Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KOMPETENSI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

MENGECEK KONDISI RANGKAIAN DOL

DI PT. PURIM SEJAHTERA WOOD (PSW)

Laporan diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN)
Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK), dan Ujian Akhir Sekolah (UAS)

Disusun Oleh :
Nama : MUHAMMAD NUR AINUN AYYIB
Nomor NISN : 0032157363
Kejuruan : TITL (Teknik Instalasi Tenaga Listrik)

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PIMPINAN DAERAH MUHAMMIYAH LUMAJANG
SMK MUHAMMADIYAH JATIROTO
NISS : 322052113013 NPSN : 20547808 TERAKREDITASI B
Jl. Jatiroto No. 1 Jatiroto – Lumajang 67355 Tlpn/Fax : (03334) 323228
Tahun Ajaran 2021-2022
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


“MENGECEK KONDISI RANGKAIAN DOL”
DI PT. PURIM SEJAHTERA WOOD (PSW)
Jl. Raya Randuagung, Kudus Kec. Klakah Kab. Lumajang 67356

Telah melaksanakan PKL Dari tanggal 8 Januari 2021 s/d 8 Juni 2021

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan pada ;


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Sekolah, Pembimbing Lapangan,

SUSIONO, ST. IKA WULANDARI, S.Pd


NIP. NIP.

Mengesahkan/ Menyetujui,

Kepala Kompetensi
Tehnik Instalasi Tenaga Listrik

BUDIYONO, S.T.
(Pimpinan Mekanik)
LEMBAR PENGESAHAN DU/ DI

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


“SISTEM MONITORING KWH METER 3 PHASE”
DI PT. PURIM SEJAHTERA WOOD (PSW)
Jl. Raya Randuagung, Kudus Kec. Klakah Kab. Lumajang 67356

Telah melaksanakan PKL Dari tanggal 8 Januari 2021 s/d 8 Juni 2021

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan pada ;


Hari :
Tanggal :

Mengesahkan/ Menyetujui Koordinator


Kepala Mekanik Pembimbing DU/DI
PT. Purim Sejahtera Wood

NA‘ IM SAIDUL
NIK. NIK.
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Yang telah
memberikan kelancaran dan kemudahan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan Di PT. Purim Sejahtera Wood dengan
lancar.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu serta memberi bimbingan kepada saya dalam pelaksanaan Praktek Kerja
lapangan (PKL), sehingga pelaksanaan PKL ini berjalan dengan lancar dan baik
seperti yang saya harapkan.
Saya ucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Budiyono, S.T., Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Jatiroto dan
Ketua Program keahlian.
2. Ibu Ika Wulandari, Koordinator dan Pembimbing.
3. Bapak Na’im, Kepala Mekanik PT. Purim Sejahtera Wood.
4. Bapak Saidul, Koordinator dan Pembimbing PT. Purim Sejahtera Wood.
5. Dewan guru SMK Muhammadiyah Jatiroto yang telah membimbing kami
selama pembuatan laporan ini.

Kami sangat mengharapkan dukungan serta partisipasi dari bapak dan ibu
Guru SMK Muhammadiyah Jatiroto maupun pembimbing dan pegawai pada
instansi terkait agar program berikutnya tetap berlangsung dengan baik.
Demikian yang dapat saya tuangkan di dalam laporan ini, dan kami menyadari
bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari dewan pembaca.

Lumajang, 8 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman awal........................................................................................................i
Lembar Pengesahan sekolah..................................................................................ii
Lembar Pengesahan DU/DI...................................................................................iii
Kata Pengantar.......................................................................................................iv
Daftar Isi................................................................................................................v
Daftar Lampiran....................................................................................................vi
Daftar Gambar.......................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL..................................................................................1
B. Tujuan PKL...............................................................................................2
C. Manfaat PKL.............................................................................................3
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL.......................................................3
E. Ruang Lingkup..........................................................................................4

BAB II GAMBARAN UMUM


A. Sejarah Berdirinya Tempat PKL...............................................................5
B. Visi dan Misi Tempat PKL........................................................................5
C. Struktur Organisasi Lembaga (PKL).........................................................6

BAB III KAJIAN TEORI


A. Pengertian Pengertian Rangkaian Direct On Line (DOL).........................7
B. Komponen Peralatan Penunjang Rangkaian DOL....................................8
1. Pengaman (Circuit Breaker)................................................................8
2. Kontak Magnet....................................................................................8
3. Push Button..........................................................................................8
4. Time Delay..........................................................................................9
5. Thermal Overload Relay (THOR).......................................................9

BAB IV PEMBAHASAN
A. Persiapan Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)............10
1. Tujuan k3 Listrik.................................................................................10
2. Penggunaan alat-alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)...........10
B. Pembahasan...............................................................................................12
1. Analisis Prinsip Kerja Rangkaian DOL..............................................12
2. Komponen Yang Dibutuhkan Untuk Rangkaian DOL.......................13
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................17
B. Saran-Saran.............................................................................................17
1. Bagi Siswa..........................................................................................17
2. Bagi Guru Pembimbing......................................................................17
3. Bagi Bengkel......................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................20

LAMPIRAN
- Absensi PKL...........................................................................................
- Jurnal PKL...............................................................................................
- Foto Kegiatan PKL..................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 PT. Purim Sejahtera Wood.........................................................5


Gambar 2.2. Struktur Organisasi....................................................................6
Gambar 3.1 Macam MCB..............................................................................8
Gambar 3.2 Macam Kontaktor.......................................................................8
Gambar 3.3 Push Button................................................................................9
Gambar 3.4 Thermal Overload Delay............................................................10
Gambar 4.1 Pelindung Wajah........................................................................11
Gambar 4.2 Pelindung Tangan.......................................................................11
Gambar 4.3 Jenis Sepatu Pelindung Standar ANSI.......................................11
Gambar 4.4 Diagram Sistem DOL.................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PKL


Sebagai Negara yang berkembang dimana kemajuan teknologi terus meningkat
dari tahun ketahun, sehingga diharapkan mencapai target yang di programkan,
Seiring dengan itu dampak globalisasi dunia juga persaingan dunia usaha
semakin meningkat diantara negara-negara produsen. Dampak persaingan dunia
usaha tidak hanya pada kualitas dan harga tetapi juga di bidang jasa dan
keterampilan kerja dan (skill) serta tingkat profesional dan servicenya.
Peranan sektor pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya tersebut diatas
tidak dapat di abaikan. Program pendidikan harus berorientasi pada kebutuhan
pasar kerja. Demikian pula produk yang dihasilkan oleh dunia usaha harus
merupakan konsumsi masyarakat luas.
Dengan demikian proses pelatihan akan memberi arti pada pencapaian tujuan
pendidikan nasional.Muncul gagasan link & match ternyata telah membuka
peluang bagi pihak Pelakasana pendidikan, khususnya pendidikan menengah
kejuruan, untuk memungkinkan bekerja sama dengan dunia dalam membina dan
mengembangkan potensi lulusan sesuai dengan keperluan dan formasi jabatan
profesi di lapangan.
Dengan adanya kesepakatan kerja sama antara pihak sekolah dengan dunia usaha
maka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), akan dimungkinkan dapa tberlangsung
pada dua tempat, di sekolah dan di industri. Di sekolah para siswa diajarkan teori
dan di industri mereka melakukan kegiatan praktek. Dengan proses belajar
seperti ini para siswa SMK akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga
sebagai persiapan memasuki bursa kerja. Kegiatan belajar mengajar seperti ini
disebut dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
PKL memberikan nilai tambah yang sangat berarti, bagi sekolah maupun industri.
Bagi sekolah, biaya pendidikan akan rendah, disamping itu par apeserta akan
terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar pada kondisi yangnyata.
Sebaliknya bagi industri akan mendapatkan para lulusan yang terampil sebagai
tenaga kerja yang produktif yang siap pakai.
B. TUJUAN PKL
1. Tujuan Umum
- Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan yang
membentuk kemampuan siswa untuk bekal memasuki lapangan kerja
yang sesuai dengan progam study pilihannya .
- Memberi kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri pada
suasana dunia kerja yang sesungguhnya baik sebagai pekerja penerima
upah ataupun sebagai pekerja yang mandiri.
- Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang potensial
dalam lapangan kerja dan jenjang dan karir, manajemen usaha.
- Merupakan peluang untuk memperluas dan memantapkan
keterampilan,hal ini tak kalah pentingnya tentang kedisiplinan.
2. Tujuan Khusus
- Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesional yang
diperlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja.
- Meningkatkan pengenalan siswa pada aspek – aspek usaha yang –
potensial dalam dunia kerja antara lain : struktur organisasi, manajement,
asosiasi usaha dan juga jenjang karier.
- Mengurangi kesenjangan wawasan timbal balik antara dunia usaha
dengan dunia pendidikan khususnya pendidikan kejuruan menengah.
- Dapat menyelesaikan permasalahan tugas. atau
- pekerjaan yang di berikan oleh bengkel/industri dengan baik.
3. Tujuan Penulisan Laporan
Setelah melaksanakan PKL, setiap siswa Sekolah Menengah Kejuruan
diharapkan dapat membuat laporan serta mengetahui bagaimana cara
menyusun laporan PKL sesuai dengan petunjuk teknis dari sekolah.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan PKL ini, yaitu:
1. Merupakan syarat utama untuk mengikuti Ujian Nasional (UN), Ujian
Kompetensi Kejuruan (UKK), dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) Tahun
Pelajaran 2021/2022.
2. Merupakan penjelasan rincian dari kegiatan-kegiatan yang telah di
lakukan oleh siswa di Dunia Usaha/Dunia Industri.
3. Merupakan bukti atas kegiatan praktek keahlian yang dilakukan siswa
di Dunia Usaha/Dunia Industri.
C. MANFAAT PKL
1. Menambah Keterampilan
Manfaat prakerin yang pertama yakni dapat menambah keterampilan,
pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia usaha serta industri yang
professional dan handal. Pengetahuan dan keterampilan ini tentunya sangat
bermafaat untuk siswa ketika sudah terjun ke dunia industri. Pasalnya siswa
tentunya sudah menguasai gagasan-gagasan seputar dunia industri melalui
prakerin.
2. Membentuk Pola Pikir
Manfaat prakerin berikutnya yakni dapat membentuk pola pikir, siswa -siswi
agar terkonstruktif baik serta memberikan pengalaman dalam dunia Industri
maupun dunia kerja. Pengalaman sangat dibutuhkan ketika memulai terjun ke
dunia industri. Pengalaman tersebut bisa didapatkan dari mengikuti prakerin.
3. Mengenalkan Siswa Pada Pekerjaan Lapangan
Manfaat prakerin selanjutnya yakni mengenalkan  siswa-siswi pada pekerjaan
lapangan di dunia industri dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke
lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
4. Menjalin Kerja Sama
Manfaat prakerin tak hanya dirasakan oleh para siswa namun juga sekolah.
Manfaat prakerin yakni menciptakan kerja sama yang baik antara sekolah dan
perusahaan terkait, baik dalam dunia usaha maupun dunia Industri.
5. Mengasah Keterampilan
Manfaat prakerin berikutnya yakni dapat membantu mengasah keterampilan
siswa yang di berikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Keterampilan
siswa dapat semakin terasah dengan mengikuti dan menjalani prakerin atau
Praktik Kerja Lapangan tersebut.

D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PKL


Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan pada ;
Hari Jam Masuk Jam Pulang
Senin 07.00 wib 15.00 wib
Selasa 07.00 wib 15.00 wib
Rabu 07.00 wib 15.00 wib
Kamis 07.00 wib 15.00 wib
Jum’at 07.00 wib 15.00 wib
Sabtu 07.00 wib 15.00 wib

E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup PKL ini secara teori maupun praktik langsung hanya khusus di
Teknik Instalasi Tenaga Listrik dan bagian-bagian dibawahnya. Jadi kami hanya
mengkhususkan penulisan laporan pada Motor Listrik dan Pengerjaan
Kendalanya.

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. SEJARAH BERDIRINYA TEMPAT PKL

Gambar 2.1 PT. Purim Sejahtera Wood

PT Purim Sejahera Wood merupakan Perusahaan Pengolahan Kayu yang cukup


besar yang telah berdiri sejak tanggal 01 Januari 2018. Awalnya, PT Purim
Sejahera Wood adalah sebuah perusahaan pengolahan kayu sengon dengan tidak
memproduksi Plywood, hanya memproduksi pengulitan kayusengon dan
kemudian dikirim kebagian lain untuk menjadi Pywood.
Seiring berjalannya waktu, PT Purim Sejahera Wood sedikit demi sedikit mulai
melakukan penambahan lahan dan Bangunan untuk pengolahan I/ Kayu Lapis
Hingga saat ini PT Purim Sejahtera Wood memiliki Karyawan yang cukup
banyak dan memiliki penglahahn kayu lapis sendiri dan menambah lahan pabrik
yaitu PT Purim Sejahtera Wood Prayuana.

B. VISI DAN MISI TEMPAT PKL


1. VISI
Mewujudkan Unit Pengelolaan Kayu yang layak usaha dan berdaya guna
melalui penyelenggaraan pengelolaan Kayu yang menjamin kelestarian
fungsi produksi, lingkungan dan sosial berdasarkan prinsip-prinsip
pengelolaan yang benar.

2. MISI
Langkah-langkah strategi yang ditempuh PT. Purim Sejahtera Wood dalam
mewujudkan visi tersebut adalah:
1. Menjamin kesinambungan pasokan bahan baku industri pengolahan kayu
yang terintegrasi dengan unit pengelolaan hutan dan sesuai dengan daya
dukung areal hutannya.
2. Menyelenggarakan kegiatan pemungutan hasil hutan yang seimbang
dengan kegiatan pembinaan sumber daya alam hayati dan lingkungannya,
dengan dukungan manajemen dan sumber daya manusia yang
professional sesuai dengan standar regulasi Nasional yang berlaku
(PHPL) dan standar Forest Stewardship Council (FSC®).
3. Meningkatkan manfaat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat khususnya
masyarakat sekitar hutan.

C. STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PT. PURIM SEJAHTERA


WOOD

Gambar 2.2. Struktur Organisasi


BAB III
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN RANGKAIAN DIRECT ON LINE (DOL)


DOL merupakan metode pengaturan yang paling dasar sekali dalam dunia
kendali-mengendalikan motor. Ada dua rangkaian listrik yang membentuk dari
rangkaian DOL ini:
1. rangkaian daya
yaitu rangkaian yang merupakan jalur tegangan utama motor bisa
220V, 380V, 660V, bahkan 6.6 kV, dan sebagainya. Aliran arus ke motor
ditentukan oleh kondisi anak kontak dari kontaktor utama.
2. rangkaian kontrol
yaitu rangkaian yang digunakan untuk memutus atau menyambung aliran
arus ke motor melalui anak kontak kontaktor utama. Kontaktor utama harus
energize atau mendapatkan tegangan suplai agar anak kontaknya berubah
kondisi. Hal ini dicapai dengan menekan tombol START atau tertutupnya
anak kontak NO dari relai kontrol jarak jauh di rangkaian kontrol. Tegangan
yang dipakai biasanya 110VAC.
Yang termasuk diagram daya antara lain :
- Pengaman arus beban : sekering / MCB.
- Kontak-kontak utama kontaktor magnit.
- Kontak-kontak pengaman arus lebih (THOR).
- Terminal-terminal transformator.
- Terminal-terminal resistor.
- Terminal-terminal induktor.
- Terminal-terminal kapasitor kompensasi.
- Terminal-terminal belitan motor / beban lainnya.
Sedangkan yang termasuk diagram kontrol antara lain :
- Pengaman arus kontaktor magnit : sekering / MCB (kecil).
- Tombol tekan stop.
- Tombol tekan start : tombol kunci start, dll.
- Koil konduktor magnit.
- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO, NC.
- Kontak-kontak bantu timer NO, NC.
- Kontak-kontak bantu TOR.
- Lampu tanda.
B. KOMPONEN PERALATAN PENUNJANG RANGKAIAN DOL
1. Pengaman (Circuit Breaker)
Pengaman listrik harus selalu dipasang pada setiap panel dengan urutan
pemasangan sebagai berikut: NFB dan MCB. Ketentuan yang besarnya arus
pengaman tidak boleh melebihi arus nominal kabel yang dipasang pada
rangkaian pengendali atau rangkaian pengawatan

Gambar 3.1. Macam MCB

2. Kontak Magnet (kontaktor)


Kontaktormagnit adalah saklar yang bekerja berdasarkan elektromagnetis
digunakan untuk membuka dan menyambung rangkaian listrik (load). 
Kontaktormagnit bekerja untuk merubah kontak-kontak Normally Open (NO)
dan Normally Close (NC).
Pada kontaktormagnit terdapat dua kontak yaitu: Kontak Utama dan kontak
bantu

.
Gambar 3.2. Macam Kontaktor

3. Push Button
Push botton disebut juga saklar tekan atau tombol tekan. Bekerja pada saat
tombol ditekan akan merubah kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.
Gambar 3.3. Push Button

4. Time Delay
Time Delay adalah saklar penunda waktu yang digunakan sebagai alat bantu
sistim pengendali. Terminal Source terdapat pada nomor 2-7, Kontak NO
pada terminal 1-3 dan 6-8 dan kontak NC terdapat pada terminal 1-4 dan 5-8.

Gambar 3.3. Time Delay

5. Thermal Overload Relay (THOR)


Thermal Over Load Relay adalah peralatan kontrol listrik yang berfungsi
untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.
Jaringan listrik akan putus bila arus yang melewati lebih besar
dari setting arus Thermal Over Load dengan melalui proses panas yang
terdapat pada relay.
Pada saat mereset kembali memerlukan waktu untuk mengaktifkan kembali
karena perlu proses pendinginan temperature terlebih dahulu.
Gambar 3.4. Thermal Overload Relay
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Persiapan Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)


Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering disebutdengan
safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjaminkeutuhan
dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya danmanusia
pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya.
Dari segi keilmuan diartikan sebagaisuatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinyakecelakaan dan penyakit akibat kerja.Keselamatan dan
kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalamsistem ketenagakerjaan
dan sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak sajasangat penting dalam
meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akantetapi jauh dari itu
keselamatan dan kesehatan kerja berdampak positif atas keberlanjutanproduktivitas kerjanya.

1. TUJUAN K3 LISTRIK

Listrik dewasa ini sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita
a) Menjamin Kehandalan Instalasi Listrik Sesuai Tujuan Penggunaannya
b) Mencegah Timbulnya Bahaya Listrik
c) Bahaya Sentuhan Langsung
d) Bahaya Sentuhan tidak Langsung
e) Bahaya Kebakaran
f) Pencegahan kebakaran

Dasar hukum K3 Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan


kerja dalam pasal 2 ayat 2 hurup (q) (ruang lingkup setiap tempat
dimana listrik dibangkitkan, di transmisikan, di bagi-bagikan disalurkan
dan digunakan.

2. Penggunaan Alat-alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut hirarki upaya pengendalian diri (controlling ), alat pelindung diri


sesungguhnyamerupakan hirarki terakhir dalam melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja daripotensi bahaya yang kemungkinan terjadi pada
saat melakukan pekerjaan, setelah pengendalianteknik dan administratif
tidak mungkin lagi diterapkan. Ada beberapa jenis alat pelindung diriyang
mutlak digunakan oleh tenaga kerja pada waktu melakukan pekerjaan dan
saat menghadapipotensi bahaya karena pekerjaanya, antara lain :
a) Alat Pelindung wajah dan kepala

Gambar 4.1 Pelindung Wajah

b) Sarung tangan TOWA 667 anti zat asam Neoprena Gloves dan Polivinil
Klorida (PVC) Gloves 

Gambar 4.2 Pelindung Tangan

Sarung tangan TOWA 667 ukuran 13" Glove ini amat populer di
Jepang, dengan panjang 30 cm, tersedia ukuran M, L, XL.
Direferensikan pemakaiannya untuk industri petrokimia, peleburan
logam, penanganan minyak, lemak,cat, bahan bersifat pelarut, yang
bersifat kaustik ( membakar kulit, keras ), dan zat-zat asam. Grip pada
telapak untuk anti slip dan kenyamanan saat memegang.
c) Sepatu pelindung dari zat asam

Gambar 4.3 Jenis Sepatu Pelindung Standar ANSI


B. PEMBAHASAN
A. ANALISIS PRINSIP KERJA RANGKAIAN DOL

Gambar 4.4 Diagram system DOL

- Prinsip Kerja Rangkaian DOL (Direct On Line): Pada saat Push Button"On"
ditekan , maka tegangan sumber dari MCB akan mengalir menuju Coil
Magnetic Contactor K1 dan menyebabkan Magnetic Contactor bekerja
menghubungkan terminal utama (LINE) dan mengalirkan sumber tegangan
melewati TOR (Thermal OverLoad Relay) dan menuju ke Elektro Motor.
- Karena prinsip kerja Push Button (Tombol) ON pada saat dilepas akan
kembali terputus, maka ditambahkan rangkaian "Pengunci".
- "Pengunci" berfungsi untuk mengalirkan sumber tegangan dari MCB
melewati rangkaian Push Button"OFF", menuju langsung ke terminal bantu
NO (Normally Open) pada Magnetic contactor dan selanjutnya terminal
tersebut dihubungkan menuju Coil.
- Jadi, saat Push Button"On" ditekan, tegangan dari Push Button"On" akan
mengalir ke coil, dan magnetic contactor pun bekerja, saat magnetic contactor
bekerja, terminal bantu NO pada Magnetic contactor tersebut akan terhubung
dan juga mengalirkan sumber tegangan dari Push Button"Off" menuju coil.
- Karena sumber tegangan dari pengunci sudah dialirkan menuju coil, pada saat
Push button"ON" dilepas, magnetic contactor tetap bekerja karena masih
mendapatkan sumber tegangan dari Push Button"Off".
- Kemudian pada saat Push Button"Off ditekan, Sumber tegangan yang
melewati terminal bantu"NO" (Pengunci) akan terputus, dan Magnetic
contactor pun akan berhenti beroperasi dan memutuskan rangkaian utama.
B. Komponen yang dibutuhkan untuk rangkaian DOL (Direct On Line)

1. MCCB (No-Fuse Breaker) MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)

Atau biasa disebut dengan No-Fuse Breaker, berfungsi sebagai pengaman


utama pada rangkaian.
MCCB akan bekerja dengan memutuskan sumber listrik ke rangkaian
pada saat terjadi Over Current (Arus Lebih) maupun saat terjadi Short
Circuit (Hubungan Singkat).
Selain itu, MCCB juga berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian
secara manual dengan menurunkan atau menaikkan tuas yang ada pada
MCCB tersebut.
Ukuran MCCB yang digunakan untuk rangkaian DOL (Direct On Line)
disesuaikan dengan besar daya Elektro motor.
Cara menentukan berapa Ampere MCCB (Breaker) yang digunakan pada
Rangkaian DOL, adalah: 125% x In (125 persen kali arus nominal elektro
motor yang digunakan).
MCCB = 125% x In
Contoh:
Jika Elektro motor yang digunakan memiliki daya sebesar 5,5kw (P =
5500 Watt), tegangan kerja 380 Volt, Cosphi 0,80.
Maka arus nominal (In) elektromotor tersebut, adalah:
P = V x I x Cosphi x akar3
5500 watt = 380Volt x I x 0,80 x 1,73
I = 5500 watt / 525,92
In = 10,45 Amp.
MCCB (Breaker) yang dibutuhkan untuk Rangkaian DOL, untuk Starting
Elektro motor 5,5kw adalah: 125% x In
125/100 x 10,45 = 13 Ampere.
Karena MCCB 13 Amp tidak tersedia dipasaran , maka dapat
menggunakan MCCB 15A.

2. Magnetic Contactor’
Magnetic Contactor adalah komponen yang berfungsi untuk memutuskan
atau menghubungkan rangkaian dengan prinsip kerja Induksi magnetik.
Magnetic Contactor memiliki Gulungan (Coil) yang berfungsi untuk
mengubah arus listrik menjadi medan magnet, saat Coil diberi tegangan,
maka akan menghasilkan magnet yang akan menarik Elemen logam yang
berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Terminal penghubung
(Contact-Point). Terminal "Coil" pada Magnetic Contactor umumnya
diberi simbol A1 dan A2.
Terminal utama pada Magnetic Contactor yang digunakan pada rangkaian
terdiri dari 3 terminal untuk penghubung phase R,S,T dari sumber
tegangan menuju Elektro motor.
Terminal utama ini bersifat NO (Normally Open), saat magnetic contactor
tidak diberi tegangan posisi terminal dalam keadaan terbuka atau tidak
terhubung, Terminal utama akan terhubung saat coil magnetic contactor
diberi tegangan. (Besar tegangan sesuai dengan spesifikasi magnetic
contactor yang digunakan).
Selain terminal utama, pada magnetic contactor juga terdapat terminal
(Contact point) tambahan yang bersifat NO (Normally Open), maupun
NC (Normally Close).
NO = Normally Open
NC = Normally Close
NO = Normally Open, Magnetic contactor dalam posisi normal atau
tidak mendapat supplai tegangan, terminal ini dalam kondisi terbuka
(tidak terhubung), terminal ini akan terhubung (tertutup) saat coil
magnetic contactor diberi tegangan.
NC = Normally Close, Magnetic contactor dalam posisi normal atau
tidak mendapat supplai tegangan, terminal ini dalam kondisi tertutup
(terhubung), terminal ini akan terputus (terbuka) saat coil magnetic
contactor diberi tegangan.

3. TOR (Thermal Overload Relay)

TOR atau Thermal Overload Relay, adalah komponen yang berfungsi


sebagai pengaman elektro motor saat terjadi Overload (Kelebihan beban).
Thermal Overload relay bekerja berdasarkan arus listrik yang melewati
bagian Bimetal yang ada di dalam Thermal Overload relay, jika besaran
arus listrik yang melewati bimetal melebihi settingan yang sudah diatur,
maka suhu bimetal meningkat sehingga bimetal melengkung.
Melengkungnya bimetal akan menyentuh tuas yang ada, dan
menyebabkan terminal pada Thermal Overload relay tersebut bekerja,
terminal NO akan terhubung dan sebaliknya terminal NC akan terputus.

4. MCB

MCB atau Miniature Circuit Breaker pada rangkaian DOL (Direct On


line) motor starter, berfungsi sebagai pengaman rangkaian control. Jika
terjadi hubung singkat pada rangkaian control, maka MCB akan
memutuskan sumber listrik ke rangkaian control. Jadi, MCB disini hanya
untuk mengamankan rangkaian, dan komponen-komponen yang ada,
seperti Magnetic Contactor, Pilot Lamp, dan kabel rangkaian.
(Bukan untuk mengamankan arus lebih pada Elektro motor). Ukuran
MCB yang biasa digunakan pada rangkaian DOL motor starter, biasanya
tidak terlalu besar. Ukuran MCB yang biasa digunakan adalah MCB 3
Ampere.

5. Push Button (On & Off)

Push button biasa disebut juga dengan istilah Tombol.


Push Button On (Start)
bersifat NO (Normally Open)
Saat tombol On (Start) ditekan, maka rangkaian atau contact point yang
semula terputus akan terhubung, kemudian jika tombol dilepas rangkaian
atau contact point yang ada akan terputus kembali.
Push Button Off (Stop)
bersifat NC (Normally Close)
Saat tombol Off (Stop) ditekan, maka rangkaian atau contact point yang
semula terhubung akan terputus, kemudian jika tombol dilepas rangkaian
atau contact point yang ada akan terhubung kembali.

Ingat:
Prinsip kerja Push button hanya bekerja sesaat saat ditekan, saat tekanan
dilepas (Tidak ditekan) maka push button akan kembali pada posisi
semula.
6. Pilot Lamp (Hijau & Merah)

Pilot lamp pada rangkaian DOL (Direct On Line) motor Starter berfungsi
sebagai lampu tanda (Isyarat).
Jika lampu Hijau menyala menandakan bahwa electro motor dalam
keadaan beroperasi (RUN).
Jika lampu merah menyala menandakan bahwa electro motor berhenti
beroperasi (TRIP) yang disebabkan oleh beban lebih (Over load)
BAB V
PENUTUP

C. SIMPULAN
Berdasarkan hasil Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang oleh penulis, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Praktik Kerja Industri ( Praktrin ) merupakan sarana untuk mengembangkan


kemampuan dasar yang dimiliki siswa selama belajar di sekolah. Oleh
karena itu, dengan praktik kerja industri siswa dapat mengetahui lebih jelas
dan nyata bagaimana situasi dan kondisi dari suatu pekerjaan yang suatu saat
nanti akan di tekuni.
2. Praktik Kerja Industri (  Praktrin ) merupakan wujud nyata dari seluruh teori
yang di dapat dari sekolah dan keduanya saling menunjang satu sama yang
lain.
3. Praktik Kerja Industri (  Praktrin ) dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi siswa untuk hasil kemajuan teknologi industri menjadi
pedoman bagi siswa serta menjadi acuan untuk meningkatkan
kemampuannya.

D. SARAN-SARAN
1. Bagi Siswa
- Siswa sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin.
- Siswa harus disiplin dengan aturan lembaga instansi/DU/DI.
2. Bagi Guru Pembimbing
- Guru pembimbing sebaiknya memonitoring lebih rutin terhadap siswa
peserta PRAKERIN.   
- Sebaiknya ketika Guru pembimbing memonitoring siswa, Guru
pembimbing harus lebih interaktif dengan siswa.
3. Bagi Bengkel
- Kerja sama yang baik terjalin selama ini antara SMK Muhammadiyah
Jatiroto dan instansi kiranya di pupuk terus dan tetap terpelihara serta di
kembangkan untuk program pendidikan selanjutnya.
- Disiplin keja, waktu dan ketertiban sebaiknya di perhatikan serta si
tingkatkan lagi untuk para siswa prakerin.

DAFTAR PUSTAKA

- https://www.instagram.com/explore/locations/174475456090685/indonesi
a/kedungjajang-jawa-timur-indonesia/pt-psw-purim-sejahtera-wood-jln-
randuagung /(Teusday, June 15,2021)

- https://www.youtube.com/watch?v=8arqJoQpzxI .(Teusday, June


15,2021)

- : https://www.amanitekno.com/pengertian-dol-auto-star-delta-soft-starter-
dan-perhitungan-circuit-breaker-pada-motor-listrik/ : (17 juni 2021)

- https://babagilemu.blogspot.com/2017/07/pengasutan-motor-induksi-3-
fasa-direct.html (17 juni 2021)

- https://blogteknisi.com/5-jenis-pengasutan-motor-induksi/ . (17 juni


2021)
LAMPIRAN

FOTO KEGIATAN PRAKTIKKERJA LAPANGAN


DI PT. PURIM SEJAHTERA WOOD
Jl. Raya Randuagung, Kudus Kec. Klakah Kab. Lumajang Kode Pos 67356

KEGIATAN KEGIATAN
Pemeriksaan Tegangan Merakit Panel

KEGIATAN
KEGIATAN
Foto bersama Pembimbing DUDI pada
Mengupas Macam – Macam Kabel
kegiatan akhir PKL

Anda mungkin juga menyukai