Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK TQ Al Hamidiyyah


Mata Pelajaran : Kimia
Komp.Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Kelas/Semester : X/Gasal
TahunPelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Ikatan Kimia
Waktu : 9 JP ( 9 x 45 menit )

A. KOMPETENSI INTI :
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
Simulasi dan Komuniksasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI-4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup Simulasi dan
Komuniksasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami
dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa dalam
kehidupan sehari hari
4.4 Mengintegrasikan proses pembentukan ikatan kimia pada beberapa senyawa
dalam kehidupan sehari hari dengan elektron valensi atom atom penyusunnya
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.4.1 Menggambarkan struktur Lewis
3.4.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)
materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
4.4.1 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, ikatan logam serta interaksi antar partikel
(atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan kajian pustaka dalam diskusi kelompok kecil (berisi 4 orang),
diharapkan peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab
dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, untuk
dapat menemukan konsep keilmuan :
a. Mampu menjelaskan tentang penggunaan konfigurasi elektron yang stabil
berdasarkan teori oktet atau duplet
b. Mampu menggambarkan struktur lewis untuk beberapa atom.
c. Mampu menjelaskan kembali dan membandingkan proses terbentuknya ikatan ion
dan ikatan kovalen.
d. Mampu menjelaskan kembali terbentuknya ikatan kovalen koordinasi
e. Mampu membandingkan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, kovalen
rangkap dua, kovalen rangkap tiga dan kovalen koordinasi dengan menggunakan
struktur Lewis
f. Mampu menjelaskan kembali proses terbentuknya ikatan logam.
g. Mampu menjelaskan kembali konsep senyawa kovalen polar dan non polar.

E. MATERI PEMBELAJARAN
KESTABILAN UNSUR
• Ilmuwan kimia yang mengemukakan teori ikatan kimia adalah Gilbert N. Lewis dan
Albercht Kossel.
• Setiap unsur akan berusaha mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan unsur lain.
Unsur dikatakan stabil jika memiliki konfigurasi elektron seperti konfigurasi unsur gas
mulia (golongan VIII A).
• Konfigurasi elektron gas mulia :
2He : 2

10Ne : 2 8

18Ar : 2 8 8
36 Kr : 2 8 18 8
54Xe : 2 8 18 18 8

86Rn : 2 8 18 32 18 8

• Elektron valensi unsur gas mulia berjumlah 8 (oktet) atau 2 (duplet) untuk He.
• Atom-atom cenderung melepas atau menangkap elektron sehingga jumlah elektron kulit
terluarnya mencapai 8 seperti umumnya konfigurasi elektron gas mulia .
• Jika atom memiliki elektron valensi 1, 2, 3 maka atom akan melepaskan elektron.
• Jika atom memiliki elektron valensi 4, 5, 6, 7 maka atom akan menerima elektron.
• Jika melepas elektron membentuk ion positif
• Jika menangkap elektron membentuk ion negatif
Ex. 11Na memiliki 11 elektron, konfigurasinya 2 8 1
Agar stabil Na cenderung melepas 1 elektron
Na Na+ + 1e
281 28

8O memiliki 8 elektron, konfigurasinya 2 6

Agar stabil O cenderung menerima 2 elektron


O + 2e O2-
26 2 8

IKATAN KIMIA
Ikatan
kimia

Ikatan Ikatan
Ikatan ion
kovalen logam

a. ikatan ion (ionik)


• Ikatan ion terjadi antara atom yang melepaskan elektron ( unsur logam ) dengan atom
yang menangkap elektron ( unsur non logam )
• Ikatan ion terjadi karena perbedaan muatan listrik (gaya elektrostatis) antara ion positif
dengan ion negatif
• Senyawa yang terbentuk karena adanya ikatan ionik disebut senyawa ionik
• Senyawa ionik memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi
• Umumnya berupa zat padat yang keras tapi rapuh (biasanya disebut senyawa garam)
• Lelehan atau larutannya menghantarkan listrik
• Unsur logam : Gol. IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr)
Gol. IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
Gol. IIIA (Al, Ga, In, Tl)
Sn, Pb, Bi, Po, semua unsur golongan transisi
• Unsur non logam : H, C, N, P, O, S, Cl, Br, I, F
b. ikatan kovalen
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari atom-
atom yang berikatan. Ikatan ini terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam yang sama-
sama ingin menangkap elektron.
Sifat senyawa yang berikatan kovalen : umumnya berupa gas dan cair, serta titik didihnya
rendah.
Ikatan kovalen rangkap
Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang elektron oleh dua atom yang
berikatan. Ex. O2 , N2

Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi jika pasangan elektron
yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan, sedang atom yang
lain tidak ikut menyumbang.
Contoh : NH4+
c. ikatan logam
• Ikatan logam terjadi pada senyawa logam. Logam memiliki sifat padat, keras,
menghantarkan panas dan listrik, titik leleh dan titik didihnya tinggi
• Hal tersebut karena atom-atom logamnya berkumpul dalam jarak yang sangat dekat/rapat
dan kompak. Atom-atom logam ini juga memiliki banyak orbital kosong sehingga
elektron dapat bergerak dengan bebas.
• Logam juga mengkilap, hal ini karena adanya elektron-elektron yang tereksitasi ketika
logam dikenai cahaya. 12

F. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Materi : Ikatan Ion ( 3JP)
KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI
Pendahuluan 1. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam 15 menit
dan berdo’a.
2. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus
dikuasai para peserta didik tentang cara pembentukan
ikatan ion.
3. Guru memotivasi siswa dengan memberika
pertanyaan tentang adanya ikatan dalam kehidupan
sehari-hari, mengapa ikatan tersebut terbentuk.
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, siswa diajak untuk mengingat
kembali tentang konfigurasi elektron.
5. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok (4-5
siswa perkelompok).
Inti 1. Mengamati

Membaca tabel sifat fisik beberapa senyawa ion
dan senyawa kovalen
 Mengamati struktur Lewis beberapa unsur.
2. Menanya
Dari tabel tersebut muncul pertanyaan, mengapa
ada senyawa yang titik lelehnya rendah dan ada
yang titik lelehnya tinggi?
 Mengapa titik didih air tinggi pada hal air
mempunyai massa molekul relatif kecil?
 Mengapa atom logam cenderung melepaskan
elektron? Mengapa atom nonlogam cenderung 105 menit
menerima elektron dari atom lain? Bagaimana
proses terbentuknya ikatan ion? Bagaimana ikatan
kovalen terbentuk? Apakah ada hubungan antara
ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa?
3. Pengumpulan data
 Mengingatkan konfigurasi elektron
 Menganalisis pembentukan senyawa berdasarkan
pembentukan ikatan (berhubungan dengan
kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan).
 Membandingkan proses terbentuknya ikatan ion
dan ikatan kovalen.
Penutup 1. Siswa diminta menyimpulkan tentang bagaimana
menggambarkan struktur Lewis beberapa atom
2. Guru melakukan reviu terhadap hasil kerja siswa dan
melakukan refleksi dengan meminta siswa 15 menit
mengungkapkan perasaan dan pendapatnya.
3. Guru memberikan pesan untuk tetap belajar.
4. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdo’a.

Materi : Ikatan kovalen dan ikatan logam ( 3 JP )


KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI
Pendahuluan 1. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam
dan berdo’a.
2. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus
dikuasai para peserta didik tentang cara pembentukan
ikatan kovalen.
3. Guru memotivasi siswa dengan memberika
pertanyaan tentang adanya ikatan dalam kehidupan 15 menit
sehari-hari, mengapa ikatan tersebut terbentuk.
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, siswa diajak untuk mengingat
kembali tentang konfigurasi elektron.
5. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok (4-5
siswa perkelompok)
Inti 1. Mengamati 105 menit
 Membaca tabel sifat fisik beberapa senyawa ion
dan senyawa kovalen
 Mengamati struktur Lewis beberapa unsur.
2. Menanya
 Dari tabel tersebut muncul pertanyaan, mengapa
ada senyawa yang titik lelehnya rendah dan ada
yang titik lelehnya tinggi?
 Mengapa titik didih air tinggi pada hal air
mempunyai massa molekul relatif kecil?
 Mengapa atom logam cenderung melepaskan
elektron? Mengapa atom nonlogam cenderung
menerima elektron dari atom lain? Bagaimana
proses terbentuknya ikatan ion? Bagaimana ikatan
kovalen terbentuk? Apakah ada hubungan antara
ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa?
3. Pengumpulan data
 Mengingatkan konfigurasi elektron
 Menganalisis pembentukan senyawa berdasarkan
pembentukan ikatan (berhubungan dengan
kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan).
 Membandingkan proses terbentuknya ikatan ion
dan ikatan kovalen. Menganalisis penyebab
perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan
kovalen.

Menganalisis beberapa contoh pembentukan
senyawa kovalen dan senyawa ion.
 Menganalisis beberapa contoh senyawa kovalen
tunggal, kovalen rangkap dua, kovalen rangkap
tiga dan kovalen koordinasi.
 Menganalisis sifat logam dengan proses
pembentukan ikatan logam.
 Menganalisis pengaruh interaksi antarmolekul
terhadap sifat fisis materi.
4. Mengasosiasi
 Menganalisis konfigurasi elektron dan struktur
Lewis dalam proses pembentukan ikatan kimia.
 Menyimpulkan bahwa jenis ikatan kimia
berpengaruh kepada sifat fisik materi.
Penutup 1. Siswa diminta menyimpulkan tentang bagaimana
menggambarkan struktur Lewis beberapa atom
2. Guru melakukan reviu terhadap hasil kerja siswa dan
melakukan refleksi dengan meminta siswa 15 menit
mengungkapkan perasaan dan pendapatnya.
3. Guru memberikan pesan untuk tetap belajar.
4. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdo’a.

Pertemuan III ( 3 JP)


Latihan Soal dan Ulangan Harian

H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
- Laptop dan LCD
- Lembar Kerja
- Buku Kimia 1 SMK Penerbit Yudistira

I. Penilaian Hasil Belajar


- Tes tertulis bentuk essay

J. Instrumen Penilaian Hasil belajar


Soal essay :
1. Membentuk ion apakah unsur 35Br ?
2. Ramalkan rumus senyawa yang terjadi antara ₂₀Ca dengan ₉F ?
3. Gambarkan struktur Lewis senyawa CH₄ (nomor atom C=6, H=1) !
4. Gambarkan struktur Lewis dari CO2
5. Jelaskan sifat logam !

Jepara, 17 Juni 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Abdul Manan, S.Pd.I. Yuni Zulekhah, S.Pd.


NIP:- NIP:-

Anda mungkin juga menyukai