Disusu oleh:
Tika Eka Fitri, S.Pd.
2216610
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama Guru : Tika Eka Fitri, S.Pd.
Jenjang : SMA
Satuan Pendidikan : SMAS Laboratorium Percontohan UPI
Kelas :X
Tahun Ajaran : 2022-2023
Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit (1 pertemuan)
2. Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan fenomena sesuai
kaidah kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam kehidupan sehari hari;
menerapkan konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan termasuk menjelaskan fenomena
pemanasan global; menuliskan reaksi kimia dan menerapkan hukum-hukum dasar kimia;
memahami struktur atom dan aplikasinya dalam nanoteknologi.
3. Kompetensi Awal
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran dalam modul ini, peserta didik mampu
menjelaskan apa dimaksud unsur, senyawa, campuran. Peserta juga dapat menentukan
konfigurasi elektron suatu unsur dan letak unsur tersebut pada tabel periodik unsur.
7. Model Pembelajaran
Pembelajaran : Tatap Muka
Metode : Diskusi dan Tanya jawab
Model Pembelajaran : RADEC (Read, Answer. Discuss, Explain, Create)
B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menjelaskan kecenderungan unsur untuk membentuk ikatan
kovalen tunggal, kovalen rangkap dua, kovalen rangkap tiga, dan kovalen koordinasi
b. Peserta didik dapat membandingkan ikatan ion dan ikatan kovalen berdasarkan ciri
dan strukturnya
c. Peserta didik dapat menjelaskan tentang kepolaran senyawa
Elemen CP yang dituju:
Pemahaman Sains
Keterampilan Proses
2. Pengetahuan Prasyarat
a. Peserta didik dapat membedakan unsur, senyawa, dan campuran.
b. Peserta didik dapat menuliskan lambang unsur
c. Peserta didik dapat menentukan letak unsur (golongan dan periode) dalam tabel
periodik unsur.
d. Peserta didik dapat menuliskan konfigurasi elektron suatu atom dan menentukan
elektron valensi.
e. Peserta didik mengenal aturan duplet dan oktet
f. Peserta didik mengenal golongan unsur logam dan nonlogam.
g. Peserta didik mengetahui tentang konsep ikatan ion.
Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)
a. Pemahaman Bermakna
Pendidik dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa semua benda di
alam tersusun dari atom-atom yang saling berikatan. Ikatan tersebut ada yang bersifat
kuat dan ada yang bersifat lemah, ada yang menimbulkan sifat konduktor dan isolator,
ada yang bersifat ionik dan kovalen.
b. Pertanyaan Pemantik
Apa rumus molekul air?
Bagaimana unsur H (hidrogen) dan O (oksigen) dapat bergabung?
Termasuk ikatan apakah molekul air itu?
Apa saja jenis-jenis ikatan dalam kimia?
Nama : ………………………………………………………………
No. Absen/Kelas : ………………………………………………………………
Panduan Penggunaan LKPD :
i. Baca dan pahami petunjuk serta langkah kegiatan dengan cermat!
ii. Lakukan langkah-langkah secara runtut!
iii. Kerjakan sendiri dengan mencari sumber jawaban di buku paket IPA Kimia atau internet!
iv. Presentasikan di depan kelas hasil jawabannya!
IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan
elektron. Pasangan elektron berasal dari masing-masing atom yang berikatan. Ikatan kovalen
dibagi menjadi ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap
tiga dan ikatan kovalen koordinasi.
Diskusikan dengan teman satu kelompok setelah mengamati dan memahami video pembelajaran,
bagaimana suatu senyawa dapat berikatan menjadi ikatan kovalen tunggal, kovalen rangkap dua,
dan kovalen rangkap tiga? Gambarkan ikatan kovalen yang terjadi pada senyawa Cl2, senyawa
O2, dan senyawa N2 dengan menggunakan lambang lewis dan tuliskan rumus strukturnya!
Jawaban :
Lembar Observasi Sikap
Beri tanda centang () pada aspek yang muncul!
Skor = 3
10 Ne : 2 8
18 Ar : 2 8 8
36 Kr : 2 8 18 8
54 Xe : 2 8 18 18 8
Dari konfigurasi elektron tersebut, Kossel dan Lewis membuat kesimpulan bahwa
konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bila jumlah elektron terluarnya 2 (duplet)
atau 8 (oktet). Untuk mencapai keadaan stabil seperti gas mulia, maka atom-atom
membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia. Untuk membentuk konfigurasi
elektron seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau
membentuk pasangan elektron bersama.
B. Ikatan Ion
Pembentukan Ion, Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau
mengikat elektron. Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya
atom-atom dari unsur golongan IA dan IIA dalam sistem periodik unsur, akan
mempunyai kecenderungan untuk melepaskan elektronnya, sedangkan atom-atom
yang mempunyai afinitas elektron yang besar, misalnya atom-atom unsur golongan
VIA dan VIIA dalam sistem periodik unsur akan cenderung mengikat elektron.
Atom 11Na : 2 8 1 (konfigurasi elektron tidak stabil) Agar stabil, atom Na melepas
sebuah elektronnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ne
(konfigurasi elektron 10Ne: 2 8).
11Na → Na+
+ e- ( 2 8
1)(28)
Proses pembentukan ion positif (ionisasi) tersebut mudah terjadi karena atom Na
mempunyai energi ionisasi yang rendah. Atom 17Cl : 2 8 7 (konfigurasi elektron
tidak stabil) Agar stabil, cara yang memungkinkan adalah menjadikan konfigurasi
elektron seperti 18Ar: 2 8 8 dengan mengikat sebuah elektron. Sehingga atom Cl
menjadi ion Cl-
17Cl + e- →
Cl- ( 2 8 7)
(2 8 8)
Senyawa ion membentuk kristal yang besar dari beberapa ion positif dan beberapa
ion negatif dengan struktur tertentu.
Beberapa sifat senyawa ion antara lain:
1. Kristalnya keras tetapi rapuh Ketika senyawa ion dipukul, maka terjadi
pergeseran posisi ion positif dan negatif, dari yang semula berselang-seling
menjadi berhadapan langsung. Hal ini menyebabkan ion positif bertemu muka
dengan ion positif dan terjadi gaya tolak-menolak. Inilah yang menyebabkan
kristal senyawa ion bersifat rapuh.
2. Mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi Hal ini disebabkan karena
kuatnya gaya elektrostatis yang ditimbulkan antara ion positif dan ion negatif.
3. Mudah larut di dalam air Ketika senya ion dimasukkan ke dalam air, maka
molekul- molekul air akan menyusup di antara ion positif dan ion negatif
sehingga gaya tarik- menarik elektrostatis dari ion positif dan ion negatif akan
melemah, dan akhirnya terpecah.
4. Dapat menghantarkan arus listrik Ion positif dan ion negatif apabila bergerak
dapat membawa muatan listrik. Apabila senyawa ion terpecah menjadi ion
positif dan ion negatif serta dapat bergerak secara leluasa, maka senyawa ion
dalam keadaan cair dan larutan dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya
dapat bergerak secara bebas. Akan tetapi dalam keadaan padat, senyawa ion
tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak.
C. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi antara dua atau lebih atom non logam
dengan pemakaian elektron secara bersama. Kedua atom yang berikatan akan tertarik
pada pasangan elektron yang sama. Misalnya ikatan pada molekul H2.
Aturan Duplet Konfigurasi elektron stabil dengan jumlah dua elektron pada kulit
terluar (elektron valensi = 2)
Aturan Oktet Konfigurasi elektron stabil dengan jumlah delapan elektron pada
kulit terluar (elektron valensi = 8)
Ikatan ion Ikatan kimia yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik
elektrostatis antara ion positif dengan ion negative dalam suatu
senyawa kimia.
Struktur lewis Diagram yang menunjukkan ikatan antara atom-atom suatu molekul
dengan pasangan elektron sunyi yang mungkin ada dalam molekul.
Ikatan Ikatan yang terjadi antara atom-atom yang bergabung
kovalen membentuk senyawa kimia dengan cara memakai pasangan
elektron bersama.
Ikatan Ikatan kovalen antara atom-atom, namun pasangan elektron yang
kovalen dipakai Bersama berasal dari salah satu atom.
koordinasi
Ikatan Ikatan kovalen yang melibatkan dua pasang elektron untuk dipakai
kovalen bersama.
rangkap dua
Ikatan Ikatan kovalen yang melibatkan tiga pasang elektron untuk dipakai
kovalen bersama.
rangkap tiga
Daftar Pustaka
Murdika, M., Mohammad Wijaya., dan Sugiarti. 2018. Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas Xmia-3 Sman 1 Tanete Rilau (Studi
Pada Materi Pokok Ikatan Kimia Dan Bentuk Geometri). Diakses melalui
https://ojs.unm.ac.id/chemica/article/view/6647 pada tanggal 11 Februari
2023.
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Warlina, Lina. 2016. Modul Kimia dasar I . Jakarta: Universitas Terbuka.
Watanabe-Crockett, Lee. 2018. 10 Self-Reflective Questions Teachers Can Debrief
With Every Day. Diakses melalui
https://wabisabilearning.com/blogs/mindfulness-wellbeing/reflective-
questions-teachers pada 11 Februari 2023