Anda di halaman 1dari 19

MODUL AJAR

IKATAN KIMIA (IKATAN KOVALEN)

Dosen Pembimbing Lapangan : Prof. Dr. Wahyu Sopandi, M.Pd.


Guru Pamong : Dra Susy Lestiyani

Disusu oleh:
Tika Eka Fitri, S.Pd.
2216610

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2023
MODUL AJAR - IKATAN KIMIA
oleh: Tika Eka Fitri

A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama Guru : Tika Eka Fitri, S.Pd.
Jenjang : SMA
Satuan Pendidikan : SMAS Laboratorium Percontohan UPI
Kelas :X
Tahun Ajaran : 2022-2023
Alokasi Waktu : 2 JP x 40 menit (1 pertemuan)

2. Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan fenomena sesuai
kaidah kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam kehidupan sehari hari;
menerapkan konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan termasuk menjelaskan fenomena
pemanasan global; menuliskan reaksi kimia dan menerapkan hukum-hukum dasar kimia;
memahami struktur atom dan aplikasinya dalam nanoteknologi.

3. Kompetensi Awal
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran dalam modul ini, peserta didik mampu
menjelaskan apa dimaksud unsur, senyawa, campuran. Peserta juga dapat menentukan
konfigurasi elektron suatu unsur dan letak unsur tersebut pada tabel periodik unsur.

4. Profil Pelajar Pancasila


 Bernalar Kritis : Peserta didik memiliki kemampuan memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi
pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
 Mandiri : Peserta didik memiliki kemampuan mengelola pikiran, perasaan, dan
tindakannya agar tetap optimal untuk mencapai tujuan pengembangan diri dan
prestasinya
 Gotong Royong : Peserta didik memiliki kemampuan untuk berkolaborasi, memiliki
kepedulian dan berbagi dengan sukarela agar kegiatan belajar lancar dan mudah
dipahami.
 Kreatif : Peserta didik mengekplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dengan
menggunakan berbagai perspektif.

5. Sarana dan Prasarana


 LKPD
 Video pembelajaran ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga
 Video pembelajaran ikatan kovalen koordinasi
 Gadget/Tablet/Laptop, Jaringan Internet, media dot pembelajaran ikatan kimia
 Buku Paket Peserta Didik dan Alat Tulis

6. Target Peserta Didik


Modul ini dapat digunakan oleh peserta didik regular, peserta didik yang cerdas
istimewa dan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Sekolah dengan teknologi
dan akses internet yang baik akan lebih diuntungkan dalam pembelajaran di modul ini,
namun tetap bisa digunakan pada sekolah yang tidak memiliki akses internet. Umumnya
modul ini menjabarkan kegiatan pembelajaran tatap muka namun dapat di modifikasi
untuk pembelajaran online dalam jaringan sesuai kreatifitas guru.

7. Model Pembelajaran
Pembelajaran : Tatap Muka
Metode : Diskusi dan Tanya jawab
Model Pembelajaran : RADEC (Read, Answer. Discuss, Explain, Create)

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menjelaskan kecenderungan unsur untuk membentuk ikatan
kovalen tunggal, kovalen rangkap dua, kovalen rangkap tiga, dan kovalen koordinasi
b. Peserta didik dapat membandingkan ikatan ion dan ikatan kovalen berdasarkan ciri
dan strukturnya
c. Peserta didik dapat menjelaskan tentang kepolaran senyawa
Elemen CP yang dituju:
 Pemahaman Sains
 Keterampilan Proses

2. Pengetahuan Prasyarat
a. Peserta didik dapat membedakan unsur, senyawa, dan campuran.
b. Peserta didik dapat menuliskan lambang unsur
c. Peserta didik dapat menentukan letak unsur (golongan dan periode) dalam tabel
periodik unsur.
d. Peserta didik dapat menuliskan konfigurasi elektron suatu atom dan menentukan
elektron valensi.
e. Peserta didik mengenal aturan duplet dan oktet
f. Peserta didik mengenal golongan unsur logam dan nonlogam.
g. Peserta didik mengetahui tentang konsep ikatan ion.
 Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)
a. Pemahaman Bermakna
Pendidik dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa semua benda di
alam tersusun dari atom-atom yang saling berikatan. Ikatan tersebut ada yang bersifat
kuat dan ada yang bersifat lemah, ada yang menimbulkan sifat konduktor dan isolator,
ada yang bersifat ionik dan kovalen.
b. Pertanyaan Pemantik
 Apa rumus molekul air?
 Bagaimana unsur H (hidrogen) dan O (oksigen) dapat bergabung?
 Termasuk ikatan apakah molekul air itu?
 Apa saja jenis-jenis ikatan dalam kimia?

Ikatan Kovalen, Kovalen Koordinasi, dan Kepolaran senyawa – 2 JP ( 2 x 40 menit)


Tahapan Alokasi
Sintaks model Kegiatan Pembelajaran
waktu
pembelajaran
Kegiatan sebelum pembelajaran tatap muka di kelas
Read  Guru mengarahkan siswa untuk membaca bahan bacaan Tidak ada
(Membaca) mengenai ikatan kovalen, kovalen koordinasi dan kepolaran
senyawa
 Siswa membaca bahan bacaan yang ditugaskan guru
(kegiatan ini dilakukan di rumah)
 Guru mengarahkan siswa untuk menonton dan mengamati
video pembelajaran tentang ikatan kovalen dan ikatan
kovalen koordinasi, berikut link video pembelajaran yang
digunakan:
Video Ikatan Kovalen:
https://www.youtube.com/watch?v=LkAykOv1foc
Video Ikatan Kovalen Koordinasi:
https://www.youtube.com/watch?v=0fCUwiwLudE
 Siswa menyimak video yang diberikan guru (Kegiatan ini
dilakukan di rumah)
Answer  Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan LKPD yang Tidak ada
diberikan mengenai ikatan kovalen tunggal, rangkap dua,
(Menjawab)
rangkap tiga, dan ikatan kovalen koordinasi.
 Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam
LKPD (Kegiatan ini dikerjakan di rumah)
Kegiatan Pendahuluan: 5 menit
 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian
menanyakan kabar siswa. (beriman bertaqwa kepada Tuhan YME &
berakhlak mulia)
 Guru meminta ketua kelas memimpin berdoa untuk memulai
pembelajaran. (beriman bertaqwa kepada Tuhan YME & berakhlak
mulia)
 Guru mengecek kehadiran siswa dengan membacakan daftar nama
siswa.
 Guru memberikan apersepsi dengan bertanya
“Masih ingatkah kalian mengenai kestabilan unsur dan ikatan ion?”
(bernalar kritis)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu siswa dapat
menjelaskan kecenderungan unsur untuk membentuk ikatan kovalen
tunggal, kovalen rangkap dua, kovalen rangkap tiga, dan kovalen koordinasi
serta dapat menjelasakan tentang kepolaran senyawa.
 Guru mengondisikan siswa ke dalam 6 kelompok, dan menanyakan terkait
tugas membaca dan menyimak video pembelajaran tentang ikatan kovalen
dan kovalen koordinasi.
Discuss  Siswa secara berkelompok mendiskusikan dan menyepakati 20 menit
terkait jawaban LKPD yang telah dikerjakan oleh masing-
(Berdiskusi)
masing anggota kelompok.
 Guru memberi pendampingan selama proses diskusi
berlangsung.
 Setiap siswa mencatat hal-hal penting selama proses diskusi
dan menuliskan hasil pekerjaannya pada lembar LKPD.
Explain  Setiap kelompok bergantian melaporkan hasil diskusinya 25 menit
dalam bentuk presentasi di depan kelas
(Menjelaskan)
 Guru meminta dari kelompok lain untuk memberikan
apresiasi, saran, pertanyaan dan masukan untuk kelompok
yang sedang presentasi
 Peserta didik dari kelompok lain memberikan apresiasi,
saran, pertanyaan dan masukan
 Guru membahas hasil kerja siswa untuk menyamakan
persepsi
Create  Guru mengarahkan siswa untuk merancang model 25 menit
pembentukan ikatan kovalen dan kovalen koordinasi
(Mencipta)

Kegiatan Penutup: 5 menit


 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi
yang masih belum dipahami
 Guru dan siswa menyimpulkan bersama terkait materi pembelajaran
 Siswa menyimak arahan dari guru terkait bahasan untuk pertemuan
selanjutnya yaitu tentang praktikum kepolaran senyawa
 Siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa
a. Asesmen
Bentuk asesmen:Assessment for Learning berupa: Lembar Kerja Peserta Didik.
i. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa: Observasi
ii. Assessment as Learning (selama proses pembelajaran) berupa: presentasi dan
unjuk kerja, postest, serta refleksi diri.
Assessment of learning tidak dilaksanakan karena terkendala oleh waktu PPL di
sekolah yang tidak sampai waktu Ujian Akhir Semester.

b. Refleksi Pendidik dan Peserta Didik


Refleksi pembelajaran yang dilakukan pendidik dan peserta didik memiliki fungsi
sebagai acuan dalam melakukan perbaikan pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya. Refleksi dilaksanakan pada akhir pertemuan setelah pembelajaran.

Bandung, Februari 2023


Guru pamong Guru PPL

Dra. Susy Lestiyani Tika Eka Fitri, S.Pd.


LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) – 2
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) PERTEMUAN 2
(Ikatan Kovalen Tunggal, Rangkap Dua, Rangkap Tiga, dan Ikatan Kovalen
Koordinasi)

Nama : ………………………………………………………………
No. Absen/Kelas : ………………………………………………………………
Panduan Penggunaan LKPD :
i. Baca dan pahami petunjuk serta langkah kegiatan dengan cermat!
ii. Lakukan langkah-langkah secara runtut!
iii. Kerjakan sendiri dengan mencari sumber jawaban di buku paket IPA Kimia atau internet!
iv. Presentasikan di depan kelas hasil jawabannya!

IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan
elektron. Pasangan elektron berasal dari masing-masing atom yang berikatan. Ikatan kovalen
dibagi menjadi ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan kovalen rangkap
tiga dan ikatan kovalen koordinasi.
Diskusikan dengan teman satu kelompok setelah mengamati dan memahami video pembelajaran,
bagaimana suatu senyawa dapat berikatan menjadi ikatan kovalen tunggal, kovalen rangkap dua,
dan kovalen rangkap tiga? Gambarkan ikatan kovalen yang terjadi pada senyawa Cl2, senyawa
O2, dan senyawa N2 dengan menggunakan lambang lewis dan tuliskan rumus strukturnya!

Diskusikan dengan teman satu kelompok setelah mengamati dan memahami


video pembelajaran, bagaimana suatu senyawa dapat berikatan menjadi ikatan
koordinasi? Gambarkan ikatan kovalen koordinasi yang terjadi pada senyawa
SO2 dengan menggunakan lambang lewis dan tuliskan rumus strukturnya!

Jawaban :
Lembar Observasi Sikap
Beri tanda centang () pada aspek yang muncul!

No Nama Aspek yang Diamati


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.
2.
3.
4.
5.
dst.

Aspek yang diamati:


1. Berdoa sebelum memulai pembelajaran dan mengecek kerapian, kesiapan dan
kebersihan sebelum pembelajaran. (Pertemuan 1)
2. Bercanda saat aktivitas berdoa dan menampakkan ketidakrapian, ketidaksiapan dan
tidak menjaga kebersihan. (Pertemuan 1)
3. Berkolaborasi dan aktif dalam diskusi dan kerja kelompok. (Pertemuan 1)
4. Tidak aktif dalam kerja kelompok (Pertemuan 1)
5. Dapat mencari informasi secara mandiri melalui media yang diinginkan. (Pertemuan 2)
6. Tidak mencari informasi secara mandiri. (Pertemuan 2)
7. Mampu bertanya dan menjawab pertanyaan sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
(Pertemuan 2)
8. Tidak aktif bertanya maupun memberi tanggapan. (Pertemuan 2)
9. Mampu membuat hasil karya berupa bahan presentasi dengan baik. (Pertemuan 3)
10. Tidak aktif berkontribusi dalam membuat hasil karya berupa bahan persentasi yang
baik. (Pertemuan 3)
11. Berbahasa dengan baik dan benar dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah.
(Pertemuan 3)
12. Tidak menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam bahasa Indonesia atau bahasa
daerah. (Pertemuan 3)
Penilaian Ranah Sikap
Kisi-kisi penilaian sikap peserta didik:
Teknik penilaian : non tes (observasi)
Bentuk penilaian : lembar observasi (check list)

No Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian Pedoman


Penskoran
1 Beriman, bertaqwa + Berdoa sebelum memulai Tampak = 2
kepada Tuhan YME, pembelajaran dan mengecek Tidak Tampak = 1
dan berakhlak mulia. kerapian, kesiapan, dan keberesihan
sebelum pembelajaran.
- Bercanda saat berdoa dan Tampak = 1
menampakkan ketidakraian, Tidak Tampak = 2
ketidakbersihan dan tidak siap
menerima pembelajaran.
2 Bergotong royong + Berkolaborasi dan aktif dalam Tampak = 2
diskusi dan kerja kelompok. Tidak Tampak = 1
- Tidak aktif dalam kerja kelompok. Tampak = 1
Tidak Tampak = 2
3 Mandiri + Dapat mencari informasi secara Tampak = 2
mandiri melalu media yang Tidak Tampak = 1
diinginkan.
- Tidak mencari informasi secara Tampak = 1
mandiri. Tidak Tampak = 2
4 Bernalar Kritis + Mampu bertanya dan menjawab Tampak = 2
pertanyaan sesuai dengan kegiatan Tidak Tampak = 1
pembelajaran.
- Tidak aktif bertanya dan tidak aktif Tampak = 1
memberi tanggapan. Tidak Tampak = 2
5 Berkebhinekaan + Berbahasa dengan baik dan benar Tampak = 2
global dalam bahasa Indonesia atau bahasa Tidak Tampak = 1
daerah.
- Tidak menggunakan bahasa yang Tampak = 1
baik dan benar dalam bahasa Tidak Tampak = 2
Indonesia atau bahasa daerah.
6 Kreatif + Mampu membuat hasil karya berupa Tampak = 2
bahan presentasi dengan baik. Tidak Tampak = 1
- Tidak aktif berkontribusi dalam Tampak = 1
membuat hasil karya berupa bahan Tidak Tampak = 2
presentasi dengan baik.
Assessment For Learning (Kunci Jawaban LKPD)

Skor = 3

Rumus Penilaian: KONVERSI TINGKAT PENGUASAAN :

90 - 100% = Baik Sekali


𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡 80 - 89% = Baik
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 70 - 79% = Cukup
< 70% = Kurang
Assessment As Learning (Post Test)
Post Test – 2

Refleksi Pendidik dan Peserta Didik


Pertanyaan dalam refleksi pembelajaran, untuk peserta didik diadaptasi dari Mahanal
(2006) sedangkan untuk pendidik diadopsi dari https://wabisabilearning.com/

No. Refleksi Pendidik Refleksi Peserta Didik


1. Hal terbaik apa yang terjadi selama Ingat kembali mengenai seluruh tugas
proses pembelajaran hari ini dan yang telah kamu selesaikan. Apa saja
bagaimana hal tersebut dapat terjadi? yang telah kamu pelajari selama
pembelajaran
pada topik ini?
2. Hal apa yang paling menantang dalam Apakah kamu memiliki ketertarikanuntuk
proses pembelajaran hari ini dan mempelajari topik ini lebih lanjut?
mengapa? Bagaimana respon saya Mengapa?
untuk pertemuan selanjutnya?
3. Seberapa jauh peserta didik dapat Diantara hal-hal yang telah kamu pelajari
mengerti pembelajaran yang tersebut, manakah yang paling berkesan
dilaksanakan hari ini? untuk kamu? Mengapa?
4. Apakah peserta didik terlihat antusias Hal apa yang ingin kamu pelajari secara
selama pembelajaran? Jika tidak, lebih mendalam di pembelajaran
bagaimana solusi akan kondisi selanjutnya? Mengapa?
tersebut?
5. Bagaimana perasaan saya ketika Apakah kamu memahami instruksi yang
mengajar dan berinteraksi dengan dilakukan untuk pembelajaran?
peserta didik atau warga sekolah lain
hari ini? Bagaimana cara saya tidak
melibatkan perasaan hati yang buruk
dalam proses pembelajaran?
6. Bagaimana cara saya berkomunikasi Apakah media pembelajaran, alat dan
dengan peserta didik ketika mengajar? bahan mempermudah kamu dalam
Bagaimana cara untuk meningkatkan pembelajaran?
komunikasi tersebut?
7. Dalam hal apa peserta didik Apakah materi yang disampaikan,
mengejutkan saya hari ini? didiskusikan, dan dipresentasikan dalam
pembelajaran dapat kamu pahami?
8. Apa masalah terbesar saya dalam Manfaat apa yang kamu peroleh dari
menghadapi kendala-kendala selama materi pembelajaran?
mengajar?
9. Sikap positif apa yang kamu peroleh
selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
10. Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar
yang lebih baik?

Berikut link pengisian refleksi:


a. Refleksi Pendidik
https://forms.gle/bBoEjCz5aQBw9sJB9
a. Refleksi Peserta Didik
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSetF4R_59hYw-
63hBMkmDNhHF3u8T5lHhUD167WtVDQpUNnUQ/viewform?usp=sf_link
Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik
IKATAN KIMIA
A. Kestabilan Atom
Jika diamati di antara atom-atom di alam, hanya atom gas mulia yang stabil
sedangkan atom yang lain tidak stabil. Atom-atom yang tidak stabil tersebut
cenderung bergabung dengan atom lain untuk mendapatkan kestabilan. Mengapa atom
gas mulia stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil? Kossel dan Lewis berpendapat
bahwa pada dasarnya, sifat unsur ditentukan oleh bagaimana elektron-elektron dalam
atom tersebut tersusun. Oleh karena itu, maka dicarilah hubungan antara konfigurasi
elektron dengan kestabilan atom. Untuk lebih jelasnya, simak konfigurasi elektron gas
mulia yang merupakan atom-atom stabil berikut.
2He : 2

10 Ne : 2 8
18 Ar : 2 8 8
36 Kr : 2 8 18 8
54 Xe : 2 8 18 18 8
Dari konfigurasi elektron tersebut, Kossel dan Lewis membuat kesimpulan bahwa
konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bila jumlah elektron terluarnya 2 (duplet)
atau 8 (oktet). Untuk mencapai keadaan stabil seperti gas mulia, maka atom-atom
membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia. Untuk membentuk konfigurasi
elektron seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau
membentuk pasangan elektron bersama.

B. Ikatan Ion
Pembentukan Ion, Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau
mengikat elektron. Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya
atom-atom dari unsur golongan IA dan IIA dalam sistem periodik unsur, akan
mempunyai kecenderungan untuk melepaskan elektronnya, sedangkan atom-atom
yang mempunyai afinitas elektron yang besar, misalnya atom-atom unsur golongan
VIA dan VIIA dalam sistem periodik unsur akan cenderung mengikat elektron.
Atom 11Na : 2 8 1 (konfigurasi elektron tidak stabil) Agar stabil, atom Na melepas
sebuah elektronnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ne
(konfigurasi elektron 10Ne: 2 8).
11Na → Na+
+ e- ( 2 8
1)(28)
Proses pembentukan ion positif (ionisasi) tersebut mudah terjadi karena atom Na
mempunyai energi ionisasi yang rendah. Atom 17Cl : 2 8 7 (konfigurasi elektron
tidak stabil) Agar stabil, cara yang memungkinkan adalah menjadikan konfigurasi
elektron seperti 18Ar: 2 8 8 dengan mengikat sebuah elektron. Sehingga atom Cl
menjadi ion Cl-

17Cl + e- →
Cl- ( 2 8 7)
(2 8 8)
Senyawa ion membentuk kristal yang besar dari beberapa ion positif dan beberapa
ion negatif dengan struktur tertentu.
Beberapa sifat senyawa ion antara lain:
1. Kristalnya keras tetapi rapuh Ketika senyawa ion dipukul, maka terjadi
pergeseran posisi ion positif dan negatif, dari yang semula berselang-seling
menjadi berhadapan langsung. Hal ini menyebabkan ion positif bertemu muka
dengan ion positif dan terjadi gaya tolak-menolak. Inilah yang menyebabkan
kristal senyawa ion bersifat rapuh.
2. Mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi Hal ini disebabkan karena
kuatnya gaya elektrostatis yang ditimbulkan antara ion positif dan ion negatif.
3. Mudah larut di dalam air Ketika senya ion dimasukkan ke dalam air, maka
molekul- molekul air akan menyusup di antara ion positif dan ion negatif
sehingga gaya tarik- menarik elektrostatis dari ion positif dan ion negatif akan
melemah, dan akhirnya terpecah.
4. Dapat menghantarkan arus listrik Ion positif dan ion negatif apabila bergerak
dapat membawa muatan listrik. Apabila senyawa ion terpecah menjadi ion
positif dan ion negatif serta dapat bergerak secara leluasa, maka senyawa ion
dalam keadaan cair dan larutan dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya
dapat bergerak secara bebas. Akan tetapi dalam keadaan padat, senyawa ion
tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak.
C. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi antara dua atau lebih atom non logam
dengan pemakaian elektron secara bersama. Kedua atom yang berikatan akan tertarik
pada pasangan elektron yang sama. Misalnya ikatan pada molekul H2.

Syarat terjadinya ikatan kovalen, antara lain :


1. Terjadi antar unsur-unsur non logam
2. Terjadi apabila antara unsur-unsur yang berikatan memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang kecil
Jenis-jenis ikatan kovalen:

1. Ikatan Kovalen Tunggal


Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan yang hanya melibatkan satu
pasang elektron untuk digunakan bersama.
Contoh : molekul H2O

2. Ikatan kovalen rangkap dua


Ikatan kovalen rangkap dua yaitu ikatan yang melibatkan dua pasang
elektron untuk digunakan bersama.
Contoh : molekul CO2

3. Ikatan kovalen rangkap tiga


Ikatan kovalen rangkap tiga yaitu ikatan yang melibatkan tiga pasang
elektron untuk digunakan bersama.
Contoh : molekul N2

4. Ikatan kovalen koordinasi


Ikatan kovalen koordinasi terjadi karena hanya satu unsur saja yang
menyumbangkan pasangan elektron untuk berikatan. Misalnya pada
molekul H2SO4
Glosarium

Aturan Duplet Konfigurasi elektron stabil dengan jumlah dua elektron pada kulit
terluar (elektron valensi = 2)
Aturan Oktet Konfigurasi elektron stabil dengan jumlah delapan elektron pada
kulit terluar (elektron valensi = 8)
Ikatan ion Ikatan kimia yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik
elektrostatis antara ion positif dengan ion negative dalam suatu
senyawa kimia.

Struktur lewis Diagram yang menunjukkan ikatan antara atom-atom suatu molekul
dengan pasangan elektron sunyi yang mungkin ada dalam molekul.
Ikatan Ikatan yang terjadi antara atom-atom yang bergabung
kovalen membentuk senyawa kimia dengan cara memakai pasangan
elektron bersama.
Ikatan Ikatan kovalen antara atom-atom, namun pasangan elektron yang
kovalen dipakai Bersama berasal dari salah satu atom.
koordinasi

Ikatan Ikatan kovalen yang melibatkan sepasang elektron untuk dipakai


kovalen bersama.
tunggal

Ikatan Ikatan kovalen yang melibatkan dua pasang elektron untuk dipakai
kovalen bersama.
rangkap dua

Ikatan Ikatan kovalen yang melibatkan tiga pasang elektron untuk dipakai
kovalen bersama.
rangkap tiga

Daftar Pustaka
Murdika, M., Mohammad Wijaya., dan Sugiarti. 2018. Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas Xmia-3 Sman 1 Tanete Rilau (Studi
Pada Materi Pokok Ikatan Kimia Dan Bentuk Geometri). Diakses melalui
https://ojs.unm.ac.id/chemica/article/view/6647 pada tanggal 11 Februari
2023.
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Warlina, Lina. 2016. Modul Kimia dasar I . Jakarta: Universitas Terbuka.
Watanabe-Crockett, Lee. 2018. 10 Self-Reflective Questions Teachers Can Debrief
With Every Day. Diakses melalui
https://wabisabilearning.com/blogs/mindfulness-wellbeing/reflective-
questions-teachers pada 11 Februari 2023

Anda mungkin juga menyukai