetahui kegetasan atau
keuletan suatu bahan (spesimen) yang akan diuji dengan cara pembebanan secara
tiba-tiba terhadap benda yang akan diuji secara statik.
c. Uji sobek
Uji kekuatan sobek dapat ditemukan di industri film plastik, kertas dan tekstil. Hal
ini digunakan untuk menggambarkan seberapa baik suatu material yang dapat
menahan efek robek. Elmendorf sobek adalah metode umum yang digunakan untuk
menguji ketahanan terhadap air mata.
ISO 6383-2 – Plastik – Film dan lembaran – Cara uji ketahanan air mata –
Bagian 2: Metode Elmendorf
ISO 1974 – Kertas – Cara uji ketahanan sobek – Metode Elmendorf
ASTM D1922 –
Metode Uji Standar Perlambatan Tahan Peredaran Film Plastik dan
Lapisan Tipis dengan Metode Pendulum
10
ISO 5636 – Kertas dan karton – Penentuan permeansi udara dan tahanan
udara (Bagian 5: Metode Gurley)
ASTM D1424 – Metode Uji Standar Kekuatan Tabrakan Kain oleh
Aparatus Falling Pendulum Type (Elmendorf)
ASTM D689 – Metode Uji Standar untuk Perlawanan Tahan Internal
Kertas (Ditarik 2009)
TAPPI T414 – Tahan Tahan Tampak Internal (Elmendorf-Type Method)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang
didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk
karena mengahsilkan data kekuatan material.
11
Modulus elastisitas adalah besaran yang menggambarkan tingkat elastisitas bahan.
Modulus elastisitas disebut juga modulus Young (diberi lambang Y) untuk menghargai
Thomas Young. yang didefinisikan sebagai perbandingan stress dengan strain. Modulus
Elastisitas Dapat dituliskan sebgai berikut:
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
12
o Documents.tips,sifat mekanik logam,http://documents.tips/documents/sifat-mekanik-logam-
562e66a66cbd6.html
13