Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

MATERIAL TEKNIK

NAMA : MUHAMMAD BARRY SYAUQI


NPM : 221010057

Soal

1. Jelaskan arti istilah-istilah pada Chapter 2 Atomic Structure and Interatomic Bonding
2. Jelaskan arti istilah-istilah pada C h a p t e r 3 The Structure of Crystalline Solids
3. Jelaskan arti istilah-istilah pada Chapter 4 Imperfections in Solids
4. Ada berapa jenis ikatan atom, jelaskan
5. Ada berapa jenis kristal, jelaskan
6. Jelaskan arti dari “Proses – Struktur – Properties – Kinerja” dari suatu material. Gunakan
contoh untuk menjelaskannya.
7. Berikan contoh ketidak-sempurnaan material yang mempunyai sifat lebih unggul.

Jawaban

1. - Atom: adalah partikel dasar yang membentuk materi. Atom terdiri dari proton, neutron,
dan elektron.
- Proton: adalah partikel subatomik bermuatan positif yang terdapat di inti atom.
- Neutron: adalah partikel subatomik netral yang terdapat di inti atom.
- Elektron: adalah partikel subatomik bermuatan negatif yang berputar mengelilingi inti
atom.
- Inti atom: adalah bagian terkecil atom yang terdiri dari proton dan neutron.
- Nomor atom: adalah jumlah proton di inti atom, juga mengidentifikasi unsur kimia.
- Massa atom: adalah jumlah proton dan neutron di inti atom.
- Isotop: adalah atom dengan jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron yang
berbeda.
- Elektron valensi: adalah elektron yang terletak pada lapisan terluar atau lapisan valensi
dari sebuah atom.
- Orbital: adalah area di sekitar inti atom di mana elektron dapat ditemukan.
- Konfigurasi elektron: adalah susunan elektron dalam atom.
- lons: adalah atom atau molekul yang memiliki muatan positif atau negatif karena
kehilangan atau mendapatkan elektron.
- Ikatan ionik: adalah ikatan kimia antara atom dengan memindahkan elektron dari satu
atom ke atom lain.
- Ikatan kovalen: adalah ikatan kimia antara atom dengan berbagi elektron.
- Ikatan logam: adalah ikatan kimia antara atom logam dengan elektron bebas yang
bergerak bebas di sekitar atom.
2. Struktur Padatan Kristal mengacu pada susunan atom, ion, atau molekul dalam pola teratur
dan berulang yang meluas di ketiga dimensi. Berikut adalah beberapa istilah umum yang
digunakan untuk menggambarkan struktur padatan kristal:

- Sel Unit: Unit berulang terkecil dari kisi kristal yang mewakili seluruh struktur kristal.
- Titik Kisi: Titik dalam kisi kristal tempat partikel penyusun (atom, ion, atau molekul) berada.
- Sistem Kristal: Sistem klasifikasi yang menggambarkan simetri kisi kristal berdasarkan
bentuk sel satuan.
- Bravais Lattice: Satu set titik-titik dalam ruang yang menggambarkan susunan titik-titik kisi
dalam struktur kristal.
- Indeks Miller: Sebuah metode untuk menggambarkan orientasi bidang kristal dan arah
dalam kisi kristal.

3. - Vacancy dan Self Interstitial


Vacancy adalah hilangnya sebuah atom dari kedudukannya pada kisi dan Self Interstitial
adalah apabila suatu atom menempati suatu kedudukan yang tidak normal sehingga
terdesak ke antara atom-atom pada kisi tuan rumah.

- Impurities in Solid
Untuk tipe substitusional, atom terlarut (solute) atau pengotor menggantikan atau
menggantikan atom inang. Contoh larutan padat substitusi ditemukan untuk tembaga dan
nikel. Untuk larutan padat interstisial, atom pengotor (solute) mengisi rongga atau celah di
antara atom inang

- Discolocation – Linear Effect


Discolocation – Linear Effect adalah garis-garis atom yang tersusun secara anomali.
Cacat garis bisa melemahkan atau memperkuat padatan. Dislokasi dihasilkan dan bergerak
ketika ada tekanan terapan. Pergerakan dislokasi memungkinkan terjadinya slip- deformasi
plastis.

- Surface Defect
Permukaan luar sebenarnya dari kristal juga merupakan cacat permukaan karena
atom-atom di permukaan menyesuaikan posisinya untuk mengakomodasi ketiadaan atom
tetangga di luar permukaan. Lingkungan atom pada suatu permukaan berbeda dari atom
dalam jumlah besar, dalam hal jumlah tetangga (koordinasi) menurun. Ini memperkenalkan
kekuatan yang tidak seimbang yang menghasilkan relaksasi atau rekonstruksi (perubahan
struktur kristal). Permukaan atom memiliki ikatan atom yang tidak terpenuhi, dan energi
yang lebih tinggi daripada atom massal.

4. Ada 4 jenis ikatan atom


- Ikatan Ion (elektrovalen )
Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron
valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron
besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion). Kedua ion
tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).
Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang
cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.

- Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1
atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta
beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom non logam cenderung
untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan
yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya
terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen
dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan
konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

- Ikatan Kovalen Semipolar


Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron
yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan (Pasangan Elektron Bebas), sedangkan atom
yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama. Pasangan elektron
ikatan yang menyatakan ikatan semipolar digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang
arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.

- Ikatan Kovalen Polar


Dalam ikatan kovalen dengan perbedaan elektro negatifitas besar, elektron cenderung
tertarik lebih besar kearah satu atom.

5. Terdapat banyak jenis kristal yang berbeda, namun secara umum, kristal dapat dibagi
menjadi beberapa kategori berdasarkan sifat fisik dan kimianya. Beberapa jenis kristal yang
paling umum termasuk:
- Kristal mineral: Kristal mineral adalah kristal yang terbentuk secara alami dari mineral.
Contohnya termasuk kuarsa, kalsit, dan feldspar.
- Kristal logam: Kristal logam adalah kristal yang terbentuk dari unsur-unsur logam.
Contohnya termasuk emas, perak, dan tembaga.
- Kristal organik: Kristal organik adalah kristal yang terbentuk dari senyawa organik.
Contohnya termasuk asam amino, gula, dan protein.
- Kristal sintetis: Kristal sintetis adalah kristal yang dibuat dalam laboratorium dengan cara
mencampurkan bahan kimia tertentu. Contohnya termasuk silikon, germanium, dan
berlian sintetis.
- Kristal cairan: Kristal cairan adalah kristal yang terbentuk dari cairan yang diberi
perlakuan khusus. Contohnya termasuk kristal cairan kolesterol, yang ditemukan dalam
kista sebaceous pada kulit manusia.
- Kristal fotoreseptif: Kristal fotoreseptif adalah kristal yang ditemukan pada organisme
hidup dan digunakan untuk mendeteksi cahaya. Contohnya termasuk rodopsin, yang
terdapat pada sel batang mata manusia.

6. - Struktur = Pilih penggunaan dan menentukan sifat-sifat bahan yang akan dibutuhkan.
- Properties = Mengidentifikasi kualitas material.
- Proses = Mengidentifikasikan struktur bahan dan proses yang akan dilakukan.
- Kinerja = Merubah Struktur dan bentuk keseluruhan bahan sesuai kebutuhan.
Sebagai contoh : Produksi Plastik
1. Struktur = Memilih bahan baku plastik yang akan digunakan untuk sesuai kebutuhan
2. Properties = Mengidentifikasi kualitas dan kelayakan bahan baku yang akan digunakan.
3. Proses = Mengidentifikasikan struktur dan memikirkan cara atau proses yang akan
digunakan untuk merubah bahan baku plastik menjadi produk plastik yang akan
dipasarkan sesuai dengan ekspektasi hasil.
4. Kinerja = Proses kerja merubah bahan baku plastik tersebut menjadi produk plastik.

7. 1. Batas butir: Batas butir adalah daerah di mana butir kristal berbeda bertemu.
Ketidaksempurnaan pada batas butir dapat meningkatkan sifat mekanik dan kekuatan
bahan. Batas butir yang lebih kecil juga dapat meningkatkan ketahanan korosi dan keausan.
2. Defek permukaan: Permukaan bahan dapat memiliki defek seperti retakan, goresan, atau
pori. Ketidaksempurnaan permukaan ini dapat meningkatkan sifat katalitik bahan.
Permukaan yang lebih kasar dan lebih banyak pori dapat meningkatkan reaktivitas kimia dan
membantu dalam reaksi katalitik.
3. Ketidaksempurnaan dalam kristal: Ketidaksempurnaan dalam kristal dapat meningkatkan
konduktivitas listrik dan termal. Misalnya, adanya atom tambahan atau kekurangan atom
dalam struktur kristal dapat menciptakan lebih banyak lubang konduksi dan elektron,
meningkatkan konduktivitas bahan.

Anda mungkin juga menyukai