A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Lola Indriliza, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMA Pertiwi 1 Padang
Jenjang : SMA
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Fase/ Semester : XI (Fase F) / Genap
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit ( 4 x pertemuan )
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik telah memahami pengertian dan konsep asam basa, asam basa
konjugasi dan garam
2. Peserta didik mengetahui contoh asam lemah, basa lemah, asam kuat, dan basa kuat
➢ Laboratorium
F. MODEL PEMBELAJARAN
2
KOMPONEN INTI
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan operasi matematika dalam
perhitungan kimia; mempelajari sifat, struktur dan interaksi partikel dalam membentuk
berbagai senyawa; memahami dan menjelaskan aspek energi, laju dan kesetimbangan
reaksi kimia; menggunakan konsep asam-basa dalam keseharian; menggunakan
transformasi energi kimia dalam keseharian; memahami kimia organik; memahami
konsep kimia pada makhluk hidup. Peserta didik mampu menjelaskan penerapan
berbagai konsep kimia dalam keseharian dan menunjukkan bahwa perkembangan ilmu
kima menghasilkan berbagai inovasi.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mendefinisikan dan mengidentifikasi larutan penyangga,
menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH dan pOH, dan peranan larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup dan industri dengan benar.
3
7) Peserta didik dapat menjelaskan tata cara membuat larutan penyangga dengan pH
tertentu melalui diskusi kelompok
8) Peserta didik dapat menganalisis fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup dan industri dengan kritis dan aktif melalui diskusi kelompok
D. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari topik ini, peserta didik dapat memahami berbagai macam larutan
penyangga dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dengan pendekatan kontekstual,
mampu berkomunikasi dan memiliki keterampilan membuat larutan penyangga.
E. PERTANYAAN PEMANTIK
• Pernahkah ananda meminum minuman bersoda (soft drink)? bagaimana rasanya?
Apakah minuman bersoda mempunyai rasa asam yang melekat? Setelah kita buka
dan simpan beberapa minggu apakah keasamannya masih sama? Apakah kamu
pernah minum susu UHT? Bagaimana rasanya ? Apakah setelah dibuka beberapa
minggu rasanya masih sama? Mengapa keasaman minuman bersoda tetap sama
seperti awal dibuka setelah disimpan beberapa minggu?
• Apakah kalian pernah makan bakso? Apakah kalian pernah melihat botol cuka di
meja warung bakso? Apakah rasa cuka? Asam, manis, atau asin? Lalu, gigi kita
tersusun atas unsur kalsium yang bersifat basa. Asam dari cuka tentu dapat bereaksi
dengan basa dan menyebabkan gigi kita keropos. Tetapi mengapa hal tersebut tidak
terjadi?
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
1) Peserta didik dapat mendefinisikan larutan penyangga dengan tepat melalui
percobaan dan diskusi kelompok
2) Peserta didik dapat mengidentifikasi larutan penyangga dan bukan larutan penyangga
dengan tepat melalui data pengamatan dan diskusi kelompok
4
3) Peserta didik dapat menganalisis komponen-komponen larutan penyangga dengan
kritis dan aktif melalui diskusi kelompok
4) Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat larutan penyangga dengan benar melalui
diskusi kelompok
Orientasi
1. Guru melakukan pembukaan dengan salam
pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
(Religius)
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan
meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
(disiplin)
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya tentang materi asam basa, dan garam.
1. Ada berapa teori tentang asam basa?
2. Apa itu asam dan basa menurut Bronsted-Lowry?
3. Apa yang dimaksud dengan asam dan basa
Pendahuluan konjugasi? 15 menit
4. Sebutkan contoh asam lemah dan asam kuat!
5. Sebutkan contoh basa lemah dan basa kuat!
Motivasi
1. Apabila materi ini dikerjakan dan dikuasai dengan
baik maka peserta didik dapat menjawab
permasalahan bahwa di dalam tubuh kita dan di
bidang industri seperti industri makanan dan
minuman terdapat suatu larutan yang dapat
menjaga pH tetap konstan
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
3. Memberikan pre test diawal belajar (mandiri)
Pemberi acuan
1. Peserta didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5
2. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
6
a. Peserta didik menganalisis kembali setiap hasil
diskusi yang telah dipresentasikan sehingga
menemukan hal-hal yang perlu ditanyakan bahkan
dievaluasi kembali. (bernalar kritis)
b. Peserta didik mengkomunikasikan kembali hasil
diskusi berdasarkan pertanyaan yang telah
disampaikan sehingga dapat mencapai kesimpulan
akhir
PERTEMUAN KE-2
Peserta didik dapat menghitung pH dan pOH larutan penyangga dengan benar dalam
diskusi kelompok
Orientasi
Pendahuluan 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam 15 menit
pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran. (Religius)
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan
7
meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
(disiplin)
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya tentang penulisan persamaan reaksi, mol
dan konsentrasi, dan reaksi pembatas
Motivasi
1. Apabila materi ini dikerjakan dan dikuasai dengan
baik maka peserta didik dapat menjawab
permasalahan tentang perhitungan pH dan pOH
larutan penyangga
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
3. Memberikan pre test diawal belajar. (mandiri)
Pemberi acuan
1. Peserta didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
8
b. Peserta didik melakukan eksplorasi konsep dari
buku paket, artikel/jurnal terkait materi, dan
sumber lainnya (bernalar kritis)
c. Peserta didik dalam kelompok mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari guru untuk masalah-
masalah yang dianggap sulit oleh peserta didik.
d. Peserta didik diarahkan oleh guru dalam
kelompok untuk menyelesaikan permasahan
dengan cermat dan teliti (bernalar kritis)
e. Peserta didik diberikan soal latihan untuk
memperdalam pemahaman tentang yang telah
dipelajari. Peserta didik yang selesai mengerjakan
langsung mengumpulkan pada hari tersebut,
peserta didik yang lebih lambat dan belum selesai
dapat membawa pulang latihan tersebut dan
dijadikan tugas. (TaRL)
9
5. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk
materi pada pertemuan selanjutnya yaitu perhitungan
pH dan pOH larutan penyangga setelah penambahan
sedikit asam, sedikit basa, dan pengenceran
6. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam
PERTEMUAN KE-3
Peserta didik dapat menghitung pH dan pOH larutan penyangga setelah penambahan
sedikit asam, sedikit basa, dan pengenceran dengan tepat dan teliti dalam diskusi
kelompok
Orientasi
1. Guru melakukan pembukaan dengan salam
pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
(religius)
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan
meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
(disiplin)
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan
Pendahuluan bertanya tentang perhitungan pH dan pOH larutan 15 menit
penyangga dengan cara langsung dan cara tidak
langsung
Motivasi
1. Apabila materi ini dikerjakan dan dikuasai dengan
baik maka peserta didik dapat menjawab
permasalahan tentang pH suatu larutan penyangga
setelah ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau
pengenceran.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
3. Memberikan pre test diawal belajar. (mandiri)
10
Pemberi acuan
1. Peserta didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
11
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi
Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi
12
PERTEMUAN KE-4
1) Peserta didik dapat menjelaskan tata cara membuat larutan penyangga dengan pH
tertentu melalui diskusi kelompok
2) Peserta didik dapat menganalisis fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup dan industri dengan kritis dan aktif melalui diskusi kelompok
Orientasi
1. Guru melakukan pembukaan dengan salam
pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
(religius)
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan
meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
(disiplin)
Apersepsi
Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan
bertanya tentang :
1. Apa itu larutan penyangga?
2. Apa saja komponen larutan penyangga?
3. Bagaimana prinsip kerja larutan penyangga?
Pendahuluan 15 menit
Motivasi
1. Apabila materi ini dikerjakan dan dikuasai dengan
baik maka peserta didik dapat menjawab
permasalahan tentang bagaimana cara darah atau
tubuh mempertahankan pH
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
3. Memberikan pre test diawal belajar.
Pemberi acuan
1. Peserta didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
13
1. Orientasi peserta didik pada masalah
a. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
b. Peserta didik diberikan LKPD
c. Peserta didik diberi motivasi oleh guru dalam
kelompok untuk melakukan diskusi dalam
penyelesaian masalah yang terdapat pada LKPD
14
diskusi yang telah dipresentasikan sehingga
menemukan hal-hal yang perlu ditanyakan bahkan
dievaluasi kembali. (bernalar kritis)
2. Peserta didik mengkomunikasikan kembali hasil
diskusi berdasarkan pertanyaan yang telah
disampaikan sehingga dapat mencapai kesimpulan
akhir
G. ASESMEN
1) asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
2) asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)
I. REFLEKSI
Refleksi bagi peserta didik dengan menjawab pertanyan refleksi berikut ini :
15
2. Mengetahui pertanyaan saat Apa saja yang muncul dan belum
pembelajaran berlangsung dan didapatkan jawabannya selama
belum terjawab hingga akhir pembelajaran berlangsung?
pembelajaran
J. GLOSARIUM
Anion Ion yang bermuatan negatif
Kation Ion yang bermuatan positif
Asam lemah Senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion-ionnya
Basa lemah Senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi
menjadi ion-ionnya
Asam konjugasi Basa yang telah menerima proton/ ion H+
Basa konjugasi Asam yang melepaskan proton/ ion H+
Larutan Suatu larutan yang terdiri dari asam lemah dan basa konjugasi
penyangga yang terkandung dalam garamnya atau basa lemah dan asam
konjugasinya yang terkandung dalam garamnya yang mempunyai
kemampuan untuk mempertahankan pHnya.
Larutan Campuran dari asam lemah dan basa konjugasinya yang
Penyangga asam mempunyai pH < 7 dan dapat mempertahankan pHnya pada
16
penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau pada pengenceran
Larutan Campuran dari basa lemah dan basa konjugasinya yang
penyangga basa mempunyai pH > 7 dan dapat mempertahankan pHnya pada
penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau pada pengenceran
K. DAFTAR PUSTAKA
Kuswati,T.M, Ernavita, Ratih, Sukardjo. 2013. Buku Siswa “KIMIA SMA/MA” Kelompok
peminatan Mipa. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sudarmo, Unggul. 2017. Kimia untuk SMA/MA Kelas II, Kelompok Peminatan.
Surakarta: Erlangga.
Syukri S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB
17
LAMPIRAN
A. PENILAIAN RANAH SIKAP
1) LEMBAR OBSERVASI
1.
2.
3.
4.
5.
18
kelompok yang mengalami kesulitan
Peserta didik menghargai hasil kerja anggota kelompok
TOTAL
Mandiri Peserta didik mampu memecahkan masalah
Peserta didik tidak lari atau menghindari masalah
Peserta didik mampu mengambil keputusan
Peserta didik bertanggung jawab
TOTAL
SKOR TOTAL
CATATAN :
Kode nilai/predikat :
90 – 100 = Sangat Baik (SB)
80 – 89 = Baik (B)
70 – 79 = Cukup (C)
60 – 69 = Kurang(K)
CATATAN :
➢ Skor penilaian ya = 100, dan tidak = 50
➢ Skor maksimal = jumlah pertanyaan dikalikan jumlah kriteria
➢ skoor sikap = ( jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 )
➢ kode nilai / predikat :
19
90 – 100 = Sangat Baik (SB)
80 – 89 = Baik (B)
70 – 79 = Cukup (C)
60 – 69 = Kurang (K)
Jumlah Skor
No Pernyataan Ya Tidak Kode nilai
skor sikap
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memberikan solusi terhadap
permasalahan
3. Memaksakan pendapat sendiri kepada
anggota kelompok
.4 Marah saat diberi kritik
CATATAN :
➢ Skor penilaian ya = 100 dan tidak = 50
➢ Skor maksimal= jumlah pertanyaan dikalikan jumlah kriteria
➢ skoor sikap = ( jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100 )
➢ kode nilai / predikat :
90 – 100 = Sangat Baik (SB)
80 – 89 = Baik (B)
70 – 79 = Cukup (C)
60 – 69 = Kurang (K)
20
B. PENILAIAN RANAH KETERAMPILAN
1) RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA
ASPEK INDIKATOR NILAI
Penggunaan tata bahasa baik dan benar
Kesesuaian
Jawaban yang relevan dengan pertanyaan
respon dengan
Menjawab sesuai dengan materi
pertanyaan
Mengkaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari
TOTAL
Keterlibatan anggota kelompok
Aktifitas Aktif bertanya dan menanggapi
diskusi Mencatat hasil diskusi dengan sistemtis
Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi
TOTAL
Dipersentasikan dengan percaya diri
Kemampuan Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik
presentasi Manajemen waktu presentasi dengan baik
Seluruh anggota kelompok berpartisipasi presentasi
TOTAL
CATATAN :
Kode nilai/predikat :
90 – 100 = Sangat Baik (SB)
80 – 89 = Baik (B)
70 – 79 = Cukup (C)
60 – 69 = Kurang (K)
21
C. PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN
1) ASESMEN DIAGNOSTIK
1) Apa itu asam dan basa menurut Bronsted-Lowry?
2) Apa yang dimaksud dengan asam dan basa konjugasi?
3) Sebutkan contoh asam lemah dan asam kuat!
4) Sebutkan contoh basa lemah dan basa kuat!
5) Jawablah pertanyaan dibawah ini!
b. Berapa gram NaOH yang harus dilarutkan untuk membuat larutan NaOH 0,2 M,
jika Ar Na = 23; O = 16; dan H =1
c. Diketahui larutan HCl 0,1 M sebanyak 25 ml. Tentukanlah mol HCl dalam larutan
tersebut!
2) ASESMEN SUMATIF
A. PILIHAN GANDA
1. Perhatikan data percobaan penambahan sedikit air, sedikit asam dan sedikit basa pada
lima macam larutan berikut ini.
pH larutan setelah penambahan
pH
Larutan Sedikit Sedikit Sedikit
awal
asam basa air
A 3 2 4,6 5
B 5 3 7 7
C 6 5,8 6,1 6
D 8 6,7 9,2 7
E 4 3,87 4,3 4
Dari data yang diperoleh pada percobaan di atas, larutan mana yang termasuk larutan
penyangga?
A. Larutan A dan B
B. Larutan B dan D
C. Larutan B dan E
D. Larutan C dan E
E. Larutan C dan D
2. Diketahui beberapa campuran sebagai berikut :
I. HNO3 dan NaNO3
22
II. CH3COOH dan CH3COONa
III. CH3COONa dan NaOH
IV. NH3 dan NH4Cl
Berdasarkan data di atas, yang merupakan larutan buffer dihasilkan oleh campuran
nomor…
A. I dan II
B. I dan III
C. I dan IV
D. II dan III
E. II dan IV
3. Berikut beberapa larutan yang tersedia di laboratorium :
i. NH4OH 0,1 M
ii. CH3COOH 0,2 M
iii. NaOH 0,1 M
iv. H2CO3 0,1 M
v. H2SO4 0,1 M
Jika masing-masing larutan diambil 50 ml dan dicampurkan, pasangan larutan yang
membentuk larutan penyangga asam ditunjukkan oleh angka….
A. i dan ii
B. ii dan iii
C. ii dan v
D. iii dan iv
E. iv dan v
4. Pada suatu larutan penyangga terjadi kesetimbangan sebagai berikut :
HA + H2O ⇌ H3O+ + A-
Setelah penambahan sedikit HCl ternyata pH larutan relative tetap. Hal ini disebabkan
oleh….
A. Penambahan sedikit HCl akan menggeser kesetimbangan ke kanan, sehingga H3O+
dan A- bertambah
B. Penambahan sedikit HCl akan bereaksi dengan A- dan kesetimbangan
bergeser ke kiri, sehingga H3O+ tetap
23
C. Penambahan HCl hanya sedikit, sehingga tidak merubah pH larutan
D. Penambahan sedikit HCl tidak menggeser kesetimbangan
E. Larutan tersebut merupakan penyangga asam, sehingga penambahan sedikit asam
tidak mempengaruhi pH
5. Diberikan campuran dari beberapa larutan sebagai berikut:
(1) 200 mL CH3COOH 0,1 M dan 200 mL NaOH 0,1 M
(2) 200 mL CH3COOH 0,2 M dan 200 mL NaOH 0,1 M
(3) 200 mL NH4OH 0,1 M dan 200 mL HCl 0,1 M
(4) 200 mL NH4OH 0,1 M dan 200 mL HCl 0,05 M
Campuran yang membentuk larutan penyangga adalah...
A. (1)
B. (1) dan (2)
C. (2) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (3)
6. Sebanyak 300 ml larutan HCOOH 0,02 M ditambahkan ke dalam gelas beker yang
berisi 200 ml larutan Ba(OH)2 0,01 M. Jika Ka HCOOH = 2 x 10-4, pH larutan yang
terbentuk sebesar…..
A. 4 – log 2
B. 4
C. 4 + log 2
D. 10
E. 10 + log 2
7. Ke dalam 1 L asam asetat 0,1 M yang pH nya = 3 ditambahkan garam natrium asetat
supaya pH nya menjadi 2 kali semula. Ka asam asetat = 1 x 10-5. Garam natrium asetat
yang ditambahkan itu sebanyak……..mol
A. 1
B. 0,1
C. 0,01
D. 0,001
E. 0,0001
24
8. 200 ml larutan CH3COOH 0,5 M dicampur dengan 100 ml larutan (CH3COO)Ba2 0,2
M. Jika campuran ditambahkan 20 ml HCl 1 M, maka pH larutan yang terjadi
adalah…. (Ka CH3COOH = 1 x 10-5)
A. 6
B. 5 – log 6
C. 6 – log 5
D. 6 – log 6
E. 5 – log 2
9. Raka membuat larutan penyangga pH = 4,45 dari larutan CH3COOH 0,5 M (Ka = 1,8
x 10-5) dan kristal garam CH3COONa (Mr = 82 gram/mol). Adapun tahapannya
sebagai berikut :
1) Mengukur larutan CH3COOH sebanyak 100 ml, lalu di tuang ke dalam gelas
beker 250 ml
2) Menimbang 4,1 gram CH3COONa dan mencampurkan kedalam larutan
CH3COOH
3) Mengaduk hingga semua kristal larut
Setelah diukur, ph larutan yang terbentuk tidak sesuai. Langkah kerja yang salah
dalam tahapan tersebut adalah….(log 3,6 = 0,55)
A. Larutan CH3COOH yang digunakan terlalu sedikit, seharusnya 500 ml
B. Konsentrasi CH3COOH yang digunakan terlalu besar, seharusnya 0,1 M
C. Larutan CH3COOH yang digunakan terlalu banyak, seharusnya 50 ml
D. Garam CH3COONa yang digunakan terlalu sedikir, seharusnya 8,2 gram
E. Garam CH3COONa yang digunakan terlalu banyak, seharusnya 2,05 gram
10. Dalam darah manusia memiliki pH yang konstan, yaitu mendekati 7.4 meskipun zat-
zat yang bersifat asam dan basa terus menerus masuk dalam darah. Hal ini disebabkan
oleh dalam darah manusia terdapat kesetimbangan…
A. H2CO3 ⇌ 2H+ + CO32-
B. H2CO3 ⇌ H+ + HCO3-
C. H2PO4 ⇌ 3H+ + PO43-
D. H+ + OH- ⇌ H2O
E. H2O + H+ ⇌ H3O+
25
B. ESSAY
1. Periksalah apakah campuran berikut bersifat penyangga atau bukan. Jika iya, jelaskan
komponen penyangganya!
a. 100 ml NH3 0,1 M + 100 ml (NH4)2SO4 0,1 M
b. 100 ml H3PO4 0,25 M + 100 ml NaH2PO4 0,025 M
2. Mengapa zat aktif yang terkandung dalam obat-obatan pada industry farmasi harus
berada dalam keadaan pH yang stabil?
3. Sebanyak 690 mg HCOOH dan 566 mg HCOONa dilarutkan ke dalam air hingga
terbentuk 100 ml larutan. Diketahui Ka HCOOH = 1,8 x 10-4 dengan Ar H = 1; C =
12; O = 16; dan Na = 23. Tentukan :
a. pH larutan tersebut
b. pH larutan jika ke dalam larutan tersebut ditambahkan 10 ml larutan NaOH 0,25M
c. pH larutan jika ke dalam larutan tersebut ditambahkan 100 ml air
3) SOAL LATIHAN
a) Soal Latihan Pertemuan 1
Kerjakanlah soal latihan berikut dalam waktu maksimal 15 menit!
1. Perhatikan data percobaan penambahan sedikit air, sedikit asam dan sedikit basa
pada lima macam larutan berikut ini.
Dari data yang diperoleh pada percobaan di atas, tentukan larutan mana yang
termasuk larutan penyangga dan jelaskan !
2. Perhatikan campuran larutan berikut.
1) HCN dan NaCN
2) NH4OH dan NaOH
3) CH3COOH dan HCOONa
4) NaOH dan KCl
26
Dari campuran larutan diatas, campuran mana yang merupakan larutan penyangga?
tuliskan komponen-komponennya?
27
d) Soal Latihan Pertemuan 4
Kerjakanlah soal latihan berikut dalam waktu maksimal 20 menit!
1. Seorang laboran membuat larutan penyangga basa dari larutan NH4OH dan padatan
NH4NO3. Jika larutan yang dikehendaki mempunyai pH = 9 + log 2,5, massa
padatan NH4NO3 yang harus dimasukkan ke dalam 200 ml larutan NH4OH 0,025 M
sebanyak……… (Kb NH4OH = 10-5, Mr NH4NO3 = 80 gram/mol)
2. Perhatikan uraian berikut !
Di dalam tubuh kita terdapat system penyangga berupa H2CO3/H2CO3- yang
menjaga kestabilan pH darah relative tetap pada kisaran 7,35-7,45. Komponen
penyangga tersebut merupakan hasil metabolism pernapasan berikut.
CO2(g) ⇌ CO2(aq)
CO2(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + HCO3-(aq)
Jika melakukan olahraga secara berlebih, kandungan CO2 dalam darah akan
meningkat sehingga menyebabkan asidosis. Salah satu upaya mengembalikan ph
normal darah adalah dengan suntik penggantian cairan tubuh di dukung dengan
infus larutan buffer bikarbonat selama selang waktu tertentu.
4) SOAL REMEDIAL
1. Perhatikan data percobaan penambahan sedikit air, sedikit asam dan sedikit basa pada
lima macam larutan berikut ini.
pH larutan setelah penambahan
pH
Larutan Sedikit Sedikit Sedikit
awal
asam basa air
A 6 4 7,8 7
B 3 2,8 3,1 3
C 5 3,5 6,1 6
D 8 6,7 9,2 7
Dari data yang diperoleh pada percobaan di atas, larutan mana yang termasuk larutan
penyangga?
28
2. Diberikan campuran dari beberapa larutan sebagai berikut:
(1) 100 mL HCOOH 0,2 M dan 200 mL NaOH 0,1 M
(2) 200 mL HCOOH 0,2 M dan 200 mL NaOH 0,2 M
(3) 150 mL NH3 0,1 M dan 200 mL H2SO4 0,1 M
(4) 200 mL NH3 0,1 M dan 200 mL H2SO4 0,05 M
Campuran manakah yang membentuk larutsn penyangga? Tentukan komponen
penyusun dan jenis larutan penyangganya!
3. Sebanyak 100 ml larutan CH3COOH 0,05 M ditambahkan ke dalam gelas beker yang
berisi 200 ml larutan NaOH 0,01 M. Jika Ka CH3COOH = 1 x 10-5. Berapa pH larutan
yang terbentuk?
4. 200 ml larutan NH3 0,5 M dicampur dengan 100 ml larutan HCl 0,05 M. Jika
campuran ditambahkan 10 ml NaOH 1 M, maka pH larutan yang terjadi adalah…. (Kb
NH3 = 2 x 10-5)
5. Sebutkan fungsi larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang :
a. Farmasi
b. Kosmetika
c. Industri makanan
5) PENGAYAAN
Kerjakan sesuai perintahnya!
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat menjaga nilai pH dengan cukup konstan
dan mempunyai kemampuan untuk menahan perubahan pada pH saat pengenceran atau
penambahan sedkit asam atau basa. Kemampuan larutan penyangga dalam
mempertahankan perubahan nilai pH dalam proses penambahan atau basa tersebut
disebut aksi buffer. Larutan penyangga tersusun atas asam lemah dengan basa
konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya. Larutan penyangga dapat
diperoleh melalui reakai kimia dan tanpa reaksi kimia.
Larutan penyangga dapat digunakan dalam tubuh makhluk hidup. Misalnya, seperti
larutan penyangga darah, larutan penyangga dalam system pernapasan, dan larutan
penyangga dalam sel dan kelenjar ludah. Selain itu, larutan penyangga juga dapat
29
digunakan untuk mrenyangga asam amino. Carilah informasi mengenai peranan
larutan penyangga dalam asam amino! Ananda dapat menggunakan berbagai buku
pelajaran maupun internet untuk membantu pengerjaan tugas ini. Tuliskan
hasilnya dikertas double folio dan kumpulkan kepada guru Ananda untuk dinilai.!
30
BAHAN BACAAN
Suatu larutan yang dapat mempertahankan pH dari pengaruh penambahan sedikit asam
dan penambahan sedikit basa atau adanya pengenceran dinamakan larutan penyangga. Larutan
penyangga atau yang biasa disebut larutan buffer merupakan suatu campuran yang mengandung
asam lemah dan garam dari asam lemah tersebut (Partana. dkk, 2003 : 30).
Contoh lainnya yaitu pada kolam renang. Air di kolam renang adalah larutan bahan kimia
yang sangat encer yang mencegah pertumbuhan bakteri dan membantu menstabilkan lapisan
kolam. Zat-zat kimia tersebut dapat mempengaruhi pH kolam, sehingga tidak bagus bagi
perenang. Oleh karena itu pH harus dipantau dan dikendalikan dan untuk mengontrol pH adalah
tugas dari larutan penyangga atau buffer.
Menambahkan NaHCO3 (tidak beracun) pada kolam renang adalah cara efektif untuk menjaga
pH kolam tetap dalam kondisi stabil (Brady, 2009 : 697).
31
Larutan penyangga mengandung zat terlarut yang memungkinkannya untuk menahan
perubahan besar dalam pH ketika sejumlah kecil asam kuat atau basa kuat ditambahkan
kedalamnya. Biasanya larutan penyangga terdiri dari dua zat terlarut yaitu satu yang
menyediakan asam Bronsted lemah dan yang lainnya basa Bronsted lemah. Biasanya asam dan
basa mewakili pasangan konjugat.
Jika asam bersifat molekuler, maka basa konjugat disuplai oleh garam asam yang dapat
larut. Misalnya, sistem penyangga yang umum terdiri dari asam asetat ditambah natrium asetat ,
dengan ion asetat garam berfungsi sebagai basa Bronsted. Dalam darah manusia, asam karbonat
(H2CO3, asam diprotik lemah) dan ion bikarbonat (HCO −, basa konjugatnya) berfungsi sebagai
salah satu sistem larutan penyangga yang digunakan untuk mempertahankan pH yang sangat
konstan dalam menghadapi produksi asam organik dalam tubuh.
Larutan penyangga lainnya terdiri dari kation asam lemah, NH4 yang dipasok oleh garam seperti
NH4Cl dan basa konjugasinya NH3 (Brady, 2009 : 666).
32
Untuk memahami sifat/perilaku larutan penyangga, perhatikan larutan yang mengandung
jumlah molar yang sama dari asam lemah HA dan basa konjugatnya A- . Ketika asam
ditambahkan terhadap larutan tersebut, berarti memasukkan ion hidrogen yang dapat bereaksi
dengan A-.
H+(aq) + A−(aq) → HA(aq)
Di lain pihak, jika asam ditambahkan ke dalam larutan penyangga, berarti memasukkan ion
hidroksida yang dapat bereaksi dengan HA.
OH−(aq) + HA(aq) → H2O(aq) + A−(aq)
Gambar 2. Sampel 100 mL larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan CH3COOH 1 M
dan CH3COONa 1 M, disesuaikan dengan pH 5,00. (Silberberg, 2010 : 633).
33
Gambar 3. Setelah penambahan 1 mL HCl 1 M (kiri) dan 1 mL NaOH 1 M (kanan),
perubahan pH sangat kecil. (Silberberg, 2010 : 633).
Untuk menahan penambahan asam kuat atau basa kuat tanpa secara signifikan mengubah pH-
nya, larutan penyangga harus mengandung komponen asam yang dapat bereaksi dengan ion
OH yang ditambahkan dan komponen basa yang dapat bereaksi dengan menambahkan ion
H3O (Silberberg, 2010 : 632).
Larutan penyangga bekerja melalui sebuah fenomena yang dikenal sebagai efek ion-
umum. Contoh dari efek ini terjadi ketika asam asetat berdisosiasi dalam air dan beberapa
natrium asetat ditambahkan. Seperti yang diketahui asam asetat hanya berdisosiasi sedikit
dalam air.
CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇌ H3O−(aq) + CH3COO−(aq)
CH3COOH disosiasi
• %Disosiasi = x 100
CH3COOH(aq)
35
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK
XI MIPA Fase F
Berbasis Problem Based Learning
LARUTAN PENYANGGA
Kelompok :
Kelas :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Petunjuk Penggunaan LKPD
Tujuan Pembelajaran :
Orientasi Masalah
Berdasarkan narasi diatas rumuskan suatu masalah yang berkaitan dengan percobaan
yang akan dilakukan. Nyatakan dalam bentuk pertanyaan !
1. ….………………………………………………………………
2. ….………………………………………………………………
3. ….………………………………………………………………
Membimbing Penyelidikan
Langkah Kerja
Data Pengamatan
LARUTAN PENYANGGA
Kelompok :
Kelas :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kegiatan 2
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menghitung pH dan pOH larutan penyangga dengan
benar dalam diskusi kelompok
2. Peserta didik dapat menghitung pH dan pOH larutan penyangga setelah
penambahan sedikit asam, sedikit basa, dan pengenceran dengan tepat dan
teliti dalam diskusi kelompok
Orientasi Masalah
Kemudian pada larutan penyangga asam ditetesi dengan sedikit HCl dan NaOH
sehingga diperoleh pH larutan penyangga asam tersebut berturut-turut menjadi
4,98 dan 5,02. Pada larutan penyangga basa yang telah ditetesi dengan HCl dan
NaOH pH larutan berubah berturut-turut menjadi 8,99 dan 9,01
Mengorganisasikan untuk belajar
Membimbing Penyelidikan
Isilah titik-titik dibawah ini untuk memudahkan kalian dalam memecahkan permasalahan
yang telah dipaparkan pada percobaan larutan penyangga !!
Untuk memudahkan kalian mengetahui rumus menghitung pH suatu larutan penyangga,
lengkapi titik-titik dibawah ini.
Untuk memperdalam pemahaman kalian dalam perhitungan pH suatu larutan penyangga
kerjakanlah beberapa latihan soal di bawah ini.
1.
2.
Mengembangkan Penyajian Hasil
1.
LARUTAN PENYANGGA
Kelompok :
Kelas :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kegiatan 3
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menganalisis fungsi larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup dengan kritis dan aktif melalui
diskusi kelompok
Orientasi Masalah
Beberapa industri farmasi (obat-obatan) banyak menggunakan zat aktif yang harus berada
dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH yang signifikan pada tubuh akan mengakibatkan
berkurangnya bahkan hilangnya hasil zat aktif tersebut. Pada saat kita pergi kerumah sakit,
dokter akan menyuntik obat ke dalam tubuh kita agar bereaksi lebih cepat di dalam tubuh
sehingga meredakan sakit lebih cepat. Obat suntik harus disesuaikan dengan pH dalam
darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah. Begitupula obat tetes
mata yang digunakan untuk meredakan iritasi pada mata, pH obat tetes mata harus
disesuaikan dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa
perih bahkan kerusakan pada mata. Perubahan pH pada larutan obat dapat merusak
komposisi, fungsi, dan efektivitas obat tersebut. Oleh karena itu, obat-obatan dalam bentuk
larutan seringkali bertindak sebagai sistem penyangga bagi obat itu sendiri untuk
mempertahankan larutan obat agar tetap berada dalam trayek pH tersebut.
Selain itu didalam tubuh terdapat cairan intrasel yang merupakan media penting untuk
berlangsungnya reaksi metabolisme tubuh yang dapat menghasilkan zat-zat yang bersifat
asam atau basa. Proses metabolisme melibatkan banyak enzim yang bekerja. Enzim tersebut
akan bekerja dengan baik pada lingkungan di pH tertentu. Oleh karena itu, pH cairan
intrasel harus selalu dijaga agar tetap sehingga semua enzim dapat bekerja dengan baik.
Mengorganisasikan untuk belajar
Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena dan data yang dipaparkan diatas, tuliskan masalah yang terjadi
pada fenomena tersebut!
1. Berapa pH darah pada tubuh kita ? Apa saja sistem larutan penyangga yang ada dalam
darah ?
2. Bagaimana cara darah atau tubuh mempertahankan pH?
3. ….………………………………………………………………………………
4. ..………………………………………………………………………………..
Membimbing Penyelidikan
Lengkapilah isian berikut dan jawablah pertanyaan yang ada dibawah ini untuk
memudahkan kalian memecahkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas!
Pertanyaan
1. Sebutkan kesamaan dari ke-4 jenis sistem penyangga dalam tubuh!
……………………………………………………………………………..…………………
……………………….………………………………………….........................................
2. Apabila terjadi penambahan asam pada sistem penyangga dalam tubuh maka
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………........................................
3. Apabila terjadi penambahan basa pada sistem penyangga dalam tubuh
maka…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………................................
Mengembangkan Penyajian Hasil
1. Berapa pH darah dalam tubuh kita? Apa saja sistem larutan penyangga yang ada dalam
darah.............................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
2. Bagaimana cara darah atau tubuh mempertahankan pH?............................................................
LARUTAN
PENYANGGA
LET'S LEARN
???
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mol CH3COOH =
Mol NaOH =
Rumus :
01
02
05
THANK YOU!