(RPP)
A. Kompetensi Inti
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
1
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan
serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi
dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui analisis data (sifat fisik senyawa kimia) dalam tabel, gambar (struktur Lewis,
serta molekul senyawa kimia), diskusi kelompok, membaca berbagai literatur, tanya jawab,
praktikum dan presentasi yang terkait dengan materi ikatan kimia, peserta didik dapat:
2
1. Siswa dapat menjelaskan dengan benar kecenderungan suatu unsur untuk mencapai
kestabilannya
2. Siswa dapat menggambarkan dengan benar susunan elektron valensi minimal tiga
atom gas mulia (duplet dan oktet) dan minimal empat atom bukan gas mulia dalam
bentuk struktur Lewis
3. Siswa dapat menjelaskan dengan benar proses terbentuknya ikatan ion
4. Siswa dapat menjelaskan dengan benar proses terbentuknya ikatan kovalen (polar dan
non-polar)
5. Siswa dapat menjelaskan dengan benar proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi
6. Siswa dapat menjelaskan dengan benar proses terbentuknya ikatan logam
7. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat senyawa ion terkait harga titik didih dan titik
leleh, kelarutan dalam air, kemampuan daya hantar listrik dan kekuatan senyawa ion.
8. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat senyawa kovalen (polar dan non-polar) terkait
harga titik didih dan titik leleh, kelarutan dalam air, kemampuan daya hantar listrik
dan kekuatan senyawa ion.
9. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat senyawa kovalen koordinasi terkait harga titik
didih dan titik leleh, kelarutan dalam air, kemampuan daya hantar listrik dan kekuatan
senyawa ion.
10. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat senyawa logam koordinasi terkait harga titik didih
dan titik leleh, kelarutan dalam air, kemampuan daya hantar listrik dan kekuatan
senyawa ion.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Alam ini mengandung bermacam-macam senyawa kimia yang tersusun atas berbagai
jenis unsur. Unsur-unsur sangat jarang ditemukan dalam alam berupa atom-atom
tunggal. Umumnya unsur-unsur tersebut terdapat dalam bentuk molekul, baik yang
terdiri dari atom-atom sejenis maupun yang tak sejenis. Sebagai contoh, atom Na
lebih sering ditemukan dalam bentuk molekulnya yaitu sebagai molekul NaCl (garam
dapur). Begitu juga dengan atom O. Kita lebih sering menemukannya sebagai atom
O2 (oksigen) daripada atom O tunggal. Fakta tersebut menunjukkan bahwa atom-atom
cenderung bergabung satu dengan yang lain membentuk ikatan.
3
Selain fakta yang menunjukkan bahwa sebagian besar atom ditemukan berpasangan
dengan atom yang lain, ternyata terdapat unsur-unsur yang berada dalam keadaan bebas
dan berupa atom-atom tunggal di alam. Unsur-unsur tersebut berada dalam golongan 18
atau golongan gas mulia.
1 2 3 4 5
Gambar : Struktur mikroskopik atom-atom gas mulia: 1) atom He; 2) atom Ne; 3) atom
Ar; 4) atom Kr; dan 5) atom Xe
2. Konsep
4
Kr 2 8 18 8
Xe 2 8 18 18 8
Terdapat tiga jenis ikatan yang dapat terjadi antar atom-atom, baik yang sejenis maupun
tidak sejenis, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen (polar, non-polar, koordinasi), dan ikatan
logam.
1. IKATAN ION
Ikatan ion sering juga disebut dengan ikatan elektrovalen atau heteropolar. Ikatan ion
terjadi akibat gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif. Ikatan ion
dibentuk antara atom yang mudah melepaskan elektron dengan atom yang mudah menangkap
elektron. Apabila atom netral melepaskan elektron, akan terbentuk ion positif (elektropositif).
Sebaliknya, atom netral menerima atau menangkap elektron, akan terbentuk ion negatif
(elektronegatif). Atom-atom menangkap atau melepas elektron dengan tujuan agar susunan
elektron atom-atom seperti gas mulia sehingga stabilitas bertambah. Perhatikan tabel di bawah
ini!
Ion
Li 2 1
5
Li+ 2
Ca 2 8 8 2
Ca2+ 2 8 8
Al 2 8 3
Al3+ 2 8
O 2 6
O2- 2 8
Cl 2 8 7
Cl- 2 8 8
Terlihat dalam tabel tersebut bahwa konfigurasi elektron dari kation maupun anion sama
dengan konfigurasi elektron atom gas mulia.
Ikatan ion kemungkinan besar dapat terjadi antara unsur yang mempunyai potensial
ionisasi kecil dengan unsur yang mempunyai afinitas elektron besar. Unsur-unsur yang
mempunyai potensial ionisasi kecil merupakan unsur-unsur logam yang akan cenderung
melepaskan elektron membentuk kation, sedangkan unsur-unsur yang mempunyai
afinitas elektron besar merupakan unsur-unsur non logam yang akan cenderung
menangkap elektron membentuk anion. Dengan demikian ikatan ion terjadi antara unsur
logam dengan unsur non logam. Senyawa yang terbentuk antara atom-atom yang terikat
satu sama lain dengan ikatan ion dinamakan senyawa ion. Contoh senyawa ion adalah
LiF, NaCl, MgCl2, CaCl2, Na2O, CaO, dan lain-lain. Ion positif dan ion negatif pada
senyawa tersebut akan saling tarik menarik secara elektrostatik untuk membentuk ikatan
ion.
Proses pembentukan ikatan ion yang terjadi akibat adanya serah terima elektron dapat
digambarkan sebagai berikut.
6
2. SIFAT FISIKA SENYAWA ION
7
Agar suatu zat dapat menghantarkan listrik, harus mengandung partikel yang dapat
bergerak dengan bebas (dalam logam, elektron bebas dapat menghantarkan arus
listrik). Senyawa ionik padat tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya
terikat dengan gaya elektrostatik yang kuat dan tidak dapat bergerak. Ketika zat
tersebut dilebur atau dilarutkan dalam air, ion-ion dapat bergerak dnegan bebas dan
dapat membawa arus listrik.
3. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan electron secara
bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara
dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam). Cara
atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh rumus bangun atau
rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan mengganti setiap
pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis. Misalnya, rumus bangun H2adalah H –
H.
Contoh:
Ikatan antara atom H dan atom O dalam H2O
Konfigurasi elektron H dan O adalah:
8
H : 1 (memerlukan 1 elektron)
O : 2, 6 (memerlukan 2 elektron) Atom O harus memasangkan 2 elektron, sedangkan
atom H hanya memasangkan 1 elektron. Oleh karena itu, 1 atom O berikatan dengan 2
atom H. Lambang Lewis ikatan antara H dengan O dalam H2O
9
2) Ikatan kovalen nonpolar
Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEI-nya tertarik sama kuat ke
arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-
atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai
momen dipol = 0, atau mempunyai bentuk molekul simetri.
Contoh:
10
4. Sifat fisik senyawa kovalen
Gaya antar-molekul yang lemah pada senyawa kovalen dalam fase padat
menyebabkan molekul-molekul dalam struktur kristal mudah bergeser. Hal ini
menyebebkan senyawa kovalen bersifat lunakdan tidak rapuh. Contohnya
adalah lilin parafin.
Hal ini dikarenakan gaya antar-molekul senyawa kovalen relatif lemah. Pada
suhu yang rendah, molekul-molekul dapat memperoleh energi kinetik yang
cukup untuk mengatasi gaya antar-molekul tersebut.
d. Umunya tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik
Kebanyakan senyawa kovalen tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik. Pengecualiannya adalah senyawa kovalen yang bersifat polar.
Hal ini dikarenakan senyawa kovalen tidak memiliki ion atau elektron yang
dapat bergerak bebas membawa muatan listrik. Akan tetapi, beberapa senyawa
kovalen polar yang larut dalam air dapat terhidrolisis (bereaksi dengan air)
membentuk ion-ion sehingga dapat menghantarkan listrik.
5. Ikatan Logam
Logam dan bukan logam membentuk ikatan ion, bukan logam dan bukan logam
membentuk ikatan kovalen. Ikatan apa yang terjadi jika atom logam dan atom logam
11
berikatan? Atom logam dan atom logam membentuk Kristal logam. Kristal logam yang Anda
lihat sehari-hari, seperti logam besi, tembaga, dan aluminium memiliki ikatan logam pada
atom-atomnya. Ikatan logam adalah ikatan kimia yang berbentuk akibat penggunaan bersama
elektron-elektron valensi antar atom-atom logam. Contoh: logam besi dan perak.Ikatan logam
bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori yang dikemukakan untuk
menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron.
Contoh terjadinya ikatan logam. Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi
(Fe) dapat saling tumpang tindih dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom
Fe yang lain. Tumpang tindih antar elektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari
setiap atom Fe bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion Fe + membentuk lautan elektron.
Karena muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2e-), maka terjadi gaya tarik menarik antara ion-ion
Fe+dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan logam.
Ikatan pada logam berbeda dengan ikatan kimia lainnya sebab elektron-elektron dalam
Kristal logam bergerak bebas. Berikut ini dipaparkan sifat-sifat fisik logam.
12
b. Bersifat keras tetapi lentur/ tidak mudah patah jika ditempa
Adanya elektron-elektron bebas menyebabkan logam bersifat lentur. Hal ini dikarenakan
elektron-elektron bebas akan berpindah mengikuti ion-ion positif yang bergeser sewaktu
dikenakan gaya luar.
c. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi
Diperlukan energy dalam jumlah besar untuk memutuskan ikatan logam yang sangat kuat
pada atom-atom logam.
d. Penghantar listrik yang baik
Hal ini disebabkan terdapat elektron-elektron bebas yang dapat membawa muatan listrik
jika diberi suatu beda potensial.
e. Mempunyai permukaan yang mengkilap
Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron yang bergerak bebas. Sewaktu cahaya
jatuh pada permukaan logam, maka elektron-elektron bebas akan menyerap energi cahaya
tersebut. Elektron-elektron akan melepas kembali energi tersebut dalam bentuk radiasi
elektromagnetik dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi cahaya awal. Oleh karena
frekuensinya sama, maka kita melihatnya sebagai pantulan cahaya yang datang. Pantulan
cahaya tersebut membuat permukaan logam tampakmengkilap.
f. Memberi efek fotolistrik dan efek termionik
Apabila electron bebas pada ikatan logam memperoleh energi yang cukup dari
luar, maka akan dapat menyebabkan terlepasnya electron pada permukaan logam
tersebut. Jika energi yang dating berasal dari berkas cahaya maka disebut efek
fotolistrik, tetapi jika dari pemanasan maka disebut efek termionik.
13
Gaya tarik antarmolekul dalam senyawa kovalen relatif lemah dibandingkan senyawa
ion. Akibatnya, senyawa kovalen pada umumnya mudah menguap dibandingkan senyawa
ion, kecuali senyawa kovalen yang membentuk jaringan raksasa, seperti intan dan grafit.
2. Daya Hantar Listrik
Logam dapat menghantarkan arus listrik disebabkan oleh elektron-elektronnya
bergerak bebas di seluruh kisi logam. Apakah senyawa ion dan senyawa kovalen
dapat menghantarkan arus listrik? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, Anda dapat
mempelajari kegiatan penyelidikan berikut:
Serbuk NaCl dimasukkan ke dalam cawan pijar dan dihubungkan dengan alat uji hantaran
listrik. Berdasarkan penyelidikan, diperoleh data sebagai berikut.
a) Dalam wujud padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi dalam
wujud cair (meleleh) dapat menghantarkan arus listrik.
b) Senyawa kovalen, baik dalam keadaan padat maupun cairan tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Mengapa terjadi gejala seperti itu?
Dalam bentuk padatan, senyawa ion membentuk kisi-kisi kristal yang kaku. Dalam
hal ini, kation dan anion berantaraksi sangat kuat satu dan lainnya sehingga tidak dapat
bergerak bebas. Oleh karena kation dan anion tidak dapat bergerak melainkan hanya bergetar
di tempat, akibatnya tidak ada spesi yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika senyawa
ion dilelehkan, antaraksi antara kation dan anion melemah dan dapat bergerak lebih leluasa.
Akibatnya, jika arus listrik dilewatkan, ion-ion tersebut dapat menghantarkan arus listrik dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Pada senyawa kovalen, baik bentuk padatan maupun
cairannya bersifat netral. Artinya, tidak terjadi pemisahan atom-atom membentuk ion yang
bermuatan listrik, melainkan tetap sebagai molekul kovalen. Oleh karena dalam senyawa
kovalen tidak ada spesi yang bermuatan listrik maka arus listrik yang dikenakan pada
senyawa kovalen tidak dapat dialirkan.
Pendekatan: Scientific
Media Pembelajaran
Sumber Pembelajaran
14
a. Buku Paket Kimia Kelas X semester 1, misalnya:
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran (berdo’a, mengecek kehadiran siswa)
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan
terkait dengan materi yang akan dipelajari, tentang konsep konfigurasi elektron.
Misalnya: Bagaimana konfigurasi atom Na?
c. Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan/ tugas yang akan
dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran/
KD yang akan dicapai.
Mengajukan pertanyaan:
Garam dapur (NaCl) tersusun dari unsur apa saja? Mengapa unsur tersebut
dapat berikatan?
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1) Menjelaskan kestabilan atom, yaitu kaidah duplet dan oktet.
2) Menjelaskan kestabilan unsur yang berikatan dengan struktur Lewis.
3) Menjelaskan terbentuknya ikatan antaratom dengan struktur Lewis.
4) Menjelaskan terbentuknya ikatan ion, ikatan kovalen.
d. Menyampaikan garis besar materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan masalah atau tugas.
15
Think Pair
Share
Menginstruksikan kepada
siswa untuk berfikir secara
individu terlebih dahulu
dengan membaca buku kimia
tentang kestabilan atom dan
penulisan struktur Lewis.
16
jawabannya.
17
Pertemuan kedua (90 menit)
18
tiga
c. Ikatan kovalen
koordinasi.
Bagaiman proses
terbentuknya ikatan
kovalen tunggal,
rangkap dan rangkap
tiga?
Bagaimana proses
19
terbentuknya ikatan
kovalen polar, nonpolar
dan koordinasi?
Bagaiman proses
terbentuknya ikatan
ionik?
Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk
melakukan diskusi
kelompok untuk mengolah
informasi yang diperoleh
dari berbagai sumber terkait
masalah yang telah
dirumuskan.
20
jika isi dari presentasi ada
sesuatu yang belum jelas
atau ada yang kurang tepat.
21
Apa yang menyebabkan senyawa ionik memiliki titik didih dan titik leleh yang
lebih besar dibandingkan dengan senyawa kovalen?
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1) Menjelaskan dan membandingkan sifat fisik senyawa ion, kovalen dan
logam.
d. Menyampaikan garis besar materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan masalah atau tugas.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
Sintaks
pembelajaran Kegiatan Pembelajaran/ Keterkaitan
No Waktu
Problem Based pengalaman belajar dengan 5M
Learning
Guru melakukan
penilaian proses.
Merumuskan masalah
dari pertanyaan-
22
pertanyaan yang diajukan
siswa.
Apa yang
menyebabkan
perbedaan sifat fisik
senyawa ion, kovalen
dan logam?
Guru melakukan
penilaian proses.
Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk
melakukan diskusi
kelompok untuk
mengolah informasi yang
diperoleh dari berbagai
sumber terkait masalah
yang telah dirumuskan.
Guru melakukan
penguatan jika isi dari
presentasi ada sesuatu
yang belum jelas atau
ada yang kurang tepat.
Guru melakukan
penilaian keterampilan
menggunakan instrumen
penilaian presentasi.
H. Penilaian
24
b. Penilaian kompetensi pengetahuan:
Tes tulis dalam bentuk soal uraian (intrumen terlampir) dilakukan saat akhir
proses pembelajaran setiap pertemuan sebanyak empat kali.
Penilaian kinerja dalam bentuk daftar cek atau skala penilaian yang dilengkapi
rubrik.
25
Lampiran 1
26
18 ISWANDA MEILIESTYA
PRADINI
19 KEVIN AVIANO SANDY
20 LUQYANA DHIYA AMIRA
21 MAULANA YOGA W.
22 MEGA PERMATA NARESWARI
23 MOHAMAD RIZAL R.S
24 MUHAMMAD BIMA
25 NUR IFANI CHOIRUNNISSA
26 SAFIRA AYU PRADITA
27 SALSABILLA RIHADATLAISY
DINDA PUTRI
28 SHAFIERA MARDIANA PUTRI
29 UNTSAA NABILLA
30 WILLA NURHAIDAR LESTIANA
31 YONI RANIBAYA
32 ZHA ZHA KURNIA HIDAYAH
RUBRIK
MENGHORMATI Siswa selalu menghormati guru dan selalu
4 menunjukkan perilaku sangat santun terhadap
guru dan selalu mematuhi nasihat guru.
Siswa menghormati guru dan menunjukkan
3 perilaku santun terhadap guru dan mematuhi
nasihat guru.
Siswa cukup menghormati guru dan menunjukkan
2 perilaku cukup santun terhadap guru dan cukup
mematuhi nasihat guru.
Siswa tidak menghormati guru dan tidak
1 menunjukkan perilaku santun terhadap guru dan
tidak mematuhi nasihat guru.
PENUH PERHATIAN Siswa selalu menunjukkan sikap positif dan kasih
4
sayang kepada guru.
Siswa menunjukkan sikap positif dan kasih
3
sayang kepada guru.
Siswa cukup menunjukkan sikap positif dan kasih
2
sayang kepada guru.
Siswa kurang menunjukkan sikap positif dan
1
kasih sayang kepada guru.
KEJUJURAN Siswa selalu bertutur kata apa adanya, selalu dapat
4 dipercaya, selalu tulus dalam mengerjakan tugas
dari guru.
Siswa bertutur kata apa adanya, dapat dipercaya,
3
tulus dalam mengerjakan tugas dari guru.
Siswa cukup dapat dipercaya, cukup tulus dalam
2
mengerjakan tugas dari guru.
Siswa selalu tidak dapat dipercaya, tidak tulus
1
dalam mengerjakan tugas dari guru.
27
PENILAIAN SIKAP SISWA TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN
28
25 NUR IFANI CHOIRUNNISSA
26 SAFIRA AYU PRADITA
27 SALSABILLA RIHADATLAISY D.P
28 SHAFIERA MARDIANA PUTRI
29 UNTSAA NABILLA
30 WILLA NURHAIDAR LESTIANA
31 YONI RANIBAYA
32 ZHA ZHA KURNIA HIDAYAH
RUBRIK
RASA INGIN TAHU Siswa selalu menunjukkan rasa ingin tahu dengan
4 bertanya, dan mencari informasi dari berbagai
sumber.
Siswa menunjukkan rasa ingin tahu dengan
3 bertanya, dan mencari informasi dari berbagai
sumber.
Siswa cukup menunjukkan rasa ingin tahu dengan
2 bertanya, dan mencari informasi dari berbagai
sumber.
Siswa kurang atau tidak menunjukkan rasa ingin
1 tahu dengan bertanya, dan mencari informasi dari
berbagai sumber.
SENANG Siswa selalu menunjukkan rasa senang dengan
4
wajah ceria saat menerima materi pelajaran.
Siswa menunjukkan rasa senang dengan wajah
3
ceria saat menerima materi pelajaran.
Siswa cukup menunjukkan rasa senang dengan
2 wajah cukup ceria saat menerima materi
pelajaran.
Siswa kurang atau tidak menunjukkan rasa senang
1 dengan wajah tidak ceria saat menerima materi
pelajaran.
KETERTARIKAN Siswa sangat tertarik materi pelajaran dengan
4
selalu bertanya dan merespon pertanyaan guru.
Siswa tertarik materi pelajaran dengan selalu
3
bertanya dan merespon pertanyaan guru.
2 Siswa cukup tertarik materi pelajaran dengan
kadang-kadang bertanya dan merespon pertanyaan
guru.
29
Siswa tidak tertarik materi pelajaran, tidak
1
bertanya dan tidak merespon pertanyaan guru.
30
26 SAFIRA AYU PRADITA
27 SALSABILLA RIHADATL
28 SHAFIERA MARDIANA P.
29 UNTSAA NABILLA
30 WILLA NURHAIDAR L.
31 YONI RANIBAYA
32 ZHA ZHA KURNIA HIDAYAH
RUBRIK
AKTIF Siswa selalu proaktif dan selalu berkontribusi
4 dalam diskusi kelas, selalu memulai diskusi pada
isu-isu yang terkait dengan materi.
Siswa proaktif dan berkontribusi dalam diskusi
3 kelas, memulai diskusi pada isu-isu yang terkait
dengan materi.
Siswa cukup proaktif dan cukup berkontribusi
2 dalam diskusi kelas, kadang-kadang diskusi pada
isu-isu yang terkait dengan materi.
Siswa tidak proaktif dan tidak berkontribusi dalam
1 diskusi kelas, tidak pernah memulai diskusi pada
isu-isu yang terkait dengan materi.
FOKUS Siswa selalu memperhatikan, selalu memahami
4
instruksi, selalu konsentrasi pada tugasnya.
Siswa memperhatikan, memahami instruksi, dan
3
konsentrasi pada tugasnya.
Siswa cukup memperhatikan, cukup memahami
2
instruksi, cukup konsentrasi pada tugasnya.
Siswa tidak memperhatikan, tidak memahami
1
instruksi, tidak konsentrasi pada tugasnya.
ANTUSIAS Siswa sangat antusias dengan materi yang
4 diajarkan dan selalu merespon pertanyaan dari
guru.
Siswa antusias dengan materi yang diajarkan dan
3
merespon pertanyaan dari guru.
2 Siswa agak antusias dengan materi yang diajarkan
dan sedikit merespon pertanyaan dari guru.
31
Siswa tidak antusias dengan materi yang diajarkan
1 dan jarang atau tidak pernah merespon pertanyaan
dari guru.
PEMAHAMAN Siswa sangat mengerti dan selalu dapat
4 menginterpretasikan, menjelaskan materi dengan
benar dengan bahasanya sendiri.
Siswa mengerti dan dapat menginterpretasikan,
3 menjelaskan materi dengan benar dengan
bahasanya sendiri.
Siswa cukup mengerti dan cukup dapat
2 menginterpretasikan, menjelaskan materi dengan
benar dengan bahasanya sendiri.
Siswa tidak mengerti dan tidak dapat
1 menginterpretasikan, menjelaskan materi dengan
benar dengan bahasanya sendiri.
32
25 NUR IFANI CHOIRUNNISSA
26 SAFIRA AYU PRADITA
27 SALSABILLA RIHADATLAISY
28 SHAFIERA MARDIANA PUTRI
29 UNTSAA NABILLA
30 WILLA NURHAIDAR L.
31 YONI RANIBAYA
32 ZHA ZHA KURNIA HIDAYAH
Skala penilaian dibuat dengan rentangan dari 1 s/d 5. Penafsiran angka 1= 60, 2= 70, 3= 80,
4= 90, 5= 10
33
22 MEGA PERMATA NARESWARI
23 MOHAMAD RIZAL R.S
24 MUHAMMAD BIMA S. M
25 NUR IFANI CHOIRUNNISSA
26 SAFIRA AYU PRADITA
27 SALSABILLA RIHADATLAISY
28 SHAFIERA MARDIANA PUTRI
29 UNTSAA NABILLA
30 WILLA NURHAIDAR L.
31 YONI RANIBAYA
32 ZHA ZHA KURNIA HIDAYAH
Kemampuan memahami
Kemampuan mengembangkangkan
No.
Kehadiran
Absen
Indikator
Nama
34
11 DEVINA CANDRA PUSPITA R.
12 DWI SATRIO PAMUNGKAS
13 ELVINA AMBARWATI
14 FIRNANDA SALZA ASMARA
15 GERTRUDA LOVITNA A.N
16 ILHAM DWIKI RAMADHAN
17 IQRA ILHAMSYAH
18 ISWANDA MEILIESTYA P.
19 KEVIN AVIANO SANDY
20 LUQYANA DHIYA AMIRA
21 MAULANA YOGA W.
22 MEGA PERMATA NARESWARI
23 MOHAMAD RIZAL R.S
24 MUHAMMAD BIMA S. M
25 NUR IFANI CHOIRUNNISSA
26 SAFIRA AYU PRADITA
27 SALSABILLA RIHADATLAISY
28 SHAFIERA MARDIANA PUTRI
29 UNTSAA NABILLA
30 WILLA NURHAIDAR L.
31 YONI RANIBAYA
32 ZHA ZHA KURNIA HIDAYAH
Topik :
Waktu pelaksanaan :
Toleransi
Kreatif
Nama
35
2 ADISTI K. A. TANTRI
3 ALDONA RISMAYDA FRINKA
4 ALFA DEVANDA CAHYA R.
5 ALJABAR AKHMAD BAGAS K.
6 ALMIRA VELDA KARTIKA I.
7 AQMARINA NUR BADZLINA
8 AWALIYAH MAHMUDHA
9 AYU NUR FADILAH
10 CAHYO SUNU WIDAGDO
11 DEVINA CANDRA PUSPITA R.
12 DWI SATRIO PAMUNGKAS
13 ELVINA AMBARWATI
14 FIRNANDA SALZA ASMARA
15 GERTRUDA LOVITNA A.N
16 ILHAM DWIKI RAMADHAN
17 IQRA ILHAMSYAH
18 ISWANDA MEILIESTYA P.
19 KEVIN AVIANO SANDY
20 LUQYANA DHIYA AMIRA
21 MAULANA YOGA W.
22 MEGA PERMATA NARESWARI
23 MOHAMAD RIZAL R.S
24 MUHAMMAD BIMA S. M
25 NUR IFANI CHOIRUNNISSA
26 SAFIRA AYU PRADITA
27 SALSABILLA RIHADATLAISY
28 SHAFIERA MARDIANA PUTRI
29 UNTSAA NABILLA
30 WILLA NURHAIDAR L.
31 YONI RANIBAYA
32 ZHA ZHA KURNIA HIDAYAH
Keterangan Skor:
4, Jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali
3, jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 2-3 kali
2, jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 1 kali
Kriteria Nilai:
36
A: Baik sekali, rentang nilai: 80-100
Topik :
Waktu pelaksanaan :
37
Percaya Diri
Tata Bahasa
temanMenghargai pendapat
Sikap
Kreatif
Nama
No. Jumlah
Absen skor
Keterangan Skor:
4, Jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali
3, jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 2-3 kali
38
2, jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 1 kali
Kriteria Nilai:
39