Anda di halaman 1dari 41

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan

: SMA N 4 Magelang

Mata Pelajaran

: Kimia

Kelas/ Semester

: XI MIA 4/ I

Topik

: Perubahan entalpi reaksi berdasarkan data percobaan


kalorimeter, hukum hess, data perubahan entalpi pembentukan
standar dan data energi ikatan.

Alokasi waktu

: 4 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI1: Meghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraks isecara efektif dengan lingkungan social
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
perabadan terkait penyebab phenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.2. Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas
alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan
dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.5 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan.
4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan penentuan H suatu reaksi.
C. INDIKATOR
1. Menghitung H reaksi melalui percobaan dengan cermat dan bekerjasama.
2. Menjelaskan hukum hess secara komunikatif dan kerjasama.
3. Menghitung H reaksi menggunakan diagram siklus/diagram tingkat energi
dengan teliti dan rasa ingin tahu.
4. Menghitung H reaksi menggunakan data entalpi pembentukan standar
dengan teliti dan rasa ingin tahu.
5. Menghitung H reaksi menggunakan data energi ikatan dengan cermat.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan eksperimen secara berkelompok, peserta didik dengan
cermat dan bekerjasama dapat melakukan percobaan kalorimeter suatu
reaksi kimia.
2. Melalui diskusi kelompok menggunakan data percobaan, peserta didik
dengan teliti dan rasa ingin tahu dapat menghitung H suatu reaksi kimia.
3. Melalui diskusi kelompok berbantuan LKS, peserta didik secara komunikatif
dan bekerjasama dapat menjelaskan hukum hess secara tepat.
4. Melalui diskusi kelompok tipe TPS berbantuan lembar diskusi, peserta didik
dengan rasa ingin tahu dan teliti dapat menghitung H reaksi kimia
menggunakan diagram siklus dengan benar.
5. Melalui diskusi kelompok tipe TPS berbantuan lembar diskusi, peserta didik
dengan rasa ingin tahu dan teliti dapat menghitung H reaksi kimia
menggunakan data entalpi pembentukan standar dengan benar.
6. Melalui diskusi kelompok tipe TPS berbantuan lembar diskusi, peserta didik
dengan cermat dan teliti dapat menghitung H reaksi kimia menggunakan
data energi ikatan dengan benar.
E. MATERI
Perubahan entalpi (H) suatu reaksi dapat ditentukan melalui berbagai cara
yaitu melalui eksperimen, berdasarkan hukum Hess, berdasarkan data perubahan
entalpi pembentukan (Hfo), dan berdasarkan energi ikatan.
1. Penentuan H Melalui Eksperimen
Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan suatu
alat yang disebut kalorimeter (alat pengukur kalor). Dalam kalorimeter, zat
yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tempat reaksi. Tempat ini
dikelilingi oleh air yang telah diketahui massanya. Kalor reaksi yang
dibebaskan terserap oleh air dan suhu air akan naik. Peru- bahan suhu air ini
diukur dengan termometer. Kalorimeter ditempatkan dalam wadah terisolasi

yang berisi air untuk menghindarkan terlepasnya kalor.


Berdasarkan hasil penelitian, untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar
1oC diperlukan kalor sebesar 4,2 kJ atau 1 kkal. Untuk 1 gram air diperlukan
kalor sebesar 4,2 J atau 1 kal. Jumlah kalor ini disebut kalor jenis air dengan
lambang c.
c = 4,2 J g-1 oC-1
Jumlah kalor yang terserap ke dalam air dihitung dengan mengalikan 3
faktor yaitu massa air dalam kalorimeter (gram), perubahan suhu air ( oC),
dan kalor jenis air. Rumusnya ditulis:
q = m.c.t
q = kalor yang dibebaskan atau diserap
m = massa air (gram)
c = kapasitas kalor air (J)
(t = perubahan suhu (oC)
Contoh Soal
Di dalam kalorimeter terdapat zat yang bereaksi secara endoterm.
Reaksi tersebut menyebabkan 1 kg air yang terdapat dalam kalorimeter
mengalami penurunan suhu 5 oC. Tentukan kalor reaksi dari reaksi tersebut!
Penyelesaian:
q

= m.c.t
= 1.000 g. 4,2J g-1 oC-1. 5 oC
= 21.000 J
= 21 kJ
Penentuan perubahan entalpi reaksi dapat pula menggunakan

kalorimeter sederhana misalnya gelas yang terbuat dari stirofoam atau


plastik.

2. Hukum Hess
Tidak semua reaksi dapat ditentukan perubahan entalpinya secara
langsung dengan kalorimeter. Reaksi seperti itu perubahan entalpinya dapat
dicari secara tidak langsung. Sebagai contoh, entalpi pembakaran tidak
sempurna karbon membentuk karbon monoksida (CO)tidak dapat ditentukan
dengan kalorimeter.
C (g) + O2 (g) CO (g) H = ?
Akan tetapi, entalpi pembakaran karbon monoksida (CO) membentuk
karbon dioksida (CO2) dan entalpi pembakaran sempurna karbon (C)
membentuk karbon dioksida (CO2) dapat ditentukan dengan kalorimeter.
CO (g) + O2 (g) CO2 (g)

H = - 283,0 kJ

C (s) + O2 (g) CO2 (g)

H = -393,5 kJ

Untuk menentukan perubahan entalpi (H) yang terjadi pada


pembentukan karbon monoksida, digunakan hukum Hess yang berbunyi
perubahan entalpi (H) suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi
(banyaknya tahap reaksi), tetapi hanya bergantung pada keadaan awal
(pereaksi) dan keadaan akhir (hasil reaksi) sistem.
Reaksi Pembakaran C dapat diilustrasikan pada gambar berikut.

Pembakaran C menjadi CO2 dapat secara langsung maupun tidak


langsung
Menurut hukum Hess : Hf CO2 = Hf CO + Hc CO
Secara umum, perubahan entalpi reaksi menurut hukum Hess
diilustrasikan pada gambar berikut :

Perubahan entalpi reaksi menurut hukum Hess


H reaksi (A B)

= H reaksi (A C D E B)
= H reaksi (A F G B)

Untuk menentukan H reaksi secara tidak langsung, suatu reaksi yang


tahap-tahap lainnya diketahui, dapat digunakan petunjuk berikut.
Langkah 1. Tulis persamaan reaksi ditanyakan (pada contoh di atas
reaksi pembentukan CO (g)).
C (s) + O2 CO (g)

H = kJ ?

Langkah 2. Zat-zat yang diketahui disesuaikan dengan persamaan reaksi


yang ditanyakan. Misalnya, pada contoh di atas C (s) dan O 2 (g) ditulis di
sebelah kiri sedangkan CO (g) ditulis di sebelah kanan. Persamaan reaksi
yang diketahui CO (g) ditulis si sebelah kiri. Oleh karena itu, persamaan
reaksi dibalik dan termasuk tanda H-nya.
Diketahui

: CO (g) + O2 (g) CO2

H=-283,0 kJ

Dibalik

: CO2 (g) CO (g) + O2 (g)

H=+283,0 kJ

Langkah 3. Dijumlahkan secara aljabar


C (s) + O2 (g) CO2

H = -393,5 kJ

CO2 (g) CO (g) + O2 (g)

H = +283,0 kJ

C (g) + O2 (g) CO (g)

H = -110,5 kJ

Jadi, entalpi pembentukan gas CO = -110,5 kJ

3. Energi Pembakaran
Berdasarkan perubahan entalpi pembentukan standar zat-zat yang ada
dalam reaksi, perubahan entalpi reaksi dapat dihitung dengan rumus:
H = Hfo hasil reaksi Hfo pereaksi
Contoh Soal
Tentukan (H reaksi pembakaran C2H6 jika diketahui:
HfoC2H6 = 84,7 kJ mol1, HfoCO2 = 393,5 kJ mol1, HfoH2O= 285,8 kJ
mol1
Penyelesaian
C2H6(g) + 3 O2(g) 2 CO2(g) + 3 H2O(l)
= [2.H foCO2(g) + 3. HfoH2O(l)] [HfoC2H6(g) + 3 .

HRC2H6
HfoO2(g)]

= [2.(393,5) + 3. (285,8)] [84,7 + 0] = 1559,7 kJ


Jadi,H pembakaran C2H6 adalah 1559,7 kJ.
Perubahan entalpi pembentukan beberapa zat dapat dilihat pada Tabel
berikut:

Perubahan entalpi pembentukan beberapa zat (t = 25oC)

4. Energi Ikatan

Pada dasarnya reaksi kimia merupakan proses pemutusan ikatan lama


dan pembentukan ikatan baru. Untuk memutuskan ikatan, diperlukan energi,
sedangkan pada pembentukan ikatan, dibebaskan energi. Reaksi eksoterm
terjadi jika energi pembentukan ikatan lebih besar daripada energi
pemutusan ikatan, sedangakan reaksi endoterm terjadi jika energi ikatan
lebih kecil daripada energi pemutusan ikatan.
H = HD (pemutusan ikatan) - Hf (pembentukan ikatan)
Energi ikatan untuk molekul dwiatom (dua atom) ialah perubahan
entalpi pada pemutusan satu mol ikatan dalam molekul-molekul berwujud
gas menjadi atom-atom gas. Nergi ikatan ini juga disebut energi disosiasi
ikatan yang disimbolkan sebagai HD.
Contoh :
H2 (g) 2 H

HD = 435 kJ mol-1

O2 (g) 2 O (g)

HD = 498 kJ mol-1

Untuk molekul poliatom (jumlah atom lebih dari dua), digunakan


pengertian energi ikatan rata-rata, yaitu energi rata-rata yang diperlukan
untuk memutuskan satu mol ikatan tersebut.
Contoh :
Dalam molekul H2O, terdapat dua ikatan O-H yang ekuivalen, tetapi
tahap disosiasinya berbeda. Akibatnya, energi disosiasi ikatan tahap pertama
berbeda dengan energi disosiasi ikatan tahap kedua.
H-O-H (g)

H (g) + O-H (g)

HD = 501 kJ mol-1

O-H (g)

H (g) + O (g)

HD = 425 kJ mol-1

H-O-H (g)

2 H (g) + O (g)

HD = 926 kJ mol-1

Energi ikatan rata-rata O-H = 926/2 kJ mol-1 = 463 kJ mol-1


Harga energy ikatan rata-rata yang lain ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel Harga Energi Ikatan Rata-Rata

F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan

: Scientifict Learning

2. Model

: Problem Based Learning (PBL)

3. Metode

: Diskusi dan eksperimen

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media
Peta konsep, layar LCD, on focus, laptop/komputer, papan tulis,
spidol, penghapus, video.
2. Alat dan Bahan
a. Power point
b. Lembar penilaian
c. Lembar diskusi

3. Sumber belajar
Rahardjo, Sentot Budi. 2013. Kimia Berbasis Eksperimen Untuk Kelas
XI SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo:
Platinum.
Sudarmo, U. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama (2x 45 menit)
Kegiatan
Pendahulua

Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru mengucapkan salam 10 menit

1.

pembuka dan melakukan pembukaan dengan


menarik dan menyenangkan.
2.

Guru memeriksa kehadiran


peserta didik sebagai sikap disiplin dengan
teliti.

3.

Guru mengkondisikan fisik,


mengatur tempat duduk dan memfokuskan
pandangan siswa.

4.

Guru

menyampaikan

Kompetensi Dasar dan tujuan pembelajaran


yang akan dicapai.
5.

Guru menyampaikan aturan


main dalam melaksanakan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.

6.

Guru

menjelaskan

proses

evaluasi dalam proses pembelajaran yang akan


dilakukan.
7.

Guru melakukan apersepsi :

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan
materi pertemuan sebelumnya

pada

Alokasi Waktu
kita

mempelajari tentang sistem. Ada yang bisa


menjelaskan tentang sistem terisolasi? Apakah
kalorimeter termasuk sistem terisolasi?
8.

Guru memberikan motivasi:


bagaimana menentukan kalor reaksi dengan
kalorimeter?

Bagaimana

entalpinya?
1. Guru melakukan
(masing-masing

harga

pembentukan

kelompok

perubahan
kelompok 2 Menit

beranggotakan

orang) dan menjadi fasilitator.


2. Guru membagikan lembar diskusi percobaan
Inti

calorimeter
Mengamati

55 menit

Melalui tampilan video peserta didik dengan rasa


ingin tahu, mengamati reaksi yang terjadi dalam
kalorimeter.
Menanya
1. Guru memberikan pertanyaan bagaimana proses
reaksi yang terjadi dalam kalorimeter? Peserta
didik

menjawab

pertanyaan

guru

dengan

antusias.
2. Peserta didik dengan rasa ingin tahu bertanya
bagaimana cara menghitung H reaksi yang
terjadi dalam kalorimeter? Guru membagikan
Lembar Pengerjaan I memberikan penjelasan
Mengumpulkan data
1. Peserta didik secara berkelompok menyiapkan

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan
alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum

Alokasi Waktu

dengan tekun dan kerjasama, guru memberikan


arahan.
2. Peserta didik secara berkelompok melakukan
praktikum mengenai materi perhitungan H
reaksi menggunakan kalorimeter dengan cermat
dan bekerjasama, guru memberikan bimbingan.
Mengasosiasikan
Peserta didik dengan cermat dan teliti berlatih
menghitung H reaksi dari hasil data percobaan
kalorimeter, guru memberikan arahan.
Mengkomunikasikan
1. Pada lembar diskusi yang telah disediakan guru,
dengan teliti peserta didik (secara kelompok)
menulis data hasil percobaan kalorimeter.
2. Pada lembar diskusi yang telah disediakan guru,
dengan antusias peserta didik (secara kelompok)
menulis cara menghitung H reaksi dari data
hasil percobaan kalorimeter.
3. Melalui lembar diskusi yang telah disediakan
guru, dengan mandiri dan tanngung jawab
peserta didik (masing-masing dari perwakilan
kelompok) menyajikan cara menghitung H
reaksi dari data hasil percobaan kalorimeter.
4. Melalui lembar diskusi yang dimiliki, dengan
teliti masing-masing kelompok menukarkan hasil
diskusi yang telah dilakukan kepada kelompok
lain untuk di evaluasi.

13 menit

Kegiatan
Penutup

Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
1. Berdasarkan data yang disajikan, dengan cermat 10 menit
peserta

didik

menanggapi

hasil

penyajian

kelompok lain.
2. Melalui hasil diskusi yang telah dilakukan, secara
mandiri dan bertanggungjawab peserta didik
diminta untuk menyimpulkan cara menghitung
perubahan

entalpi

percobaan

menggunakan

kalorimeter,

guru

data

hasil

memberikan

bimbingan.
3. Guru memberikan tugas untuk mencari literature
tentang hukum hess dan energi ikatan.
4. Guru

mengakhiri

kegiatan

belajar

dengan

memberikan pesan untuk tetap semangat belajar.


Pertemuan kedua (2x45 menit)
Kegiatan
Pendahulua
n

Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
1. Guru mengucapkan salam pembuka dan melakukan 10 menit
pembukaan dengan menarik dan menyenangkan.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin dengan teliti.
3. Guru mengkondisikan fisik, mengatur tempat
duduk dan memfokuskan pandangan siswa.
4. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
5. Guru

menyampaikan

melaksanakan

aturan

main

dalam

pembelajaran

yang

akan

dilaksanakan.
6. Guru menjelaskan proses evaluasi dalam proses

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.

Alokasi Waktu

7. Guru melakukan apersepsi dengan menampilkan


gambar salah satu contoh peristiwa eksoterm dan
mengajukan pertanyaan untuk mengingat kembali
materi sebelumnya: gambar ini termasuk contoh
peristiwa apa anak-anak? Masih ingatkah apa
yang dimaksud dengan eksoterm dan endoterm?
Bagaimana bunyi hukum hess?
8. Guru

memberikan

motivasi

Bagaimana

menghitung H reaksi berdasarkan data entalpi


pembentukan standar dan energi ikatan?
1. Guru melakukan pembentukan kelompok (masing- 2 Menit
masing kelompok beranggotakan 2-3 orang) dan
menjadi fasilitator.
Inti

2. Guru membagikan lembar diskusi.


Mengamati

55 menit

1. Siswa mengamati video mengenai salah satu


contoh peristiwa yang melibatkan reaksi hukum
Hess dan menyajikan data energi ikatan senyawa.
2. Siswa mengamati secara antusias dan rasa ingin
tahu dengan video dan data yang ditayangkan,
guru memberikan bimbingan.
Menanya
1. Guru memberikan pertanyaan bagaimana proses
reaksi yang terjadi dalam video tersebut? Peserta
didik

menjawab

pertanyaan

guru

dengan

antusias.
2. Peserta didik dengan rasa ingin tahu bertanya

Kegiatan
bagaimana

Deskripsi Kegiatan
cara menghitung

menggunakan

hukum

hess,

Alokasi Waktu
H

reaksi

data

entalpi

pembentukan standar, dan energi ikatan? Guru


memberikan penjelasan.
Mengumpulkan data
1. Peserta didik secara berkelompok berdiskusi
tentang cara menghitung H reaksi dengan
cermat dan kerjasama, guru memberikan arahan.
2. Peserta didik mengerjakan soal hukum hess, entalpi
pembentukan standar yang telah diberikan guru
dengan cermat dan teliti, guru memberikan
bimbingan.
Mengasosiasikan
Peserta didik dengan cermat dan teliti berlatih
menghitung H reaksi menggunakan hukum hess,
data perubahan entalpi pembentukan standar, dan
energi ikat. guru memberikan arahan.
Mengkomunikasikan

13 menit

1. Pada lembar diskusi yang telah disediakan guru,


dengan antusias peserta didik (secara kelompok)
menulis

cara

menghitung

reaksi

menggunakan hukum hess, entalpi pembentukan


standar, dan energi ikat.
2. Melalui lembar diskusi yang telah disediakan
guru, dengan mandiri dan tanggung jawab
peserta didik (masing-masing dari perwakilan
kelompok) menyajikan cara menghitung H
reaksi

menggunakan

hukum

hess,

entalpi

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan
pembentukan standar, dan energi ikat.

Alokasi Waktu

3. Melalui lembar diskusi yang dimiliki, dengan


teliti masing-masing kelompok menukarkan hasil
diskusi yang telah dilakukan kepada kelompok
Penutup

lain untuk di evaluasi.


1. Berdasarkan data yang disajikan, dengan cermat 10 menit
peserta

didik

menanggapi

hasil

penyajian

kelompok lain.
2. Melalui hasil diskusi yang telah dilakukan, secara
mandiri dan bertanggungjawab peserta didik
diminta untuk menyimpulkan cara menghitung
perubahan entalpi menggunakan data hukum hess,
entalpi pembentukan standar, dan energi ikatan.
Guru memberikan bimbingan.
3. Guru

memberikan

tugas

untuk

mengerjakan

Lembar Pengerjaan II dan mencari literature


tentang kesetimbangan kimia.
4. Guru

mengakhiri

kegiatan

belajar

dengan

memberikan pesan untuk tetap semangat belajar.


I. INSTRUMEN PENILAIAN
Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian
Indikator
Produk:
1

Menghitung
dengan

harga

reaksi

menggunakan

data

LP dan Butir Soal

Kunci LP dan

LP 1: Produk

Butir Soal
LP 1: Produk

Butir 1

Butir 1

Butir 2

Butir 2

eksperimen.
2

Menghitung

harga

reaksi

dengan menggunakan hukum Hess.


3

Menghitung

harga

reaksi

dengan menggunakan data entalpi

Butir 3

Butir 3

Butir 4

Butir 4

pembentukan standar.
4

Menghitung

harga

reaksi

dengan menggunakan data energi


ikatan.
Proses:
1

Menganalisis enrgi ikatan rangkap


terhadap
dalam

energi

ikatan

pemutusan

LP 2: Proses:

Kunci

LP

Butir 1

Proses

sebagai

tunggal

2:

pedoman. Skor

atau

Dipercayakan

pembentukannya.
Karakter:

LP 4: Karakter:

kepada Guru
Seluruh RTK itu

Rasa ingin tahu, disiplin, dan kerja

RTK 1, 2, dan 3.

minimal

keras

memperoleh
penilaian
Menunjukkan
kemajuan

dan

dipercayakan
kepada
judgement
Penilai/Guru.
LP 5: Keterampilan Sosial: Seluruh RTK itu

Keterampilan Sosial
Menjadi

pendengar

yang

komunikatif, dan bekerja sama.

baik, RTK 1, 2, dan 3.

minimal
memperoleh
penilaian
Menunjukkan
kemajuan

dan

dipercayakan
kepada
judgement
Penilai/Guru.

Magelang, 11 September 2014


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 4 Magelang

Guru Mata Pelajaran

Dra. Sri Sugiyarningsih, M.Pd.


NIP 196005101987032003

Dewi Marwati, S.Pd.


NIP 196910172005012008

LP 1: PRODUK
1

Suhu kalorimeter memiliki ekuivalen air 400 g dan 5.000 g air ditempatkan ke
dalamnya sehingga air dan calorimeter ekuivalen dengan 5.400 g air. Sebongkah
kecil gamping (CaO) dimasukkan ke dalamnya sehingga terjadi kenaikan
temperature sebesr 1,2 oC (panas spesifik air = 4,18 J/(g oC). Berapa kilojoule
kalor yang dilepaskan? Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm atau

endoterm?
As Reaksi

pembakaran

sempurna

glukosa

dan

etanol

masing-masing

membebaskan energi sebesar 2.820 kJ dan 1.300 kJ. Berdasarkan data itu,
3

hitunglah perubahan entalpi fermentasi glukosa.


Diketahui:
Hof CO2 (g) = -393,5 kJ mol-1
Hof H2O (l) = -242 kJ mol-1
Hof C3H8 (g) = -104 kJ mol-1
Hitung jumlah kalor yang dibebaskan jika 1 gram C 3H8 (Mr = 44) dibakar
sempurna membentuk gas CO2 dan H2O!

Diketahui energy ikatan:


C-H = 413 kJ mol-1
C-C = 348 kJ mol-1
C=O = 799 kJ mol-1
C-O = 358 kJ mol-1
H-H = 436 kJ mol-1
O-H = 463 kJ mol-1

Hitung H untuk reaksi :

Kunci LP 1: PRODUK
1

Kalor yang telah dilepaskan (q) = m.c.T


= (5.400 g) (4,18 J/(g oC)) (1,2 oC)
= 27.000 J = 27 kJ
Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena reaksi membebaskan kalor.

C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O

H = -2.820 kJ

C2H5OH + 3 O2 2 CO2 + 3 H2O

H = -1.380 kJ

Reaksi fermentasi glukosa adalah :


C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2
Dengan demikian, perubahan entalpi reaksi fermentasi dihitung dengan cara
sebagai berikut :
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O

H = -2.820 kJ

4 CO2 + 6 H2O 2 C2H5OH + 6 O2

H = +2.760 kJ

C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2


3

H = -60 kJ

Reaksi pembakaran C3H8 adalah C3H8 (g) + 5 O2 3 CO2 (g) + 4 H2O (g)
H = ?
H = Hof hasil reaksi Hof pereaksi
H = (3 x Hof CO2 (g) + 4 x Hof H2O (l)) (1 x Hof C3H8 (g) + 5 x Hof O2 (g))
H = (3 x (-393,5) + 4 x (-242)) (1 x (-104) + 5 x 0)
H = (-1180,5 + -968) (-104)
H = -2044,5 kJ
Entalpi reaksi sebesar 2044, kJ merupakan kalor yang dibebaskan pada
pembakaran 1 mol C3H8 (koefisien reaksi C3H8 = 1).
Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 gram C3H8 adalah :
2044,5 kJ mol-1 x

mol = 46,5 kJ.

H = energy putus ikatan energy bentuk ikatan


energy putus ikatan:
4 mol C-H = 4 x 413 kJ mol-1 = 1652 kJ
1 mol C-C = 1 x 348 kJ mol-1 = 348 kJ
1 mol C=O = 1 x 799 kJ mol-1 = 799 kJ
1 mol H-H = 1 x 436 kJ mol-1 = 436 kJ
= 3235 kJ
energy bentuk ikatan:
5 mol C-H = 5 x 413 = 2065 kJ
1 mol C-C = 1 x 348 = 348 kJ
1 mol C-O = 1 x 358 = 358 kJ
1 mol O-H = 1 x 463 = 463 kJ
= 3234 kJ
H = energy putus ikatan energy bentuk ikatan
H = 3235 3234 = 1 kJ
Skor Maksimal 100

LP 2: PROSES
1

Energi ikatan rangkap dapat dianggap sama dengan energy ikatan tunggal
dikalikan jumlah ikatan. Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut.
Energi ikatan 2 C-C sama dengan C=C,
3 C-C sama dengan

2 N-N sama dengan N=N,


3 N-N sama dengan

Namun berdasarkan tabel harga energy ikatan rata-rata berlaku sebagai


berikut.
Energi ikatan 2 C-C > C=C,
3 C-C >

2 N-N < N=N,


3 N-N <

Mengapa dapat berlaku demikian?

Kunci LP 2: Proses
1

Besarnya energi pemutusan atau pengikatan bergantung pada tipe ikatan,


kestabilan, dapat didekati dengan perhitungan berikut.
Menggambarkan perhitungan energy rata-rata
Diketahui:
Hfo CO2 (g) = -393,5 kJ mol-1
H sublimasi C (s) = +715 kJ mol-1
Energi ikatan O=O = + 249 kJ mol-1
Menghitung energy ikatan rata-rata C=O dalam bentuk CO2
Energi ikatan C=O dihitung dengan membagi energy atomisasi CO 2 dengan
jumlah ikatan C=O yang terdapat dalam CO2.
CO2 (g) C (s) + O2 (g)

H = + 393,5 kJ

C (s) C (g)

H = + 715 kJ

O2 (g) 2O (g)

H = + 249 kJ

CO2 (g) C (g) + 2O (g)

H = + 1357,5 kJ

Dalam molekul CO2 terdapat dua buah ikatan C=O sehingga energy ikatan ratarata C=O adalah

Karena ikatan tunggal pada karbon lebih stabil dibandingkan rangkap dua dan
ikatan rangkap dua lebih stabil dari ikatan rangkap tiga, maka energy untuk
tranformasi ikatan ke rangkap semakin kecil. Sebaliknya karena ikatan rangkap 3
pada nitrogen lebih stabil dibandingkan rangkap dua dan ikatan rangkap dua lebih
stabil dari ikatan tunggal, maka energy untuk tranformasi ikatan ke rangkap
semakin besar. Mengingat semakin stabil, maka semakin tinggi energinya.
Skor Maksimal 100

LP 3 : KARAKTER
Format Pengamatan Perilaku Berkarakter
Siswa:

Kelas:

Tanggal:

Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter
siswa menggunakan skala seperti yang tertera pada rubrik.
No

Rincian Tugas Kinerja (RTK)

Rasa Ingin Tahu

Disiplin

Kerja keras

Skor

Skor Total

Keterangan

Standar Kompetensi: Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara
pengukurannya
Kompetensi Dasar

SKOR

: Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi

eksoterm, dan reaksi endoterm.


KOMPETENSI KETERAMPILAN
BERKARAKTER
Siswa secara aktif atunsias dalam mengikuti proses

KARAKTER

belajar-mengajar melalui penyampaian pendapat sesuai


3

dengan topik pembelajaran

yang sedang dibahas

dengan baik dan jelas serta mencari informasi-informasi


dari sumber-sumber pembelajaran yang lain.
Siswa secara aktif atunsias dalam mengikuti proses
belajar-mengajar melalui penyampaian pendapat dengan
2

baik dan jelas sesuai dengan topik pembelajaran yang

Rasa ingin
tahu

sedang dibahas namun tidak mencari informasiinformasi dari sumber-sumber pembelajaran yang lain.
Siswa pasif/tidak mengikuti proses belajar-mengajar
1

serta tidak mencari sumber pembelajaran lain untuk


mendapatkan informasi.
Siswa menyelesaikan dan mengumpulkan tugas evaluasi

dengan baik dan benar sesuai waktu pengerjaan yang


telah ditentukan serta tidak ribut selama permainan
berlangsung.
Siswa menyelesaikan dan mengumpulkan hasil diskusi

dan tugas evaluasi sesuai waktu pengerjaan yang telah


ditentukan tetapi ribut selama permainan berlangsung..
Siswa tidak menyelesaikan dan mengumpulkan hasil

diskusi dan tugas evaluasi tidak tidak sesuai dari waktu


pengerjaan

yang

telah

permainan berlangsung..

ditentukan

ribut

selama

Disiplin

Siswa berkompetisi secara sehat dalam menyelesaikan


3

setiap tugas yang diberikan dan permainan dengan


bersungguh-sungguh dan pantang menyerah.
Siswa berkompetisi secara sehat dalam menyelesaikan

setiap tugas yang diberikan atau permainan tetapi tidak


bersungguh-sungguh dan mudah menyerah.
Siswa
berkompetisi secara tidak sehat

menyelesaikan

setiap

tugas

yang

Kerja Keras

dalam

diberikan

dan

permainan dengan tidak bersungguh-sungguh dan

pantang menyerah.
3 Penilaian
Merupakan konversi skor total yang diperoleh dari penilaian karakter siswa.
A

=89

Baik

=57

Cukup

=34

Buruk

LP 4: KETERAMPILAN SOSIAL
Format Pengamatan Keterampilan Sosial
Siswa:

Kelas:

Tanggal:

Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial
siswa itu menggunakan skala seperti yang tertera pada rubrik.
No

Rincian Tugas Kinerja (RTK)

Komunikatif

Berkerja Sama

Menjadi pendengar yang baik

Skor

Skor
Total

Keterangan

Standar Kompetensi: Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara
pengukurannya
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi
eksoterm, dan reaksi endoterm.
SKOR

KOMPETENSI KETERAMPILAN SOSIAL


Siswa

secara

aktif

mampu

KARAKTER

mengemukakan

jawaban/solusi pemecahan masalah menggunakan katakata yang sopan dengan baik, jelas dan tepat.
Siswa secara aktif kurang tepat mengemukakan

jawaban/solusi pemecahan masalah menggunakan kata-

Komunikatif

kata yang sopan dengan baik, jelas dan tepat.


Siswa secara aktif tidak mampu mengemukakan
1

jawaban/solusi pemecahan masalah menggunakan katakata yang sopan dengan baik, jelas dan tepat.
Siswa berdiskusi kelompok dengan memberikan seluruh

2
1
3
2

opini/pendapat secara jelas dan tepat terhadap suatu


masalah.
Siswa berdiskusi kelompok dan tidak menyampaikan

Bekerja Sama

opini/pendapat terhadap suatu masalah.


Siswa pasif/tidak berdiskusi kelompok dan tidak
menyampaikan opini/pendapat terhadap suatu masalah.
Siswa menghargai setiap pendapat teman dengan
menjadi pendengar yang baik selama diskusi kelompok.
Siswa menghargai beberapa pendapat teman dengan
diam selama kegiatan diskusi kelompok.
Siswa tidak menghargai beberapa pendapat teman

Menjadi
pendengar
yang baik

dengan membuat ramai sendiri, dan mengganggu teman

lainnya selama kegiatan diskusi kelompok..


3 Penilaian
Merupakan konversi skor total yang diperoleh dari penilaian karakter siswa
A

=89

Baik

=57

Cukup

=34

Buruk

Lembar Pengerjaan I
Termokimia
Menentukan Perubahan Entalpi
Perubahan entalpi dapat ditentukan jika telah diketahui kapsitas panas, kalor
jenis, dan kalorimetri. Kapasitas panas (C, J/oC) didefiniskan sebagai banyaknya
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 1 oC. adapun kalor jenis (c,
J/goC) didefiniskan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu
gram zat sebesar 1 oC.
Alat yang digunakan untuk mengukur kalor reaksi disebut calorimeter. Ada
dua macam calorimeter, yaitu kalorimeter bom dan calorimeter termos.
Secara tidak langsung, perubahan entalpi ditentukan dengan hukum Hess.
Hukum ini menyatakan hasil penjumlahan H untuk proses keseluruhan adalah
jumlah semua perubahan entalpi yang berlangsung selama proses. Dengan kata lain,
harga H reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi serta
tidak bergantung pada jalannya reaksi.
Energi Ikatan
Energi ikatan adalah enenrgi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan antar
atom dalam suatu molekul. Oleh karena itu, makin banyak ikatan, harga ikatannya
makin besar. Pada satu molekul yang terdapat beberapa ikatan identic, digunakan
energi rata-rata dalam perhitungan. Energy ikatan rata-rata dianggap merupakan
energi yang dibutuhkan untuk memutuskan satu mol suatu ikatan.
1

Berdasarkan eksperimen
Hubungan antara kapsitas kalor dan kalor jenis zat adalah:
C = c.t
Harga H ditentukan dengan persamaan:
H = m.c.T atau H = -C.T
Dengan T = perubahan suhu = suhu akhir suhu awal.

Berdasarkan hukum Hess


Hukum Hess dikemukakan oleh Germain Henry Hess

Menurut hukum Hess:


Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak tergantung
pada jalannya reaksi, tetapi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi.
3

Berdasarkan data entalpi pembentukan standar


Hreaksi = Hfo hasil reaksi - Hfo pereaksi

Berdasarkan energy ikatan


Energi ikatan adalah energy yang diperlukan pada pemutusan satu mol ikatan
kimi dalam fasa gas.
Berdasarkan energy ikatan, H dapat ditentukan melalui persamaan berikut.
H = energy putus ikatan energy bentuk ikatan

Lembar Pengerjaan II
Termokimia
Petunjuk A
Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang benar.
Petunjuk B
Pilihlah:
A Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukkan hubungan sebabakibat.
B Jika pernyataan benar, alasan benar tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan
sebab akibat.
C Jika pernyataan benar dan alasan salah.
D Jika pernyataan salah dan alasan benar
E Jika pernyataan salah dan alasan salah.
1

Di dalam sebuah tempat plastic (dianggap tidak menyerap panas) yang terisolasi
dari udara, direaksikan 50 mL NaOH 2 M dengan 50 mL HCl 2 M. Temperatur
larutn NaOH dan HCl sebelum dicampur 20 oC. Setelah dicampur, temperature
campuran naik menjadi 33,7 oC. berapa kenaikan temperature larutan jika 100 mL
NaOH 2 M dicampur dengan 100 mL HCl 2 M? Kapasitas kalor larutan =
kapasitas kalor air = 4,2 J g-1 K-1, rapat jenis larutan = 1 g mL-1.
Pembahasan :
Reaksi yang terjadi :
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
n NaOH (l)

= (0,05 L) (2 mol L-1) = 0,1 mol

n HCl (l) = (0,05 L) (2 mol L-1) = 0,1 mol


Pada pencampuran 50 mL NaOH 2 M + 50 mL HCl 2 M, terjadi kenaikan
temperature sebesar = (33,7 + 273) K (20 + 273) K = 13,7 K. massa campuran
(I) = (50 + 50) mL x 1 g mL-1 = 100 g.
Kalor yang dibebaskan pada pencampuran 0,1 mol NaOH dengan 0,1 mol HCl.

= m.c.T
= (100 g) (4,2 J g-1 K-1) (13,7 K)
= 5.754 J

n NaOH (II)

= (0,1 L) (2 mol L-1) = 0,2 mol

n HCl (II) = (0,1 L) (2 mol L-1) = 0,2 mol


Kalor yang dibebaskan pada pencampuran 0,2 mol NaOH dengan
0,2 mol HCl

x 5.754 J = 11.508 J

Kalor yang dibebaskan jika 100 mL NaOH 2 M + 100 mL HCl 2 M


11.508 J

= m.c.T

11.508 J

= (200 g) (4,2 J g-1 K-1) (T)

= 13,7 K

Kenaikan temperatur larutan (T) = 13,7 K.


Nilai =10
2

Jika H pembentukan CO2 = -353,7 kJ, H pembentukan H2O = -285,85 kJ, dan
H pembentukan metana = -74,85 kJ maka H pembakaran gas metana adalah
.

A -571,70 kJ
B -604,70 kJ
C -890,55 kJ

D -865,40 kJ
E -1.040,25 kJ

Pembahasan :
(C)
2 C + O2

CO2

2 H2 + O2 H2O

H = -393,7 kJ
H = -571,70 kJ

CH4

C + 2 H2

H = +74,85 kJ

CH4 + 2 O2

CO2 + H2O

H = -890,55 kJ

Nilai =10
3

Jika kalor pembentukan FeO adalah A kkal dan kalor pembakaran FeO menjadi
Fe2O3 adalah B kkal, kalor pembentukan Fe2O3 adalah .

A (A + B) kJ
B (A B) kJ
C (2A + B) kJ

D (A + 2B) kJ
E (2A + 2B) kJ

Pembahasan :
(C)
4 Fe + 2 O2

4 FeO + 4 A kkal

4 FeO + O2

2 Fe2O3 + 2 B kkal

4 Fe + 3 O2

2 Fe2O3 + (4 A + 2 B) kkal

Berarti kalor pembentukan 1 mol Fe2O3 = (2 A + B) kkal


Nilai =10
4

Dari suatu percobaan diperoleh data-data sebagai berikut.


C + 2 S CS2

H = 27,55 kkal

C + O2 CO2

H = -94,05 kkal

S + O2 SO2

H = -70,96 kkal

Jika 19 gram CS2 dibakar, kalor yang dilepaskan adalah .


A 32,9 kkal
B 52,7 kkal
C 65,7 kkal

D 141,9 kkal
E 263,5 kkal

Pembahasan :
(C)
Reaksi pembakaran CS2 adalag CS2 + O2 CO2 + SO2. Besar kalor yang
dilepaskan pada pembakaran 19 gram (0,25 mol) CS 2 dihitung dengan cara
sebagai berikut.
CS2 + 2 S C + 2 S

+ 27,55 kkal

C + O2 CO2

+94,05 kkal

S + O2 SO2

+70,96 kkal

CS2 + O2 CO2 + SO2

+ 263,52 kkal

Dengan demikian, kalor yang dilepaskan pembakaran 0,25 mol CS2 adalah 65,704
kkal.
Nilai =10
5

Diketahui reaksi berikut.


C + O2 CO

H = -a kkal

2 CO + O2 2 CO2

H = -b kkal

C + O2 CO2

H = -c kkal

Menurut hukum Hess, hubungan ketiga reaksi di atas adalah .


A c=a+b
B c = 2a + b
C c = 2a + 2b

D 2c = 2a + b
E 2c = a + 2b

Pembahasan :
(D)
C + O2 CO

H = -a kkal

CO + O2 CO2 H = -b kkal
C + O2 CO2

H = (-a-b) kkal

Berarti, -c = -(a+b)
c = a +b
2c = 2a +b
Nilai =10
6

Diketahui kalor pembentukan H2O = -65 kkal, kalor pembentukan CO2 = -97
kkal, dan kalor pembakaran C2H4 = -340 kkal. Tentukan kalor pembentukan
etena!
Pembahasan :
Dari soal diketahui reaksi-reaksi sebagai berikut:

a
b
c

H2 + O2 H2O
C + O2 CO2
C2H4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O

H = -65 kkal
H = -97 kkal
H = -340 kkal

Ditanyakan:
2 C + 2 H2 C2H4

H = .?

Untuk menentukan H reaksi pembentukan C2H4, ketiga reaksi di atas di tulis


sebagai berikut ;
2 CO2 + 2 H2O C2H4 + 3 O2

H = +340 kkal

2 H2 + O2 2 H2O

H = -65 kkal

2 C + 2 O2 2 CO2

H = -97 kkal

2 H2 + 2 C C2H4

H = +16 kkal

Jadi, kalor pembentukan etena adalah + 16 kkal


Nilai =10
7

Diketahui energi ikatan


C-C

= 330 kJ mol-1

C-F

= 439 kJ mol-1

C-Cl

= 330 kJ mol-1

F-F= 159 kJ mol-1


= 243 kJ mol-1

Cl-Cl

Panas reaksi untuk reaksi :


Cl
Cl

C
Cl

adalah .
A
B
C
D

+136 kJ
+302 kJ
-302 kJ
+622 kJ

F
F +

Cl

C
F

F + Cl

Cl

E -622 kJ
Pembahasan :
(C)
H

= energi ikatan sebelah kiri - energi ikatan sebelah kanan


= [2(C-C)+(F-F)] [2(C-F) + (Cl-Cl)]
= [2 x 330 + 159] [2 x 439 +243]
= 819 1.121
= -302 kJ

Nilai =10
8

Besarnya perubahan entalpi pada reaksi H 2C=CH2 + HCl H3C-CH2Cl jika


diketahui energi rata-rata :
C=C

= 614 kJ mol-1

C-C

= 348 kJ mol-1

C-H

= 413 kJ mol-1

C-Cl

= 328 kJ mol-1

H-Cl

= 431 kJ mol-1

adalah .
A
B
C
D
E

-175 kJ
-44 kJ
+44 kJ
+175 kJ
+475 kJ
Pembahasan :
H2C=CH2 + HCl H3C-CH2Cl
H

= Dkiri - Dkanan
= [4 x DC-H + DC=C + DH-Cl] [5 x DC-H + DC-C + DC-Cl]
= [4 x 413 + 614 + 431] [5 x 413 + 348 + 328]
= 2.697 2.741 = -44 kJ

Nilai =10

Energi atomisasi gas etana (C2H6) sama dengan enam kali energi ikatan C-H.
SEBAB
Energi atomisasi suatu senyawa berfase gas sama dengan energi yang diperlukan
untuk memutuskan semua ikatan dalam satu mol senyawa itu.
Pembahasan :
(C)
Energi atomisasi C2H6 sama dengan 6 kali energi ikatan C-H ditambah 1 kali
energi ikatan C-C.
Nilai =10

10 Jika reaksi antara 25 mL larutan NaOH 0,1 M dan 25 mL larutan HCl 0,1 M
membebaskan x kJ maka reaksi antara 50 mL NaOH 0,05 M dan 50 mL larutan
HCl 0,05 M juga membebaskan x kJ.
SEBAB
Kalor reaksi bergantung pada jumlah mol zat yang bereaksi
Pembahasan :
(A)
Kalor reaksi termasuk besaran ekstensif. Maksudnya, kalor reaksi bergantung
pada jumlah mol zat. Selain bergantung pada jumlah mol zat, kalor reaksi
bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir.
Nilai =10
Nilai = Jumlah Nilai

Anda mungkin juga menyukai