DisusunOleh
Misbah Habib Putra (031600482)
Dosen pembimbing
DRS. B.A. Tjipto Sujitno, MT, APU
Korelasi antara sifat mekanik bahan dengan sifat mikro bahan karena sifat mekanik
menyatakan kemampuan suatu logam untuk menerima beban atau gaya dari luat tanpa mengalami
kerusakan pada logam tersebut. Sehingga dari beberapa uji kita dapat mengetahui sifat-sifat mikro
suatu bahan. Dalam hal ini ada beberapa sifat yang mempengaruhi
Kuat (strength) Creep adalah deformasi plastis yang
Kemampuan suatu logam untuk berjalan tergantung dengan
logam untuk menahan gaya yang waktu.Parameter yang digunakan
bekerja atau kemampuan logam untuk fenomena mulur / creep
menahan deformasi. adalahtegangan ( ), Temperatur (T),
Ulet/liat (ductile) dan waktu (t)
Logam dapat dibentuk dengan tarikan Ketahanan lelah (fatigue)
tanpa menunjukkan gejala putus. Merupakan jenis kegagalan (patah)
Ketangguhan (toughness) pada komponen akibat beban dinamis
Kemampuan suatu logam untuk (pembebanan yang berulang ulang).
dibengkokkan beberapa kali tanpa Diperkirakan 50 % hingga 90%
retak kegagalan mekanis disebabkann oleh
Keras (hardness) kelelahan.
Ketahanan suatu logam terhadap Elastis (elasticity)
penetrasi/penusukan logam lain. Kemampuan logam untuk kembali ke
Getas (brittleness) bentuk semula tanpa mengalami
Ketahanan mulur (creep resistance) deformasi plastis akibat gaya yang
bekerja
Ikatan
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik
menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik
menjadi stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh
elektrodinamika kuantum. Dalam praktiknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori
kuantum atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam
menjelaskan ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer
elektron antara dua atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan
gas-gas diatomik untuk tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat.
a. Ikatan Kovalen yang berasal dari patungan elektron memiliki sifat sifat sangat keras, itik
lebir tinggi, larut dalam sedikit cairan, dan transparan terhadap cahaya tampak. Contohnya
intan dan atom C
Jenis jenis ikatan kovalen
a. Berdasarkan jumlah pasangan elektronnya, ikatan kovalen dibagi menjadi :
Ikatan kovalen tunggal,
adalah ikatan kovalen yang menggunakan satu pasang elektron. Contoh: H-Cl, H-H
Ikatan kovalen rangkap dua,
adalah ikatan kovalen yang menggunakan dua pasang elektron. Contoh: O=O
Ikatan kovalen rangkap tiga,
adalah ikatan kovalen yang menggunakan tiga pasang elektron. Contoh: HC
b. Berdasarkan kepolarannya, ikatan kovalen dibagi menjadi :
Ikatan kovalen polar
Terjadi antara dua atom dengan keelektronegatifan berdeda (unsur yang berbeda).
Contoh : ikatan H-Cl, H-F, N-H
Ikatan kovalen nonpolar
Terjadi antara dua atom dengan keelektronegatifan sama (unsur yang sama). Contoh:
ikatan H-H, O=O, Cl-Cl
b. Ikatan Ionik yang berasal dari gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif dan negatif..
memiliki sifat sifat yang keras, titik lebur tinggi, kemungkinan kecil larut dalam cairan polar
seperi air. Contoh nya adalah natrium klorida
c. Ikatan logam dimana gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif logam dengan awan
elektron. Memiliki sifat sifat yang berkilau, dapat menghantar listrik dan kalor dengan baik.
d. Ikatan Van der Waals terjadi akibat distribusi muatan yang tidak simetris. Memiliki sifat
lunak, titik lebur dan titik didih rendah, dan dapat larut dalam cairan kovalen
e. Ikatan hidrogen terjadi karena gaya tarik menarik elektrostatika kuat antara hidrogen pada satu
molekul dengan atom N, O atau F dari molekul lain. Ikatan hidrogen lebih kuat dari ikatan
van der waals yang memiliki titik lebur dan titik didih lebih tinggi dari ikatan van der waal.
Contohnya adalah Es
Kristal
Kristal adalah bahan yang terdiri dari unit terstruktur yang identik, tersusun dari satu atau
lebih atom yang teratur dan berulang secara periodik dalam tiga dimensi. Keteraturan ini berlanjut
sampai ratusan molekul. Bangunan terkecil dari kristal disebut basis kemudian susunan yang
periodik dideskripsikan dengan latis.
Padatan kristal memiliki suatu tatanan jarak, tittik lelehnya pada suhu jelas, padatan kristaal
dapat dibelah disepanjang bidang tepat, pada umumnya anisotrofik artinya sifat sifat kristal
seperti konduktivitas listrik, indeks bias, ekspansi termal dan lebih keras. Contoh padatan kristal
adalah tembaga, kalium nitrat, asam benzoat dll.
Struktur Kristal
Non-Kristal (amorf)
Amorf adalah nonkristal dimana struktural dari suatu material, atom-atomnya tersusun
secara tidak teratur, sehingga panjang dan sudut ikatan antar atom juga tidak teratur. padatan amorf
mempunyai titik lebur yang tidak tegas (melebar). Contoh padatan amorf adalah serat kaca,
cellophane, teflon, dll
Semua struktur kristal dapat digambarkan atau dijelaskan dalam istilah lattice (kisi) dan sebuah
basis yang ditempelkan pada setiap titik lattice (kisi)
Kisi
Kisi (Lattice) adalah sebuah susunan titik titik yang teratur dan periodik. Kisi terbagi
menjadi 2 jenis yaitu kisi dua dimensi dan tiga dimensi.
1) Lattice ( kisi ) dua dimensi, yaitu:
Kisi miring
Kisi bujur sangkar
Kisi heksagonal
Kisi segi panjang
Kisi segi panjang berpusat
2) Lattice Tiga dimensi : ada 14 jenis, yaitu:
Triklinik
Monoklinik
Ortorombik
Tetragonal
Kubus
Trogonal
Heksagonal
Basis
Basis didefinisihkan sebagai sekumpulan atom, dengan jumlah atom dalam sebuah basis
dapat berisi satu atom atau lebih.
Difraksi Sinar-X
Difraksi sinar X atau X-ray diffraction (XRD) adalah suatu metode analisa yang digunakan
untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam material dengan cara menentukan parameter struktur
kisi serta untuk mendapatkan ukuran partikel. Profil XRD juga dapat memberikan data kualitatif
dan semi kuantitatif pada padatan atau sampel. Difraksi sinar X ini digunakan untuk beberapa hal,
diantaranya:
(1)
Jika seberkas sinar-X di jatuhkan pada sampel kristal, maka bidang kristal itu akan membiaskan
sinar-X yang memiliki panjang gelombang sama dengan jarak antar kisi dalam kristal tersebut.
Proses difraksi sinar x seperti disajikan pada Gambar 1. Sinar x dibiaskan dan ditangkap oleh
detektor kemudian diterjemahkan sebagai sebuah puncak difraksi. Semakin banyak bidang kristal
yang terdapat dalam sampel, semakin kuat intensitas pembiasan yang dihasilkan. Tiap puncak
yang muncul pada pola difraktogram mewakili satu bidang kristal yang memiliki orientasi tertentu
dalam sumbu tiga dimensi. Puncak-puncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian
dicocokkan dengan standar difraksi sinar-X untuk semua jenis material (Nelson, 2010).
Gambar 2..Proses Analisa Difraksi Sinar X (Nelson, 2010)
Alat analisa XRD terdiri dari tabung sinar X, tempat sampel dan detektor. Tabung sinar X
berfungsi untuk menghasilkan sinar X. Detektor terletak bersebelahan dengan tabung sinar X dan
dapat digerakkan dengan arah ? dari nilai 0-90o. Proses analisa dengan sistem difraksi sinar X
disajikan pada Gambar 2. Sebuah sampel yang berbentuk serbuk ditaruh ditempat sampel. Sampel
dikenakan sinar X dari sudut ? sebesar 0-90o. Setiap sinar yang mengenai sampel akan didifraksi
dan ditangkap oleh detektor. Oleh detektor sinar-sinar diubah menjadi hasil dalam bentuk
gelombang-gelombang. Intensitas sinar X dari scan sampel diplotkan dengan sudut ? (biasanya
dinyatakan dalam 2 ?) (Nelson, 2010). Contoh hasil analisa difraksi sinar X disajikan pada Gambar
3.
Selain untuk menunjukkan tingkat kristalitas suatu padatan, difraksi sinar x juga dapat digunakan
untuk mengetahui diameter kristal. Ukuran kristal yang mungkin diukur adalah 3-50 nm. Ukuran
kristal yang diperoleh merupakan diameter rata-rata volum berat. Ukuran kristal dapat dihitung
dengan persamaan Scherrer berikut ini;
(2)
dimana K=1.000, b adalah lebar peak yang telah dikoreksi oleh faktor pelebaran alat instrumen, ?
adalah panjang gelombang sinar-X yang digunakan, Dv adalah ukuran kristal dan ? adalah sudut
antara sinar datang dengan bidang normal.
Daftar Pustaka
DRS. B.A. Tjipto Sujitno, MT, APU/Ilmu Bahan Teknik/ppt/STTN-Batan
http://staff.unila.ac.id/atusi/files/2013/03/Sifat-Material.pdf
http://labterpadu.undip.ac.id/blog/2013/01/28/difraksi-sinar-x/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kimia
https://materialcerdas.wordpress.com/teori-dasar/struktur-kristal/
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112-
WIENDARTUN/1.Struktur_Kristal_%28hand_out%29.pdf