C. Tujuan Pembelajaran
Dengan model pembelajaran PBL dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar dan
mengolah informasi diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung,
memiliki sikap ingin tahu, teliti, dalam melakukan pengamatan, dan bertanggungjawab dalam
menyampaikan pendapat , menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat membandingkan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam, serta dapat merancang dan
melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion, senyawa kovalen berdasarkan titik
leleh, titik didih, daya hantar listrik atau sifat lainnya
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual
Senyawa ion, kovalen polar dan non polar.
Sifat fisik senyawa
2. Konseptual
Kestabilan atom
Struktur lewis
3. Prosedural
ikatan ion,
ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi
ikatan logam
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai 15 menit
Mengolah Informasi
10. Mendiskusikan hasil pengamatan dan menjawab
pertanyaan – pertanyaan pada LK.
11. Mengkomunikasikan hasil diskusi dalam
kelompok
12. Setiap kelompok memaparkan hasil diskusi
kelompoknya didepan kelas
Verifikasi Hasil
12.Setiap peserta didik membandingkan hasil
diskusi kelompoknya didepan kelas
13. Peserta didik membandingkan hasil diskusi
Generalisasi
14. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
Kegiatan Penutup 20 menit
2. Pertemuan ke-2
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai 15 menit
Mengumpulkan Informasi
7. Peserta didik menemukan bagaimana suatu atom
membentuk struktur lewis
8. Peserta didik menemukan dan mencatat tentang
pembentukan ikatan kovalen
9. Peserta didik menemukan dan mencatat tentang
pembentukan ikatan kovalen koordinasi
Mengolah Informasi
10. Mendiskusikan hasil pengamatan dan menjawab
pertanyaan – pertanyaan pada LK.
11. Mengkomunikasikan hasil diskusi dalam
kelompok
Verifikasi Hasil
12. Setiap kelompok menampilkan hasil diskusi di
depan kelas
13. Setiap kelompok memberikan komentar kepada
kelompok yang sudah maju
Generalisasi
14. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dalam
kelompoknya
Kegiatan Penutup 15. Peserta didik dengan bantuan guru 20 menit
menyimpulkan hasil diskusi
16. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang berkinerja baik
17. Guru memberikan latihan soal/posttest
18. Guru memberi tugas untuk mempelajari materi
minggu depan
3. Pertemuan ke-3
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai 10 menit
Mengumpulkan Informasi
7. Peserta didik menemukan bagaimana sifat-sifat
senyawa ion, kovalen dan logam
Mengolah Informasi
8. Mendiskusikan hasil pengamatan dan menjawab
pertanyaan – pertanyaan pada LK.
9. Mengkomunikasikan hasil diskusi dalam
kelompok
Verifikasi Hasil
10. Setiap kelompok menampilkan hasil diskusi di
depan kelas
11. Setiap kelompok memberikan komentar kepada
kelompok yang sudah maju
Generalisasi
12. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dalam
kelompoknya
Kegiatan Penutup 13. Peserta didik dengan bantuan guru 45 menit
menyimpulkan hasil diskusi
14. Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang berkinerja baik
15. Guru memberikan soal ulangan harian
terprogram dalam 1 KD
Lampiran :
1. Materipembelajaran
2. Lembar Kerja
3. Evaluasi dan Alatpenilaian
IKATAN KIMIA
1. Kestabilan Atom
Sebagian besar unsur di alam ingin mencapai suatu kestabilan. Kestabilan diperoleh dengan
cara bergabung dengan unsur lain lalu membentuk molekul atau senyawa yang stabil. Daya tarik-
menarik antar atom yang menyebabkan senyawa kimia dapat bersatu disebut ikatan kimia.
10Ne 2 8 8
18Ar 2 8 8 8
36Kr 2 8 18 8 8
54Xe 2 8 18 18 8 8
Unsur logam dan nonlogam belum stabil. Untuk mencapai kestabilannya, unsur logam cenderung
melepaskan elektron, sedangkan unsur nonlogam cenderung menerima elektron. Dengan melepaskan
atau menerima elektron, konfigurasi elektron unsur logam dan nonlogam sama dengan konfigurasi
elektron gas mulia yang stabil. Setelah melepaskan elektron, unsur logam bermuatan positif. Adapun
unsur nonlogam akan bermuatan negatif setelah menerima elektron. Atom bermuatan positif dapat
berikatan dengan atom bermuatan negatif membentuk senyawa.
Kecenderungan unsur-unsur untuk mencapai konfigurasi elektronnya sama seperti gas
mulia terdekat dikenal sebagai aturan oktet. Untuk mencapai kestabilan (seperti konfigurasi pada
gas mulia) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Melepas Elektron
Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif.
Contoh : 11 Na 11 Na+ + 1e—
(2, 8, 1) (2, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)
b. Menarik Elektron
Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif
Contoh : 17Cl + 1e— 17 Cl—
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)
1. Struktur Lewis
Apakah perbedaan antara unsur logam, nonlogam, dan gas mulia? Jawabannya akan lebih
mudah diketahui dengan menggambarkan susunan elektron valensi unsur.
Gambar 2.
Perhatikan gambar susunan elektron unsur He dan Ar. Pada kedua unsur tersebut, setiap kulit elektron
terisi penuh. Lain halnya dengan unsur Na dan Cl, kulit terakhirnya tidak terisi penuh. Kulit ketiga
atom Na hanya berisi 1 elektron, sedangkan kulit ketiga atom Cl berisi 7 elektron. Jumlah elektron
maksimum kulit ketiga adalah 8. Jumlah elektron di kulit terluar disebut elektron valensi. Elektron
valensi unsur dapat juga digambarkan menggunakan struktur Lewis. Struktur Lewis adalah suatu
kaidah penggambaran elektron valensi unsur yang dikemukakan oleh ahli kimia Amerika, G.N. Lewis.
Dalam struktur Lewis, yang digambarkan hanya elektron valensinya saja. Berikut struktur Lewis
untuk unsur Na, Cl, Ne, dan He.
Bagaimanakah cara menggambarkan struktur Lewis unsur lainnya? Pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh 1.
Gambarkanlah struktur Lewis unsur-unsur berikut.
a. K d. F
b. Ca e. Ar
a. S
Jawab
d. Unsur F memiliki nomor atom 9 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 7. Dengan demikian,
elektron valensi unsur F adalah 7 sehingga struktur Lewisnya dapat digambarkan sebagai
berikut.
2. Ikatan Ion
Anda tentu tidak asing lagi dengan garam dapur. Hampir setiap masakan yang Anda makan
pasti mengandung garam dapur. Senyawa kimia yang memiliki rumus kimia NaCl ini berwujud padat,
namun mudah rapuh. Garam dapur juga memiliki titik didih yang sangat tinggi. Tahukah Anda,
mengapa garam dapur memiliki sifat seperti itu? Sifat dari suatu senyawa kimia termasuk garam dapur
dipengaruhi oleh jenis ikatan kimia dan struktur senyawa tersebut.
Bagaimanakah cara unsur penyusun garam dapur berikatan? Bagaimana struktur senyawa garam
dapur? Selidikilah oleh Anda dengan melakukan kegiatan 2 pada lembar kerja siswa.
Ikatan ion adalah gaya tarik menarik listrik antara ion yang berbeda muatan. Ikatan ion
terbentuk antara atom yang mempunyai energi ionisasi rendah (logam) dengan atom yang memiliki
afinitas elektron tinggi (bukan logam).
Contoh :
1) Ikatan antara 11Na dengan 17Cl
11 Na = 2, 8, 1 Na melepas 1e-11Na 11 Na+ + 1e—
(2, 8, 1) (2, 8)
17 Cl = 2, 8, 7 Cl menerima 1e-17Cl + 1e— Cl-
17
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
Antara ion Na+ dan ion Cl- terjadi serah terima 1 elektron, atom Na melepas 1 elektron dan atom
Cl menerima 1 elektron sehingga terbentuk senyawa ion dengan rumus kimia NaCl.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai garam dapur (NaCl), carilah informasi dari situs internet
(misalkan www.saltinstitute.org) mengenai struktur kimia, tempat diperolehnya, sifat fisik, sifat kimia,
hingga industri pembuatan dan pengolahannya.
Kerjakanlah secara berkelompok dan presentasikan hasil yang diperoleh di depan kelas.
3. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama
oleh dua atom.
Ikatan kovalen terjadi pada atom unsur non logam dengan atom unsur non logam.
Contoh :
* HCl
1 H = 1 17 Cl = 2 8 7
x x xx
H + x Cl x H x Cl x H Cl HCl
x x
xx xx
Ikatan kovalen tunggal yaitu jika elektron yang digunakan bersama hanya satu pasang
elektron.
Contoh : H2
1H = 1
H + H H H H H H2
Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari sepasang elektron.
a) Ikatan kovalen rangkapdua yaitu jika elektron yang digunakan bersama berjumlah dua
pasang elektron.
Contoh : Pada pembentukan molekul O2
b) Ikatan kovalen rangkap tiga yaitu jika elektron yang digunakan bersama berjumlah tiga
pasang elektron.
Pasangan elektron bersama yang dipakai bersama disebut Pasangan Elektron Ikatan (PEI).
Pasangan elektron yang tidak dipakai dalam ikatan disebut Pasangan Elektron Bebas (PEB).
Contoh : HCl
PEI = 1
xx
H x Cl xx
xx
PEB = 3
-
xx xx
Na + O x + H Na+ xO x
H
xx x xx
ikatan ion
a. Titih Didih
Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom
hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat
antar molekulmolekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air yang cair itu
mudah berubah menjadi uap air bila dipanasi sampai sekitar 100o C, akan tetapi pada suhu ini
ikatan kovalen yang ada di dalam mol
Gambar 5. Dengan pemanasan sampai 100oC,
molekul-molekul air dalam ketel diputus
Garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik yang meleleh pada suhu 801oC dan mendidih pada
suhu 1517oC. NaCl mempunyai titik didih tinggi karena mengandung ikatan ion yang sangat
kuat, sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut dibutuhkan panas yang sangat besar.
Hampir semua senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di
bawah suhu 200oC), sedang senyawa ion mempunyai titik didih yang tinggi (rata-rata di atas suhu
900oC).
b. Kemudahan Menguap
Banyak sekali berbagai bahan yang kita jumpai dalam keh id u pan seha ri- hari
meru pakan senyawa kovalen seperti ditunjukkan pada gambar 18. Sebagian besar senyawa
kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekulmolekul senyawa
kovalen yang mudah menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan
pemberi aroma merupakan senyawa kovalen. Hal ini tidak diperoleh pada sifat senyawa ionik
Titik Didih mempunyai titik leleh yang tinggi mempunyai titik leleh yang rendah
Kelarutan dalam air Pada umumnya melarut dalam air Sulit larut dalam air
Kelarutan dalam Tidak dapat melarut Dapat melarut
pelarut organic
Lampiran 2 :
Cara pengisian lembar penilaian sikap pada kegiatan praktikum adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai
hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut:
Evaluasi
Tabel 2 : Kisi-kisi
IPK Materi Indikator Soal Teknik Bentuk Nomer Soal
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Pedoman penskoran
No Uraian Skor
1
Unsur Nomor atom ElektronValensi Struktur Lewis
xCax
Ca 20 2
Kx 2
K 19 1
.. 2
Br 35 7 . Br :
.. 2
..
Cl 17 7 .Cl :
.. 2
3
a. Cl
Cl CCl
2
Cl
2
a. O C O
c. HC N 2
4
H
1. H C H
3
H
2.
H Cl
3. 3
ClCl
4.
3
H N H
H
3
5.
O
1. H OS O H 4
O
2O S O
O
4
Soal:
Diketahui atom unsurCa, K, Br, Cldengannomor atom masing-masing 20, 19, 35, 17
gambarkanstrukturlewisnya
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
1
Unsur Nomor atom ElektronValensi Struktur Lewis
xCax
Ca 20 2
Kx 2
K 19 1
.. 2
Br 35 7 . Br :
.. 2
..
Cl 17 7 .Cl :
.. 2
Soal:
Logam magnesium bereaksidenganklorinmembentuksenyawa magnesium klorida (MgCl2).
Gambarkandanjelaskan terbentuknya ikatan pada MgCl2
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
2 Magnesium termasukunsurlogam IIA. Magnesium mendonorkandua
electron valensinyakepadadua atom klorinmembentuk ion
magnesium (Mg2+) dandua ion klorin (Cl-). Atom-atom
tersebutmenjadistabilkarenakonfigurasimirip neon danklorinmirip
argon.
Soal:
Jelaskan dan gambarkan struktur lewis bagaimana terbentuknya senyawa :
a. CCl4
b. CO2
c. HCN
( Nomer atom C=6;Cl=17;O=8;H=1;N=7)
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
3
a. Cl
Cl CCl
2
Cl
2
b. O C O
c. HC N 2
Soal:
Gambarlah lambing Lewis untukpembentukansenyawakovalenberikut :
a. metana(CH4)
b. hydrogen klorida (HCl)
c. gas klorin (Cl2)
d. ammonia (NH3)
(Nomer atom C=6;H=1;Cl=17;N=7)
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
4
H
3. H C H
3
H
4.
H Cl
3. 3
ClCl
4.
3
H N H
H
3
Soal:
Ramalkanstruktur Lewis pembentukanmolekulasamsulfat (H2SO4) dan gas SO3 dan tunjukkan
yang merupakan ikatan kovalen koordinasi
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
5.
O
2. H OS O H 4
2O S O
O
4