Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Dosen :
Dra.Sri Wahyutami,M.Si

Oleh :
Ahmad Maulani
(ACC 112 052)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALNGKA RAYA
2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
I.

II.

IDENTITAS MATA PELAJARAN


Mata pelajaran

: Kimia

Kelas

: X (Sepuluh)

Semester

: I (Satu)

Pokok bahasan

: Ikatan Kimia

Subpokok bahasan

: Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen

Alokasi waktu

: 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI
Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan ikatan kimia.

III. KOMPETENSI DASAR


Membandingkan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen
IV. INDIKATOR
1.
2.
3.
4.
V.

Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.


Menjelaskan terbentuknya ikatan ion
Menjelaskan ikatan kovalen.
Menjelaskan sifat-sifat senyawa ion dan kovalen

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
2. Menjelaskan terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen.
3. Menjelaskan sifat-sifat senyawa ion dan senyawa kovalen

VI. MATERI POKOK


Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk antara atom yang melepaskan
elektron dan atom yang menerima elektron. Ion positif terbentuk dari atom
yang melepaskan elektron, sedangkan ion negatif terbentuk dari atom yang
menerima elektron. Ikatan tersebut terjadi karena perbedaan muatan antara
ion positif dan ion negatif.
a. Pembentukan Ion Positif
Atom bermuatan positif karena melepaskan electron. Atom
tersebut dinamakan ion positif. Kecenderungan melepas electron
berkaitan dengan keelektronegatifan.
Unsure yang lebih mudah membentuk ion positif ialah unsur
dengan kecenderungan lebih besar untuk melepaskan elektron, antara
lain golongan IA (golongan alkali) dan golongan IIA (golongan alkali
tanah). Atom H dapat melepaskan elektron menjadi ion H + dan
menerima elektron menjadi ion H- (hidrida). Hal ini bergantung pada
keelektronegatifan atom yang berikatan. Elektron untuk unsur golongan
IA (alkali) dapat dilihat pada Tabel 1 dan IIA (alkali tanah) dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 1. Konfigurasi elektron untuk unsur golongan IA
Unsur
3Li
11Na
19K
37Rb
55Cs
87Fr

Konfigurasi Elektron
2
2
2
2
2
2

1
8
8
8
8
8

Elektron Valensi
1
1
1
1
1
1

1
8 1
18 8 1
18 18 8 1
18 32 18 8 1

Table 2. konfigurasi electron untuk unsure golongan IIA


Unsur
Be
4
12Mg
20Ca

Konfigurasi Elektron
2 2
2 8 2
2 8 8 2

Elektron Valensi
2
2
2

Sr
Ba
88Ra
38
56

2 8 18 8 2
2 8 18 18 8 2
2 8 18 32 18 8 2

2
2
2

Jumlah electron valensi pada unsure golongan IA adalah 1 elektron


sehingga

cenderung

melepaskan

elektron

untuk

menbentuk

konfigurasi electron seperti unsure gas mulia yang sesuai aturan octet.
Pelepasan 1 elektron dari atom golongan IA membentuk ion positif
bermuatan satu. Electron valensi golongan IIA berjumlah 2 elektron
sehingga cenderung

melepaskan

2 elektron

untuk membentuk

konfigurasi electron seperti unsure gas mulia yang sesuai dengan teori
octet. Pelepasan 2 elektron dari atom golongan IIA membentuk ion
positif bermuatan dua. Contohnya sebagai berikut :
Na ( 2 8 1 ) Na+ ( 2 8 ) + e
Mg ( 2 8 2 ) Mg2+ ( 2 8 ) + 2e
Ion positif terjadi Karena melepaskan electron. Jumlah proton pada ion
tidak berubah.
b. Pembentukan Ion Negatif
Atom bermuatan negative karena menerima electron. Atom tersebut
dinamakan ion negative. Unsure yang mudah menerima electron ialah
unsure dengan kecenderungan lebih besar untuk menerima electron,
antara lain golongan VIIA (golongan halogen) dan golongan VIA
( golongan oksigen ) konfigurasi electron untuk unsure golongan VIIA
dapat dilihat pada Tabel 3 dan golongan VIA dapat dilihat pada Tabel
4.
Tabel 3. Konfigurasi elektron untuk unsur golongan VIIA
Unsur
9F
17Cl
35Br
53I
85At

Konfigurasi Elektron
2
2
2
2
2

7
8
8
8
8

7
8 7
18 8 7
18 18 8 7

Elektron Valensi
7
7
7
7
7

Table 4. konfigurasi electron untuk unsure golongan VIA


Unsur

Konfigurasi Elektron

Elektron Valensi

O
S
34Se
52Te
84Po
8

16

2
2
2
2
2

6
8
8
8
8

6
18 6
18 18 6
18 32 18 6

6
6
6
6
6

Jumlah electron valensi pada unsure golongan VIIA adalah 7 elektron


sehingga cenderung menerima 1 elektron untuk membentuk konfigurasi
electron seperti unsure gas mulia yang sesuai teori octet. Penerimaan 1
elektronoleh atom golongan VIIA membentuk ionbnegatif bermuatan
satu. Jumlah electron terluar golongan VIA adalah 6 elektron sehingga
cenderung menerima 2 elektron untuk membentuk konfigurasi electron
seperti unsure gas mulia yang sesuai teori octet. Penerimaan 2 elektron
oleh atom golongan VIA membentuk ion negative bermuatan 2.
Contohnya sebagai berikut :
Cl ( 2 8 7 ) + e Cl- ( 2 8 8 )
S ( 2 8 6 ) + 2e S2- ( 2 8 8 )

Ikatan Kovalen
Menurut G. N. Lewis, atom-atom dapat berikatan dengan menggunakan
pasangan electron secara bersama-sama supaya mencapai kestabilan
seperti unsure gas mulia. Ikatan semacam ini disebut ikatan kovalen.
Ikatan kovalen adalah ikatan antar atom yang di bentuk dengan
penggunaan bersama pasangan electron oleh atom-atom yang berikatan.
Ikatan kovalen terjadi karena atom-atom akan berikatan memilki
keelektronegatifan sama atau hampir sama. Jadi, atom tidak melepaskan
atau menerima electron, tetapi menggunakan pasangan electron secara
bersama-sama. Contoh atom yang cenderung berikatan kovalen ialah C
dan H yang memiliki beda keelektronegatifan 0,35 ( skala Pauling ).
Ikatan kovalen terbentuk antara unsure-unsur bukan logam.
Pembentukan ikatan kovalen harus sesuai dengan teori octet, yaitu
memiliki konfigurasi electron seperti unsure gas mulia. Misalnya,
senyawa HCl terbentuk dari atom H yang memilki 1 elektron valensi

dan atom Cl yang memiliki 7 elektron valensi. Satu electron dari atom H
dan 1 elektron dari atom Cl digunakan bersama-sama dalam molekul
HCl. Jadi, atom H memenuhi teori octet karena menggunakan 2 elektron
dan atom Cl menggunakan 8 elektron. Contoh senyawa yang berikatan
kovalen sebagai berikut :
HF, HCl, HBr, dan HI
H2O, NH3, CH4, H2S, dan PH3
CCL4, PCL3, dan CHCl3
H2, O2, N2, Cl2, dan Br2.
VII. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan
Model
Metode

: Konstruktivisme
: Student Team Achievement Divisions (STAD)
: Diskusi, Pemberian tugas, Kerja kelompok

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


1. Kegiatan Awal (10 menit) :
a. Salam pembuka
b. Berdoa
c. Presensi siswa
d. Apersepsi atau mengulas dengan menyegarkan kembali materi
sebelumnya.
e. Menyampaikan tujuan agar dapat memotivasi siswa.
f. Guru memberitahukan kepada siswa tentang topik yang akan
dibahas.
2. Kegiatan inti (25 menit ) :
Fase 1: penyajian masalah
Aktivitas guru
Guru menjelaskan mengenai ikatan ion dan ikatan
kovalen.
Aktivitas siswa
Siswa memperhatikan guru.
Fase 2 : Diskusi kelompok
Aktivitas guru
Guru meminta siswa untuk mendiskusikan mengenai
ikatan ion dan ikatan kovalen.

Guru memperhatikan jalannya diskusi


Guru menilai keaktifan siswa dalam tiap kelompok.
Aktivitas siswa
Tiap-tiap siswa mendiskusikan tentang ikatan ion dan
ikatan kovalen dengan teman kelompoknya.
Siswa dapat menggunakan berbagai literature yang ada
untuk mendukung jalannya diskusi.
Siswa yang kurang paham dapat bertanya kepada teman
satu kelompok yang lebih bisa.
Siswa yang lebih paham menjelaskan tentang tugas yang
diberikan kepada teman satu kelompoknya yang kurang
mengerti dan begitu seterusnya sampai semua anggota
kelompok mengerti.
Bila masih ada yang kurang jelas, siswa dapat bertanya
kepada guru.
Fase 3 : Mempresentasikan hasil diskusi
Aktivitas guru
Guru meminta kepada perwakilan dari beberapa kelompok
untuk

maju

dan

mempresentasikan

hasil

diskusi

kelompoknya.
Aktivitas siswa
Perwakilan dari beberapa kelompok menyampaikan hasil
diskusi yang telah mereka lakukan dengan teman

sebangkunya di depan kelas.


Kelompok yang lain memperhatikan persentasi dari
kelompok yang tampil dan membandingkan dengan hasil

diskusi kelompoknya.
Beberapa kelompok memberi tanggapan mengenai hasil

persentasi kelompok yang sedang tampil.


Kelompok yang tampil merespon tanggapan
kelompok yang lain.

Fase 4 : Melakukan kuis untuk mengetahui pemahaman siswa.


Aktivitas guru

dari

Setelah waktu diskusi selesai, guru melakukan kuis

dengan memberikan kartu-kartu pertanyaan kepada siswa.


Guru menjelaskan aturan kuis yang akan dilaksanakan.
Guru memberikan reward kepada siswa yang dapat
menjawab pertanyaan dengan benar.
Aktivitas siswa
Setiap siswa memperhatikan pertanyaan yang diberikan

oleh guru.
Siswa yang bisa menyelesaikan pertanyaan dapat
mempresentasikan jawabannya kepada teman-temannya

yang lain.
Siswa yang lain memperhatikan jawaban dari temannya
dan memberikan koreksi bila jawabannya masih ada yang

kurang tepat.
Dalam menjawab pertanyaan siswa tidak boleh saling

membantu.
Fase 5: Memberi evaluasi
Aktivitas guru
Guru memberikan soal-soal latihan kepada siswa untuk
mengecek pemahaman siswa.
Aktivitas siswa
Siswa menjawab soal-soal latihan dari guru.
Siswa yang masih belum mengerti dapat bertanya kepada
teman yang lebih mengerti atau dapat bertanya langsung
pada guru.
Fase 6: Menyimpulkan pelajaran
Aktivitas guru
Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang
telah dipelajari hari ini.
Aktivitas siswa
Beberapa siswa dapat menyampaikan kesimpulannya
tentang materi yang telah dibahas.
Siswa lain dapat menambahkan
temannya.
3. Kegiatan akhir ( 10 menit ) :

kesimpulan

dari

a. Guru menutup pelajaran hari ini dan menginformasikan kepada


siswa tentang materi berikutnya yang akan dibahas agar siswa
dapat mempelajari di rumah.
IX.

SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN

X.

Sumber :
Sudarmo, Unggul. 2004. KIMIA UNTUK SMA KELAS X
SEMESTER 1. Jakarta: Erlangga.
Bahan :
Buku
Alat :
1. Spidol
2. Papan tulis
3. Alat tulis siswa

EVALUASI
Aspek koqnitif (Terlampir)

Mengetahui ;

Palangka Raya, 14 April 2015

Dosen Pembimbing

Praktikan

)
NIP.

(
NIM.

LAMPIRAN
A. PENILAIAN KOGNITIF ( LKS ) UNTUK DISKUSI KELOMPOK
IKATAN KIMIA
1. Jelaskan perbedaan ikatan ion dan ikatan kovalen?

Jawab :

2. Berapa electron yang dapat dilepaskan atau diterima untuk unsure


berikut ?
a.

11

Na

b.

17

c.

20

Cl
Na

Jawab :

3. Tuliskan rumus kimia yang terbentuk dari unsure :


d.

12

e.

13

Mg dengan 9F
Al dengan 16S

Jawab :

PEDOMAN PENSKORAN :
No
1

Jawaban
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya

Skor

tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dan ion


negative.

Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena


2

pemakaian electron bersama


+
11Na ( 2, 8, 1 ) Na ( 2, 8 ) + 1e
Cl ( 2, 8, 7 ) + 1e Cl- ( 2, 8, 8 )

17

Ca ( 2, 8, 8, 2 ) Ca2+ ( 2, 8, 8 ) + 2e
Mg Mg2+ + 2e..x1
20

F + 1e F-..x2
Mg Mg2+ + 2e
2F + 2e 2FMg + 2F Mg + 2F- MgF2
4
Al Al3+ + 3e..x2
S + 2e S2-.x3
2Al2 Al3+ + 6e
3S + 6e 3S22Al + 3S 2Al3+ + 3S2- Al2S3
Jumlah Skor total

Soal evaluasi

10

Nama :
Kelas :
Lengkapi kalimat berikut.
1. Tujuan atom berikatan dengan atom lain agar konfigurasi elektronnya menjadi
.......... seperti konfigurasi dari unsur golongan ........
2. Aturan duplet adalah setiap atom stabil dikelilingi ...........
3. Aturan oktet adalah setiap atom stabil dikelilingi .........
4. Atom logam dalam membentuk ion positif dengan cara ............
5. Atom non logam dalam membentuk ion negatif dengan cara ..........
6. Ikatan antara atom logam dengan non logam terjadi karena atom
logam .................... elektron dan atom non logam akan .......................
elektron.
7. Ikatan antara atom non logam dengan non logam terjadi karena kedua atom
tersebut saling menggunakan ........................
8. Jelaskan yang dimaksud dengan Ikatan ion !
9. Jelaskan yang dimaksud dengan Ikatan Kovalen !
10. Tuliskan konfigurasi elektron, tentukan elektron valensi serta gambarkan
o
lambang lewis untuk elektron valensi tersebut dari atom-atom berikut:
a.
elektron valensi
lambang lewis B
5B Konfigurasi :
b.

c.

d.

e.

C Konfigurasi :

elektron valensi .... lambang lewis

N Konfigurasi :

elektron valensi .... lambang lewis

O Konfigurasi :

elektron valensi ....

lambang lewis

F Konfigurasi :

elektron valensi ....

lambang lewis

Kunci Jawaban Soal evaluasi

Lengkapi kalimat berikut.


1. Tujuan atom berikatan dengan atom lain agar konfigurasi elektronnya menjadi
(stabil) seperti konfigurasi dari unsur golongan VIII A (gas mulia)
2. Aturan duplet adalah setiap atom stabil dikelilingi 2 buah elektron terluar
3. Aturan oktet adalah setiap atom stabil dikelilingi 8 buah elektron terluar
4. Atom logam dalam membentuk ion positif dengan cara melepaskan elektron
5. Atom non logam dalam membentuk ion negatif dengan cara menerima
elektron
6. Ikatan antara atom logam dengan non logam terjadi karena atom logam
melepaskan elektron dan atom non logam akan menerima elektron.
7. Ikatan antara atom logam dengan non logam terjadi karena kedua atom
tersebut saling menggunakan elektron bersama
8. Jelaskan yang dimaksud dengan Ikatan ion !Ikatan ion adalah ikatan yang
terjadi karena serah terima elektron antar atom-atom yang berikatan.
9. Jelaskan yang dimaksud dengan Ikatan Kovalen !
Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi karena pemakaian
bersama pasangan elektron ikatan oleh atom-atom yang berikatan.
10. Tuliskan konfigurasi elektron, tentukan elektron valensi serta gambarkan
lambang lewis untuk elektron valensi tersebut dari atom-atom berikut: o
a.
elektron valensi 3
lambang lewis B
5B Konfigurasi : 2 . 3
b.

6C Konfigurasi :2 4

elektron valensi 4

c.

N Konfigurasi 2 5

elektron valensi 5

lambang lewis C

lambang lewis N

8O Konfigurasi : 2 6

elektron valensi 6

lambang lewis

d.

e.

F Konfigurasi : 2 7

elektron valensi 7

lambang lewis

Anda mungkin juga menyukai