Anda di halaman 1dari 27

BAHAN AJAR

IKATAN KIMIA

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive, dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dalam lingkungan social dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan factual,
konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi , seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari keteraturan dan kompleksitas konfigurasi elektron dalam atom sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME
2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam bekerja sama
menemukan dan memahami keteraturan atom, unsur, dan molekul.

3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasidan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan
hubungannya dengan sifat fisik materi.

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom,
ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi

1
Bayangkan apa yang terjadi pada atom-atom dalam suatu reaksi kimia?
Atom-atom saling bertumbukan satu sama lain. Elektron terluar (valensi) adalah
elektron yang terlibat langsung dalam peristiwa ini. Ketika terjadi tumbukan,
elektron valensi suatu atom akan membentuk suatu interaksi dengan elektron
valensi dengan atom lain. Interaksi ini merupakan suatu gaya yang dapat mengikat
atom-atom tersebut sehingga bergabung menjadi suatu senyawa kimia. Gaya ini
dinamakan ikatan kimia. Ada dua jenis ikatan kimia yaitu ikatan ionik dan ikatan
kovalen. Selain itu ada jenis ikatan lain yang akan dibahas dalam buku ini yaitu
ikatan logam. Sebelum kita lebih jauh membahas tentang bagaimana ikatan kimia
itu dibentuk, kita perlu mengetahui mengapa atom membentuk ikatan dengan atom
lain.

1 Aturan Oktet dan Kestabilan Unsur

Telah anda ketahui bahwa sebagian besar unsur di alam membentuk


senyawa, baik dengan unsur itu sendiri maupun dengan unsur lain, contohnya H 2,
O2, NaCl, HCl, CH4, dan sebagainya. Hanya beberapa unsur yang tidak reaktif dan
berada dalam keadaan gasnya, yaitu unsur yang ada pada golongan 18 (gas mulia).
Unsur-unsur tersebut sangat inert dan sulit bereaksi dengan unsur-unsur lain. Hal
ini berkaitan dengan konfigurasi elektonnya.
Perhatikan tabel di bawah!
Tabel 1. Konfigurasi gas mulia
Unsu Nomor Konfigurasi
r atom electron
He 2 2
Ne 10 2 8
Ar 18 2 8 8
Kr 36 2 8 18 8
Xe 54 2 8 18 18 8
Rn 86 2 8 18 32 18 8

Semua unsur gas mulia mempunyai konfigurasi elektron dengan


jumlah elektron valensi sebanyak 8 (oktet) (kecuali He memiliki 2
elektron valensi (duplet)).

2
Konfigurasi ini dinamakan konfigurasi penuh. Konfigurasi tersebut sangat stabil.
Sedangkan unsur-unsur yang lain cenderung ingin memiliki konfigurasi electron
valensiyang sama (isoelektronik) seperti konfigurasi elektron gas mulia

untuk mencapai kestabilannya bisa


melalui dua cara, melepaskan elektron,

atau menerima elektron, tergantung mana yang lebih mudah

UJI PEMAHAMAN 1
Tabel 1. Kecenderungan Unsur Mencapai Kestabilannya

Unsur Nomor Konfigurasi Gas Mulia Kecenderungan


Atom Elektron Terdekat Agar Stabil

Na 11 281 Ne Melepas 1 elektron

Cl 17 287 Ar Menerima 1 elektron

O 8 26

Ca 20 2882

Al 13 283

S 16 286

3
Jadi dengan membentuk senyawa atom-atom menjadi lebih stabil. Di alam
terdapat banyak sekali senyawa sehingga diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifatnya,
seperti titik didih, titik leleh, kekerasan, kelarutan dan konduktivitasnya. Klasifikasi
ini juga berkaitan tentang bagaimana interaksi antara atom karena sifat fisik suatu
senyawa dipengaruhi oleh interaksi yang terbentuk antar atom-atom.

2 Sifat –Sifat Senyawa Ionik dan Kovalen

Berdasarkan sifat fisiknya, senyawa dibagi menjadi dua golongan yaitu


senyawa ionik dan senyawa kovalen. Beberapa perbedaan sifat fisik senyawa ionik
dan senyawa kovalen seperti pada tabel di bawah.
Tabel 2. Perbandingan Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen
Karakteristik Senyawa Ion Senyawa Kovalen
Bentuk dalam temperatur kamar Padat cair, padat, gas
Titik lebur Tinggi rendah
Konduktivitas listrik saat cair/lelehan Baik buruk
Kelarutan dalam air Sebagian besar sebagian besar sedikit
larut larut
Dapat menghantarkan listrik ketika dilarutkan Selalu Tidak selalu
dalam air
Contoh NaCl, KCl CO2, H2O

Ada dua senyawa yang cukup populer dalam kehidupan sehari-hari.


Pertama, natrium klorida. Senyawa ini merupakan penyusun utama garam yang
bisa digunakan sebagai bumbu masak. Kita paling tidak membutuhkan sekitar 500
mg garam perhari. Natrium klorida merupakan salah satu contoh senyawa
ionik.Seperti senyawa ionik pada umumnya, natrium klorida berwujud padat pada
temperatur kamar dan leleh pada temperatur yang sangat tinggi, yaitu 810 0C.
Natrium klorida mudah larut dalam air. Natrium klorida juga bersifat konduktor
listrik yang baik. Larutannya dalam air, dapat menghantarkan listrik dengan baik.

Kedua, karbon dioksida. Karbon dioksida dihasilkan dari proses respirasi


dalam sel. Tumbuhan mensintesis makanannya sendiri dari karbon dioksida dan air
menggunakan energi matahari. Karbon dioksida mempunyai sifat fisik senyawa
kovalen yaitu titik lebur yang rendah (~79 0C).Pada temperatur dan tekanan
tertentu, karbon dioksida berbentuk cairan.Cairan karbon monoksida merupakan
konduktor listrik yang lemah. Mengapa natrium klorida dan karbon monoksida

4
berbeda? Mengapa kita dapat membagi senyawamenjadi dua golongan yang
mempunyai sifatberbeda?

Anda dapat mengetahui jawabannya setelah Anda memahami ikatan kimia, suatu
gaya yang menarik atom-atom satu sama lain dalam senyawa. Ikatan kimia
melibatkan interaksi antara elektron valensi atom-atom.

3 Keelektronegatifan

Coba Anda ingat kembali sifat keperiodikan unsur dalam sistem periodik
unsur. Unsur logam memiliki energi ionisasi yang rendah, sehingga mudah
melepaskan elektron. Sedangkan unsur non-logam memiliki
afinitas elektron yang tinggi, sehingga memiliki kecenderungan
untuk menarik elektron. Ketika dua atom itu membentuk
senyawa, ikatan yang terbentuk disebut ikatan ionik.

Atom-atom juga dapat membentuk senyawa dengan cara


berbagi (sharing) elektron. Jenis ikatan ini biasanya terjadi antara
unsur-unsur nonlogam. Ikatan yang terbentuk dinamakan
ikatan kovalen.Selain energi ionisasi dan afinitas
elektron, ada sifat lain yang mempengaruhi jenis ikatan dalam senyawa, yaitu
keelektronegatifan. Keelektronegatifan adalah kemampuan untuk menarik elektron
dalam ikatan kimia. Perbedaan keelektronegatifan unsur berpengaruh pada jenis
ikatan yang terbentuk. Setiap unsur memiliki keelektronegatifan
tertentu.Keelektronegatifan juga merupakan sifat keperiodikan unsur, sama halnya
dengan jari-jari atom, energi ionisasi, dan afinitas elektron. Seperti terlihat pada
gambar 3, keelektronegatifan (EN) cenderung meningkat dari kiri ke kanan. Hal
tersebut menunjukkan unsur logam memiliki keelektronegatifan yang rendah,
sedangkan unsur non-logam memiliki keelektronegatifan yang tinggi. Sehingga
dapat dikatakan bahwa unsur non-logam lebih kuat menarik elektron daripada
unsur logam.

5
Gambar 3. Keelektronegatifan unsur di alam

Lalu apa hubungan keelektronegatifan dengan ikatan kimia yang terbentuk?


Bagaimana perbedaan keelektronegatifan dapat membantu Anda memprediksi jenis
ikatan yang terbentuk?
Natrium klorida adalah salah satu senyawa ionik. Natrium klorida terbentuk dari
atom natrium dan klorin. Dalam sistem periodik unsur, natrium merupakan unsur
logam sedangkan klorin adalah unsur non-logam. Perhatikan keelektronegatifannya
masing-masing berdasarkan Gambar 3 di atas. Natrium memiliki keelektronegatifan
sebesar 0,93, lebih rendah dari keelektronegatifan klorin, yaitu 3,16. Perbedaan
keelektronegatifan (EN) keduanya adalah 2,23.
Sekarang kita tinjau contoh senyawa kovalen, yaitu oksigen. Oksigen terbentuk dari
dua atom oksigen. Perbedaan keelektronegatifan antara kedua atom oksigen adalah
0 karena kedua atom oksigen memiliki kemampuan menarik elektron yang sama.
Kedua atom O pada senyawa oksigen memiliki keelektronegatifan yang identik.
Dalam senyawa oksigen, terbentuk ikatan kovalen, hasil dari sharing elektron antara
kedua atomnya.
Pada senyawa NaCl, ada beda keelektronegatifan antara atom Na dan Cl. Natrium
memiliki keelektronegatifan lebih rendah daripada klorin. Natrium melepaskan
elektron, sedangkan klorin menerima elektron. Terjadi transfer elektron sehingga
membentuk ikatan ionik. Jadi karakter ikatan yang terbentuk dapat dilihat dari
perbedaan keelektronegatifannya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 3.

6
Gambar 4. Jangkauan ikatan kimia dari yang paling
ionik ke yang paling kovalen

Akan tetapi tidak selalu interaksi dua atom yang memiliki keelektronegatifan yang
berbeda terjadi transfer elektron. Dan apabila memiliki keelektronegatifan yang
sama terjadi sharing elektron. Kita cermati senyawa hidrogen klorida atau yang lebih
kita kenal dengan asam klorida, meskipun pada dasarnya keduanya berbeda.
Hidrogen memiliki keelektronegatifan sebesar 2,30 dan
klorin memiliki keelektonegatifan sebesar 3,26. Jadi
perbedaan keelektronegatifan keduanya adalah 1,16.
Hidrogen klorida berbentuk gas pada temperatur
kamar, akan tetapi larutannya dalam air dapat
menghantarkan listrik. Lalu apakah HCl termasuk
senyawa ionik atau senyawa kovalen? Anda akan
bisa menjawab pertanyaan itu setelah mempelajari ikatan kovalen.

UJI PEMAHAMAN 2
Ramalkan jenis ikatan senyawa-senyawa dalam tabel berikut berdasarkan sifat
fisiknya!
N Senyawa Sifat fisik Analisis Jenis ikatan
o

1 NaCl Wujud = padat Pada suhu Berdasarkan


Titik leleh = 801 kamar, senyawa sifat
0
C NaCl berwujud fisiknya,jenis
padat. Titik ikatan pada
lelehnya tinggi, senyawa NaCl
yaitu 801 0C adalah ikatan
ion.
2 MgSO4 Wujud = padat
Titik leleh= 1124
0
C
3 KI Wujud = padat
Titik leleh = 681
0
C
4 CO Wujud = gas
Titik leleh = -

7
191,5 0C
5 CS2 Wujud = cair
Titik leleh = -
116,6 0C

4 Ikatan Ion

Senyawa ion yang sudah kita pada pembahasan diatas, natrium klorida,
terdiri dari unsur natrium dan klorin. Natrium klorida terbentuk dari unsur natrium
dan klorin. Natrium memiliki keelektronegatifan yang
rendah (EN=0,93), sedangkan klorin memiliki nilai
keelektronegatifan yang tinggi (EN=3,16). Beda
keelektronegatifannya (EN) adalah 2,23. Ketika atom Na
dan Cl berinteraksi, Na mentransfer elektronnya pada Cl.
Natrium menjadi ion Na+dan klorin menjadi Cl- (lihat
gambar 5). Dua ion yang berlawanan muatan tersebut saling
tarik-menarik lalu membentuk ikatan ion. Ikatan ion dalam
NaCl adalah gaya elektrostatik antara ion Na+ yang
bermuatan positif dengan ion Cl-yang bermuatan negatif.
Senyawa NaCl sendiri menjadi bermuatan
Gambar 5. Natrium mentransfer elektronnya ke
netral.
klorin. Kedua atom menjadi ion yang berbeda
Ikatan ionik pada umumnya terbentuk muatan dan tarik-menarik dengan kuat.

antara unsur logam yang memiliki


kecenderungan melepaskan elektron seperti natrium kalium
magnesium, dengan unsur nonlogam seperti klorin, fluorin,
dan bromin yang memiliki kecenderungan untuk menerima
elektron.

Pada kondisi normal, ion-ion Na+ dan Cl- membentuk


Na+ Cl- dengan sangat rapat sehingga membentuk suatu
kristal. Pada kristalnya ion Na+ dan Cl- tersusun secara tiga dimensi sehingga ion
Na+ berdekatan dengan beberapa ion
Cl- dan ion Cl- juga berdekatan dengan beberapa ion Na+ membentuk struktur tiga
dimensi.

8
Gambar 6. NaCl dalam garam dapur
membentuk struktur tiga dimensi.

Bagaimana pembentukan ikatan ion dapat membuktikan Aturan Oktet?


Perhatikan jumlah elektron pada ion Na+ pada gambar 4. Sebelum menjadi ion,
natrium memiliki 1 elektron valensi. Saat natrium melepaskan elektronnya menjadi
ion Na+, jumlah elektron valensinya 8, isoelektronik dengan gas mulia neon.
Sedangkan atom klorin memiliki 7 elektron valensi. Saat klorin elektron dari Na
menjadi ion Cl-, jumlah elektron valensinya 8, isoelektronik dengan gas mulia
argon.

Anda akan lebih mudah memahami bagaimana pembentukkan ionnya


dengan melihat gambar Struktrur Lewis di bawah.

Gambar 7. Struktur lewis yang menggambarkan pembentukan


ikatan ion antara natrium dan klorin.

Contoh senyawa ion lainnya adalah MgCl2. Beda keelektronegatifan unsur Mg dan
Cl adalah 1,85. Mg memiliki dua elektron valensi yang dapat disumbangkan ke
unsur lain. Cl hanya menangkap satu elektron. Oleh karena itu, ada dua unsur yang
dapat menangkap masing-masing satu elektron dari Mg membentuk senyawa
MgCl2.

Struktur lewisnya dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 8. Struktur lewis yang menggambarkan pembentukan ikatan


ion antara magnesium dan klorin.
UJI PEMAHAMAN3
Untuk senyawa-senyawa berikut ini, hitunglah EN-nya dan gambarkan
struktur lewis dari pembentukan ikatannya!

9
a) MgO
Jawaban:
MgO terdiri dari unsur Mg dan O.
Keelektronegatifan (EN) Mg = 1,31
Keelektronegatifan (EN) O = 3,44
Beda keelektronegatifan Mg dan O adalah
(EN) = ENO – ENMg = 3,44 – 1,31 = 2,13
Karena beda keelektronegatifannya besar, maka ikatan antara Mg dan
O dalam MgO adalah ikatan ionik.

b) KI
c) KCl
d) CaCl2

5 Ikatan Kovalen

Anda sudah mengetahui bahwa interaksi antara dua atom yang memiliki
beda keelektronegatifan lebih dari 1,7 akan membentuk ikatan ion. Lalu bagaimana
interaksi antara dua atom yang beda keelektronegatifannya rendah atau nol? Coba
Anda ingat kembali senyawa oksigen pada pembahasan sebelumnya. Klorin (Cl 2)
merupakan gas berwarna kuning kehijauan yang terbentuk dari dua atom Cl.
Keelektronegatifan kedua atom Cl identik sehingga beda keelektronegatifannya
sama dengan nol. Lalu bagaimana keduanya berikatan sehingga membentuk
senyawa yang stabil?

Pada pembahasan sebelumnya, sudah disinggung tentang ikatan yang


terbentuk hasil dari sharing elektron antara dua atom. Klorin
terbentuk dari dua atom klorin yang memiliki keelektronegatifan
yang identik. Atom klorin memiliki 7 elektron valensi dan \
memerlukan satu elektron untuk memenuhi aturan oktet.
Perhatikan gambar struktur lewis berikut
atau

Gambar 9. Struktur Lewis pembentukan Cl2


Karena keelektronegatifan dua atom klorin yang identik,
maka tidak terjadi transfer elektron. Lihat struktur lewis di atas.

10
Kedua atom klorin saling berbagi (sharing) elektron, akibatnya ikatan
yang dibentuk adalah ikatan kovalen. Dua elektron, digunakan secara
bersama-sama, sehingga memenuhi aturan oktet.Ikatan kovalen
terbentuk dari atom-atom yang beda keelektronegatifannya tidak
lebih dari 1,7. Pada umumnya, ikatan kovalen terjadi antara
unsur-unsur non-logam.
Pada senyawa klorin, pasangan elektron yang digunakan berjumlah satu
pasang. Ada juga senyawa kovalen yang melibatkan lebih dari satu pasang elektron,
contohnya oksigen, senyawa yang paling kita kenal. Atom oksigen memiliki 6
elektron valensi dan untuk memenuhi aturan oktet, memerlukan duaelektron. Pada
senyawa oksigen, ada dua pasang elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan
kovalen. Perhatikan struktur Lewis berikut.

atau

Gambar 10. Struktur Lewis pembentukan O2


Perhatikan kedua contoh senyawa kovalen di atas. Kedua atom dalam
senyawanya sama-sama menyumbangkan elektronnya untuk membentuk ikatan
kovalen. Kedua atom klorin masing-masing menyumbangkan satu elektron dalam
senyawa klorin. Kedua atom oksigen masing-masing menyumbangkan dua elektron
dalam senyawa oksigen. Lalu adakah senyawa yang hanya salah satu unsur saja
yang menyumbangkan elektron? Ikatan apa yang terbentuk? Anda akan segera
menemukan jawabannya.

6 Ikatan Kovalen Koordinasi

Beberapa senyawa kovalen dapat menyimpang dari Aturan Oktet. Pada


beberapa senyawa jumlah electron di sekitar atom pusat pada molekul dalam
keadaan stabil kurang dari 8. unsur-unsur dari golongan khususnya boron dan
aluminium dapat membentuk senyawa yang stabil dengan jumlah electron di sekitar
atom pusat kurang dari 8. Misalnya, senyawa BF3. Boron memiliki konfigurasi
elektron 1s2 2s2 2p1. Jumlah elektron valensinya adalah 3. Struktur lewis BF3 dapat
digambarkan sebagai berikut.

Gambar 11. Struktur Lewis BF3

11
Hanya ada 6 elektron disekitar atom boron. Senyawa ini merupakan contoh
senyawa yang menyimpang dari Aturan Oktet. Meskipun senyawa ini stabil, BF 3
dapat bereaksi dengan ammonia (NH3) membentuk senyawa F3BNH3. Reaksi
pembentukannya digambarkan dengan jelas dengan struktur lewis di bawah ini.

Gambar 12. Struktur Lewis pembentukan


H3NBF3

Perhatikan gambar diatas. Pembentukan senyawa F3BNH3 diatas berbeda


dengan pembentukan senyawa kovalen sebelumnya dimana electron yang terlibat
dalam ikatan kovalen hanya berasal dari satu atom saja, yaitu N. Tipe ikatan seperti
ini dinamakan Ikatan kovalen koordinasi.

7 Kovalen Polar dan Non-Polar

Pernahkah Anda bermain-main di dapur? Saat Ibu mencuci penggorengan,


ada bekas minyak yang sulit dihilangkan ketika dibilas dengan air. Dibutuhkan
bantuan sabun cuci untuk menghilangkan bekas minyak tersebut. Mengapa minyak
dan air tidak bias bercampur? Selain minyak, ada juga beberapa senyawa yang tidak
dapat larut dalam air. Mengapa itu bias terjadi?
Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas bahwa apabila dua unsure yang
memiliki beda keelektronegatifan lebih dari 1,7 akan membentuk ikatan ion dan
yang memiliki beda keelektronegatifan sangat kecil (tidak lebih besar dari 0,5)
membentuk ikatan kovalen. Lalu bagaimana ikatan yang terbentuk antara unsur-
unsur yang beda keelektronegatifannya ada pada rentang 0,5-1,7?

Ikatan yang terbentuk antara dua unsur yang beda keelektronegatifannya ada
pada rentang 0,5-1,7 disebut ikatan kovalen polar.
Beda keelektronegatifan antara keduanya tidak
begitu besar sehingga transfer elektron tidak
mungkin terjadi. Akan tetapi beda keelektronegatifan
pada rentang tersebut cukup besar, sehingga elektron
yang terlibat dalam ikatan cenderung ada pada salah
satu unsurnya.

12
Misalnya ikatan antara O dan H pada molekul air (H2O).
Bedakeelektronegatifannya ( EN) sebesar 1,24, ada pada rentang 0,5-1,7. Ikatan
yang terbentuk adalah kovalen polar. Karena O lebih elektronegatif daripada H,
maka O menarik elektron lebih kuat daripada H. Oleh karena itu, ada muatan yang
berbeda antara O dan H. Karena H tidak benar-benar mentransfer
elektronnya,muatan yang terjadi adalah muatan parsial. O memiliki muatan parsial
negatif karena menarik elektron lebih kuat. Sedangkan H memiliki muatan parsial
positif. Untuk parsial positif, disimbolkanδ +¿¿, sedangkan parsial negatif disimbolkan
δ −¿¿ . Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

Gambar 13. H memiliki


muatan parsial positif. O
memiliki muatan parsial Gambar 14. H memiliki muatan
negatif. parsial positif. Cl memiliki muatan
parsial negatif.

Ikatan yang terbentuk dari unsur-unsur yang beda keelektronegatifannya hampir


sama (EN<0,5) dinamakan ikatan non-polar. Pada ikatan ini tidak ada perbedaan muatan
antar unsur-unsurnya.

UJI PEMAHAMAN 4
Gambarkan struktur lewis dari pembentukan senyawa-senyawa berikut
a) CO2
Jawaban:
Sebelum menuliskan struktur lewis, kita harus mengetahui elektron valensi
masing-masing atomnya. Elektron valensi atom C adalah 4. Sedangkan
elektron valensi atom O adalah 6.
Struktur lewis:

b) SO2
c) CS2
d) CH4

8 Pembentukan ikatan kovalen

13
Kita sudah membahas bahwa ikatan kovalen terbentuk dua atom yang saling
berbagi elektron valensinya. Kedua elektron seakan-akan berfungsi sebagai
“perekat” yang mengikat dua inti atom hingga membentuk sebuah molekul. Lalu
bagaimana terjadinya ikatan kovalen?

Kita akan membahas pembentukan ikatan kovalen pada H2. Apabila dua
atom hidrogen saling mendekat, maka akan terjadi gaya tarik dan gaya tolak
elektrostatik antara keduanya. Gaya tarik elektrostatik terjadi antara inti-inti atom
yang bermuatan positif dengan elektron-elektron yang bermuatan negatif. Gaya
tolak elektrostatik terjadi antara inti atom hidrogen dengan inti atom hidrogen yang
lai, serta awan elektron dari atom hidrogen dengan awan elektron dari atom
hidrogen yang lain seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.

Gambar 16. Pembentukan ikatan


kovalen

Pada waktu dua atom hidrogen saling mendekat, gaya tarik akan lebih kuat
dibandingkan gaya tolak sampai jarak antara dua kedua atom hidrogen tetap. Pada
jarak ini kekuatan gaya tarik dan gaya tolak adalah seimbang dan antara dua atom
hidrogen terjadi ikatan kovalen. Panjang ikatan pada saat kekuatan gaya tarik dan
gaya tolak seimbang.

H + H H-H
. .

Penjelasan ikatan kovalen di atas merupakan teori ikatan valensi. Jadi


berdasarkan teori ini, dua buah atom (masing-masing dengan orbital valensi dan
sebuah elektron) masing-masing saling mendekat sampai jarak tertentu sehingga
orbital valensi dari dua atom tersebut saling tumpang tindih dan dua buah elektron
saling berpasangan atau memiliki spin yang berlawanan.

Teori ikatan valensi mencakup beberapa konsep penting seperti konsep orbital
valensi, promosi atau eksitasi elektron, hibridisasi, dan orbital hibrida. Pada bagian
selanjutnya, akan dibahas secara singkat semua konsep tersebut.

Orbital valensi merupakan orbital atom yang dapat digunakan dalam


pembentukan ikatan kovalen. Orbital valensi ini adalah orbital terluar dari suatu
atom. Untuk mempermudah pemahaman Anda, simak penjelasan berikut ini

14
Unsur H memiliki nomor atom 1 sehingga konfigurasi elektronnya adalah

1H : 1s1

Jadi orbital valensi atom H adalah 1s. Pada molekul F2, dua atom F saling
berinteraksi membentuk ikatan kovalen. Atom F memiliki nomor atom 9 sehingga
konfigurasi elektronnya adalah

9F : 1s2 2s22p5

Maka orbital valensi atom F adalah 2p.

Agar tumpang tindih antara orbital-orbital dari dua atom dapat


menghasilkan ikatan kovalen maka dua orbital yang saling tumpang tindih tersebut
memiliki tingkat energi yang sama atau perbedaan tingkat energinya kecil. Pada
pembentukan molekul H2 orbital-orbital atom yang saling tumpang tindih adalah
orbital-orbital 1s dari masing-masing atom hidrogen yang memiliki tingkat energi
yang sama.

Pada pembentukan H2, tiap atom H memiliki konfigurasi berikut

1H (dalam keadaan dasar) : 1s1


1H (dalam keadaan dasar) : 1s1

Karena tingkat energinya sama, kedua orbital tersebut saling tumpang tindih
membentuk ikatan kovalen dan menghasilkan molekul H2

atom H dalam H2 :

Pembentukan molekul H2 itu melibatkan orbital asli (s) yang berasal dari masing-
masing atom

Contoh : molekul H2S


Konfigurasi elektron
16S (keadaan dasar) : 1s 2s 2p 3s 3p
2 2 6 2 4

1H (keadaan dasar) : 1s1

Atom S dalam (H2S) :

Pada kebanyakan molekul, dalam pembentukan ikatan kovalen atom-atom


yang ada cenderung menggunakan orbital-orbital hibrida yang terbentuk melalui
proses hibridisasi. Hibridisasi merupakan proses pembentukan orbital-orbital
hibrida dengan tingkat energi yang sama (orbital-orbital degenerat) dari orbital-

15
orbital asli yang jenis dan tingkat energinya berbeda. Jumlah orbital hibrida yang
terbentuk sama dengan jumlah orbital asli yang digunakan hibridisasi.

Metana terdiri dari atom C dan 4 atom H. Pada tingkat dasar, atom karbon
(nomor atom=6) mempunyai konfigurasi sebagai berikut:

6C : 1s2 2s2 2p2

Dengan konfigurasi elektron seperti diatas, atom karbon hanya dapat membentuk 2
ikatan kovalen membentuk molekul CH2. Akan tetapi molekul ini sangat tidak
stabil. Agar atom karbon dapat membentuk 4 ikatan kovalen, elektron pada orbital
2s dipromosikan ke orbital 2p sehingga karbon mempunyai 4 elektron tunggal sebagai
berikut:

6C : 1s2 2s2 2p2

Menjadi
6C : 1s2 2s1 2p3

4 orbital hibrida sp3


Empat elektron tidak berpasangan yang terdapat pada 4 orbital hibrida sp3 dari atom
C berpasangan dengan empat elektron yang terdapat pada orbital-orbital 1s dari 4
atom hidrogen sehingga diperoleh konfigurasi elektron sebagai berikut.

Atom C (dalam CH4) :


4 orbital hibrida sp3
Senyawa BeCl2 terdiri dari atom Be dan 2 atom Cl. Be memiliki konfigurasi
elektron sebagai berikut.
4Be : 1s2 2s2

Dalam keadan dasar, Be tidak dapat membentuk ikatan kovalen dengan Cl. Oleh
karena itu, elektron pada orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p sehingga
menghasilkan konfigurasi elektron sebagai berikut.

4Be : 1s2 2s2 2p

Orbital 2s dan 2p mengalami hibridisasi sehingga dihasilkan 2 orbital hibrida sp.

sp sp

16
Dua elektron tidak berpasangan pada orbital hibrida sp digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen dengan Cl membentuk senyawa BeCl 2.

Konsep hibridisasi juga dapat menjelaskan pembentukan ikatan kovalen


rangkap dua dan rangkap tiga. Pada senyawa etena (C2H4), ikatan antar atom C
merupakan ikatan rangkap (C=C).

Konfigurasi elektron atom C pada keadaan dasar sebagai berikut

6C : 1s2 2s2 2p2

Pada molekul C2H4, orbital 2s mengalami hibridisasi dengan orbital 2p


menghasilkan orbital hibrida sp2.

6C:

Ada satu orbital 2p yang tidak mengalami hibridisasi, yaitu orbital pz. Gambar
menunjukkan orbital pz tegak lurus dengan orbital-orbital hibrida.

Gambar 17. Orbital p

Pada molekul C2H4, dua atom H yang terikat pada masing-masing atom karbon
terikat pada dua dari orbital hibrida sp2. Satu orbital hibrida C yang tersisa berikatan
dengan orbital hibrida C yang lain. Ikatan ini dinamakan ikatan sigma. Orbital-
orbital 2p yang tidak mengalami hibridisasi saling overlap membentuk ikatan phi.
Pembentukan ikatan kovalen rangkap seperti pada gambar dibawah.

Gambar 18. Ikatan  dan ikatan 

17
Gambar 19. Ikatan rangkap pada
etena. (a)dalam bidang datar.
(b)tampak samping.

Molekul asetilena
(C2H2) memiliki ikatan rangkap tiga karbon-karbon (C=C). Orbital 2s setiap atom
karbon mengalami hibridisasi dengan orbital 2p menghasilkan orbital hibrida sp
seperti pada gambar.

Seperti pada gambar, dua orbital hibrida dari tiap atom C membentuk ikatan sigma
dengan orbital 1s dari hidrogen dan membentuk ikatan sigma dengan atom C yang
lain. Dua ikatan pi terbentuk dari hasil overlap orbital 2py dan 2pz. Jadi ikatan (C=C)
dibentuk dari dua ikatan sigma dan dua ikatan pi.

G
(
s

Contoh Soal
Tentukan keadaan hibridisasi dari atom yang digarisbawahi pada molekul HgCl2!
Jawaban:
Konfigurasi elektron Hg pada keadaan dasar [Xe]6s24f145d10, sehingga atom Hg
mempunyai 2 elektron valensi (elektron pada orbital 6s). Struktur lewis dari HgCl 2
adalah

Hg tidak memiliki pasangan elektron tidak berpasangan, jadi bentuk molekulnya


linier. Langkah-langkah hibridisasinya sebagai berikut. Pertama, gambarkan
diagram orbital keadaan dasar Hg

18
Elektron pada orbital 6s dipromosikan ke orbital 6p, maka

Orbital 6s dan 6p digabungkan untuk membentuk orbital hibrida sp

Dua ikatan Hg-Cl terbentuk oleh overlap dari orbital hibrida sp dari Hg dengan
orbital 3p dari atom Cl.

UJI PEMAHAMAN 5
Tentukan keadaan hibridisasi dari atom yang digarisbawahi pada molekul AlI3!

9 Ikatan logam

Kita akan membahas satu bentuk ikatan yang berbeda dengan ikatan yang
sudah ada pada pembahasan sebelumnya. Besi merupakan logam yang banyak
digunakan manusia. Ada dua sifat senyawa
yang belum dibahas sebelumnya yaitu sifat
penghantar listrik dan dapat ditempa. Anda
tahu bahwa besi dapat menghantarkan listrik
dengan baik. Kita juga tahu bahwa besi dapat
ditempa sehingga bisa dibentuk menjadi
beberapa benda yang bermanfaat, seperti
cangkul, pisau, paku, dan lain-lain. Berbeda
dengan garam dapur yang berupa butiran-
Gambar 21. Berbagai jenis logam
butiran, besi memiliki bentuk yang rigid. Besi terbentuk dari unsur-unsur besi yang
berikatan membentuk logam. Selain besi, kita juga mengenal logam aluminium,
perak, tembaga, dan lain-lain. Ikatan apa yang terbentuk antara unsur-unsur besi?
Apa bedanya dengan ikatan ion dan ikatan kovalen yang sudah kita bahas
sebelumnya?Logam dan non-logam membentuk ikatan ion. Dua unsur non-logam
membentuk ikatan kovalen. Lalu ikatan apa yang terbentuk antara unsure-unsur
logam?

19
Ikatan yang terbentuk antara atom-atom logam disebut ikatan logam. Ada
beberapa teori yang menjelaskan terbentuknya ikatan logam. Teori yang paling
mudah dipahami adalah teori elektron bebas atau disebut juga model lautan
elektron atau model awan elektron. Berdasarkan teori awan elektron, logam
dianggap terdiri dari ion-ion logam yang merupakan bola-bola keras yang tersusun
secara teratur dan berulang dimana di sekitar ion-ion logam tersebut terdapat awan
elektron yang terbentuk dari elektron valensi dari atom-atom logam yang ada.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.

Gambar 22. Model awan elektron

Berdasarkan gambar diatas dapat dibayangkan bahwa elektron di sekitar ion logam
dapat bergerak bebas.

10 Sifat fisik logam


Kita mengenal beberapa logam dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa sifat
fisik logam yang dapat kita amati antara lain:
1. Titik lebur dan titik didih logam
Logam memiliki titik lebur dan titik didih yang tinggi. Hal ini dikarenakan
kuatnya interaksi antara ion-ion logam, sehingga dibutuhkan energi yang
cukup besar untuk meleburkan dan mendidihkan logam. Beberapa contoh
titik lebur dan titik didih logam seperti pada tabel di bawah

Tabel 3 . Titik Lebur Dan Titik Didih Logam Na, Mg, Dan Al
Logam Titik lebur (0C) Titik didih (0C)

Na 97,8 892

Mg 651 1107

Al 660 2467

2. Mengkilau

20
Permukaan logam yang halus dan bersih akan memberikan kilau
(luster) tertentu. Misalnya tembaga, perak, dan emas memiliki kilau yang
berbeda. Tembaga dan emas memiliki kilau kekuningan, sedangkan kilau
perak adalah putih.

Logam tampak berkilau apabila sinar tampak


yang mengenainya dipantulkan oleh elektron-elektronGambar 23. Uang Logam dari
bebas yang ada pada logam. Elektron bebas tersebut dapat merupakan
Tembagaawan
elektron.

3. Konduktor listrik yang baik


Tembaga banyak digunakan sebagai
penghantar listrik dan biasanya terdapat
dibagian dalam kabel. Logam merupakan
konduktor listrik yang baik.
Sebelum logam diberi beda potensial,
terdapat awan atau lautan elektron disekitar ion-
ion logam (lihat pembentukan ikatan logam).
Apabila ada satu elektron memasuki logam dari
posisi tertentu maka elektron tersebutakan
menimbulkan gangguan (riak) pada awan
elektron Gambar 24. Kabel dari
yang ada pada logam. Gangguan ini ditransmisikan Tembaga
pada seluruh bagian awan elektron yang ada sampai ada satu electron yang
meninggalkan logam pada posisi yang lain. Hal ini terjadi secara terus-
menerus selama logam diberi beda potensial. Akibatnya terjadi hantaran
listrik yang kenetralan muatan pada logam dapat dipertahankan.
4. Dapat ditempa dan diregangkan
Logam dimanfaatkan manusia karena mempunyai sifat unik, yaitu
dapat ditempa, meskipun logam bersifat keras. Logam dapat ditempa
(malleable) dan diregangkan (ductile) tanpa mengalami keretakan. Berdasarkan
model susunan (rapat) atom-atom logam, pada waktu logam ditempa atau
diregangkan atom-atom yang terdapat pada suatu lapisan menggelincir di
atas permukaan lapisan atom-atom logam yang lain.

Gambar 25. Pergeseran kisi kristal


menyebabkan logam dapat
ditempa
21
RANGKUMAN

1. Ikatan kimia terjadi karena adanya kecenderungan atom-atom untuk memiliki


susunan elektron stabil seperti gas mulia.
2. Ikatan yang terjadi antar atom dapat berupa ikatan ion, ikatan kovalen, dan
ikatan logam
3. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat serah terima elektron
4. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama elektron
valensi
5. Ikatan logam merupakan ikatan yang terjadi karena adanya elektron-elektron
bebas dalam logam.
6. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi karena pasangan
elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan.
7. Hibridisasi merupakan proses pembentukan orbital-orbital hibrida dengan
tingkat energi yang sama (orbital-orbital degenerat) dari orbital-orbital asli yang
jenis dan tingkat energinya berbeda
8. Senyawa biner kovalen diberi nama dengan menyebutkan nama unsur pertama
diikuti nama unsur kedua dengan akhiran ida. Jumlah unsur disebutkan dalam
bahasa Yunani (mono, di, dan seterusnya)
9. Tata nama senyawa ion adalah nama kation (di depan) disebutkan, diikuti nama
anion ditambah akhiran ida.

22
UJI KOMPETENSI

Kerjakan di buku tugas kalian

A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!

1. Atom unsur X mempunyai 4. Perhatikan struktur Lewis


struktur Lewis molekul SO3 pada gambar di
Atom unsur tersebut bawah!
adalah ....
(A) 12Mg
(B) 11Na
(C) 13Al
(D) 14Si Ikatan kovalen koordinasi
(E) 15P ditunjukkan nomor ....
(A) 1
2. Kalsium dengan nomor (B) 2
atom 20 akan stabil dengan (C) 3
konfigurasi oktet (D) 1 dan 2
membentuk ion Ca2+, (E) 1 dan 3
konfigurasi elektron Ca2+
sama dengan konfigurasi .... 5. Logam mempunyai sifat
(A) 17Cl keras, dapat ditempa,
(B) 18Ar penghantar listrik yang baik,
(C) 19K dan titik didih yang tinggi.
(D) 21Se Sifat terjadi karena terdapat
(E) 22Ti ikatan ....
(A) kovalen
3. Diketahui konfigurasi (B) ion
elektron atom unsur: (C) logam
P :2881 (D) kovalen dan logam
Q:286 (E) ion dan logam
Senyawa ion yang terbentuk
antara P dan Q adalah .... 6. Elektron yang berperan
(A) PQ dalam ikatan kimia
(B) PQ2 adalah ....
(C) P2Q (B) elektron inti
(D) P6Q (B) elektron di kulit K
(E) PQ6 (C) elektron valensi
(D) elektron di subkulit s
(E) elektron di kulit N

23
7. Ikatan yang terjadi karena
10. Suatu unsur dengan
penggunaan bersama
konfigurasi elektron 2, 8,
pasangan elektron yang
6 ....
disumbangkan oleh kedua
(A) dapat membentuk
atom yang berikatan disebut
senyawa ion dengan
....
natrium
(B) ikatan ion
(B) merupakan unsur logam
(B) ikatan kovalen
(C) dapat membentuk ion
(C) ikatan kovalen
dengan muatan 2+
koordinasi
(D) hanya bereaksi dengan
(D) ikatan logam
unsur nonlogam
(E) ikatan kimia
(E) memiliki 6 proton dalam
setiap atomnya
8. Pernyataan berikut yang
bukan merupakan sifat
11. Kelompok senyawa berikut
senyawa ion adalah ....
ini yang semuanya
(A) rapuh dan mudah
merupakan senyawa polar
hancur
yaitu ....
(B) titik leleh relatif tinggi
(B) HCl, HBr, NH3, H2O
(C) pada suhu kamar
(B) CO2, Cl2, Br2, H2O
berwujud cair
(C) H2, O2, CO, HCl
(D) larutannya dapat
(D) MgO, NH3, CO, CO2
menghantarkan listrik
(E) SO2, Cl2, N2, NH3
(E) mudah larut dalam air

12. Kepolaran suatu senyawa


9. Kestabilan gas mulia
kovalen bergantung pada ....
dijadikan patokan atom-
(A) jumlah elektron atom
atom lain untuk mencapai
pusat
kestabilan yang disebut
(B) selisih momen dipol
dengan hukum oktet. Cara-
diantara atom-atom
cara yang ditempuh untuk
penyusun senyawa
menjadi stabil seperti
(C) gaya tarik antaratomnya
struktur elektron gas mulia,
(D) potensial antara dua
kecuali ....
atom
(B) pelepasan elektron
(E) potensial ionisasi di
(B) penerimaan elektron
antara dua atom
(C) memasangkan elektron
penyusun senyawa
(D) menerima pasangan
13. Susunan elektron valensi
elektron
gas mulia di bawah ini
(E) menerima minimal dua
oktet, kecuali ....
pasang elektron

24
(A) Xe (C) NaCl dan HCl
(B) Kr meneruskan aliran listrik
(C) Ar (D) NaCl dan HCl tidak
(D) Ne meneruskan aliran listrik
(E) He (E) NaCl dan HCl
14. Diketahui meneruskan aliran listrik
keelektronegatifan unsur jika potensialnya besar
A=5, B=3, C=4, D=2,5.
Senyawa yang paling polar 18. Pasangan di bawah ini yang
yaitu .... keduanya merupakan
(A) BA senyawa ion adalah ....
(B) CA (A) CH4 dan NH3
(C) CD (B) NaCl dan KBr
(D) DA (C) H2O dan KBr
(E) BC (D) KCl dan HCl
(E) SO2 dan HCl
15. Berikut ini yang merupakan
konfigurasi elektron gas 19. Ikatan yang terjadi antara
mulia adalah .... atom yang sangat
(A) 2,2 elektropositif dengan atom
(B) 2,8,8 yang sangat elektronegatif
(C) 2,8,8,2 disebut ikatan ....
(D) 2,8,6 (A) ion
(E) 2,8,8,4 (B) kovalen tunggal
16. Pada molekul N2 jumlah (C) kovalen rangkap dua
pasangan elektron yang (D) kovalen rangkap tiga
digunakan bersama (E) kovalen koordinasi
adalah .... 20. Molekul unsur berikut yang
(A) 1 mempunyai ikatan kovalen
(B) 2 rangkap tiga adalah ....
(C) 3 (A) H2
(D) 4 (B) O2
(E) 5 (C) N2
(D) F2
17. Jika arus listrik dialirkan (D) Cl2
melalui larutan NaCl dan
larutan HCl, maka .... 21. Senyawa N2O4 mempunyai
(A) hanya NaCl yang nama ....
meneruskan aliran listrik (A) dinitrogen tetraoksida
(B) hanya HCl yang (B) nitrogen tetraoksida
meneruskan aliran listrik (C) dinitrogen pentaoksida
(D) nitrogen oksida

25
(E) nitrogen oksigen (E) trimagnesium dinitrida

22. Senyawa belerang trioksida 24. Rumus kimia alumunium


mempunyai rumus kimia .... karbonat adalah ....
(A) SO (A) AlCO3
(B) SO2 (B) Al2CO3
(C) SO3 (C) Al2(CO3)2
(D) S3O (D) Al2(CO3)3
(E) S2O3 (E) Al3(CO3)2

23. Magnesium dan gas 25. Senyawa dengan rumus


nitrogen dapat membentuk Ca(NO3)2 mempunyai
senyawa Mg3N2, yang nama ....
mempunyai nama .... (A) kalsium nitrit
(A) magnesium(III) nitrida (B) kalsium(II) nitrit
(B) magnesium(II) nitrida (C) kalsium(II) nitrat
(C) magnesium(II) (D) kalsium nitrat
nitrida(III) (E) kalsium(I) nitrat
(D) magnesium nitrida

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!

1. Tuliskan Struktur Lewis senyawa ion berikut ini:


a. CaO
b. Kalium bromida
c. BaCl2
2. Apa yang dimaksud dengan ikatan logam?
3. Apakah syarat terjadinya:
a. Ikatan kovalen polar
b. Ikatan kovalen nonpolar
4. Sebutkan sifat-sifat senyawa ion!
5. Tentukan jenis ikatan yang terjadi dalam senyawa di bawah ini?
a. CaCl2
b. CCl4
c. NH3
d. NaH
e. HCl
f. K2O
6. Apa yang dimaksud dengan hibridisasi?
7. Jelaskan mengapa MgCl2 disebut magnesium klorida bukan mangnesium
diklorida?

26
8. Tuliskan rumus kimia dari senyawa berikut!
a. Natrium hidroksida
b. Besi(III) karbonat
c. Natrium klorat
d. Barium sulfat
e. Kromium(II) oksida

27

Anda mungkin juga menyukai