MEKANIKA STRUKTUR
PENGUJIAN TARIK
Oleh
Asisten:
1. Udin Mastapura
2. Tifa Nur Jannah
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
2.7 Jelaskan Definisi Kekuatan Ultimate (Ultimate Strength) dan Kekuatan Yield (Yield
Strength)!
Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strength) adalah nilai
yang paling sering dituliskan sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi pada kenyataannya nilai
tersebut kurang bersifat mendasar dalam kaitannya dengankekuatan material. Untuk
logam ulet, kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan beban maksimum, dimana logam
dapat menahan beban sesumbu untuk keadaan yang sangatterbatas. Pada tegangan
yang lebih komplek, kaitan nilai tersebut dengan kekuatanlogam kecil sekali
kegunaannya. Kecenderungan yang banyak ditemui adalah,mendasarkan rancangan
statis logam ulet pada kekuatan luluhnya. Tetapi karena jauh lebih praktis menggunakan
kekuatan tarik untuk menentukan kekuatan bahan, maka metode ini lebih banyak dipakai
(Salindeho et al., 2013).
Titik luluh atau yield point dan kekuatan luluh atau yield strength merupakan suatu
batas di mana material akan terus mengalami deformasi tanpa adanya penambahan
beban. Tegangan yang mengakibatkan bahan menunjukkan mekanisme luluh ini disebut
dengan tegangan luluh. Titik Lulu ditunjukkan oleh titik Y, gejala luluh umumnya hanya
ditunjukkan oleh logam-logam ulet dengan struktur kristal yang membentuk interstitial
solid solution dari atom-atom karbon, boron, hidrogen, dan oksigen.interaksi antar
dislokasi dan atom-atom tersebut menyebabkan baja ulet seperti mild steel menunjukkan
titik luluh bawah dan titik luluh atas. baca berkekuatan tinggi dan besi tuang yang kertas
umumnya tidak memperlihatkan batas luluh yang jelas. untuk menentukan kekuatan luluh
material seperti ini maka digunakan suatu metode yang dikenal sebagai metode offset.
Dengan metode ini kekuatan luluh ditentukan sebagai tegangan di mana bahan
memperlihatkan batas penyimpangan tertentu dari proporsionalitas tegangan dan
regangan (Gumelar, 2017).
2. Penggaris
3. Jangka sorong
4. UTM
5. Komputer
3.3 Cara Kerja (Diagram Alir)
Mulai
Mesin UTM
Hidupkan mesin dan
computer dan program
Spesimen
Dipasang pada rahang statis dan
dinamis dengan holder rapat
Pengujian
Catat
Hasil
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Grafik
y = 3,4x + 16,834
70
R² = 0,4761
60
50
Load (kN)
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Defor (mm)
0,4
Stress
0,3
0,2
0,1
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12
Strain
5.1 Kesimpulan
Pengujian tarik uniaksial adalah pengujian non simulatif yang sangat penting dalam
penelitian tentang proses pengubahan bentuk. Terdapat beberapa nilai yang didapatkan
dari pengujian tarik uniaksial. nilai-nilai tersebut dapat digunakan untuk mengetahui
berbagai aspek mampu bentuk logam. Nilai-nilai tersebut antara lain kekuatan tarik,
keuletan dan nilai perpanjangan. Parameter utama yang diukur dalam suatu uji tari
adalah tegangan dan regangan. Tegangan adalah sejumlah gaya yang bekerja pada
suatu area melintang dari suatu material, didefinisikan sebagai gaya persatuan luas.
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan dari data-data yang telah didapatkan kita
membuat grafik hubungan strain dan stress. Pada grafik tersebut kita dapat melihat
bahwa bentuk dari grafik nya adalah menunjukkan hubungan linier dimana jika nilai
strainnya bertambah maka nilai stresnya juga bertambah dari indeks ke-0 sampai hingga
pada titik luluh atau yield point, setelah melewati titik lebur atau titik luluh kenaikan dari
nilai strain dan stresnya mulai melemah hingga batas ultimate tensile strength nya.
setelah melewati titik ultimate tensile strength maka grafiknya akan mulai menurun
sampai akhirnya spesimen yang diuji putus dan pada grafik ditunjukkan dengan titik
putus.
Putra E. M. 2018. Analisis Kekuatan Strain dan Stress pada Baja Paduan dengan
Menggunakan Tensile Test Machine. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.
Setiawan S. Y. 2019. Pengaruh Temperatur Terhadap Kekuatan Tarik dan Tekan Pada
Proses Ekstrusi di Mesin Printer 3D. Skripsi. Program Studi Teknik Mesin, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
Regar R. G. et al. 2014. Nilai Kuat Tarik Belah Beton dengan Variasi Ukuran Dimensi Benda
Uji. Jurnal Sipil Statik 2 (5): 269-276.
Pramono R. 2010. Pengaruh Bentuk Spesimen Terhadap Pembentukan Mekanisme Plain
Strain pada Uji Tarik Baja C-Mn SS400 Lembaran. Skripsi. Teknik Metalurgi dan
Material Universitas Indonesia.
Salndeho R. D et al. 2013. Pemodelan Pengujian Tarik untuk Menganalisis Sifat Mekanik
Material. Jurnal Online Poros Teknk Mesin Unsrat 2(2): 1-11.
Gumelar Y. 2017. Pengaruh Lingkungan Pantai Terhadap Laju Korosi dan Sifat Mekanik
pada Baja Karbon Sedang dengan Perlakuan Quenching dan tempering. Skripsi.
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
Karlina D. A. 2015. Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Demonstrasi dengan
Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pemahaman
Konsep. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Semarang.
Herdiansyah B. S. 2010. Studi Pengaruh Besar Deformasi Bolak-balik Melalui Proses Canai
Hangat terhadap Morfologi Butir Ferrite, Kekerasan dan Ketahanan Korosi Baja Karbon
SS400. Skripsi. Fakutas Teknik, Universitas Indonesia.
Wijaya W. W. 2011. Rancangan Alat Uji Tekan pada Bahan kmKomposit Natural Fiber
dengan Memperhatikan Aspek Keterulangan Hasil Pengujian. Skripsi. Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret.
Fadillah E. 2020. Analisa Mata Pisau Pencacah Limbah Organik dengan Menggunakan
Bahan Baja ST41. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Pancasakti Tegal.
Prasetyo D. 2019. Variasi Media Pendingin pada Proses Heat Treatment Baja Karbon ST41
untuk Pisau Potong Plat Beton. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Pancasakti Tegal.
Patel S dan Gayathri K. 2013. Universal Testing Machine Motion Control System. Index
Copernicus Value 6(14): 1-4.
Prasetya J. A. 2018. Sistem Human Machine Interface pada Universal Testing Machine.
Skripsi. Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Surabaya.
LAMPIRAN
DHP Pengujian Tarik Y1
ACC 9/03/2021
50
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Defor (mm)
0,5
y = 4,2965x + 0,1372
0,4 R² = 0,4761
Stress
0,3
0,2
0,1
0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12
Strain