Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA N 1 BONDOWOSO


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/satu
Materi pokok : Ikatan Kimia
Sub Pokok : Ikatan Ion
AlokasiWaktu : 1 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulandunia.
KI 3 :Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebabfenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan
masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


3.5. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi
dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
Indikator:
1. Menjelaskan kestabilan unsur-unsur gas mulia
2. Menggambarkan struktur Lewis suatu unsur
3. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur mencapai kestabilan
4. Menjelaskan pengertian ikatan ion
5. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel
(atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
Indikator:
1. Menggolongkan unsur-unsur yang cenderung melepas elektron dan unsur-unsur yang
cenderung menerima elektron
2. Menganalisis proses terjadinya ikatan ionik
C. Materi Pembelajaran
1. Struktur Lewis
Menurut teori oktet dari W. Kossel dan G.N, Lewis, suatu atom mempunyai
kecenderungan untuk membentuk konfigurasi elektron yang stabil, yaitu seperti unsur
gas mulia (unsur golongan VIIIA).

Den
gan demikian atom-atom akan cenderung membentuk konfigurasi elektron seperti
unsur gas mulia dalam pembentukan ikatan
Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dapat menyamakan konfigurasi
elektronnya dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut
aturan oktet. Konfigurasi oktet (konfigurasi stabil gas mulia) dapat dicapai dengan melepas,
menangkap, atau memasangkan elektron.
Dalam mempelajari materi ikatan kimia ini, kita juga perlu memahami terlebih dahulu
tentang lambang Lewis.
Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya. Elektron dalam lambang
Lewis dapat dinyatakan dalam titik atau silang kecil (James E. Brady, 1990).

Sebuah atom cenderung melepaskan elektron apabila memiliki elektron terluar 1, 2, atau 3
elektron dibandingkan konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat.
Contoh:
11Na : 2 8 1
Gas mulia terdekat ialah 10Ne : 2 8. Jika dibandingkan dengan atom Ne, maka atom Na
kelebihan satu elektron. Untuk memperoleh kestabilan, dapat dicapai dengan cara
melepaskan satu elektron.
Na (2 8 1) → Na+ (2 8) + e–
Sebuah atom cenderung menerima elektron apabila memiliki elektron terluar 4, 5, 6, atau 7
elektron dibandingkan konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat.
Contoh:
9F : 2 7
Konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat ialah 10Ne : 2 8. Konfigurasi Ne dapat dicapai
dengan cara menerima satu elektron.
F (2 7) + e– F– (2 8)
2. Ikatan ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk antara atom yang melepaskan elektron
dan atom yang menerima elektron. Ion positif terbentuk dari atom yang melepaskan
elektron, sedangkan ion negatif terbentuk dari atom yag menerima elektron. Ikatan
tersebut terjadi karena perbedaan muatan antara ion positif dan ion negatif.
Langkah-langkah terbentuknya ikatan ion:
1. Menentukan nomor atom suatu unsur
Misal:
11Na  nomor atom 11
9F  nomor atom 9
2. Menuliskan konfigurasi elektron
Misalnya:
Natrium (Na)  nomor atom 11
11Na = 2 8 1
Flourin (F)  nomor atom 9
9F = 2 7
3. Menuliskan Pembentukan Ion Positif dan Ion Negatif
Na (2 8 1)  Na+ (2 8) + e
F (2 7) + e  F- (2 8)
4. Pembentukan ikatan ion
Ion positif akan tarik menarik dengan ion negatif karena ada gaya elektrostatik.
Akibatnya terjadi pembentukan ikatan.
i. Na  Na+ + e
Na+ + F- NaF
ii. F + e  F-

Ikatan ion (elektrovalen) adalah ikatan yang terjadi karena adanya ga-ya
tarikmenarik elektrostatik antara ion positif dan ion negative, ini terjadi karena kedua
ion tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan yang be-sar.Iktan logam terbentuk
antara atom yang mlepaskan electron (logam) dengan atom yang menerima electron
(non logam).Atom yang melepas electron berubah menjadi ion positif, sedangkan
atom yang menerima electron menjadi ion negative. Antara ion-ion yang berlawanan
muatan ini, terjadi tarik-menarik (gaya elektrostatik) yang disebut ikatan ion.
Contoh :
Pembentukan senyawa natrium klorida (NaCl) dari atom natrium dan atom klorin.
Molekul NaCl
Na
11 :281
Cl
17 :287
Agar memenuhi kaidah octet, maka atom Na harus melepaskan 1 elektron, dan atom
Cl harus menangkap 1 elektron.Jadi, atom Na memberikan 1 elektron kepada atom Cl.
Na+ :28
Cl- :288
Antara Na+ dan Cl- terjadi tarik menarik, sehingga kedua ion itu bergabung
membentuk NaCl. Berikut gambar pembentukn ikatan NaCl

Atom Natrium Atom Klorin Ion Natrium Ion Klorin


Na Cl Na+ Cl-
Contoh: pembentukan MgO

D.METODE PEMBELAJARAN:
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran :Discovery Learning
Metode : diskusi

E. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media : Lembar kerja
Bahan Tayang : konfigurasi unsur gas mulia
Alat/Bahan :garam dapur, makanan lain yang mengandung garam

2. Sumber Belajar
 Endang Susilowati,Tantri H,Kimia 1 untuk kelas X SMA,Wangsa Jatra
Lestari,2013
 Lembar kerja
 Internet :http://e-dukasi.net
:http://psb-psma.org
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Model Pembelajaran Discovery Learning
Kegiatan Langkah-langkah DL Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Menciptakan Guru mengkondisikan peserta didik 10 menit
situasi(stimulus) untuk siap secara fisik dan psikis
untuk memulai kegiatan belajar
dengan cara:
- Mengucapkan salam
- Mengecek kehadiran peserta didik
- Mengingatkan kembali materi
yang terkait,yaitu struktur atom
siswa diberi motivasi atau
rangsangan dengan memberikan
contoh senyawa ionik dalam
kehidupan sehari-hari yaitu
mengamati garam dapur dan
beberapa makanan, serta deskripsi
singkat:
Garam dapur merupakan salah satu
zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari yang hamper
tidak dapat terpisahkan. Apa jadinya
jika tidak ada garam dapur?
Makanan akan terasa hambar.
Garam dapur merupakan salah satu
senyawa yang terjadi karena adanya
ikatan ionik.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran

Problem statemen Guru memberikan kesempatan 25 menit


(pertanyaan/identifikasi pada peserta didik untuk
masalah) mengidentifikasi masalah yang
berkaitan dengan ikatan ionic dan
menggiring sampai peserta didik
mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab
melalui kegiatan belajar mengajar,
misalnya
o Mengapa gas mulia bersifat
stabil?
o Apa yang dimaksud ikatan ionic?
o Apakah unsure-unsur yang
menyusun garam dapur?
o Bagaimanakah unsure-unsur
penyusun garam dapur
bergabung membentuk garam
Mengumpulkan data dapur?
o Adakah senyawa ionic yang lain
Pengolahan data dan selain garam dapur?
analisis
Pada tahap ini, peserta didik
mengkomunikasikan dalam
kelompoknya serta berdiskusi
untuk mengolah data dan
informasi yang diperoleh dengan
panduan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja,
Verifikasi misalnya :
o Proses terjadinya
ion(+)dan(-)
o proses terjadinya ikatan
Generalisasi ionic pada berbagai
senyawa

peserta didik mendiskusikan hasil


analisa data dan memverifikasi
hasil pengolahan dengan data-data
pada buku sumber

Presentasi hasil analisis data


tentang kestabilan unsur gas
mulia,pembentukan ion positip dan
negatif serta proses terjadinya
ikatan ion
Penutup 1.Guru dan peserta didik mereview 10 menit
hasil kegiatan pembelajaran.
Yaitu:
 Unsur gas mulia merupakan
unsur yang stabil dengan
susunan konfigurasi oktet
atau duplet
 Unsur dengan elektron
valensi 1,2,3 cenderung
melepaskan elektron
membentuk ion positip dan
unsur dengan valensi 4,5,6,7
cenderung menerima
elektron membentuk ion
negatp
 Ikatan ionik terjadi jika ion
positip berikatan dengan ion
negatip
 Pada pembentukan ikatan
ionik,jumlah elektron yang
dilepas sama dengan jumlah
elektron yang diterima.
1. Post tes

G. Penilaian
1.Jenis /tehnik penilaian:
Mekanisme dan
No Aspek Instrumen Keterangan
Prosedur
1. Sikap - Observasi Kerja - Lembar Observasi
Kelompok
2. Pengetahuan - Tes Tertulis Soal Objektif,Uraian
3. Ketrampilan - Kinerja Presentasi - Kinerja Presentasi
- Laporan Praktik - Rubrik Penilaian

2. Bentuk instrumen dan instrumen(terlampir)

Bondowoso, Juli 2014


Kepala SMA Negeri 1 Bondowoso Guru Mata Pelajaran KIMIA

............................ ............................
NIP. ........................ NIP. ........................

CatatanKepalaSekolah
LAMPIRAN :1
Instrumen penilaian pngetahuan
Petunjuk : pilih satu jawaban yang paling tepat
1. Atom oksigen mempunyai nomer atom 8,jika membentuk ion akan .......
a. melepas 1 elektron
b. melepas 2 elektron
c. menerima 1 elektron
d. melepas 3 elektro
e. menerima 2 elektron
2. Nomor atom unsur P adalah 13, diharapkan dapat membentuk ion dengan muatan
a. positip denagn melepas 2 elektron
b. positip dengan melepas 3 elektron
c. negatip denagn menerima 3 elektron
d. positip denagn melepas 1 elektron
e. negatip denagn menerima 2 elektron
3. Suatu senyawa dengan rumus molekul XY. Jika konfigurasi elektron atom X: 1s 2 2s2 2p6
3s2 dan konfigurasi elektron atom Y: 1s2 2s2 2p4, maka XY mempunyai ikatan …
a. Kovalen polar
b. Kovalen non polar
c. Kovalen koordinasi
d. Elektrovalen
e. Logam
4. Suatu unsur A dengan nomor atom 20 jika berikatan dengan unsur B yang berada di
golonganVII A periode 3 akan membentuk senyawa ionik dengan rumus molekul...
a. AB
b. AB3
c. AB2
d. A2B
e. A2B3
KUNCI JAWABAN : 1. E 2.B 3.D 4. C Skor total :4
SOAL URAIAN
PETUNJUK :Jawab soal berikut dengan benar

1. Jelaskan mengapa unsur gas mulia merupakan unsur yang stabil.


2. Gambarkan rumus lewis dari :
a. 14Si
b. 33As
3. Apa yang dimaksud dengan ikatan ion
4. Jelaskan proses pembentukan ikatan ion pada senyawa Al 2O3,jika no atom Al =13 dan
O=8

KUNCI JAWABAN

1. Karena unsur gas mulia mempunyai konfigurasi yang stabil(elektron valensinya terisi
elektron secara penuh) Skor : 1
2. a. - Konfigurasi elektron 14 Si : 2 8 4 Skor : 1
- - gambar struktur Lewis Si Skor : 1

b. - Konfigurasi elektron 33 As : 2 8 18 5 Skor : 1


- - gambar struktur Lewis As Skor : 1

3. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara ion positip dan ion negatip Skor :1
4. Konfigurasi atom 13Al Skor :1
Pembentukan ion Al3+ Skor :1
Konfigurasi atom 8 O Skor :1
Pembentukan ion O2- Skor :1
Penggabungan 2 buah Al dan 3 buah ion O membentuk senyawa Al 2O3 Skor
3+ 2-
:1
Nilai = (jumlah skor/15)X4

TABEL KONVERSI KOMPETENSI PENGETAHUAN


KONVERSI NILAI AKHIR PREDIKAT
INTERVAL SKALA 1 - 4
3,66 < X ≤ 4,00 4,00 A
3,33 < X ≤ 3,66 3,66 A-
3,00 < X ≤ 3,33 3,33 B+
2,66 < X ≤ 3,00 3,00 B
2,33 < X ≤ 2,66 2,66 B-
2,00 < X ≤ 2,33 2,33 C+
1,66 < X ≤ 2,00 2,00 C
1,33 < X ≤ 1,66 1,66 C-
1,00 < X ≤ 1,33 1,33 D+
0,00 < X ≤ 1,00 1,00 D

LAMPIRAN : 2
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran :.Kimia


Kelas/Semester :.X MIA/1
Tahun Ajaran :..2014/2015
Waktu Pengamatan : 22 September 2014

Indikator perkembangan sikap religius, demokratis, kerja kerasi, responsif, dan santun
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Nam Religius Responsif Demokratis Kerja Keras Santun
N a

JML
B M M M B M M M B M M M B M M M B M M M
o. Sisw
T T B K T T B K T T B K T T B K T T B K
a
1.
2.
3.

4.

5.

...

Keterangan
1 = BT
2 = MT
3 = MB
4 = MK

Pedoman penskoran penilaian sikap


NILAI = (Jumlah skor/20) X 4
INTERVAL SIKAP
3,33 < x ≤ 4,00 SB
2,33 < x ≤ 3,33 B
1,33 < x ≤ 2,33 C
0 ,00 < x ≤ 1,33 K

LAMPIRAN : 3
LKS DAN KUNCI JAWABAN
Judul : Ikatan ionik
Tujuan : Menyelidiki kecenderungan suatu unsur untuk mencapai
kestabilannya
dengan cara berikatan dengan unsur lain melalui ikatan ionik
Alat dan Bahan : Tabel periodik unsur-unsur kimia
Langkah Kerja:
1. Carilah konfigurasi elektron unsur-unsur berikut: Na, Mg, Al, O, Cl, S, He, dan Ne,
kemudian tentukan elektron valensinya.
2. Dalam buku latihan, catatlah hasil penyelidikan Anda dalam bentuk tabel sebagai
berikut.

Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron Elektron Valensi


Na
Mg
Al
O
C
Cl
Ne
Ar

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.


1. Manakah di antara unsur-unsur tersebut yang termasuk unsur logam?
2. Manakah di antara unsur-unsur tersebut yang termasuk unsur nonlogam?
3. Manakah di antara unsur-unsur tersebut yang termasuk unsur gas mulia?
4. Adakah hubungan antara jenis unsur dan elektron valensi?
5. Bagaimanakah cara menggambarkan susunan elektron valensi?
6. Unsur-unsur manakah yang belum stabil?
7. Unsur-unsur manakah yang telah stabil?
8. Bagaimanakah cara unsur-unsur mencapai kestabilan?

Latihan
Gambarkanlah struktur Lewis unsur-unsur berikut.
a. K d. F
b. Ca e. Ar
c. S
Jawab
a. Unsur K memiliki nomor atom 19 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 8 8 1.
Dengan demikian, elektron valensi unsur K adalah 1 sehingga struktur Lewisnya dapat
digambarkan sebagai berikut.

b. Unsur Ca memiliki nomor atom 20 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 8 8 2.


Dengan demikian, elektron valensi unsur Ca adalah 2 sehingga struktur Lewisnya dapat
digambarkan sebagai berikut.

c. Unsur S memiliki nomor atom 16 sehingga konfigurasi elektronnya adalah


2 8 6. Dengan demikian, elektron valensi unsur S adalah 6 sehingga struktur Lewisnya
dapat digambarkan sebagai berikut.

d. Unsur F memiliki nomor atom 9 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 7. Dengan


demikian, elektron valensi unsur F adalah 7 sehingga struktur Lewisnya dapat
digambarkan sebagai berikut.

e. Unsur Ar memiliki nomor atom 18 sehingga konfigurasi


elektronnya adalah 2 8 8. Dengan demikian, elektron valensi unsur Ar adalah 8 sehingga
struktur Lewisnya dapat digambarkan sebagai berikut.

Diskusikanlah hasil yang Anda peroleh dengan teman Anda !!

Apa definisi dari ikatan ion?


Ikatan ion adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara kation yang berasal dari
unsur logam dan anion dari unsur nonlogam karena adanya serah terima elektron
untuk membentuk konfigurasi yang stabil.
Jelaskan terjadinya ikatan ion dan tulislah ikatan ion yang terjadi pada :
a. Mg (Z=12) dan Cl (Z=17)
b. Mg (Z=12) dan O (Z=8)
c. K (Z=19) dan O (Z=8)
d. Ca (Z=20) dan S (Z=16)
Jawab :
a. Mg (Z=12) dan Cl(Z=17) mempunyai konfigurasi electron sebagai berikut
Mg : 2 8 2
Cl :287
Mg dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron sedangkan Cl
dengan menangkap 1 elketron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg 2+ sedangkan atom
Cl menjadi ion Cl-.
Ion Mg2+ dan ion Cl- kemudian bergabung membentuk senyawa dengn rumus
MgCl2.
Mg2+ + Cl- → MgCl2
b. Mg (Z=12) dan O(Z=8) mempunyai konfigurasi electron sebagai berikut
Mg : 2 8 2
O :26
Mg dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron sedangkan Cl
dengan menangkap 2 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg 2+ sedangkan atom
O menjadi ion O2-.
Ion Mg2+ dan ion O2- kemudian bergabung membentuk senyawa dengn rumus MgO.
Mg2+ + O2-→ MgO
c. K (Z=19) dan O(Z=8) mempunyai konfigurasi electron sebagai berikut
K :2881
O :26
K dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 1 elektron sedangkan O
dengan menangkap 2 elektron. Atom K berubah menjadi ion K + sedangkan atom O
menjadi ion O2-.
Ion K+ dan ion O2- kemudian bergabung membentuk senyawa dengn rumus K2O.
K+ + O2-→ K2O
d. Ca (Z=20) dan S (Z=16) mempunyai konfigurasi electron sebagai berikut
Ca : 2 8 8 2
S :286
Ca dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron sedangkan S
dengan menangkap 2 elektron. Atom Ca berubah menjadi ion Ca2+ sedangkan atom
S menjadi ion S2-.
Ion Ca2+ dan ion S2- kemudian bergabung membentuk senyawa dengn rumus CaS.
Ca2+ + S2-→ CaS
LAMPIRAN : 4.1

LEMBAR PENILAIAN KETRAMPILAN

LEMBAR KERJA.

Disediakan 10 unsur secara acak sebagai berikut :11 Na ; 8O; 13Al ; 17 Cl ; 20 Ca ; 9F; 16S; 19K;
12Mg; 35Br .

Siswa dapat menentukan unsur yang cenderung melepaskan elektron dan unsur yang
cenderung menerima elektron

No. Nama Siswa Unsur melepas Unsur menerima Jumlah Skor


elektron elektron
1. ....... .......
2.
3,

Kriteria
Skor 4,jika siswa dapat menggolongkan 5 unsur yang melepas elektron dan 5 unsur
yang menerima elektron(jumlah 9 - 10 unsur benar)
Skor 3,jika siswa dapat menggolongkan 4 unsur yang melepas elektron dan 4 unsur
yang menerima elektron(jumlah 7- 8 unsur benar)
Skor 2,jika siswa dapat menggolongkan 3 unsur yang melepas elektron dan 3 unsur
yang menerima elektron(jumlah 5-6 unsur benar)
Skor 1,jika siswa dapat menggo ongkan ,≤2 unsur yang melepas elektron dan ≤2
unsur
yang menerima elektron(jumlah ≤4 unsur benar)
LAMPIRAN : 4.2

LEMBAR PENILAIAN KETRAMPILAN

LEMBAR KERJA.

Disediakan 10 unsur secara acak sebagai berikut :11 Na ; 8O; 13Al ; 17 Cl ; 20 Ca ; 9F; 16S; 19K;
12Mg; 35Br .

Siswa dapat menentukan unsur yang dapat berpasangan membentuk senyawa ionik

No Nama Siswa Pasangan unsur Skor


.

Kriteria

Skor 4,jika siswa dapat membentuk 5 pasangan unsur menjadi senyawa ionik
Skor 3, jika siswa dapat membentuk 4 pasangan unsur menjadi senyawa ionik
Skor 2, jika siswa dapat membentuk 3 pasangan unsur menjadi senyawa ionik
Skor 1, jika siswa dapat membentuk ≤2 pasangan unsur menjadi senyawa ionik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA N 1 BONDOWOSO


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/satu
Materi pokok : Ikatan Kimia
Sub pokok : Ikatan Kimia
AlokasiWaktu : 2 x 45 menit

B. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulandunia.
KI 3 :Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebabfenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan
masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan
hubungannya dengan sifat fisik materi.
Indikator:
1. Menjelaskan kestabilan unsur-unsur gas mulia
2. Menggambarkan struktur Lewis suatu unsur
3. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur mencapai kestabilan
4. Menjelaskan pengertian ikatan ion
5. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel
(atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
Indikator:
1. Menggolongkan unsur-unsur yang cenderung melepas elektron dan unsur-unsur yang
cenderung menerima elektron
2. Menganalisis proses terjadinya ikatan ionik

C. Materi Pembelajaran
1. Struktur Lewis
Menurut teori oktet dari W. Kossel dan G.N, Lewis, suatu atom mempunyai
kecenderungan untuk membentuk konfigurasi elektron yang stabil, yaitu seperti unsur
gas mulia (unsur golongan VIIIA).

Den
gan demikian atom-atom akan cenderung membentuk konfigurasi elektron seperti
unsur gas mulia dalam pembentukan ikatan
Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dapat menyamakan konfigurasi
elektronnya dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut
aturan oktet. Konfigurasi oktet (konfigurasi stabil gas mulia) dapat dicapai dengan melepas,
menangkap, atau memasangkan elektron.
Dalam mempelajari materi ikatan kimia ini, kita juga perlu memahami terlebih dahulu
tentang lambang Lewis.
Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya. Elektron dalam lambang
Lewis dapat dinyatakan dalam titik atau silang kecil (James E. Brady, 1990).
Sebuah atom cenderung melepaskan elektron apabila memiliki elektron terluar 1, 2, atau 3
elektron dibandingkan konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat.
Contoh:
11Na : 2 8 1
Gas mulia terdekat ialah 10Ne : 2 8. Jika dibandingkan dengan atom Ne, maka atom Na
kelebihan satu elektron. Untuk memperoleh kestabilan, dapat dicapai dengan cara
melepaskan satu elektron.
Na (2 8 1) → Na+ (2 8) + e–
Sebuah atom cenderung menerima elektron apabila memiliki elektron terluar 4, 5, 6, atau 7
elektron dibandingkan konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat.
Contoh:
9F : 2 7
Konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat ialah 10Ne : 2 8. Konfigurasi Ne dapat dicapai
dengan cara menerima satu elektron.
F (2 7) + e– F– (2 8)
2. Ikatan ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk antara atom yang melepaskan elektron
dan atom yang menerima elektron. Ion positif terbentuk dari atom yang melepaskan
elektron, sedangkan ion negatif terbentuk dari atom yag menerima elektron. Ikatan
tersebut terjadi karena perbedaan muatan antara ion positif dan ion negatif.
Langkah-langkah terbentuknya ikatan ion:
1. Menentukan nomor atom suatu unsur
Misal:
11Na  nomor atom 11
9F  nomor atom 9
2. Menuliskan konfigurasi elektron
Misalnya:
Natrium (Na)  nomor atom 11
11Na = 2 8 1
Flourin (F)  nomor atom 9
9F = 2 7
3. Menuliskan Pembentukan Ion Positif dan Ion Negatif
Na (2 8 1)  Na+ (2 8) + e
F (2 7) + e  F- (2 8)
4. Pembentukan ikatan ion
Ion positif akan tarik menarik dengan ion negatif karena ada gaya elektrostatik.
Akibatnya terjadi pembentukan ikatan.
iii. Na  Na+ + e
Na+ + F- NaF
iv. F + e  F-
Ikatan ion (elektrovalen) adalah ikatan yang terjadi karena adanya ga-ya
tarikmenarik elektrostatik antara ion positif dan ion negative, ini terjadi karena kedua
ion tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan yang be-sar.Iktan logam terbentuk
antara atom yang mlepaskan electron (logam) dengan atom yang menerima electron
(non logam).Atom yang melepas electron berubah menjadi ion positif, sedangkan
atom yang menerima electron menjadi ion negative. Antara ion-ion yang berlawanan
muatan ini, terjadi tarik-menarik (gaya elektrostatik) yang disebut ikatan ion.
Contoh :
Pembentukan senyawa natrium klorida (NaCl) dari atom natrium dan atom klorin.
Molekul NaCl
Na
11 :281
Cl
17 :287
Agar memenuhi kaidah octet, maka atom Na harus melepaskan 1 elektron, dan atom
Cl harus menangkap 1 elektron.Jadi, atom Na memberikan 1 elektron kepada atom Cl.
Na+ :28
Cl- :288
Antara Na+ dan Cl- terjadi tarik menarik, sehingga kedua ion itu bergabung
membentuk NaCl. Berikut gambar pembentukn ikatan NaCl

Atom Natrium Atom Klorin Ion Natrium Ion Klorin


Na Cl Na+ Cl-
Contoh: pembentukan MgO
D.METODE PEMBELAJARAN:
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran :Discovery Learning
Metode : diskusi

E. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media : Lembar kerja
Bahan Tayang : konfigurasi unsur gas mulia
Alat/Bahan :garam dapur, makanan lain yang mengandung garam

2. Sumber Belajar
 Endang Susilowati,Tantri H,Kimia 1 untuk kelas X SMA,Wangsa Jatra
Lestari,2013
 Lembar kerja
 Internet :http://e-dukasi.net
:http://psb-psma.org
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Model Pembelajaran Discovery Learning
Kegiatan Langkah-langkah DL Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Menciptakan Guru mengkondisikan peserta didik 15 menit
situasi(stimulus) untuk siap secara fisik dan psikis
untuk memulai kegiatan belajar
dengan cara:
- Mengucapkan salam
- Mengecek kehadiran peserta didik
- Mengingatkan kembali materi
yang terkait,yaitu struktur atom
siswa diberi motivasi atau
rangsangan dengan memberikan
contoh senyawa ionik dalam
kehidupan sehari-hari yaitu
mengamati garam dapur dan
beberapa makanan, serta deskripsi
singkat:
Garam dapur merupakan salah satu
zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari yang hamper
tidak dapat terpisahkan. Apa jadinya
jika tidak ada garam dapur?
Makanan akan terasa hambar.
Garam dapur merupakan salah satu
senyawa yang terjadi karena adanya
ikatan ionik.
Guru menyampaikan indikator
pencapaian kompetensi

Problem statemen Guru memberikan kesempatan 10 menit


(pertanyaan/identifikasi pada peserta didik untuk
masalah) mengidentifikasi masalah yang
berkaitan dengan ikatan ionic dan
menggiring sampai peserta didik
mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab
melalui kegiatan belajar mengajar,
misalnya
o Mengapa gas mulia bersifat
stabil?
o Apa yang dimaksud ikatan ionic?
o Apakah unsure-unsur yang
menyusun garam dapur?
o Bagaimanakah unsure-unsur
penyusun garam dapur
bergabung membentuk garam 25 menit
Mengumpulkan data dapur?
o Adakah senyawa ionic yang lain
Pengolahan data dan selain garam dapur?
analisis
Pada tahap ini, peserta didik
mengkomunikasikan dalam
kelompoknya serta berdiskusi
untuk mengolah data dan
informasi yang diperoleh dengan
panduan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja,
Verifikasi misalnya :
o Proses terjadinya
ion(+)dan(-)
o proses terjadinya ikatan
Generalisasi ionic pada berbagai 25 menit
senyawa

peserta didik mendiskusikan hasil


analisa data dan memverifikasi
hasil pengolahan dengan data-data
pada buku sumber
Presentasi hasil analisis data
tentang kestabilan unsur gas
mulia,pembentukan ion positip dan
negatif serta proses terjadinya
ikatan ion
Penutup 1.Guru dan peserta didik mereview 15 menit
hasil kegiatan pembelajaran.
Yaitu:
 Unsur gas mulia merupakan
unsur yang stabil dengan
susunan konfigurasi oktet
atau duplet
 Unsur dengan elektron
valensi 1,2,3 cenderung
melepaskan elektron
membentuk ion positip dan
unsur dengan valensi 4,5,6,7
cenderung menerima
elektron membentuk ion
negatip
 Ikatan ionik terjadi jika ion
positip berikatan dengan ion
negatip
 Pada pembentukan ikatan
ionik,jumlah elektron yang
dilepas sama dengan jumlah
elektron yang diterima.
2. Post tes

G. Penilaian
1.Jenis /tehnik penilaian:
Mekanisme dan
No Aspek Instrumen Keterangan
Prosedur
1. Sikap - Observasi Kerja - Lembar Observasi
Kelompok
2. Pengetahuan - Tes Tertulis Soal Objektif ,uraian
3. Ketrampilan - Kinerja Presentasi - Kinerja Presentasi
- Laporan Praktik - Rubrik Penilaian

3. Bentuk instrumen dan instrumen(terlampir)


Bondowoso, Juli 2014
Kepala SMA Negeri 1 Bondowoso Guru Mata Pelajaran KIMIA

............................ ............................
NIP. ........................ NIP. ........................

CatatanKepalaSekolah
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………

Anda mungkin juga menyukai