IKATAN KIMIA
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/ikatan-ion/
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Dalam pembelajaran ini, siswa akan memiliki kemampuan:
1. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)
materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
2. Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel
(atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
Pengalaman Belajar
Melalui pembelajaran ikatan kimia, siswa akan memperoleh pengalaman belajar:
1. Menemukan konsep pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada pembelajaran bentuk molekul ini dibuat
berdasarkan kepada 5E Model, yaitu:
1. engagement
aktivitas pembelajaran pada tahapan ini bertujuan untuk mendapatkan perhatian
penuh dari siswa, menstimulasi cara berpikir mereka dan meberikan apersepsi
pada siswa agar mereka mengingat kembali materi prasyarat.
2. Exploration
Pada tahapan ini, siswa diberikan cukup waktu untuk berpikir, mebuat rencana
untuk menyelesaikan masalah, menginvestigasi dan menyusun semua informasi
yang ada. Contohnya adalah siswa melakukan eksperimen-eksperimen alat peraga.
3. Explanation
Dalam tahapan ini, siswa dilibatkan secara penuh dalam menganalisis hasil
eksplorasi yang telah mereka lakukan, lalu mereka mengkomunikasikan beberapa
temuan yang mereka peroleh.
4. Elaboration
Selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk menajamkan dan memperluas
pemahaman mereka.
5. Evaluation
Tahap evaluasi sebenarnya bisa dilakukan pada keempat tahapan di atas, guru
mengecek jalannya pembelajaran dan hasil yang diperoleh siswa, apakah tujuan
pembelajaran telah tercapai atau belum.
Pada materi struktur atom dan system periodik diketahui bahwa gas mulia mempunyai
sifat yang stabil, ditunjukkan dengan data bahwa gas mulia memiliki energi ionisasi yang
besar, affinitas electron kecil, dan tidak memiliki keelektronegatifan. Helium memiliki
elektronvalensi 2 dan gas mulia lainnya memiliki elektronvalensi 8. Menurut G.N Lewis
elektronvalensi inilah yang menyebabkan gas mulia stabil.
Unsur-unsur lain yang susunan elektronnya tidak seperti gas mulia cenderung mencapai
kestabilan seperti yang dimiliki gas mulia dengan cara melepaskan electron atau dengan
menarik electron, sehingga atom-atom tersebut saling berikatan. Ada juga atom-atom yang
menggunakan pasangan elektron untuk dipakai bersama.
Ikatan antar atom yang bergabung dalam membentuk molekul dalam upaya mencapai
kestabilan disebut IKATAN KIMIA.
Dibandingkan dengan unsur lain, gas mulia merupakan unsur yang paling stabil. Kestabilan
ini disebabkan elektronvalensinya yang berjumlah 8, kecuali helium yaitu 2. Konfigurasi
seperti ini disebut dengan OKTET, sedangkan konfigurasi untuk helium disebut DUPLET.
IKATAN ION
Ikatan ion (elektrovalen atau heteropolar) adalah ikatan yang terjadi karena perpindahan
elektron dari satu atom ke atom yang lain. Ikatan ion terbentuk karena serah terima
elektron dari atom yang mudah melepaskan elektron (atom elektropositif) kepada atom
yang mudah menerima elektron (elektronegatif) sehingga masing-masing memiliki
konfigurasi elektron OKTET atau bisa juga DUPLET. Atom yang elektropositif pada
umumnya adalah unsur-unsur logam, dan atom elektronegatif adalah unsur-unsur non
logam
Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat, sehingga senyawa yang berikatan ion pada
umumnya memiliki titik didih yang tinggi.
12𝑀𝑔 :2 8 2
17𝐶𝑙 :2 8 7
Mg2+ :2 8
Cl- :2 8 8
Ikatan ion umumnya terjadi antara logam dengan non logam (elektropositif dengan
elektronegatif). Ion-ion pada senyawa yang berikatan ion tersusun secara teratur dan
membentuk kristal raksasa.
IKATAN KOVALEN
Atom-atom non logam sukar melepas elektronvalensinya. Atom-atom ini dapat menerima
elektron tetapi sukar memberikan elektron, sehingga untuk mencapai kestabilan atau
membentuk oktet dengan jalan pemakaian pasangan elektron bersama. Ikatan ini disebut
ikatan kovalen.
Contoh : (buku kimia kelas X, Ari Hananto & Ruminten, Pusat Perbukuan Depdiknas)
2. Ikatan kovalen rangkap 2, yaitu ikatan kovalen dengan jumlah pasangan elektron
ikatan (PEI) yang dipakai bersama adalah 2 buah.
Contoh :
3. Ikatan kovalen rangkap 3, yaitu ikatan kovalen dengan jumlah pasangan elektron
ikatan (PEI) yang dipakai bersama adalah 3 buah.
Contoh :
Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan kovalen yang pasangan elektron bersamanya
berasal dari salah satu atom yang berikatan.
Contoh :
Ion NH4+ (NH3 + H+)
Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat membandingkan proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen.
1. Siswa dan guru merumuskan kesimpulan materi yang telah dipelajari dan guru
memberi penekanan-penekanan terhadap kesimpulan yang benar dan meluruskan
kesimpulan siswa yang kurang tepat.
2. Guru memberi tugas untuk menerapkan konsep ikatan ion dan ikatan kovalen yang
didapat pada beberapa soal.
3. Siswa mengemukakan kesan-kesan mereka terhadap pembelajaran yang dilakukan.
Tugas siswa:
1. Diberikan beberapa jenis puzzle. Amati puzzle yang terbuat dari karton. Susunlah
sehingga bisa membentuk seperti contoh berikut :
LEMBAR PENGAMATAN
Pertanyaan :
1. Bagaimanakah cara suatu atom untuk mencapai kestabilan?
Jawab : __________________________________________________________________________
2. Deskripsikan ciri-ciri ikatan ion!
Jawab : __________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
3. Deskripsikan ciri-ciri ikatan kovalen!
Jawab : __________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
4. Apa perbedaan utama ikatan ion dan ikatan kovalen?
Jawab : __________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
++ -- +++ ---
Alat peraga ini digunakan untuk visualisasi proses terbentuknya ikatan ion. Ikatan ion
terjadi berdasarkan serah terima electron, atau dapat dikatakan ikatan ion terbentuk dari
ion positif dengan ion negatif. Dengan menggunakan alat peraga ini diharapkan siswa lebih
mudah memahami tentang konsep ikatan ion, dan selanjutnya siswa dapat
membandingkan dengan ikatan kovalen.
Langkah-langkah Pembuatan :
1. Pembuatan ion positif :
a. Buatlah pola pada kertas karton duplek dengan bentuk menonjol. Bentuk ini
digunakan untuk menggambarkan elektron yang dilepaskan sehingga atom ini
bermuatan positif.
b. Potong/gunting sesuai dengan pola
c. Tempelkan kertas lipat dengan warna tertentu
Contoh :
2. IKATAN KOVALEN
Alat peraga ini digunakan untuk visualisasi proses terbentuknya ikatan kovalen. Ikatan
kovalen terjadi berdasarkan penggunaan pasanga electron bersama, atau dapat dikatakan
ikatan kovalen terbentuk karena masing-masing menyumbangkan elektronnya untuk
digunakan bersama. Dengan menggunakan alat peraga ini diharapkan siswa lebih mudah
memahami tentang konsep ikatan kovalen, dan selanjutnya siswa dapat membandingkan
dengan ikatan ion.
Langkah-langkah Pembuatan :
1. Tempelkan penyangga balon pada bola seperti contoh berikut. Sesuaikan jumlah
penyangga yang ditempel dengan elektronvalensi dari atom yang dibuat.
Pada contoh berikut ditempelkan 3 buah penyangga, hal ini untuk visualisasi atom
boron (B)
Contoh :
2. Tempelkan juga penyangga balon pada bola plastik pasangan atom yang akan
dibuat, misalnya atom klorin
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James, 1990, General Chemistry, Fifth Edition, New York, John Wiley & Sons, Inc.
Hananto, Ari & Ruminten, 2009, Kimia 1 untuk Kelas X, Jakarta, Pusat Perbukuan
Depdiknas.