ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
KI4:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
Faktual
Menampilkan gambar mengenai besi yang ditempa, setrika yang sedang digunakan.
Konseptual
Dalam besi terdapat ikatan logam yang memiliki ikatan yang kokoh.
Elektron-elektron valensi logam tidak terikat erat (karena energi ionisasinya rendah), sehingga
relatif bebas bergerak.
Hal ini dapat dimengerti mengapa logam bersifat sebagai penghantar panas dan listrik yang baik,
dan juga mengkilat.
Prosedural
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga : (3 x 45 menit)
Indikator : Menjelaskan ikatan logam
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru mengucapkan salam kepada siswa dengan senyum yang bersahabat/komunikatif
Guru mengajak siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masingmasing
Guru memeriksa kehadiran siswa
Guru menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa
dalam pembelajaran ini
Guru menanyakan tentang electron valensi dan struktur lewis unsur-unsur logam
b. Kegiatan Inti
No. Sintaks Discovery Kegiatan Pembelajaran
Guru menanyangkan foto/video besi yang ditempa.
1. Stimulus
Peserta didik menyimak tayangan yang diberikan.
Guru membagi siswa duduk berkelompok.
Guru memberi tugas pada siswa secara berkelompok untuk
mendiskusikan pertanyaan/permasalahan berdasarkan gambar
Problem yang disajikan, misalnya mengapa besi dapat ditempa .
2.
Statetment Setiap kelompok mendiskusikan tugas yang diberikan, untuk
merumuskan permasalahan berupa pertanyaan : mengapa
senyawa logam bisa ditempa/mengapa logam besi dapat
menghantarkan panas.
Setiap kelompok mengumpulkan data untuk menjawab
3. Data Collecting
pertanyaan yang dikemukakan melalui studi literature
Siswa mendiskusikan hasil temuan dalam kelompok masing-
4. Data Processing
masing.
5. Verification Satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi untuk
menyamakan persepsi.
Guru menguatkan dan atau meluruskan hasil kelompok.
Guru memberikan latihan soal berkaitan dengan ikatan logam
dan sifatnya.
Guru mengumpulkan hasil jawaban siswa untuk dinilai dan
diumumkan pada pertemuan berikutnya
Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran mengenai ikatan
6. Generalization logam dan sifatnya, guru menguatkan dan meluruskan
kesimpulan bersama
c. Kegiatan Penutup
Siswa dan guru merewiew kegiatan pembelajaran mengenai ikatan logam.
Guru menginformasikan pada siswa untuk mempersiapkan pembelajaran pada pertemuan yang
akan datang.
E. Teknik Penilaian
Tuliskan dan jelaskan empat sifat dari ikatan logam dan berilah contoh maksimal 2!
Elektron-elektron valensi logam tidak terikat erat (karena energi ionisasinya rendah),
sehingga relatif bebas bergerak.
Hal ini dapat dimengerti mengapa logam bersifat sebagai penghantar panas dan listrik yang
baik, dan juga mengkilat.
Logam dapat dimampatkan dan direntangkan tanpa patah, karena atom-atom yang bergeser
dalam struktur kristal akan tetap pada kedudukan yang sama. Hal ini disebabkan mobilitas
lautan elektron di antara ion-ion positif merupakan penyangga
Keadaan yang demikian ini berbeda dengan kristal ionik.
Bila kristal ionik ini ditekan, maka akan terjadi keretakan atau pecah. Hal ini disebabkan
adanya pergeseran ion positif dan negatif sedemikian rupa sehingga ion positif berdekatan
dengan ion positif dan ion negatif dengan ion negatif, keadaan yang demikian ini mengakibatkan
terjadi tolak-menolak sehingga kristal ionik.
CONTOH : BESI, TEMBAGA
Ket yg di merahkan :
1. Pada pendahuluan lebih baik lagi jika yang ditampilkan contoh langsung 3 dimensi: jika
sulit untuk diberikan secara langsung maka dapat diwakili dengan gambar, belum
menemukan video yang terbaru kemungkinan bisa terhambat dari aplikasi yang dimiliki
oleh komputer penyaji
2. Kalimat pada metakognitif harus bisa mendeskripsikan pandangan siswa ke masa depan,
contoh : siswa memprediksi dimasa depan logam bisa dimanfaatkan utk berbagai hal yg
lebih baik lagi
3. Tekhnik penilaian ,,, pada bentuk instrumennya di tuliskan dilampiran
4. Kegiatan inti sudah bagus,,bisa mendeskripsikan kegiatan pembelajaran
lampiran 2 bahan ajar
IKATAN KIMIA
III.1. PENDAHULUAN
Kompetensi Inti
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
Indikator Pembelajaran
Menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan
ikatan logam
Menjelaskan interaksi antar partikel yang terjadi pada proses pembentukan ikatan
Menjelaskan sifat fisik dari ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan
logam.
IKATAN KIMIA
stabil. Kestabilan ini disebabkan karena susunan elektronnya berjumlah 8 elektron di kulit
terluar, kecuali helium (mempunyai konfigurasi elektron penuh). Hal ini dikenal dengan
konfigurasi oktet, kecuali helium dengan konfigurasi duplet. Unsur-unsur lain dapat mencapai
konfigurasi oktet dengan membentuk ikatan agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya
dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan oktet.
Konfigurasi oktet (konfigurasi stabil gas mulia) dapat dicapai dengan melepas, menangkap, atau
memasangkan elektron.
Dalam mempelajari materi ikatan kimia ini, kita juga perlu memahami terlebih dahulu
tentang lambang Lewis. Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya.
Elektron dalam lambang Lewis dapat dinyatakan dalam titik atau silang kecil (James E. Brady,
1990).
Suatu unsur cederung melepaskan atau menerima elekron untuk mencapai kestabilan
untuk membentuk konfigurasi stabil seperti konfigurasi gas mulia. Unsur yang melepaskan
electron akan terbentuk ion positif sedangkan unsur yang menerima elekron akan terbentuk
ion negatif. Untuk mencapai kestabilan tersebut, unsur-unsur juga dapat memakai sepasang
2. Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom
ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan
elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah
melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah
menerima elektron berubah menjadi ionnegatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini
terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).
Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua senyawa ion
berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu. Dengan mengunakan lambang Lewis,
ion Cl- dan tiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+.
1. Merupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi.
a. Pembentukan MgCl2
- Mg : 2, 8, 2
- Cl : 2, 8, 7
Mg dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron, sedangkan Cl dengan
menangkap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg 2+, sedangkan atom Cl menjadi ion
Cl-.
- Mg (2, 8, 2) → Mg2+ (2, 8) + 2 e (konfigurasi elektron ion Mg2+ sama dengan neon)
- Cl (2, 8, 7) + e → Cl- (2, 8, 8) (konfigurasi elektron ion Cl– sama dengan argon)
Ion Mg2+ dan ion Cl- kemudian bergabung membentuk senyawa dengan rumus MgCl2.
Mg : 2, 8, 2 (melepas 2 elektron)
O : 2, 6 (menangkap 2 elektron)
Atom O akan menangkap 2 elektron, sedangkan atom Mg juga akan melepas 2 elektron.
3. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron
secara bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di
antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).
Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh rumus bangun
atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan mengganti setiap
Contoh lainnya
H : 1 (memerlukan 1 elektron)
Cl : 2, 7 (memerlukan 1 elektron)
H : 1 (memerlukan 1 elektron)
O : 2, 6 (memerlukan 2 elektron)
Dua atom dapat membentuk ikatan dengan sepasang, dua pasang, atau tiga pasang
elektron bergantung pada jenis unsur yang berikatan. Ikatan kovalen yang hanya
melibatkan sepasang elektron disebut ikatan tunggal (dilambangkan dengan satu garis),
sedangkan ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari sepasang elektron disebut ikatan
rangkap. Ikatan yang melibatkan dua pasang elektron disebut ikatan rangkap dua
(dilambangkan dengan dua garis), sedangkan ikatan yang melibatkan tiga pasang elektron
berikut.
dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi
tidak menyumbangkan elektron. Ikatan kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu
Contoh:
Atom N pada molekul amonia, NH3, mempunyai satu PEB. Oleh karenaitu molekul NH3
dapat mengikat ion H+ melalui ikatan kovalen koordinasi, sehingga menghasilkan ion amonium,
NH4+. Dalam ion NH4+ terkandung empat ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu ikatan
kovalen koordinasi.
5. Ikatan Logam
Ikatan elektron-elektron valensi dalam atom logam bukanlah ikatan ion, jugabukan
ikatan kovalen sederhana. Suatu logam terdiri dari suatu kisi ketat dari ionionpositif dan di
elektron-elektron ini tidak terus-menerusdigunakan bersama oleh dua ion yang sama. Bila
diberikan energi, elektron-elektronini mudah dioperkan dari atom ke atom. Sistem ikatan ini
Senyawa ion umumnya mempunyai titik didih dan titik leleh relatif tinggi, karenaenergi yang
diperlukan untuk memutuskan gaya Coulomb antara ion-ion relatiftinggi.Senyawa ion merupakan
penghantar listrik yang baik dalam larutan maupunlelehan atau leburannya. Sifat penghantar listrik
yang baik tersebut disebabkanadanya gerakan ion-ion dalam leburan senyawa atau larutannya.Senyawa
ion juga umumnyamudah larut dalam air. Senyawa ionmembentuk struktur raksasa denganstruktur
kristal yang teratur, misalnya struktur NaCl seperti kubus dapat dilihat pada gambar dibawah.
Senyawa kovalen ada yang membentuk struktur molekul sederhana misalnyaCH 4 dan H2O, ada
juga yang membentuk struktur molekul raksasa seperti SiO2.Selain itu ada atom-atom yang
membentuk struktur kovalen raksasa contohnyakarbon dalam intan. Titik didih senyawa kovalen
bervariasi, ada yang rendah dansangat tinggi. Metana memiliki fase gas, pada setiap molekulnya
terdapat ikatan kovalenyang relatif kuat. Di antara molekul-molekul CH4 terdapat gaya antarmolekul
yangemah. Pada saat dipanaskan, masing-masing molekul CH4 mudah berpisah,sehingga titik didih
metana rendah.Pada intan, atom C dengan C lainnya berikatan kovalen sangat kuatmembentuk struktur
raksasa sehingga titik didihnya tinggi. Senyawa dengan struktur molekul raksasa tidak larut dalam air
dan tidakmenghantarkan listrik kecuali grafit yaitu karbon pada batu baterai dan isi pensil.
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena penggunaan bersama pasangan
elektron. Namun kedudukan pasangan elektron milik bersama itu selau simetris terhadap kedua atom
yang berikatan. Pasangan elektron akan lebih dekat kearah atom yang mempunyai keelektronegatifan
yang lebig besar. Hal ini mengakibatkan polarisasi atau pengutuban ikatan.
unsur keelektronegatifan
H 2,1
C 2,5
N 3,0
Cl 3,0
O 3,5
F 4,0
H .. H H Cl..
.. ....
(a) Nonpolar (b) Polar
Pada contoh (a), kedudukan pasangan elektron ikatan sudah pasti simetris terhadap kedua atom H.
Dalam molekul H2 tersebut, muatan negatif (elektron) tersebar secara homogen. Ikatan seperti itu
disebut ikatan kovalen non polar. Pada contoh (b), pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat
keatom Cl, karen Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar daripada H. Akibatnya pada HCl terjadi
polarisasi, dimana atom Cl lebih negatif daripada atom H. Ikatan seperti ini disebut ikatn kovalen
polar
III.3 EVALUASI
Soal-soal Objektif
1. Gas mulia sulit bereaksi dengan unsur lain karena …
c. Berwujud gas
P 2, 2
G 2, 8
R 2, 8, 1
S 2, 8, 6
T 2, 8, 7
a. P d. S
b. Q e. T
c. R
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
a. 19K d. 12Mg
b. 17Cl e. 8O
c. 14Si
5. Unsur-13X mempunyai elektron valensi tiga, cara untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil
adalah …
c. Mengikat 7 elektron
6. Diantara sifat unsur gas mulia berikut yang menunjang kestabilan gas mulia adalah …
c. Gas monoatomik
7. Unsur yang paling sulit beraksi dengan unsur lain adalah …
a. 10A d. 16D
b. 11B e. 17E
c. 13C
8. Suatu unsur dapat stabil dengan cara menangkap 1 elektron, unsur tersebut terletak dalam
golongan …
a. Alkali d. Nitrogen
c. Halogen
11. Diketahui unsur-unsur P, Q, R, S, T dengan nomor atom berturut 2, 6, 7, 11, 17 pasangan unsur
a. P dan R d. S dan P
b. P dan T e. S dan T
c. Q dan R
d. D dan C
e. A dan B
13. Unsur A bernomor atom 19 dan unsur B bernomor atom 16 persenyawaan A dan B membentuk
ikatan …
konfigurasi elektron …
a. 2, 8 d. 2, 8, 8
b. 2, 8, 2 e. 2, 8, 8, 2
c. 2, 8, 7
17. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai kibat penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom
c. Potensial ionisasi
Essay Test
1. Gambarkan proses pembentukan ikatan kovalen dan ramalkan rumus senyawa kimia yang terbentuk
2. Gambarkan struktur Lewis dari SO2, NH4Cl dan NH3BF3 yang mempunyai ikatan kovalen koordinasi!
III.4 PENUTUP.
1. Ikatan kimia terjadi karena adanya kecendrungan suatu atom untuk memiliki konfigurasi
a. Ikatan ion, terjadi karena tarik menarik antara ion positif dan iuon negatif.
b. Ikatan kovalen, terjadi karena penggunaan pasangan elektron secara bersama untuk
mencapai kestabilan
c. Ikatan kovalen koordinasi, yaitu ikatan kovalen yang terjadi dimana pasangan elektron
yang dipakai bersama berasal dari satu atom yang memiliki pasangan eleltron bebas.
d. Ikatan logam, terjadi karena tarik menarik yanng kuat anatara elektron dengan muatan
3. Kepolaran senyawa kovalen dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan, momen dipol, dan
bentuk molekul.