Aplikasi pada larutan penyangga ini dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada
darah yang dapat menstabilkan pH dalam darah meskipun nutrisi/asupan makanan yang dimakan
sehari-hari berbeda ataupun pada air ludah yang dapat beradaptasi dalam mulut. Pada prinsipnya
larutan penyangga berfungsi untuk menstabilkan pH.
Larutan Penyangga atau Buffer adalah suatu larutan yang dapat mempertahankan pH larutan
apabila ditambahkan sedikit asam atau basa. Pada dasarnya larutan penyangga ini terjadi karena
adanya campuran asam lemah dengan basa konjugasinya (dalam garam) atau campuran basa
lemah dengan asam konjugasinya (dalam garam).
Larutan penyangga asam adalah larutan yang terbentuk dari asam lemah dengan basa
konjugasinya. Larutan penyangga asam ini berfungsi untuk mempertahankan pH tetap pada
kondisi asam (pH < 7). Contohnya seperti asam lemah CH3COOH dengan basa konjugasi
CH3COO–.
Larutan penyangga basa adalah larutan yang terbentuk dari basa lemah dengan asam
konjugasinya. Larutan penyangga basa ini berfungsi untuk mempertahankan pH tetap pada
kondisi basa (pH > 7). Contohnya seperti campuran basa lemah NH4OH dengan asam konjugasi
NH4+.
Cara kerja larutan penyangga ini yaitu di dalam larutan penyangga terdapat asam/basa dan
asam/basa konjugasi. Hal tersebut akan membentuk kesetimbangan ion di dalam air.
Kesetimbangan ion tersebutlah yang membuat larutan penyangga mampu mempertahankan pH
saat ditambah sedikit asam maupun basa.
Jika terjadi campuran asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO–, ketika ditambahkan
sedikit asam, maka ion H+ pada CH3COOH akan bereaksi dengan ion negatif pada CH3COO–.
Jika terjadi campuran basa lemah NH4OH dan basa konjugasi NH4+, ketika ditambahkan sedikit
basa, maka ion OH– pada NH4OH akan bereaksi dengan ion positif pada NH4+.
Rumus Umum Larutan Penyangga
Keterangan:
Ka = konstanta ionisasi asam lemah
Keterangan:
Kb = konstanta ionisasi basa lemah
Valensi yang dimaksud dalam larutan penyangga adalah jumlah ion yang terdapat pada
asam/basa konjugasi. Maka valensi pada larutan penyangga terfokus pada garam yang terbentuk.
Pada campuran asam lemah CH3COOH dengan KOH membentuk garam CH3COOK.
CH3COOH + KOH → CH3COOK + H2O
Pada garam yang terbentuk (CH3COOK) didapat jumlah ion pada basa konjugasi (CH3COO–)
adalah 1. Maka valensinya adalah 1.
Pada campuran basa lemah NH4OH dengan HCl membentuk garam NH4Cl.
NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
Pada garam yang terbentuk (NH4Cl) didapat jumlah ion pada asam konjugasi (NH4+) adalah 1.
Maka valensinya adalah 1.
Pada campuran asam lemah CH3COOH dengan Ba(OH)2 membentuk garam (CH3COO)2Ba.
CH3COOH + Ba(OH)2 → (CH3COO)2Ba + H2O
Pada garam yang terbentuk ((CH3COO)2Ba) didapat jumlah ion pada basa konjugasi (CH3COO–)
adalah 2. Maka valensinya adalah 2.
Pada campuran basa lemah NH4OH dengan H2SO4 membentuk garam (NH4)2SO4.
NH4OH + HCl → (NH4)2SO4 + H2O
Pada garam yang terbentuk ((NH4)2SO4) didapat jumlah ion pada asam konjugasi (NH4+) adalah
2. Maka valensinya adalah 2.
Keterangan:
Ka = konstanta ionisasi asam lemah
Keterangan:
Kb = konstanta ionisasi basa lemah
Soal 1
Penyelesaian:
Mol = M x V
Mol CH3COOH = 50 x 0,1 = 5 mmol = 5 x 10-3 mol
Mol CH3COONa = 50 x 0,1 = 5 mmol = 5 x 10-3 mol
Penyelesaian:
Mol = M x V
Mol NH4OH = 50 x 0,1 = 5 mmol = 5 x 10-3 mol
Mol NH4Cl = 100 x 0,1 = 10 mmol = 10 x 10-3 mol
Soal 3
Penyelesaian:
Pada garam yang terbentuk ((NH4)2SO4) didapat jumlah ion pada asam konjugasi (NH4+) adalah
2. Maka valensinya adalah 2.
Mol = M x V
Mol NH4OH = 50 x 0,1 = 5 mmol = 5 x 10-3 mol
Mol (NH4)2SO4 = 100 x 0,1 = 10 mmol = 10 x 10-3 mol
Maka pH pada larutan penyangga basa adalah 8,4.
Soal 4
Tentukan pH larutan yang terbentuk pada campuran CH3COOH 0,5 mol dengan NaOH 0,2 mol.
(Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5).
Penyelesaian:
Pada garam yang terbentuk (CH3COONa) didapat jumlah ion pada asam konjugasi (CH3COO–)
adalah 1. Maka valensinya adalah 1.
Tentukan pH larutan yang terbentuk pada campuran NH4OH 0,6 mol dengan H2SO4 0,3 mol. (Kb
NH3 = 10-5).
Penyelesaian:
Pada garam yang terbentuk ((NH4)2SO4) didapat jumlah ion pada basa konjugasi (NH4+) adalah 2.
Maka valensinya adalah 2.
Soal 6.
Perhatikan campuran larutan berikut. Campuran di bawah ini yang merupakan larutan penyangga
adalah….
Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
HCN dan NaCN adalah campuran asam lemah dan garamnya (basa konjugasi). Sehingga dapat
digolongkan ke dalam campuran larutan penyangga.
Soal 7.
Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Soal 8.
Larutan yang pH-nya tetap atau tidak berubah apabila ditambah sedikit asam, sedikit basa atau
pengenceran adalah campuran dari senyawa-senyawa dengan konsentrasi yang sama dari….
A. HNO3 dan KNO3
B. HCOOH + HCOONa
C. CH3COONa + NaOH
D. H2SO4 dan Na2SO4
E. H2SO4 dan NaCl
Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Larutan penyangga adalah larutan yang pH-nya tetap atau tidak berubah apabila ditambah sedikit
asam, sedikit basa atau pengenceran. Yang termasuk larutan penyangga adalah campuran antara
HCOOH + HCOONa.
Campuran yang terdiri dari 100 mL HCN 0,1 M (Ka = 2 x 10-5) dan 100 mL KCN 0,2 M akan
memiliki pH sebesar….
A. 9 + log 2
B. 9 – log 2
C. 5 + log 2
D. 5
E. 5 – log 2
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Soal 10.
Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 200 mL larutan NH4OH 0,1 M dengan
100 mL larutan NH4Cl 0,1 M. pH larutan yang terjadi adalah…. (Diketahui Kb NH4OH = 1 x 10-
5
)
A. 9 + log 2
B. 9
C. 5 + log 2
D. 5
E. 5 – log 2
Kunci Jawaban: A
Pembahasan:
Soal-11.
Salah satu contoh larutan penyangga adalah larutan yang mengandung campuran...
A. HNO3 dan NaNO3
B. H2CO3 dan NaHCO3
C. NaOH dan NaCl
D. NH4OH dan HCl
E. CH3COOH dan NaOH
Pembahasan Soal-11:
Ciri campuran yang merupakan larutan penyangga, kombinasi asam lemah dengan kation dari
basa kuat atau kombinasi basa lemah dengan anion dari asam kuat. Selisih jumlah H tidak lebih
dari satu.
Soal-12.
Pembahasan Soal-12:
Soal-13.
A. 10 mL
B. 20 mL
C. 30 mL
D. 40 mL
E. 50 mL
Pembahasan Soal-13:
pH = 9 → pOH = 14–9 = 5
y = volume HCl
[NH3] = [NH4+]
20 – 0,2 y = 0,2 y
20 = 0,4 y
y = 20÷0,4
y = 50 mL
Jawaban yang tepat E.
Soal-14.
Jika 100 mL larutan HCl 0,1 M dicampurkan dengan 50 mL larutan NH3 0,3 M (Kb = 10–5),
maka pH larutan yang terjadi adalah ...
A. 9 + log 3
B. 9 + log 5
C. 9 – log 5
D. 8 – log 2
E. 8 + log 5
Pembahasan Soal-14:
pH = 14 – pOH
pH = 14 – (6 – log 5)
pH = 14 – 6 + log 5
pH = 8 + log 5
Soal-15.
Suatu larutan yang mengandung 0,1 mol asam asetat (Ka = 10–5) dan 0,01 mol natrium asetat
mempunyai pH sebesar ...
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
Pembahasan Soal-15:
Ka = 10–5 → pKa = 5
pH = pKa – log ([asam asetat]÷[natrium asetat])
pH = 5 – log (0,1 ÷ 0,01)
pH = 5 – log 10
pH = 5 – log 1
pH = 5 – 0
pH = 5
Soal-16.
Pembahasan Soal-16:
Nilai Ka dari asam lemahnya tidak harus sama dengan Kb basa konjugasinya
Soal-17.
Suatu larutan penyangga terdiri dari campuran asam asetat dengan garam Naasetat. Daya kerja
larutan penyangga paling besar (paling efisien) dengan ketentuan-ketentuan seperti di bawah
ini, kecuali ….
A. pH = pKa
B. konsentrasi asam = konsentrasi garamnya
C. log([garam]/[asam]) = 1
D. konsentrasi ion H+ = Ka
E. log([asam][garam]) = 0
Pembahasan Soal-17:
Soal-18.
Ke dalam 1 liter larutan asam asetat 0,1 M yang pH-nya 3, ditambahkan garam natrium asetat
supaya pH-nya menjadi dua kali semula. Jika Ka asam asetat = 10–5, maka garam natrium asetat
yang harus ditambahkan sebanyak ...
A. 1 mol
B. 0,1 mol
C. 0,01 mol
D. 0,001 mol
E. 0,0001 mol
Pembahasan Soal-18:
pH asam asetat (CH3COOH, asam lemah) mula-mula 3, pH dua kali semula = 2×3 = 6.
Ka = 10–5 → pKa = 5
pH setelah ditambah garam CH3COONa (natrium asetat) = 6
Soal-19.
Perbandingan volume CH3COOH 0,1 M (Ka = 10–5) dan NaOH 0,1 M yang harus dicampurkan
untuk membuat larutan bufer dengan pH = 6 adalah ...
A. 2:1
B. 1 : 10
C. 10 : 1
D. 11 : 1
E. 11 : 10
Pembahasan Soal-19:
Ini adalah perbandingan jumlah CH3COOH dengan CH3COONa. Konsentrasi CH3COOH dengan
NaOH masing-masing 0,1 M. Jadi perbandingan volume masing-masing dapat dihitung sebagai
berikut.
Jadi perbandingan volume CH3COOH dengan NaOH adalah 11 : 10.
Soal-20.
Pembahasan Soal-20: