Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hendri Agus Setiawan

Nim :202115008
Prodi :Teknik Mesin Karyawan

Jawaban uts material Teknik


1. Jelaskan konsep dasar klasifikasisifat material ( sifat mekanik , sifat fisis , sifat termal , sifat
optic , sifat magnetik )
2. Jelaskan konsep dasar struktur kristal (sc , bcc , fcc , hcp )
3. Jelaskan konsep dasar uji tarik , uji kekerasan , uji bending , uji impact , uji puntir metalografi

Jawab
1. Klasifikasi Material Teknik
Bahan teknik adalah bahan-bahan yang memiliki sifat atau ciri-ciri khas yang dapat
dimanfaatkan oleh para ahli teknik dalam memperlancar melaksanakan tugas dan rekayasa
keteknikannya. Pada garis besarnya bahan dapat diklasifiksikan sebagai berikut :
 Bahan Logam
Logam Besi (Ferrous) dan Logam non besi (Non Ferrous
 Bahan Non Logam
Plastik (Polimer)
Keramik (Ceramic)
Komposit (Composite)
 Klasifikasi Sifat Material
a. sifat mekanik
meliputi: kekuatan, ketanguhan, kekerasan, keuletan kegetasan dan
lainya.
b. sifat fisik
seperti heat conductivity, electrical coductivity, heat expansion,
dimensi dan struktur mikro.
c. sifat kimia
seperti : tahan korosi, aktivitas terhadap bahan kimia.
d. sifat termal
merupakan sifat yang menunjukkan respon material terhadap panas
yang diterima suatu bahan/material
e. sifat optic
sifat material yang diklasifikasikan berdasarkan responnya terhadap
cahaya , respon terhadap cahaya datang adalah memantulkan,
menyerap, mentransmisikan, dan membiaskan.
f. sifat magnetik
akibat dari momen momen magnet yang berkaitan dengan elektron-
elektron individual
2. konsep dasar cristal
Material zat padat dapat diklasifikasikan berdasarkan keteraturan, di mana atom atau ion
tersusun secara teratur antara atom yang satu dengan yang lainnya (atau disebut kristal)
seperti intan. Sebuah material kristalin merupakan suatu kondisi di mana atom terletak dalam
susunan yang berulang dalam jarak atomik yang besar; oleh karena itu, muncul urutan yang
panjang. Seperti pada saat terjadi proses pemadatan (solidifikasi), atom-atom akan
menempatkan diri mereka sendiri ke dalam pengulangan pola tiga dimensi di mana masing-
masing atom terikat dengan atom tetangga yang letaknya sangat dekat.
STRUKTUR KRISTAL
a. Struktur Simple Cubic (SC) atau Kubik Sederhana
Dalam struktur kubik sederhana, atom-atom hanya terletak di bagian sudut saja
sehingga hanya bersinggungan di sepanjang sisi kubus. Total atom yang berada dalam
sebuah unit sel dengan struktur SC berjumlah 1 yang diperoleh dari penjumlahan
seperdelapan atom yang terletak di sudut. Struktur ini kurang rapat dan memiliki
bilangan koordinasi yang berjumlah enam. Bilangan koordinasi diartikan sebagai
banyaknya atom tetangga terdekat atau banyaknya atom yang bersentuhan
b. Struktur Body Centered-Cubic (BCC)
Dalam struktur ini terdapat atom-atom yang terletak di semua sudut (delapan sudut)
dan atom tunggal di bagian pusat kubus. Masing-masing unit sel BCC memiliki dua
atom; satu atom berasal dari penjumlahan satu per delapan atom yang terletak di
delapan sudut kubus dan satu lagi berasal dari atom yang terletak di pusat kubus,
ketika posisi atom yang terletak di bagian sudut dengan di bagian pusat adalah sama.
c. Struktur Face Centered-Cubic
Dalam struktur kristal FCC atom-atom terletak pada bagian sudut dan juga di pusat
dari semua permukaan kubus. Untuk struktur kristal FCC, masing-masing atom yang
terletak di sudut dibagi-bagi ke dalam delapan unit sel, oleh karena itu atom face-
centered yang terletak pada bagian sisi terbagi menjadi dua. Total atom yang dimiliki
oleh struktur kristal FCC ada 4 yang diperoleh dari penjumlahan satu per delapan dari
masing-masing atom
d. Struktur Kristal Heksagonal Closed Packed (HCP)
Tidak semua logam memiliki unit sel dengan simetri kubik. Struktur kristal umum
yang terakhir ini memiliki struktur kristal heksagonal. Permukaan atas dan bawah unit
sel ini terdiri atas enam atom yang membentuk hexagon dan mengelilingi sebuah atom
tunggal di bagian pusat. Bidang lain yang membentuk tiga atom tambahan dalam unit
sel diletakkan di antara bidang bagian atas dan bawah. Atom yang terletak pada bidang
tengah memiliki atom tetangga terdekat di kedua bidang yang berdekatan. Dengan
demikian, struktur kristal HCP memiliki bilangan koordinasi yang berjumlah 6.
Struktur ini biasanya ditemui pada beberapa logam di antaranya magnesium, titanium,
seng, berrelium dan kobalt
3. Konsep dasar
 Uji Tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Uji tarik
banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan
suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Pada uji
tarik, benda uji diberi beban gaya tarik sesumbu yang bertambah secara
kontinyu, bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan terhadap
perpanjangan yang dialami benda uji
 Uji kekerasan adalah pengujian yang paling efektif untuk menguji kekerasan
dari suatu material, karena dengan pengujian ini kita dapat dengan mudah
mengetahui gambaaran sifat mekanis suatu material. Meskipun pengukuran
hanya dilakukan pada suatu titik, atau daerah tertentu saja, nilai kekerasan
cukup valid untuk menyatakan kekuatan suatu material. Dengan melakukan
uji keras, material dapat dengan mudah di golongkan sebagai material ulet
atau getas.
 Pengertian Uji tekuk (bending test) merupakan salah satu bentuk pengujian
untuk menentukan mutu suatu material secara visual. Proses pembebanan
menggunakan mandrel atau pendorong yang dimensinya telah ditentukan
untuk memaksa bagian tengah bahan uji atau spesimen tertekuk diantara dua
penyangga yang dipisahkan oleh jarak yang telah ditentukan.
 Impact Test, Beberapa perangkat pada otomotif dan transmisi serta bagian-
bagian pada kereta api, akan mengalami suatu beban kejut atau beban secara
mendadak dalam pengoperasianya. Oleh karena itu ketahanan suatu material
terhadap beban mendadak, serta faktor-faktor yang mempengaruhi sifat
material tersebut perlu diketahui dan diperhatikan. Ketahanan tersebut
merupakan salah satu sifat material yang disebut getas.
 Uji Metalografi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk memperoleh
gambar yang menunjukan struktur mikro sebuah logam atau paduan. Melalui
Proses ini kita dapat mengetahui struktur dari suatu logam atau paduan
dengan memperjelas batas-batas butir logam sehingga dapat langsung dilihat
dengan menggunakan mikroskop dan diambil gambarnya.

Anda mungkin juga menyukai