KEKUATAN BAHAN
PENGUJIAN TARIK
Oleh
Nama : M. Reza Nurfanza
NIM : 185100900111022
Kelompok : O1
Tgl praktikum : 11 April 2020
Asisten:
1. Reza Rienaldy
2. Udin Mastapura
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mahasiwa mengetahui prinsip pengujian tarik uniaksial
Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan beban (load) – pertambahan panjang
(extension) dan hubungan tegangan (stress) – regangan (stress)
Mahasiswa mengevaluasi kekuatan tarik ultimate (ultimate tensile strength), kekuatan
yield (yield strength), % perpanjangan (elongation), regangan patah (fracture strain),
rasio poisson, dan modulus elastisitas dari material uji tarik yang dibebani uniaksial
Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik deformasi dan karakteristik patah
material yang berbeda
BAB II
DASAR TEORI
2.7 Jelaskan definisi kekuatan ultimate (Ultimate Strength) dan kekuatan yield (Yield
Strength)!
Ultimate Tensile Strength yaitu tegangan nominal maksimum yang dapat ditahan oleh
batang uji sebelum patah disebut Tegangan Tarik. Tegangan tarik merupakan perbandingan
antara beban maksimum yang dicapai selama percobaan tarik dan penampang mula-mula.
Pengujian kekuatan tarik baja dapat memberikan informasi tetang tegangan tarik maksimal
(the ultimate tensile stress), regangan, dan tegangan patah baja maksimum (Rimpung,
2017).
Ketahanan suatu bahan terhadap deformasi plastik di kenal dengan istilah kekuatan
luluh (yield strength). Nilai dari kekuatan luluh adalah besar gaya pada saat luluh dibagi
dengan luas penampang. Untuk baja lunak, titik luluhnya dapat terlihat dengan jelas
sedangkan pada bahan yang yang tanpa batas proporsional yang jelas, kekuatan luluhnya
didefinisikan sebagai tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan regangan plastik
sebesar 0,2% (Bakri, 2010).
1 Spesimen St37
2 Jangka Sorong
3 Penggaris
4 UTM
5 Komputer
3.3 Cara Kerja (Diagram Alir)
a. Pengujian spesimen
Disiapkan
UTM dan Komputer
Dinyalakan
Spesimen ST37
b. Aplikasi Windwdw
Aplikasi Windwdw
Area testing
4.1 Grafik
a. Hubungan antara Deformasi dan Load
40
30 Load (y)
Load
10
0
0 5 10 15 20 25
Deformation
0.25
Linear (Stress (y))
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
Strain
4.2 Data Hasil Praktikum (Hasil Tensile Test) + Perhitungan
Diameter awal (mm) 12,2 mm
Diameter akhir (mm) 8 mm
Panjang awal (mm) 100 mm
Cross Sectional Area (mm2) 105 mm
Gauge length (mm) 116,84 mm2
Modulus young (Gpa) 6,81 Gpa
Load at yield point (N) 50,48 N
Yield Strength (Mpa) 0,43 Mpa
Maximum load (N) 54,96 N
Ultimate Strength (Mpa) 0,47 Mpa
% elongation 5%
Area production 57%
Perhitungan :
1. Cross section area (mm2) 5. % elongation
A0 = ¼ x π x (D0)2
L1−L0
= ¼ x 3.14 x (12.2)2 % Elongation = X 100%
L0
= 116, 839 mm2
105−100
= X 100%
2. Modulus young (Gpa) 100
y 2− y 1
E= 5
x 2−x 1 = X 100%
100
0,432044−0,002054
= = 0,05 X 100%
0,063586−0,000444
0,43 = 5%
=
0,063 6. % area reduction
= 6,81 Mpa A 0− A F
% Area Reduction = X 100%
A0
3. Load at Yield point (N)
Py 116.839−50.24
O’y = = X 100%
P0 116.839
50.48 66,599
= = X 100%
116.839 116,839
= 0,432 N = 0, 57 X 100%
5.1 Kesimpulan
Sifat mekanik merupakan salah satu faktor terpenting yang mendasari pemilihan
bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku
suatu material terhadap pembebanan yang diberikan berupa gaya, torsi atau gabungan
keduanya. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam
tersebut. Pada proses pengujian tarik ini, pembebanan berupa beban uniaksial dengan
kecepatan pembebanan yang statis. Universal Testing Machine merupakan sejenis
peralatan eksperimental dasar yang dapat menguji banyak sifat mekanik bahan seperti
tegangan dan regangannya dinamai berdasarkan fakta bahwa ia dapat melakukan banyak
uji tarik dan kompresi standar pada bahan, komponen dan struktur. Alat ini menggunakan
hidrolik sistem yang menggunakan cairan hidrolik yang berbasis oli, sistem hidrolik dapat
menimbulkan bahaya kebakaran saat bocor. Sistem berada di bawah tekanan tinggi, dan
cairan dapat keluar kecepatan tinggi, berpotensi membahayakan mereka yang berada di
dekat kebocoran. Baja St 37 yang setara dengan AISI 1045 dengan komposisi kimia 0.5% C,
0.8% Mn, dan 0.3% Si, adalah salah satu baja yang dihasilkan untuk pembuatan berbagai
komponen permesinan. Salah satu proses pengerasan permukaan adalah karburasi padat,
yang bertujuan meningkatkan kadar karbon di lapisan permukaan baja sehingga didapatkan
kekerasan permukaan kekerasan yang lebih besar dari bagian dalamnya. Standar ASTM
D790-03 untuk uji bending dan ASTM D3039 untuk uji tarik adalah bentuk standar dari
spesimen penelitian yang dilakukan. Kemudian dilakukan foto struktur makro terhadap jenis
perpatahan yang terjadi pada spesimen setelah pengujian. Elastisitas didefinisikan sebagai
kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan
bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan. Kekuatan tarik suatu bahan dapat
diketahui dengan menguji tarik pada bahan yang bersangkutan. Perbedaan kedua kurva
tidaklah terlampau besar pada regangan yang kecil, tetapi menjadi signifikan pada rentang
terjadinya pengerasan regangan, yaitu setelah titik luluh terlampaui. Hal yang dapat
dibandingkan dengan praktikum kami adalah memiliki persamaan dalam hal mencari
hubungan antara tegangan dan regangan yang menjadi acuan penting dalam praktikum ini.
Dari eksperimen pengujian tarik yang memvariasikan model penampang speciment dengan
luasan penampang yang sama, ini menunjukkan bahwa pengaruh model penampang
speciment bulat dan kotak sangat signifikan meskipun secara teori luasannya sama hasilnya
sangat berbeda yaitu yang terjadi pada base metal sebesar 401,315 Mpa penampang
speciment bulat dan 781,004 Mpa penampang speciment kotak. Perlu kajian lebih lanjut
untuk membahas tegangan geser yang terjadi pada kedua penampang sehingga didapatkan
kajian yang lebih mendalam untuk mengetahui pengaruh model penampang speciment uji
tarik . Hal yang dapat dibandingkan adalah persamaan metode yang dilakukan pada literatur
dengan praktikum yang kami lakukan, namun perbedaan nya hanya pada penggunaan
material ujinya.
5.2 Saran
Mahasiswa yang melakukan praktikum online lebih aktif lagi, karena praktikum online
memang tidak seefektif praktikum yang biasanya. Untuk itu diharapkan setiap mahasiswa
memperhatikan dan memahami penjelasan yang diberikan oleh asisten praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia. dkk. 2010. Perilaku Tegangan Regangan dan Modulus Elastisitas Beton Limbah
Debu Pengolahan Baja (Steel Dust Collector). Jurnal Dinamika Teknik Sipil.
Astuti, Irnin Agustina Dwi. dkk. 2018. Penggunaan Video Based Laboratory (VBL) dalam
Menentukan Nilai Modulus Elastisitas Penggaris Aluminium. UPEJ, Vol. 7(1).
Bakri. 2010. Efek Waktu Perlakuan Panas Temper Terhadap Kekuatan Tarik dan
Ketangguhan Impak Bajak Komersial. Jurnal Smartek, Vol. 4(2): 97-102.
Handoko. 2013. Pengaruh Variasi Laju Regangan Linier Terhadap Data Hasil Uji Tarik Plat
Aluminium. Seminar Nasional Teknologi Terapan.
Hestiawan, Hendri. 2014. Studi Pengaruh Fraksi Volume dan Susunan Serat Terhadap
Kekuatan Tarik dan Bending Komposit Resin Berpenguat Serat Rotan (Calamus
Trachycoleus). Jurnal Mechanical, Vol. 5(1): 1-4.
Junaidi. 2018. Karakteristik Material Baja St.37 dengan Temperatur dan Waktu Pada Uji
Heat Treatment menggunakan Furnace. Jurnal Uhamzah, Vol. 8(15).
Kirono, Sasi. 2011. Pengaruh Tempering pada Baja ST 37 yang Mengalami Karburasi
dengan Bahan Padat terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro. Jurnal UMJ.
Muchiar. 2016. Penelitian terhadap Deformasi pada Paduan Aluminium Tipe A5083P-O
dengan Teknik Interferometri Optik. Jurnal Teknologi UMJ, Vol. 8(2).
Patel, Sagar S. 2013. Universal Testing Machine Motion Control System. International
Journal of Science and Research (IJSR), Vol. 6(14): 1317-1320.
Regar, Renaldo Glantino. 2014. Nilai Kuat Tarik Belah Beton dengan Variasi Ukuran Dimensi
Benda Uji. Jurnal Sipil Statik, Vol. 2(5): 269-276.
Rimpung, I Ketut. 2017. Analisis Perubahan Kekuatan Tarik Baja (St. 42) dengan Perlakuan
Panas 800° C. Jurnal Logic, Vol. 17(2): 98-103.
Salindeho, Robert Denti. dkk. Pemodelan Pengujian Tarik untuk Menganalisis Sifat Mekanik
Material. Jurnal Mechanical, Vol. 5(1).
Souisa, Matheus. 2011. Analisis Modulus Elastisitas dan Angka Poisson Bahan dengan Uji
Tarik. Jurnal Barekeng, Vol. 5(2): 9-14.
Sulaeman, Budiawan. 2018. Modulus Elastisitas Berbagai Jenis Material. Jurnal Ilmiah Ilmu-
Ilmu Teknik, Vol. 3(2): 127-138.
Suryanita, Reni. 2019. Pemodelan Perilaku Tegangan dan Regangan Beton pada Suhu
Tinggi dengan Software LUSAS. Jurnal Media Komunikasi Teknil Sipil, Vol. 25(1): 115-
122.
Susilowati, Sri Endah. 2017. Studi Perlakuan Alkali terhadap Sifat Mekanik Bahan Komposit
Berpenguat Sekam Padi. Jurnal Kajian Teknik Mesin, Vol. 2(1): 67-80.
Zamzami, Yusman. 2013. Pengaruh Ukuran Fly Ash pada Kekuatan Bending Komposit
Resin Epoxy. Jurnal FEMA, Vol. 1(4): 49-53.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Mulyadi. 2016. Pengaruh Model Speciment Uji Tarik Pada Pengelasan Besi Fc-30 Di Lihat
Dari Kekuatan Tarik Pengelasan. Jurnal Rekayasa Energi Manufaktur, Vol. 1(2): 29-36.
LAMPIRAN
1. (Zamzami, 2013)
2. (Patel, 2013)
3. (Junaidi, 2018)
4. (Kirono, 2011)
5. (Hestiawan, 2014)
6. (Susilowati, 2017)
7. (Astuti, 2018)
8. (Muchiar, 2016)
9. (Suryanita, 2019)
10. (Amalia, 2010)
Dinamika TEKNIK SIPIL, Akreditasi BAN DIKTI No : 110/DIKTI/Kep/ 2010
1. (Salindeho, 2013)
2. (Mulyadi, 2016)