Anda di halaman 1dari 54

MATERI KSN FISIKA

VEKTOR
BESARAN

Skalar Vektor

Hanya memiliki Memiliki nilai, dan


nilai arah

Contoh: Massa, Contoh: perpindahan,


jarak, dll gaya, dll

Menjumlahkannya Memiliki aturan


sama dengan khusus untuk
menambah angka menjumlahkannya
cara biasa
Bagaimana menghitung besaran
skalar dan vektor?

Dari kasus-kasus berikut, tentukan jarak dan


perpindahan yang ditempuh.
4m 3m

7m 5m
4m 3m

1m 3m 4m

Pada semua kasus di atas, jarak tempuh semua


sama yaitu 7 m tetapi perpindahannya berbeda-
beda yaitu 7m, 1 m dan 5 m
Kesimpulannya

Tetapi menghitung jumlah Jadi, menghitung besaran


besaran vektor punya aturan skalar, sama saja dengan
khusus, diantaranya: menjumlahkan angka cara
biasa
Ditambah jika searah
3N
Contoh lain 4N

Dikurangi jika berlawanan


3N 4N
Contoh lain

Rumus Phytagoras
jika tegak lurus Bagaimana jika
selain yg tiga kasus
ini?
Contoh lain penggunaan vektor

Vperahu= 8 m/s
Vair = 6 m/s

V perahu thd sungai = 14


m/s

Vorang = 2 m/s
Vbus = 20 m/s

Vorang thd tanah = 22 m/s


Contoh lain penggunaan vektor
(lanjutan….)

Vair = 6 m/s
Vperahu= 8 m/s

V perahu thd sungai = 2 m/s

Vorang = 2 m/s
Vbus = 20 m/s

Vorang thd tanah = 18 m/s


x

Vair = 3 m/s

s d
Vperahu = 4 m/s Vperahu thd sungai = 5 m/s
vpesawat

vResultan

vangin
Besar vresultan
vR  v pesawat  v
2 2
angin
3. Menggambar Jumlah dan Selisih Vektor
a. Menggambar Jumlah Vektor

1) Metode Poligon (Segi banyak)

2) Metode Jajar Genjang


Contoh Soal 3:
Lukis resultan dari ketiga vektor
berikut dengan metode poligon.

Jawab:
b. Melukis Selisih vektor
Misalkan selisih vektor A dan B ditulis:
C=A–B
C = A + (-B)
Ini berarti bahwa selisih vektor A dan B sama
dengan menjumlahkan vektor A dengan negatif
(lawan) vektor B.
Negatif dari vektor B adalah vektor yang sama
panjang dengan vektor B tetapi arahnya dibalik
atau berlawanan dengan arah vektor B.
Contoh Soal 5:
Perhatikan gambar vektor berikut ini:

A
Lukislah:
a. -A
b. -B
c. C=A– B
d. D=B–A
e. E=-A -B
f. F = -B - A
C. Menentukan Vektor Resultan (Panjang
Vektor Resultan dan Arah Resultan)
Ada 3 metode (cara) untuk menentukan
panjang dan arah vektor resultan (vektor
hasil penjumlahan dua vektor atau lebih),
yaitu:
 Metode Grafis (gambar)
 Metode Rumus (Rumus Cosinus)
 Metode Analitis yaitu metode yang dilakukan
dengan menguraikan komponen vektor.
1) Menentukan Vektor Resultan dengan
Metode Grafis
Metode grafis adalah suatu cara
menentukan vektor resultan dengan cara
mengukur secara langsung. Caranya:
1. lukis terlebih dahulu vektor resultan dari dua
buah vektor atau lebih dengan metode poligon.
2. Panjang (besar) vektor resultan dapat diperoleh
dengan mengukur dengan mistar.
3. arahnya (biasanya diambil sumbu X) dapat
diukur dengan busur derajat.
Contoh Soal 6:
Gunakan metode grafis (gambar) untuk menentukan panjang
resultan vektor berikut:
A = 4 cm B = 3 cm
600

Jawab:

Jadi resultan vektor A dan B


adalah R = 6,1 cm dengan
arah 250 dari sumbu x.
2) Menentukan panjang dan arah vektor resultan
dengan rumus cosinus
Jika dua vektor, misalkan A dan B dengan panjang
masing-masing A dan B dengan pangkal berimpit dan
mengapit sudut sebesar , maka panjang vektor resultan
dan arahnya dapat dihitung dengan persamaan:

R  A 2  B2  2.A.B. cos 
A = panjang vektor A
B = panjang vektor B
B
R = panjang vektor resultan (R)
 b  = sudut apit antara vektor A dan B
A b = sudut apit antara vektor R dan A

trigonometri
Jika arah vektor R membentuk sudut b terhadap
vektor A, maka besar sudut b dapat ditentukan
dengan rumus sinus:

1800 - 

Diperoleh:

b = sudut antara vektor R dengan vektor A


 = sudut antara vektor A dengan vektor B
B = panjang vektor B
R = panjang vektor R
Contoh Soal 7:
Hitunglah panjang dan arah vektor resultan dari
vektor berikut ini dengan menggunakan rumus
cosinus:
a
4 cm 600
Jawab:
Panjang vektor resultannya adalah: Arah vektor resultannya adalah:
B
sinβ  . sinα
R A 2  B 2  2. A . B . cos α R
3
R  4 2  3 2  2.4.3.cos 60 0 sinβ  . sin 60 0
6,1
R  16  9  24.( 21 ) 3
sinβ  .0,87
6,1
R  25  12
sinβ  0,427
R  37 cm  6,1 cm β  25,30
Contoh soal 8:
Hitunglah panjang vektor resultan dari vektor
berikut ini dengan menggunakan rumus cosinus:
a. 6 cm
b
a
8 cm

a
b. 8 cm 600

c.
a
8 cm 1200
3. Menentukan Vektor Resultan dengan Metode
Analitis (Komponen Vektor).
Bagaiamanakah cara
menentukan resultan
vektor berikut? 3 3y
R Ry
3x

2
2y 2y
1
2x 3x
Rx
R  Rx  Ry
2 2
Setiap vektor yang terletak dalam bidang datar XY
selalu dapat diuraikan menjadi dua vektor yang saling
tegak lurus, yaitu komponen dalam arah x dan
komponen dalam arah y.

y ( ˆj ) Besar komponen F dalam arah x:


Fx = F.cos 
Fy F Besar komponen y dalam arah y:
Fy = F.sin 

Misal panjang F = 10 N dengan


arah 370,maka:
Fx = 10. cos 370 = 10. 0,8 = 8 N
Fy = 10. sin 370 = 10. 0,6 = 6 N


Fx x (iˆ)
Contoh soal 9:
Vektor B adalah vektor perpindahan sejauh 10 m
yang membentuk sudut 600 terhadap sumbu x.
tentukan besar komponen vektor tersebut.
(diket: sin 600 = ½3 dan cos 600 = ½)
y
Besar komponen B dalam arah x:
By Bx = B.cos 
B = 10. ½ = 5 m
Besar komponen B dalam arah y:
By = B.sin 
600 x = 10. ½ 3 = 5 3 m
Bx
Contoh soal 10:
Tentukan besar dan arah vektor A yang memiliki
komponen Ax = -52cm dan Ay = 5 cm.
Jawab:
Panjang vektor A : Arah vektor A :

A 5 2   5
2 2 tan  
Ay

Ax  5 2
5

A  50  25 1
 2 (kuadran II)
2
A  75
 180 0  35,26 0  144,7 0
A  5 3 cm
Sebuah vektor dapat dituliskan dalam bentuk
vektor satuan: F  F iˆ  F ˆj F  F 2  F 2
x y x y
Misalnya:

y ( ˆj )
F
F  5iˆ  6 ˆj

F6  6 satuan F  5 6 2 2

 61 satuan

Fx  5 satuan x (iˆ)
y ( ˆj )

F F  8iˆ  6 ˆj

F  82  6 2
10 satuan

x (iˆ)
y ( ˆj )

F
F  ...iˆ  .... ˆj

F  ...... satuan

x (iˆ)
y ( ˆj )

F F  ...iˆ  .... ˆj

F  ...... satuan

x (iˆ)
Langkah-langkah menentukan resultan beberapa vektor
secara analitis:
1. Uraikan komponen semua vektor dalam arah x
maupun y
2. Jumlahkan semua komponen dalam sumbu x sebagai
Rx dan dalam sumbu y sebagai Ry.
Rx = kanan – kiri
Ry = atas - bawah
3. Hitung Resultannya dengan rumus:

R  Rx 2  Ry2
Ry
4. Tentukan arahnya dengan rumus: tan  
Rx
Berapakah perpindahannya?
Berapakah perpindahannya?
R  6 iˆ  2 ˆj  4 iˆ  4 ˆj  (2) iˆ
 2 iˆ
 8 iˆ  6 ˆj

4 ĵ
4 iˆ

6 iˆ 2 ĵ R  82  6 2
 10 meter
Slide 3
Contoh soal:
Seorang anak berjalan lurus ke 6 meter ke utara,
kemudian belok ke Timur sejauh 8 meter, dan
belok lagi ke Selatan sejauh 12 meter. Berapakah
perpindahan anak tersebut dan kemana
arahnya?
8 iˆ

6 ĵ

 12 ĵ

R  6 ˆj  8 iˆ  (12) ˆj
 8 iˆ  (6) ˆj
R
R  82  6 2
 10 meter
Slide 3
R  4 iˆ  (3 iˆ  4 ˆj )  4 iˆ  3 ˆj  (  2 iˆ  2 ˆj )  (4) iˆ
 5 iˆ  9 ˆj

R 5 9 2 2

 106 meter
R
SOAL 1:
Hitunglah resultan dari vektor gaya
berikut ini dengan menggunakan metode
analitis. (Diketahui sin 600 = ½3 dan cos
600 = ½)
F1 = 20 N

F2 = 5 N 60˚
SOAL 2:
Hitunglah resultan dari vektor gaya berikut ini
dengan menggunakan metode analitis.

2/2/2021
2/2/2021 36
R
PERKALIAN VEKTOR
1. Perkalian titik (dot product)
Perkalian titik antara vektor A dan vektor B adalah hasil kali
antara proyeksi B pada A dengan A. Hasil perkalian titik dua
vektor menghasilkan skalar (angka).

B Pada perkalian titik, berlaku:
 
A.B  A. B cos
 
B. cos A Dan perkalian titik vektor satuan:

iˆ . iˆ  ˆj. ˆj  kˆ.kˆ  1
iˆ . ˆj  ˆj.kˆ  kˆ.iˆ  0
 
Jika A  Ax iˆ  Ay ˆj  AZ kˆ dan B  Bx iˆ  By ˆj  BZ kˆ
 
 
Maka A.B  Ax iˆ  Ay ˆj  AZ kˆ . Bx iˆ  By ˆj  BZ kˆ 
 Ax .Bx  Ay .By  Az .Bz
Menghasilkan skalar atau angka.

Dalam fisika, perkalian titik digunakan untuk operasi besaran-


besaran yg menghasilkan besaran lain jika besaran besaran
yg dikalikan sejajar. Sedangkan jika tegak lurus maka
hasilnya nol.
Aplikasi

Contohnya pada rumus usaha:


F F
 FX = F. cos   FX = F. cos 

s
Usaha adalah hasil kali antara komponen gaya yang
sejajar dengan perpindahan
 
W  F. s atau W  F .S cos
2. Perkalian silang (cross product)

Perkalian silang antara vektor A


dan vektor B adalah hasil kali
antara vektor A dengan vektor B
yang tegak lurus dengan A.
Hasil kali silang dua vektor akan
menghasilkan vektor yang
arahnya tegak lurus dengan
bidang kedua vektor.
  
Pada perkalian silang, berlaku: C  A x B  A. B sin 

Dan perkalian silang vektor satuan: iˆ x ˆj  kˆ


ˆj x kˆ  iˆ
kˆ x iˆ  ˆj
iˆx iˆ  ˆjxˆj  kˆxkˆ  0
 
Jika A  Ax iˆ  Ay ˆj  AZ kˆ dan B  B iˆ  B ˆj  B kˆ
x y Z

Maka
 
 
A xB  Ax iˆ  Ay ˆj  AZ kˆ x Bx iˆ  B y ˆj  BZ kˆ 
 ( Ay Bz  Az By )iˆ  ( Az Bx  Ax Bz ) ˆj  ( Ax By  Ay Bx )kˆ
Menghasilkan vektor yang tegak lurus bidang vektor
A dan B

Aplikasi
Dalam fisika, perkalian silang vektor digunakan untuk
besaran besaran yang dihasilkan dari perkalian dua vektor
yang saling tegak lurus. Misalnya Momen gaya dan gaya
magnet.
Momen gaya akan bernilai jika gaya dengan lengan
momen tegak lurus dan jika searah atau sejajar maka
momen gaya sama dengan nol.

  
  r x F  r.F. sin 

Pada gaya magnet juga berlaku:


  
F  i x BL  i.B.L sin 
(Baru akan menghasilkan gaya magnet jika arah
medan magnet B tegak lurus arah kawat atau arus).
CONTOH SOAL
JAWAB:
Penggunaan di
soal OSK

SOAL OSK TAHUN 2019 N0 4


SOAL

Jawab
Resultan gayanya:
      
F  F1  F2 10 (iˆ, 2 j ,3k )  5 (iˆ, 3 j ,5k )
   
 (10iˆ  20 j  30 k )  (5iˆ  15 j  25k )
 
 15iˆ  35 j  55k
 
Usaha: W  F . s
   
 (15iˆ  35 j  55k ).(10iˆ  10 j  5k )
10.15  35.10  55.5
150  350  275
 775 Nm
KEGUNAAN ANALISIS VEKTOR DALAM
MENYELESAIKAN SOAL OSN FISIKA

1. Menentukan resultan vektor (dengan rumus cosinus untuk


2 vektor dan dengan menguraikan komponennya jika lebih
dari 2 vektor).
2. Menentukan arah gerak benda jika benda memiliki dua
arah gerak sekaligus (digunakan dalam gerak relatif,
menentukan kecepatan relatif, percepatan relatif dan
dinamika partikel)
Contoh: a0

a m1
a1  a0  a
m2

a0 a

Licin a2
a0
m1

m2
a

a2   a iˆ  a0 ˆj

a2  a  a0 2 2
Kemana arah gerak balok m? u
v cos

m
v
A
v
v sin 
u
vmx  v cos  u
M


vmy   v sin 
vm  vm x iˆ  vm y ˆj  (v cos  u ) iˆ  (v sin  ) ˆj

Besar vm arah v1
vm y
vm  vmx  vmy
2 2
tan  
5
2
vm x
SOAL OSK TAHUN 2007 N0 4
Diagram kecepatan m:
vm cos
 vM

vm vm sin 

vm  vm x iˆ  vm y ˆj  (vM  vm cos ) iˆ  (vm sin  ) ˆj

Besar vm arah vm
vm  vmx  vmy
2 2
vm y
tan  
vm x

Anda mungkin juga menyukai