Anda di halaman 1dari 10

RESUME

Sutandhanny Sinatria Kusuma


170511623079

Cacat Pada Pembentukan Material


Cacat
Cacat dapat terjadi karena adanya solidifikasi (pendinginan) ataupun
akibat dari luar. Cacat paling sederhana adalah kehilangan atom pada posisi
tertentu dalam kristal (vacancy) yang sering disebut cacat Schottky. Cacat
kristal yang terjadi dalam suatu bahan padat dapat mempengaruhi sifat fisis
tertentu seperti sifat mekanik atau sifat listrik. Cara memodelkan cacat ini
adalah dengan menganggap terjadi perpindahan suatu atom (atau molekul)
dari suatu titik dalam kristal ke permukaan.
Perubahan ini adalah endoterm (tidak disukai) tetap diimbangi oleh
penaikan entropi akibat peningkatan ketakteraturan kristal. Kita gunakan
anggapan (1) energi yang diperlukan untuk memindahkan atom dari kisi ke
permukaan adalah v dan (2) kekosongan yang ada amatlah jarang sehingga
proses ini dianggap independen.

1. Material

Dalam pengertian secara fisika material adalah segala sesuatu yang


mempunyai massa dan menempati ruangan. Sedangkan dalam dunia teknik
mesin Material Teknik adalah segala bahan yang digunakan dalam bidang
keteknikan (kerekayasaan) untuk membuat suatu produk dalam bidang
teknik mesin.

Material tersusun dari berbagai jenis dan komponen, jenis material


sendiri mempunyai banyak variasi seperti ferro, non ferro,komposit,
polimer dan lainya. Sedangkan komponen komponen penyusun material
adalah dari kumpulan atom-atom yang menjadi satu. Dalam dunia teknik
mesin kita mengenal adanya strutur mikro , berikut adalah macam struktur
mikro dalam suatu komponen material. Berikut penjelasanya :

a. Atom
Merupakan suatu unsur terkecil dari material yang tidak dapat dibagi lagi
dengan reaksi kimia biasa.
b. Sel satuan
Merupakan susunan dari beberapa atom yang teratur dan mempunyai
pola yang berulang. Sel satuan terdiri dari kubus (BCC, FCC, dan HCP),
hexagonal, tetragonal, triklin, monoklin, dan sebagainya.
c. Butir
Merupakan kumpulan dari sel satuan yang memiliki arah dan orientasi
sama dalam 2 dimensi.
d. Kristal
Merupakan kumpulan dari sel satuan yang memiliki arah dan orientasi
sama dalam 3 dimensi.

Dalam suatu material yang terdapat di teknik mesin, pasti dan


sering ditemui beberapa keadaan cacat di material tersebut, meski bahan
tersebut terasa sangat halus akan tetapi jika tidak hanya kita amati dengan
kasat mata maka benda tersebut akan terlihat ada beberapa bagian yang
cacat di dalam partikelnya. Biasanya atom adalah hal yang sering kita
abaikan namun justru pada bagian tersebut sering terjadi cacat material.

Cacat Kristal
Kristal merupakan susunan atom-atom yang teratur dalam ruang tiga
dimensi. Keteraturan susunan tersebut terjadi karena kondisi geometris yang
harus memenuhi adanya ikatan atom yang berarah dan susunan yang rapat.
Walaupun tidak mudah untuk menyatakan bagaimana atom tersusun dalam
padatan, namun ada hal-hal yang diharapkan menjadi faktor penting yang
menentukan terbentuknya polihedra koordinasi susunan atom-atom.
Kristal yang sempurna adalah kristal yang susunan atomnya seluruhnya
teratur mengikuti susunan atom dalam krista pola tertentu. Cacat yang
dimaksud disini adalah cacat/ ketidaksempur sempurnaan sususnan atom
dalam kristal (lattice). Cacat dapat terjadi karena adanya solidifikasi
(pendinginan) ataupun akibat dari luar. Dalam kenyataan, kristal tidaklah
selalu merupakan susunan atom-atom identik yang tersusun secara berulang di
seluruh volumenya. Kristal biasanya mengandung ketidak-sempurnaan, yang
kebanyakan terjadi pada kisi-kisi kristalnya. Karena kisikisi kristal merupakan
suatu konsep geometris, maka ketidak-sempurnaan kristal juga diklasifikasikan
secara geometris
Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses
pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang
semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal
yang sama, tapi secara umum kebanyakan kristal terbentuk secara simultan
sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam
yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal. Kristal terbentuk karena
proses kristalisasi. Pengertian kristalisasi sendiri yaitu proses pembentukan
kristal yang terjadi pada saat pembekuan, perubahan dari fasa cair ke fasa
padat.

Manfaat Cacat Kristal


Cacat pada Kristal dapat mengubah sifat listrik dan mekanik bahan.
Kekosongan pada Kristal dapat mengubah sifat listrik bahan. Sebagai contoh,
kita memanfaatkan kekosongan pada Kristal silicon untuk pendopingan oleh
phospor sehingga terbentuk semikonduktor tipe n. Selain itu cacat Kristal
seperti kekosongan, dislokasi, dan boundaries dapat meingubah sifat mekanik
bahan. Grain Boundaries dapat menghambat difusi atom dan gerak dislokasi
sehingga deformasi bahan sulit terjadi. Semakin kecil grain, semakin kuat
bahan tersebut.

Macam-macam Cacat kristal


Cacat titik (Point Defect)
Cacat titik yaitu adanya atom yang hilang atau terdapat sisipan atom asing
dalam kisi. Cacat titik ini merupakan hasil dari penumpukan yang salah
sewaktu kristalisasi atau juga dapat terjadi pada suhu yang
tinggi oleh karena energi thermal meningkat. Bila energi thermal tinggi,
ada kemungkinan bagi atom-atom untuk melompat meninggalkan
tempatnya (dimana energi terendah akan ikut naik pula).

Cacat garis (dislocation)


Dislokasi merupakan suatu pergeseran atau pegerakan atom – atom didalam
sistem kristal logam akibat tegangan mekanik yang dapat menciptakan
deformasi plastis (perubahan dimensi secara permanen).

Dislokasi ini dapat digambarkan sebagai sisipan satu bidang atom tambahan
dalam struktur kristal. Garis dislokasi dalam gambar tersebut adalah garis
tegak lurus (^) pada bidang gambar. Di daerah garis sekitar dislokasi terjadi
distorsi kisi yang besifat lokal. Daerah-daerah yang jauh dari garis
dislokasi, derajat distorsi lokalnya menurun dan susunan atomnya kembali
normal.

Distorsi kisi tersebut dapat


berupa tekanan dan
tegangan sehingga
terdapat energi tambahan
sepanjang dislokasi
tersebut. Jarak geser atom
di sekitar dislokasi disebut vektor geser b* (burger vectors) yang mana tegak
lurus pad garis dislokasi.

1. Dislokasi Ulir

Terjadinya dislokasi ulir akibat


gerakan garis dislokasi yang saling
tegak lurus dengan tegangan geser.

2. Dislokasi Tepi
Terjadinya dislokasi tepi ini
akibat tegangan geser (τ) searah
dengan garis dislokasi.

3. Dislokasi Campuran

Di dalam material biasanya ditemukan gabungan antara edge dislocation


dan screw diclocation yang biasa disebut dislokasi campuran.
Dislokasi dapat berpindah-pindah ataupun bergerak. Proses dimana
deformasi plastis di-karenakan gerakan gerakan dislokasi yang
berpindah-pindah tersebut biasanya dinamakan dengan SLIP.

Cacat Permukaan (surface defects)

Planar defect (dapat berupa cacat pada permukaan-permukaan luar, twin


boundary, batas-batas fasa, batas butir) pada material (dimana) akan
memisahkan material tersebut atas beberapa bagian yang mana tiap-tiap
bagian akan memiliki struktur kristal yang sama tetapi berbeda arah
kristalnya.
1. Permukaan Material
Ketidak-sempurnaan kristal dalam dua dimensi merupakan suatu batas,
dimana batas yang nyata adalah permukaan luar. Permukaan dapat
diilustrasikan sebagai batas struktur kristal sehingga kita dapat melihat
bahwa koordinasi atom pada permukaan tidak sama dengan koordinasi
atom dalam kristal. Dengan kata lain : Atom permukaan hanya
mempunyai tetangga pada satu sisi saja, sehingga memiliki energi yang
lebih tinggi dimana ikatannya menjadi kurang kuat. Karena atom-atom
ini tidak seluruhnya
dikekelingi oleh atom
lainnya, maka energinya
jadi lebih banyak
dibandingkan dengan atom
di dalamnya.
2. Batas Butir
Bentuk butir dalam solid material biasanya diatur oleh adanya butir-butir
lain di sekitarnya dimana dalam setiap butir, semua selnya teratur dalam
satu arah dan satu pola yang tertentu. Pada grain boundary (batas butir),
antara dua butir yang
berdekatan terdapat
daerah transisi yang
tidak searah dengan
pola dalam kedua
butir tersebut.

a. Cacat Ruang (volume defects)


Volume defects pada material dapat berupa : crack (retak)/pori-pori,
inklusi, presipitat, fasa kedua dan lain sebagainya. Kehadiran volume
defect di dalam materiaal biasanya memberikan suatu implikasi
(misalnya terhadap sifat material) yang akan menyebabkan perubahan
densitas material (terutama dengan adanya pori-pori ataupun fasa kedua
pada material).

A. Solusi Cacat Material


Cacat material dapat diatasi dengan perlakuan panas sampai mencapai
temperatur rekristalisasi. Temperatur rekristalisasi dalah temperatur di mana
mulai terjadinya atau munculnya kristal - kristal baru. Temperatur rekristalisasi
ini dipengaruhi
beberapa faktor, seperti
derajat deformasi,
ukuran butir dan
kemurnian unsur kimia
dalam logam sehingga
temperatur rekristalisasi
tiap material berbeda –
beda.
Apabila titik lebur sebuah metal 650° maka titik rekristalisasi 200°.
Benda kerja ditempa disuhu rekristalisasi agar atom-atom tidak membuat
benda kerja cacat. Adapun contoh dari perlakuan panas yang dapat di
pergunakan untuk mengatasi masalah cacat material seperti,
anneliing(pelunakan), Normalizing (menormalkan), hardening(pengerasan),
dan quenching (pencelupan).

B. Tujuan Dari Proses Analisa Cacat Struktur Material


Tujuan dari melakukan proses analisa cacat struktur material antaralain adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui struktur material bahan.
2. Mengetahui letak cacat pada material.
3. Memilih bahan yang tepat untuk sebuah komponen.
4. Membuat material dengan kegunaan yang lebih bermanfaat.
5. Mengetahui komponen penyusun material.
6. Mengetahui butiran penyusun material.

C. Cacat Kristal Logam


1. Ketidakmurnian dalam Bahan Padat
Seng yang dicampurkan pada tembaga menghasilkan kuningan yang lebih
murah daripada tembaga murni. Kuningan lebih keras, kuat dan ulet
dibandingkan tembaga. Sebaliknya, kuningan mempunyai konduktivitas
listrik yang lebih rendah dari pada tembaga, sehingga kita tetap
menggunakan tembaga murni untuk penghantar listrik dan penggunaan
sejenis lainnya dimana konduktivitas listrik diutamakan.
Paduan adalah kombinasi dari dua atau lebih jenis logam. Kombinasi ini
dapat merupakan campuran dari dua struktur kristalin (besi kpr dan Fe3C
dalam baja konstruksi), atau paduan dapat merupakan larutan padat, dan
sebagai contoh akan dibahas kuningan. Meskipun istilah paduan digunakan
secara umum, kombinasi dari dua atau lebih komponen oksida dapat
digunakan dalam produk keramik (contoh: isolator busi, badan pesawat
tilpon terdiri dari kombinasi beberapa jenis molekul).
2. Larutan Padat dalam Logam
Larutan padat mudah terbentuk bila pelarut dan atom yang larut memiliki
ukuran yang sama dan struktur elektron yang serupa. Sebagai contoh dapat
diambil logam dalam kuningan, tembaga dan seng yang masing-masing
mempunyai jari-jari atom 0.1278 nm dan 0.139 nm. Keduanya mempunyai
28 elektron subvalensi dan membentuk struktur kristal dengan bilangan
koordinasi 12. jadi, bila seng ditambahkan pada tembaga, maka dengan
mudah seng dapat menggantikan kedudukan tembaga dalam kisi kps,
sampai maksimal menggantikan 40% dari atom tembaga. Dalam larutan
padat tembaga dan seng ini, distribusi seng terjadi secara acak.

3. Larutan padat substitusi


Larutan padat yang telah diuraikan diatas disebut larutan padat substitusi
oleh karena atom seng menggantikan atom tembaga dalam struktur kristal.
Larutan padat seperti ini sering dijumpai dalam berbagai sistem logam.
Contoh lain larutan tembaga dan nikel yang membentuk monel. Pada
monel, nikel dapat menggantikan atom tembaga dalam struktur tembaga
semula dalam perbandingan jumlah manapun. Larutan padat tembaga -
nikel berkisar dari 0% nikel dan 100% tembaga sampai 100% nikel dan 0%
tembaga. Semua paduan tembaga-nikel berstruktur kubik pemusatan sisi.
Sebaliknya, timah putih secara terbatas sekali menggantikan tembaga,
membentuk perunggu, dan tetap mempertahankan struktur mula tembaga
yaitu kubik pemusatan sisi. Timah putih melebihi daya larut padat
maksimal akan membentuk fasa lain.

Larutan padat subsitusi acak Larutan padat subsitusi tertata


4. Larutan padat interstisi
Jenis larutan padat lainnya,
digambarkan pada Gambar
disisi atom yang kecil
dikelilingi oleh atom-atom
yang lebih besar. Contoh:
karbon dalam besi. Pada suhu
dibawah 9120C, besi murni
mempunyai struktur kubik pemusatan ruang. Diatas 9120C, terdapat daerah
temperatur tertentu dimana besi mempunyai struktur kubik pemusatan sisi.
Pada kisi kubik pemusatan sisi terdapat ruang sisipan atau "lubang" yang
agak besar pada pusat sel satuan. Karbon, sebagai atom yang sangat kecil,
dapat menduduki
lubang tersebut dan membentuk larutan padat besi dan karbon. Pada suhu
yang lebih rendah, dimana besi mempunyai struktur kubik pemusatan ruang,
ruang sisipan antara atom-atom besi jauh lebih kecil. Akibatnya, daya larut
karbon dalam besi kubik pemusatan ruang sangat terbatas.
5. Larutan padat dalam senyawa
Larutan padat substitusi
terdapat dalam fasa ionik
maupun logam. Dalam
fasa ionik sama halnya
dengan logam padat,
ukuran atom atau ion
merupakan faktor yang penting. Gambar diatas adalah contoh larutan padat
ionik. Struktunya ialah MgO dimana ion Mg2+ digantikan oleh ion Fe2+.
Karena jari-jari kedua ion tersebut masing-masing 0.066 nm dan 0.074 nm,
substitusi sempurna mungkin terjadi. Sebaliknya, ion Ca2+ tidak dapat
digantikan begitu saja oleh ion Mg2+ karena jari-jarinya lebih besar yaitu
0.099 nm. Persyaratan tambahan yang berlaku lebih ketat untuk larutan
padat senyawa keramik daripada larutan padat logam, dengan syarat bahwa
muatan valensi ion yang digantikan harus sama dengan muatan valensi ion
baru.
6. Ketidaksempurnaan dalam Kristal
Telah kita kenal, jenis ketidaksempurnaan dalam kristal, dimana diperlukan
kekosongan untuk mengimbangi kepincangan muatan. Bila
ketidaksempurnaan seperti kekosongan meliputi sebuah atau beberapa atom
kita sebut: cacat titik. Ketidaksempurnaan lain dalam kristal berujud garis
oleh karena itu disebut cacat garis. Cacat jenis ini penting pada waktu kristal
mengalami deformasi plastik oleh gaya geser. Sejumlah kecil cacat dapat
menyebabkan kristal logam menjadi 1000 kali lebih ulet dibandingkan
dengan keadaan tanpa cacat. Bila banyak sekali jumlahnya, cacat garis ini
dapat meningkatkan kekuatan logam. Akhirnya, cacat lainnya berbentuk
dua dimensi dan mencakup permukaan luar atau batas-batas intern.

Anda mungkin juga menyukai