Anda di halaman 1dari 17

;

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

SEKOLAH : SMASMUHAMMADIAH 3 TIKEP


MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/SEMESTER : XI/1
ALOKASI WAKTU : 3 X 45 MENIT (1 X PERTEMUAN)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI3:
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI4:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Membandingkan ikatan ion, 3.5.1. Menjelaskan kestabilan unsur
ikatan kovalen, ikatan kovalen 3.5.2. Menerapkan teori Lewis dalam ikatan kimia
koordinasi, dan ikatan logam 3.5.3. Mendeskripsikan ikatan ion dan mekanisme
pembentukannya
serta kaitannya dengan sifat
3.5.4. Mendeskripsikan ikatan kovalen dan mekanisme
zat
pembentukannya
3.5.5. Membandingkan ikatan ion dan ikatan kovalen
3.5.6. Membandingkan ikatan kovalen tunggal, ikatan
kovalen rangkap dan ikatan kovalen koordinasi
3.5.7. Menjelaskan ikatan logam
3.5.8. Menjelaskan kepolaran senyawa
3.5.9. Membedakan senyawa kovalen polar dan non polar
4.5 Merancang dan melakukan 4.5.1. Menunjukkan karakteristik senyawa ion atau senyawa
percobaan untuk menunjukkan kovalen berdasarkan sifat kepolaran melalui
karakteristik senyawa ion atau percobaan
senyawa kovalen (berdasarkan
titik leleh, titik didih, daya
hantar listrik, atau sifat
lainnya)
C. Materi Pembelajaran
 Ikatan logam

Faktual
Menampilkan gambar mengenai besi yang ditempa, setrika yang sedang digunakan.
Konseptual
Dalam besi terdapat ikatan logam yang memiliki ikatan yang kokoh.
Elektron-elektron valensi logam tidak terikat erat (karena energi ionisasinya rendah), sehingga
relatif bebas bergerak.
Hal ini dapat dimengerti mengapa logam bersifat sebagai penghantar panas dan listrik yang baik,
dan juga mengkilat.

Prosedural

Membuktikan secara nyata melalui pemanasan logam dengan sebatang lilin


Metakognitif
Mengelompokkan beberapa contoh yang ditemukan sehari-hari yang termasuk ke dalam ikatan
logam berdasarkan sifat-sifat logam.

D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga : (3 x 45 menit)
Indikator : Menjelaskan ikatan logam
a. Kegiatan Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam kepada siswa dengan senyum yang bersahabat/komunikatif
 Guru mengajak siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masingmasing
 Guru memeriksa kehadiran siswa
 Guru menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa
dalam pembelajaran ini
 Guru menanyakan tentang electron valensi dan struktur lewis unsur-unsur logam
b. Kegiatan Inti
No. Sintaks Discovery Kegiatan Pembelajaran
 Guru menanyangkan foto/video besi yang ditempa.
1. Stimulus
 Peserta didik menyimak tayangan yang diberikan.
 Guru membagi siswa duduk berkelompok.
 Guru memberi tugas pada siswa secara berkelompok untuk
mendiskusikan pertanyaan/permasalahan berdasarkan gambar
Problem yang disajikan, misalnya mengapa besi dapat ditempa .
2.
Statetment  Setiap kelompok mendiskusikan tugas yang diberikan, untuk
merumuskan permasalahan berupa pertanyaan : mengapa
senyawa logam bisa ditempa/mengapa logam besi dapat
menghantarkan panas.
 Setiap kelompok mengumpulkan data untuk menjawab
3. Data Collecting
pertanyaan yang dikemukakan melalui studi literature
 Siswa mendiskusikan hasil temuan dalam kelompok masing-
4. Data Processing
masing.
5. Verification  Satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi untuk
menyamakan persepsi.
 Guru menguatkan dan atau meluruskan hasil kelompok.
 Guru memberikan latihan soal berkaitan dengan ikatan logam
dan sifatnya.
 Guru mengumpulkan hasil jawaban siswa untuk dinilai dan
diumumkan pada pertemuan berikutnya
 Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran mengenai ikatan
6. Generalization logam dan sifatnya, guru menguatkan dan meluruskan
kesimpulan bersama

c. Kegiatan Penutup
 Siswa dan guru merewiew kegiatan pembelajaran mengenai ikatan logam.
 Guru menginformasikan pada siswa untuk mempersiapkan pembelajaran pada pertemuan yang
akan datang.
E. Teknik Penilaian
Tuliskan dan jelaskan empat sifat dari ikatan logam dan berilah contoh maksimal 2!
 Elektron-elektron valensi logam tidak terikat erat (karena energi ionisasinya rendah),
sehingga relatif bebas bergerak.
 Hal ini dapat dimengerti mengapa logam bersifat sebagai penghantar panas dan listrik yang
baik, dan juga mengkilat.
 Logam dapat dimampatkan dan direntangkan tanpa patah, karena atom-atom yang bergeser
dalam struktur kristal akan tetap pada kedudukan yang sama. Hal ini disebabkan mobilitas
lautan elektron di antara ion-ion positif merupakan penyangga
 Keadaan yang demikian ini berbeda dengan kristal ionik.
 Bila kristal ionik ini ditekan, maka akan terjadi keretakan atau pecah. Hal ini disebabkan
adanya pergeseran ion positif dan negatif sedemikian rupa sehingga ion positif berdekatan
dengan ion positif dan ion negatif dengan ion negatif, keadaan yang demikian ini mengakibatkan
terjadi tolak-menolak sehingga kristal ionik.
CONTOH : BESI, TEMBAGA

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media : slide presentasi

2. Sumber Belajar : buku paket kimia kelas X, internet

Ket yg di merahkan :

1. Pada pendahuluan lebih baik lagi jika yang ditampilkan contoh langsung 3 dimensi: jika
sulit untuk diberikan secara langsung maka dapat diwakili dengan gambar, belum
menemukan video yang terbaru kemungkinan bisa terhambat dari aplikasi yang dimiliki
oleh komputer penyaji
2. Kalimat pada metakognitif harus bisa mendeskripsikan pandangan siswa ke masa depan,
contoh : siswa memprediksi dimasa depan logam bisa dimanfaatkan utk berbagai hal yg
lebih baik lagi
3. Tekhnik penilaian ,,, pada bentuk instrumennya di tuliskan dilampiran
4. Kegiatan inti sudah bagus,,bisa mendeskripsikan kegiatan pembelajaran
lampiran 2 bahan ajar

IKATAN KIMIA

III.1. PENDAHULUAN

Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan.

Indikator Pembelajaran

 Menjelaskkan kecendrungan unsur mencapai kestabilan

 Menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan

ikatan logam

 Membandingkan proses pembentukan ikatan-ikatan tersebut

 Menjelaskan interaksi antar partikel yang terjadi pada proses pembentukan ikatan

 Menjelaskan sifat fisik dari ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan

logam.

 Menjelaskan pengertian senyawa kovalen polar dan senyawa non polar

 Membendakan senyawa kovalen polar dan senyawa nonpolar

 Menjelaskan teori domain elektron


III.2 URAIAN MATERI

IKATAN KIMIA

1. Kecendrungan Mencapai Kestabilan


Dibandingkan dengan unsur-unsur lain, unsur gas mulia merupakan unsur yang paling

stabil. Kestabilan ini disebabkan karena susunan elektronnya berjumlah 8 elektron di kulit

terluar, kecuali helium (mempunyai konfigurasi elektron penuh). Hal ini dikenal dengan

konfigurasi oktet, kecuali helium dengan konfigurasi duplet. Unsur-unsur lain dapat mencapai

konfigurasi oktet dengan membentuk ikatan agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya

dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan oktet.

Konfigurasi oktet (konfigurasi stabil gas mulia) dapat dicapai dengan melepas, menangkap, atau

memasangkan elektron.

Dalam mempelajari materi ikatan kimia ini, kita juga perlu memahami terlebih dahulu

tentang lambang Lewis. Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya.

Elektron dalam lambang Lewis dapat dinyatakan dalam titik atau silang kecil (James E. Brady,

1990).

Suatu unsur cederung melepaskan atau menerima elekron untuk mencapai kestabilan

untuk membentuk konfigurasi stabil seperti konfigurasi gas mulia. Unsur yang melepaskan

electron akan terbentuk ion positif sedangkan unsur yang menerima elekron akan terbentuk

ion negatif. Untuk mencapai kestabilan tersebut, unsur-unsur juga dapat memakai sepasang

atau lebih elektron secara bersama.

2. Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom

ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan

elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah

melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah

menerima elektron berubah menjadi ionnegatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini

terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).

Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua senyawa ion

berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu. Dengan mengunakan lambang Lewis,

pembentukan NaCl digambarkan sebagai berikut.


NaCl mempunyai struktur yang berbentuk kubus, di mana tiap ion Na+ dikelilingi oleh 6

ion Cl- dan tiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+.

Senyawa ion dapat diketahui dari beberapa sifatnya, antara lain:

1. Merupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi.

2. Rapuh, sehingga hancur jika dipukul.

3. Lelehannya menghantarkan listrik.

4. Larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik.

Contoh lain pembentukan ikatan ion sebagai berikut.

a. Pembentukan MgCl2

Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17) mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut.

- Mg : 2, 8, 2

- Cl : 2, 8, 7

Mg dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron, sedangkan Cl dengan

menangkap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg 2+, sedangkan atom Cl menjadi ion

Cl-.

- Mg (2, 8, 2) → Mg2+ (2, 8) + 2 e (konfigurasi elektron ion Mg2+ sama dengan neon)

- Cl (2, 8, 7) + e → Cl- (2, 8, 8) (konfigurasi elektron ion Cl– sama dengan argon)
Ion Mg2+ dan ion Cl- kemudian bergabung membentuk senyawa dengan rumus MgCl2.

b. Ikatan antara atom 12Mg dan 8O dalam MgO

Konfigurasi elektron Mg dan O adalah:

Mg : 2, 8, 2 (melepas 2 elektron)

O : 2, 6 (menangkap 2 elektron)

Atom O akan menangkap 2 elektron, sedangkan atom Mg juga akan melepas 2 elektron.

3. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron

secara bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di

antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).

Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh rumus bangun

atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan mengganti setiap

pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis. Misalnya, rumusbangun H 2 adalah H – H.

Contoh lainnya

a. Ikatan antara atom H dan atom Cl dalam HCl

Konfigurasi elektron H dan Cl adalah:

H : 1 (memerlukan 1 elektron)

Cl : 2, 7 (memerlukan 1 elektron)

Masing-masing atom H dan Cl memerlukan 1 elektron, jadi 1 atom H akan berpasangan

dengan 1 atom Cl.


b. Ikatan antara atom H dan atom O dalam H2O

Konfigurasi elektron H dan O adalah:

H : 1 (memerlukan 1 elektron)

O : 2, 6 (memerlukan 2 elektron)

Atom O harus memasangkan 2 elektron, sedangkan atom H hanya memasangkan 1 elektron.

Oleh karena itu, 1 atom O berikatan dengan 2 atom H.

Dua atom dapat membentuk ikatan dengan sepasang, dua pasang, atau tiga pasang

elektron bergantung pada jenis unsur yang berikatan. Ikatan kovalen yang hanya

melibatkan sepasang elektron disebut ikatan tunggal (dilambangkan dengan satu garis),

sedangkan ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari sepasang elektron disebut ikatan

rangkap. Ikatan yang melibatkan dua pasang elektron disebut ikatan rangkap dua

(dilambangkan dengan dua garis), sedangkan ikatan yang melibatkan tiga pasang elektron

disebut ikatan rangkaptiga (dilambangkan dengan tiga garis).

c. Ikatan rangkap dua dalam molekul oksigen (O2)


Oksigen (Z = 8) mempunyai 6 elektron valensi, sehingga untuk mencapai konfigurasi oktet

harus memasangkan 2 elektron. Pembentukan ikatannya dapat digambarkan sebagai

berikut.

d. Ikatan rangkap tiga dalam molekul N 2

Nitrogen mempunyai 5 elektron valensi, jadi harus memasangkan 3 elektron untuk

mencapai konfigurasi oktet. Pembentukan ikatannya dapat digambarkan sebagai berikut.

4. Ikatan Kovalen Koordinasi


Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang

dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi

tidak menyumbangkan elektron. Ikatan kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu

atom mempunyai pasangan elektron bebas (PEB).

Contoh:

Atom N pada molekul amonia, NH3, mempunyai satu PEB. Oleh karenaitu molekul NH3

dapat mengikat ion H+ melalui ikatan kovalen koordinasi, sehingga menghasilkan ion amonium,

NH4+. Dalam ion NH4+ terkandung empat ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu ikatan

kovalen koordinasi.

5. Ikatan Logam
Ikatan elektron-elektron valensi dalam atom logam bukanlah ikatan ion, jugabukan
ikatan kovalen sederhana. Suatu logam terdiri dari suatu kisi ketat dari ionionpositif dan di

sekitarnya terdapat lautan (atmosfer) elektron-elektron valensi.Elektron valensi ini terbatas

pada permukaan-permukaan energi tertentu, namunmempunyai cukup kebebasan, sehingga

elektron-elektron ini tidak terus-menerusdigunakan bersama oleh dua ion yang sama. Bila

diberikan energi, elektron-elektronini mudah dioperkan dari atom ke atom. Sistem ikatan ini

unik bagi logam dandikenal sebagai ikatan logam.

SIFAT FISIS SENYAWA ION

Senyawa ion umumnya mempunyai titik didih dan titik leleh relatif tinggi, karenaenergi yang

diperlukan untuk memutuskan gaya Coulomb antara ion-ion relatiftinggi.Senyawa ion merupakan

penghantar listrik yang baik dalam larutan maupunlelehan atau leburannya. Sifat penghantar listrik

yang baik tersebut disebabkanadanya gerakan ion-ion dalam leburan senyawa atau larutannya.Senyawa

ion juga umumnyamudah larut dalam air. Senyawa ionmembentuk struktur raksasa denganstruktur

kristal yang teratur, misalnya struktur NaCl seperti kubus dapat dilihat pada gambar dibawah.

SIFAT FISIS SENYAWA KOVALEN

Senyawa kovalen ada yang membentuk struktur molekul sederhana misalnyaCH 4 dan H2O, ada

juga yang membentuk struktur molekul raksasa seperti SiO2.Selain itu ada atom-atom yang

membentuk struktur kovalen raksasa contohnyakarbon dalam intan. Titik didih senyawa kovalen

bervariasi, ada yang rendah dansangat tinggi. Metana memiliki fase gas, pada setiap molekulnya

terdapat ikatan kovalenyang relatif kuat. Di antara molekul-molekul CH4 terdapat gaya antarmolekul

yangemah. Pada saat dipanaskan, masing-masing molekul CH4 mudah berpisah,sehingga titik didih

metana rendah.Pada intan, atom C dengan C lainnya berikatan kovalen sangat kuatmembentuk struktur
raksasa sehingga titik didihnya tinggi. Senyawa dengan struktur molekul raksasa tidak larut dalam air

dan tidakmenghantarkan listrik kecuali grafit yaitu karbon pada batu baterai dan isi pensil.

IKATAN KOVALEN POLAR DAN KOVALEN NONPOLAR

Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena penggunaan bersama pasangan

elektron. Namun kedudukan pasangan elektron milik bersama itu selau simetris terhadap kedua atom

yang berikatan. Pasangan elektron akan lebih dekat kearah atom yang mempunyai keelektronegatifan

yang lebig besar. Hal ini mengakibatkan polarisasi atau pengutuban ikatan.

unsur keelektronegatifan

H 2,1

C 2,5

N 3,0

Cl 3,0

O 3,5

F 4,0

H .. H H Cl..
.. ....
(a) Nonpolar (b) Polar

Pada contoh (a), kedudukan pasangan elektron ikatan sudah pasti simetris terhadap kedua atom H.

Dalam molekul H2 tersebut, muatan negatif (elektron) tersebar secara homogen. Ikatan seperti itu

disebut ikatan kovalen non polar. Pada contoh (b), pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat

keatom Cl, karen Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar daripada H. Akibatnya pada HCl terjadi

polarisasi, dimana atom Cl lebih negatif daripada atom H. Ikatan seperti ini disebut ikatn kovalen

polar

III.3 EVALUASI

Soal-soal Objektif
1. Gas mulia sulit bereaksi dengan unsur lain karena …

a. Merupakan molekul monoatomik d. Dialam terdapat dalam keaadaan gas

b. Kulit terluar terisi penuh elektron e. Mempunyai energi ionisasi tinggi

c. Berwujud gas

d. Cendrung untuk menangkap 1 elektron

2. Tabel dibawah menunjukkan konfigurasi elektron unsur P, Q, R, S, dan T

Unsur Konfigurasi elektron

P 2, 2

G 2, 8

R 2, 8, 1

S 2, 8, 6

T 2, 8, 7

Unsur yang paling mudah menerima satu elektron adalah…

a. P d. S

b. Q e. T

c. R

3. Unsur yang bernomor atom 12 mepunyai elektron valensi …

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

4. Diantara unsur-unsur dibawah ini paling mudah melepaskan elektron adalah …

a. 19K d. 12Mg

b. 17Cl e. 8O

c. 14Si

5. Unsur-13X mempunyai elektron valensi tiga, cara untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil

adalah …

a. Mengikat 1 elektron d. Melepas 3 elektron

b. Melepas 1 elektron e. Mengikat 3 elektron

c. Mengikat 7 elektron

6. Diantara sifat unsur gas mulia berikut yang menunjang kestabilan gas mulia adalah …

a. Konfigurasi elektron oktet d. Sukar bereaksi

b. Energi ionisasi tinggi e. Berwujud gas

c. Gas monoatomik
7. Unsur yang paling sulit beraksi dengan unsur lain adalah …

a. 10A d. 16D

b. 11B e. 17E

c. 13C

8. Suatu unsur dapat stabil dengan cara menangkap 1 elektron, unsur tersebut terletak dalam

golongan …

a. Alkali d. Nitrogen

b. Alkali tanah e. Karbon

c. Halogen

9. Ikatan ion mudah terjadi jika atom-atom suatu unsur mempunyai …

a. Persamaan elektronegatifitas d. Nilai elektronegatifitas yang sama

b. Nilai elektronegatifitas yang tinggi e. Nilai elektronegatifitas yang stabil

c. Perbedaan elektronegatifitas yang besar

10. Senyawa-senyawa yang merupakan senyawa ionik adalah …

a. KCl, NaBr, AL2O3 d. NO2, NaBr, MgO

b. NH3, HCl, H2O e. KCl, NaBr, MgO

c. NaCl, MgO, CO2

11. Diketahui unsur-unsur P, Q, R, S, T dengan nomor atom berturut 2, 6, 7, 11, 17 pasangan unsur

yang dapat membentuk ikatan ion adalah …

a. P dan R d. S dan P

b. P dan T e. S dan T

c. Q dan R

12. Pernyataan yang tepat tentang pembentukan senyawa CaO adalah …

a. Dua elektron dari atom Ca diberikan pada atom O

b. Dua elektron dari atom diberikan pada atom Ca

c. Satu elektron elektron dari atom

d. D dan C

e. A dan B

13. Unsur A bernomor atom 19 dan unsur B bernomor atom 16 persenyawaan A dan B membentuk

ikatan …

a. Ionik dan rumusnya AB2 d. Kovalen dan rumusnya A2B2

b. Kovalen dan rumusnya A2B e. Ionik dan rumusnya A2B

c. Ionik dan rumusnya A2B2


14. Unsur A debngan konfigurasi elektron 2, 8, 1 akan berikatan ion dengan unsur B yang mempunyai

konfigurasi elektron …

a. 2, 8 d. 2, 8, 8

b. 2, 8, 2 e. 2, 8, 8, 2

c. 2, 8, 7

15. Kelompok senyawa berikut yang berikatan kovalen adalah …

a. NaCl, KBr dan H2O d. MgO, H2O dan SO2

b. MgO, NaCl dan KBr e. NaCl, KBr dan HCl

c. NH3, H2O dan SO4

16. sifat-sifat yang merupakan sifat senyawa kovalen adalah …

a. mudah larut dalam pelarut non polar

b. keras dan mudah pecah

c. penghantar panas yang baik

d. larutannya dapat menghantar listrik

e. umumya titik didih dan titik leburnya tinggi

17. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai kibat penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom

yang mempunyai elektronegatifitas sama disebut …

a. Ikatan ionik d. Ikatan vanderwalls

b. Ikatan kovalen koordinat e. Ikatan hidrogen

c. Ikatan kovalen non polar

18. Pada molekul H2SO4 terdapat …

a. 2 ikatan kovalen, 1 ikatan kovalen koordinat

b. 4 ikatan kovalen,2 ikatan kovalen koordinat

c. 3 ikatan kovalen, 2 ikatan kovalen koordinat

d. 3 ikatan kovalen, 1 ikatan kovalen koordinat

e. 4 ikatan kovalen, 3 ikatan kovalen koordinat

19. Kekuatan ikatan logam tergantung pada …

a. Banyaknya elektron valensi d. Besarnya aktifitas elektron

b. Tingkat elektronegatifitas e. Ukuran atom

c. Potensial ionisasi

Essay Test

1. Gambarkan proses pembentukan ikatan kovalen dan ramalkan rumus senyawa kimia yang terbentuk

antara unsur- unsur di bawah ini !


a. Hidrogen dengan Bromin c. Karbon dengan Oksigen

b. Karbon dengan Klhorin d. Nitrogen dengan Oksigen

2. Gambarkan struktur Lewis dari SO2, NH4Cl dan NH3BF3 yang mempunyai ikatan kovalen koordinasi!

3. Tergolong ikatan ion atau ikatan kovalenkah senyawa berikut ini !

a. NH3 b. K2S c. PCL3 d. NO2 e. Ba(OH)2

f. MgO g. H2O2 h. Fe2O3 i. C2H6 j. CaCO3

4. Gambarkan struktur Lewis dari rumus kimia senyawa berikut !

a. CH4 c. Al2S3 e. C3H6 g. Na2O

b. PBr3 d. BaF2 f. HNO3 h. N2O3

III.4 PENUTUP.

1. Ikatan kimia terjadi karena adanya kecendrungan suatu atom untuk memiliki konfigurasi

elektron yang stabil.

2. Jenis-jenis ikatan kimia sebagai berikut:

a. Ikatan ion, terjadi karena tarik menarik antara ion positif dan iuon negatif.

b. Ikatan kovalen, terjadi karena penggunaan pasangan elektron secara bersama untuk

mencapai kestabilan

c. Ikatan kovalen koordinasi, yaitu ikatan kovalen yang terjadi dimana pasangan elektron

yang dipakai bersama berasal dari satu atom yang memiliki pasangan eleltron bebas.

d. Ikatan logam, terjadi karena tarik menarik yanng kuat anatara elektron dengan muatan

positif pada logam.

3. Kepolaran senyawa kovalen dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan, momen dipol, dan

bentuk molekul.

Anda mungkin juga menyukai