Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS /SEMESTER : X MIA/GANJIL
PENYUSUN : Maria Chrasedis Loin, S.Pd

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 KEFAMENANU
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. IDENTITAS
1. Sekolah : SMAN 2 Kefamenanu
2. Mata Pelajaran : Kimia
3. Kelas/Semester : X/Ganjil
4. MateriPokok : Ikatan Kimia
5. AlokasiWaktu : 6 JP (4 x pertemuan)

B. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayang dianutnya, serta
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI3: Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,konseptual,


prosedural,dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan,
kenegaraan,dan peradaban terkait penyebabfenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural padabidang kajianyang spesifik sesuai denganbakat dan
minatnyauntuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah,menalar,menyaji,dan menciptadalamranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah secara mandiri sertabertindak
secara efektifdan kreatif,danmampu menggunakan metodasesuai kaidah keilmuan

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KD3 KD4
3.5 membandingkan ikatan ion, ikatan 4.5 merancang dan melakukan
kovalen,ikatan kovalen koordinasi dan percobaan untuk menunjukan
ikatan logam serta kaitannya dengan karakteristik senyawa ion
sifat zat atau senyawa kovalen
(berdasarkan titik leleh, titik
didih, daya hantar listrik atau
sifat lainnya
IPK KD3 IPK KD 4
3.5.1 Menjelaskan kecendrungan suatu unsur untuk 4.2.1 Mengumpulkan data hasil
mecapai kestabilan percobaan sifat koligatif
3.5.2 Menggambarkan susunan electron valensi larutan
atom gas mulia (duplet dan oktet)dan electron 4.2.2 Mengolah data hasil
valensi bukan gas mulia percobaan sifat koligatif
3.5.3 Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan larutan
contoh senyawahnya 4.2.3 Membandingkan data hasil
3.5.4 Menjelaskan sifat sifat senyawa ion percobaan sifat koligatif
3.5.5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan larutan non elektrolit dan
kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga larutan elektrolit
serta contohnya 4.2.4 Menganalisis data hasil
3.5.6 Menjelaskan sifat-sifat senyawa kovalen percobaan untuk
3.5.7 Memperdiksi jenis ikatan yang terjadi pada menentukan derajat ionisasi
berbagai senyawa dan membandingkan sifat larutan elektrolit
fisiknya
3.5.8 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan
kovalen koordinasi pada beberapa senyawa
yang sederhana
3.5.9 Menjelaskan perbedaan antara ikatan kovalen
dan kovalen koordinasi
3.5.10 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan logam
dan hubungannya dengan sifat fisik logam

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, diharapkan peserta didik dapat mennjelaskan hubungan kestabilan unsur
dengan konfigurasi electron gas mulia, menuliskan lambing lewis suatu unsur, menjelaskan
pembentukna ion positif suatu unsur, ion negative suatu unsur, proses terbentuknya ikayan ion,
menejalskan sifat senyawa ion, menejlaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal dan
rangkap, sifat senyawa ion, menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi, dan
menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam.

E. MATERI PEMBELAJARAN
 Fakta
 Senyawa ion, kovalen polar dan non polar
 Sifat fisik senyawa
 Konsep

 Kestabilan atom
 Struktur lewis
 Prosedur
 Ikatan ion
 Ikatan kovalen
 Ikatan kovalen koodinasi
 Ikatan logam

F. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : saintifik
2. Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
3. Model : Discovery learning

G. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab, media belajar
internatif (animasi)

H. SUMBER BELAJAR
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA kelas XII, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA).
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
 Buku pegangan siswa
 Sumber lain yang relevan
 Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PertemuanPertama
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5.1 Menjelaskan kecendrungan suatu unsur untuk mecapai kestabilan
3.5.2 Menggambarkan susunan electron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet)dan
electron valensi bukan gas mulia
3.5.3 Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawahnya
3.5.4 Menjelaskan sifat sifat senyawa ion
3.5.5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga
serta contohnya
3.5.6 Menjelaskan sifat-sifat senyawa kovalen

No Tahap Kegiatan PPK


1 Pendahuluan a. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran Religius
(10 menit) dimulai;
b. Melalui tanya jawab mengingat kembali konfigurasi
elektron
c. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai berkaitan
dengan ikatan kimia
d. Menyampaikan garis besar cakupan materi iktan kimia
e. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat membahas materi
ikatan kimia

2 Inti a. Memberi stimulus


(70 menit) Guru memberikan stimulus berupa gambar orang
berdansa

b. Identifikasi masalah
 Dari gambar orang berdansa diatas, apa yang Kritis dan
anda ketahui tentang ikatan kimia? kreatif
 Ketika memperhatikan air, apa yang anda
pikirkan?
 Molekul air tersusun atas atom-atom apa saja? Komunikasi

c. Pengumpulan data :
 Peserta didik membentuk kelompok untuk Literasi
mendiskusikan hal-hal yang dapat diamati pada
gambar di atas, Dengan membaca literatur/bahan
ajar, peserta didik mencari informasi dan
mendiskusikan tentang hubungan kestabilan
unsur dengan konfigurasi electron gas mulia,
bagaimana menuliskan lambing lewis, menjelaskan Kreatif
proses terjadinya ikatan ion, menjelaskan sifat
senyawa ion, menjelaskan proses terjadinya ikatan
kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga,
menjelaskan sifat senyawa kovalen.
d. Pengolahan data
 Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam Komunikasi
lembar kerja
 Peserta didik menuliskan konfigurasi electron gas
mulia, menuliskan lambing lewis.
 Peserta didik menuliskan proses terbentuknya
ikatan ion dan ikatan kovalen serta sifat-sifat
senyawanya.
No Tahap Kegiatan PPK
e. Memverifikasi data
 Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas/ditempelkan di papan
tulis
 Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan
di papan tulis
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang kecenderungan suatu unsur untuk mencapai
kestabilan, ikatan ion, ikatan kovalen, sifat ikatan ion
dan ikatan kovalen serta sifat-sifat senyawa ion dan
senyawa kovalen.
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview
(10 Menit) pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui
ketercapaian indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan Tanggung
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi jawab
yang akan dibahas dipertemuan berikutnya yaitu
penurunan titik beku larutan elektrolit
d. Berdoa dan memberi salam Religius

Pertemuan Kedua
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5.7 Memperdiksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawadan membandingkan sifat
fisiknya
3.5.8 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa
yang sederhana
3.5.9 Menjelaskan perbedaan antara ikatan kovalen dan kovalen koordinasi
3.5.10 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik
logam

No Tahap Kegiatan PPK


1 Pendahuluan a. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran Religius
(10 menit) dimulai;
b. Memberi apersepsi tentang ikatan ion dan ikatan
kovalen
c. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran.
d. Menyampaikan garis besar cakupan materi tentang
ikatan kovalen koordinasi, perbedaan antara ikatan
kovalen dan kovalen koordinasi, proses terbentuknya
ikatan logam dan hubungannya dengan sifat logam.
e. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan digunakan.
2 Inti (70 a. Memberi stimulus
menit) Guru menayangkan gambar periuk yang merupakan Literasi
logam
No Tahap Kegiatan PPK

b. Identifikasi masalah
Dari datadi atas, apa manfaat logam dalam
kehidupan? Dan apa saja sifta-sifat logam yang ada
ketahui. (HOTS)

c. Pengumpulan data :
 Peserta didik membentuk kelompok untuk
mendiskusikan bahwa logam sangan penting
dalam kehidupan Komunikasi
 Dengan membaca literatur/bahan ajar, peserta
didik menggali informasi dan mendiskusikan
proses terbentuknya ikatan koordinasi dan
perbedaan antar ikatan kovalen dan kovalen Literasi
koordinasi, menjelaskan proses terbentuknya
ikatan logam dan hubungannya dengan sifat Kreatif
logam.
d. Pengolahan data Kerjasama
 Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam
lembar kerja
 Peserta didik menuliskan perbedaan antara
ikatan kovalen dan kovalen koordinasi
e. Memverifikasi data Kreatif,
 Perwakilan kelompok menyampaikan hasil mandiri,
diskusi kelompok di depan kelas/ditempelkan di tanggung
papan tulis jawab
 Perwakilan kelompok lain memberikan
tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang
ditempelkan di papan tulis Komunikasi
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang proses terbentuknya ikatan kovalen
koordinasi, dan proses terbentuknya ikatan logam
dan hubungannya dengan sifat logam.
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview
(10 menit) pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tanggung
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui jawab dan
ketercapaian indikator religius
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya,
yaitu penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
larutan elektrolit.
d. Berdoa dan memberi salam
J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap :Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan*)
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek*)
*
) coret yang tidak perlu
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan

3. Instrumen Penilaian (terlampir)

Mengetahui : Kefamenanu, Juli 2018


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Jukundus Toan, S.Pd Maria Chrasedis Loin, S.Pd


NIP. 19690611 199801 1 002 NIP.19850326 200804 2 003
LAMPIRAN : Penilaian

1. Penilaian Sikap

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 2 Kefamenanu


Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Kefamenanu, Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Kefamenanu Guru Mata Pelajaran,

Jukundus Toan, S.Pd Maria Chrasedis Loin, S.Pd


NIP. 19661105199703 1 001 NIP. 19850326 200804 2 003

2. Penilaian Pengetahuan
Kelas X Mia 1
Nilai (skor yang
No Nama Siswa Tindak Lanjut
diperoleh)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Kefamenanu, 14 Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Kefamenanu Guru Mata Pelajaran,

Jukundus Toan, S.Pd Maria Chrasedis Loin, S.Pd


NIP. 19661105199703 1 001 NIP. 19850326 200804 2 003

Kelas X Mia 1
Nilai (skor yang
No Nama Siswa Tindak Lanjut
diperoleh)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Kefamenanu, Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Kefamenanu Guru Mata Pelajaran,

Jukundus Toan, S.Pd Maria Chrasedis Loin, S.Pd


NIP. 19661105199703 1 001 NIP. 19850326 200804 2 003

Kelas X Mia 3
Nilai (skor yang
No Nama Siswa Tindak Lanjut
diperoleh)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Kefamenanu, Juli 2018


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 2 Kefamenanu Guru Mata Pelajaran,

Jukundus Toan, S.Pd Maria Chrasedis Loin, S.Pd


NIP. 19661105199703 1 001 NIP. 19850326 200804 2 003
Bentuk Instrume
No Teknik
No Aspek Indikator Soal penilaia n No Soal
IPK Penilaian
n Penilaian
1 Pengetahuan 3.2.1 Peserta didik dapat memilih larutan yang memiliki titik didih paling Tertulis PG Terlampir 1
1 tinggi dari beberapa larutan dengan konsentrasi yang sama
3.2.1 Peserta didik dapat memilih larutan yang memiliki titik beku paling tinggi Tertulis PG Terlampir 2
1 dari beberapa larutan dengan konsentrasi yang bervariasi
3.2.1 Diberikan data dan parameter lain tentang penurunan titik beku, peserta Tertulis PG Terlampir 3
2 didik dapat menentukan jumlah garam yang diperlukan agar sejumlah
tertentu air tidak membeku pada suhu -5oC.
3.2.1 Diberikan tabel data hasil percobaan penentuan titik beku berbagai Tertulis PG Terlampir 4
3 larutan dengan konsentrasi yang bervariasi, peserta didik dapat memilih
kesimpulan yang tepat berkaitan dengan data tersebut
3.2.1 Diberikan tabel nama senyawa dan alasan penggunaannya dalam cairan Tertulis PG Terlampir 5
4 antibeku pada radiator kendaraan, siswa dapat memilih pasangan dengan
benar.
3.2.1 Peserta didik dapat menentukan hubungan jumlah partikel zat terlarut Tertulis Uraian Terlampir 1
1 dengan penurunan titik beku larutan
3.2.1 Diberikan beberapa larutan dengan konsentrasi yang berbeda, siswa Tertulis Uraian Terlampir 2
1 dapat menentukan urutan kenaikan titik larutan
3.2.1 Diketahui titik beku suatu larutan dalam sejumlah tertentu pelarut, Tertulis Uraian Terlampir 3
2 peserta didik dapat menentukan besarnya derajat ionisasi senyawa
elektrolit biner tersebut jika diketahui Mrnya.
3.2.1 Diketahui titik beku suatu larutan yang di dalamnya terlarut zat elektrolit Tertulis Uraian Terlampir 4
3 dan non elektrolit dalam sejumlah tertentu pelarut, jika diketahui masa
dan Mr zat elektrolit, serta massa zat non elektrolit, siswa dapat
menentukan Mr zat non elektrolit tersebut.

2 Soal HOTS 3.1.3 Diberikan stimulus berupa artikel pembersihan salju di jalan raya dan Tertulis Uraian Terlampir Terlampir
data tentang beberapa zat kimia meliputi masa molekul relatif dan
harga/kg, peserta didik dapat membandingkan zat kimia yang paling
efektif digunakan pada proses snow removal

Lampiran : Kisi-kisi soal


LAMPIRAN :Instrumen Penilaian (Pertemuan Ketiga)
A. Soal Pilihan Ganda
1. Atom 15P akan mencapai kestabilan dengan cara....
A. Menangkap 1 elektron
B. Melepas 2 elektron
C. Menangkap 2 elektron
D. Melepas 3 elektron
E. Menagkap 3 elektron
2. Atom unsur 19K akan mencapai kestabilan dengan kecendrungan…….
A. Melepaskan sebuah electron dan membentuk ion K+
B. Mengikat sebuah electron dan membentuk ion K+
C. Melepaskan sebuah electron dan membentuk ion K-
D. Mengikat sebuah electron dan membentuk ion K-
E. Membentuk pasangan electron bersama
3. Atom berikut yang mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah duplet adalah……
A. Litium
B. Natrium
C. Magnesium
D. Alumunium
E. Klor
4. Diantara unsur-unsur berikut ini yang cendrung melepas 2 elektron adalah…
A. 9F
B. 12Mg
C. 15P
D. 17Cl
E. 18Ar
5. Diketahui 5B, 9F, 14Si, 16S, 54Xe. Pasangan senyawa yang mengikuti aturan oktet adalah….
A. SF4 dan XeF4
B. BF4- dan SiF4
C. SF4 dan siF4
D. SiF4 dan XeF4
E. BF4- dan SF4
6. Struktur lewis yang sesuai untuk menggambarkan molekul air adalah….

7. Diketahui unsur-unsur P,Q,R,S dan T dengan nomor atom berturut turut. 19,20,13,15 dan 35.
Ikatan ion dapat terjadi antara atom-atom unsur…..
A. Q dan T
B. T dan S
C. P dan Q
D. R dan P
E. Q dan R
8. Unsur 9Y berikatan dengan 19K membentuk suatu senyawa. Rumus molekul dan jenis ikatan yang
terbentuk secara berurutan adalah…..
A. KY – Ionik
B. KY – Kovalen
C. KY2 – Kovalen
D. K2Y – Ionik
E. K2Y - Kovalen
9. Unsur 19X dan 16Y berikatan membentuk senyawa X2Y. konfigurasi electron ion Y saat berikatan
adalah…
A. [He] 2s2 3p2
B. [He] 3s2 3p4
C. [Ne] 3s2 3p2
D. [Ne] 2s2 3p4
E. [Ne] 3s2 3p6
10. Ikatan antara dua atom yang terjadi karena penggunaan bersama yang berasal dari masing-
masing atom yang berikatan disebut….
A. Ikatan ion
B. Ikatan Kovalen
C. Ikatan kovalen koordinasi
D. Ikatan logam
E. Ikatan polar
11. Perhatikan data hasil percobaan berikut!
Titik Kelarutan Daya Hantar Listrik
Za
leleh dalam air
t 0
Padatan Lelehan
( C)
V 1.070 Tidak larut Menghanatarkan Menghanatarkan
X -6 Tidak larut Tidak Tidak
menghantarkan menghantarkan
Jenis ikatan yang terdapat pada zat V dan X secara berturut-turut adalah….
A. Ikatan logam dan ikatan ion
B. Ikatan logam dan kovalen polar
C. Ikatankovalen polar dan kovalen non polar
D. Ikatan logam dan ikatan kovalen
E. Ikatan ion dan ikatan kovalen non polar
12. Ion X2+ mempunyai 10 elektron dan unsur Y memiliki harga keempat bilangan kuantum electron
terakhir n=3, l=1,m=0,s=-1/2 . jika unsur X dan Y berikatan membentuk satu senyawa yang
memenuhi aturan octet, maka senyawa yang terbentuk adalah…..
A. XY2 d. X2Y
B. XY E. X2Y3
C. X2Y2
13. Suatu senyawa mempunyai sifat
1. Larut dalam air
2. Lelehannya dapat menghantarkan arus listrik
3. Terionisasi sempurna dalam air
jenis ikatan dalam senyawa tersebut adalah ikatan….
A. Kovalen polar D. Ion
B. Kovalen non polar E. Logam
C. Ion
14. Suatu senyawa memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
(1) Titik leleh tinngi
(2) Pada suhu kamar berwujud padat
(3) Lelehan dan larutannya dapat menghantarkan listrik
Kelompok senyawa yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah….
A. BaCl2, KI, MgBr2 D. MgCl2, CrCl3, HCl
B. CaCl2, HCl, NaCl E. HNO3, BaCl2, NH3
C. HF, NH2, SO3
15. Diantara kelompok senyawa dibawah ini yang semuanya berikatan kovalen adalah….
A. HNO3, HF, HCl
B. KCl, NH3, PCl5
C. H2O, NaCl, BCl3
D. KI, Na2O, Mg3N2
16. Di antara kelompok senyawa di bawah ini yang semuanya mempunyai ikatan kovalen adalah…
A. KCl, NaCl dan HCl D. KBr, NaCl, CaBr2
B. NH3, CaO, dan K2O E. H2O, Na2O, N2O5
C. HCl, SO2 dan NH3
17. Atom C dan H dapat bergabung membentuk C 2H4. Ikatan kovalen yang terjadi antara atom C
dengan H adalah….
A. Ikatan kovalen tunggal
B. Ikatan kovalen ragkap Satu
C. Ikatan kovalen rangkap dua
D. Ikatan kovalen rangkap tiga
E. Semua salah
18. Perhatikan gambar struktur lewis senyawa H2SO4 berikut ini

Ikatan kovalen koordinasi ditunjukan oleh nomor……..(nomor ato H = 1, S = 16, O = 8)


A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
19. Senyawa berikut yang memiliki ikatan kovalen rangkap dua adalah….
A. HCN D. NH3
B. CO2 E. NH4+
C. O2
20. Berikut merupakan sifat logam, kecuali…..
A. Mengkilap
B. Konduktor yang baik
C. Isolator yang baik
D. Dapat ditempa membentuk lempengan
E. Dapat dijadikan kawat
21.

A. Soal HOTS
SOAL HOTS
Stimulus
NEGARA SALJU

Di negara-negara dingin seperti Eropa, sering sekali terjadi salju saat musim dingin. Turunnya salju dapat
menjadi masalah serius karena menggangu transportasi. Salju yang menutup jalan akan menyebabkan
jalan menjadi sangat licin sehingga kendaraan menjadi mudah tergelincir.
Snow removal atau penghilangan salju, adalah upaya menghilangkan salju yang menutupi jalanan supaya
perjalanan tidak terganggu oleh adanya salju.  Snow removal adalah salah satu penerapan dari sifat
koligatif larutan khususnya pada bagian penurunan titik beku. Cara yang dilakukan adalah dengan
menambahkan bahan kimia yang dapat melelehkan salju (air beku) dan salah satunya adalah
menggunakan garam dapur  atau natrium klorida (NaCl). 

Gambar 1. Membersihkan salju


Namun penggunaan garam dapur untuk mencairkan es/salju mempunyai beberapa kekurangan,
diantaranya larutan garam dapur akan membeku pada suhu sekitar -18 oC, disamping itu garam dapur
juga memiliki sifat korosif  yang dapat menyebabkan karat pada logam terutama besi.

Untuk mengatasi hal ini, banyak pihak yang kemudian menggunakan garam lain yang lebih mahal yaitu
kalsium klorida dan magnesium klorida. Kedua senyawa ini, karena memiliki jumlah ion yang lebih
banyak daripada NaCl, tidak hanya menurunkan temperatur lebih besar daripada NaCl, tapi juga proses
pelarutannya bersifat eksoterm, sehingga panas yang dihasilkan dapat membantu melelehkan salju
dengan lebih cepat dan efektif. Ataupun dengan menggunakan senyawa organik yang dicampur dengan
kalium klorida (garam batu), dan magnesium klorida. Campuran ini terbukti efektif menurunkan suhu
sampai -34 oC. Sehingga campuran garam tersebut dapat digunakan untuk es yang bersuhu lebih dari  -
34 oC.

Gambar 2. Garam Dapur

Perbandingan harga beberapa zat kimia yang sering digunakan untuk snow removal adalah
Tabel 1. Daftar Harga per Januari 2017

No Senyawa Mr Harga/kg (Rp)


1 NaCl 58,5 58.500
2 MgCl2 95,0 68.000
3 CaCl2 111 110.500
4 KCl 74.5 110.500
5 Urea 60,0 45.500
Sumber : Phy Edumedia

Air murni akan membeku pada suhu 0°C, sehingga bila suhu udara mencapai 0°C, air hujan akan berubah
menjadi salju. Misalnya dengan penambahan sejumlah garam titik beku air menjadi -2°C, maka pada suhu
lingkungan 0°C salju yang ada di jalanan akan segera mencair.

(Diposting : Sekar, Blog Ilmu Kimia itu Menyenangkan)


Soal :
1. Berdasarkan wacana di atas, bila akan dilakukan proses
pencairan salju di jalan raya yang suhunya -20 oC dengan menggunakan zat kimia tertentu, maka
bandingkan zat kimia/gabungan zat kimia yang mana paling efektif digunakan pada proses snow
removal tersebut? Berikan alasan!
2. Bila jalan yang akan dicairkan saljunya panjang 6 km,
lebar 4 m dengan ketebalan salju 20 cm, berapakah perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk
pengadaan bahan kimia yang diperlukan.

PEDOMAN PENSKORAN

No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor


1 Berdasarkan harga, maka urea yang paling murah, tetapi jumlah partikelnya 1
paling sedikit.
Jumlah partikelnya = 1/60
2 Berdasarkan jumlah partikel dan harga, maka NaCl yang memenuhi, tetapi 2
NaCl hanya mampu menurunkan suhu -18 oC
Jumlah partikelnya = 1/58.5 x 2 = 1/29.25

3 Berdasarkan jumlah partikel, harga dan titik beku yang dihasilkan lebih
rendah dari -25oC ,
MgCl2, jumlah partikelnya = 1/95 x 3 = 1/31,67
3
CaCl2, jumlah partikelnya = 1/111 x 3 = 1/37,00
KCl, jumlah partikelnya = 1/74,5 x 2 = 1/37,25

4 Maka berdarkan perbandingan dari jumlah partikel, harga dan titik bekunya,
maka yang paling efektif untuk digunakan pada snow removal adalah garam 4
MgCl2 dengan jumlah partikel lebih banyak dan harga lebih murah

Total Skor 10

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. Menuntut berfikir kritis dan kreatif
2. Mengolah informasi dalam stimulus
3. Menggunakan konsep sifat koligatif untuk menyelesaikan masalah di luar kelas dan bersifat
faktual.

LEMBAR KEGIATAN SISWA


(LKS)
Nama Siswa :..................................
Kelas/No :..................................

Kompetensi Dasar :
Membedakan sifat koligatiflarutan elektrolit dan larutannonelektrolit

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.2.11 Menentukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan penurunan titik beku dan kenaikan
titik didih larutan elektrolit
3.2.12 Menentukan besarnya penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit dengan
konsentrasi tertentu
3.2.13 Membedakan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit
3.2.14 Mendeskripsikan penggunaan konsep penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan
dalam kehidupan sehari-hari

Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan Elektrolit


Materi Pembelajaran : Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit
Kelas / semester : XII / Ganjil
Waktu : 8 X 45 menit

KEGIATAN 1Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit

Tujuan : membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektroit


Data Hasil Diskusi dan Literatur
3. Hubungan jumlah partikel dengan penurunan titik beku
larutan elektrolit

Larutan Konsetrasi (m) Titik Beku (0C)


Gula 0,1 -0,186
Urea 0,2 -0,372
NaCl 0,1 -0,372
MgSO4 0,2 -0,744
K2SO4 0,1 -0,588

Dari data tabel hasil penentuan penurunan titik beku, rumuskan hubungan jumlah partikel zat
terlarut dengan titik beku larutan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Tuliskan rumusan penentuan penurunan titik beku larutan


elektrolit
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Dari tabel di atas rumuskan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektroit

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lampiran 3

BAHAN AJAR

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


Sifat koligatif larutan bergantung pada jumlah zat terlarut dalam larutan yang dinyatakan sebagai
konsentrasi. Konsentrasi yang digunakan pada sifat koligatif larutan yaitu molalitas (m), molaritas
(M), dan fraksi mol (x) yang dirumuskan sebagai berikut
1. molalitas (m)
n massa 1000
m = atau m = x
p Mr p
Keterangan :
m = molalitas (molal)
n = mol zat terlarut (mol)
p = massa pelarut (gram)
Mr = massa molekul relatif (gram/mol)
massa = massa zat terlarut (gram)
2. Molaritas (M)
n massa 1000
M= atau M = x
v Mr v
Keterangan :
M = molaritas (M)
n = mol zat terlarut (mol)
v = volume larutan (L/mL)
Mr = massa molekul relatif

3. Fraksi mol (x)


nA
xA =
n A + nB
nB
xB =
n A + nB
Keterangan :
nA = mol zat terlarut
nB = mol zat pelarut
xA = fraksi molzat terlarut
xB = fraksimol pelarut

Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh(∆P), kenaikan titik didih (∆tb),
penurunan titik beku (∆tf) dan tekanan osmotik larutan (ᴫ). Sifat koligatif larutan dibedakan antara
larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
Sifat koligatif larutan nonelektrolit dinyatakan sebagai berikut.
1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh (∆P)
∆P = P0 – P
∆P = P0 . XA
P = P0 .XB
Keterangan :
P0 = tekanan uap pelarut murni (mmHg)
P = tekanan uap larutan (mmHg)
XA = fraksi mol zat terlarut
XB = fraksi mol pelarut

Contoh penerapan penurunan tekanan uap jenuh yaitu tingginya kadar garam di Laut Mati dan
pembuatan kolam renang apung
2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
∆tb = Kb x m
Keterangan :
Kb = tetapan kenaikan titik didih (0c/m)
m = molalitas larutan (m)
Contoh penerapan kenaikan titik didih adalah penyulingan komponen – komponen minyak bumi
3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
∆Tf = Kf x m
Keterangan :
Kf = tetapan penurunan titik beku (0c/m)
M = molalitas (m)
Contoh penerapan penurunan titik beku antara lain penggunaan garam dapur / urea untuk
mencairkan salju, penambahan etilen glikol pada radiator mobil, dan penggunaan garam dapur
dalam pembuatan es putar
5. Tekanan Osmotik Larutan (ᴫ)
ᴫ=MxRxT
Keterangan :
M = molaritas (M)
Tetapan gas (0,082 L.atm.mol-1 K-1)
Suhu mutlak larutan (K)
Contoh penerapan tekanan osmotik antara lain naiknya air tanah melalui akar keseluruh bagian
tanaman, penggunaan garam dapur untuk membunuh lintah, proses yang terjadi di dalam mesin
cuci darah, penggunaan garam dapur untuk mengawetkan makanan, penggunaan cairan tetes
mata, dan pemisahan zat beracun dalam air limbah sebelum dibuang kelingkungan

Larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel lebih banyak daripada jumlah partikel larutan
nonelektrolit. Dengan demikian, harga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada harga
sifat koligatif larutan nonelektrolit
Peningkatan jumlah partikel dalam larutan elektrolit melibatkan faktor van’t Hoff (i)

Untuk larutan elektrolit lemah


i = 1 + α(n-1)
keterangan :
α = derajat ionisasi
n = jumlah ion
Untuk larutan elektrolit kuat
i=n
Sifat koligatif larutan elektrolit dinyatakan sebagai berikut
1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh (∆P)
nt (1 + (n−1 )α
ΔP = P0
nt ( 1+ (n−1)α ) + n p
Ionisasi hanya dialami oleh zat terlarut sehingga faktor van’t Hoff tidak berlaku pada fraksi
mol pelarut

2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)


∆Tb = Kb x m x i

3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)


∆Tf = Kf x m x i

4. Tekanan Osmotik (ᴫ)


ᴫ=MxRxTxi
Hubungan antara penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku
digambarkan dengan grafik berikut

Tekanan (P) 1 atm Pelarut murni


A B C D
76 cmHg
cair
Titik beku Larutan
pelarut

Padat Gas Titik didih pelarut

Titik Beku F
larutan
Titik didih larutan

∆Tf suhu (0c) ∆Tb

Tekanan uap pelarut murni tergantung pada suhu (kurva E-C). Pada tekanan 1 atm, titik bekunya 00C
(titik B) dan titik didihnya 1000C (titik C). Adanya zat terlarut mengakibatkan pergesarn titik beku (A)
dan titik didih (D)

Anda mungkin juga menyukai