Anda di halaman 1dari 15

Bahan Ajar

Kelas X
Disusun Oleh :
Valentina Yesi Febriani Semester Ganjil
Revy Martusyilia

1
DAFTAR ISI

Cover.................................................................................................................................................................................... ....i
Daftar Isi................................................................................................................................................................................ ii
A. Peta Konsep................................................................................................................................................................. iii
B. Bahan Ajar..................................................................................................................................................................... 1
1. Pendahuluan........................................................................................................................................................... 1

IKATAN KIMIA
2. Kompetensi Inti..................................................................................................................................................... 2
3. Kompetensi Dasar................................................................................................................................................ 2
4. Indikator ................................................................................................................................................................. 3
5. Tujuan pembelajaran......................................................................................................................................... 3
6. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar............................................................................................................. 3
7. Materi............................................................................................................................. ........................................ 4
8. Evaluasi...................................................................................................................................................................11
C. Sumber Rujukan........................................................................................................................................................ 12

1
A. Peta Konsep

Verawati.
Ikatan
Kimia.

https://sites.google.com/site/verawati289/materi-pembelajaran/kelas-x/bab-4-ikatan-kimia/teori
diunggah pada tanggal 7 Oktober 2018.

2
B. Bahan Ajar

1. Pendahuluan

Fakta menunjukan bahwa, selain gas mulia, hampir semua


unsur yang ada di alam terdapat sebagai senyawa,

artinya unsur tersebut berikatan dengan unsur yang lain


dan tidak berdiri sendiri.

Mengapa bisa demikian?

Apakah berkaitan dengan susunan elektron valensi?

Unsur golongan gas mulia pada sistem periodik unsur


merupakan unsur-unsur yang stabil dan tidak reaktif,
sehingga di alam di temukan sebagai unsur bebas.
Konfigurasi elektron gas mulia yang tidak reaktif membantu
menjelaskan bagaimana atom unsur- unsur yang reaktif
berinteraksi satu dengan yang lain. Konfigurasi elektron
seperti gas mul ia dapat dicapai suatu unsur dengan
melakukan serah terima elektron dari atom unsur satu
dengan atom unsur yang lain atau dengan menggunakan
elektron secara b ersama-sama oleh dua atom atau lebih.
(Keenan, 1996:152

1
2. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin, santun,


peduli(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual,konseptual, prosedural,dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya,dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan,
kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajianyang
spesifik sesuai denganbakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah,menalar,menyaji,dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif,dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

3. Kompetensi dasar

3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
logam serta kaitannya dengan sifat zat

4.5 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika

2
4. Indikator

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):


3.5.1. Menuliskan pengertian ikatan kimia. (C1)
3.5.2. Menuliskan kestabilan gas mulia (C1)
3.5.3. Menuliskan pengertian ikatan Ion (C1)
3.5.4. Menggambarkan proses terbentuknya ikatan ion (C3)
3.5.5. Menuliskan pengertian ikatan kovalen. (C1)
3.5.6. Menuliskan pengertian kovalen tunggal (C1)
3.5.7. Menggambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal (C3)
3.5.8. Menuliskan pengertian kovalen rangkap dua C1)
3.5.9. Menggambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen rangkap dua (C3)
3.5.10. Menuliskan pengertian kovalen rangkap tiga.(C1)
3.5.11. Menggambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen rangkap tiga(C3)
3.5.12. Menuliskan pengertian kovalen koordinasi (C1)
3.5.13. Menggambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi (C3)
3.5.14. Membedakan ikatan kovalen polar dan non polar (C3)
3.5.15. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan logam dikaitkan dengan sifat hantaran listrik
pada logam (C3)

4.5.1 Mengamati tabel perbandingan titik didih dan titik leleh senyawa ion dan kovalen
4.5.2 Mengidentifikasi perbedaan sifat fisik senyawa ion dan senyawa kovalen
4.5.3 Menentukan variabel percobaan uji kepolaran senyawa.
4.5.4 Membuat prosedur percobaan uji kepolaran senyawa
4.5.5 Memilih alat dan bahan percobaan uji kepolaran senyawa
4.5.6 Menuangkan larutan uji ke dalam buret
4.5.7 Menguji kepolaran senyawa menggunakan medan magnet

5. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok dan eksperimen, peserta didik mampu membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen

6. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


a. Bacalah dengan seksama tujuan pembelajaran dan indikator untuk mengetahui apa yang
akan diperoleh setelah mempelajari materi ini.
b. Bahan ajar ini memuat informasi tentang ikatan ion, ikatan kovalen tunggal, ikatan
kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen koordinasi, ikatan
logam, dan kepolaran senyawa.

3
c. Pelajari dengan seksama semua materi yang disajikan secara berurutan, jika ada
informasi yang kurang jelas atau mengalami kesulitan dalam mempelajari setiap materi,
sebaiknya berkonsultasi pada pengajar.
d. Pelajari contoh – contoh soal yang disajikan dalam bahan ajar.
e. Kerjakan latihan/tugas yang terdapat pada akhir uraian materi dan kumpulkan kepada guru
berdasarkan waku yang disepakati.

7. Materi

A. PENGERTIAN IKATAN KIMIA


Ikatan kimia adalah ikatan yang terbentuk antar atom atau antar molekul dengan cara :
 Atom yang satu melepaskan elektron, sedangakan atom yang lain menerima elektron (serah
terima elektron)
 Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang
berikatan
 Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan

Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah guna terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
Kestabilan unsur terjadi apabila suatu unsur mengikuti aturan oktet. Aturan Oktet adalah
kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnnya sama seperti gas
mulia. Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik.
unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar),
Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.
Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi elektronnya.
Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia

He = 1s2

Ne = 1s2 2s2 2p6

Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6

Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6

4
B. Ikatan Ion
Ikatan ion (elektrovalen), adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya perpindahan
(serah- terima) elektron dari satu unsur ke unsur yang lain. Kedua ikatan tersebut berikatan
dengan adanya gaya elektrostatis. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adala unsur
logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur nonlogam.. Dengan
kata lain, satu memberi dan satu menerima. Sifat umum senyawa yang berikatan ion:
1) Titik lebur dan titik didih yang tinggi
2) Dalam keadaan lebur dan larutan dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat
konduktor.
3) Keras dan mudah patah
4) Mudah larut dalam air
5) Tidak larut dalam pelarut nonpolar
Contoh:
Unsur Na dengan Cl yang membentuk senyawa NaCl.
+
11Na : 2,8,1  Na
-
17Cl : 2,8,7  Cl

Na+ + Cl-  NaCl

Unsur Na melepaskan 1 elektron


valensinya sehingga konfigurasi
elektronnya sama dengan gas mulia (8),
dan unsur Cl menerima 1 elektron pada
kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia (8). Jika unsur
melepaskan elektron, maka unsur tersebut bermuatan positif, namun jika unsur menerima
elektron, maka unsur tersebut bermuatan negatif.

C. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersama oleh dua atom yang belikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah
satu atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron, yang dalam pembentukannya,
masing-masing atom mempunyai orbital pada kulit terluar yang berisi elektron tunggal. Dan

5
kedua orbial tersebut saling tumpang-tindih (overlap) sehingga sebuah pasangan elektron
terbentuk, kemudian dipakai secara bersama oleh kedua atom. Ikatan kovalen terbentuk oleh
sesama unsur non logam. Dengan kata lain, sama-sama memberi dan menerima.
Ciri Ikatan Kovalen:
1) Pada suhu khamar berwujud gas, cair (contohnya Br2) dan ada yang pada (contohnya I2)
2) Senyawa kovalen padatannya lunak dan tidak rapuh
3) Senyawa kovalen memiliki titik didih dan titik leleh rendah
4) Senyawa kovalen larutn dalam pelarut organik namun tidak larut dalam air

Contoh ikatan kovalen :


Unsur H dengan N membentuk senyawa NH3

1H : 1  H+
-3
7N : 2, 5  N

H+ + N-3  NH3

Unsur H membutuhkan 1 elektron untuk memenuhi aturan oktet, sedangkan unsur N


membutuhkan 3 elektron untuk memenuhi aturan oktet. Oleh karena itu, kedua unsur tersebut
sama-sama memberi dan menerima (saling memakai)

Jenis – jenis ikatan kovalen


a. Berdasarkan jumlah pasangan elektronnya, ikatan kovalen dibagi menjadi :
 Ikatan kovalen tunggal, adalah ikatan kovalen yang menggunakan satu pasang
elektron. Contoh: H-Cl

 Ikatan kovalen rangkap dua, adalah ikatan kovalen yang menggunakan dua pasang
elektron. Contoh: O=O

6
Atom O memiliki konfigurasi elektron 2 6 sehingga elektron valensinya 6. Untuk
mencapai kestabilannya, atom O cenderung menerima 2 elektron. Jika 2 atom O saling
berikatan, setiap atom O harus menyumbangkan 2 elektron untuk digunakan bersama
sehingga elektron yang digunakan bersama jumlahnya 4.

 Ikatan kovalen rangkap tiga, adalah ikatan kovalen yang menggunakan tiga pasang
elektron. Contoh: N2

Atom N memiliki
konfigurasi elektron 2 5
sehingga elektron
valensinya 5. Untuk
mencapai kestabilannya,
atom N cenderung
menerima 3 elektron. Jika 2
atom N saling berikatan, setiap atom N harus menyumbangkan 3 elektron untuk
digunakan bersama sehingga elektron yang digunakan bersama berjumlah 6.

D. Ikatan Kovalen Koordinasi

Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom
yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama. Pasangan elektron
ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang
arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
Contoh 1:Terbentuknya senyawa BF3-NH3

7
Contoh 2: Terbentuknya senyawa SO3
16 S: 2.8.6
O: 2.6
8

E. Ikatan Logam
Ikatan logam adalah
ikatan kimia yang terbentuk
akibat penggunaan bersama
elektron- elektron valensi
antar atom-atom logam.
Senyawa yang terbentuk
hasil dari ikatan logam dinamakan logam (jika semua atom adalah sama). Misalnya:Dalam logam
tembaga, atom tembaga dikelilingi 12 atom tembaga ( yang berikatan) atau aloi (jika terdapat
atom-atom yang berbeda) misalnya atom logam Be dan Cu membentuk baja.
Logam memiliki sedikit elektron valensi dan memiliki elektronegativitas yang rendah. Semua
jenis logam cenderung melepaskan elektron terluarnya sehingga membentuk ion-ion positif/atom-
atom positif/kation logam. Kulit terluar unsur logam relatif longgar (terdapat banyak tempat
kosong) sehingga elektron terdelokalisasi, yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tidak tetap
posisinya pada suatu atom, tetapi senantiasa berpindah pindah dari satu atom ke atom lainnya.
Skema ikatan logam bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Elektron valensi menjadi
terdisosiasi dengan inti atomnya dan membentuk lautan elektron.

Contoh ikatan unsur yang memiliki ikatan logam yaitu


sebagian besar logam seperti Cu, Al, Au, Ag, dsb. Logam
transisi seperti Fe, Ni, dsb membentuk ikatan campuran
yang terdiri dari ikatan kovalen (pada elektron 3d) dan ikatan
logam.
F. Senyawa Kovalen Polar dan Non Polar
8
Perbedaan

keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya perbedaan


keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu
unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang menyebabkan seyawa menjadi
polar. Pada ikatan kovalen H ─ H, gaya tarik menarik inti seimbang terhadap pasangan electron
ikatan sehingga tidak terjadi pengkutuban atau kepolaran muatan. Ikatan kovalen demikian
disebut ikatan kovalen non-polar. Pada senyawa HCl, pasangan elektron milik bersama akan
lebih dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar dibandingkan H. Hal itu
menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H – Cl. Atom Cl lebih negatif daripada atom H,
hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.

1. Senyawa kovalen polar


Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi pengutuban
muatan. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI)
cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi
antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul
asimetris, mempunyai momen dipol (µ= hasil kali jumlah muatan dengan jaraknya) ≠ 0.

Ciri-ciri senyawa polar

 dapat larut dalam air dan pelarut polar lain


 memiliki kutub + dan kutub - , akibat tidak meratanya distribusi elektron
 memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki
perbedaan keelektronegatifan
 Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5

2. Senyawa kovalen non polar

9
Senyawa kovalen dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen tidak terjadi
pengutuban muatan. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron
Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen
nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau
mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri.
Ciri-ciri senyawa polar
 Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
 Tidak memiliki kutub + dan kutub - , akibat meratanya distribusi electron
 Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul
diketahui) atau keelektronegatifannya sama
 Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2, CaCl2

8. Soal-Soal Evaluasi
Pilihlah jawaban yang paling tepat!

10
1. Nomor atom unsur A, B, C, D, dan E berturut-turut 6, 8, 9, 16, 19. Pasangan unsur yang
dapat membentuk ikatan ion adalah…
a. A dan D d. D dan C
b. C dan E e. A dan B
c. B dan E
2. Unsur 9Y berikatan bengan unsur 19K membentuk suatu senyawa. Rumus molekul dan
jenis ikatan yang terbentuk secara berurutan adalah…
a. KY – Ionik d. K2Y – Ionik
b. KY – Kovalen e. K2Y – Kovalen
c. KY2 – Kovalen
3. Suatu senyawa mempuyai sifat:
· Larut dalam air
· Lelehannya dapat menghantarkan listrik
· Terionisasi sempurna dalam air
Jenis ikatan dalam senyawa tersebut adalah ikatan…
a. Kovalen polar
b. Kovalen non-polar
c. Hidrogen
d. Ion
e. Logam
4. Unsur 11X23 berikatan dengan unsur 8O16 membentuk suatu senyawa. Rumus kimia dan
jenis ikatan pada senyawa yang terbentuk adalah…
a. XO – ionik d. XO – Kovalen
b. X2O – ionik e. X2O – Kovalen
c. XO2 – ionik
5. Suatu senyawa dengan rumus molekul XY. Jika konfigurasi elektron atom X: 1s2 2s2 2p6
3s2 dan konfigurasi elektron atom Y: 1s2 2s2 2p4, maka XY mempunyai ikatan …
a. Kovalen polar
b. Kovalen non polar
c. Kovalen koordinasi
d. Elektrovalen
6. Logam
Pasangan unsur yang membentuk ikatan kovalen adalah …
a. 17X dan 11Y
b. 12P dan 17Q
c. 6R dan 17Q
d. 20M dan 16T
7. 19A dan 35B
Deretan senyawa berikut ini tergolong senyawa kovalen, kecuali …
a. HF, HCl, HI
b. BH3, BF3 CO2
c. H2O, NH3, CO2
d. Li2O, CaO, MgO
8. IF5, CCl4, CF4
Di antara senyawa berikut yang bukan molekul kovalen polar adalah …
a. HCl
b. NaCl
c. NH3
d. H2O
e. PCl3
11
9. Titik didih HF lebih tinggi daripada HCl. Hal ini disebabkan karena antara molekul-
molekul HF terdapat ikatan …
a. kovalen
b. ion
c. hidrogen
d. van der waals
e. kovalen koordinat

10. Diketahui nomor atom H = 1; C=6; N = 7; O = 8; P=15; dan Cl =17. Senyawa berikut
mengikuti aturan octet, kecuali …
a. CHCl3
b. NH3
c. H2O
d. CH4
e. PCl5

C. Sumber belajar

Hadi, A. 2015. Pengertian dan jenis-jenis ikatan kimia. http://www.softilmu.com diunggah pada
tanggal 7 September 2018.

Lazuardi, M. 2009. Gas Mulia. http://gas-mulia.blogspot.com/2009/11/gas-mulia.html diunggah


pada tanggal 7 September 2018.

Mungil, N. 2014. Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen serta sifat-sifat senyawanya.
http://nurmungil.com/ikatan-ion-dan-ikatan-kovalen-serta-sifat-sifat-senyawanya
diunggah pada tanggal 7 September 2018.

Nafiun. 2013. Ikatan kovalen rangakpa 2 dan 3. http://www.nafiun.com/2013/03/contoh-ikatan-


kovalen-rangkap-2-dan-3-dua-tiga-proses- pembentukan-pengertian-soal-kunci-
jawaban-senyawa-unsur-kimia.html diunggah pada tanggal 7 September 2018.

Rahayu, I. 2009. Praktis Belajar Kimia. Jakarta : Pusat Perbukuan.

Rohayati, R. 2013. Ikatan kovalen polar dan nonpolar.


http://blokimia.blogspot.com/2013/12/senyawa-kovalen-polar-dan-non
polar.html diunggah pada tanggal 7 September 2018

Sundus, M. 2009. Ikatan Kovalen Koordinasi. http://kimia-asyik.blogspot.com/2009/08/ikatan-


kovalen-koordinasi.html diunggah pada tanggal 7 September 2018.

12

Anda mungkin juga menyukai