“IKATAN KIMIA”
DISUSUN OLEH :
A. Kompetensi Inti
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Dari KI-3 Dan
Indikator Pencapaian Kompetensi
KI-4
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model Problem Based Learning peserta didik dapat
memecahkan masalah, menganalisis, memahami dan mengelompokkan berbagai macam
ikatan kimia, dapat memahami teori lewis dan menuliskan struktur lewis serta dapat
menjelaskan sifat senyawa ion dan senyawa kovalen.
D.Materi Pembelajaran
Ikatan Kimia
Teori Lewis Dalam Ikatan Kimia serta Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Ikatan kovalen
Koordinasi dan Ikatan Logam
Karakteristik Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen
E.Pendekatan Metode Pembelajaran Dan Model Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Presentasi, Tanya Jawab, dan Diskusi
F.Media Pembelajaran
Media :
● Power Point (PPT)
● Gambar
G.Sumber Belajar
● Buku Kimia Siswa Kelas X
● Buku referensi yang relevan,
● Lingkungan setempat
H.Langkah-Langkah Pembelajaran
1.Pertemuan Pertama 3 x 45 menit
1. Cara untuk mendapatkan kestabilan atom unsur yang bernomor atom 8 adalah dengan ….
a. Melepaskan enam elektron valensinya membentuk ion dengan muatan +6
b. Mengikat dua elektron dari atom lain menjadi ion dengan muatan -2
c. Melepaskan enam elektron valensinya membentuk ion dengan muatan -6
d. Mengikat dua elektron dari atom lain menjadi ion dengan muatan +2
e. Melepaskan empat elektron valensinya membentuk ion dengan muatan +4
2. Diantara unsur-unsur berikut yang paling mudah membentuk ion negatif adalah ….
a. 19K
b. 13Al
c. 7N
d. 18Ar
e. 6C
3. Unsur yang paling stabil adalah …
a. 4Be
b. 10Ne
c. 11Na
d. 9F
e. 12Mg
4. Setiap unsur mampu membentuk ikatan kimia karena memiliki ….
a. Elektron valensi
b. Kecenderungan membentuk konfigurasi elektron gas mulia
c. Lintasan elektron
d. Neutron dalam inti atom
e. Proton dan neutron
5. Perbedaan antara ion Na+dengan atom natrium adalah:
a. Ion Na+ kelebihan 1 proton
b. Ion Na+ kelebihan 1 elektron
c. Ion Na+ kekurangan 1 elektron
d. Ion Na+ kekurangan 1 proton
e. Ion Na+ kekurangan 1 neutron
6.Unsur yang mengikat dua elektron untuk mendapatkan konfigurasi elektron yang stabil
adalah ….
a. 11Na
b. 14Si
c. 16S
d. 19K
e. 20Ca
7.Yang dimaksud dengan struktur lewis yaitu….
a. Menggambarkan susunan elektron dari atom-atom yang berikatan dan dapat menunjukkan
jumlah pasangan elektron bebas dan jumlah pasangan elektron ikatan sekitar atom pusat
b. Gambaran kedudukan atom-atom di dalam suatu molekul berdasarkan susunan ruang
pasangan elektron atom pusat dalam molekul.
pasangan elektron ini baik yang yang berikatan maupun yang bebas, yaitu dalam ruang tiga
dimensi dan juga menggambarkan besarnya sudut-sudut yang dibentuk dalam sudut molekul.
c. Menggambarkan molekul berdasarkan ke pada tolakan pasangan elektron disekitar atom
pusat
d. A dan B benar
e. Semua benar
8.Perhatikan pernyataan dibawah ini.
1. Menggambarkan susunan atom-atom dalam suatu molekul
2. Menggambarkan distribusi atau sebaran elektron valensi disekitar atom-atom dalam suatu
molekul.
3. Menggambarkan jenis ikatan yang terjadi antara atom-atom dalam suatu molekul
4.Menunjukkan panjang ikatan yang terdapat dalam suatu molekul
5.Menggambarkan bentuk molekul dalam ruang tiga dimensi
Fungsi dari struktur Lewis ditunjukkan oleh nomor………
a.1,2,3
b.1,3,4
c.2,3,4
d.2,3,5
e.3,4,5
9. Diantara zat berikut ini, yang mengandung ikatan ion adalah:
a. Es batu
b. Silikon
c. Perunggu
d. Batu kapur
e. Gula
10. Unsur bernomor atom 17 paling mudah berikatan ion dengan unsur bernomor unsur ….
a. 3
b. 11
c. 13
d. 16
e. 19
11. Empat unsur A, B, C, D masing-masing mempunyai nomor atom 16, 17, 18, 19. Pasangan
yang dapat membentuk ikatan ion adalah ….
a. A dan B
b. A dan C
c. B dan C
d. B dan D
e. C dan D
12. Dua buah unsur memiliki notasi 11X dan 17Y. Bila kedua unsur tersebut berikatan maka
senyawa yang dihasilkan adalah ….
a.
XY2
b.
XY3
c.
X2Y
d.
X2Y2
e.
X2Y
13.Suatu senyawa yang terbentuk dengan cara menggunakan pasangan elektron bersama
mempunyai ikatan . . .
a. Van der Waals
b. Ion
c. Logam
d. Kovalen
e. Hidrogen
14. Diantara senyawa dibawah ini yang merupakan senyawa yang berikatan ion adalah ….
a.
NH3
b.
CH4
c.
NaH
d.
CO2
e.
PCl3
15.Beberapa unsur dengan nomor atom masing-masing: K= 8, L= 9, M=11, N=16, O= 19.
Pasangan yang dapat membentuk senyawa dengan ikatan ion adalah....
a. K dengan M
b. M dengan O
c. K dengan L
d. K dengan N
e. L dengan N
16.Yang dimaksud dengan ikatan kovalen polar….
a. Terjadi jika adanya penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom
yang berikatan
b. Ikatan kovalen yang terbentuk ketika electron sekutu atom tidak benar-benar dipakai
c. Ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronnya setara (sama)
d. Ikatan kimia yang yang menggunakan pasangan elektron bersama yang berasal dari salah
satu atom
e. Ikatan yang terbentuk karena adanya serah terima elektron
17.Jenis ikatan dalam NH4Cl adalah . . .
a. Kovalen
b. Ion dan kovalen
c. Ion dan kovalen koordinat
d. Kovalen koordinat dan kovalen
e. Kovalen, kovalen koordinat, dan ion
18.
Dari rumus titik elektron asam nitrat (HNO3) dibawah ini :
pasangan elektron yang menunjukkan ikatan kovalen koordinasi adalah pasangan elektron
nomor . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
19.
Suatu ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi
antar atom-atom logam, disebut . . .
a. Ikatan logam
b. Ikatan ion
c. Ikatan kovalen
d. Ikatan hidrogen
e. Ikatan kovalen koordinasi
20.
Diantara sifat berikut ini yang bukan sifat senyawa ion adalah …
a. Rapuh
b. Titik leleh tinggi
c. Larutan dapat menghantar listrik
d. Lelehannya dapat menghantar listrik
e. Padatannya dapat menghantar listrik
6C = 2 4 (tetravalen, dapat
E.
Siswa 3 A.
4Be = 2 2 (Kelebihan 2 B
diberikan elektron)
pilihan unsur B.
10Ne = 2 8 (Stabil)
11Na = 2 8 1 (Kelebihan 1
C.
elektron)
9F = 2 7 (Kekurangan 1
D.
elektron)
12Mg = 2 8 2 (Kelebihan 2
E.
elektron)
diketahui
17Y= 2 8 7 (golongan VIIA)
bahwa kedua
membentuk ion Y–
unsur
Sehingga membentuk dengan
tersebut
senyawa XY3
berikatan dan
senyawa
yang
dihasilkan.
Diberikan 13 ikatan kovalen adalah ikatan yang D
Suatu terbentuk akibat adanya
senyawa pemakaian bersama pasangan
yang elektron. Ikatan yang terbentuk
terbentuk distabilkan oleh gaya tarik-
dengan cara menarik antara elektron dan inti
menggunakan atom serta gaya tolak-menolak
pasangan antara inti atom.
elektron
bersama
maka dapat
diketahui
mempunyai
Diberikan 14 Ikatan ion terjadi karena adanya C
senyawa serah terima elektron. Meskipun
maka dapat Na dan H berada pada satu
diketahui golongan, namun unsur Na
senyawa apa melepaskan 1 elektron dan unsur
yang H menerima 1 elektron. Sehingga
berikatan ion terjadi serah terima elektron.
1H = 1 (kekurangan satu elektron)
11Na = 2 8 1 (kelebihan satu
elektron)
Na+ + H– → NaH
SOAL URAIAN
1.Tuliskan defenisi ikatan ion
2.Tuliskan definisi ikatan kovalen
3.Tuliskan definisi ikatan kovalen koordinasi.
4.Tuliskan definisi dari ikatan logam .
5.apa buktinya bahwa elektron – elektron dalam logam dapat bergerak bebeas.
PEMBAHASAN:
1. Ikatan Ion adalah ikatan kimia serah terima elektron sebagai ciri-cirinya adalah harus
terbentuk dari unsur logam dan non logam.
2. Ikatan Kovalen adalah adalah ikatan kimia yang dibentuk oleh penggunaan bersama
sepasang elektron antara dua atom.
3. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian pasangan elektron
bersama yang berasal dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron bebas.
4. Ikatan Logam Adalah suatu jenis ikatan kimia yang melibatkan gaya tarik elektrostatik di
antara elektron konduksi yang dikumpulkan di dalam suatu awan elektron (disebut juga
"lautan elektron") dan ion logam bermuatan positif.
5. Bukti bahwa elektron – elektron dalam logam dapat bergerak bebas adalah sifat logam yang
merupakan penghantar listrik dan panas yang baik. Ketika listerik dialirkan melalui logam,
lautan elektron pada logam akan membawa muatan listrik ke seluruh logam dan bergerak
menuju potensial yang lebih rendah sehingga terjadi aliran listrik dalam logam. Jika sejumlah
kalor (panas) diserap oleh logam, elektron-elektron valensi logam akan bergerak lebih cepat
dan elektron – elektron tersebut mambawa sejumlah kalor yang diserap. Akibatnya, kalor
dapat didistribusiakn oleh logam keseluruh kristal logam sehingga logam menjadi panas.
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
Nama Lengkap :
Kelas :
Mata Pelajaran :
Jawaban (√)
No Pernyataan
SS S TS STS
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
dst
b.Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1). Membaca buku-buku tentang Bentuk-bentuk
molekul. 2).Mencari informasi secara online tentang
ikatan kimia
3).Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang bentuk-bentuk molekul.
4).Mengamati langsung tentang kepolaran senyawa.
Lampiran
IKATAN KIMIA
Selain gas mulia, hampir semua unsur yang ada di alam terdapat sebagai
senyawa (gabungan dua unsur atau lebih yang terikat secara ikatan kimia). Semua ini
menunjukkan bahwa di alam unsur-unsur tidak stabil dalam keadaan unsur bebas.
Ketidak stabilan unsur-unsur ini ada hubungannya dengan konfigurasi elektron yang
dimilikinya. Konsep ikatan kimia pertama kali dikemukakan oleh Gilbert Newton Lewis
dan Langmuir dari Amerika Serikat, serta Albrecht Kossel dari Jerman pada tahun 1916.
Adapun konsep tersebut sebagai berikut:
Kenyataan bahwa gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar membentuk senyawa
(sekarang telah dapat dibuat senyawa dari gas mulia Kr, Xe, dan Rn), merupakan
bukti bahwa gas-gas mulia memilki susunan elektron yang stabil.
Setiap atom memiliki kecenderungan untuk mempunyai susunan elektron yang
stabil seperti gas mulia, dengan cara melepaskan elektron, menerima elektron,
atau menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama.
Mereka mengemukakan bahwa jumlah elektron pada kulit terluar dari dua atom
yang berikatan akan berubah sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron kedua atom
tadi sama dengan konfigurasi elektron gas mulia yaitu mempunyai 8 elektron pada kulit
terluarnya. Oleh karena itu pernyataan Kossel-Lewis ini disebut aturan oktet. Aturan oktet
ini tidak berlaku untuk hidrogen sebab atom H akan membentuk konfigurasi elektron
seperti He yaitu mempunyai 2 elektron pada kulit terluarnya pada saat membentuk
ikatan yang disebut aturan duplet
2. Struktur Lewis
Konsep ikatan Lewis menjelaskan bahwa faktor penentu pembentukan ikatan adalah
pencapaian elektron oktet pada masing-masing atom dalam molekul tingkat energi valensi
(kecuali hidrogen). Elektron octet dicapai dengan pemakaian bersama pasangan elektron oleh
atom-atom yang berikatan. Simbol Lewis adalah simbol dimana elektron pada kulit valensi
atom atau ion sederhana, yang diwakili oleh titik-titik (dot) yang ditempatkan di sekitar
simbol huruf dari unsur. Setiap titik mewakili satu elektron. Contoh seperti unsur hidrogen,
oksigen, klor,dan ion klorida yang masing-masing memiliki elektron valensi 1, 6, 7, dan 8.
3. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang dibentuk oleh penggunaan bersama
sepasang elektron antara dua atom. Struktur Lewis dari senyawa kovalen atau ion poliatomik
menunjukkan bagaimana elektron valensi disusun di antara atom-atom dalam molekul untuk
menunjukkan konektivitas atom-atom.
Daripada menggunakan dua titik untuk menunjukkan dua elektron yang membentuk
ikatan kovalen, sebaiknya diganti dengan sebuah garis yang mewakili dua elektron tersebut.
Di bawah ini menunjukkan struktur Lewis untuk air. Dua hidrogen (H) yang secara terpisah
terikat secara kovalen dengan oksigen pusat (O). Elektron ikatan ditunjukkan oleh tanda
hubung (garis) antara oksigen (O).
4. Ikatan Ion
Pada ikatan ionik, terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya. Oleh
karena berubahnya elektron, maka berada atom yang kedapatan elektron menjadi bermuatan
negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif.Jika atom
ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi ion negatif atau dikenal dengan
istilah anion. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut menjadi ion
positif atau kation. Karena beradanya perbedaan muatan antar ion (ion positif dan ion
negatif), maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya elektrostatik.
Kejadian inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik.
Bagian terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan NaCl. Natrium (Na)
dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga
konfugurasi elektron berubah menjadi (2,8). Sedangkan Klorin (Cl), yang mempunyai
konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya
menjadi (2,8,8). Aci supaya keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu
elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium. Ketika natrium kehilangan
satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih luhur
karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil
daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih luhur daripada ukuran
sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif
(Na+) dan Cl akan menjadi bermuatan negatif (Cl-). Yang belakang sekali terjadi gaya
elektrostatik selang Na+ dan Cl- sehingga membentuk ikatan ionik.
5. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian pasangan
elektron bersama yang berasal dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron bebas.
Contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah HNO 3, NH4Cl, SO3, dan
H2SO4.
Ciri dari ikatan kovalen koordinasi adalah pasangan elektron bebas dari salah satu
atom yang dipakai secara bersama-sama seperti pada contoh senyawa HNO3 berikut ini.
Tanda panah ( --->) menunjukkan pemakaian elektron dari atom N yang digunakan secara
bersama oleh atom N dan O.
Jadi, senyawa HNO3 memiliki satu ikatan kovalen koordinasi dan dua ikatan kovalen
6. Ikatan logam
Ikatan logam adalah suatu jenis ikatan kimia yang
melibatkan gaya tarik elektrostatik di antara elektron konduksi yang dikumpulkan di dalam
suatu awan elektron (disebut juga "lautan elektron") dan ion logam bermuatan positif.
Dipahami sebagai kemitraan elektron "bebas" di antara satu kisi ion bermuatan positif
(kation), ikatan logam biasanya dibandingkan dengan ikatan di dalam garam lebur. Namun,
pandangan ini hanya tepat untuk beberapa jenis logam saja. Dalam pandangan yang lebih ke
arah mekanika kuantum, elektron konduksi membagi kepadatan mereka di antara semua atom
yang berfungsi sebagai entitas netral (tidak bermuatan). Ikatan logam memainkan peran
dalam berbagai sifat fisik yang dimiliki oleh sesuatu logam seperti kekuatan,
duktilitas, konduktivitas termal dan listrik, serta kilauan.
6.Sifat Senyawa Ion Dan Senyawa Kovalen
Senyawa ion:
1. Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi
2. Keras tapi rapuh
3. Berupa padatan pada suhu ruang
4. Tidak menghantarkan listrik dalam fasa padat, tetapi menghantarkan listrik dalam fasa cair
5. Larut dalam pelarut
air Senyawa kovalen:
1. Berupa gas, cairan atau padatan lunak pada suhu ruang
2. Bersifat lunak dan tidak rapuh
3. Pada umumnya tidak menghantarkan listrik
4. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah
5. Umumnya tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik.