NIM : 185100900111022
KELOMPOK : O1
ASISTEN :
Rois Kurniawan M. Nashrul Umam
Arinda Fitriansyah Rizky Wulandari
Aulia Rahmah Vania Rosalini G.
Ayu Ramadhona L. Zahwa Fakhrunaz
Fariska Vera Imanda
.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mampu untuk memahami teknik pengolahan air bersih skala besar dalam
PDAM
b. Mahasiswa mengetahui alur proses pengolahan air dari tahap awal hingga proses
akhir.
BAB II
DASAR TEORI
1 Intake
2 Koagulasi – Flokulasi
3 Sedimentasi
4 Filtrasi
5 Reservoir
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Air, dalam hal ini air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat
dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. PDAM (Perusahaan
Daerah Air Minum) adalah badan usaha milik pemerintah yang memiliki cakupan usaha
dalam pengelolaan air minum dan pengelolaan sarana air kotor untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum.
Peningkatan kualitas air minum dengan mengadakan pengelolaan terhadap air yang akan
digunakan sebagai air minum dengan mutlak diperlukan terutama apabila air tersebut
berasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud dapat berupa pengolahan
sederhana sampai lengkap.
Pada umumnya instalasi pengolahan air minum merupakan suatu sistem yang
mengkombinasikan proses filtrasi, sedimentasi, koagulasi, dan mikrobiologi. Tujuan dari
sistem pengolahan air minum yang sesuai dengan standar kualitas kuantitas dan
kontinuitas. Pada umumnya pengolahan air (air tanah/permukaan) dilakukan dengan
penambahan bahan-bahan kimia tertentu (koagulan, pengatur pH, dan disinfektan) ke dalam
air, dilanjutkan dengan sedimentasi (pengendapan) atau flotasi (pengapungan) lumpur dan
filtrasi (penyaringan) melalui media pasir. Dengan cara tersebut diharapkan dapat
memenuhi standard kualitas air bersih sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh Pemerintah
untuk dikomsumsi masyarakat. Pengolahan air bersih ialah unit Instalasi Pengolahan Air
(IPA) yang berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel padat tersuspensi dan koloid dalam
kandungan air baku sehingga menghasilkan air bersih yang layak untuk dikonsumsi. Air
baku yang berasal dari sumbernya yaitu air hujan, air dalam tanah atau air permukaan
mempunyai kekeruhan yang berubah-ubah dan dapat tercemar oleh zat-zat kimia dan
organisme penyebab penyakit.
5.2 Saran
Mahasiswa lebih aktif dalam bertanya, karena praktikum online adalah hal yang susah
untuk dipahami. Oleh karena itu, mahasiswa harus selalu memahami apa yang disampaikan
oleh asisten praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Arifiani dan Mochtar Hadiwidodo. 2010. Evaluasi Desain Instalasi Pengolahan Air PDAM
Ibu Kota Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. Jurnal Presipitasi 7(1): 78-85.
Deriansyah et al. 2014. Desain Bangunan Pengolahan Air Bersih PDAM Unit Wanggu
Kota Kendari. Jurnal Stabilita 2(1): 69-84.
Harmiyati. 2018. Tinjauan Proses Pengolahan Air Baku (Raw Water) Menjadi Air Bersih
pada Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) Kecamatan Rangsang Kabupaten
Kepulauan Meranti. Jurnal Saintis 18(1): 1-15.
Istingani et al. 2017. Peningkatan Kualitas Pengolahan Air Bersih dengan Perbaikan
Proses Oksidasi. Journal of Env. Engineering & Waste Management 2(2): 91-100.
Kencanawati dan Mustakim. 2017. Analisis Pengolahan Air Bersih pada WTP PDAM
Prapatan Kota Balikpapan. Jurnal Transukma 2(2): 103-117.
Mukarromah et al. 2016. Analisis Sifat Fisis Kualitas Air di Mata Air Sumber Asem
Dusun Kalijeruk, Desa Siwuran, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo.
Unnes Physics Journal 5(1): 40-45.
Zamaruddin, Nurul. 2018. Monitoring dan Evaluasi Kualitas Air Pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Area Aceh Besar Bulan April dan Juli. Journal of Aceh
Phys. Soc. 7(1): 39-42.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Hanifah dan Widyastuti. 2017. Kajian Kualitas Air Sungai Konteng Sebagai Sumber Air
Baku Tirta Darma Unit Gamping, Kabupaten Sleman. Jurnal Bumi Indonesia 6(1): 1-
10.
Mustika dan Inti Wasiati. 2013. Efektivitas Kinerja Pegawai Dalam Pelaksanaan Sistem
IPA (Instalasi Pengolahan Air) Di PDAM Jember Wilayah Tegal Besar. Jurnal
Kadikma 4(2): 13-26.
LAMPIRAN
1. (Arifiani, 2010)
2. (Deriansyah, 2014)
3. (Kencanawati, 2017)
4. (Harmiyati, 2018)
5. (Istingani, 2017)
6. (Mukarromah, 2016)
7. (Zamaruddin, 2018)
LAMPIRAN TAMBAHAN
1. (Mustika, 2013)
2. (Hanifah, 2017)