UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Alya Akila
Jenjang Sekolah : SMA N 1 Lembah Melintang
Tahun Ajaran : 2022/2023
KELAS : XII Fase F
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit ( 2 kali pertemuan )
B. KOMPETENSI AWAL
1) Peserta didik telah memahami konsep asam basa
2) Peserta didik telah mampu menentukan Ka dan Kb suatu larutan asam dan basa
3) Peserta didik telah mampu menentukan pH suatu larutan asam dan basa
4) Peserta didik telah mampu menentukan larutan penyangga
D. SARANA PRASARANA
1) In focus : Pembelajaran ini memerlukan infokus untuk mempresentasikan proses dan
hasil belajar.
2) Gawai (handphone) : Pembelajaran ini memerlukan handphone untuk mencari literatur
terkait materi.
3) Jaringan Internet : Pembelajaran ini memerlukan jaringan internet untuk mencari
referensi dan mengkomunikasikan hasil belajar di media sosial peserta didik.
4) Buku : Pembelajaran ini memerlukan buku sebagai literature untuk mencari informasi
terkait pembelajaran
5) Modul ajar : Pembelajaran ini memerlukan modul ajar sebagai literature untuk mencari
informasi terkait pembelajaran.
6) Media pembelajaran : Pembelajaran ini membutuhkan media pembelajaran untuk
membantu proses pembelajaran.
7) LKPD : Pembelajaran ini memnutuhkan LKPD sebagai penuntun peserta didik dalam
mengerjakan tugasnya.
8) Lingkungan Sekolah.
P a g e 1 | 12
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran yang digunakan Problem Based Learning (PBL).
P a g e 2 | 12
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu memahami konsep titrasi asam dan basa beserta perhitungannya.
B. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik dapat memahami konsep titrasi asam basa
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat mengetahui bagaimana
perhitungannya.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Apa itu titrasi asam basa ? bagaimana cara perhitungannya?
2. Bagaimanakah proses titrasi asam dan basa?
3. Apa penerapan titrasi asam basa dalam kehidupan sehari-hari?
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 X 45 Menit)
Tahapan Pembelajaran
3. Motivasi
✓ Guru memberikan gambaran tentang manfaat atau
kegunaan mempelajari titrasi asam dan basa serta
perhitungannya dengan menayangkan gambar cuka makan
yang terdapat (%) asam asetatnya.
P a g e 3 | 12
4. Pemberian Acuan
✓ Guru memberikan soal pretes dengan menggunakan media
google form.
(Sebelum memulai pembelajaran, kita akan melakukan kuis
dulu. Link kuis akan ibu kirim ke wa grup. Anak-anak
silahkan kerjakan kuis tersebut selama 5 menit).
Link : https://forms.gle/miSMTbTNi51a9zHG9
✓ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
dasar kepada peserta didik
✓ Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
P a g e 4 | 12
Penutup 1. Kesimpulan
✓ Peserta didik didorong membuat kesimpulan tentang materi
(15 Menit)
yang telah dipelajari dan dikoreksi oleh guru
▪ Kesimpulan
2. Posttest
▪ Refleksi
P a g e 5 | 12
5. Penutup
✓ Peserta didik berdoa dan mengucapkan salam penutup
P a g e 6 | 12
Pertemuan 2 (3 X 45 Menit)
Tahapan Pembelajaran
3. Motivasi
✓ Guru memberikan gambaran tentang manfaat atau
kegunaan mempelajari titrasi asam dan basa serta
perhitungannya dengan menayangkan kembali gambar
cuka makan yang terdapat (%) asam asetatnya.
4. Pemberian Acuan
P a g e 7 | 12
P a g e 8 | 12
Penutup 1. Kesimpulan
✓ Peserta didik didorong membuat kesimpulan tentang materi
(15 Menit)
yang telah dipelajari dan dikoreksi oleh guru
▪ Kesimpulan
2. Posttest
▪ Refleksi
▪ Posttest/Quiz ✓ Peserta didik mengerjakan soal posttest dengan
menggunakan media google form
▪ Rencana (Setelah pembelajaran ini, kita akan melakukan kuis dulu.
Tindak Lanjut (RTL) Link kuis akan ibu kirim ke wa grup. Anak-anak silahkan
kerjakan kuis tersebut selama 5 menit).
Link : https://forms.gle/HJhKR2GQ4aXQVKPA9
3. Refleksi
✓ Guru memberikan refleksi pembelajaran kepada peserta
didik.
(Nah, sekarang pembelajaran kita pada pertemuan kali ini
telah selesai, apakah ada tanggapan dari Ananda sebagai
bentuk evaluasi dan refleksi kita pada pertemuan kita kali
ini?)
5. Penutup
✓ Peserta didik berdoa dan mengucapkan salam penutup.
P a g e 9 | 12
E. Asesmen
Bentuk asesmen :
1) Afektif : mengukur sikap siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
2) Kognitif : mengukur ketercapaian pengetahuan saat pembelajaran berlangsung.
3) Psikomotor : mengukur keterampilan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
P a g e 10 | 12
G. Refleksi
Refleksi Guru Refleksi Peserta Didik
1) Hal apa yang paling menantang 1) Apa saja yang telah kamu pelajari
dalam proses pembelajaran hari Meselama pembelajaran pada topik
ini dan mengapa? bagaimana ini?
respon saya untuk pertemuan 2) Apakah kamu memiliki ketertarikan
selanjutnya? untuk mempelajari topik ini lebih
2) Seberapa jauh peserta didik capat lanjut? mengapa?
mengerti pembelajaran hari ini? 3) Diantara hal-hal yang telah kamu
3) Apakah peserta didik terlihat pelajari tersebut, manakah yang
antusias selama pembelajaran? paling berkesan untuk kamu?
jika tidak, bagaimana saya bisa Mengapa?
memperbai keadaan ini? 4) Hal apa yang ingin kamu pelajari
4) Bagaimana cara secara lebih mendalam di
saya berkomunikasi dengan pembelajaran selanjutnya?
pesertadidik ketika mengajar dan Mengapa?
dengan orang lain hari ini dan 5) Apa saja yang muncul dan belum
bagaimana cara agar saya bisa didapatkan jawabannya selama
berkomunikasilebih baik? pembelajaran berlangsung?
5) Dalam hal apa peserta didik
mengejutkan saya hari ini?
6) Apa masalah terbesar saya dalam
menghadapi kendala-kendala
selama mengajar?
NIP. NIP.
P a g e 11 | 12
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2010. Chemistry 10th Edition. New York: Megraw-Hill
Kusumaningrum, Indah. 2020. Modul Pembelajaran Kimia SMA. Semarang: Direktorat SMA,
Direktoral Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Sutardi, dkk. 2020. Titrasi Asam Basa. Jakarta:Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan
Madrasah Kementrian Agama RI
P a g e 12 | 12
PETA
KATAKOMPETENSI
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah, karena berkat rahmat- Nya penulis
dapat menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Problem Based Learning pada
Materi Larutan Penyangga yang dimaksudkan untuk menjadi bahan ajar bagi peserta didik
yang dapat menunjang proses pembelajaran Kimia dan dapat membantu meningkatkan
kemampuan berpikir kritis bagi peserta didik.
Lembar Kerja Peserta Didik ini dikembangkan dengan memperhatikan sintaks pada
model pembelajaran Problem Based Learning yang terdiri atas memberikan orientasi
peserta didik pada masalah, mengorganisasi peserta didik untuk belajar, membimbing
penyelidikan individu atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Hal tersebut dilakukan dengan
harapan agar Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem Based Learning ini dapat
memfasilitasi kemampuan peserta didik terutama dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Penulis menyadari dalam penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik ini masih belum
sempurna dikarenakan adanya kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat dibutuhkan guna meningkatkan kualitas Lembar Kerja Peserta Didik ini menjadi
lebih baik. Penulis memohon maaf apabila dalam penulisan terdapat banyak kesalahan.
Penulis berharap semoga LKPD ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya untuk
menunjang proses pembelajaran Kimia.
Padang………….………2023
Penulis,
P a g e 1 | 11
PETA KOMPETENSI
Capaian Pembelajaran 3.13 Menganalisis data hasil pengamatan berbagai jenis titrasi
asam basa
4.14 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam
basa
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep titrasi asam dan basa
beserta perhitungannya
P a g e 2 | 11
PETUNJUK KERJA
P a g e 3 | 11
URAIAN MATERI
Wacana Prasyarat
Pada label yang tertera pada botol cuka makan, umumnya Terdapat informasi kadar cuka
tersebut. Misalkan, pada suatu botol cuka tertulis 25% asam cuka, lalu bagaimana cara kita
memastikan kebenaran dari kadar tersebut? Nah, perawatan kadar asam cuka tersebut dapat
dilakukan dengan prosedur eksperimen menggunakan metode titrasi.
Dalam menentukan kadar asam cuka, metode titrasi yang yang digunakan adalah titrasi
asam basa. Titrasi asam basa adalah kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui
kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu solusi asam dengan larutan basa yang diketahui, dengan
dasarnya pada reaksi netralisasi. Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu
keadaan di mana asam dan basa tepat habis masalahnya secara stoikiometri. Titik ekivalen
umumnya dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator. Keadaan di mana titrasi harus
dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi.
Wacana Utama
Reaksi penetralan asam basa dapat digunakan untuk kadar penentu (konsentrasi) bebagai
jenis larutan, khususnya yang terkait dengan reaksi asam-basa. Kadar larutan asam ditentukan
dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui kadarnya. Demikian pula sebaliknya, kadar
larutan basa ditentukan dengan menggunakan larutan asam yang diketahui kadarnya. Proses
berapa kadar larutan dengan cara ini disebut titrasi asam-basa.
Titrasi dilakukan untuk menyalakan molaritas suatu larutan dengan menggunakan larutan
lain yang telah diketahui molaritasnya. Titrasi asam basa dilakukan dengan meneteskan larutan
standar atau larutan titran atau pentiter kedalam larutan analit atau titrat. Larutan standart/ titran
(pentiter) adalah larutan pentitrasi yang terdapat di dalam buret yang sudah diketahui
konsentrasinya baik itu asam maupun basa. Larutan titrat adalah larutan yanng akan dianalisa
kadar atau konsentrasinya yang terdapat di dalam erlenmeyer. Ketepatan (akurasi) dari konsentrasi
larutan yang dititer salah satunya bergantung pada kepastian molaritas dari larutan paniter. Jika
molaritas larutan peniter tidak pasti, maka molaritas larutan yang dititer pastilah tidak akurat.
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalen asam akan sama dengan mol ekuivalen basa,
maka hal ini dapat ditulis sebagai berikut:
𝑀𝑜𝑙𝑎𝑠𝑎𝑚 = 𝑀𝑜𝑙𝑏𝑎𝑠𝑎
𝑁𝑎𝑠𝑎𝑚 . 𝑀𝑚𝑎𝑠𝑎𝑚 = 𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎 . 𝑁𝑏𝑎𝑠𝑎
(𝑎 × 𝑀 𝑎𝑠𝑎𝑚) × 𝑉 𝑎𝑠𝑎𝑚 = (𝑎 × 𝑀 𝑎𝑠𝑎𝑚) × 𝑉 𝑏𝑎𝑠𝑎
Ket: - N = normalitas
- M = Kemolaran
- V = Volume (mL atau L)
- a = Jumlah ion H+ (pada asam) atau OH- (pada basa)
P a g e 4 | 11
https://youtu.be/nCPDQBl-YEg
Untuk menentukan konsentrasi suatu larutan analit (titrat) dapat menggunakan rumus di
bawah ini:
𝑎. 𝑁𝑎𝑠𝑎𝑚 . 𝑀𝑚𝑎𝑠𝑎𝑚 = 𝑎. 𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎 . 𝑁𝑏𝑎𝑠𝑎
Pada percobaan ini, kita akan menentukan molaritas HCl dengan larutan NaOH 0,1M.
Untuk itu, sejumlah larutan HCl ditempatkan dalam erlenmeyer, kemudian ditetesi dengan NaOH
0,1M (dalam buret) sehingga keduanya ekuivalen (tepat habis bereaksi). Titi ekuivalen dapat
diketahui dengan bantuan indikator. Titrasi (penetesan) dihentikan tepat pada saat indikator
menunjukkan perubaan warna (titik akhir titrasi). Indikator yang digunakan harus disesuaikan
dengan titrasi asam basa yang akan dilakukan.
P a g e 5 | 11
Kegiatan 1
1. Dari kajian literatur, jelaskan yang dimaksud dengan titrasi asam basa …
3. Untuk mengetahui kapan titrasi harus diakhiri, digunakan larutan indikator. Jelaskan yang
dimaksud indikator asam basa …
P a g e 6 | 11
4. Bagaimana cara menentukan indikator asam basa pada percobaan titrasi adalah …
5. Pada titrasi asam basa ada yang disebut titik ekuivalen dan titik akhir titrasi. Bedakanlah!
Titik ekivalen adalah …
6. Untuk menentukan konsentrasi larutan 𝐻𝑁𝑂3 , diambil sekitar 50 ml larutan tersebut, kemudian
dititrasi dengan larutan NaOH 0,2 M. Data proses titrasi yang dapat ialah sebagai berikut :
Percobaan Volume 𝐻𝑁𝑂3 Volume NaOH
1 10 ml 12 ml
2 10 ml 18 ml
Berdasarkan data tersebut, maka tentukanlah konsentrasi larutan 𝐻𝑁𝑂3 ! …
V rata-rata 𝐻𝑁𝑂3 = … + … = …
V rata-rata NaOH = … + … = …
Menghitung molaritas dari larutan 𝐻𝑁𝑂3 menggunakan rumus:
P a g e 7 | 11
Kesimpulan
P a g e 8 | 11
Kegiatan 2
Percobaan Laboratorium
Menentukan Konsentrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M sesuai prosedur
berikut!
Alat :
- Corong - Buret - Gelas ukur
- Pipet tetes - Statif - Erlenmeyer
- Gelas beaker - Klem
Bahan :
- Larutan HCl x M
- Larutan NaOH 0,1 M
Langkah Kerja:
1) Rangkai alat yang digunakan untuk percobaan titrasi asam basa sesuai
panduan
2) Tuang larutan HCl dan NaOH ke dalam beaker gelas yang berbeda
3) Ukur 10 mL larutan HCl dengan gelas ukur
4) Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL
5) Masukkan 10 mL larutan HCl yang tersedia ke dalam erlenmeyer,
kemudian tetesi dengan indikator PP sebanyak 3 tetes
6) Tetesi larutan HCl dengan larutan NaOH. Penetesan harus dilakukan secara
hati-hati dan labu erlenmeyer terus menerus digoncangkan. Penetesan
dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah
muda.
7) Hitung volume NaOH 0,1 M yang digunakan
8) Ulangi prosedur diatas hingga diperoleh 3 data yang hampir sama
9) Lengkapi hasil pengamatan di bawah ini:
P a g e 9 | 11
Percobaan 1 2 3 Rata-rata
Vol HCl (mL) 10 mL 10 mL 10 mL 10mL
Vol NaOH 0,1 M
(mL)
P a g e 10 | 11
E. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi kelompok pada kolom dibawah ini!
Kesimpulan
P a g e 11 | 11
INSTRUMEN PENILAIAN
A. Penilaian Afektif (Sikap)
1. Observasi
No Waktu Nama Kejadian/ Butir Posit Alasan Tindak Lanjut
Perilaku Sikap if/ prilaku
Nega siswa
tif
2. Penilaian Diri
Nama :
Kelas :
Semester :
Berilah tanda ceklis (√) terhadap kompetensi titrasi asam dan basa. Sampai dimanakah
pemahamanmu?
No Materi Ya Tidak
1. Saya sudah memahami pengertian titrasi
asam-basa.
2. Saya sudah memaham indikator asam-basa.
3. Saya sudah memahami titik akhir dan titik
ekivalen titrasi asam-basa.
4. Saya sudah memahami konsentrasi larutan
standar dan larutan sampel (analit).
5. Saya sudah memahami data hasil titrasi asam-
basa melalui percobaan.
6. Saya sudah memahami kurva titrasi asam-
basa.
7. Saya sudah memahami kadar zat yang
dititrasi.
8. Saya sudah memahami alat dan bahan dalam
titrasi asam-basa
9. Saya sudah memahami percobaan titrasi
asam-basa.
KKTP 66 – 85 %
Jika mencapai tingkat penguasaan 66 – 85 % atau lebih, berarti sudah mencapai ketuntasan dan dapat meneruskan ke Kegiatan Pembelajaran
2. Jika masih di bawah 66 %, maka harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
Butir Soal
Perhatikan data hasil titrasi antara 𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 dengan larutan asaam asetat 0,15 M berikut!
Berdasarkan data tersebut, massa 𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 yang bereaksi adalah… (Ar Ba = 56 gram.mol-1; O = 16 gram.mol-1; H = 1 gram.mol-1)
A. 0,54 gram
B. 0,30 gram
C. 0,27 gram
D. 0,15 gram
E. 0,10 gram
Kuunci Jawaban : C
Skor maks = 5
Butir Soal
Perhatikan wacana berikut!
Senyawa aktif pada pemutih adalah senyawa natrium hipoklorit (NaClO). Untuk menghitung kadar
NaClO dalam pemutih digunakan reaksi iodometri sebagai berikut: NaClO(l) + 2KI(aq) + 2HCl(aq)
→ NaCl(aq) + 2KCl(aq) + I2(l) + H2O(l) I2(l) + 2Na2S2O3(aq) → 2NaI(aq) + Na2S2O6(aq)
Berdasarkan wacana tersebut, untuk menghitung kadar NaClO dalam pemutih digunakan titrasi iodometri dengan Na2S2O3 sebagai larutan standar.
Jika 20 mL NaClO memerlukan 15 mL Na2S2O3 0,1 M, maka kadar NaClO (w/w) dalam pemutih tersebut adalah .... (Mr NaClO = 74,5, massa jenis
NaClO = 1 g/mL).
A. 0,279%
B. 0,558%
C. 1,116%
D. 2,232%
E. 4,464%
Kunci Jawaban : A
Skor maks = 5
Butir Soal
Dari hasil percobaan titrasi larutan NaOH dengan larutan HCl sebagai berikut:
Butir Soal
Syarat utama indikator pada titrasi asam-basa adalah ….
A. Indikator bereaksi irreversibel dalam larutan basa
B. indikator dapat bereaksi dengan asam maupun basa
C. indikator dapat terionisasi dalam larutan asam atau basa
D. indikator lambat mengalami disosiasi pada pH mendekati netral
E. indikator dapat memberikan warna yang berbeda dalam lingkungan asam dan basa
Kuunci Jawaban : E
Skor maks = 5
Butir Soal
Sekelompok peserta didik ingin menentukan konsentrasi larutan HCl. Mereka melakukan percobaan yang alat dan bahannya seperti gambar di bawah
ini.
1 25 mL 10,3 mL
2 25 mL 10,1 mL
3 25 mL 10,2 mL
Maka massa HCl (Mr = 36,5 g/mol) yang terkandung dalam 1 L larutan adalah...
A. 0,93 g
B. 1,49 g
C. 1,86 g
D. 29,78 g
E. 37,23 g
Kuunci Jawaban : B
Skor maks = 5
Butir Soal
Dilakukan titrasi 50 ml larutan asam asetat 0,2 M oleh larutan NaOH 0,5 M. Pada saat terjadi larutan penyangga dengan pH = 5, ke dalam (Ka = 1 x
10–5 ) telah ditambahkan larutan NaOH 0,5 M sebanyak ...
A. 5 mL
B. 10 mL
C. 15 mL
D. 20 mL
E. 250 mL
Kunci Jawaban : D
Skor maks = 5
Butir Soal
Perhatikan grafik titrasi asam-basa berikut!
Kunci Jawaban : B
Skor maks = 5
Butir Soal
Perhatikan trayek pH dan indikator berikut!
Indikator Trayek pH
Marhyl orange 3,1- 4,4
Phenolftalein 8,0- 9,8
Bromthymol Blue 6,0- 7,6
Grafik!
Berdasarkan grafik tersebut, pasangan larutan asam-basa dan indikator yang tepat untuk digunakan pada titrasi tersebut adalah....
A. larutan CH3COOH dititrasi oleh larutan NaOH dengan indikator bromthymol blue
B. larutan CH3COOH dititrasi oleh larutan NH4OH dengan indikator phenolftalein
C. larutan CH3COOH dititrasi oleh larutan NaOH dengan indikator methyl orange
D. larutan HCl dititrasi oleh larutan NaOH dengan indikator phenolftalein
E. larutan HCl dititrasi oleh larutan NH4OH dengan indikator phenolftalein
Kunci Jawaban : D
Skor maks = 5
Butir Soal
Dilakukan titrasi 50 ml larutan asam asetat 0,2 M oleh larutan NaOH 0,5 M. Pada saat terjadi larutan penyangga dengan pH = 5, ke dalam
(Ka = 1 x 10–5) telah ditambahkan larutan NaOH 0,5 M sebanyak ...
A. 5 mL
B. 10 mL
C. 15 mL
D. 25O mL
E. 20 mL
Kunci Jawaban : E
Skor maks = 5
Butir Soal
Pada label asam cuka (Mr = 60 g/mol) perdagangan tertulis 25%. Untuk membuktikannya, sekelompok peserta didik mengambil 1 mL larutan asam
cuka tersebut dan diencerkan sampai volum 50 mL, kemudian tiap 10 mL asam cuka ini dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M (massa jenis cuka 25%
= 1,06 gram/mL) dan diperoleh data percobaan sebagai berikut:
Skor maks = 5
Seorang peserta didik akan menentukan kadar vitamin C dalam minuman vitamin C 1000 mg. peserta didik tersebut melakukan titrasi asam basa.
Uraikan dengan bahasa kalian sendiri apakah yang dimaksud dengan titrasi asam basa…!
Kunci Jawaban : Titrasi asam basa adalah cara analisis yang memungkinkan untuk mengukur jumlah yang pasti dari suatu larutan dengan
mereaksikan dengan larutan lain yang konsentrasinya diketahui
Skor maks = 5
Pada titrasi asam basa terdapat titik ekuivalen dan titik akhir titrasi. Apa yang kamu ketahui tentang titik ekuivalen dan titik akhir titrasi?
Kunci Jawaban : Titik ekuivalen titik artinya titik dimana secara stoikiometri titrat dan titran tepat habis bereaksi atau titik dimana konsentrasi
asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan: [H]=[OH], yang
biasanya ditandai dengan berubahnya warna titran.
Titik akhir titrasi keadaan dimana titrasi harus dihentikan yang ditandai saat dilakukan titrasi warna larutan tidak berubah lagi
Skor maks = 10
Dalam titrasi diperlukan zat indikator, apa yang kamu ketahui tentang zat indikator dan ada berapa macam?
Kunci Jawaban : Zat indikator adalah zat yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi dan dapat | menunjukkan perubahan warna pada saat
tercapai titik ekivalen. Zat indikator ada 2 yaitu indikator buatan dan indikator alami
Skor maks = 5
Seorang siswa akan melakukan uji titrasi asam basa untuk mengetahui konsentrasi NaOH dalam sabun mandi. Siswa tersebut menggunakan kunyit
sebagai larutan indikator. Tuliskan langkah-lagkah membuat larutan indikator dari kunyit!
Kunci Jawaban : 1.Ambil kunyit kurang lebih ukuran 2 jari dan kupas kulitnya, kemudian bersihkan
2.Tumbuk kunyit yang telah dibersihkan menggunakan mortar dan penumbuh
3.Kunyit yang sudah ditumbuk dicampur dengan aquadest dan aduk
4.Pasang kertas saring pada corong kaca dan letakkan di atas gelas kimia
5.Tuangkan larutan kunyit pada kertas saring dan saring
6.Larutan hasil penyaringan siap digunakan sebagai indikator
Skor maks = 10
Sekelompok siswa menganalisis kadar NaOH dalam sabun. Jika sabun sebanyak 20 gram dilarutkan dalam 250 gram air kemudian diambil 25 mL
dari larutan sabun tersebut untuk ditirasi menggunakan HCl 0,1 M ternyata memerlukan 17 mL HCI. Hitunglah kadar NaOH dalam sabun!
(MrNaOH = 40)
Kunci Jawaban :
Rumus Pengenceran
Mol1 = mol2
V1.m1 = v2.m2
25 mL.M1 = 17 mL.0.1 M
Skor maks = 10
Prosedur yang dilakukan untuk menentukan kemolaran/ kadar suatu asam/ basa berdasarkan reaksi netralisasi merupakan titrasi asam-basa.
o Benar
o Salah
Benar
Titrasi asam-basa adalah prosedur yang dilakukan untuk menentukan kemolaran/ kadar suatu asam/ basa berdasarkan reaksi netralisasi
Skor maks = 2
Titik ekuivalen adalah titik dimana indikator asam-basa mengalami peobahan warna.
o Benar
o Salah
Salah
Titik ekuivalen adalah titik dimana asam dan basa tepat habis bereaksi.
Dan titik akhir titrasi merupakan titik dimana indikator asam-basa mengalami peobahan warna.
Skor maks = 2
Pada daerah penambahan sedikit tetes paniter akan mengubah warna indikator asam-basa disebut daerah perubahan pH drastis.
o Benar
o Salah
Benar
Daerah perubahan pH drastis adalah daerah dimana penambahan sedikit tetes paniter akan mengubah warna indikator asam-basa disebut daerah
perubahan pH drastis.
Paniter merupakan zat yang mentitrasi suatu asam-basa yang akan ditentukan kemolarannya.
Skor maks = 2
Kemolaran memiliki rumus 𝑀 = 𝑛/𝑣 ,yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
o Benar
o Salah
Benar
Kemolaran menyatakan jumlah zat terlarut dari tiap liter larutan.
𝑀 = 𝑛/𝑣
M : kemolaran atau molaritas (mol/L)
n : jumlah mol zat terlarut (mol)
V : volume larutan (L)
Skor maks = 2
Jika larutan asam dan basa tepat habis bereaksi, maka p campuran dihitung menggunakan [H+] sisa.
o Benar
o Salah
Salah
Jika larutan asam dan basa tepat habis bereaksi, maka pH campuran = 7 (netral).
Jika larutan asam dan basa bersisa, maka pH campuran dihitung menggunakan [H+] sisa.
Skor maks = 2
Keterangan:
• Skor maksimal= Jumlah skor tertinggi setiap kriteria.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
• Nilai proyek = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
• Nilai akhir = Total nilai skor
3. Penilaian Proyek
Mata Pelajaran : Kimia
Nama Proyek : ……..
Nama Peserta Didik : Via……….Kelas: XII IPA 1
1. Perencanaan:
a. Rancangan alat
- Alat dan Bahan
- Gambar
b. Uraian cara menggunakan alat
2. Pelaksanaan:
a. Keakuratan sumber data/Informasi
b. Kuantitas Sumber data
c. Analisis dat
d. Penarikan kesimpulan
3. Laporan Proyek:
a. Sistematika laporan
b. Perfomans
c. Presentasi
Total skor
*Skor yang diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan perencanaan, proses,
dan hasil. Semakin lengkap dan tepat perencanaan, proses, dan hasil, maka semakin
tinggi perolehan skor.
Keterangan:
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik
4 = sangat baik
PENYUSUN
Alya Akila (21035051)
SMA N 1 Lembah Melintang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga bahan
ajar kimia materi Titrasi Asam Basa ini dapat diselesaikan dengan baik. Tujuan pembuatan
bahan ajar ini ialah untuk membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran terkait materi
Titrasi Asam Basa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan penguasaan pengetahuan
konseptual dan meningkatkan sikap literasi siswa SMA kelas XII Fase F.
Bahan ajar ini dirancang untuk pembelajaran kelas XII pada lembaga pendidikan atau
sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka. Bahan ajar ini menggunakan metode ilmiah
yang menuntut proses pembelajaran yang bermakna dan memberikan pengalaman belajar
langsung kepada peserta didik.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan bahan ajar ini terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca bahan ajar dapat menjadi evaluasi atau
perbaikan sehingga bahan ajar kimia “Titrasi Asam Basa” menjadi semakin baik. Semoga bahan ajar
ini bermanfaat untuk seluruh pihak, peserta didik, guru, dan sekolah. Serta dapat menambah wawasan
dan keterampilan bagi peserta didik khususnya kelas XII.
Alya Akila
DAFTAR ISI
PENYUSUN .............................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
PETA KONSEP ...................................................................................................................... .4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 5
A. Deskripsi Singkat ........................................................................................................... 5
B. Relevansi ........................................................................................................................ 5
C. Panduan Belajar ............................................................................................................. 5
INTI ..................................................................................................................................... 6
A. Capaian Pembelajaran.............................................................................................. 6
B. Sub Capaian Pembelajaran ...................................................................................... 6
C. Uraian Materi ........................................................................................................... 6
I. Kegiatan Pembelajaran 1 ............................................................................................ 6
1. Titrasi .............................................................................................................. 6
2. Titrasi Asam Basa ........................................................................................... 6
3. Jenis Titrasi Asam Basa ................................................................................ 10
4. Langkah-langkah Titrasi ............................................................................... 10
5. Perangkat Titrasi ........................................................................................... 11
II. Kegiatan Pembelajaran 2 .......................................................................................... 12
1. Kurva Titrasi ................................................................................................. 12
- Titrasi asam kuat dengan basa kuat ........................................................ 13
- Titrasi asam lemah dengan basa kuat...................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................................... 19
A. Rangkuman ............................................................................................................... 19
B. Tes Formatif .............................................................................................................. 20
C. Glosarium.................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 24
KUNCI JAWABAN ............................................................................................................... 25
PETA KONSEP
untuk menunjukkan
untuk menghitung
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat Materi
Apa kabar peserta didik yang hebat? Semoga ananda selalu sehat dan semangat dalam
kondisi apapun. Aamiin. Selamat berjumpa kembali dimodul pembelajaran kimia. Pada modul
sebelumnya, ananda sudah mempelajari tentang Larutan Asam dan Basa. Dalam kehidupan
sehari-hari Ananda tentu pernah menggunakan larutan asam dan basa dengan kadar atau
konsentrasi yang beragam. Misalnya asam cuka 15% untuk menambah segar makanan bakso.
Tahukah ananda metode apa yang digunakan untuk menentukan adar atau konsentrasi asam dan
basa? Nah… Dalam modul ini Ananda akan belajar tentang metode tersebut yang dikenal
dengan metode “Titrasi Asam Basa”, yang membahas mengenai pengertian titrasi, jenis titrasi
asam-basa, indikator dalam titrasi asam basa, kurva titrasi, pH larutan pada titik ekivalen dan
cara melakukan titrasi asam basa. Waktu untuk mempelajari modul ini dialokasikan sebanyak
3x45 menit. Mari kita pelajari bersama.
B. Relevansi
Dengan adanya modul ini siswa diharapkan mampu menganalisis data hasil berbagai jenis
titrasi asam-basa serta mampu merancang percobaan titrasi asam basa. Selain itu, siswa diharapkan
mampu menghitung dan menjelaskan data hasil percobaan titrasi asam basa serta menentukan titik
akhir dan titik ekivalen titrasi asam-basa.
C. Panduan Belajar
a. Bagi Guru
✓ Membimbing peserta didik dalam mempelajari bahan ajar ini.
✓ Membantu peserta didik dalam menemukan solusi dari masalah yang diajukan peserta
didik.
✓ Memeriksa jawaban dari pertanyaan yang dikerjakan peserta didik dengan berpatokan
pada kunci jawaban yang telah disediakan dalam modul ini.
b. Bagi Peserta Didik
✓ Membaca dam memahami deskripsi singkat dan relevansi bahan ajar.
✓ Membaca dam memahami materi yang ada dalam bahan ajar.
✓ Mengerjakan soal-soal atau pertanyaan yan terdapat dalam modul ini tanpa melihat
jawaban yang disediakan.
INTI
A. Capaian Pembelajaran
Pada fase F, peserta didik mampu menerapkan operasi matematika dalam perhitungan
kimia; mempelajari sifat, struktur dan interaksi partikel dalam membentuk berbagai senyawa;
memahami dan menjelaskan aspek energi, laju dan kesetimbangan reaksi kimia; menggunakan
konsep asam-basa dalam keseharian; menggunakan transformasi energi kimia dalam
keseharian; memahami kimia organik; memahami konsep kimia pada makhluk hidup. Peserta
didik mampu menjelaskan penerapan berbagai konsep kimia dalam keseharian dan
menunjukkan bahwa perkembangan ilmu kima menghasilkan berbagai inovasi.
C. Uraian Materi
1. Titrasi KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Titrasi merupakan suatu proses analisis kuantitatif dimana suatu larutan yang
konsentrasinya diketahui secara pasti (larutan standar) ditambahkan secara bertahap ke
dalam larutan lain yang konsentrasinya tidak diketahui sampai reaksi kimia antara kedua
larutan tersebut berlangsung sempurna, dengan tujuan mengetahui komponen yang tidak
diketahui. (Chang, 2004).
2. Titrasi Asam-Basa
Titrasi asam-basa pada prinsipnya melibatkan reaksi penetralan ion H dari asam oleh
ion OH dari basa, atau sebaliknya, sehingga titrasi asam-basa sering disebut juga dengan
titrasi netralisasi. Pada reaksi penetralan, reaksi yang sebenarnya terjadi hanyalah antara H*
dan OH. (Suryatna & dkk, 2008).
H+(aq) + OH-(aq) ⇌ H₂O(l)
Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen dari larutan asam dengan ion hidroksida
dari larutan basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain reaksi
netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (pemberi) dengan
akseptor proton (penerima).
Pada titrasi asam basa, ada beberapa istilah yang harus diperhatikan, yaitu :
a) Titran
Titran atau zat peniter merupakan larutan baku yang dimasukkan ke dalam buret yang telah
diketahui konsentrasinya.
b) Titrat
Titrat atau zat yang dititrasi ditepatkan pada labu Erlenmeyer, ditempatkan tepat dibawah
buret berisi titran.
c) Larutan Standar
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti.
Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan
larutan standar sekunder. Larutan standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan
dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi (konsentrasi
diketahui dari massa dan volume larutan). Larutan standar sekunder adalah larutan standar
yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian
relatif rendah sehingga konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi terlebih dahulu dengan
larutan standar primer. (Underwood, 1999).
Suatu larutan dikategorikan sebagai larutan baku primer bila memenuhi syarat antara lain
sebagai berikut:
▪ Memiliki kemurnian tinggi
▪ Mudah dimurnikan
▪ Stabil dalam waktu lama Stabil dalam bentuk larutannya dalam waktu penyimpanan
relative lama (± 6 bulan)
▪ Memiliki massa molekul relative yang pasti
Tidak bersifat higroskopis dan mudah ditimbang
▪ Memiliki massa molekul relatif tinggi tetapi muatan ionnya rendah
Larutan standar primer tidak memerlukan standarisasi, artinya bila ditimbang secara
kuantitatif, maka konsentrasinya dalam larutan yang dibuat secara kuantitatif pula, akan
dapat dipastikan melalui perhitungan. Beberapa zat baku primer yang umum digunakan
untuk titrasi penetralan adalah asam oksalat ((COOH)2.2H₂O), natrium oksalat (Na2C2O4)
boraks (Na2B4O7.10H₂O), natrium karbonat (NaCO, anhidrat). Semua zat baku primer
memiliki tingkat kemurnian pro analisa (p.a). Zat baku sekunder seperti HCl, NaOH, KOH,
H₂SO. Larutan baku sekunder tidak stabil, agak sukar dimurnikan, dan tidak tahan lama
dalam bentuk larutannya, sehingga bila digunakan sebagai standar perlu dibakukan terlebih
dahulu. (Suryatna & dkk, 2008).
d) Indikator
Indikator adalah suatu asam atau basa organik lemah yang menunjukkan warna berbeda
antara bentuk molekular (tidak terionisasi) dan bentuk terionisasinya. Kedua bentuk ini
tergantung pada pH larutan yang diuji.
Indikator ditambahkan pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator akan berubah
warna ketika titik ekivalen terjadi, jika warna indikator berubah, maka pada saat itu titrasi
dihentikan. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang
perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indikator diusahakan sesedikit
mungkin dan umumnya sekitar dua atau tiga tetes. Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi
maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik ekivalen. Hal ini dapat
dilakukan dengan memilih indikator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan
dilakukan.
Pemilihan indikator untuk titrasi bergantung pada kekuatan asam dan basa yang digunakan
dalam titrasi. Dengan memilih indikator yang tepat untuk titrasi, maka titik akhir titrasi
dapat digunakan untuk menentukan titik ekivalen.
Sebagai contoh indikator asam (lemah), HInd, karena sebagai asam lemah maka reaksi
ionisasinya adalah sebagai berikut:
H Ind → H+ + Ind-
[𝐻 +][𝐼𝑛𝑑 −]
𝐾𝐻𝐼𝑛𝑑
[𝐻𝑖𝑛𝑑]
Indikator asam basa sebagai Hind mempunyai warna tertentu dan akan berubah bentuk
menjadi Ind setelah bereaksi dengan basa sebagai penitrasi yang juga akan berubah warna.
(Wiryawan & dkk, 2008).
Beberapa indikator yang penting dalam titrasi asam-basa dapat dilihat dalam tabel:
Tabel 1. Sifat beberapa indikator asam-basa yang penting. (Harvey, 2000).
No. Indikator Warna Warna Trayek pH pKa
Asam Basa
1. Cresol red merah kuning 0,2-0,8 -
2. Thymol blue merah kuning 1,2-2,8 1.7
3. Bromophenol blue kuning biru 3,0-4,0 4,1
4. Methyi orange merah orange 3,1-4,4 3,7
5. Congo red biru merah 3,0-5,0 -
Tabel 2. Sifat beberapa campuran indikator asam basa yang penting.(Harvey, 2000)
No. Campuran Indikator Warna Asam Warna Basa Trayek pH
1. Bromocresol green & methil red Oren Biru-hijau 3,5-4
2. Bromocrosil green & chlorophenol Kuning-hijau Biru-ungu 5,4-6,2
red
3. Bromothymol blue & phenol red Kuning Ungu 7,2-7,6
Indikator yang digunakan untuk titrasi asam basa umumnya adalah indikator fenolftalein
karena harganya murah dan mempunyai karakteristik seperti pada tabel 3:
Tabel 3. Karakteristik Indikator Fenolftalein. (Chang, 2004)
pH <8.3 >8.3
Kondisi Asam/mendekati netral Basa
Warna Tidak berwarna Pink keunguan
Fenolftalein tidak berwarna dalam larutan asam atau mendekati netral, tetapi akan berwarna
pink pada larutan basa. Pengukuran menunjukkan bahwa pada pH < 8,3 indikator tidak berwarna
tetapi mulai berubah menjadi pink jika pH melampaui 8,3. Indikator yang paling tepat untuk titrasi
asam basa kuat adalah bromtimol atau BTB (6,0 7,0) tetapi harganya mahal sehingga digunakan
fenolphtalein.
e) Titik Ekivalen
Titik ekivalen adalah titik dimana reaksi penetralan tepat tercapai sehingga titrasi harus
dihentikan. Titik ekivalen adalah saat jumlah mol H sama dengan jumlah mol OH. Biasanya
ditunjukkan dengan harga pH. Perubahan warna ini dapat atau tidak dapat terjadi tepat pada
titik ekivalen.
2. Titrasi Alkalimetri
Alkalimetri merupakan suatu teknik analisis untuk mengetahui kadar keasaman suatu
zat dengan menggunakan larutan standar basa. Basa yang digunakan biasanya adalah
natrium hidroksida (NaOH).Sebelum digunakan, larutan NaOH harus distandarisasi
dahulu dengan asam oksalat (H.C₂O). Hidroksida-hidroksida dari natrium, kalium dan
barium umumnya digunakan sebagai larutan standar alkalis (basa). Ketiganya
merupakan basa kuat dan sangat mudah larut dalam air. Natrium hidroksida paling
sering digunakan karena murah dan kemurniannya tinggi. Namun karena sifatnya
higroskopis sehingga diperlukan ketelitian pada proses penimbangan. Pada saat
penimbangan gunakan botol timbang tertutup untuk mengurangi kesalahan.
4. Langkah-langkah Titrasi
1) Larutan yang akan digunakan untuk menitrasi (diteteskan) dimasukkan ke dalam buret
(pipa panjang berskala). Larutan dalam buret disebut penitrasi.
2) Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan mengukur
volumenya terlebih dahulu.
3) Memberikan beberapa tetes indikator pada larutan yang dititrasi (dalam erlenmeyer)
menggunakan pipet tetes. Indikator yang dipakai adalah yang perubahan warnanya
sekitar titik ekivalen.
4) Proses titrasi, yaitu larutan yang berada dalam buret diteteskan secara perlahan-lahan
melalui kran ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer digoyanggoyang sehingga larutan
penitrasi dapat larut dengan larutan yang berada dalam erlenmeyer. Penambahan larutan
penitrasi ke dalam erlenmeyer dihentikan ketika sudah terjadi perubahan warna dalam
erlenmeyer. Perubahan warna ini menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi (titik
ekivalen).
5) Mencatat volume yang dibutuhkan larutan penitrasi dengan melihat volume yang
berkurang pada buret setelah dilakukan proses titrasi.
5. Perangkat Titrasi
Alat-alat kimia utama yang biasanya digunakan sebagai perangkat titrasi yaitu:
a. Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya.Buret berfungsi untuk
mengeluarkan larutan dengan volume tertentu.
b. Statif dan Klem
tatif terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret. Klem buret
terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.
c. Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah peralatan gelas (Glass ware equipment) yang seringkali di gunakan
untuk analisa dalam laboratorium. Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat untuk
melakukan titrasi bahan.
3. Titik ekivalen, yaitu saat larutan hanya mengandung garam, tanpa ada kelebihan asam
atau basa; dan
4. Daerah lewat ekivalen, yaitu larutan mengandung garam dan kelebihan basa.
Bentuk kurva dipengaruhi oleh jenis asam dan basa yang dipakai. (S. Syukri. 1999)
- Pada penambahan volume NaOH 25 mL, tepat terjadi titik ekivalen di mana HCl dan
NaOH keduanya habis bereaksi terbentuk NaCl yang merupakan garam bersifat
netral sehingga [H3O+] = [OH-] = 1 x 10-7 dan pH = 7,00.
- Setelah titik ekivalen, misalnya pada penambahan volume 30 mL.
- Pada saat tepat titik ekivalen, asam dan basa keduanya habis bereaksi
menghasilkan garam CH3COONa yang terhidrolisis dan bersifat basa.
Reaksi: CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
mol awal: 5 mmol 5 mmol
Perhitungan pH dan gambar kurva titrasi yang lain dapat disimak di link youtube
berikut: https://www.youtube.com/watch?v=YdYMpYzs5Ks
Kurva titrasi digunakan untuk memilih indikator yang tepat agar titik akhir titrasi
tidak berbeda jauh dengan titik ekivalen. Perubahan warna beberapa indikator pada setiap
pH disajikan dalam tabel berikut:
PENUTUP
A. Rangkuman
Titrasi merupakan suatu proses analisis kuantitatif dimana suatu larutan yang
konsentrasinya diketahui secara pasti (larutan standar) ditambahkan secara bertahap
ke dalam larutan lain yang konsentrasinya tidak diketahui sampai reaksi kimia antara
kedua larutan tersebut berlangsung sempurna, dengan tujuan mengetahui komponen
yang tidak diketahui. (Chang, 2004).
Pada titrasi asam basa, ada beberapa istilah yang harus diperhatikan, yaitu: Titran,
Titrat, Larutan Standar, Indikator, Titik Ekivalen, Titik Akhir Titrasi.
Langkah-langkah Titrasi
1) Larutan yang akan digunakan untuk menitrasi (diteteskan) dimasukkan ke
dalam buret (pipa panjang berskala). Larutan dalam buret disebut penitrasi.
2) Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan mengukur
volumenya terlebih dahulu.
3) Memberikan beberapa tetes indikator pada larutan yang dititrasi (dalam
erlenmeyer) menggunakan pipet tetes. Indikator yang dipakai adalah yang
perubahan warnanya sekitar titik ekivalen.
4) Proses titrasi, yaitu larutan yang berada dalam buret diteteskan secara perlahan-
lahan melalui kran ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer digoyanggoyang sehingga
larutan penitrasi dapat larut dengan larutan yang berada dalam erlenmeyer.
Penambahan larutan penitrasi ke dalam erlenmeyer dihentikan ketika sudah
terjadi perubahan warna dalam erlenmeyer. Perubahan warna ini menandakan
telah tercapainya titik akhir titrasi (titik ekivalen).
Jika suatu asam atau suatu basa dititrasi setiap peneambahan pereaksi akan
mengakibatkan perubahan pH. Suatu grafik yang diperoleh dengan mengalurkan pH
terhadap volume pereaksi yang ditambahkan disebut kurva titrasi. Ada tiga
perhitungan jika suatu asam dititrasi dengan suatu basa:
a. Titik awal, sebelum menambahkan basa.
b. Daerah antara, larutan kelebihan asam dan garamnya.
c. Titik ekivalensi, larutan mengandung kelebihan basa dan garam.
B. Tes Formatif
1. Syarat utama indikator pada titrasi asam-basa adalah ….
A. Indikator bereaksi irreversibel dalam larutan basa
B. indikator dapat bereaksi dengan asam maupun basa
C. indikator dapat terionisasi dalam larutan asam atau basa
D. indikator lambat mengalami disosiasi pada pH mendekati netral
E. indikator dapat memberikan warna yang berbeda dalam lingkungan asam dan
basa
2. Dari hasil percobaan titrasi larutan NaOH dengan larutan HCl sebagai berikut:
Percobaan Volume NaOH Volume HCl
O,15 M 0,10 M
1 10 mL 5 mL
2 10 mL 12 mL
3 10 mL 15 mL
4 10 mL 20 mL
5 10 mL 24 mL
Titik netralisasi ditunjukkan pada percobaan…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
4. Perhatikan data hasil titrasi antara 𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 dengan larutan asaam asetat 0,15 M
berikut!
5. Jika 20 mL H3PO4 0,1M dititrasi dengan larutan natrium hidroksida 0,2M sampai
tepat berubah menjadi HPO42-, volume basa yang diperlukan adalah …
A. 10 mL
B. 20 mL
C. 25 Ml
D. 30 mL
E, 40 mL
9. Saat larutan basa sedang ditetesi dengan larutan asam, maka pH larutan akan …
A. pH larutan akan naik
B. pH larutan akan tetap
C. pH larutan akan turun naik
D. pH larutan akan turun
E. pH larutan stabil
10. Indikator yang sering digunakan dalam titrasi asam kuat dengan basa kuat, karena
lebih tajam warnanya adalah …
A. Metil merah D. Lakmus merah
B. Bromtimol biru E. Metil jingga
C. Fenolftalein
C. GLOSARIUM
Asam kuat : asam yang dapat terionisasi sempurna atau mendekati
sempurna dalam larutannya.
Asam lemah : asam yang dalam larutannya terionisasi sebagian.
Basa kuat : basa yang dalam larutannya dapat terionisasi sempurna.
Basa lemah : basa yang sedikit mengalami ionisasi, sehingga reaksi
ionisasinya merupakan reaksi kesetimbangan.
Indikator : zat yang mempunyai warna tertentu dalam suatu daerah pH
saat dimana indikator berubah warna.
pH : angka yang menunjukkan konsentrasi ion hidrogen dalam
larutan. Sama dengan -log[H+].
Titik akhir titrasi : saat dimana indikato berubah warna.
Titik ekivalen : saat jumlah mol H+ sama dengan jumlah OH-
Titran : larutan standar yang digunakan untuk menitrasi/menitrir
larutan analit.
Titrasi asam-basa : titrasi dengan menggunakan larutan standar asam dan zat yang
dititrasi merupakan larutan basa, atau sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, T.L. (2009). KIMIA Ilmu Pusat. Jersey baru:Pendidikan Pearson.
Chang, R. (2004). Kimia Dasar Konsep - Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Harvey, D. (2000). Kimia Analitik Modern. Toronto: John Wiley & Sons.
Syukri. (1999). Kimia Dasar 2. Bandung: Penerbit ITB.
Suryatna, A., & dkk. (2008). Praktikum Kimia 1. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Underwood, D. (1999). Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta:
Erlangga.
Wiryawan, A., & dkk. (2008). Kimia Analitik. Jakarta: Direktorak Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
KUNCI JAWABAN
1. E
2. C
3. D
4. C
5. B
6. B
7. C
8. B
9. D
10. C
2022/2023
TITRASI
ASAM & BASA
ABSEN START
IYA TIDAK
PRETEST POSTEST
Alya Akila
Dosen Pengampu :
CP ATP
3.14 Menganalisis data hasil berbagai IPK Pendukung
jenis titrasi asam basa 1. Menjelaskan Pengertian titrasi asam-basa
2. Menjelaskan Indikator titrasi asam-basa
3. Menjelaskan titik akhir dan titik ekivalen titrasi asam-basa
4. Menentukan konsentrasi larutan standar dan larutan sampel (analit)
IPK Inti
1. Menganalisis data hasil titrasi asam-basa melalui percobaan
2. Menganalisis kurva titrasi asam-basa
IPK Pengayaan
1. Menganalisis kadar zat yang dititrasi
Jika kita perhatikan di label dari asam cuka yang terjual dipasaran kadar
dari asam cuka adalah 25%.
Sebenarnya apakah benar kadarnya sejumlah yang tercantum di label…?
Untuk menentukan kebenarannya kita bisa menggunakan dengan teknik
titrasi asam basa.
Keterangan :
Jumlah mol H+ = Jumlah mol OH- 𝑀𝑎 = molaritas asam
𝑉𝑎 = volume asam
a = valensi asam
𝑀𝑏 = molaritas basa
𝑀𝑎 .𝑉𝑎 . 𝑎 = 𝑀𝑏 . 𝑉𝑏 . 𝑏 𝑉𝑏 = volume basa
b = valensi basa
BURET
STATIF BURET
KLEM
ERLENMEYER
STATIF ERLENMEYER
Bagaimana Langkah-
Langkah dalam melakukan
titrasi asam-basa…?
Menentukan Konsentrasi 20 mL asam HCl melalui titrasi menggunakan larutan NaOH 0,1 M
dengan tambahan indicator pp
TITRAT : HCl
Menentukan Konsentrasi 20 mL asam HCl melalui titrasi menggunakan larutan NaOH 0,1 M
dengan tambahan indicator pp
Menentukan Konsentrasi 20 mL asam HCl melalui titrasi menggunakan larutan NaOH 0,1 M
dengan tambahan indicator pp
𝑀𝑎 .𝑉𝑎 . 𝑎 = 𝑀𝑏 . 𝑉𝑏 . 𝑏 𝑀𝑎 . 20 mL . 1 = 01 𝑀 . 40 𝑚𝐿. 1
𝑉𝑎 = 20 mL 0,1 𝑀. 40 𝑚𝐿. 1
𝑀𝑎 =
a =1 20 𝑚𝐿. 1
𝑀𝑏 = 0,1 M 𝑀𝑎 = 0,2 M
𝑉𝑏 = 40 mL
b =1 Jadi, konsentrasi larutan HCl adalah 0,2 M
PRETEST
~SELAMAT MENGERJAKAN~
MULAI KUIS
PRETEST
1. Larutan baku atau larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti
disebut...
A. Titrat
B. Titran
C. Titik Ekivalen
D. Alkalimetri BENAR
SALAH
E. Asidimetri
PRETEST
2. Jika ingin mengetahui konsentrasi suatu asam, maka larutan tersebut dititrasi
dengan larutan …
A. Larutan basa
B. Larutan asam
C. Larutan netral
E. Larutan penyangga
PRETEST
3. Apa yang dimaksud dengan titik aktivasi …
PRETEST
4. Rumus yanng tepat digunakan untuk mencari konsentrasi basa berdasarkan
reaksi berikut adalah … 3𝐶𝑎(𝑂𝐻)2 +2𝐻3 𝑃𝑂4 → 𝐶𝑎3 (𝑃𝑂4 )2 + 6𝐻2 𝑂
A. 3Ma.Va=Mb.Vb
B. Ma.Va=3Ma.Vb
C. 2Ma.Va=3Mb.Vb
D. Ma.Va=Mb.Vb BENAR
SALAH
E. Ma.Vb=2Mb.Vb
PRETEST
5. Titrasi asam lemah dengan basa kuat mmiliki titik ekivalen pada pH …
A. pH 8-9
B. pH 7
C. pH 5-6
D. pH 3-4 BENAR
SALAH
E. pH 2
TERIMA KASIH