Anda di halaman 1dari 8

Struktur Lewis Ikatan Ion dan Kovalen

Cara membuat Struktur Lewis sangat penting untuk memahami Ikatan Ion dan Ikatan
Kovalen. Struktur Lewis adalah penggambaran distribusi elektron dalam struktur
molekul dengan menggunakan tanda elektron.Tanda elektron bisa berupa tanda ××,
tanda titik ∙∙, dan lain-lain. Setiap unsur memiliki kecenderungan untuk mencapai
konfigurasi oktet (8 elektron pada kulit terluar) atau duplet (2 elektron pada kulit
terluar), karena konfigurasi oktet atau duplet lebih stabil. Untuk mencapai hal tersebut,
unsur-unsur cenderung untuk saling berikatan dengan melepaskan elektron pada kulit
terluar atau menangkap elektron untuk menambah koleksi elektron pada kulit terluar
sehingga jumlah elektron pada kulit terluar menjadi oktet atau duplet. Berdasarkan
cara unsur-unsur memperlakukan elektron pada kulit terluarnya (elektron valensi)
ketika berikatan, secara umum kita mengenal ikatan ion dan ikatan kovalen.
A. Ikatan Ion
Ikatan ion (ikatan elektrovalen) adalah ikatan yang terjadi antara atom yang mudah
melepas elektron ( menjadi ion bermuatan positif ) dengan atom yang mudah
menangkap elektron (menjadi ion yang bermuatan negatif). Sering juga disebut
sebagai ikatan antara atom logam dengan atom non logam. Ikatan ion adalah serah
terima elektron antara dua atom yang saling berikatan, dimana salah satu atom
menyerahkan elektron valensinya kepada atom yang lain. Ikatan ion terjadi jika salah
satu atom bersifat elektropositif (cenderung untuk melepaskan elektron) dan memiliki
energi ionisasi yang kecil dengan unsur yang lain yang memiliki keelektonegatifan
yang cukup besar. Dengan demikian unsur golongan IA (kecuali H), IIA, dan IIIA
akan cenderung membentuk ikatan ion dengan unsur golongan IVA, VA, VIA, dan
VIIA.
Contoh:
1. NaCl1. NaCl
11Na: 2  8  1←ev=111Na: 2  8  1←ev=1
Na (2  8  1)→Na+(2  8)+eNa (2  8  1)→Na+(2  8)+e

17Cl: 2  8  7←ev=717Cl: 2  8  7←ev=7
Cl (2  8  7)+e→Cl− (2  8  8)Cl (2  8  7)+e→Cl− (2  8  8)

Struktur Lewis:

Atom Na memiliki satu elektron valensi dan atom Cl memiliki tujuh elektron valensi.
Kemudian atom Na melepas elektron valensinya sehingga terbentuk ion Na+Na+,
sementara atom Cl menangkap satu elektron, yaitu elektron yang dilepaskan oleh atom
Na sehingga terbentuk ion Cl−Cl−. selanjutnya Na++Cl−→NaClNa++Cl−→NaCl.

2. MgO2. MgO
12Mg: 2  8  2←ev=212Mg: 2  8  2←ev=2
Mg (2  8  2)→Mg2+ (2  8)+2eMg (2  8  2)→Mg2+ (2  8)+2e

8O: 2  6←ev=68O: 2  6←ev=6
O (2  6)+2e→O2− (2  8)O (2  6)+2e→O2− (2  8)

Struktur Lewis:

Atom Mg memiliki dua elektron valensi dan atom O memiliki enam elektron valensi,
kemudian Mg melepas elektron valensinya sehingga terbentuk ion Mg2+Mg2+ dan
atom O menangkap dua elektron yaitu elektron yang dilepaskan oleh atom O sehingga
tebentuk ion O2−O2−. Selanjutnya Mg2++O2−→MgOMg2++O2−→MgO.

3. CaCl23. CaCl2
20Ca: 2  8  8  220Ca: 2  8  8  2
Ca (2  8  8  2)→Ca2+ (2  8  8)+2eCa (2  8  8  2)→Ca2+ (2  8  8)+2e

17Cl: 2  8  717Cl: 2  8  7
Cl (2  8  7)+e→Cl− (2  8  8)Cl (2  8  7)+e→Cl− (2  8  8)

Struktur Lewis:

Atom Ca memiliki dua elektron valensi dan atom Cl memiliki tujuh elektron valensi.
Untuk memenuhi kaidah oktet atom Cl membutuhkan satu elektron. Karena elektron
valensi dari atom Ca ada dua, maka dibutuhkan dua atom Cl untuk menampung kedua
elektron valensi dari atom Ca. Atom Ca melepaskan elektron valensinya sehingga
terbentuk Ca2+Ca2+ dan dua atom Cl menangkap elektron sehingga
terbentuk 2Cl−2Cl−. Selanjutnya Ca2++2Cl−→CaCl2Ca2++2Cl−→CaCl2.
Beberapa senyawa ion lain
adalah: NaBr, NaI, KCl, KBr, Mg3N2, K2O,Na2O,NaBr, NaI, KCl, KBr, Mg3N2, K
2O,Na2O, dan lain-lain.

Sifat-sifat senyawa ion:


a. Kristalnya keras tetapi rapuh
b. Mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi
c. Mudah larut dalam air
d. Lelehan dan larutannya dapat menghantarkan listrik, tetapi dalam bentuk padatan
tidak dapat menghantarkan arus listrik, hal ini terjadi karena ion-ion dalam bentuk
padatan tidak bebas bergerak.

B. Ikatan Kovalen
Ikatan kavalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama untuk mencapai konfigurasi oktet atau duplet. Elektron yang digunakan
bersama tersebut bisa berasal dari kedua atom yang berikatan atau berasal dari salah
satu atom saja. Jika pasangan elektron yang digunakan bersama-sama berasal dari
salah satu atom saja, maka ikatan kovalen tersebut adalah ikatan kovalen koordinasi
atau ikatan dativ atau ikatan kovalen semipolar. Ikatan kovalen biasanya terjadi antara
unsur-unsur non logam dengan non logam karena sesama unsur non logam tidak
mungkin untuk serah terima elektron. Hal ini dikarenakan sesama unsur non logam
memiliki beda keelektronegatifan yang kecil atau bahkan sama. Ikatan kovalen dapat
digambarkan dengan menggunakan struktur Lewis.
1. Ikatan Kovalen Tunggal.
Struktur Lewis adalah gambaran distribusi elektron dalam suatu struktur molekul
dengan menggunakan tanda elektron. Tanda elektron biasanya menggunakan tanda (∙)
(∙) dan tanda (×)(×). Perhatikan contoh-contoh ikatan kovalen tunggal berikut:
a. Br2a. Br2
35Br: 2  8  18  7←ev=735Br: 2  8  18  7←ev=7

Struktur Lewis.

b. CH4b. CH4
6C: 2  4→ev=46C: 2  4→ev=4
Atom H hanya memiliki satu elektron valensi.

Struktur Lewis:
c. NH3c. NH3
7N: 2  57N: 2  5
Atom H hanya memiliki satu elektron valensi.

Struktur Lewis:

d. H2Od. H2O
8O: 2  68O: 2  6
Atom H hanya memiliki satu elektron valensi.

Struktur Lewis:

2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua.


Ikatan kovalen rangkap dua merupakan ikatan yang terjadi antara atom-atom non
logam, dimana masing-masing atom menyumbangkan dua elektronnya yang tidak
berpasangan sehingga terbentuk konfigurasi oktet. Perhatikan contoh-contoh ikatan
rangkap dua berikut !
a. CO2a. CO2
6C: 2  46C: 2  4
8O: 2  68O: 2  6

Struktur Lewis:

b. O2b. O2
8O: 2  68O: 2  6

Struktur Lewis:

3. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga


Ikatan kovalen rangkap tiga merupakan ikatan kovalen yang terjadi antara atom non
logam dengan non logam, dimana masing-masing atom menyumbangkan tiga elektron
yang tidak berpasangan untuk digunakan bersama-sama. Struktur Lewis senyawa yang
berikatan rangkap tiga seperti N2N2 bisa dilihat dibawah ini.

Struktur Lewis:

4. Ikatan Kovalen Koordinat.


Ikatan kovalen koordinasi atau ikatan dativ atau ikatan kovalen semipolar adalah
ikatan kovalen yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal
dari salah satu atom yang memiliki PEB, sedangkan atom lain hanya menyediakan
orbital. Beberapa senyawa yang mengandung ikatan kovalen koordinat
yaitu H2SO4, SO3,NH+4H2SO4, SO3,NH4+ dan lain-lain. Perhatikan struktur Lewis
berikut !
a. H2SO4a. H2SO4
Atom pusat adalah atom yang jumlahnya paling sedikit (atom S) dan atom H
merupakan atom paling luar.
16S: 2  8  616S: 2  8  6
8O: 2  68O: 2  6
Atom H memiliki satu elektron valensi.

Struktur Lewis:

b. SO3b. SO3
16S: 2  8  616S: 2  8  6
8O: 2  68O: 2  6

Struktur Lewis:

c. NH+4c. NH4+
7N: 2  57N: 2  5

Struktur Lewis:
Penyimpangan Kaidah Oktet
Pada kenyataannya aturan oktet tidak selalu bisa digunakan untuk meramalkan rumus
kimia senyawa biner sederhana. Ternyata aturan tersebut banyak dilanggar dan tidak
bisa digunakan untuk meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur-unsur transisi.
Bebarapa pelanggaran aturan oktet adalah sebagai berikut:
1. Senyawa kovalen dari berilim (Be), boron (B), dan aluminium (Al)
seperti BCl3, BH3, BF3, AlBr3BCl3, BH3, BF3, AlBr3 dan lain-lain. Perhatikan
struktur Lewis BH3BH3 berikut !
5B: 2  35B: 2  3
H memiliki satu elektron valensi.

Struktur Lewis:

Jumlah elektron pada atom B hanya berjumlah 6, masih kurang 2 elektron untuk
memenuhi kaidah oktet.
2. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil seperti NO2NO2.
3. Unsur-unsur periode 3 keatas mampu melampaui aturan oktet
seperti PCl5, SF6, ClF3PCl5, SF6, ClF3. Perhatikan struktur Lewis untuk
senyawa PCl5PCl5 berikut !
15P: 2  8  515P: 2  8  5

Struktur Lewis:

Jumlah elektron pada atom P berjumlah sepuluh elektron (kelebihan dua elektron).

Anda mungkin juga menyukai