Anda di halaman 1dari 29

Empat Hukum Dasar Kimia

Identitas Umum
Nama Penulis :
Institusi : SMAN 10 Kota Jambi
Tahun Penyusunan : 2021

FASE JENJANG KELAS PERKIRAAN MODA ALOKASI


JUMLAH SISWA PEMBELAJARAN WAKTU
E SMA X Paduan Tatap Muka 8 JP
(8x45menit)

Tujuan Pembelajaran
4.2 Menganalisis keempat hukum dasar kimia (hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum
Dalton, dan hukum Gay Lussac)

Elemen CP yang dituju :


- Pemahaman Sains
- Keterampilan Proses

Tujuan Pembelajaran yang menjadi prasyarat bagi kegiatan dalam modul ini.
Memahami keempat konsep hukum dasar kimia dan perhitungannya.

Pengetahuan Prasyarat:
1. Peserta didik telah memahami cara menulis persamaan reaksi kimia setara dengan
tepat
2. Peserta didik memahami konsep nomor atom dan nmor massa
3. Peserta didik telah memahami konsep hubungan koefisien reaksi dalam persamaan
reaksi kimia terhadap jumlah zat (mol) dan jumlah partikel (bilangan Avogadro)
4. Peserta didik cenderung mengalami miskonsepsi yaitu menghapal rumus
perhitungan pada konsep mol

Pertanyaan Pemantik:
1. Apa yang terjadi ketika kayu dibakar?
Bagaimana massa kayu saat sebelum dan setelah dibakar?

2. Pernahkah kalian melihat air mancur dan air keran?


Meskipun tempat dan kuantitasnya berbeda, tapi mereka masih sama-sama air bukan?
Lalu bagaimana perbandingan massa unsur-unsur hidrogen (H) dan Oksigen (O2)
1
dalam molekul air tersebut?
Profil pembelajar Pancasila : kreatif, bernalar kritis

Sarana Prasarana, Media :


1. Alat-alat di laboratorium kimia
2. Bahan kimia yang ada di di laboratorium kimia
3. Internet
4. Buku referensi
5. Power point
6. Perkiraan Biaya : bila ada laboratorium bisa menggunakan alat dan bahan kimia
yang ada dilaboratorium

Target Peserta Didik

Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar :

 Siswa regular/tipikal
 Siswa dengan hambatan belajar
 Siswa cerdas berbakat istimewa (CIBI)
 Siswa dengan ketunaan

Persiapan pembelajaran

1. Membaca materi
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menyiapkan lembar kerja (mengambil dari lampiran perangkat ini dan menyesuaikan dengan
kebutuhan)
4. Video praktikum untuk alternatif selain dengan praktikum secara langsung
https://youtu.be/2-W4h4CvIec

2
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke - 1
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pembukaan (15 menit)
1. Menyapa siswa dan menanyakan kabar 1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
lalu dibuka dengan doa dan mengecek
kehadiran siswa.
2. Guru mengingatkan kembali hal-hal terkait 2. Siswa menjawab pertanyaan guru
dengan reaksi pembakaran yang terjadi di
sekitar siswa
3. Guru meminta siswa melihat gambar cover 3. Siswa melihat gambar cover
bab sebagai contoh reaksi pembakaran
Kegiatan Inti ( 60 menit)
4. Guru meminta siswa secara berkelompok 4. Siswa mendengarkan perintah guru
membuktikan teori reaksi pembakaran
5. Guru membagi siswa menjadi beberapa 5. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya
kelompok secara heterogen
6. Guru memberikan LKPD kepada setiap 6. Siswa menerima LKPD
siswa
7. Guru meminta siswa untuk memahami 7. Siswa berdiskusi melakukan aktivitas
LKPD yang diberikan dan berdiskusi dalam LKPD
untuk melakukan aktivitas yang terdapat di
LKPD
8. Guru meminta siswa untuk
8. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
mempresentasikan hasil diskusinya
kelompok
9. Guru mengajak siswa menghubungkan
9. Siswa ikut menghubungkan hasil
hasil percobaan terhadap teori flogiston.
percobaan terhadap teori flogiston
10. Guru mengajak siswa mengulas teori
10.Siswa ikut mendengarkan penjelasan guru
flogiston hingga teori ini gugur karena
tentang gugurnya teori flogiston hingga
percobaan Lavoisier sehingga lahirnya
lahirnya hukum Lavoisier.
hukum Lavoisier.
11.Guru mengajak siswa untuk menelaah
11. Siswa ikut menelaah soal hitungan.
contoh soal hitungan bersama-sama.
Penutup (15 menit)
12. Guru meminta siswa untuk memberikan 12.Siswa memberikan kesimpulan pelajaran
kesimpulan dari pelajaran hari ini hari ini
13. Guru mengingatkan kembali konsep- 13. Siswa menyimak penjelasan guru dan
konsep penting materi hari ini mencatat poin yang penting dari penjelasan
14. Guru menutup pembelajaran hari ini guru
dengan mengucapkan salam 14. siswa menjawab salam guru dan

3
mengucapkan terimakasih

Pertemuan ke - 2
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pembukaan (15 menit)
1. Guru menyapa siswa dan menanyakan 1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
kabar lalu dibuka dengan doa dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Guru menanyakan kembali terkait materi 2. Siswa menjawab pertanyaan guru
pada pertemuan sebelumnya yaitu
pembuktian konsep reaksi pembakaran
dan gugurnya teori flogiston serta hukum
Lavoisier
Kegiatan Inti ( 60 menit)
3. Guru mengajak siswa mengingat Kembali 3. Siswa mengingat materi nomor atom dan
setiap unsur memiliki nomor atom, nomor nomor massa unsur
massa, dan mengartikannya.
4. Guru menjelaskan ppt materi massa atom 4. Siswa mendengar penjelasan guru
relatif, massa molekul relatif, hubungan
massa satu mol zat terhadap massa
molekul rata-rata relatif (Mr) dan contoh
contoh perhitungannya, link ppt:
https://docs.google.com/presentation/d/1
b-
quFnQh30_idymBDMg1bx6zgfwngKdi/
edit?
usp=sharing&ouid=11535106976265142 5. Siswa mendiskusikan soal latihan bersama
0283&rtpof=true&sd=truee dengan teman sebangku
5. Guru memberi soal latihan kepada
siswa untuk didiskusikan dengan teman
sebangku, link file soal latihan:
https://docs.google.com/document/d/1X
w6HOPKBVYmDrfpK2UvSIgBwWHD
6. Siswa ikut membahas soal latihan bersama
pBYJt/edit?
usp=sharing&ouid=11535106976265142 dengan guru
0283&rtpof=true&sd=true
6. Guru mengajak siswa untuk membahas
jawaban soal secara bersama-sama
Penutup (15 menit)
7. Guru meminta siswa memberi kesimpulan 10.Siswa memberikan kesimpulan pelajaran hari
nmateri hari ini ini
8. Guru mengingatkan kembali konsep- 11. Siswa menyimak penjelasan guru dan

4
konsep penting materi hari ini mencatat poin yang penting dari penjelasan
guru
9. Guru menutup pembelajaran hari ini 12. Siswa menjawab salam guru dan
dengan mengucapkan salam mengucapkan terima kasih

Pertemuan ke - 3
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pembukaan (15 menit)
1. Menyapa siswa dan menanyakan kabar lalu 1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
dibuka dengan doa dan mengecek kehadiran
siswa.
2. Guru menanyakan materi pada pertemuan 2. Siswa menjawab pertanyaan guru
sebelumnya yaitu mengenai massa atom
relatif dan massa molekul relatif
Kegiatan Inti ( 60 menit)
3. Guru menjelaskan secara singkat konsep 3. Siswa mendengar penjelasan guru
penting materi hukum proust dan hukum
Dalton dengan bantuan power point, link
ppt:
https://docs.google.com/presentation/d/14
k8k0aR_o9hBPmTeXrpuuCfUny-l-
pOg/edit?
usp=sharing&ouid=115351069762651420
283&rtpof=true&sd=true 4. Siswa duduk bersama dengan kelompoknya
4. Guru membagi siswa menjadi beberapa 5. Siswa menerima LKPD dan mengerjakan
kelompok bersama anggota kelompok
5. Guru memberikan LKPD kepada setiap
siswa untuk dikerjakan bersama 6. Siswa perwakilan setiap kelompok
kelompoknya mempresentasikan hasilnya
6. Guru meminta perwakilan setiap kelompok
untuk mempresentasikan hasilnya 7. Siswa mendengar penguatan materi dari
7. Guru memberi penguatan materi hari ini guru
Penutup (15 menit)
8. Guru meminta siswa untuk memberikan 8. Siswa memberikan kesimpulan pelajaran
kesimpulan dari pelajaran hari ini hari ini
9. Guru mengingatkan kembali konsep-konsep
9. Siswa menyimak penjelasan guru dan
penting materi hari ini mencatat poin yang penting dari penjelasan
guru
10. Guru menutup pembelajaran hari ini 10. Siswa menjawab salam guru dan

5
dengan mengucapkan salam mengucapkan terima kasih

Pertemuan ke - 4
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pembukaan (15 menit)
1. Guru menyapa siswa dan menanyakan kabar 1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
lalu dibuka dengan doa dan mengecek 2. Siswa menjawab pertanyaan guru
kehadiran siswa.
2. Guru menanyakan materi pada pertemuan
sebelumnya yaitu mengenai hukum Proust
dan hukum Dalton

Kegiatan Inti ( 60 menit)


3. Guru menjelaskan ppt mengenai konsep 3. Siswa mendengar penjelasan guru
dasar hukum Perbandingan Volume Gay
Lussac, link ppt:
https://docs.google.com/presentation/d/14
6y79GM5-
_crE20Py_8nn7shWXlqt4Ks/edit?
usp=sharing&ouid=115351069762651420
283&rtpof=true&sd=true
4. Guru membagi siswa menjadi beberapa 4. Siswa duduk sesuai dengan anggota
kelompok kelompoknya
5. Guru memberikan LKPD kepada setiap 5. Siswa menerima LKPD dan mengerjakannya
siswa untuk dikerjakan bersama anggota bersama anggota kelompok
kelompoknya
6. Guru meminta perwakilan setiap anggota 6. Siswa perwakilan dari setiap kelompok
kelompok untuk mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil diskusi kelompok
diskusi kelompoknya

Penutup (15 menit)


7. Guru meminta siswa untuk memberikan 7.Siswa memberikan kesimpulan pelajaran hari
kesimpulan dari pelajaran hari ini ini
8. Guru mengingatkan kembali konsep- 8. Siswa menyimak penjelasan guru dan
konsep penting materi hari ini mencatat poin yang penting dari penjelasan
guru
9. Guru menutup pembelajaran hari ini dengan 9. Siswa menjawab salam guru dan
mengucapkan salam mengucapkan terima kasih

6
Kegiatan Alternatif 1:
Bila sekolah tidak mempunyai laboratorium maka guru bisa memperlihatkan video percobaan
pembuktian teori pembakaran dengan alat dan bahan yang tidak jauh berbeda dengan aktivitas
4.2. Berikut ini adalah link videonya:

https://www.youtube.com/watch?v=54BVy2GhLqM

Lalu siswa bisa menuliskan data sesuai dengan yang terdapat dalam video dan memberikan
kesimpulan.

LKPD
Reaksi Pembakaran Logam

7
TUJUAN :
 Siswa dapat membuktikan teori terkait reaksi pembakaran logam

PENDAHULUAN:
Reaksi pembakaran merupakan reaksi antara bahan kimia dengan gas oksigen. Contoh
reaksi pembakaran yaitu pada pembakaran pita logam magnesium. Setelah melalui proses
pembakaran, logam pita magnesium akan berubah menjadi abu. Dengan terjadinya perubahan ini
pernahkah kalian berpikir, apakah massa pita magnesium saat sebelum dan setelah pembakaran
mengalami perubahan? Untuk mengetahui jawabannya, lakukanlah percobaan berikut.

Alat dan Bahan

1. Timbangan
2. Lilin dan korek api
3. Mangkok untuk menampung hasil pembakaran
4. Penjepit kayu
5. Pita magnesium sepanjang 6-8 cm

Cara Kerja

1. Gunakan terlebih dahulu masker untuk menutupi hidung, kacamata


pelindung, dan sarung tangan.
2. Timbanglah massa pita magnesium lalu catatlah hasilnya.
3. Timbanglah mangkok kosong untuk menampung hasil pembakaran lalu catatlah hasilnya.
4. Jepitlah pita magnesium dengan penjepit kayu.
5. Bakarlah di atas nyala lilin.
6. Tampunglah abu hasil pembakaran ke dalam mangkok (tampung semua, jangan sampai
ada yang tercecer).
7. Timbang kembali abu hasil pembakaran bersama mangkoknya lalu catatlah hasilnya.
8. Tulislah semua hasil percobaan pada Tabel 4.1 lalu analisislah datanya.
9. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan Kalian.
10. Komunikasikan hasil percobaan Kalian dalam diskusi kelas.

Tabel 4.1 Hasil pengamatan percobaan reaksi pembakaran logam

8
Massa pita Mg (g) = a

Massa mangkok (g) = x

Massa mangkok + abu hasil pembakaran (g) = y

Massa abu hasil pembakaran (g) = y – x

Massa sebelum pita Mg dibakar = a

Dari manakah pertambahan massa setelah reaksi


pembakaran?

Persamaan reaksi kimia pembakaran pita


magnesium (Mg) dengan gas Oksigen (O 2)
menghasilkan abu magnesium oksida (MgO)
Hubungan hasil percobaan dengan teori flogiston

Kesimpulan

LKPD
Hukum Proust dan Hukum Dalton

TUJUAN :

9
 Siswa dapat membuktikan hukum perbandingan tetap (hukum proust) dan hukum
perbandingan berganda (hukum dalton) berdasarkan data hasil percobaan

A. HUKUM PROUST
 Alat dan bahan
Data hasil percobaan

 Petunjuk kerja
1. Amati tabel di bawah ini! Kemudian jawab pertanyaan yang tertera!

Sampel Massa Massa oksigen Massa Unsur yang


Magnesium (gram) magnesium bersisa
(gram) oksida (gram)
A 45 8 20 33 gram Mg
B 12 20 20 12 gram O
C 6 40 10 36 gram O
D 45 16 40 21 gram Mg

a. Tentukanlah perbandingan massa magnesium dengan massa oksigen pada setiap sampel!
Jawab:

b. Apakah data tersebut sesuai dengan hukum perbandingan tetap? Jelaskan!


Jawab:

10
10. Tabel berikut menunjukkan hasil eksperimen reaksi pembentukan magnesium oksida
(MgO)

Percobaan Massa Mg (gram) Massa O (gram) Massa MgO (gram)

1 0,72 0,48 …….

2 …… …… 2,8

3 …… 1,5 3,75

a. Lengkapilah massa magnesium, massa oksigen dan massa magnesium oksida (MgO)
pada tabel diatas!

Jawab:

b. Tentukan perbandingan massa magnesium dengan massa oksigen dalam MgO!

Jawab:

11
c. Kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari kegiatan ini?
Jawab:

B. HUKUM DALTON
 Alat dan bahan

Tabel hasil percobaan

 Petunjuk kerja

12
1. Amati tabel di bawah ini dan isi data tabel yang masih kosong!
Karbon dan oksigen dapat membentuk senyawa karbon monoksida dan karbon dioksida
Senyawa I = karbon + oksigen  karbon monoksida
Senyawa II = Karbon + oksigen  karbon dioksida

Senyawa karbon Oksigen Karbon : oksigen

Senyawa I 42,8 % 57,2 % 1 : ……

Senyawa II 27,3 % 72,7 % 1 :…….

Sehingga perbandingan O pada senyawa 1 : senyawa II adalah

…….. : …….. = ….…. : ………

 Belerang dengan oksigen dapat membentu senyawa belerang dioksida dan belerang
trioksida
Senyawa I = belerang + oksigen  belerang dioksida
Senyawa II = belerang + oksigen  belerang trioksida

Senyawa karbon Oksigen Karbon : oksigen

Senyawa I 50 % 50 % 1 : ……

Senyawa II 40 % 60 % 1 :…….

Sehingga perbandingan O pada senyawa I : senyawa II adalah

……. : …… = ……. : …….

Berdasarkan data percobaan tersebut, jawablah pertanyaan berikut:

1. Bagaimana perbandingan oksigen pada kedua pasangan senyawa di atas?

Jawab:

13
2. Apakah perbandingannya menghasilkan bilangan bulat dan sederhana?

Jawab:

3. Kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari kegiatan ini?

Jawab:

14
LKPD
Hukum Gay-Lussac

TUJUAN :

 Siswa dapat menghitung volume gas pereaksi dan hasil reaksi berdasarkan Hukum Gasy-
Lussac

ALAT DAN BAHAN


Data hasil percobaan

PETUNJUK KERJA
Amati persamaan reaksi dan tabel ini kemudian isi data tabel yang masih kosong
Persamaan reaksi
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4 H2O(g)

Percobaan/Volum
C3H8 (L) O2 (L) CO2 (L) H2O (L)
e
1 1 5 3 4

2 2 10 6 8

3 3

4 20

5 1,5

6 1

Berdasarkan data percobaan tersebut, jawablah pertanyaan berikut:


1. Hitunglah berapa volume O2, CO2 dan H2O pada percobaan 3
Jawab:

15
2. Hitunglah volume C3H8 dan H2O pada percbaan 4
Jawab:

3. Dengan cara yang sama hitung masing-masing volume pada percobaan 5 dan 6
Jawab:

4. Hitunglah perbandingan volume C3H8, CO2 dan H2O pada setiap percobaan
Jawab:

5. Apakah perbandingan volum zat-zat yang bereaksi dengan volume zat-zat hasil reaksi sama
dengan koefisiennya?
Jawab:

16
6. Kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari kegitatan ini
Jawab:

17
PENUTUP

Refleksi Guru Refleksi Siswa Catatan


1. Apakah kegiatan membuka 1. Apakah saya sudah bisa
pembelajaran sudah efektif menganalisis konsep Hukum
dalam mempersiapkan siswa Dasar Kimia beserta uraian
untuk belajar? perhitungannya? Berikan
2. Apakah siswa memahami alasannya.
penjelasan saya? 2. Apakah saya dapat menentukan
3. Apakah yang harus diperbaiki jumlah Ar dan jumlah Mr?
bila siswa tidak memahami 3. Kendala apa yang saya jumpai
penjelasan saya? saat mempelajari materi ini?
4. Siswa mana yang perlu perhatian Tulis juga alasannya.
saya?

Asesmen (Tertulis dan/atau Performa)


Asesmen Pemahaman Sains :
Melalui tes tertulis dan secara langsung melalui tanya jawab.
Contoh Soal :
- Bagaimana cara menghitung massa atom relatif dan massa molekul relatif?
- Bagaimana suatu reaksi dapat dikatakan memenuhi hukum kekekalan massa?

Asesmen Keterampilan Proses :


Melalui observasi kinerja / penilaian diskusi

Aspek Penilaian
Instrumen penilaian diskusi

No Aspek yang dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah


Keterangan:
100 = sangat baik
75 = baik
50 = kurang baik
25 = tidak baik

18
REKOMENDASI BACAAN
Sumber bacaan bisa dari buku refereni baik cetak maupun BSE, atau dari internet misalnya untuk
memperkaya pengetahuan guru dan siswa tentang tema atau materi pembelajaran, seperti:
https://www.zenius.net/blog/hukum-proust-bunyi-rumus-dan-contoh-soal
https://www.zenius.net/blog/hukum-dalton-bunyi-dan-contoh-soal
https://www.ruangguru.com/blog/antoine-lavoisier
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-massa-molekul-relatif
https://warstek.com/hukum-dasar-kimia/
https://tanya-tanya.com/contoh-pembahasan-hukum-dasar-kimia/

SOAL PENGAYAAN
1. Sebut dan jelaskan fenomena atau peristiwa yang berkaitan dengan maing-masing huukm
dasar kimia!
2. Tunjukkan bahwa 1 mol zat setara dengan Ar atau Mr zat!

REMEDIAL
Jika dari hasil evaluasi masih terdapat siswa yang belum memenuhi standar minimal, maka guru
melaksanakan kegiatan remedial. Kegiatan ini diawali dengan remedial teaching , yaitu guru
memberikan pengulangan untuk materi-materi yang CP nya belum tercapai

Contoh Soal Remedial:


1. Pada reakis:
PCl3(g) + Cl2(g) → PCl5(g)
Tentukan perbandingan volume PCl3 : Cl2 : PCl5!

2. Untuk membuat 36 gram besi sulfida dengan perbandingan massa Fe : S = 7 : 4, tentukan


massa besi dan belerang yang dibutuhkan!

3. Berikut adalah hasil percobaan reaksi antara tembaga (Cu) dengan belerang (S)
menghasilkan tembaga sulfida.

19
Massa Cu Massa S Massa CuS
No
(gram) (gram) (gram)

1 0,24 0,12 0,36

2 0,30 0,15 0,45

3 0,40 0,20 0,60

4 0,50 0,25 0,75

Berdasarkan data hasil percobaan tersebut, berapakah perbandingan massa tembaga dan belerang
dalam senyawa CuS?

20
Materi
Empat Hukum Dasar Kimia
Setelah mempelajari ciri, jenis, dan persamaan reaksi kimia tentu Kalian sudah
memahami salah satu reaksi kimia yang ada di sekitar kita misalnya reaksi pembakaran. Sebelum
orang mengenal teori yang benar terkait reaksi pembakaran saat ini ternyata ada teori yang
dipercayai oleh para ilmuwan pada masa itu selama lebih dari 100 tahun. Teori yang dimaksud
adalah teori logiston.

Sejarah awal Teori Flogiston

Pada tahun 1669, Johann Joachim Becher seorang ilmuwan kimia Jerman mencetuskan
idenya tentang pembakaran logam. Hal ini menjadi dasar munculnya teori logiston. Becher
beralasan bahwa bahan yang terbakar harus mengandung komponen yang mudah terbakar yaitu
elemen api (terrapinguis). Pandangan Becher ini memperbaharui prinsip kimia sebelumnya yang
menyatakan bahwa bahan terdiri dari proporsi yang berbeda dari empat elemen baik tanah,
udara, api, dan air. Dalam teori Becher disebutkan bahwa benda mudah terbakar karena hanya
terdapat elemen api (terra pinguis).Selama pembakaran, komponen ini dilepaskan ke udara
ditandai dengan timbulnya nyala api. Selain itu dinyatakan bahwa tedapat residu misalnya abu
kayu yang memiliki massa lebih ringan dari bahan aslinya. Demikian pula saat memanaskan
logam di udara akan dihasilkan calx yang lebih ringan dari logam. Hal ini adalah bukti bahwa
ada sesuatu yang hilang. Pada pertengahan abad ke-18, masalah paling penting dalam ilmu kimia
dan isika adalah menentukan apa yang sebenarnya terjadi ketika sesuatu terbakar. Saat itu gas
Oksigen belum ditemukan. Tepatnya pada tahun 1703, Georg Ernst Stahl, seorang ilmuwan
kimia Jerman, mengembangkan teori Becher. Ia mengemukakan istilah logiston yang
sebelumnya dikenal dengan nama terra pinguis. Dalam bahasa Yunani flogiston berarti terbakar.
Adapun teori Stahl mencakup ide-ide berikut:

1) Semua zat yang mudah terbakar mengandung flogiston.


2) Semakin banyak logiston yang dikandung suatu zat, semakin baik dan lebih sempurna ia
terbakar.
3) Pembakaran melepaskan logiston dari zat ke udara.
4) Nyala api menunjukkan lepasnya logiston dengan cepat.
5) Udara diperlukan untuk pembakaran karena menyerap logiston yang keluar.
21
6) Pembakaran dalam wadah tertutup segera terhenti, karena udara di dalamnya menjadi
jenuh dengan logiston.
7) Udara diperlukan untuk bernapas. Makhluk yang ditempatkan dalam wadah tertutup mati
karena udara tidak dapat lagi menyerap logiston, sehingga tidak dapat lagi menopang
kehidupan.
8) Residu atau abu yang tertinggal setelah pembakaran disebut calx.
9) Massa calx lebih ringan dari bahan sebelum dibakar.

Teori logiston memang menjelaskan banyak karakteristik terkait pembakaran namun


ternyata saat melakukan pembakaran logam justru hal yang sebaliknya terjadi. Akhirnya teori ini
dipatahkan karena ternyata jika logam dibakar massanya justru bertambah.

Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

Pada tahun 1780-an, seorang ilmuwan Prancis Antoine Laviosier yang dikenal sebagai
bapak kimia modern menyangkal keberadaan logiston. Ia melakukan eksperimen dengan cara
menggunakan deplogisticated gas hasil temuan Joseph Priestley. Antoine Lavoisier menamai
deplogisticated gas sebagai gas oksigen. Laviosier menunjukkan bahwa proses pembakaran
membutuhkan oksigen yaitu gas dengan massa tertentu yang dapat diukur dengan menimbang
wadah tertutup. Oksigen terlibat dalam reaksi pembakaran. Kesimpulan dari eksperimennya
menyatakan bahwa zat bernama logiston dalam proses pembakaran itu tidak pernah ada.
Mengapa? karena terbakarnya sebuah benda itu terjadi apabila oksigen bertemu dengan bahan
yang terbakar.

Terkait perhitungan pada eksperimen Lavoisier ternyata gabungan massa merkuri dan
oksigen sama dengan massa merkuri oksida. Berkat temuannya ini Lavoisier menjadi orang
pertama yang mencetuskan prinsip kekekalan massa dalam reaksi kimia. Menurutnya reaksi
kimia dapat menyusun ulang unsur-unsur yang ada dalam zat-zat yang bereaksi, tetapi tidak
menghancurkan massa yang terlibat dalam reaksi tersebut. Jadi massa zat tidak bisa diciptakan
maupun dimusnahkan. Hasil akhir reaksi menyatakan bahwa dalam ruang tertutup maka zat-zat
akan memiliki massa yang sama dengan zat-zat penyusunnya. Inilah yang disebut Hukum
kekekalan massa. Bagaimana perhitungannya? Ayo perhatikan contoh berikut.

22
Seorang siswa memanaskan 10 gram serbuk Zn dengan 2 gram serbuk belerang (S). Hasil
percobaan menunjukkan bahwa terbentuk endapan hitam ZnS sebanyak 6,08 gram dan sisa
serbuk Zn yang tidak bereaksi adalah 5,92 gram.

a) Tulislah persamaan reaksi kimia setara yang terjadi.

b) Ciri-ciri reaksi kimia yang manakah yang tepat untuk kasus ini?

c) Kesimpulan apakah yang Kalian peroleh?

Pembahasan:

(a) Zn (s) + S (s)  ZnS (s)

(b) Perubahan warna

(c) Zn (s) + S (s)  ZnS (s)

10 g 2g 6,08 g

Sisa Zn adalah 5,92 g maka Zn yang bereaksi adalah (10 – 5,92) = 4,08 g

Massa zat sebelum bereaksi = (4,08 + 2) g = 6,08 g

Massa zat sesudah bereaksi = 6,08

Kesimpulan: dalam ruang tertutup maka massa zat baik sebelum dan sesudah reaksi adalah sama

Penemuan Lavoisier terhadap hukum kekekalan massa membawa revolusi kimia tentang
pentingnya suatu pengukuran. Setelah Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa yang
ditulis dalam bukunya Traite Elementaire de Chimie maka ahli-ahli kimia mulai terinspirasi
untuk menyelidiki aspek kuantitatif dari reaksi kimia. Dengan demikian lahirlah hukum kimia
berikutnya yaitu hukum perbandingan tetap.

Sebelum membahas materi Hukum Perbandingan Tetap, mari kita cermati ulasan berikut!

Massa atom relatif dan Massa Molekul Relatif

Atom berukuran sangat kecil sehingga kita tidak bisa menimbang sebuah atom. Meski
demikian kita bisa menentukan massa atom suatu unsur dengan cara membandingkannya dengan
atom unsur yang lain. Oleh karena itu diperlukan unsur yang dapat dijadikan pembanding.

23
Dengan demikian massa atom suatu unsur mempunyai istilah massa atom relatif yang diberi
notasi Ar. Massa atom relatif merupakan massa atom rata-rata unsur tersebut terhadap 1/12
massa atom C dengan nomor atom 12. Jadi Ar merupakan perbandingan. Dalam bentuk
persamaan matematis ditulis sebagai berikut.

massa rata−rata 1atom x


ArX=
1
x massa 1atom C−12
12

Menurut Dalton, baik atom-atom sejenis maupun yang berbeda jenis dapat bergabung
membentuk molekul. Dalam hal ini yang dihitung adalah massa molekul relatif yang diberi
notasi Mr. Perhatikan molekul air (H2O) yang disusun dari 2 atom H dan 1 atom O. Atom H
memiliki Ar 1 sedangkan atom O mempunyai Ar 16 sehingga jika Kalian gabungkan diperoleh
perhitungan berikut.

Mr = 2 × Ar H + 1 × Ar O

= 2 × (1) + 1 (16)

= 18

Hubungan massa satu mol zat terhadap massa molekul rata-rata relatif
Terkait hubungan massa satu mol zat terhadap massa molekul relatif rata-rata zat tersebut
mari kita pelajari sifat lain dari bilangan Avogadro yang sudah diulas pada bagian terdahulu.
Perhatikan contoh berikut.
1. Berapakah massa 2 mol air jika diketahui Ar H = 1 dan Ar O = 16?
Uraian jawaban:
Massa molekul relatif rata-rata dari air (H2O) dihitung sebagai berikut.
Mr H2O = 2 × Ar H + 1 × Ar O
= 2 × 1 + 1 × 16 = 18 (tanpa satuan)
Maka massa satu mol air adalah 18 gram.
Jadi massa 2 mol air adalah 2 × 18 = 36 gram.

24
2. Berapakah jumlah mol dari 138 gram C2H5OH jika diketahui bahwa Ar H = 1, Ar C = 12, Ar
O = 16
Uraian jawaban:
Mr C2H5OH = 2 × Ar C + 6 × Ar H + 1 × Ar O
= 2 × 12 + 6 × 1 + 1 × 16 = 46 (tanpa satuan)
Jika massa satu mol C2H5OH adalah 46 gram maka sebanyak 138 gram
C2H5OH adalah 3 mol.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:


1 mol zat setara dengan Ar atau Mr zat

Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)


Setelah mengingat kembali massa atom mari kita mempelajari hukum dasar kimia
selanjutnya yaitu Hukum perbandingan tetap yang dikemukakan oleh Joseph Proust. Hukum ini
lahir dari eksperimen terhadap air yang massa atom hidrogen dan massa atom oksigennya
diubah-ubah. Jika 9 gram air terurai maka akan diperoleh 1 gram hidrogen dan 8 gram oksigen.
Jika 18 gram air diuraikan maka akan dihasilkan 2 gram hidrogen dan 16 gram oksigen.
Demikian juga jika 2 gram hidrogen dicampur dengan 8 gram oksigen lalu campuran dibakar
maka didapatkan 9 gram air dan sisa hidrogen yang tidak bereaksi sebesar 1 gram. Hasil
eksperimen Proust menyatakan bahwa pada berbagai massa hidrogen dan massa oksigen yang
bereaksi maka perbandingan massa atom H terhadap massa atom O selalu 1 : 8. Lebih jauh lagi
ayo perhatikan contoh perhitungan berikut.

Sebanyak 2,8 gram kalsium oksida dihasilkan dari pemanasan batu kapur yang mengandung 0,8
gram oksigen. Saat 1 gram oksigen direaksikan dengan kalsium maka 3,5 gram kalsium oksida
diperoleh. Buktikan bahwa keadaan ini memenuhi hukum perbandingan tetap.

Pembahasan:

25
Terbukti bahwa perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun kalsium oksida yaitu
unsur kalsium dan unsur oksigen berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana yaitu 2,5 : 2,5
= 1 : 1.

Bunyi hukum perbandingan tetap (hukum Proust):

“Perbandingan massa unsur-unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap”.

Prinsip perhitungan untuk Hukum Proust:

 Bila massa/pembanding setiap unsur sama berarti semua unsur habis, tanpa sisa
 Bila massa/pembanding antarunsur berbeda berarti tidak semua unsur habis, bersisa
 Unsur yang habis bila massa/pembandingnya lebih kecil, unsur yang tidak habis bila
massa/pembandingnya lebih besar

Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)

Hukum perbandingan tetap didukung oleh teori atom Dalton. Teori yang dikemukakan
oleh John Dalton ini menyatakan atom-atom sejenis membentuk unsur kimia. Unsur tidak dapat
diuraikan melalui reaksi kimia. Sedangkan senyawa kimia disusun dari unsur-unsur yang
berbeda. Adapun unsur-unsur yang sama dapat menyusun lebih dari satu senyawa yang berbeda.
Pada aspek kuantitatif hukum perbandingan berganda merupakan pengembangan hukum
perbandingan tetap. Hukum ini dikemukakan oleh Dalton sehingga dikenal sebagai Hukum
Dalton. Lihatlah contoh berikut:

Nitrogen membentuk beberapa senyawa dengan oksigen. Pada senyawa yang disebut gas tertawa
bahwa 2,62 gram nitrogen bergabung dengan 1,50 gram oksigen. Sementara pada senyawa
polutan, sebanyak 0,655 gram nitrogen bergabung dengan 1,50 gram oksigen.

Tunjukkan bahwa data-data ini menunjukkan hukum perbandingan berganda!

Pembahasan:

26
Senyawa 1: perbandingan massa N : massa O = 2,62 : 1,5

Senyawa 2: perbandingan massa N : massa O = 0,655 : 1,5

Dari kedua senyawa tersebut terlihat bahwa:

Perbandingan massa atom O senyawa 1 terhadap massa atom O senyawa 2 = 1,5 : 1,5 = 1 : 1

Perbandingan massa atom N pada senyawa 1 terhadap massa atom N senyawa 2 = 2,62 : 0,655 =
1 : 4 merupakan bilangan bulat dan sederhana.

Hukum Kelipatan Perbandingan atau Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton):

“Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa-massa salah
satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama, sedangkan massa-massa unsur lainnya
berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan
bilangan bulat dan sederhana”.

Prinsip perhitungan untuk Hukum Dalton:

Ada dua tahap penentuan perbandingan massa unsur menurut hukum perbandingan berganda
(Law of multiple proportions atau hukum Dalton).

1) Perbandingan internal yaitu perbandingan massa antarunsur dalam senyawa;

2) Perbandingan eksternal yaitu perbandingan massa unsur antarsenyawa.

Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)

Perkembangan hukum dasar kimia berikutnya dikemukakan oleh Joseph Louis Gay-
Lussac (1778–1850) ahli kimia dari Perancis. Dalam eksperimennya ia menemukan bahwa
199,89 bagian volume hidrogen dikonsumsi untuk setiap 100 bagian volume oksigen. Oleh

27
karena itu perbandingan volume gas hidrogen terhadap gas oksigen saat membentuk uap air
adalah 2 : 1 sesuai persamaan berikut.

Hidrogen + Oksigen  air

2 H2(g) + 1 O2 (g)  2 H2O (g)

2 volume 1 volume

Rasio bilangan bulat yang serupa untuk reaksi antara pasangan gas lainnya juga menjadi bagian
dari penemuan Gay Lussac. Perhatikan contoh berikut:

Contoh 1

Gas hidrogen klorida (HCl) bereaksi dengan gas amonia (NH3) dalam perbandingan volume 1 :
1 menghasilkan uap amonium klorida menurut persamaan reaksi:

hidrogen klorida + amonia  amonium klorida

1 HCl (g) + 1 NH3 (g)  NH4Cl (g)

1 volume 1 volume

Contoh 2

Gas amonia mengalami penguraian saat dipanaskan maka akan dihasilkan tiga bagian volume
hidrogen dan satu bagian volume nitrogen.

Amonia  hidrogen + nitrogen

2 NH3 (g)  3 H2 (g) + 1 N2 (g)

3 volume 1 volume

Hukum Perbandingan Volume atau Hukum Gay Lussac:


“Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas”.
Prinsip perhitungan untuk hukum perbandingan volume atau Hukum Gay Lussac:
 Menuliskan persamaan reaksi dengan jumlah zat setara.

28
 Membandingkan volume untuk setiap zat berwujud gas yang terlibat dalam reaksi kimia
dengan koefisien masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA
Devi, K., P., dkk, 2009, Kimia 1 Kelas X SMA dan MA, Jakarta: Pusat Perbukuan
Puspaningsih, A., R., dkk. 2021, Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X, Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.

BSE bisa dilihat di link :


https://bimbinganalumniui.com/edukasi/pelajaran/topik/546
Modul pembelajaran kimia SMA :
http://repositori.kemdikbud.go.id/22161/1/X_Kimia_KD-3.10_Final.pdf
Website:
https://gurubagi.com/stoikiometri-massa-atom-relatif-ar-dan-massa-molekul-relatif-mr/

https://sainskimia.com/pembahasan-soal-tentang-ar-dan-mr/

https://www.zenius.net/blog/hukum-proust-bunyi-rumus-dan-contoh-soal

https://www.urip.info/2021/04/pembahasan-soal-hukum-perbandingan.html

https://tanya-tanya.com/contoh-pembahasan-hukum-dasar-kimia/

GLOSARIUM
Laboratorium : tempat atau kamar dan sebagainya tertentu yang dilengkapi dengan peralatan
untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya).
Reaksi kimia : pengubahan zat asal menjadi zat lain yang baru

29

Anda mungkin juga menyukai