“IKATAN KIMIA”
Identitas Umum
Nama Penulis :
Mata Pelajaran : KIMIA
Institusi :
Tahun Penyusunan : 2023/2024
Capaian Pembelajaran
11.1 Menjelaskan kaitan aturan duplet dan octet dalam kestabilan unsur
11.2 Menggambarkan proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen
11.3 Menganalisis proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu diharapkan mampu menjelaskan kestabilan unsur berdasarkan kaidah octet dan duplet,
menggambarkan proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen, dan mampu menganalisis proses
terbentuknya ikatan ion, dan kovalen.
Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan kaidah octet dan duplet dalam kestabilan unsur
2. Menjelaskan pengertian ikatan ion beserta proses terbentuknya
3. Menjelaskan pengertian ikatan kovalen beserta proses terbentuknya
4. Menggambarkan proses terbentuknya ikatan ion dan kovalen
5. Mengidentifikasi proses terbentuknya ikatan ion dan kovalen berdasarkan struktur lewisnya
6. Menganalisis proses pembentukkan ikatan ion dan kovalen
Pertanyaan Pemantik
Bagaimana proses pembetukan ikatan pada garam dapur dari unsur-unsur penyusunnya?
Bagaimana proses pembetukan ikatan pada air dari unsur-unsur penyusunnya?
Mengapa garam dapur aman dikonsumsi, sementara unsur-unsur penyusunnya bersifat reaktif?
Mengapa pada tekanan atmosfer air dalam bentuk cair, padahal kita tahu bahwa unsur penyusun air
adalah oksigen dan hydrogen. pada tekanan atmosfer, oksigen dan hidrogen berwujud gas?
Profil Pelajar Pancasila Metode Pembelajaran :
Media Pembelajaran
Sarana:
1. Laptop,
2. LCD Proyektor/Infokus,
Prasarana:
1. Audio visual (Video interaktif),
2. Slide Power Point Materi Ikatan Kimia (Ikatan Ion, Ikatan Kovalen)
3. LKPD
Refrensi
Pertemuan pertama
Pembukaan (15 menit)
1. Guru memberi salam.
2. Guru mengajak siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran.
4. Guru memberikan apersepsi:
Mengapa garam dapur aman dikonsumsi, sementara unsur-unsur penyusunnya bersifat reaktif?
5. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dari materi yang akan dibahas
Kegiatan inti (60 menit)
1. Siswa diminta melakukan pengamatan dengan melihat video singkat tentang kestabilan unsur
2. Guru menjelaskan tentang kestabilan unsur menggunakan media PPT
3. Siswa mengkaitkan kaidah duplet dan octet dalam kestabilan unsur
4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing 5-6 siswa.
5. Setiap kelompok akan mendapatkan lembar kerja siswa (LKPD).
6. Siswa mengajukan pertanyaan berkaitan tentang kaidah duplet dan oktet.
7. Siswa mencari di literatur tentang kestabilan unsur.
8. Siswa mengerjakan LKPD tentang kestabilan unsur.
9. Siswa mencatat dan membahas hasil diskusi LKPD.
10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi LKPD tentang kestabilan unsur
11. Guru mengevaluasi jawaban-jawaban dan konsep yang kurang tepat.
Penutup (15 menit)
1. Guru menanyakan kejelasan materi yang disampaikan dan hal-hal yang belum diketahui.
2. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
Pertemuan kedua
Pembukaan (15 menit)
1. Guru memberi salam.
2. Guru mengajak siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran.
4. Guru memberikan apersepsi:
Bagaimana proses pembetukan ikatan pada garam dapur dari unsur-unsur penyusunnya?
5. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dari materi yang akan dibahas
Kegiatan inti (60 menit)
1. Guru menjelaskan tentang ikatan ion beserta proses pembentukkannya menggunakan media PPT.
2. Guru menggambarkan struktur lewis pembentukkan ikatan ion
3. Siswa diminta mengkaitkan kestabilan unsur dalam proses pembentukkan ikatan ion dan menggambarkannya
4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing 5-6 siswa.
5. Setiap kelompok akan mendapatkan lembar kerja siswa (LKPD).
6. Siswa mengajukan pertanyaan berkaitan tentang proses pembentukkan ikatan ion.
7. Siswa mencari di literatur tentang ikatan ion.
8. Siswa mengerjakan LKPD tentang proses pembentukkan ikatan ion.
9. Siswa mencatat dan membahas hasil diskusi LKPD.
10. Siswa mempresentasikan hasil diskusi LKPD tentang ikatan ion
11. Guru mengevaluasi jawaban-jawaban dan konsep yang kurang tepat.
Penutup (15 menit)
1. Guru menanyakan kejelasan materi yang disampaikan dan hal-hal yang belum diketahui.
2. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
Pertemuan Ketiga
Pembukaan (15 menit)
1. Guru memberi salam.
2. Guru mengajak siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran.
4. Guru memberikan apersepsi:
Bagaimana proses pembetukan ikatan pada air dari unsur-unsur penyusunnya ?
5. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dari materi yang akan dibahas
Kegiatan inti (60 menit)
1. Guru menjelaskan tentang ikatan kovalen beserta jenis-jenisnya menggunakan media PPT.
2. Guru menggambarkan struktur lewis pembentukkan ikatan kovalen
3. Siswa diminta mengkaitkan kestabilan unsur dengan proses pembentukkan ikatan kovalen
4. Siswa menentukan jenis ikatan kovalen berdasarkan struktur lewisnya
5. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing 5-6 siswa.
6. Setiap kelompok akan mendapatkan lembar kerja siswa (LKPD).
7. Siswa mengajukan pertanyaan berkaitan tentang proses pembentukkan ikatan kovalen.
8. Siswa mencari di literatur tentang ikatan kovalen.
9. Siswa mengerjakan LKPD tentang proses pembentukkan ikatan kovalen.
10. Siswa mencatat dan membahas hasil diskusi LKPD.
11. Siswa mempresentasikan hasil diskusi LKPD tentang ikatan kovalen
12. Guru mengevaluasi jawaban-jawaban dan konsep yang kurang tepat.
Penutup (15 menit)
1. Guru menanyakan kejelasan materi yang disampaikan dan hal-hal yang belum diketahui.
2. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
Pertemuan Keempat
Pembukaan (15 menit)
1. Guru memberi salam.
2. Guru mengajak siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.
3. Guru menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran.
4. Guru memberikan apersepsi:
Mengapa pada tekanan atmosfer air dalam bentuk cair, padahal kita tahu bahwa unsur penyusun air adalah
oksigen dan hydrogen. pada tekanan atmosfer, oksigen dan hidrogen berwujud gas?
5. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dari materi yang akan dibahas
Kegiatan inti (60 menit)
1. Guru menjelaskan tentang ikatan logam dan ikatan hidrogen menggunakan media PPT.
2. Siswa diminta menentukan ikatan yang terjadi pada suatu senyawa
3. Siswa mengidentifikasi pengaruh ikatan kedalam titik didih suatu senyawa
4. Siswa diminta mengerjakan soal tentang ikatan kimia
5. Guru dan siswa mengevaluasi soal yang dikerjakan
Penutup (15 menit)
1. Guru menanyakan kejelasan materi yang disampaikan dan hal-hal yang belum diketahui.
2. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
PENILAIAN
Assessment formatif (Lembar Observasi)
Assessment formatif (Tes unjuk kerja)
Assessment sumatif (Terlampir)
Program Remedial :
Program remidial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75
.
Jika peserta didik yang mengalami remidial berjumlah > 50 % jumlah siswa, maka strategi pembelajaran remidial
dilaksanakan dengan pengulangan materi kembali berdasarkan indicator pembelajaran yang belum di capai dan jika
peserta didik yang mengalami remidial berjumlah < 50 % jumlah siswa, maka strategi pembelajaran remidial
dilaksanakan dengan penugasan dan guru berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing
peserta didik.
Program Pengayaan :
Peserta didik yang mendapat nilai diatas 75 diberikan tugas mengkaji materi pengayaan dan atau soal-soal
higherordered thinking.
B. Struktur Lewis
Unsur-unsur dialam umumnya tidak stabil sehingga ditemukan dalam bentuk senyawanya. Atom-atom unsur
tersebut saling berikatan membentuk molekul unsur atau molekul senyawa, untuk mencapai keadaan yang lebih
stabil. Gas mulia merupakan unsur golongan VIII A dan bersifat inert. Hal ini karena gas mulia sulit bereaksi
dengan atom unsur lainnya.
Di alam, gas mulia berada sebagai atom tunggal. Atom-atom gas mulia bersifat stabil karena kulit terluarnya
terisi penuh oleh elektron. G.N. Lewis (Amerika) dan W. Kossel (Jerman) menjelaskan bahwa kestabilan suatu
atom unsur dalam ikatan kimianya, terkait dengan upaya atom unsur tersebut untuk memiliki konfigurasi
elektron seperti gas mulia terdekat.
Dikemukakan bahwa jumlah elektron pada kulit terluar dari dua atom yang berikatan akan berubah
sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron kedua atom tadi sama dengan konfigurasi elektron gas mulia
yaitu mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya. Pernyataan ini disebut aturan oktet.
Unsur-unsur dengan nomor atom kecil seperti H dan Li, stabil dengan 2 elektron valensi seperti He, disebut
aturan duplet.
Aturan duplet : konfigurasi elektron stabil dengan 2 elektron pada kulit terluar. Aturan oktet : konfigurasi
elektron stabil dengan 8 elektron pada kulit terluar. Suatu atom dapat mencapai kestabilan konfigurasi elektron
gas mulia dengan cara melepaskan elektron, menangkap elektron, atau berbagi elektron.
Contoh:
Unsur natrium, 11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 , mempunyai elektron valensi satu, sesuai kaidah oktet unsur ini
akan stabil dengan cara melepaskan 1e tersebut membentuk ion Na+
Na → Na+ + e- 1s2 2s2 2p6 ( sama dengan konfigurasi elektron 10Ne )
Unsur 13Al : 1s 2s2 2p6 3s2 3p1 , mempunyai elektron valensi tiga, sesuai kaidah oktet unsur ini akan stabil
2
Na → Na + e+ -
Cl + e- → CI
Na + Cl → NaCl
2. Ikatan Kovalen
Rumus molekul asam klorida adalah HCl Unsur H memiliki nomor atom 1, sedangkan unsur Cl memiliki nomor
atom 17. Konfigurasi elektron unsur H dan Cl dituliskan sebagai berikut :
1H: 1s1 elektron valensi = 1
Ikatan seperti ini disebut ikatan kovalen. Jadi, ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena pemakaian
elektron bersama. Ikatan kovalen terjadi antarunsur nonlogam yang mempunyai daya tari elektron relatif besar.
Setelah Anda mempelajari uraian di atas, coba berikan contoh senyawa kovalen lainnya.
Berdasarkan kekuatannya, ikatan kovalen tunggal lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen rangkap.
Ikatan kovalen rangkap dua memiliki ikatan lebih lemah dibandingkan d ikatan kovalen rangkap tiga. Urutan
kekuatan ikatan ini dari yang paling kuat yaitu ikatan kovale didasarkan pada perbedaan panjang ikatan dan
energi ikatan. Panjang ikatan adalah jarak antara rangkap tiga> ikatan kovalen rangkap dua> ikatan kovalen
tunggal Perbedaan kekuatan t memutuskan ikatan. Ikatan kovalen tunggal lebih panjang dari pada ikatan
rangkap dua atau kata dua inti atom yang berikatan, sedangkan energi ikatan adalah energi yang diperlukan
untuk kovalen tunggal juga lebih kecil daripada energi ikatan pada ikatan kovalen rangkap dua ata kovalen
rangkap tiga sehingga jarak antara dua atomnya lebih jauh. Energi ikatan pada ikatan ikatan kovalen rangkap
tiga. Akibatnya, kekuatan ikatan kovalen tunggal makin lemah
Oleh karena keadaan dan ciri atom logam tersebut, logam mempunyai sifat-sifat berikut :
Berupa zat padat pada suhu kamar akibat adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron valensi
(dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
Dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan, dan dapat direntangkan menjadi kawat. Sifat ini
disebabkan kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser, sedangkan ikatannya tidak
terputus
Penghantar atau konduktor listrik yang baik. Aliran listrik merupakan aliran elektron. Dengan adanya
elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah dalam logam maka logam dapat
menghantarkan arus listrik.
Penghantar panas yang baik karena energi panas ikut bergerak ke seluruh permukaan logam mengikuti gerak
bebas elektron valensi. Panas yang mengenai permukaan logam menga- kibatkan energi kinetik elektron
meningkat sehingga elektron-elektron dalam logam bergerak lebih cepat. Elektron-elektron yang bergerak ini
menyerahkan sebagian energi kinetiknya kepada elektron lain. Dengan demikian, seluruh permukaan logam
menjadi panas
LAMPIRAN II. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LKPD I
~Kestabilan Unsur~
Tujuan : Menjelaskan kaitan aturan duplet dan octet dalam kestabilan unsur
Mengamati:
Tahukah kamu, bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita sangat berhubungan dengan ilmu kimia khususnya unsur-
unsur kimia. Unsur kimia sangat banyak jumlah dan jenisnya dan dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya, balon udara. Siapa sangka balon udara berisi salah satu unsur gas mulia yaitu helium (He) yang
menyebabkan balon udara dapat melayang di udara . Unsur gas mulia tersebut dapat ditemukan dalam keadaan
bebas di alam. Hal ini tentu saja berkaitan dengan kestabilan unsur.
Menanya:
Tuliskan permasalahan/pertanyaan yang dapat kalian munculkan setelah membaca wacana di atas.
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
2. Unsur selain gas mulia adalah unsur yang tidak stabil. Untuk mencapai stabil cenderung mengikuti konfigurasi
gas mulia.
Lengkapi tabel berikut:
Jelaskan bagaimana unsur-unsur selain gas mulia mencapai kestabilan?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan kecenderungan suatu atom mencapai kestabilan dengan melengkapi table di bawah ini:
IKATAN ION
Garam dapur juga sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita. Garam dapur
mengandung senyawa NaCl (natrium klorida). NaCl merupakan senyawa yang tersusun dari
unsur natrium dan unsur klorida. Bedanya dengan helium pada balon udara, natrium dan
klorida keberadaannya di alam tidak berdiri sendiri melainkan membentuk persenyawaan,
contohnya natrium klorida yang ada pada garam dapur.
Tuliskan permasalahan/pertanyaan yang dapat kalian munculkan setelah membaca wacana di atas.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
A.…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
KEGIATAN PENEMUAN KONSEP
DISKUSI I
PERHATIKAN GAMBAR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS DARI GARAM DAPUR DIBAWAH INI !
Berdasarkan gambar di atas, garam dapur tersusun dari unsur ... dan unsur ....
Kedua unsur tersebut dapat bergabung setelah membentuk ion ... dan ion ... karena adanya gaya elektrostatis.
DISKUSI II
Tuliskan proses pembentukan ikatan yang terjadi antara unsur golongan IA dan VIA yaitu Na dan O.
a. Pembentukan ion positif
11Na = 2 8 1 (cenderung ..................... untuk membentuk kation)
Na ..... + e-
Ca S
Mg N
Al Melepas 3e F
Al O
Al P
Setelah kalian melakukan penelusuran informasi, buatlah kesimpulan ringkas:
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..
LKPD III
Tujuan : Menganalisis proses terbentuknya ikatan kovalen
Tahukah kamu, bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita sangat berhubungan dengan ilmu kimia khususnya unsur-
unsur kimia. Contohnya, pembersih lantai. Pembersih lantai yang kalian gunakan umumnya mengandung asam
klorida. Pastinya sudah tahu semua bahwa rumus molekul asam klorida adalah HCl yang tersusun dari atom H dan
Cl.
Tuliskan permasalahan/pertanyaan yang dapat kalian munculkan setelah membaca wacana di atas.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
1H
Supaya stabil, 1 atom Cl harus bergabung dengan ….….. atom H.
2. Uraikan terbentuknya air (H2O)
UNSUR KONFIGURASI ELEKTRON STRUKTUR KECENDERUNGAN
VALENSI LEWIS
O
8
H
1
Supaya stabil, 1 atom O harus bergabung dengan ….….. atom H.
Gambarkan struktur lewis H2O
Apakah unsur tersebut sudah stabil? Bagaimana unsur tersebut mencapai kestabilan?
Jadi, ikatan kovalen adalah
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
Berapakah jumlah pasangan elektron yang digunakan digunakan bersama pada gambar tersebut .................
Berdasarkah jumlah pasangan elektron yang digunakan, maka senyawa HCl merupakan ikatan kovalen ………….
Berapakah jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama pada gambar tersebut………
Berdasarkah jumlah pasangan elektron yang digunakan, maka senyawa O2 merupakan ikatan kovalen ………….
Berapakah jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama pada gambar tersebut………
Berdasarkah jumlah pasangan elektron yang digunakan, maka senyawa N2 merupakan ikatan kovalen ………….
Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang berikatan, buatlah kesimpulan anda:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
C. Ikatan Kovalen Koordinasi
Perhatikan pembentukan senyawa NH3BF3 di bawah ini:
Gambar diatas adalah senyawa kimia berupa gas nitrogen dioksida dengan rumus NO 2. Satu dari beberapa oksida
nitrogen, NO2 digunakan sebagai bahan sintesis untuk pembuatan asam nitrit, yang produksinya mencapai jutaan
ton tiap tahunnya. Gas ini berwarna merah-kecoklatan dan gas beracun, baunya menyengat, dan polutan udara.
Uraikan pendapatmu bagaimanakah struktur lewis dari NO2
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
Setelah kalian melakukan penelusuran informasi, buatlah kesimpulan ringkas:
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan kegiatan berikut sebagai
remedial. Aktivitas :
Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang mengalami
kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa
peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan
apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KKM, baik
secara individu maupun kelompok.
1. Jelaskan perbedaan antara senyawa polar dengan senyawa non polar dan berikan masing-masing contohnya
( minimal 3 senyawa)
2. Jelaskan terbentuknya ikatan pada snyawa MgCl2 (NA Mg = 12, Cl = 17)
3. Manakah diantara senyawa berikut yang tergolong senyawa kovalen non polar?
a. H2S b. H2 c. CO2
4. Apakah PF5 menyimpang dari aturan octet jelaskan!
N SKOR
ASPEK PENGAMATAN
O 1 2 3 4
1 Berpikir Kritis
2 Kerjasama
3 Santun
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut :
SKOR
NO ASPEK PENGAMATAN
1 2 3 4
Berfikir kritis: 3 indikator 2 indikator 1 indikator Tidak
a. Memperhatikan terpenuhi terpenuhi terpenuhi memenuhi
1
b. mencari informasi dari berbagai sumber.
c. Menyampaikan gagasan dengan berani
Kerjasama: 3 indikator 2 indikator 1 indikator Tidak
a. Membagi tugas kelompok, terpenuhi terpenuhi terpenuhi memenuhi
2
b. menerima pendapat dari anggota,
c. melakukan koordinasi
Santun: 3 indikator 2 indikator 1 indikator Tidak
a. Tidak membuat gaduh, terpenuhi terpenuhi terpenuhi memenuhi
3
b. meminta ijin jika melakukan sesuatu,
c. tidak membully
DAFTAR PUSTAKA
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Sel-Elektrokimia-2015/konten1.html. Diakses 9
September 2020
Mcmurry , John e & Fay , Robert c & Fantini , Jordan. 2012. Chemistry. London: Prentice Hall.
Masterton , William L., Hurley , Cecile N., Neth ,Edward. 2011. Chemistry: Principles and Reactions. Cengage Learning
Published
Setiyana. 2015. My Dream In Chemistry, Kelas XII MIPA semester 1. Bandung : Tinta Emas Publishing
Mengetahui Sidoarjo,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
(…………………………...) ( )
NIP.