FLUIDA DINAMIS
1. Dapat mengamati kebocoran pada botol yang dilubangi serta dapat mengetahui
pengaruh apa yang terjadi pada praktek fluida dinamis ini.
2. Menghitung kecepatan air yang keluar dari botol pada tiap lubang dengan
ketinggian tertentu terhadap permukaan.
B. Landasan Teori
Fluida dinamis adalah fluida (bias berupa zat air, gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap :
c. Aliran stasioner, artinya tiap partikel fluida mempunyai garis alir tertentu dan
untuk luas penampang yang sama mempunyai laju aliran yang sama.
Debit aliran adalah volume aliran yang mengalir dalam satuan waktu
tertentu.
b. Persamaan Kontinuitas
b. Gunting
c. Penggaris
d. Paku
e. Solasi/lakban
f. Air
4. Langkah Kerja
5. Data Percobaan
a. h= 0,16 m
b. h= 0,12 m
a. Amati data percobaan, kemudian hitung besar kecepatan aliran fluida yang
mengalir (v) !
Jawab : h= 0,16 m
v= √2.g.h
v= √2.10.0,16
v= √3,2
v= 1,79 m/s
h= 0,12 m
v= √2.g.h
v= √2.10.0,12
v= √2,4
v= 1,55 m/s
i. h= 0,08 m
v= √2.10.0,08
v= √1,6
v= 1,14 m/s
Jawab : berpengaruh, karena semakin tinggi lubang dari permukaan air maka
semakin cepat kecepatan air yang keluar, sedangkan jika semakin rendah
lubang dari permukaan air maka semakin lambat kecepatan air yang keluar.
c. Buatlah kesimpulan dari percobaan !
Jawab : semakin tinggi lubang dari permukaan air maka semakin cepat
kecepatan air yang keluar, sedangkan jika semakin rendah lubang dari
permukaan air maka semakin lambat kecepatan air yang keluar.
d. Simpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah semakin tinggi lubang dari permukaan
air maka semakin cepat kecepatan air yang keluar, sedangkan jika semakin
rendah lubang dari permukaan air maka semakin lambat kecepatan air yang
keluar. Kemudian jika semakin cepat kecepatan dan semakin sebentar waktu
yang diperlukan maka jarak akan semakin jauh, sedangkan semakin lambat
kecepatan dan semakin lama waktu yang diperlukan maka jarak akan
semakin dekat.
7. Lampiran