Aturan / Kaidah Oktet dan Duplet, Ikatan Kovalen, Contoh, Pengertian, Soal, Kunci
Jawaban, Unsur Kimia - Unsur-unsur dari golongan gas mulia dapat bersifat duplet,
misalnya helium, dan oktet, contohnya neon, argon, xenon, kripton, dan radon. Duplet
adalah apabila atom memiliki 2 elektron di kulit terluarnya atau atom pusatnya
dikelilingi 2 elektron (1 pasangan elektron). sedangkan oktet adalah apabila atom
memiliki 8 atom di kulit terluarnya atau atom pusatnya dikelilingi 8 elektron (4
pasangan elektron). (Baca :Tabel Konfigurasi Elektron Unsur Gas mulia).
Ikatan kovalen terbentuk antara atom nonlogam dan atom nonlogam lainnya dengan
cara pemakaian elektron bersama sehingga setiap atom yang terlibat memenuhi kaidah
oktet/duplet. Menurut Anda, apakah semua senyawa yang tersusun atas atom-atom
nonlogam memenuhi kaidah oktet dalam pembentukannya? Perhatikanlah reaksi antara
atom P dan Cl. Reaksi antara fosfor dan klorin akan menghasilkan PCl3 dan PCl5. Jumlah
PCl3 dan PCl5 yang terbentuk bergantung pada banyaknya klorin yang direaksikan.
Pada senyawa PCl3, 1 atom P mengikat 3 atom Cl. Adapun pada PCl5, 1 atom P
mengikat 5 atom Cl. Perhatikanlah gambar berikut. (Baca juga : Sifat Ikatan Kovalen)
Gambar
1.
Struktur
Lewis
PCl3
dan
PCl5.
Struktur Lewis PCl3 menunjukkan bahwa setiap atom yang terlibat (1 atom P dan 3
atom Cl) telah memenuhi kaidah oktet. Lain halnya dengan PCl5, struktur Lewisnya
menunjukkan hanya atom Cl yang memenuhi kaidah oktet, sedangkan atom P tidak
memenuhi kaidah oktet. Atom P memiliki 10 elektron pada kulit terluarnya.
Senyawa
lain
yang
tidak
memenuhi
kaidah
oktet
adalah
BF3.
Gambar
2.
Struktur
Lewis
BF3.
Soal
O=8,
P=15,
berikut
S=16,
mengikuti
Cl=17,
dan
aturan
oktet,
A.
B.
C.
D.
E.
Kunci
:
Br
35.
kecuali
.
NH3
CCl4
SO2
PBr3
PCl5
Jawaban
Suatu senyawa mengikuti aturan oktet (kaidah oktet) jika atom pusatnya dikelilingi 8
elektron (4 pasangan elektron).
Atom
Pusat
N
C
S
P
P
Senyawa
NH3
CCl4
SO2
PBr3
PCl5
Jadi,
senyawa
Pengecualian
yang
mengikuti
kaidah
oktet
Kegagalan
adalah
Aturan
(E)
PCl5.
Oktet
Walaupun aturan oktet banyak membantu dalam meramalkan rumus kimia senyawa
biner sederhana, akan tetapi aturan itu ternyata banyak dilanggar dan gagal dalam
meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur-unsur transisi dan postransisi.
A.
Pengecualian
Aturan
Oktet
Pengecualian aturan oktet dapat dibagi dalam tiga kelompok sebagai berikut.
1.
Senyawa
yang
tidak
mencapai
aturan
oktet.
Senyawa yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4 termasuk
dalam kelompok ini. Hal ini menyebabkan setelah semua elektron valensinya
dipasangkan tetap belum mencapai oktet. Contohnya adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
2.
Senyawa
dengan
jumlah
elektron
valensi
ganjil.
3.
Senyawa
yang
melampaui
aturan
oktet.
Ini terjadi pada unsur-unsur periode 3 atau lebih yang dapat menampung lebih dari 8
elektron pada kulit terluarnya (ingat, kulit M dapat menampung hingga 18 elektron).
Beberapa
contoh
adalah
PCl5,
SF6,
ClF3,
IF7,
dan
SbCl5.
Perhatikan
B.
rumus
Lewis
Kegagalan
dari
PCl5,
SF6,
dan
Aturan
ClF3
berikut
ini.
Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun
postransisi. Unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur transisi, misalnya Ga,
Sn, dan Bi. Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan
tingkat oksidasi +2. Begitu juga Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi
senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3. Pada umumnya, unsur
transisi maupun unsur postransisi tidak memenuhi aturan oktet.