Tugas No 2
Soal No 1
Jawaban : C Pembahasan : Soal penjumlahan vector pada grafik seperti soal diatas bila diselesaikan dengan grafis membutuhkan banyak waktu. Untuk itu dipakai prinsip penyelesaian sebagai berikut : Vektor F1 dapat diuraikan ke arah sb x dan sb y, sehingga didapat X1 = 13, Y1 = 3 Vektor F2 dapat diuraikan ke arah sb x dan sb y, sehingga didapat X2 = 11, Y2 = -10 Maka Fx = 13 + 11 = 24 Fy = 3 10 = -7 Resultan vector keduanya adalah
Soal No2 Perhatikan ketiga vector yang digambarkan pada kertas berpetak dibawah.
Jika panjang satu petak adalah 1 N, maka besar resultan ketiga vector adalah A. B. C. D. E. 7N 10 N 24 N 25 N 30 N
Jawaban : D Pembahasan : Ketiga vector diuraikan ke sb x dan sb y Vektor F1, didapatkan X1 = -6, Y1 = 14 Vektor F2, didapatkan X2 = 8, Y2 = 12 Vektor F3, didapatkan X3 = 5, Y3 = -2 Maka Fx = -6+8+5 = 7 Fy = 14+12-2 =24
Soal No. 4 Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2=25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.
Tentukan: a. Resultan ketiga vektor b. Arah resultan terhadap sumbu X [Sin 37 = (3/5), Sin 53 = (4/5)] Pembahasan a. Ikuti langkah-langkah berikut: 1. Uraikan semua vektor ke sumbu x dan sumbu y (kecuali vektor yang sudah lurus pada sumbu x atau y seperti F2). Lihat gambar di bawah! 2. Cari jumlah vektor pada sumbu x ( kanan +, kiri -) 3. Cari jumlah vektor pada sumbu y (atas +, bawah -) 4. Masukkan rumus resultan
b. Mencari sudut yang terbentuk antara resultan vektor R dengan sumbu x tan = Fy /Fx tan = 7/1 = 7 = arc. tan 7 = 81,87
Soal No.5 Ditentukan 2 buah vektor F yang sama besarnya. Bila perbandingan antara besar jumlah dan besar selisih kedua vektor sama dengan 3, tentukan besar sudut yang dibentuk oleh kedua vektor! (Sumber Soal : SPMB) Pembahasan Jumlah dan selisih kedua vektor masing-masing adalah:
Kali silang :
Soal no.6 Diberikan 3 buah vektor : a = 2i + 3j satuan b = 4i + 5j satuan c = 6i + 7j satuan Tentukan besar resultan ketiga vektor, dan kemiringan sudut antara resultan dan sumbu X Pembahasan Data:
Soal no. 7
Given two vectors F1 (the magnitude is unknown) and F2 = 7 N in a x-y system as shown in below figure. The resultant vector R = 14 N is in x-positive direction forms an angle with F1. Find the magnitudes of sin and cos ! (Dua buah vektor masing-masing F1 dan F2 = 7 N dalam sistem koordinat x-y seperti tampak pada gambar. Resultan kedua vektor tersebut adalah R = 14 N searah sumbu x positif dengan sudut terhadap gaya F1. Tentukan nilai dari sin dan cos !)
Discussion This graph illustrates the configuration of the three vectors mentioned above:
An alternative method that we'll try in here is using equilibrium conditions so we put a force R'where R' has the same magnitude with R, but in opposite direction. Take a note if F1 + F 2 = R so then (F1 + F2) R = 0, this is an equilibrium equation and in here R is actually R'.
And by applying equilibrium conditions after projecting F1 in x and y axis to get its components:
Sumber: http://fisikastudycenter.com/content/view/30/9/#ixzz1fpsP4xXS
Soal No.8 Diketahui | a | = 3 , | b | = 1 dan | a - b | = 1. Panjang vektor a + b = . A. 3 B. 5 C. 7 D. 2 2 E. 3 Jawab: .| a+ b | = 2(a2 + b2 ) | a b |2 .| a+ b | 2 = 2(a 2 +b 2 ) - | a - b | 2 = 2 (( 3 ) 2 + 1 2 ) - 1 2 = 2 (4) 1 = 7 .| a+ b | = 7 Jawabannya adalah C Sumber: www.matematika-sma.com
Soal No 9
Sebuah kapal laut berada di samudra indonesia dalam jalur keberangkatan dari selatan ke utara dengan kecepatan 60 km /jam. Di saat itu juga, berhembus angin dari barat ke timur dengan
kecepatan 10 m/s, sehingga jalan kapal laut mengarah ke timur laut. Hal yang paling memalukan, ternyata nakhoda tersebut tidak mengetahui arah jalannya kapal terhadap arah timur. Bantulah nakhoda tersebut untuk untuk menentukan arah jalannya kapal terhadap arah timur. Penyelesaian: Diketahui: Vangin (Vx) = 10 m/s Vkapal (Vy) = 72 km/jam = 20 m/s Ditanya: Arah jalannya kapal terhadap arah timur () = .? Jawab: Arah jalannya kapal terhadap arah timur () = arc tan (tan ) = arc tan (sin /cos ) = arc tan 20/10 = arc tan 2 = 63,4350
gaya 3: membentuk sudut thd sb x negatif 30 saja ya, jadi thd sb x positif = 180-30 = 150 Fx = F cos150 = 15x(-3) = - 7,53 Fy = F sin150 = 15 x = 7,5 gaya 4: membentuk sudut thd sb x negatif 60, jadi thd sb x positif = 180-60 =120 Fx = 20 cos120 = 20 x () = -10 Fy = 20 sin 120 = 103 R = Fx + Fy R = (53 + 4 - 7,53 - 10) + (5 + 43 + 7,5 + 103) R = (-6 - 2,53) + ( 12,5 + 143) R = (36+6,25x3) +(144,25+196x3) R = 36+18,75+144,25+588 R=787 R=787 Sumber: http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101012074538AAzfCSM
TUGAS No 4
DINAMIKA GERAK
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika yang terjadi
karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnyagaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:
di mana F adalah gaya (dalam unit newton) k adalah konstante pegas (dalam newton per meter) x adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam unit meter).
memantulkan sebuah benda yang berat.Sering kali trampolin menjadi alat bermain untuk anak-anak yang cukup menyenangkan dan sering di pakai untuk kehidupan sehri-hari.
Busur panah termasuk alat elastis yang biasanya di gunakan untuk olahraga atau berburu.Busur
panah termasuk alat elastis karena memiliki daya pegas yaang cukup untuk melemparkan anak panah tepat kesasaran dalam jarak tertentu.
Ketapel merupakan alat elestis yang termasuk dalam hukum hooke yang bisanya di gunakan
untuk bermain untuk anak anak .Ketapel termasuk alat elastis yang memiliki daya pegas yang cukup pada talinya.
PER merupakan alat elastis karena memiliki daya pegas yang sangat besar pada setiap bagiannya.Kebanyakan per terdapat pada bolpoint yang biasa di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila sebuah benda ditarik atau diberi dorongan dengan gaya tertentu, untuk mengetahui seberapa besar gaya yang diberikan pada benda dapat digunakan alat ukur fisika yaitu Dinamometer, lebih sering disebut dengan neraca pegas. Oleh karena itu alat ukur ini bisa juga untuk mengukur berat (gaya berat massa). Ujung pegas yang di kaitkan dengan sebuah benda bermassa, saat benda ditarik, maka pegas meregang dimana regangan pegas menunjukkan ukuran gaya, besar gaya tersebut ditunjukkan oleh jarum pada skala yang terdapat pada samping pegas. Prinsip dinamometer ini sama dengan prinsip hooke (hukum hooke) yakni gaya elastik sebagai penyebab getaran harmonis berbanding lurus dan berlawanan arah dengan simpanagan