A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar,
penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses belajar
mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab
dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat
membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya
dengan sifat zat serta Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika .
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kestabilan unsur
2. Ikatan ion
3. Struktur Lewis
4. Ikatan Kovalen
5. Kepolaran
6. Ikatan Kovalen Koordinasi
7. Ikatan Logam
8. Sifat Zat
Faktual 1. Susunan elektron valensi atom gas mulia (Duplet dan Oktet) dan electron valensi bukan
gas mulia (struktur lewis)
2. Kaidah Duplet dan Oktet
3. Berdasarkan perbedaan kepolaran, ikatan kovalen dibagi menjadi dua jenis yaitu ikatan
kovalen polar dan kovalen nonpolar.
1. Sifat logam dan nonlogam unsur dalam tabel sistem periodik.
Konseptual 2. Struktur lewis dalam proses pembentukan ikatan kovalen
3. Ikatan kovalen polar dan kovalen non polar.
1. Perbedaan ikatan dan titik leleh pada senyawa/molekul.
2. Jika atom pusat tidak memiliki PEB, bentuk molekulnya akan menjadi simetris
menyebabkan pasangan electron akan tertarik secara simetris ke semua atom sehingga
Prinsip ikatan yang terjadi adalah kovalen nonpolar.
3. Jika atom pusat memiliki PEB, bentuk molekulnya akan menjadi tidak simetris
menyebabkan pasangan elektron akan tertarik ke atom pusat sehingga ikatan yang terjadi
adalah kovalen polar.
1. Proses Pembentukan ikatan ion,
Prosedur 2. Proses Pembentukan ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga.
3. Proses Pembentukan ikatan kovalen koordinasi
4. Proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam.
D. MODEL/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery learning
F. Sumber Belajar
1. Konsep dan penerapan KIMIA X Edisi Revisi 2016.Bailmu:2016
2. www.urip.info
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama (3x45 Menit)
Indikator :
3.5.1 Menjelaskan kecenderungan unsur untuk mencapai kestabilan
3.5.2 Mendeskripsikan ikatan ion dan proses pembentukan ikatan ion
Kegiatan Deskripsi Kegiatan PPK GLS C4
Pendahuluan Orientasi
1. Peserta didik merespon salam dan Komunikasi
(10 Menit) pertanyaan guru berhubungan
dengan kondisi peserta didik di kelas
2. Mengawali pembelajaran dengan Religius
berdoa bersama
3. Guru mengecek kehadiran siswa dan
menanyakan kondisi kelas
Motivasi
Guru menampilkan gambar beberapa
molekul kimia melalui LCD yang Literasi Media
bergabung membentuk suatu ikatan.
Mengapa atom-atom tersebut bergabung
membentuk molekul?
Dari 118 unsur yang sudah ditemukan
sekarang, hampir semuanya ditemukan
dalam keadaan bersenyawa/berikatan
dengan unsur lain kecuali gas mulia.
Kenapa unsur-unsur berikatan? Kenapa
gas mulia tidak berikatan dengan unsur
lain?
Guru menjelaskan bahwa untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kita akan
mempelajari materi ikatan kimia.
Apersepsi
Mengajukan pertanyaan: Apa yang
Mempersepsikan
dimaksud dengan elektron valensi? informasi
Masih ingatkah tentang penulisan
konfigurasi elektron?
Pemberian Acuan
Literasi
1. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
Pembagian kelompok
1. Guru menyampaikan materi
pembelajaran
2. Menyepakati kegiatan yang akan
dilakukan (termasuk di dalamnya
tentang pembagian kelompok kerja
peserta didik) Demokrasi
3. Guru membagi kelompok secara acak
Mengidentifikasi Masalah
1. Guru memberikan arahan tentang
proses pembelajaran yang akan
dilakukan.
2. Peserta didik mengingat dan
menuliskan konfigurasi electron
dan elektron valensi unsur-unsur
gol VIIIA 2He, 10Ne, 18Ar 36Kr, 54Xe,
86Ar, dan unsur-unsur 11Na, 12Mg,
13Al, 14Si, 17Cl dan
membandingkannya.
3. Peserta didik mendiskusikan
bagaimana atom atom selain gas
mulia mencapai kestabilan (oktet
dan duplet) berdasarkan elektron Rasa ingin
valensi gas mulia (oktet dan tahu
duplet).
4. Peserta didik mendiskusikan
pembentukan ion positif dan ion
negatif.
5. Peserta didik mendiskusikan
pembentukan ikatan ion.
6. Dibagikan bahan bacaan tambahan
dan LKPD disamping buku-buku
yang telah dimiliki peserta didik
untuk bahan diskusi perserta didik.
Mengumpulkan Data
1. Peserta didik mencari dan
mengumpulkan data dari hasil Literasi
diskusi maupun dari tayangan
presentasi tentang:
a. Susunan elektron stabil gas
mulia dan elektron valensi
(oktet dan duplet).
b. Konfigurasi elektron stabil
dalam pembentukan ikatan
ion.
c. Contoh-contoh pembentukan
ikatan ion dalam beberapa
senyawa ion.
2. Peserta didik terlibat aktif dalam
diskusi dan mengkaji masalah yang
ada, peserta didik termotivasi untuk
berdiskusi dalam menggali
informasi dari berbagai sumber
maupun LKPD yang telah
dibagikan.
Mengolah Data
1. Peserta didik menuliskan hasil
diskusi pada LKPD.
2. Guru memantau jalannya diskusi
dan membimbing peserta didik
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
3. Masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan.
Menverifikasi Hasil
1. Hasil-hasil kerja kelompok yang
telah dituliskan untuk digunakan
sebagai bahan pada langkah
berikutnya.
2. Perwakilan kelompok untuk
memberikan tanggapan dengan
mengajukan pertanyaan, meminta
konfirmasi ataupun memberikan
masukkan terhadap kelompok
lainnya.
3. Guru mencatat hal-hal yang
menyimpang atau tumpang tindih
atau “unik” antara kelompok yang
satu dengan yang lain.
4. Guru menilai keaktifan peserta didik
(individu dan kelompok) dalam
kelas saat berdiskusi, maupun saat
presentasi berlangsung
Menyimpulkan
1. Peserta didik mengkaji ulang dan
menyimpulkan hasil diskusi dalam
kelompok tentang kestabilan unsur,
dan ikatan ion.
2. Guru memberikan penguatan
dengan memberikan penjelasan
pada materi baru dan berbeda
pada tiap kelompok.
Motivasi
Guru menyampaikan beberapa senyawa
kimia di kehidupan sehari-hari yang
merupakan senyawa kovalen seperti Air
(H2O). Setelah mempelajari bab ini, kamu
akan memahami mengapa dan bagaimana
atom-atom membentuk ikatan kovalen dan
bagaimana membedakan ikatan ion dan
kovalen?
Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan mengenai
Mempersepsi
materi sebelumnya: apa yang dimaksud
kan informasi
dengan ikatan ion? bagaimana
terbentuknya ikatan ion?
Pemberian Acuan
Literasi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Pembagian kelompok
1. Guru menyampaikan materi
pembelajaran
2. Menyepakati kegiatan yang akan
dilakukan (termasuk di dalamnya
tentang pembagian kelompok kerja
peserta didik)
3. Guru membagi kelompok secara acak.
Mengumpulkan Data
1. Peserta didik menuliskan hasil diskusi
pada LKPD.
2. Guru memantau jalannya diskusi dan
membimbing peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
3. Masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan.
Mengolah Data
1. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah
dituliskan untuk digunakan sebagai
bahan pada langkah berikutnya.
2. Perwakilan kelompok untuk
memberikan tanggapan dengan
mengajukan pertanyaan, meminta
konfirmasi ataupun memberikan
masukkan terhadap kelompok
lainnya.
3. Guru mencatat hal-hal yang
menyimpang atau tumpang tindih
atau “unik” antara kelompok yang
satu dengan yang lain.
4. Guru menilai keaktifan peserta didik
(individu dan kelompok) dalam kelas
saat berdiskusi, maupun saat
presentasi berlangsung
Menverifikasi Hasil
1. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah
dituliskan untuk digunakan sebagai
bahan pada langkah berikutnya.
2. Perwakilan kelompok untuk
memberikan tanggapan dengan
mengajukan pertanyaan, meminta
konfirmasi ataupun memberikan
masukkan terhadap kelompok
lainnya.
3. Guru mencatat hal-hal yang
menyimpang atau tumpang tindih
atau “unik” antara kelompok yang
satu dengan yang lain.
4. Guru menilai keaktifan peserta didik
(individu dan kelompok) dalam kelas
saat berdiskusi, maupun saat
presentasi berlangsung
Menyimpulkan
1. Peserta didik mengkaji ulang dan
menyimpulkan hasil diskusi dalam
kelompok tentang kestabilan unsur,
dan ikatan ion.
2. Guru memberikan penguatan dengan
memberikan penjelasan pada materi
baru dan berbeda pada tiap
kelompok.
Motivasi
guru menanyakan kepada siswa mengenai
getah nangka: pernahkah kalian menyentuh
getah nangka? Bagaimana jika tangan kita
menyentuh getah nangka? Terasa lengket. Berfikir kritis
Bagaimana cara kita menghilangkan getah dan
nangka?dengan air?debu? pasir?minyak? komunikasi
Mengapa minyak? Dibab ini kita akan
mengetahui alasan.
Guru menampilkan beberapa senyawa
logam (besi,aluminium, perak, emas dan
tembaga) kemudian mengajukan
pertanyaan: apakah benda tersebut
mengantarkan panas? Bagaimana hal
tersebut bisa terjadi?
Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan mengenai
materi sebelumnya: apa itu ikatan ion dan
kovalen?ada berapa jenis ikatan
kovalen? apa yang dimaksud dengan Mempersepsi
keelektronegatifan? Bagaimana kan informasi
kecenderungan keelektronegatifan dalam
sistem periodik unsur?
Pemberian Acuan
Literasi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Pembagian kelompok
1. Guru menyampaikan materi
pembelajaran
2. Menyepakati kegiatan yang akan
dilakukan (termasuk di dalamnya
tentang pembagian kelompok kerja
peserta didik)
3. Guru membagi kelompok secara acak.
Mengidentifikasi Masalah
Guru memberi tugas pada siswa secara
berkelompok untuk merumuskan
permasalahan berupa pertanyaan :
a. Apakah ada hubungan antara
keelektronegatifan dengan
kepolaran?
b. Bagaimana cara kita menguji suatu
senyawa bersifat polar atau nonpolar?
c. Mengapa logam besi dapat ditempa?
d. Mengapa logam besi dapat
menghantarkan panas?
Mengumpulkan Data
1. Peserta didik menyelusuri informasi
dari berbagai sumber mengenai
hubungan keelektronegatifan
terhadap kepolaran suatu senyawa.
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk
membaca dan menganalisis LKPD
dalam kelompok belajar.
3. Peserta didik bersama kelompoknya
merencanakan percobaan uji
kepolaran senyawa
4. Masing-masing kelompok merancang
percobaan yang akan dilakukan
dengan membuat jurnal
menggunakan literatur.
5. Peserta didik melaporkan jurnalnya
kepada guru untuk diperiksa
6. Peserta didik melakukan percobaan
berdasarkan jurnal yang telah
diperiksa guru dan disepakati
bersama untuk dilaksanakan.
Mengolah Data
1. Peserta didik mengisi LKPD yang
telah dibagikan dan
mendiskusikannya bersama kelompok
dibawah bimbingan guru.
2. Peserta didik bersama kelompoknya
menganalisis kepolaran senyawa
berdasaran hasil percobaan
3. Peserta didik bersama kelompoknya
menganalisis hubungan antara
keelektronegatifan dengan kepolaran
4. Air tidak bisa bercampur dengan
minyak. Air berbeda dengan minyak.
Setelah diuji, air bersifat polar
sedangkan minyak bersifat non polar.
5. Peserta didik diajak mengambil
contoh lain, diasosiasikan dengan
fakta bahwa setiap zat yang tidak
bercampur dengan air bersifat non
polar, dan senyawa yang dapat
bercampur dengan air bersifat polar.
Menverifikasi Hasil
1. Guru meminta semua kelompok
bermusyawarah untuk menentukan
kelompok yang mempresentasikan
hasil kerjanya.
2. Peserta didik bersama kelompoknya
menyajikan hasil diskusi pada LKPD,
hasil uji kepolaran senyawa dan
hubungannya dengan keelektro-
negatifan
3. Guru melibatkan siswa mengevaluasi
jawaban kelompok penyaji serta
masukan siswa yang lain dan
membuat kesepakatan apabila
jawaban yang disampaikan sudah
benar.
4. Peserta Didik dan guru secara
bersama menyimpulkan kepolaran
senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan
5. Selama kegiatan persentasi diskusi
kelompok berlangsung, guru
melakukan pengamatan terhadap
sikap dan kinerja persentasi.
Menyimpulkan
1. Peserta didik mengkaji ulang dan
menyimpulkan hasil diskusi dalam
kelompok tentang ikatan kovalen
polar dan non polar serta ikatan
logam.
2. Guru memberikan penguatan dengan
memberikan penjelasan pada materi
baru dan berbeda pada tiap
kelompok.
H. Penilaian
1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya,
atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
2. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
IKATAN KIMIA
1. Kestabilan Atom
Sebagian besar unsur di alam ingin mencapai suatu kestabilan. Kestabilan diperoleh
dengan cara bergabung dengan unsur lain lalu membentuk molekul atau senyawa yang stabil. Daya
tarik-menarik antar atom yang menyebabkan senyawa kimia dapat bersatu disebut ikatan kimia.
Gas mulia memiliki konfigurasi elektron penuh, yaitu konfigurasi oktet (memiliki 8
elektron pada kulit terluarnya), kecuali untuk helium dengan konfigurasi duplet (dua elektron pada
kulit terluarnya).
Tabel 1. Konfigurasi elektron gas mulia 1. Apakah yang dimaksud
dengan elektron
Lambang Jumlah Elektron Pada Kulit Elektron valensi?
2. Apakah perbedaan antara
Unsur K L M N O Valensi ikatan ion dan ikatan
2He 2 2 kovalen?
3. Bagaimana natrium dan klor
10Ne 2 8 8 dapat berikatan membentuk
garam NaCl?
18Ar 2 8 8 8
36Kr 2 8 18 8 8
54Xe 2 8 18 18 8 8
Unsur logam dan nonlogam belum stabil. Untuk mencapai kestabilannya, unsur logam cenderung
melepaskan elektron, sedangkan unsur nonlogam cenderung menerima elektron. Dengan
melepaskan atau menerima elektron, konfigurasi elektron unsur logam dan nonlogam sama dengan
konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. Setelah melepaskan elektron, unsur logam bermuatan
positif. Adapun unsur nonlogam akan bermuatan negatif setelah menerima elektron. Atom bermuatan
positif dapat berikatan dengan atom bermuatan negatif membentuk senyawa.
Kecenderungan unsur-unsur untuk mencapai konfigurasi elektronnya sama seperti gas
mulia terdekat dikenal sebagai aturan oktet. Untuk mencapai kestabilan (seperti konfigurasi pada
gas mulia) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Melepas Elektron
Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif.
Contoh : 11Na 11Na+ + 1e—
(2, 8, 1) (2, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)
Apakah perbedaan antara unsur logam, nonlogam, dan gas mulia? Jawabannya akan lebih
mudah diketahui dengan menggambarkan susunan elektron valensi unsur.
Gambar 2.
Susunan elektron unsur Na, Cl, Ar, dan He
Perhatikan gambar susunan elektron unsur He dan Ar. Pada kedua unsur tersebut, setiap kulit elektron
terisi penuh. Lain halnya dengan unsur Na dan Cl, kulit terakhirnya tidak terisi penuh. Kulit ketiga
atom Na hanya berisi 1 elektron, sedangkan kulit ketiga atom Cl berisi 7 elektron. Jumlah elektron
maksimum kulit ketiga adalah 8. Jumlah elektron di kulit terluar disebut elektron valensi. Elektron valensi
unsur dapat juga digambarkan menggunakan struktur Lewis. Struktur Lewis adalah suatu kaidah
penggambaran elektron valensi unsur yang dikemukakan oleh ahli kimia Amerika, G.N. Lewis. Dalam
struktur Lewis, yang digambarkan hanya elektron valensinya saja. Berikut struktur Lewis untuk unsur
Na, Cl, Ne, dan He.
Bagaimanakah cara menggambarkan
struktur Lewis unsur lainnya? Pelajarilah contoh soal berikut.
Gambarkanlah struktur Lewis unsur-unsur berikut.
a. K d. F
b. Ca e. Ar
c. S
Jawab
a. Unsur K memiliki nomor atom 19 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 8 8 1. Dengan
demikian, elektron valensi unsur K adalah 1 sehingga struktur Lewisnya dapat digambarkan
sebagai berikut.
d. Unsur F memiliki nomor atom 9 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 7. Dengan demikian,
elektron valensi unsur F adalah 7 sehingga struktur Lewisnya dapat digambarkan sebagai
berikut.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai garam dapur (NaCl), carilah informasi dari situs internet
(misalkan www.saltinstitute.org) mengenai struktur kimia, tempat diperolehnya, sifat fisik, sifat kimia,
hingga industri pembuatan dan pengolahannya.
Kerjakanlah secara berkelompok dan presentasikan hasil yang diperoleh di depan kelas.
3. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara
bersama oleh dua atom.
Ikatan kovalen terjadi pada atom unsur non logam dengan atom unsur non logam.
Contoh :
* HCl
1 H = 1 17 Cl = 2 8 7
x x xx
H + x Cl x H x Cl x H Cl HCl
x x
xx xx
Ikatan kovalen tunggal yaitu jika elektron yang digunakan bersama hanya satu pasang
elektron.
Contoh : H2
1H = 1
H + H H H H H H2
Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari sepasang
elektron.
a) Ikatan kovalen rangkap dua yaitu jika elektron yang digunakan bersama berjumlah dua
pasang elektron.
Contoh : Pada pembentukan molekul O2
b) Ikatan kovalen rangkap tiga yaitu jika elektron yang digunakan bersama berjumlah tiga
pasang elektron.
Pasangan elektron bersama yang dipakai bersama disebut Pasangan Elektron Ikatan
(PEI).
Pasangan elektron yang tidak dipakai dalam ikatan disebut Pasangan Elektron Bebas
(PEB).
Contoh : HCl
PEI = 1
xx
H x Cl xx
xx
PEB = 3
-
xx xx
Na + O x + H Na+ xO x
H
xxx xx
ikatan ion
a. Titih Didih
Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom
hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat
antar molekulmolekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air yang cair itu
mudah berubah menjadi uap air bila dipanasi sampai sekitar 100o C, akan tetapi pada suhu ini
ikatan kovalen yang ada di dalam mol
Gambar 5. Dengan pemanasan sampai 100oC,
molekul-molekul air dalam ketel diputus
Garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik yang meleleh pada suhu 801oC dan mendidih
pada suhu 1517oC. NaCl mempunyai titik didih tinggi karena mengandung ikatan ion yang
sangat kuat, sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut dibutuhkan panas yang sangat
besar.
Hampir semua senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di
bawah suhu 200oC), sedang senyawa ion mempunyai titik didih yang tinggi (rata-rata di atas suhu
900oC).
b. Kemudahan Menguap
Banyak sekali berbagai bahan yang kita jumpai dalam keh id u pan seha ri- hari
meru pakan senyawa kovalen seperti ditunjukkan pada gambar 18. Sebagian besar senyawa
kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekulmolekul senyawa
kovalen yang mudah menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum dan
bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen. Hal ini tidak diperoleh pada sifat
senyawa ionik
.
Gambar 6. Beberapa bahan yang mengandung senyawa kovalen
Sifat Ikatan Ion Ikatan Kovalen
Titik Didih mempunyai titik leleh mempunyai titik leleh yang rendah
yang tinggi
Kem Sulit menguap Mudah menguap dan memberikan bau yang khas
udah
an
meng
uap
Daya Hantar Lelehan maupun Tidak menghantar
Listrik larutannya dalam air dapat listrik pada berbagai wujud
menghantar arus l istrik
1. Atom unsur atom X dengan atom unsur Y dengan nomor atom secara berturut-turut 17 dan 12.
a. Tuliskan rumus kimia dan jenis ikatan yang terbentuk
b. Bila arus listrik dialirkan pada larutan senyawa yang terbentuk dari X dan Y, apakah larutan dapat
menghantarkan listrik. Jelaskan
c. Untuk senyawa X dan Y, perkirakan :
1) Apakah titik didihnya relatif tinggi/rendah
2) Kelarutannya dalam air (mudah/sukar)
Cl Cl
1.Gambar proses terbentuknya ikatan kovalen pada molekul Cl2 dengan struktur Lewis.
2.Gambar proses terbentuknya ikatan kovalen pada molekul O2 dengan struktur Lewis.
3.Gambar proses terbentuknya ikatan kovalen pada molekul Cl2 dengan struktur Lewis.
4. .Ikatan kovalen terbentuk akibat ......................dari atom atom non logam.
5. Berdasarkan gambar proses terbentuknya ikatan kovalen, apa perbedaan ikatan kovalen yang terbentuk
pada soal nomor 1, 2 dan 3
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
INSTRUMEN TES TERTULIS
Soal:
1. Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut dalam mencapai kestabilan ditinjau dari konfigurasi
elektronnya?
a. 9F c. 12Mg
b. 19K d. 16S
2. Unsur X dengan nomor massa 24 dan jumlah neutron didalam intinya 12, bereaksi dengan unsure Y dengan
nomor atom 17, membentuk senyawa dengan mengikuti kaidah okted. Bagaimanakah terjadinya p
Dari sifat zat diatas, zat manakah yang termasuk kedalam senyawa ion?
Pedoman pensekoran :
No Alternatif Jawaban Skor
a. 1
b. 1
1
c. 1
d. 1
2 4
3 2
Total Skor 10
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor maksimal
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
IKATAN KIMIA
Konfigurasi Elektron
Pertanyaan :
1. Berdasarkan tabel kegiatan di atas, apa yang anda ketahui tentang susunan elektron yang dimiliki oleh
unsur Helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon dan Radon?
2. Berdasarkan tabel kegiatan di atas, apa yang anda ketahui tentang susunan elektron yang dimiliki oleh
unsur 11Na, 12Mg, 14Si, 17Cl?
Simpulan:
Apabila susunan electron yang dimiliki unsur-unsur gas mulia adalah susunan elektron stabil, simpulkan
bagaimana ciri-ciri susunan electron stabil
Kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan
Lengkapi table berikut:
Melepas /
Electron Konfigurasi electron
Atom Susunan Elektron menerima Lambang ion
valensi baru
elektron
3Li 21 1 Melepas 1 e 2 Li+
19K …………… ……. ………………… ………………… ……..
12Mg 282 2 Melepas 2 e 28 Mg2+
13Al …………….. ….. …………… ………… ………..
31Ga …………….. ….. …………… ………… …………
5N 25 5 Menerima 3 e 28 N3-
15P ……………… …… ……………… ………….. ………
8O …………….. ….. …………… ………… ………..
9F …………….. ….. …………… ………… ………..
17Cl ……………… …… ……………. ………….. ………….
Pertanyaan :
1. Berdasarkan tabel kegiatan di atas, bagaimana kecenderungan unsur-unsur yang mempunyai electron
valensi 1, 2, 3 untuk mencapai kestabilan?
2. Berdasarkan tabel kegiatan di atas, bagaimana kecenderungan unsur-unsur yang mempunyai electron
valensi 1, 2, 3 untuk mencapai kestabilan?
Simpulan:
1. 11Na dengan 9F
11Na → Na+ + 1e
(2,8,1) (2,8)
9F + 1e → F-
(……) ( ….. ) +
Na+ + F → Na+ + F-
19K → …… + ……..
(……..) (……)
8O + … e → …….
(……) ( ….. ) +
………………………………
3. 12Mg dengan 5N
12Mg → …… + ……..
(……..) (……)
5N + …e → …….
(……) ( ….. ) +
………………………………
Pertanyaan :
1. Berdasarkan tabel kegiatan di atas, unsur-unsur yang cenderung membentuk kestabilan
bagaimanakah yang berikatan ion?
2. Berdasarkan tabel kegiatan di atas, unsur-unsur apakah yang membentuk ikatan ion ?
Ikatan Kovalen
b. HCN
c. H2O
d. BeCl2
e. FeCl3
Penilaian Kognitif
3524
-
Diketahui :
a. Senyawa ionik
b. Senyawa kovalen
1
2
Dst.
2. Keterangan aspek yang dinilai :
A. Kemampuan memberikan informasi, pendapat/ide
B. Kemampuan mengajukan pertanyaan
C. Kemampuan mengajukan argumentasi untuk menolak pendapat teman
D. Kemampuan menggunakan bahasa yang baku
E. Kelancaran berbicara
3. Cara Penilaian (Rubrik)
a. Kemampuan memberikan informasi, pendapat/ide
Nilai Kategori Kriteria
1 Tidak Baik Informasi, pendapat maupun ide yang
disampaikan salah.
2 Baik Pendapat maupun ide yang disampaikan
sudah benar tetapi kurang jelas.
3 Sangat Baik Pendapat maupun ide yang disampaikan
sudah benar dan jelas.
e. Kelancaran berbicara
4. Total Skor
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑋 100
Skor maksimal = 15
LKS PRAKTIKUM
JUDUL PRAKTIKUM : KEPOLARAN SENYAWA
KOMPETENSI DASAR
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya
dengan sifat zat
4.5 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion atau senyawa
kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih, daya hantar listrik, atau sifat lainnya)
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui suatu larutan bersifat polar atau non polar
TEORI
Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya perbedaan
keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsure sehingga
membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang menyebabkan senyawa menjadi polar. Pada senyawa HCl,
pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar
dibandingkan H. Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H – Cl. Atom Cl lebih negatif daripada
atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.
Contoh:
1) Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.
2) Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.
Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan oleh Jumlah momen
dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka
senyawanya bersifat polar
ALAT DAN BAHAN
NO ALAT NO BAHAN
1 Statif+klem 1 Air
2 Buret 2 Alkohol
3 Penggaris plastik 3 Aseton
4 Gelas Kimia
5 Corong
6 Kain wol
PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Pasang buret pada statif.
2. Isi buret dengan air.
3. Gosokkan penggaris pada rambut.
4. Alirkan air dari buret ke dalam gelas kimia dan dekatkan dengan penggaris pada aliran air tersebut.
Perhatikan gambar. Amati apa yang terjadi?
5. Ulangi langkah 1–4 diganti dengan aseton dan alkohol.
Hasil Pengamatan
BAHAN ALIRAN ZAT CAIR
DIBELOKKAN TIDAK DIBELOKKAN
1. Air ……………………….. ……………………..
2. Alkohol ……………………….. …………………….
3. Aseton ……………………….. …………………….
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….…..
Evaluasi
1. Cairan manakah yang dipengaruhi oleh penggaris?
2. Apa yang ditunjukkan molekul-molekul cairan yang terpengaruh oleh peristiwa tersebut?
3. Pada molekul air (H2O) terdapat 2 pasang elektron ikatan. Jika harga elektronegativitas atom O = 3,5
dan H = 2,1; atom manakah yang lebih kuat menarik elektron?
4. Berdasarkan hal tersebut lebih tertarik ke manakah pasangan elektron ikatan?
5. Atom manakah yang lebih bermuatan negatif dan positif? Jelaskan!
6. Molekul yang mengalami peristiwa di atas disebut molekul polar. Apa yang dimaksud dengan molekul
polar?
Penilaian Psikomotorik
NO SKOR KET
KEMAMPUAN YANG DIUKUR
A PRA-PRAKTIKUM
1 Menjelaskan tujuan praktikum
2 Menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan
3 Menjelaskan prosedur praktikum
4 Menyelesaikan tugas prasyarat
JUMLAH SKOR A
B PELAKSANAN PRAKTIKUM
1 Penggunaan alat dan bahan
2 Melakukan praktikum sesuai prosedur
3 Kedisiplinan
4 Ketelitian
5 Kerapihan dan Kebersihan
6 Keaktifan dalam eksperimen
7 Kerjasama dalam kelompok
JUMLAH SKOR B
C HASIL PRAKTIKUM
1 Kemampuan memahami data dan analisisnya
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan menarik kesimpulan
4 Kemampuan mempresentasikan hasil praktikum
5 Membuat laporan praktikum
6 Ketepatan waktu menyampaikan laporan praktikum
7 Keaktifan dalam berdiskusi
JUMLAH SKOR C
Pra
Pelaksanaan Praktikum Hasil Praktikum Nilai
Praktikum
No Nama Peserta Didik
Σ N
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
skore A
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Pra
Pelaksanaan Praktikum Hasil Praktikum Nilai
Praktikum
No Nama Peserta Didik
Σ N
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
skore A
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Nama Perilaku
No Ket
PD 1 2 3 4 5 6
Keterangan
1 Disiplin 4 Teliti
2 Tanggung Jawab 5 Kreatif
3 Kerjasama 6 Peduli Lingkungan
Nama Perilaku
No Ket
PD 1 2 3 4
Soal
Perhatikanlah grafik nilai keelektronegatifan beberapa unsur berikut
Nilai Keelektronegatifan Beberapa Unsur
Nilai Keelektronegatifan
3 3.5 4
2.1 2 2.5 2.1 2.5 3
1.5 1.2 1.5 1.8
1 4 5 6 7 8 9 12 13 14 15 16 17
Nomor atom
Apabila terdapat 5 (lima) buah senyawa yaitu HF, CH4, H2O, CCl4 dan NH3 maka berdasarkan grafik diatas,
susunlah senyawa tersebut mulai dari kepolaran paling tinggi! ( Diketahui 1H, 6C, 7N, 8O, 9F, 17Cl)
Pedoman Penskoran
No Kunci Kawaban/ Kata Kunci Skor
5 Senyawa Beda Keelektronegatifan
HF 4,0 – 2,1 = 1,9 2
CH4 2,5 – 2,1 = 0,4 2
H2O 3,5 – 2,1 = 1,4 2
CCl4 3,0 – 2,5 = 0,5 2
NH3 3,0 – 2,1 = 0,9 2
Susunan mulai dari kepolaran paling tinggi 2
HF > H2O > NH3 > CCl4 > CH4
Total Skor 12
Keterangan
Soal ini HOTS karena stimulus yang ditampilkan menuntut kemampuan menalar peserta didik dan berpikir kritis
KARTU SOAL 6
Kartu Soal Uraian
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : X/ 1
Kompetensi : Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
Dasar logam serta kaitannya dengan sifat zat
Materi : Ikatan Kovalen Koordinasi
Level Kognitif : HOTS
Soal
Perhatikanlah contoh proses pembentukan ikatan kovalen koordinasi dari reaksi H2O + H+ → H3O+ berikut!
+
H H
O + H+ O H
H H
Berdasarkan contoh diatas, deskripsikanlah proses pembentukan ikatan kovalen antara senyawa/ion berikut!
Tunjukkanlah pasangan electron yang mementuk ikatan kovalen koordinasi dalam senyawa yang terbentuk!
a. NH3 + BF3 → NH3.BF3
b. NH3 + H+ → NH4+
Pedoman Penskoran
N Kunci Kawaban/ Kata Kunci Sko
o r
6 Senyaw
a
NH3 + 3
BF3 → H F H F
NH3.BF3
H N + B F H N B F
H F H F
NH3 + 3
H+ → H H +
NH4+
H N + H+ H N H
H H
Total Skor 6
Keterangan
Soal ini HOTS karena stimulus yang ditampilkan menuntut kemampuan menalar peserta didik dan berpikir kritis
Kegiatan
Pelaksanaan Jumlah
No Nama Persiapan Percobaan Akhir
Percobaan Skor
Percobaan
1
2
3
4
RUBRIK
Keterampilan
No Skor Rubrik
yang dinilai
1 Persiapan 30 Alat-alat sudah tersedia, tertata rapih sesuai dengan
Percobaan keperluannya
(Menyiapkan alat Bahan-bahan/larutan untuk percobaan sudah
Bahan) disiapkan di meja praktikum
Lembar kegiatan praktikum tersedia
Menggunakan jas laboratorium
20 Ada 3 aspek yang terpenuhi
10 Ada 2 aspek yang terpenuhi
2 Pelaksanaan 30 Memasang klem pada statif dengan sempurna
Percobaan Memasang buret dengan benar
Menggunakan corong dengan benar
Memutar kran pada buret dengan sempurna
20 Ada 4 aspek yang terpenuhi
10 Ada 2 aspek yang terpenuhi
3 Kegiatan akhir 30 Membuang larutan atau sampah ketempatnya
praktikum Membersihkan alat dengan baik
Membersihkan meja praktikum
Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang terpenuhi
10 Ada 2 aspek yang terpenuhi