Nama Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
A. Petunjuk Belajar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Fluida Ideal
2. Azas kontinuitas
3. Azas Bernaulli
4. Penerapan Asas Bernoulli
a. Tengki kebocoran
b. Venturimeter
c. Gaya angkat pesawat terbang
d. Tabung pitot
F. Informasi Pendukung
N
Pertemuan 1
Pada saat kamu mencuci motor menggunakan selang, apakah yang kamu lakukan
agar pancaran airnya kuat dan jangkauannya jauh?
Mengapa demikian?
Penasarankan??? Untuk mengetahui jawabannya, ikutilah pembelajaran berikut ini!
Pertemuan 2
Mengapa demikian?
Penasarankan??? Untuk mengetahui jawabannya, ikutilah pembelajaran berikut ini!
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Asas Bernoulli dikemukakan oleh Daniel Bernoulli (1700-1782). Pada pipa mendatar
Pertemuan 4
Asas Bernoulli dikemukakan oleh Daniel Bernoulli (1700-1782). Pada pipa mendatar
(horizontal), tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang kelajuan alirnya paling kecil, dan
tekanan paling kecil adalah pada bagian yang kelajuan aliranya paling besar.
Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran udara dalam
pipa tertutup.
Pertemuan 5
Azas Bernaoulli diterapkan juga pada tabung pitot. Tabung pitot digunakan untuk
mengukur laju aliran udara.
Pesawat bisa terbang karena memamfaatkan hukum Bernoulli. Pesawat dapat naik karena
struktur sayap pesawat yang dirancang sedemikian rupa sehingga laju aliran udara tepat di atas sayap
lebih besar daripada laju aliran udara tepat di bawah sayap.
1. Fluida ideal
Laju aliran fluida menyatakan jarak yang ditempuh satu elemen fluida per satuan waktu.
𝐿
𝑣=
𝑡
Debit dilambangkan dengan Q adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang
mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu. Secara
matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎
𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 =
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑽
𝑸=
𝒕
Dalam selang waktu t fluida mengalir melalui pipa dengan luas penampang A
dengan menempuh panjang lintasan S
Misalnya sejumlah fluida mengalir dalam penampang A dalam selang waktu tertentu
menempuh jarak sepanjang L. Karena V= A L dan L = v t, maka:
𝑉 𝐴 𝐿 𝐴(𝑣 𝑡)
𝑄= = =
𝑡 𝑡 𝑡
𝑸 = 𝑨𝒗
Gambar 1
Hukum Kontinuitas Aliran
Massa fluida yang masuk pada penampang 1 sama dengan massa fluida yang masuk
pada penampang 2. Maka,
𝑚1 = 𝑚2
𝜌1 𝑉1 = 𝜌2 𝑉2
𝜌1 𝐴1 𝑣1 𝑡 = 𝜌2 𝐴2 𝑣2 𝑡
Karena pada materi ini kita mempelajari fluida ideal yaitu fluida yang tak
termampatkan maka massa jenis fluida konstan (𝜌1 = 𝜌2 ), sehingga persamaan
kontinuitas kita menjadi:
𝜌1 𝐴1 𝑣1 ∆𝑡 = 𝜌2 𝐴2 𝑣2 ∆𝑡
𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2
Secara umum kita nyatakan:
3. Azas Bernaulli
Dalam kehidupan sehari-hari, cukup banyak peristiwa yang melibatkan asas
Bernaulli ini. Misalnya, Anda sedang mengendarai sepeda motor, kemudian tiba-tiba ada
sebuah mobil mendahului dengan posisi sangat berdekatan. Anda pasti merasakan suatu
tarikan ke arah mobil tersebut. Hal ini terjadi karena ruang antara sepeda motor dengan
mobil cukup sempit sehingga kecepatan udara menjadi lebih cepat dibanding pada tempat
lain. Naiknya kelajuan udara menyebabkan tekanan pada ruang ini menjadi lebih rendah
dibanding ke tempat lain. Oleh karena itu, Anda mendapat tekanan yang lebih besar dari
sisi luar sepeda motor dan mobil.
Pada zat cair yang bergerak/mengalir mempunyai tekanan paling besar berada
pada daerah atau titik yang terdekat dengan sumber zat cair. Hal ini dapat dijelaskan dari
gambar (a), tekanan di titik A paling besar disbanding dua titik lainnya (B dan C).
Hubungan antara tekanan dan kecepatan di dalam fluida bergerak menurut Daniel
Bernoulli adalah makin besar kecepatan fluida, makin kecil tekanannya. Begitu juga
sebaliknya, makin kecil kecepatan fluida, makin besar tekanannya, seperti yang terlihat
pada gambar (b). Pernyataan tersebut dikenal sebagai asas Bernoulli.
Gambar 1. (a) Fluida dinamik, (b) Skema tekanan pada fluida mengalir.
a. Persamaan bernaulli
Ketika mencoba menutup lubang selang di mana air sedang mengalir ke luar,
apa yang Anda rasakan? Anda tentu merasakan gaya dorong (tekanan) dari air
tersebut. Hal yang mirip terjadi ketika Anda berdiri di tengah angin yang cukup besar.
Di sini udara yang bergerak mengerjakan gaya tekan pada tubuh Anda. Kedua
peristiwa di atas menunjukkan bahwa fluida yang bergerak dapat menimbulkan
tekanan. Besarnya tekanan akibat gerakan fluida dapat dihitung dengan konsep
kekekalan energi atau prinsip usaha dan energi.
Teorema Torricelli:
Kelajuan fluida menyembur keluar dari lubang yang
terletak pada jarak h di bawah permukaan atas fluida
dalam tangki sama seperti kelajuan yang akan diperoleh
sebuah benda yang jatuh bebas dari ketinggian h.
v1 =
x=
b. Venturimeter
1) Venturimeter tanpa manometer
Tabung atau pipa dapat dimanfaatkan
untuk menentukan kelajuan fluida
didalam sebuah pipa dan juga
dimanfaatkan dalam kalburator.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, pada venturimeter tanpa
manometer berlaku :
a. Hukum Bernoulli
b. Persamaan kontinuitas
c. Hukum utama hidrostatis
۞ Gambar 4
Pada Gambar 4, fluida mengalir dari Venturimeter tanpa manometer
arah kiri ke kanan sehingga P1 lebih
besar daripada P2.
sehingga diperoleh laju aliran fluida :
𝟐𝒈𝒉
𝒗𝟏 = 𝑨𝟐 √ 𝟐
(𝑨𝟏 − 𝑨𝟐𝟐 )
𝟐𝒈𝒉
𝒗𝟐 = 𝑨𝟏 √ 𝟐
(𝑨𝟏 − 𝑨𝟐𝟐 )
Keterangan :
v1 = kecepatan aliran penampang pipa lebar (m/s)
A1 = luas penampang pipa besar (m2)
A2 = luas penampang pipa kecil (m2)
h = selisih tinggi permukaan fluida pada pipa pengukur beda tekanan ( m )
g = percepatan gravitasi (m/s2)
c. Tabung pitot
Tabung pitot adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan gas di dalam pipa
tertutup. Kemudian dengan mengukur perbedaan tinggi permukaan zat cair di dalam
manometer, dapat ditentukan kelajuan fluida di dalam tabung pitot.
۞ Gambar 2
Bagan sederhana tabung pitot
Berbeda dengan tabung venturi, tabung pitot memiliki luas penampang yang sama.
Pada tabung pitot, ada bagian dari pipa manometer yang menembus ke dalam tabung.
Pipa manometer yang menembus tabung pitot tersebut dihadapkan ke arah datangnya
fluida. Dengan demikian, fluida yang mengalir akan menekan permukaan zat cair
yang menempati pipa kiri manometer.
Secara umum kecepatan aliran fluida di dalam tabung pitot adalah
𝟐𝝆′ 𝒈𝒉
𝒗=√
𝝆
Keterangan
v = kecepatan aliran gas dalam tabung (m/s)
ρ’ = massa jenis zat cair dalam manometer (kg/m3)
ρ = massa jenis gas (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = selisih tinggi permukaan zat cair dalam manometer (m)
۞ Gambar 3
Gaya-gaya yang bekerja pada pesawat terbang
Ada empat macam gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang sedang
mengalami perjalanan di angkasa (lihat Gambar 3), di antaranya:
gaya angkat (Fa), yang dipengaruhi oleh desain pesawat;
gaya berat (W), yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi;
gaya dorong (fd), yang dipengaruhi oleh tenaga mesin;
gaya hambat (fg), yang dipengaruhi oleh gesekan udara.
Tinjau dengan hukum Bernoulli:
Laju aliran udara pada sisi atas pesawat (v2) lebih besar dibanding laju aliran
udara pada sisi bawah pesawat (v1). Sesuai dengan azas bernoulli, maka tekanan
udara pada sisi bawah pesawat (P1) lebih besar dari tekanan udara pada sisi atas
pesawat (P2) sehingga:
𝑭𝟏 − 𝑭𝟐 = 𝑭𝒂 = (𝑷𝟏 − 𝑷𝟐 )𝑨
𝟏
𝑭𝟏 − 𝑭𝟐 = 𝑭𝒂 = 𝝆(𝒗𝟐𝟐 − 𝒗𝟐𝟏 )𝑨
𝟐
Dari persamaan di atas, tampak bahwa semakin besar laju pesawat, maka gaya
angkat pesawat semakin besar, A adalah luas penampang total sayap dan ρ =
massa jenis udara.
Syarat agar pesawat bisa terangkat, maka gaya angkat pesawat (Fa) harus lebih
besar dari gaya berat (W = mg), Fa > mg. Ketika sudah mencapai ketinggian
tertentu, untuk mempertahankan ketinggian pesawat, maka harus diatur
sedemikian sehingga: Fa = mg.
Jika pesawat ingin bergerak mendatar dengan percepatan tertentu, maka: gaya
dorong harus lebih besar dari gaya hambat (fd > fg), dan gaya angkat harus sama
dengan gaya berat, (Fa = mg).
Jika pesawat ingin naik/ menambah ketinggian yang tetap, maka gaya dorong
harus sama dengan gaya hambat (fd = fg), dan gaya angkat harus sama dengan
gaya berat (Fa = mg).
Pertemuan 1:
2 buah gelas ukur
2 buah stopwatch
air kran
Pertemuan 4:
Untuk satu set alat:
Botol air mineral (1buah)
Air (sedalam 15 cm pada botol)
Jarum pentul (3 buah)
Mistar (1 buah)
Kertas HVS (2 lembar)
I. Langkah Kerja/Tugas
Lembar Kerja 1
Langkah kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2. Ukurlah diameter kran terlebih dahulu!
3. Hidupkan kran hingga air keluar maksimal.
4. Selanjutnya masukkan air dari kran ke dalam gelas ukur dalam selang waktu 1 sekon.
5. Ukurlah volume air yang tertampung di dalam gelas ukur!
6. Ulangi langkah 4 – 5 untuk selang waktu 2 dan 3 sekon.
7. Hitunglah laju aliran dan debit fluida!
Tabel pengamatan:
Analisis :
2. Dari tabel data, lukislah grafik hubungan Volume (V) terhadap waktu (t)!
Jawab:
V
(ml)
t (s)
3. Bagaimanakah hubungan volume (V) terhadap waktu (t) berdasarkan grafik di atas?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Lembar Kerja 2
1. Amatilah video yang ditampilkan di depan kelas! (fase mengamati)
a. Guru memperlihatkan keteraturan gerak planet dalam sistem tata surya
2. Berikanlah pertanyaan/rumusan masalah berkenaan dengan demonstrasi dan video
yang telah ananda amati! Untuk membantu ananda pada langkah ini, lihat tujuan
pembelajaran kita hari ini. (fase menanya)
1. ……………………………………………………………………………………………
................................................................................................
2. ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………......
3. ……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
۞ Gambar 1
Hukum Kontinuitas Aliran
Selama selang waktu t, fluida pada (1) bergerak kekanan menempuh jarak x1 =….
x …., dan fluida pada (2) bergerak kekanan menempuh jarak x2 = …. x …..
Sehingga volume fluida yang mengalir masuk lewat (1) pada pipa adalah V1 = ….
x …. = …. x …. x …., dan volume fluida yang mengalir keluar lewat (2) pada
pipa adalah V2 = …. x …. = …. x …. x …..
maka :
𝑚1 = 𝑚2
… . .…. 𝑥 … . .….. = … . .…. 𝑥 … . .….
… . .…. 𝑥 … . .…. 𝑥 … . .…. 𝑥 … . . = … . .…. 𝑥 … . .…. 𝑥 … . .…. 𝑥 … ..
Karena salah satu sifat fluida ideal yaitu tak termampatkan maka massa jenis
fluida konstan (𝜌1 = 𝜌2 ), sehingga persamaan kontinuitas menjadi :
… . .…. 𝑥 … . .…. 𝑥 … . .…. 𝑥 … . . = … . .…. 𝑥 … . .…. 𝑥 … . .…. 𝑥 … ..
… . .…. 𝑥 … . .….. = … . .…. 𝑥 … . .….
Kesimpulan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………
Setelah mendiskusikan lembar kerja di atas masing-masing kelompok persiapkan
diri untuk presentasi hasil diskusi kelompok di depan kelas. (fase
mengkomunikasikan)
Lembar Kerja 3
1. Amatilah gambar dan video berikut! (fase mengamati)
Pengamatan 1
a. Gambar fluida yang mengalir dalam pipa horizontal, kenaikkan air di bagian A
lebih besar daripada di bagian B maupun dibagian C.
a. Mengapa……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..…………………
…………………………………………………………………………………………………………………
b. Mengapa……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..……………………
…………………………………………………………………………………………………………………
c. Berapa………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..……………………
………………………………………………………………………………………………………………
Kegiatan 1 :
1) Hubungan tekanan dengan kelajuan fluida mengalir (air) pada gambar 1a. Beri tanda
besar atau kecil!
Diameter pipa horizontal
A……….C……….B
Kenaikkan air di daerah
A……….C……….B
Kelajuan air di daerah
A……….C……….B
Tekanan air di daerah
A……….C……….B
2) Hubungan tekanan dengan kelajuan fluida mengalir (udara) pada gambar 1b. Beri
tanda besar atau kecil!
Kelajuan udara di depan dan dibagian samping pengendara ……………..
Kelajuan udara di belakang pengendara ……………..
Tekanan udara di depan dan dibagian samping pengendara ……………..
Tekanan udara di belakang pengendara ……………..
3) Perubahan tekanan air dalam waktu tertentu pada gambar 1c.
Tekanan P1 pada penampang A1 disebabkan oleh gaya F1 dan tekanan P2
disebabkan oleh gaya F2. Gaya F1 melakukan usaha sebesar W1 = F1 . s1 dan F2
melakukan usaha sebesar W2 = -F2 . s2. Tanda negatif menyatakan bahwa gaya yang
bekerja ke arah kiri, sedangkan perpindahan ke arah kanan. Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut.
Lembar Kerja 4
Tengke kebocoran
1. Amatialah demonstrasi berikut! (fase mengamati)
Demonstrasi pancaran air pada kebocoran tangki pada ketinggian ¼, ½, dan ¾ dari
ketinggian air.
2. Berikanlah pertanyaan/rumusan masasalah berkenaan kecepatan aliran dan jarak
pancaran air dari demonstrasi yang telah kalian amati!. (fase menanya)
1. ………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
c. Berilah nama lubang A, B, dan C mulai dari paling bawah. Ukur ketinggian
lubang A, B, dan C dari bawah dan nyatakan dengan h1A, h1B, dan h1C. Ukur pula
jarak lubang A, B, dan C dari permukaan air dan nyatakan dengan hA, hB, dan hC
(lihat gambar).
h
C
B
A h1
d. Letakkan kertas HVS di kaki botol yang ditusuk dengan jarum pentul.
e. Siapkan mistar di atas kertas HVS, kemudian buka tutupan botol.
f. Cabut jarum pentul pada lubang A. Ukur jarak mendatar (x) pancaran air saat
pertama kali air terpancar.
g. Tambahkan kembali air hingga ketinggian semula (15 cm)
h. Lukukan langkah 6 dan 7 untuk lubang B dan C.
i. Tambahkan kembali air ke dalam botol hingga ketinggian semula. Lakukan
pengulangan pengambilan data hingga 3 kali.
j. Masukkan data ke dalam tabel berikut
Jarak mendatar tempat jatuhnya zat cair di lantai terhadap dinding bejana adalah
h. Hitung kelajuan pada lubang A, B, dan C
a. Dimanakah tekanan………………………………………………………
…………………………………………………………………..…………
………………………………………………………………………………
b. Mengapa……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………………
………………………………………
Kegiatan 1 :
1) Tentukanlah hubungan tekanan dengan kelajuan fluida mengalir pada gambar 1a. Beri
tanda besar atau kecil! (gunakan azas Bernoulli)
Diameter pipa utama A1 dan pipa yang lain A2
A1 …..A2
Kenaikkan fluida pada pipa vertikal
Pipa 1 …..pipa 2
Kelajuan fluida
v1 …..v2
Tekanan fluida pada pipa horizontal
P1 ……P2
2) Tentukalah kelajuan v1 dan v2.
Untuk menentukan kelajuan zat cair v1, dinyatakan dengan besaran: h, A1 dan A2. Zat
cair yang diukur kecepatannya mengalir pada titik yang tidak mempunyai perbedaan
ketinggian (h2 = h1), dengan meninjau persamaan Bernoulli, diperoleh:
1
𝑃1 − 𝑃2 = 2 𝜌(…22 − …12 ) ……..(pers 1)
dari persamaan kontinuitas diperoleh :
𝐴1 𝑣1 = …2 …2 ……..(pers 2)
Kemudian perbedaan tekanan zat cair pada titik (1) dan titik (2) sama dengan tekanan
hidrostatis karena selisih ketinggian zat cair dalam tabung vertikal h, yaitu:
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌𝑔ℎ ……..(pers 3)
𝟐𝒈𝒉
𝒗𝟏 = 𝑨𝟐 √ 𝟐
(𝑨𝟏 − 𝑨𝟐𝟐 )
𝟐𝒈𝒉
𝒗𝟐 = 𝑨𝟏 √
(…𝟐𝟏 − …𝟐𝟐 )
Lembar Kerja 5
Tabung Pitot
a. …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..…………
………………………………………………………………………………
b. Mengapa……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………………
………………………………………
Kegiatan 1 :
1) Untuk menentukan kelajuan fluida di dalam tabung pitot dapat dilakukan dengan
mengukur perbedaan tinggi permukaan zat cair di dalam manometer (h).
2) Tentukalah kelajuan udara pada tabung pitot!
Berdasarkan persamaan Bernoulli akan diperoleh :
𝟏 𝟏
𝑷𝟏 + 𝝆𝒗𝟐𝟏 + 𝝆𝒈𝒉𝟏 = 𝑷𝟐 + 𝝆𝒗𝟐𝟐 + 𝝆𝒈𝒉𝟐
𝟐 𝟐
Fluida di bagian pipa manometer (1) tidak dapat mengalir karena tertahan oleh ujung
pipa manometer sehingga v1 = …….. . Diketahui pula bahwa ketinggian tabung (1)
dan tabung (2) sama tinggi (h1=….2) diukur dari bidang acuan karena tabung
ditempatkan mendatar sehingga persamaan Bernoulli menjadi
𝟏
𝑷𝟏 =. . .𝟐 + 𝟐 𝝆 …𝟐𝟐 (1)
lalu dengan menggunakan persamaan tekanan hidrostatis, tekanan di titik P sama
dengan tekanan di titik Q sehingga diperoleh :
(2)
𝑷𝑷 = 𝑷𝑸 → 𝑷𝟏 = …𝟐 + 𝝆′ 𝒈 …
=
𝟐𝝆′ 𝒈 …
𝒗𝟐 = √
…
2) Jadi, secara umum kecepatan aliran fluida di dalam tabung pitot adalah
𝟐𝝆′ 𝒈𝒉
𝒗=√
𝝆
Pengamatan 1
2. Berikanlah pertanyaan/rumusan masalah berkenaan dengan gambar yang telah kalian
amati!. Untuk membantu anda pada langkah ini, lihat tujuan pembelajaran kita hari
ini. (fase menanya)
a. …………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..…………
………………………………………………………………………………
b. Mengapa……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..………………
………………………………………………………………………………
………………………………………
Dengan menganggap sayap pesawat tidak terlalu tebal sehingga ketinggian titik pada
dua sisi pesawat dapat dianggap sama (h1 = h2), sehingga
𝟏 𝟏
…𝟏 + 𝟐 … … = 𝑷𝟐 + 𝟐 𝝆𝒗𝟐𝟐
𝑷𝟏 − 𝑷𝟐 = ⋯ − ⋯
𝟏
𝑷𝟏 − 𝑷𝟐 = 𝝆(𝒗𝟐𝟐 − 𝒗𝟐𝟏 ) …..(1)
𝟐
Jika luas efektif sayap pesawat adalah A, maka gaya ke atas oleh udara pada sisi
bawah sayap adalah
F1 = 𝐏𝟏 A …..(2)
Dan gaya ke bawah oleh udara pada sisi atas sayap adalah
F2 = …𝟐 A .....(3)