Oleh :
METRI MULIANI
1514080001
Dosen pembimbing :
Azizah Meria M.Ag
1
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala SMA
Negeri 2 Payakumbuh menerangkan bahwa :
Nim : 1514080001
Dengan ini kami nyatakan isi dari laporan ini benar dan dapat disetujui.
Demikian pengesahan ini dibuat untuk dapat dipergunakan.
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT karena atas berkat Rahmat dan
Karunia- Nya penulis dapat menyelesaikan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dan laporan
ini walaupun dalam bentuk sederhana.
Shalawat dan salam penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan seperti saat
sekarang ini.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai suatu syarat untuk
melengkapi tugas mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah dilaksanakan
lebih kurang empat bulan di SMA Negeri 2 Payakumbuh. Dalam menyelesaikan laporan ini,
penulis tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
3
Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT semoga bantuan yang diberikan oleh
semua pihak mendapat berkah dan pahala yang berlipat ganda. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
METRI MULIANI
1514080001
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I : PENDAHULUAN
A. Rencana…………... …………………………………………….. 10
1. Tinjauan kurikulum dan RPP
2. Metodologi pembelajaran
3. Bahan ajar atau materi pembelajaran
4. Target yang akan dicapai
B. Realisasi program………………….. ……………………………. 11
1. Hasil belajar peserta didik
2. Minat dan motivasi belajar peserta didik
3. Implementasi kurikulum, metodologi dan bahan ajar
4. Factor pendukung dan penghambat
5
B. Penyebab munculnya permasalahan …………………………… 16
C. solusi ………………………………………………………..... 18
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 19
B. Saran …………………………………………………………….. 19
REFERENSI
LAMPIRAN
BIODATA
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Salah satu lembaga pendidikan yang merupakan yang bertujuan untuk
mempersiapkan dan melahirkan calon-calon guru yang Islami dan profesional adalah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang. Mahasiswa/mahasiswi
(calon pendidik) telah dibekali ilmu-ilmu kependidikan di kampus, dan akan dipraktekkan
di lapangan memalui Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Mengingat ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu sempurna jika dipahami hanya sebatas
teoritis saja, tetapi ilmu akan menjadi sesuatu yang sempurna apabila diamalkan
(diajarkan) kepada yang berhak menerimanya. Menjadi guru yang professional bukanlah
perkara yang mudah, namun sebagai pemula tentu perlu proses yang mengarahkan calon
pendidik kearah keprofessionalan tersebut. maka, Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)
merupakan mata kuliah wajib berbobot 4 sks yang harus diambil oleh setiap mahasiswa
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sebelum ia menamatkan pendidikannya di kampus
Agama Islam ini.
Melalui PPL diharapkan calon pendidik dapat menimba pengalaman di sekolah-
sekolah mitra melalui praktik mengajar. Ilmu-ilmu yang didapati oleh calon pendidik di
bangku perkuliahan akan diterapkan dan diajarkan di sekolah-sekolah mitra. Melalui
praktek mengajar ini, calon pendidik dapat mengetahui bagaimana kondisi real di dalam
kelas. Calon pendidik mendapat pengalaman bagaimana mengasuh sebuah mata
pelajaran. PPL juga memberi kesempatan kepada calon pendidik untuk dapat mengetahui
bagaimana kondisi lingkungan kerja yang diisi oleh orang-orang dengan latar belakang
yang berbeda-beda. Hal ini tentu mendorong calon pendidik agar mampu beradaptasi
dengan lingkungan kerja dengan baik dan harmonis.
7
3. Menyiapkan calon tenaga kependidikan tentang seluk beluk hal-hal di luar
pembelajaran di lapangan.
PPL dilaksanakan dalam bentuk kegiatan mengajar dan non mengajar di
madrasah/sekolah yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan mengajar, serta kegiatan-
kegiatan yang bersifat non mengajar di madrasah/sekolah.
3. Observasi
Dilakukan untuk mengetahui gambaran umum tentang keadaan sekolah
a. Pelaksanaan
1) Tahap serah terima mahasiswa PPL oleh Dosen pembimbing lapangan kepihak
Dinas Pendidikan dan SMA Negeri 2 Payakumbuh yang dilaksanakan pada
tanggal 16 Juli 2018
8
2) Orientasi, merupakan serangkaian kegiatan yang menuntut mahasiswa
mengenal seluruh aspek yang ada di SMA latihan sebelum kegiatan mengajar
dan non mengajar. Pengenalan ini meliputi pengenalan fisik, administrasi,
akademik dan sosial. Kegiatan ini dibimbing oleh kepala madrasah atau
sekolah, guru pamong dan dosen pembimbing.
3) Latihan mengajar, meliputi mengajar termbimbing dan mandiri. Pelatihan
terbimbing bertujuan untuk melatih mahasiswa bertanggung jawab
melaksanakan tugas sebagai guru. Latihan mengajar mandiri bertujuan untuk
melatih mahasiswa PPL bertanggung jawab penuh sebagai guru. Dalam
kegiatan ini guru pamong dan dosen sudah mengurangi peran supervisinya.
4) Kegiatan non mengajar, merupakan kegiatan yang mendukung mengajar secara
umum. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada
mahasiswa berkenaan dengan hal-hal yang mendukung kegiatan pendidikan
secara umum dan menunjang keberhasilan program pengajaran.
5) Tugas sosialisasi
a) Memakai pakaian yang sesuai dengan ketentuan sekolah selama PPL
b) Berpenampilan Islami dengan ciri-ciri seorang guru yang baik
c) Mematuhi semua peraturan sekolah
d) Mengikuti petunjuk-petunjuk guru pamong dan dosen pembimbing
e) Menjalin kerja sama yang baik dengan staf pengajar, staf administrasi dan
teman sekawan
f) Menyesuaikan diri dengan lingkungan atau masyarakat dan lembaga di
daerah tempat pelaksanaan PPL
g) Hadir di SMA 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan apabila terpaksa
meninggalkan SMA dalam jam kerja harus seizin pimpinan sekolah dan
guru pamong
h) Berada di SMA setiap hari sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
i) Membina hubungan baik dengan orang tua atau wali siswa, masyarakat
sekitar dan lembaga-lembagaterkait dengan pendidikan.
9
c. Penulisan laporan
Karya tulis yang dibuat oleh mahasiswa PPL berupa “Study Kasus”
yang sumbernya berasal dari seluruh fenomena yang berkembang di sekolah
pelatihan yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
d. Tahap penyerahan kembali
Setelah lebih kurang empat bulan melaksanakan program pengalaman
lapangan maka mahasiswa diserahkan kembali kepada pihak Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang. Dengan diadakan acara
penutupannya dengan waktu yang disepakati dengan pihak sekolah yang
dihadiri oleh dosen pembimbing lapangan, kepala sekolah, dan seluruh majelis
guru, serta karyawan dan karyawati di SMA Negeri 2 Payakumbuh.
10
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Latar Belakang Sejarah Sekolah
Bagi masyarakat sumatera barat, khusunya warga kota payakumbuh dan kabupaten 50
kota, nama SMA Negeri 2 Payakumbuh (dahulunya SMA 3 Payakumbuh) sudah sangat
mereka kenal, hal ini baik dalam bidang akademik maupun dalam bidang ekstrakulikuler.
Sekolah yang berlokasi di bukit sitabur, kecamatan payakumbuh timur, kota payakumbuh
ini merupakan satu-satunya SMA di Sumbar yang memiliki kampus yang strategis dan indah.
Kampusnya yang unik menempati sebagai hamparan dan kaki bukit sitabur yang dihiasi oleh
pepohonan flamboyant sehingga warga SMA Negeri 2 Payakumbuh menjulukinya “Kampus
Flamboya”.
SMA Negeri 2 Payakumbuh di bukit sitabur ini mulai diresmikan pemakaiannya pada
tahun 1974. Pada mulanya sekolah ini bernama Sekolah Perencanaan Pembangunan
Persiapan ( SMPP) Payakumbuh. SMPP merupakan SLTA umum seperti SMA dengan
kurikulum yang sama dan ditambah keterampilan. Untuk mendukung program keterampilan
ini maka SMPP dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung dan laboratorium IPA
yang canggih yang berasal dari proyek prlita bantuan dari luar negeri ( UNICEF dan Jepang).
Kurikulum SMPP hanya berjalan sampai tahun 1975, pada tahun 1976 dengan adanya SK
Kemendikbud RI, maka disemua SMA dan SMPP diberlakukan kurikulum yang sama yang
dikenal dengan kurikulum SMA tahun 1975. Denagn demikian antara SMPP dengan SMA
sebenarnya tidak ada lagi perbedaan selain nama. Pada masa ini SMPP juga melahirkan SMA
Negeri 1 Tanjung pati dan merintis SMA Fillial di pecan raba’a (sekarang SMA 1 Lareh sago
halaban).
Pada tahun 1985 SMPP seluruh Indonesia dirubah nama menjaid SMA Negeri dehingga
SMPP 25 Payakumbuh berubah nama menjadi SMA Negeri 3 Payakumbuh dan pada tahun
1997 kembali terjadi pertukaran nama sekolah menjadi SMU Negeri 2 Payakumbuh dan
selanjutnya pada tahun 2004 nama sekolah ini kembali bertukar nama menjadi SMA Negeri 2
Payakumbuh sampai sekarang.
Pada tahun 2010 sekolah ini menjadi sekolah oenanggung jawab pelaksanaan belajar
mengajar.
Sampai sekarang sekolah ini telah dipimpin oleh 9 (Sembilan) orang kepala sekolah
diantaranya:
1. Bapak Basyirudin (1972-1980)
2. Bapak Yohannis (1980-1985)
11
3. Bapak Azhar Udin (1985-1991)
4. Bapak Irman Zen (1992-1997)
5. Drs. H. Ridwan Janur (1999-2003
6. H. Hasan Basri SY,S.Pd (2003-2007)
7. Drs. H. Syafrudin Dt. Karalang (2007-2009)
8. Drs. H. Yunaidi, M.Pd (2009-2014)
9. Dra. Hj. Irma Takarina, M.Si (2014-sekarang)
Diusia yang telah menginjak 43 tahun sekolah ini terus berkembang kearah
yang lebih baik, dengan telah dicapainya banyak prestasi dalam bidang akademik
maupun non akademik pada tingkat kota, propinsi maupun nasional, serta
pembangunan infranstruktur sekolah yang memadai dan terciptanya lingkungan
sekolah yang asri, sejuk dan nyaman sebagai penunjang proses kegiatan belajar
mengajar. Sebagai bukti nyata sekolah ini pada tahun 2014 mendapat 3 penghargaan
tingkat nasional. Pertama Sekolah Adiwiyata Mandiri dari Presiden RI karena
pencapaiannya dalam menciptakan sekolah yang berwawasan lingkungan. Kedua
sekolah sehat nasional dari Mentri kesehatan dan mentri pendidikan. Ketiga sekolah
pengembangan pendidikan agama islam dari mentri agama RI karena sukses dalam
mengembangkan nilai-nilai religius pada warga sekolah.
Demikian sekilas tentang sejarah dan perkembangan SMAN 2 Payakumbuh
sebagai Sekolah Rujukan oleh kementrian Pendidikan Nasional di tahun 2016.
12
5. Mengemabngkan daya kreasi peserta didik yang berwawasan lingkungan
6. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berbagai kompetensi berdasarkan
IMTAQ
C. Kurikulum Sekolah
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup
sentral dalam sebuah pendidikan menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan.
Penyusunan kurikulum tidak dapat dikerjakan sembarangan. Penuyusunan kurikulum
membutuhkan landasan- landasan yang kuat yang didasarkan atas hasil pemikiran dan
pendidikan yang mendalam.
D. Manajemen Sekolah
1. Administrasi dan Personalia madrasah atau sekolah
Administrasi pendidik sangat ditentukan oleh pelaksanaan administrasi pendidikan.
Seseorang harus mengerti perkembangan ilmu administrasi secara umum, begitu juga di
SMA Negeri 2 Payakumbuh. Untuk mencapai keberhasilan di SMA Negeri 2 Payakumbuh
ini, lembaga admnistrasi inilah yang mengatur berbagai keluar masuknya surat menyurat
dan hal-hal lain.
a. Surat menyurat
Seperti adanya surat masuk dan surat keluar yang berupa surat dinas dan
surat pribadi.
b. Adminstrasi siswa
1) Buku non piket isinya mengenai biodata
2) Buku mutasi
c. Administrasi
1) Program
2) Analisis
13
3) Satuan pelajaran
d. Kalender proses belajar mengajar
1) Jadwal pelajaran
2) Kalender pendidikan
Keuangan di SMA Negeri 2 Payakumbuh berasal dari masyarakat yang
memasukkan anaknya ke SMA Negeri 2 Payakumbuh, yang berupa sumbangan dari
orangtua murid sekolah yang pengurusnya di SK-kan oleh Kepala SMA Negeri 2
Payakumbuh meliputi: Sumbangan, komite, dana Bos dan kerjasma dari instansi lain.
2. Personalia SMA Negeri 2 Payakumbuh
Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik apabila ada kerjasama
dengan berbagai pihak, antara lain Kepala Sekolah, majelis guru, peran orangtua, tata
usaha, karyawan dan karyawati serta unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan dan
kelangsungan proses pendidikan.
a. Kondisi Guru
Jumlah guru yang ada di SMA Negeri 2 Payakumbuh yaitu berjumlah
sebanyak 73 orang, sudah termasuk guru yang honor. Guru yang memiliki SK
dalam artian guru PNS berjumlah 61 orang.
14
Labor IPA berfungsi sebagai berlangsungnya pembelajaran IPA secara praktek yang
memerlukan peralatan khusus. Dengan rincian 1 ruang besar dan 2 ruang kecil untuk
tempat belajar dan tempat penyimpanan dan penyediaan alat laboratorium.
Laboratorium di SMA Negeri 2 Payakumbuh terdiri dari 3 labor yaitu: laboratorium
kimia, laboratorium biologi, dan laboratorium fisika
3. Laboratorium computer
Labor computer berfungsi sebagai berlangsungnya pembelajaran TIK secara praktek
dan sebagai tempat pelaksanaan UNBK.
4. Laboratorium Agama
Labor agama berfungsi sebagai berlangsungnya pembelajaarn pendidikan agama
islam secara [raktek yang memerlukan peralatan khusus. Dengan rincian 1 ruang
manasik haji, dan 1 ruang penyelenggaraan jenazah
5. Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat peserta didik dan guru memperoleh
informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati, dan
mendengar
6. Green House
Green House merupakan ruangan untuk tempat pembibitan tanaman yang teletak di
diantara laboratorium IPA dan perpustakaan
7. Masjid
Masjid merupakan sarana tempat shalat zhuhur berjamaah dan melakukan kegiatan
keagamaan lainnya.
8. UKS
UKS ( Unit Kesehatan Sekolah ) merupaka tempat pelayanan kesehatan siswa/i yang
memiliki 1 set timbangan berat badan (analog), 1 pengukur tinggi badan, 1 meja dan
kursi pelayanan, 1 lemari obat, 6 tempat tidur, 3 tandu, 1 unit kursi roda, 1 unit tabung
oksigen
9. Ruang Kepala
Ruang Kepala Madrasah berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatanpengelola
madrasah, pertemuan denga sejumlah kecil guru, oranng tua murid, unsure komite,
dan tamu lainnya, yang berisikan 1 set kursi tamu, 1 set kursi dan meja pimpinan,
foto presiden dan wakil presiden 1 lemari dan 1 lemari piala, layar monitor CCTV, 1
unit amply pengumuman kesetiap lokal
10. Ruang Majelis Guru
15
Ruang majelis guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta
menerima tamu, baik siswa, orang tua/wali murid .Para guru memilliki meja pribadi,
memiliki 1 set meja tamu, papan informasi, kipas angin , jam dinding, lemari,
televise, speaker.
11. Ruang Tata Usaha
Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat pelayanan administrasi bagi siswa dan
guru.
12. Pos Penjaga
Pos penjaga satpam merupakan pelaporan bagi para tamu yang datang ke SMA
Negeri 2 Payakumbuh.
13. WC
WC terdiri dari wc guru yang terletak diruangan guru dan wc siswa terletak
disamping mesjid. Keadaan wc ini cukup bersih dan nyaman. Fasilitasnya juga
lengkap dan tertata rapi. Wc ini sering disebut dengan wc 2 milyar, hal ini karena wc
ini merupakan hadiah dari walikota Pyakumbuh yang dananya mencapai 2 milyar. Wc
ini terjaga kebersihannya karena untuk ,asuk kedalam wc ini alas kaki harus dilepas
baik guru maupun siswa.
14. Gudang
Gudang berfungsi menyimpan peralatan sekolah dan dalam keadaan baik
15. Parkir
Merupakan tempat penitipan kendaraan beroda dua atau empat yang dimilki guru dan
siswa. SMA Negeri 2 Payakumbuh memiliki 4 tempat parkir yang luas
16. Aula
Aula berfungsi sebagai tempat pertemuan dan rapat yang menghadirkan banyak orang
17. Ruangan bimbingan dan konseling
Ruangan BK berfungsi sebagai tempat siswa/I yang bermasalah dan butuh perhatian
lebih
18. Lapangan Upacara Bendera
SMA Negeri 2 Payakumbuh memilki 1 buah lapangan upacara yang didigunakan hari
senin dengan kondisi baik.
19. Lapangan Olahraga
Lapangan olahraga SMA Negeri 2 Payakumbuh memiliki 1 buah lapangan bola kaki,
1 buah lapangan bola basket, dan 1 buah lapangan bola volly
20. Taman Sekolah
16
Taman SMA Negeri 2 Payakumbuh terletak di tengah-tengah sekolah tepatnya
belakang kantor guru menjadikan suasana SMA Negeri 2 Payakumbuh indah dan
nyaman.
21. Kendaraan Penunjang
SMA Negeri 2 Payakumbuh memiliki kendaraan penunjang yaitu 1 unit mobil bus
isuzu yang bisa digunakan untuk memperlancar prose pembelajaran dan 1 unit becak
motor untuk mengangkut sampah dan alat-alat lainnya
17
BAB III
RENCANA PROGRAM
A. Rencana
1. Tinjauan Kurikulum dan RPP
di SMAN 2 Payakumbuh telah memakai kurikulum 2013. Karena situasi dan
kemampuan sekolah serta murid pun mendukung untuk kurikulum tersebut. dan
kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berlaku dalam sistem pendidikan Indonesia.
Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap ditetapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan kurikulum 2006. Dalam kurikulum 2013 terdapat prota (program
tahunan), promes (program semester), program semester, minggu efektif dan RPP.
Dalam rangka pelaksanaan kurikulum 2013, guru harus menyusun RPP
dengan menyesuaikan beberapa komponen dengan dokumen kurikulum tersebut.
langkah-langkah minimal dari penyusunan RPP, dimulai dari mencantumkan:
a. Identitas RPP
Dalam identitas ini berisi tentang nama sekolah, materi pembelajaran, alokasi
waktu, dan mata pelajaran.
b. Kompetensi Inti (KI)
Dalam KTSP dikenal standar isi (SI) sedangkan pada kurikulum 2013 dikenal
dengan standar kompetensi dasar (KD). KI ini terdiri dari empat kelompok yang
saling terkait yakni berkenaan dengan sikap keagamaan/ spritual (KI 1), sikap
soaial (KI 2), pengetahuan (KI 3) dan penerapan pengetahuan (KI 4).
c. Kompetensi Dasar (KD)
Adalah kemampuan untuk mencapai kompentensi inti yang harus diperoleh
peserta didik melalui pembelajaran.
d. Indikator pencampaian kompetensi
e. Tujuan pembelajaran
f. Materi pembelajaran
g. Kegiatan pembelajaran, terdiri dari langkah-langkah yang memuat unsur kegiatan
pendahuluan/pemula, kegiatan inti dan penutup.
h. Sumber belajar
i. Penilaian.
2. Metodologi Pembelajaran
Dalam melakukan suatu pembelajaran perlu adanya metodologi agar
terciptanya pembelajaran atau tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam metode
18
pembelajaran pendidikan agama islam yang diharapkan dapat memotivasi siswa untuk
berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar adalah metode diskusi, Tanya jawab,
dan ceramah,
3. Bahan ajar atau materi pembelajaran
Bahan ajar atau materi pembelajaran yang digunakan adalah berdasarkan
materi ajar kurikulum 2013 dan siswa masing-masing memiliki satu buku paket
sebagai buku pegangan.
Bentuk-bentuk bahan ajar
a. LKS
b. LKPD
c. Buku Cetak
Target yang akan dicapai
Program pengalaman lapangan (PPL) berjalan lancara atas dukungan guru dan
pegawai sekolah. Namun masih ada kekurangan-kekurangan kami dalam
melaksanakn proses pembelajaran. Adapun yang sudah penulis inginkan dalam proses
PPL ini adalah tercapinya target dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini yang diharapkan adalah:
a) Siswa/i dapat memahami pelajaran fisika
b) Siswa/i dapat menyukai pelajaran fisika
c) Siswa/i unggul dalam prestasi dan terdidik berdasarkan IMTAQ.
B. Realisasi Program
1. Proses pembelajaran
Pada kegiatan ini mahasiswa PPL diberi tugas mengajar sepenuhnya oleh guru
pamong, yang mana penulis memegang bidang studi Pendidikan fisika yang bidang studi
ini dipegang oleh buk Nina Salmita S.Pd
Adapun jadwal mengajar yang dipegang adalah
Hari Jam ke- Kelas
Senin 3-4, 5-6, dan 7-8 XI MIPA 1, XI MIPA 3, dan XI
MIPA 2
Selasa 1-2 dan 7-8 XI MIPA 8 dan XI MIPA 2
Rabu 7-8 XI MIPA 1
Sabtu 5-6 dan 7-8 XI MIPA 8 dan XI MIPA 3
19
2. Hasil belajar peserta didik
Setelah pembelajaran dan penyampaian materi selesai, maka setiap Bab yang selesai
diadakan evaluasi dalam bentuk ulangan harian dan hasil yang ditemui sebagian para
siswa mengerti dengan paham dan mendapatkan hasil diatas KKM
3. Minat dan motivasi belajar peserta didik
Minat dan motivasi belajar peserta didik SMA Negeri 2 Payakumbuhuntuk terlibat aktif
dalam pembelajar cukup besar. Walaupun ada sebagian dari mereka yang kurang
termotivasi atau malas dalam terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akan tetapi hal
tersebut berpengaruh kepada siswa lain sehingga membuat proses pembelajaran kurang
konsentrasi. Kemampuan setiap siswa pada setiap kelas kurang, karena dipengaruhi
oleh sifat siswa yang hanya belajar dikelas tanpa mengulang belajar dirumah.
4. Factor pendukung dan penghambat
Faktor pendukung
a. Adanya guru-guru yang berkompetensi dalam PBM
b. Persiapan yang matang dalam membuat rencana kegiaatn pembelajaran
c. Menguasai berbagai keterampilan mengajar oleh mahasiswa PPL meruapkan factor
pendukung yang sangat penting dalam meningkatkan wibawa seorang calon guru
dimata anak didiknya
d. Tersedia sarana dan prasarana seperti local, pustaka, alat-alat pelajaran, labor, dan
infocus
e. Adanya dukungan dari guru dalam proses belajar mengajar
f. Ruang belajar yang bersih
g. Perpustakaan yang nyaman.
20
cara menjalin kerja sama dengan semua pihak yang berada dilingkungan SMA
Negeri 2 Payakumbuh. Karena factor itu jugalah yang akan menentukan
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut disebabkan oleh
beberapa factor diantaranya:
1) Kurangnya kemampuan mahasiswa PPL dalam mengelola kelas
2) Factor keterbatasan dan pengetahuan serta pendekatan terhadap siswa pada
saat proses belajar mengajar
3) Kurangnya kesiapan mahasiswa PPL dalam mengajari materi lain (seperti
materi SKI)
b. Factor eksternal
1) Kesulitan dalam memilih dan menentukan metode yang tepat
Kesulitan ini disebabkan karena keberadaan siswa yang memiliki daya serap
yang berbeda terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Perbedaan tersebut
muncul karena adanya siswa yang memilki daya serap yang cepat dan kuat dan
ada siswa yang memiliki daya serap yang kurang
2) Masih banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru
masih banyak siswa yang kurang memperhatikan guru yang bermuara pada
tidak mengerti apa yang disampaikan guru sehingga guru harus mengulang
kembali apa yang harus disampaikan
3) Siswa masih ragu dan takut untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum
dimengerti katrena mereka maish membudayakan sikap malu bertanya karena
takuta salah atau ditertawai oleh teman kelas
21
e. Memberikan pertanyaan pada siswa yang kurang memperhatikan pada saat
berlangsungnya proses belajar mengajar
f. Memberikan bimbingan kepada siswa akan pentingnya pendidikan bagi masa depan
g. Memberikan teguran secara langsung pada siswa yang kurang serius dalam mengikuti
pembelajaran
h. Menggunakan metode belajar yang bervariasi
i. Melaksanakan pembelajaran dilaboraturium untuk melakukan pratikum.
22
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH dan SOLUSI
A. Identifikasi masalah
Selama mengajar di SMA 2 Payakumbuh, penulis memperoleh banyak
pengalaman yang membangun diri penulis. Penulis memperoleh arahan dan masukan dari
guru pamong yaitu ibuk Nina Salmita, S.Pd mengenai proses pelaksanaan belajar dan
mengajar. Setelah pembelajaran selesai guru pamong mengevaluasi dan menyebutkan
kekurangan penulis dalam mengajar dikelas XI MIPA 1, XI MIPA 2, XI MIPA 3, dan XI
MIPA 8 dengan memberi arahan bagaimana baiknya pembelajaran tersebut dilakukan.
Selama penulis mengajarkan materi pelajaran fisika disekolah, penulis banyak
memperoleh pengalaman dan pengetahuan karena mengajar dikelas yang berbeda-beda.
Perbedaan yang dirasakan terletak pada tingkat kecerdasan, motivasi serta minat dari
siswa dalam proses belajar mengajar.
Mata pelajaran fisika sangat penting untuk dipelajari oleh peserta didik karena
ilmu fisika mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan sehingga ilu
fisika selalu berada disekitar kita khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun
selama ini masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami
dan mengikuti pelajaran fisika sehingga motivasi peserta didik dalam pembelajaran
masih kurang.
23
memahami konsep yang disampaikan oleh pendidik karena siswa tidak dapat melihat
langsung gambaran yang diajarkan pendidik. Berdasarkan fakta itulah yang menjadi
salah satu penyebab kurangnya pemahaman dan antusiasisme peserta didik, sehingga
nilai fisika rata-rata peserta didik masih rendah.
C. Solusi
Setelah penulis mengajar sebagai guru PPL di SMAN 2 Payakumbuh, penulis
menemukan beberapa solusi dan metode agar siswa/wi SMAN 2 Payakumbuh menyukai
dan pandai bahasa Inggris yaitu:
24
1. Penggunaan media
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan sebagai pembawa pesan
dalam suatu kegiatan pembelajaran agar materi yang disampaikan mudah
dipahami dan dimengerti peserta didik. Penggunaan media sangatlah penting
mentransfer ilmu kepada murid. Media dijadikan sebagai alat untuk membantu
guru dalam proses belajar mengajar. media pembelajaran dapat membantu guru
dalam menyampaikan informasi secara lisan maupun tulisan.
Selama melaksanakan proses pembelajaran, penulis menggunakan media
VIRTUAL LAB SIMULATION PhET (Physics Education Technologi).
Pembelajaran dengan labraturium virtual merupakan metode pembelajaran yang
dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. hal
ini dapat penulis rasakan karena jika menggunakan media tersebut, peserta didik
yang awalnya mengantuk menjadi bersemangat karena media tersebut dianggap
menarik.
2. Pratikum
Selama melaksanakan proses pembelajaran fisika, penulis tidak hanya melakukan
pembelajaran dikelas saja. Selain menggunakan media Virtual LAB, penulis
sendiri melakukan pratikum dilaboraturium agar siswa dapat mencobakan secara
melihat langsung mengenai materi yang telah dipelajari dikelas. Peserta didik
dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. Setiap kelompok
diberi satu set alat pratikum dan LKPD yang berisi langkah-langkah, uraian
materi dan beberapa pertanyaan sehingga setiap kelompok berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan dalam LKPD tersebut. Setelah kegiatan pratikum selesai,
perwakilan kelompok menyampaikan hasil percobaan serta memberi kesimpulan.
Secara umum, penulis menyimpulkan dengan adanya pratikum peserta didik bisa
melihat secara langsung dan membuktikannya sehingga motivasi belajar fisikanya
meningkat.
3. Penggunaan metode pembelajaran.
Dalam kurikulum 2013, proses pembelajaran harus ditunjukkan kepada
siswa (students center). Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, pendidik
hanya sebagai motivator dan fasilitator. Dalam proses belajar mengajar pendidik
dintuntut untuk dapat menciptakan suasana kelas menjadi lebih hidup dan siswa
termotivasi untuk belajar.
25
Model pembelajaran aktif dapat digunakan pada proses pembelajaran
dikelas. Seperti Inkuiry terbimbing, Discovery Learning, Cooperatif learning,
Problem Base Learning, dll. Model-model tersebut dapat dipergunakan untuk
membantu siswa dalam belajar. Dengan adanya model pembelajaran yang
bervariasi serta media yang menarik maka akan membuat siswa bersemangat dan
termotivasi untuk belajar fisika.
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Dengan tujuan untuk menerapkan dan mempraktekkan
teori-teori yang didapat di bangku perkuliahan.
Setelah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) penulis mengambil
kesimpulan dari laporan ini :
1. Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu bentuk kegiatan perkuliahan
yang efektif untuk membantu mahasiswa Fakultas Tarbiyah dalam mencapai impian
menjadi seorang guru profesional dalam segala bidang baik dalam bidang mengajar
maupun dalam administrasi sekolah.
2. Ada beberapa kegiatan yang penulis ikuti atau laksanakan selama mengikuti
Program Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu :
a. Mengajar, yang merupakan kegiatan wajib yang dilakukan mahasiswa selama
melaksanakan PPL pada kelas-kelas yang telah ditentukan oleh guru pamong.
Seperti penulis, mengajar di lokal yang sudah ditetapkan
b. Non teaching yaitu kegiatan yang dilakukan diluar kegiatan mengajar diantaranya:
piket sekolah (PBM), piket perpustakaan, piket ruang BK serta menggantikan
guru yang berhalangan hadir.
3. Program Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai pengalaman mengajar, bersosialisasi
dan ikut membantu administrasi sekolah adalah pengalaman berharga bagi mahasiswa
yang akan terjun ke masyarakat dan dunia pendidikan.
4. Administrasi, organisasi, dan personalia SMA Negeri 2 Payakumbuh sudah lengkap.
5. Kepala sekolah, guru pamong, majelis guru, serta seluruh karyawan/karyawati telah
memberikan pengalaman berharga bagi penulis.
B. Saran
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di SMA Negeri 2
Payakumbuh di masa yang akan datang, maka penulis menyarankan:
1. Diharapkan kepada guru agar tidak berperan hanya sebagai tenaga pengajar atau
hanya sekedar melaksanakan kewajiban mengajar saja tapi juga diharapkan dapat
memberikan bimbingan kepada siswa.
2. Seluruh komponen seolah diharapkan lebih memberikan motivasi belajar kepada
siswa agar mereka lebih bersemangat dan giat dalam belajar.
27
3. Bagi kepala sekolah dan wakil kepala sekolah serta guru dan karyawan hendaknya
mempertahankan dan meningkatkan kekompakkan.
4. Agar dicapai keberhasilan maka diperlukan kerjasama yang baik antara komponen-
komponen yang ada dilembaga pendidikan tersebut.
5. Kepada mahsiswa yang akan melaksanakan PPL hendaknya membekali diri dengan
berbagai keterampilan sebelum melaksanakan program pengalaman lapangan.
6. Kepada pihak sekolah diharapkan agar dapat mempertahankan disiplin yang ada dan
lebih ditingkatkan lagi agar proses belajar mengajar lebih berjalan dengan lancar dan
baik
7. TIM pelaksana PPL, pada khususnya kepada Dosen Pembimbing Lapangan(DPL)
hendaknya betul-betul memperhatikan pelaksanaan PPL dengan baik sehingga pada
masa yang akan datang hubungan antara sekolah yang menerima atau telah
bekerjasama dengan UPT PPLUIN Imam Bonjol Padang dapat terjalin dengan baik.
Demikianlah laporan PPL ini penulis susun dan penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan
kegiatan PPL ini.
28
REFERENSI
29
BIODATA DIRI
PANGGILAN : METRI
NO.HP : 085274867958
PENDIDIKAN
METRI MULIANI
30
KANTOR MAJELIS GURU, KEPALA SEKOLAH DAN TATA USAHA
31
KOLAM IKAN TAMAN SEKOLAH
32
TAMAN SEKOLAH BELAKANG KANTOR
vnlds
RUANG BK
33
HALAMAN MASJID SEKOLAH
34
LAPANGAN BASKET
LAPANGAN
35
TOILET SISWA
nk
36
PERPUSTAKAAN
UKS
37