Anda di halaman 1dari 16

Handout

Larutan Penyangga

Anggi Fatika Sari / 17303241014


Daftar Isi
Daftar Isi………………………………………………………………………………...2

Kompetensi……………………………………………………………………………. 3

Peta Konsep………………………………………………………………………….....4

Pendahuluan..………………………………………………………………………….5

Materi…………………………………………………………………………………...6

Pengertian Larutan Penyangga………………………………………………….6

Komposisi Larutan Penyangga………………………………………………….6

Pembuatan Larutan Penyangga…………………………………………………7

Kapasitas Larutan Penyangga…………………………………………………...8

Nilai pH Larutan Penyangga……………………………………………………8

Prinsip Kerja Larutan Penyangga………………………………………………11

Membuat Larutan Buffer dengan pH Spesifik………………………………...14

Larutan Penyangga dalam Kehidupan Sehari-hari…………………………..14

Daftar Pustaka………………………………………………………………………...15

2
Kompetensi Dasar :
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup
4.12 Membuat larutan penyangga dengan pH tertentu

Indikator :
3.12.1 Memahami definisi larutan penyangga

3.12.2 Menjelaskan jenis-jenis sistem larutan penyangga

3.12.3 Menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga

3.12.4 Menentukan nilai pH larutan penyangga

3.12.5 Memahami peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

Tujuan :
1. Siswa dapat memahamu definisi larutan penyangga
2. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis system larutan penyangga
3. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga
4. Siswa dapat menentukan nilai pH larutan penyangga
5. Siswa dapat memahami peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

3
Peta Konsep

NH
3 3

4
Pendahuluan
Pernahkah kalian disuntik?

Jika pernah, tahukah kalian jika


proses menyuntik itu nama
lainnya injeksi intravena yakni
memasukkan suatu cairan ke
dalam darah melalui pembuluh
vena.

Darah merupakan cairan dalam tubuh kita yang memiliki kisaran pH 7,0 – 7,8. Apabila
pH darah di luar nilai tersebut akan berakibat fatal bagi tubuh. Maka pernahkah kalian
bertanya berapa pH cairan yang disuntikkan dalam tubuh kalian? Kira-kira bagaimana
pengaruhnya terhadap pH darah kalian?

Ternyata cairan untuk injeksi intravena atau cairan untuk menyuntik tersebut harus
mengandung system buffer untuk mempertahankan pH darah yang benar.

Selain itu, beruntungnya dalam darah kita terdapat sistem penyangga yang dapat
mempertahankan pH darah agar tetap pada kisaran pH.

Lantas bagaimana kerja sistem penyangga tersebut? Mari kita simak pembahasan
selanjutnya!

5
Materi
A. Pengertian Larutan Penyangga
Larutan buffer/dapar/penyangga adalah suatu larutan yang dapat
mempertahankan pH larutan apabila ditambahkan sedikit asam atau basa atau
dilakukan proses pengenceran. Mengapa bisa demikian? Karena di dalam larutan
penyangga terdapat komponen asam yang mampu menahan kenaikan pH secara
berlebih dan komponen basa yang mampu menahan penurunan pH secara berlebih.
Larutan penyangga terjadi karena adanya campuran asam lemah dengan basa
konjugasinya (dalam garam) atau basa lemah dengan asam konjugasinya
(dalam garam).

B. Komposisi Larutan Penyangga


a) Larutan Penyangga Asam
Larutan penyangga asam adalah larutan yang terbentuk dari asam
lemah (HA) dengan basa konjugasinya (ion A-). Larutan penyangga ini
berfungsi untuk mempertahankan pH pada kondisi asam (pH < 7).
Adapun contoh larutan penyangga asam adalah campuran antara CH3COOH dan
CH3COONa.

CH3COOH + NaOH  NaCH3COO + H2O

NA+ CH3COO-

CH3COOH + CH3COO  larutan penyangga asam

Tabel komponen pembentuk buffer asam

Buffer Asam
Garam Pembentuk basa konjugasi
Asam Lemah Basa Konjugasi
CH3COOH CH3COO- CH3COONa, (CH3COO)2Ca,
(CH3COO)3Al
HCOOH HCOO- HCOONa, (HCOO)2Ca, (HCOO)3Al
H3PO4 H3PO4- NaH2PO4
H3PO4- H3PO42- Na2HPO4
H3PO42- PO43- Na3PO4
HCO3- CO32- NaHCO3, Ca(HCO3)2
HNO2 NO2- NaNO2
HCN CN- NaCN
HF F- NaF

6
b) Larutan Penyangga Basa
Larutan penyangga basa adalah larutan yang terbentuk dari basa
lemah (H) dengan asam konjugasinya (BH+). Larutan ini berfungsi untuk
mempertahankan pH pada kondisi basa (pH > 7).
Adapun contoh larutan penyangga basa adalah campuran antara NH 3
danNH4Br.

NH3 + HBr  NH4Br

NH4+ Br

NH3 + NH4+  larutan penyangga basa

Tabel komponen pembentuk buffer basa


Buffer basa
Basa lemah Asam Garam Pembentuk asam konjugasi
Konjugasi
NH3 NH4+ NH4Cl, NH4NO3, (NH4)2SO4

C. Pembuatan Larutan Penyangga


Seperti pembahasan sebelumnya, bahwa larutan penyangga dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu larutan penyangga asam dan basa. Berikut ini akan
dijabarkan tentang proses pembuatan keduanya.

1. Pembuatan larutan penyangga asam


Larutan penyangga asam terdiri dari asam lemah dan basa konjugasi.
Untuk membuat larutan ini, hal yang harus dilakukan adalah mencampurkan
asam lemah dan garamnya (cara tidak langsung) atau bisa juga dengan
mencampurkan asam lemah berlebih dengan basa kuat (cara langsung).
2. Pembuatan larutan penyangga basa
Larutan penyangga basa terdiri dari basa lemah dan asam konjugasinya.
Untuk membuat larutan ini, hal yang harus dilakukan adalah mencampurkan
basa lemah dan garamnya (cara tidak langsung) atau bisa juga dengan
mencampurkan basa lemah berlebih dengan asam kuat (cara langsung).
7
D. Kapasitas Larutan Penyangga
Pada dasarnya, larutan penyangga memegang peranan penting untuk
mempertahankan pH dalam rentang tertentu. Artinya, semakin besar
kemampuan larutan penyangga untuk mempertahankan pH, semakin baik pula
kualitasnya. Nah, kemampuan larutan penyangga untuk mempertahankan pH
inilah yang disebut sebagai kapasitas larutan penyangga. Kapasitas larutan
penyangga bergantung pada jumlah asam dan basa konjugat yang menyusun
penyangga tersebut. Faktor yang memengaruhi kapasitas larutan penyangga
dijelaskan berikut ini :
1. Jumlah mol
Semakin besar jumlah mol asam/basa dan asam konjugasi/basa konjugasi,
semakin besar pula kemampuan larutan untuk mempertahankan pH.
Contohnya, 2 mol CH3COOH dan 2 mol CH3COONa memiliki kapasitas
larutan penyangga lebih besar daripada 1 mol CH3COOH dan 1 mol
CH3COONa.
2. Perbandingan jumlah mol
Perbandingan jumlah mol juga memegang peranan penting untuk
menentukan kapasitas larutan penyangga. Semakin besar perbandingannya,
semakin baik sifat larutan penyangga tersebut. Sebagai contoh, yaitu kapasitas
larutan penyangga 1 mol CH3COOH dan 1 mol CH3COONa lebih besar
daripada 1 mol CH3COOH dan 2 mol CH3COONa. Hal itu dikarenakan
perbandingan jumlah 1 mol CH3COOH dan 1 mol CH3COONa adalah 1 :
1(bernilai 1), sedangkan 1 mol CH3COOH dan 2 mol CH3COONa adalah 1 : 2
(bernilai 0,5).

E. Nilai pH Larutan Penyangga


a) PH Larutan Penyangga Asam
Perhatikan larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dengan
NaCH3COO. Asam asetat akan mengion sebagian menurut persamaan
kesetimbangan:
CH3COOH(aq)  CH3COO-(aq) + H+(aq)
sedangkan natrium asetat akan mengion sempurna menurut persamaan
reaksi:
NaCH3COO(aq)  Na+ (aq) + CH3COO- (aq)

Pada larutan penyangga asam, konsentrasi ion H + dalam larutan dapat


diketahui dengan menggunakan rumus:

[CH3COOH]
[H+] = Ka . [CH3COO−]

8
Secara umum dapat dituliskan :

a
[H+] = Ka .
g

Keterangan :
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasinya (garam)

Sementara pH dapat dihitung dengan :

a a
pH = -log (Ka . g ) atau pH = pKa – log g

Contoh Soal

Hitung pH larutan penyangga yang dibuat dari campuran 100 mL larutan


CH3COOH 0,1 M dengan 200 mL larutan CH3COONa. (Ka CH3COOH = 10-5).
Jawab :

CH3COOH = 100 mL x 0,1 mol/L


= 10 mmol (asam)
CH3COONa = 200 mL x 0,1 mol/L
= 20 mmol
CH3COO- = 20 mmol (basa konjugasi)

a 10
[H+] = Ka . = 10-5 x
g 20
=5x 10-6
pH = - log 5 x 10-6
= 6 – log 5

9
b) PH Larutan Penyangga Basa
Perhatikan larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4Br. Dalam
larutan, NH3 akan mengion menurut reaksi
kesetimbangan:
NH3(aq) + H2O(l) ↔ NH4+(aq) + OH-(aq)

sedangkan NH4Br akan mengion sempurna menurut reaksi:

NH4Br(aq) → NH4+(aq) + Br-(aq)


pada larutan penyangga basa, konsentrasi ion OH- dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus:
[NH3]
[OH-] = Kb . [NH4+]
Secara umum dituliskan :

b
[OH-] = Kb . g
Keterangan :
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
b = jumlah mol basa lemah
g = jumlah mol asam konjugasinya (garam)

Sementara pH dapat dihitung dengan :

b b
pOH = - log (Kb . ) atau pOH = pKb – log
g g

pH = 14 – log pOH

Contoh Soal
Di dalam 1 L larutan terdapat 0,01 mol NH 3 dan 0,02 mol NH4+ yang berasal dari
Kristal (NH4)2SO4. Jika Kb NH3 = 10-5 , hitunglah pH larutan tersebut.
Jawab :
b 0,01
[OH-] = Kb . = 10-5 x
g 0,02
=5x 10-6
pOH = - log 5 x 10-6
= 6 – log 5
pH = 14 – ( 6 – log 5)
= 8 + log 5

10
F. Prinsip Kerja Larutan Penyangga

Pada dasarnya , suatu larutan penyangga yang tersusun dari asam lemah
dan basa konjugasinya adalah suatu sistem kesetimbangan ion di dalam air yang
melibatkan adanya kesetimbangan air dan kesetimbangan asam lemah. Di
samping itu, terdapat ion basa konjugasi yang berasal dari garam atau hasil reaksi
antara asam lemah dengan suatu basa kuat. Kesetimbangan ion itulah yang
nantinya membuat larutan penyangga bisa bertahan pada rentang pH tertentu
saat ditambahkan sedikit asam atau basa. Contohnya sebagai berikut.

1. Jika di dalam campuran asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi


CH3COO– ditambahkan sedikit asam, maka ion H+akan bereaksi dengan
ion negatif dari basa konjugasi CH3COO–. Akibatnya, penambahan asam
tersebut tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan.
2. Jika di dalam campuran basa lemah NH 4OH dan asam konjugasi
NH4+ditambahkan sedikit basa, maka ion OH– akan bereaksi dengan ion
positif dari asam konjugasi NH4+. Akibatnya, penambahan basa tersebut
tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan.

Penambahan larutan asam atau basa ke dalam suatu larutan penyangga


dalam batas-batas tertentu, pH larutan penyangganya dapat dipertahankan. Akan
tetapi penambahan atau pengenceran berlebihan tetap akan menyebabkan
perubahan pH larutan penyangga.

11
Berikut ini adalah gambar bagaimana buffer bekerja :

Buffer setelah Buffer dg basa konjugat Buffer setelah basa


asam ditambahkan dan asam dalam ditambahkan
konsentrasi yang sama

Tambahkan asam Tambahkan basa

H3O+ OH-
CH3COO- CH3COOH CH3COO- CH3COOH
CH3COO- CH3COOH
H H
H

CH3COO- + H3O+ CH3COOH + H2O CH3COO-H+ H2O CH3COO- + H2O

Ion asetat, basa konjugat dari asam asetat, bertindak sebagai


penampung (sink) proton bila asam kuat ditambahkan. Dengan
cara ini, rasio (basa konjugat) dapat dijaga hampir konstan
sehingga hanya ada sedikit perubahan pH. Sama halnya, asam
asetat bertindak sebagai donor proton bila basa kuat
ditambahkan, mempertahankan rasio (basa konjugat) / (asam)
hampir konstan dan meminimkan perubahan pH.

12
Contoh Soal

Di dalam 1 liter larutan penyangga yang mengandung 0,1 M CH 3COOH dan 0,1 M
CH3COO- ditambahkan 10 mL larutan HCl 0,1 M. Jika Ka CH3COOH = 10-5 , hitunglah pH
larutan penyangga tersebut sebelum dan sesudah ditambahkan HCl.

Jawab :

a. Sebelum ditambahkan HCl


[CH3COOH]
[H+] = Ka . [CH3COO−]
[0,1]
= 10-5 . [0,1]
= 10-5
pH = - log [H+]
= - log 10-5
=5

b. Sesudah ditambahkan HCl


Jumlah mol sebelum ditambah HCl :
CH3COOH = 0,1 mol/L X 1 L
= 0,1 mol
CH3COO - = 0,1 mol/L X 1 L
= 0,1 mol
HCl yang ditambahkan = 0,1 mol/L X 0,01 L
= 0,001 mol
Jumlah mol ion H + = 0,001 mol
Pada penambahan HCl, maka ion H+ dari HCl akan bereaksi dengan ion
CH3COO-
CH3COO- + H+  CH3COOH
Jumlah mol sesudah ditambah HCl :
CH3COOH = (0,1 + 0,001) mol
= 0,101 mol
CH3COO - = (0,1 – 0,001) mol
= 0,099 mol
Sehingga :
[0,101]
[H+] = 10-5 . [0,099]
= 1,02 X 10-5
pH = - log [H+]
= - log 1,02 X 10-5
= 5 – log 1,02
= 4,99
Perunbahan pH yang terjadi sebesar = 0,01
13
G. Membuat Larutan Buffer dengan pH tertentu
Apabila kita menginginkan membuat larutan buffer atau larutan
penyangga dengan pH tertntu, bagaimana caranya?
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap larutan penyangga mempunyai
efektivitas penyangga pada pH tertentu. Untuk menjadi larutan penyangga yang
efektif, umumnya perbandingan konsentrasi asam lemah dengan basa
konjugasinya mendekati 1. Demikian pula pada larutan penyangga basa lemah
dengan asam konjugasinya.
Berikut adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk membuat larutan
buffer dengan pH tertentu :
Pilih satu asam lemah dengan pKa
mendekati pH yang diinginkan

Hitung rasio yang diperlukan

[basa konjugasi]
[asam]
Untuk menghasilkan pH yang
diinginkan

Hitung konsentrasi basa konjugat dan


asam yang diperlukan

Sebagai contoh, larutan penyangga CH3COOH dengan CH3COO- paling baik


untuk membuat larutan penyangga yang mempunyai pH = 5 sebab nilai Ka
CH3COOH = 10-5.

H. Larutan Penyangga dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Mempertahankan pH dalam darah


Sebagai zat transportasi di dalam tubuh, darah memegang peranan penting
dalam sistem metabolisme, khususnya pengangkutan oksigen dan
karbondioksida. Oleh karena itu, darah harus selalu berada pada pH tertentu,
yaitu 7,4. Untuk mempertahankan pH tersebut, di dalam darah terdapat
beberapa jenis larutan penyangga, contohnya larutan penyangga karbonat,
larutan penyangga hemoglobin, dan larutan penyangga fosfat.

14
2. Larutan penyangga di dalam air ludah
Makanan yang masuk ke dalam mulut, tentu akan memengaruhi tingkat
keasaman di dalamnya. Kadar pH di dalam mulut harus selalu konstan agar
tidak merusak email gigi, yaitu pada kisaran 6,8. Jika mulut berada pada
kondisi yang terlalu asam, maka email gigi akan terkikis sedikit demi sedikit.
Akibatnya, kuman-kuman bisa dengan mudah masuk ke dalam gigi. Untuk
mempertahankan pH tersebut, air ludah akan mengeluarkan larutan
penyangga fosfat. Larutan penyangga ini bisa menetralkan asam sisa-sisa
makanan.

3. Menjaga keseimbangan pH pada tanaman


Beberapa tahun terakhir, masyarakat mulai beralih menggunakan sistem
hidroponik untuk menanam berbagai jenis tanaman. Saat menerapkan
hidroponik, media tumbuh yang digunakan bukanlah tanah, tetapi air.
Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika berada pada pH
tertentu. Nah, untuk mempertahankan agar pH tanaman konstan dalam media
air, dibutuhkanlah suatu larutan penyangga.

Ayo Berpikir!

Saat kita mandi lalu tidak sengaja air


sabun masuk ke mata kita, kenapa
mata kita menjadi perih?

Lalu ketika kita memberikan obat


tetes mata, mata kita menjadi tidak
perih lagi?

Bisakah kalian menjelaskannya


kaitannya dengan larutan
penyangga? Zat apakah yang ada
dalam obat tetes mata?

15
Daftar Pustaka
Chang, Raymond.2004.Kimia Dasar : Konsep-konsep Inti Jilid 2. Jakarta : Penerbit
Erlangga.

Mulyanti, Siti.2017.Kimia Dasar (Jilid 2). Bandung : CV Alfabeta.

Petrucci, Ralph.2008.Kimia Dasar :Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern Edisi


Kesembilan Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan


Matematika dan Ilmu Alam. Surakarta: Penerbit Erlangga.

Tim Penyusun MIPA,2015. Kimia Mata Pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam SMA/MA Kelas XI Semester 2. Klaten : CV. Viva Pakarindo.

Tim Tentor EMC, 2016. The King Mentor Cerdik Kimia SMA Kelas X, XI, XII. Bantul :
Tim EMC.

www.quipper.com diakses pada kamis, 20 Februari 2020 pukul 13.39 WIB

www.ruangguru.com diakses pada Kamis 20 Februari 2020 pukul 16.32 WIB

www.gurupendidikan.co.id diakses pada Kamis 20 februari 2020 13.39 WIB

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4431093/kesehatan-wanita-makan-
sabun-di-probolinggo-diobservasi diakses pada Kamis, 27 Februari 2020 pukul
12.55 WIB

16

Anda mungkin juga menyukai