Anda di halaman 1dari 116

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 4 Padang


Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Kekhasan Atom Karbon
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit (2 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

KD 3.1 KD 4.1
Menganalisis struktur dan sifat senyawa Membuat model visual berbagi struktur molekul
hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan hidrokarbon yang memiliki rumus molekul yang
penggolongan senyawanya. sama.
IPK IPK
1. Menganalisis senyawa yang terjadi pada 1. Menampilkan model visual berbagai struktur
pembakaran senyawa karbon berdasarkan hasil molekul hidrokarbon yang memeiliki rumus
pengamatan melekul yang sama dengan molymod
2. Mendiskripsikan kekhasan atom karbon dalam
senyawa karbon
3. Mengklasifikasikan jenis atom C berdasarkan
jumlah atom C yang terikat dari rantai atom
karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan
kuarterner.
4. Menentukan rumus umum Alkana, alkena dan
alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya
5. Mendeskripsikan aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa alkana, alkena dan
alkuna
6. Mendeskripsikan sifat senyawa ( sifat fisika
dan sifat kimia) hidrokarbon berdasarkan
pemahaman penggolongan senyawanya
7. Membedakan isomer stuktur (kerangka, posisi
dan gugus fungsi) dan isomer geometri (cis
dan trans)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan
YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat Menganalisis senyawa yang
terjadi pada pembakaran senyawa karbon berdasarkan hasil pengamatan, Mendiskripsikan kekhasan
atom karbon dalam senyawa karbon, Mengklasifikasikan jenis atom C berdasarkan jumlah atom C
yang terikat dari rantai atom karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan kuarterner, Menentukan
rumus umum Alkana, alkena dan alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya, Mendeskripsikan
aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna, Mendeskripsikan sifat
senyawa ( sifat fisika dan sifat kimia) hidrokarbon berdasarkan pemahaman penggolongan senyawanya,
Membedakan isomer stuktur (kerangka, posisi dan gugus fungsi) dan isomer geometri (cis dan trans).

C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Atom C dilambangkan dengan C
2.Atom C memiliki 4 elektron valensi
3.Karbon dapat membentuk rantai terbuka dan tertutup
4.Gula mengandung unsur C, H, dan O
5.Atom C memiliki no atom 6

Konsep 1. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari unsur C, H, dan O
2. Karbon merupakan unsur unik yang bisa berikatan dengan unsur lain untuk
membentuk berbagai senyawa baru
3. Senyawa karbon juga disebut dengan senyawa organik, misalnya, karbohidrat,
lemak, protein dan vitamin.

Prinsip 1. Keberadaan unsur C, H dan O dalam senyawa karbon dapat ditunjukkan


melalui pemanasan
2. Karbon dapat berikatan tunggal, rangkap 2, dan rangkap 3.
3. Rantai terbuka yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom karbonnya tidak
saling berhubungan
4. Rantai tertutup yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara ujung-ujung rantai
karbonnya.
5. Berdasarkan kemampuannya untuk berikatan dengan atom C lainnya, atom
karbon dapat dikelompokkan menjadi atom C primer, sekunder, tersier, dan
kuartener
6. Atom karbon primer adalah atom karbon yang hanya mengikat secara
langsung satu atom karbon yang lain
7. Atom karbon sekunder yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung 2
atom karbon yang lain
8. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat secara langsung 3
atom karbon yang lain
9. Atom karbon kuartener adalah atom karbon yang secara langsung mengikat 4
atom karbon yang lain.

Untuk membuat senyawa hidrokarbon CH4 menggunakan molymood dengan


Prosedur cara :
1. Ambillah 1 molymood berwarna hitam
2. Kemudian ambillah tangkai untuk menghubungkan atom C dengan atom
yang lain.
3. Kemudian hubungkan atom C dengan 4 atom H

Berbagai senyawa karbon yang ada disekitar dengan membentuk berbagai rantai
Metakognitif karbon
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, PPT, alat lab.

F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta
didik untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Senyawa, unsur, molekul
b. Sistem periodik unsur
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Tahukah Ananda berapa no atom dari atom C?
b. Tahukah Ananda berapa elektron valensi dari atom
C?
c. Apa yang dimaksud dengan senyawa? Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
“Apabila materi ini kalian pahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka kalian akan mudah untuk
mempelajari materi selanjutnya tentang Alkana,
Alkena, dan Alkuna”.
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Kekhasan Atom Karbon, seperti :
“Semua benda yang ada di lingkungan sekitar kita, itu
semuanya merupakan senyawa hidrokarbon dengan
membentuk berbagai rantai karbon. Contohnya saja
makanan yang kita makan seperti karbohidrat, lemak,
protein, dan vitamin termasuk senyawa karbon. Setiap
kali kita membuat teh, kita cenderung menambahkan
sedikit gula. Gula termasuk senyawa hidrokarbon.
Bagaimana rasa gula tersebut? Apa saja unsur yang
terdapat pada gula?. Berapa perbandingan unsur C, H,
dan O yang terdapat didalam gula?. Paduan yang indah
dari gula itulah yang membuat gula terasa manis,
untuk itu kita harus bersyukur kepada Allah SWT yang
sudah menciptakan gula yang berasa manis.
Bagaimana keistimewaan atom karbon tersebut?
semuanya akan kita pelajari pada materi ini. Apakah
Ananda suadah siap? Tentunya sudah ya.?”
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung. Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 70


Siswa bersama kelompoknya mengamati demonstrasi Menit
pemanasan gula yang dilakukan oleh guru sesuai dengan
LKPS yang telah diberikan oleh guru kepada
masingmasing kelompok. Siswa bersama kelompoknya
mengamati hasil pemanasan gula.
Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Siswa bersama kelompoknya berdiskusi tentang
demonstrasi yang dilakukan oleh guru mengenai
pemanasan gula, kemudian siswa menyimpulkan
jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh
guru untuk menemukan konsep.
1.Apa warna gula sebelum dipanaskan?
2.Apa warna gula setelah dipanaskan?
3.Kenapa warna gula setelah dipanaskan menjadi hitam?
Pertanda ada unsur apakah didalam gula tersebut?
4.Tetesan-tetesan apakah yang terdapat didinding tabung
reaksi setelah pemanasan gula?
Bagaimana perubahan warna kertas kobalt (II) klorida
setelah dioleskan kedinding tabung reaksi yang basah?.
Pertanda ada unsur apakah dalam gula tersebut?
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1. Apa yang dimaksud senyawa hidrokarbon
2.Bagaimana cara mengidentifikasi unsur C, H, dan O?
3.Apa saja keistimewaan atom karbon?
4.Apa yang dimaksud atom C primer, sekunder, tersier
dan kuartener?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya mengumpulkan data dan
mencatat hasil pengamatannya mengenai senyawa
hidrokarbon, apa saja pertanda adanya unsur C, H, dan O
didalam senyawa gula. Serta bagaimana contoh atom C
primer, sekunder, tersier dan kuartener
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara:
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari kegiatan
sebelumnya
b. Mengolah informasi dari hasil kegiatan sebelumnya
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja
c. Mengerjakan beberapa soal LKS yang dipandu dengan
bahan ajar yang sudah dirancang sendiri oleh guru.
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Merevisi hasil pembelajaran tentang kekhasan atom 10
Penutup karbon Menit
2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5.Guru memberi tugas baca mengenai Alkana, Alkena,
dan Alkuna.
Pertemuan Ke-2 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam
dan berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta
didik untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya.
Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya tentang :
a. Senyawa hidrokarbon
b.Kekahsan atom karbon
c. Atom C primer, sekunder, tersier dan kuartener
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
“ Apa yang Ananda ketahui tentang atom karbon?. Ibu
akan mendemonstrasikan pembakaran kertas. Setelah
kertas habis terbakar, apakah hasil dari pembakaran
tersebut?” Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
“Apabila materi ini kalian pahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka kalian akan mudah untuk
mempelajari materi selanjutnya tentang Alkana,
Alkena, dan Alkuna”.
2. Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Termokimia seperti :
“Dalam kehidupan sehari-hari, apa saja senyawa yang
mengandung unsur karbon? Mengapa atom karbon
mampu membentuk senyawa karbon dengan jumlah
dan jenis yang banyak? Mengapa hal ini tidak terjadi
pada unsur boron atau nitrogen yang letaknya
berdekatan dengan atom karbon pada sistem periodik?.
Untuk menjelaskan bahwa unsur karbon memiliki
keistimewaan dan dapat membentuk sangat banyak
senyawa, baik senyawa organik maupun anorganik
maka kita akan melakukan perconaan membuat
struktur ranta karbon menggunakan mollymood.
Bagaimana keistimewaan atom karbon tersebut?
semuanya akan kita pelajari pada materi ini. Apakah
Ananda suadah siap? Tentunya sudah ya.?”
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1.Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2.Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3.Membagikan kelompok belajar
4.Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 70
Siswa bersama kelompoknya membaca bahan ajar yang Menit
diberikan oleh guru dan mengamati demonstrasi
penggunaan mollymood.
Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Siswa bersama kelompoknya berdiskusi tentang
demonstarsi yang dilakukan oleh guru dan
menuliskan pertanyaan atau masalah pada kertas.
1.Apa itu atom karbon?
2.Berapa elektron valensi dari atom karbon?
3.Apa yang menjadi keistimewaan atom karbon itu?
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1.Bagaimana cara membuat senyawa hidrokarbon
menggunakan mollymodd?
2.Mengapa dalam mollymood atom karbon berwarna
hitam?
3.Mengapa dalam mollymood atom oksigen berwarna
merah?
4.Mengapa dalam mollymood atom hidrogen berwarna
putih?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya melaksanakan praktek
merangkai atom karbon dan hidrogen menggunakan
perangkat mollymood sesuai prosedur yang tertulis
dibahan ajar dan mengumpulkan data demonstrasi
mereka kepada guru.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara:
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh mengenai
kekhasan atom karbon
b. Mengolah informasi dari hasil kegiatan sebelumnya
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja
c. Mengerjakan beberapa soal LKS mengenai kekhasan
atom karbon
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.

Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS
yang sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masing-masing secara bergiliran
2. Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari
hasil presentesi LKS dari kelompok penyaji
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1. Merevisi hasil pembelajaran tentang kekhasan atom 10
Penutup karbon Menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5. Guru memberi tugas baca mengenai Alkana, Alkena,
dan Alkuna.
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Rancangan pengolahan nilai pengetahuan
No Nama KD Hasil Penilaian Harian Penilian Akhir Rerata
(pembulatan)
1 2 3 4 Semester

c. Instrumen Penilaian Keterampilan


KD Produk Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir
(Pembulatan)

Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali

5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n  n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang

Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd, MM


NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru Kimia,

Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Alkana, Alkena, dan Alkuna
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit (2 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.1 KD 4.1
Menganalisis struktur dan sifat senyawa Membuat model visual berbagi struktur molekul
hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon hidrokarbon yang memiliki rumus molekul yang
dan penggolongan senyawanya. sama.
IPK IPK
1. Menganalisis senyawa yang terjadi pada 1. Membuat struktur rantai karbon dan isomernya
pembakaran senyawa karbon berdasarkan hasil dengan molymoood.
pengamatan
2. Mendiskripsikan kekhasan atom karbon dalam
senyawa karbon
3. Mengklasifikasikan jenis atom C berdasarkan
jumlah atom C yang terikat dari rantai atom
karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan
kuarterner.
4. Menentukan rumus umum Alkana, alkena dan
alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya
5. Mendeskripsikan aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa alkana, alkena dan
alkuna
6. Mendeskripsikan sifat senyawa ( sifat fisika
dan sifat kimia) hidrokarbon berdasarkan
pemahaman penggolongan senyawanya
7. Membedakan isomer stuktur (kerangka, posisi
dan gugus fungsi) dan isomer geometri (cis
dan trans)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar,
penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar
mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan YME serta
disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat Menganalisis senyawa yang terjadi pada
pembakaran senyawa karbon berdasarkan hasil pengamatan, Mendiskripsikan kekhasan atom karbon dalam
senyawa karbon, Mengklasifikasikan jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom
karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan kuarterner, Menentukan rumus umum Alkana, alkena dan
alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya, Mendeskripsikan aturan IUPAC untuk memberi nama
senyawa alkana, alkena dan alkuna, Mendeskripsikan sifat senyawa ( sifat fisika dan sifat kimia)
hidrokarbon berdasarkan pemahaman penggolongan senyawanya, Membedakan isomer stuktur (kerangka,
posisi dan gugus fungsi) dan isomer geometri (cis dan trans), dan Menampilkan model visual berbagai
struktur molekul hidrokarbon yang memeiliki rumus melekul yang sama dengan molymod.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Hidrokarbon rantai tunggal adalah alkana, Hidrokarbon rantai ganda adalah
alkena dan alkuna
2.Tata nama alkana diberi akhiran ana, Tata nama alkena diberi akhiran ena Tata
nama alkuna diberi akhiran una
3.Nama gugus alkil disesuaikan dengan nama alkananya dengan mengganti
akhiran –ana dengan –il.
4.Jumlah isomer dari C5H10 adalah 3
5.Isomer geometri (cis dan trans) hanya terjadi pada senyawa alkena
6.Las karbit adalah salah satu kegunaan dari alkuna
7.C3H6 adalah rumus molekul dari CH2 = CH – CH3

Konsep 1. Alkana adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai
terbuka dan semua ikatan atom-atom karbonnya tunggal
2. Alkena adalah hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua antar atom
karbonnya
3. Alkuna adalah hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga antar atom
karbonnya.
4. Isomer adalah peristiwa suatu senyawa karbon yang mempunyai rumus
molekul sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda
5. Asetilena adalah gas yang dihasilkan jika karbit (kalsium karbida) direaksikan
dengan air.

Prinsip 1. Hidrokarbon jenuh yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua
berikatan tunggal
2. Hidrokarbon tak jenuh yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat
ikatan rangkap dua atau tiga
3. Rumus umum alkana : CnH2n+2
4. Rumus umum alkena : CnH2n
5. Rumus umum alkuna : CnH2n-2
Prosedur 6. Jika senyawa alkana kehilangan 1 atom H, maka senyawa tersebut tergolong
gugus alkil
7. Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu
alkana, semakin tinggi titik didih dan titik leburnya
8. Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, semakin rendah titik didih dan
titik lelehnya
9. Semakin besar Mr suatu senyawa alkana maka semakin tinggi titik didih
alkana tersebut dan sebaliknya
10.Reaksi adisi adalah reaksi penghilangan ikatan rangkap karna penambahan
zat lain pada senyawa karbon
11.Jika atom karbon yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang
berbeda, maka atom halogen (X) akan terikat pada atom karbon yang sedikit
mengikat H

Tata nama alkana menurut IUPAC:


1. Alkana rantai tak bercabang, diberi nama dengan menambahkan awalan n
(normal). Misal : n-pentana, n-heksana.
2. Alkana bercabang terdiri atas dua bagian yaitu bagian rantai utama dan cabang.
3. Rantai utama adalah rantai terpanjang dalam molekul yaitu yang memiliki
jumlah atom C paling banyak.
4. Rantai utama diberi nama sesuai tabel di atas, sedangkan nama cabang diberi
nama sesuai cabangnya misalnya alkil, CnH(2n+1).
5. Posisi cabang pada rantai utama dinyatakan dengan awalan angka yang
ditentukan dari nomor atom terkecil pada ujung. Atom C ujung dipilih dari
ujung di mana cabang memperoleh nomor terkecil.
6. Jika terdapat 2 atau lebih cabang yang sama, nama cabang ditambah awalan di,
tri, tetra, dst sesuai jumlah cabang yang sama.
7. Jika terdapat cabang-cabang yang berbeda penamaannya disusun menurut
abjad.
8. Jika terdapat penomoran yang sama dari kedua ujung rantai utama, mulailah
dari salah satu ujung sehingga cabang yang ditulis terlebih dahulu memiliki
nomor terkecil.

Aturan Penamaan Senyawa Alkena


1. Rantai utama diambil dari rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap
2. Penomoran atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan
rangkap
3. Ikatan rangkap diberi nomor untuk menunjukkan letaknya
4. Cara penulisan penamaan cabang sama dengan pada alkana
5. Urutan penamaan alkena : nomor cabang – nama cabang – nomor ikatan
rangkap – nama rantai utama.
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, PPT, alat lab.
F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pembelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta
didik untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Atom karbon
b. Kekhasan atom karbon
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Tahukah Ananda berapa elektron valensi dari atom
C?
b. Apa perbedaan hidrokarbon jenuh dan tak jenuh?
c. Apa contoh dari hidrokarbon jenuh dan tak jenuh?
Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
“Apabila materi ini kalian pahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka kalian akan mudah untuk
mempelajari materi selanjutnya tentang Tata nama
dan isomer dari Alkana, Alkena, dan Alkuna”.
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Alkana, Alkena, Alkuna, seperti :
“Semua benda yang ada dilingkungan sekitar kita, itu
semuanya merupakan senyawa hidrokarbon dengan
membentuk berbagai rantai karbon. Contohnya saja
bensin yang kita gunakan pada kendaraan bermotor.
Bensin merupakan senyawa yang tersusun dari oktana,
oktana merupakan salah satu senyawa alkana.
Kemudian saat kita belanja dipasar pasti belanjaan
yang kita beli menggunakan plastik. Tahukah Ananda
apa bahan baku dari pembuatan plastik. Plastik
merupakan molekul etena dan dapat bergabung
membentuk polietena. Etena merupakan salah satu
senyawa alkena. Jadi apa yang dimaksud dengan
senyawa alkana, alkena, dan alkuna?, dan bagaimana
rumus umum dari alkana, alkena, dan alkuna tersebut?
Semuanya akan kita pelajari pada materi ini. Apakah
Ananda suadah siap? Tentunya sudah ya.?”
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung. Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 70


Siswa bersama kelompoknya mengamati slide Menit

tentang rumus struktur dari alkana, alkena, dan


alkuna. a.

b.

c.
Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Siswa bersama kelompoknya berdiskusi mengenai
slide tentang rumus struktur dari alkana, alkena dan
alkuna yang ditampilkan oleh guru, kemudian siswa
menyimpulkan jawaban dari pertanyaan yang
diberikan oleh guru untuk menemukan konsep.
1.Ikatan apa yang dapat menyebabkan atom karbon
membentuk rantai karbon yang sangat panjang?
2.Ikatan kovalen apa yang terjadi pada struktur a, b. c?
3.Jika ikatan kovalen tunggal disebut dengan senyawa?
4.Jika ikatan kovalen rangkap 2 dan 3 disebut dengan
senyawa?
5.Apa yang dimaksud dengan senyawa alkana?
6.Apa yang dimaksud dengan senyawa alkena dan alkuna?
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1. Apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen?
2. Apa yang membedakan senyawa alkana, alkena, dan
alkuna?
3.Bagaimana rumus umum dari alkana, alkena, dan
alkuna?

Data Mengumpulkan Data


Collection Siswa bersama kelompoknya mengumpulkan data dan
mencatat hasil pengamatannya mengenai senyawa
alkana, alkena, dan alkuna serta rumus umum dari
senyawa tersebut.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara:
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari kegiatan
sebelumnya
b. Mengolah informasi dari hasil kegiatan sebelumnya
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja
c. Mengerjakan beberapa soal LKS yang dipandu dengan
bahan ajar yang sudah dirancang sendiri oleh guru.
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang pengertian dan 10
Penutup rumus umum dari senyawa alkana, alkena, dan alkuna. Menit
2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5.Guru memberi tugas baca mengenai Tata nama dan
Isomer Alkana, Alkena, dan Alkuna.
Pertemuan Ke-2 (2 x 30 Menit)
Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pembelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta
didik untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Alkana, alkena, alkuna
b. Rumus umum alkana, alkena, alkuna
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
”Senyawa alkana, alkena dan alkuna mengalami
reaksi baik dengan hidrogen, asam halida, ataupun
halogen. Reaksi apa saja yang terdapat pada senyawa
alkana, alkena dan alkuna” Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
“Apabila materi ini kalian pahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka kalian akan mudah untuk
mempelajari materi selanjutnya tentang sifat dan
kegunaan dari alkan, alkena, dan alkuna”.
2. Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Termokimia seperti :
“Senyawa karbon merupakan senyawa yang jenis dan
jumlahnya sangat banyak. Oleh karna itu diperlukan
cara penamaan senyawa karbon yang sistematis.
Misalnya bensin penyusunnya oktana, atau gas LPG
penyusunnya metana, atau plastik penyusunnya etena.
Bagaimana penamaan yang sistematis untuk senyawa
oktana, metana, dan etena tersebut?. Senyawa alkana,a
alkena dan alkuna memiliki banyak kegunaan. Misalnya
setiap hari ibu kalian memasak dirumah menggunakan
kompor gas. Gas LPG yang kalian gunakan merupakan
salah satu senyawa alkana yaitu metana. Kemudian
pernahkan Kalian melihat petani memeram pisang
menggunakan las karbit. Las karbit tersebut merupakan
salah satu senyawa alkuna yaitu etuna. Apa saja
kegunaan dari senyawa alkana, alkena dan alkuna yang
lainnya?. Semuanya akan kita pelajari pada materi ini.
Apakah Ananda sudah siap? Tentunya sudah ya.?”
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung. Pemberian Acuan
1.Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2.Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3.Membagikan kelompok belajar
4.Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 70
Siswa bersama kelompoknya membaca bahan ajar Menit
tentang aturan tata nama alkana, alkena dan alkuna serta
mengamati satu contoh struktur dari alkana, alkena,
alkuna dan menyimpulkan bagaimana penamaannya.

(a)

(b)

(c)
1. Berapa jumlah atom C pada rantai utama dari
struktur a, b, dan c?
2. Senyawa apa yang terkandung pada rantai utama dari
struktur a, b, dan c?
3. Dari mana penomoronnya dimulai pada struktur a, b,
dan c?
4. Cabang pada struktur a, b, dan c berada pada nomor
berapa?
5. Berapa buah cabang yang terdapat pada struktur a b,
dan c?
6. Apa jenis cabang dari struktur a, b, dan c?
7. Bagaimana penamaan dari senyawa a, b, dan c?
Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Siswa bersama kelompoknya berdiskusi tentang tata
nama, isomer serta sifat dan kegunaan dari alkana,
alkena, dan alkuna. Siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan guru.

(a)

(b)
Coba Ananda perhatikan gambar (a) berapa jumlah
atom C dan H pada 1-pentena dan 2-pentena?. Pada
1pentena atom C berjumlah 5 dan atom H 10,
sedangkan pada 2-pentena atom C berjumlah 5 dan
atom H 10. Jadi antar 1-pentena dan 2-pentena
memiliki Rumus molekul yang sama dan strukturnya
berbeda, itulah yang dimaksud dengan isomer.
1.Apa yang dimaksud dengan isomer?
2.Apa saja jenis-jenis dari isomer?
3.Isomer apa saja yang terdapat pada alkana, alkena dan
alkuna?
4.Apa jenis isomer yang terdapat pada gambar a dan b?
5.Apa saja sifat fisika dan kimia dari alkana, alkena, dan
alkuna?
6.Apa saja kegunaan dari alkana, alkena dan alkuna?
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1.Mengapa isomer geometri hanya terdapat pada senyawa
alkena?
2.Apakah dalam senyawa etena terdapat isomer cis dan
trans?
3.Mengapa semakin panjang rantai semakin tinggi titid
didih suatu senyawa?
4.Bagaimana reaksi las karbit dengan H2O sehingga
menghasilkan etuna?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya melaksanakan praktek
merangkai atom karbon dan hidrogen menggunakan
perangkat mollymood sesuai prosedur yang tertulis
dibahan ajar dan mengumpulkan data demonstrasi
mereka kepada guru.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara:
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh mengenai tata
nama, isomer, sifat dan kegunaan dari alkana, alkena,
dan alkuna
b. Mengolah informasi dari hasil kegiatan sebelumnya
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja
c. Mengerjakan beberapa soal LKS mengenai kekhasan
atom karbon
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS
yang sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masing-masing secara bergiliran
2. Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari
hasil presentesi LKS dari kelompok penyaji
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1. Mereviu hasil pembelajaran tentang tata nama isomer, 10
Penutup sifat dan kegunaan dari alkana, alkena, dan alkuna Menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5. Guru memberi tugas baca mengenai materi Minyak
Bumi
H. Penilaian

1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Rancangan pengolahan nilai pengetahuan
No Nama KD Hasil Penilaian Harian Penilian Akhir Rerata
Semester (pembulatan)
1 2 3 4

c. Instrumen Penilaian Keterampilan


KD Produk Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir
(Pembulatan)

Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali
5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang

Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd, MM


NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru Kimia,

Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit (2 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.2 KD 4.2
Menjelaskan proses pembentukan fraksi-faksi Menyajikan karya tentang proses pembentukan
minyak bumi, teknik pemisahan serta kegunaanya. dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
dan kegunaanya.
IPK IPK
1.Menjelaskan komposisi minyak bumi 1. Mendeskripsikan komposisi minyak bumi
2.Menjelaskan proses terjadinya minyak bumi 2. Mendeskripsikan proses terjadinya minyak
3.Menganalisis cara-cara pengolahan minyak bumi
bumi 3. Mendeskripsikan proses pemisahan komponen
4.Menjelaskan kegunaan minyak bumi yang terkandung dalam minyak bumi
berdasarkan fraksi-fraksinya. berdasarkan perbedaan titik didih
4. Mendeskripsikan kegunaan minyak bumi
berdasarkan fraksi-fraksinya

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur atas kekayaan alam indonesia berupa
minyak bumi, betubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan
YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat indonesia serta disiplin, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, serta dapat menjelaskan komposisi minyak bumi, proses terjadinya minyak
bumi, menganalisis cara pengolahan minyak bumi serta kegunaan minyak bumi berdasarkan
fraksifraksinya serta dapat mendeskripsikannya.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Komposisi minyak bumi yaitu hidrokarbon, nitrogen, belerang dan oksigen
2.Minyak bumi terbentuk akibat pelapukan atau sisa-sisa hewan dan tumbuhan
renik yang terkubur di dasar laut jutaan tahun yang lampau
3.Bensin adalah salah satu hasil pengolahan minyak bumi.
Konsep 1. Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa, dimana penyusun
utamanya adalah hidrokarbon, terutama alkana, sikloalkana, dan senyawa
aromatis
2. Destilasi bertingkat adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
nilai titik didih dengan menggunakan tahap-tahap atau fraksi-fraksi pendingin
sesuai trayek titik didih campuran yang diinginkan (kolom bertingkat)
3. Eksplorasi adalah upaya mencari daerah yang mengandung minyak bumi dan
perkiraan cadangan minyaknya.

Prinsip Senyawa dengan titik didih tinggi mempunyai rantai C lebih panjang, semakin
tinggi titik didihnya maka fraksinya akan berada dibawah menara destilasi.

Prosedur Minyak bumi terbentuk dari hewan, tumbuhan, jasad-jasad renik dan sisa-sisa
fosil hewan kecil (planton) yang melapuk membentuk fosil dalam usia ribuan
tahun yang terpendam bersama air laut dan masuk kedalam batuan pasir,
lempung atau gamping yang terdapat didalam lapisan kerak bumi selama
berjuta-juta tahun melalui proses fisika dan kimia. Fosil tersebut mengandung
senyawa karbon.
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Papan tulis (White Board), spidol, LCD

F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan 1 dan 2 (4 x 45 Menit)

Kegiatan Guru : 20
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran siswa sebagai bentuk sikap disiplin
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya.
Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Hidrokarbon)
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Senyawa hidrokarbon
b. Alkana
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Tahukah Ananda apa saja kandungan minyak bumi?
b. Apa saja kegunaan dari minyak bumi yang Ananda
ketahui?
Motivasi
1.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi minyak bumi seperti : “Pernahkah
kalian memasak mengunakan kompor yang berisi
minyak tanah dan juga yang memasak mengunakan
kompor gas LPG? Nah, minyak tanah dan gas
merupakan fraksi dari penyulingan minyak bumi.
Apakah kalian tahu apa perbedaan dari kita memasak
menggunakan minyak tanah dengan kompor gas LPG?”.
“Setiap hari kalian menggunakan kendaraan untuk pergi
ke Sekolah, seperti motor, mobil. Motor atau mobil
kalian tak kan bisa hidup atau menyala tanpa ada bahan
bakar yaitu bensin. Bensin merupakan salah satu fraksi
dari penyulingan minyak bumi. Ternyata minyak bumi
sangat kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa
contoh fraksi dari penyulingan minyak bumi yang sering
kita gunakan dikehidupan sehari-hari selain dari minyak
tanah, gas LPG, dan bensin?. Ini semua akan kita
pelajari pada materi Minyak bumi. Apakah kalian sudah
siap untuk mempelajarinya?. Tentunya sudah siap
kan?.”
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi

dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang


berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 140
Siswa diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan Menit
perhatian pada materi Minyak Bumi dengan cara: 1. Siswa
mengamati video proses terjadinya minyak bumi
2. Siswa mengamati media power point tetntang
pengolahan minyak bumi, dan kegunaan minyak bumi
berdasarkan fraksi-fraksinya.
Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Siswa berdiskusi tentang masalah yang diamati dari slide
yang ditampilkan oleh guru dan membuat hipotesis dari
masalah tersebut secara berkelompok.
Menanya
1. Siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi
minyak bumi yang tidak dipahami dari apa yang diamati.
Atau mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
a. Apa yang dimaksud dengan minyak bumi?
b. Apa saja komposisi dari minyak bumi?
c. Bagaimana proses terjadinya minyak bumi?
d. Bagaimana pengolahan minyak bumi?
e. Bagaimana meningkatkan mutu bensin?
f. Apa kegunaan dari minyak bumi?
g. Apa saja dampak pembakaran bahan bakar terhadap
lingkungan dan kesehatan dan upaya untuk
mengatasinya?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya menemukan informasi
jawaban dari permasalahan tersebut di bahan ajar, buku
paket, internet dan sumber lain yang relevan.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari kegiatan
sebelumnya
b. Mengolah informasi dari hasil praktikum yang dilakukan
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja
1. Menganalisis proses penyulingan bertingkat untuk
menyimpulkan dasar dan teknik pemisahan minyak
bumi menjadi fraksi-fraksinya.
2. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan
oktannya.
c. Mengerjakan beberapa soal mengenai materi minyak
bumi

Verification Mengkomunikasikan
Siswa menghubungkan informasi yang didapatnya melalui
sumber bacaan dengan hipotesis yang dirumuskan diawal
untuk menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya secara klasikal mengenai minyak bumi,
komposisi minyak bumi, proses terjadinya minyak bumi,
pengolahan minyak bumi, mutu bensin, dan dampak
pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan
kesehatan serta upaya mengatasinya.
2.Kelompok lain diminta untuk menanggapi atau
mengemukakan pendapatnya dari jawaban yang telah
disampaikan.
3.Menyimpulkan jawaban yang diberikan oleh guru tentang
materi yang telah dipelajari.
4.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1. Mereviu hasil pembelajaran tentang Minyak Bumi 20
Penutup 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah Menit
dipelajari
3. Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan latihan
kepada masing-masing siswa
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5. Guru memberi tugas baca tentang Reaksi Pembakaran
Hidrokarbon
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Rancangan pengolahan nilai pengetahuan
No Nama KD Hasil Penilaian Harian Penilian Akhir Rerata
Semester (pembulatan)
1 2 3 4

c. Instrumen Penilaian Keterampilan


KD Produk Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir
(Pembulatan)

Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali

5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n  n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang
Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd, MM
NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru Kimia,

Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Reaksi Pembakaran
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (1 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.3 KD 4.3
Mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon Menyusun gagasan cara mengatasi dampak
yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat zat pembakaran senyawa karbon terhadap lingkungan
hasil pembakaran (CO2 , CO, partikulat karbon) dan kesehatan.
IPK IPK
1.Membedakan reaksi pembakaran sempurna dan 1. Menjelaskan upaya untuk mengatasi dampak
tidak sempurna hidrokarbon pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
2.Menjelaskan zat-zat hasil pembakaran bahan dan kesehatan.
bakar beserta sifatnya 2. Menganalisis upaya penggunaan bahan bakar
3.Menyimpulkan pengertian pencemaran udara alternatif selain minyak bumi dan gas alam
4.Menjelaskan dampak zat hasil pembakaran untuk mengatasi dampak pembakaran bahan
bahan bakar terhadap lingkungan dan kesehatan bakar

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur atas kekayaan alam indonesia berupa
minyak bumi, betubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan
YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat indonesia serta disiplin, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, serta dapat membedakan reaksi pembakaran sempurna dan tidak sempurna
hidrokarbon, menjelaskan zat-zat hasil pembakaran bahan bakar beserta sifatnya, menyimpulkan
pengertian pencemaran udara, menjelaskan dampak zat hasil pembakaran bahan bakar beserta upaya
untuk mengatasi pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan kesehatan dan menganalisis upaya
penggunaan bahan bakar alternatif slain minyak bumi dan gas alam.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Kandungan utama bahan bakar minyak adalah hidrokarbon, serta sedikit
senyawa balerang , nitrogen, dan oksigen
2.Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa, dan tidak merangsang
3.Pembakaran sempurna hidrokarbon dalam minyak bumi menghasilkan gas
CO2 dan uap air.
4.Pembakaran tidak sempurna menghasilkan partikel padat yang dikenal dengan
asap dan berisi butiran-butiran halus dari C (jelaga), Co, CO2, dan uap air.
5.Penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah pembakaran tidak
sempurna dari bensin, yang mencapai 59%.
6.Zat-zat hasil pembakaran bahan bakar yang menimbulkan pencemaran udara
antara lain karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), oksida belerang
(SO2, SO3) dan oksida nitrogen (NO2,NO3).

Konsep 1.Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur molekulnya terdiri dari


hydrogen dan karbon (Wilbraham, 1992).
2.Pembakaran adalah proses oksidasi yang cepat suatu bahan bakar dan
pembakaran yang komplit hanya mungkin jika ada suatu oksigen cukup
(Anggreini, 2009).
3.Bensin merupakan salah satu hasil pengolahan minyak bumi yang kandungan
utamanya dalah oktana (C8H18) (Sudarmo, 2006).
4.Karbon monoksida (CO) adalah gas yang dihasilkan oleh pembakaran tidak
sempurna material yang mengandung zat arang atau bahan organic, baik dalam
alur pengolahan hasil jadi industry ataupun proses dialam lingkungan, yang
terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom
oksigen. (Anggreini, 2009).
5.Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi
maupun batu bara (Sudarmo, 2006).
6.Pencemaran udara atau polusi udara adalah masuknya zat-zat asing ke dalam
udara atmosfir diluar seperti debu, gas, asap atau uap dalam kuantitas yang
banyak, dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungya diudara tersebut,
hingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kehidupan manusia (Henry,
1974).
7.Hujan asam adalah hujan yang banyak mengandung asam sulfat yang memiliki
pH < 5 (Sudarmo, 2006)
8.Catalytic converter merupakan alat yang digunakan sebagai kontrol emisi gas
buang yang diletakkan setelah exhaust manifold pada system pembuangan
kendaraaan bermotor ( Husselbee, 1985 ).

1.Semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan semakin banyaknya


jumlah pabrik, berarti meningkat pula jumlah atau kadar CO2 di udara kita.
Prinsip 2.Jika karbon dioksida (CO2) berlebihan diatmosfer maka dapat menimbulkan
fenomena efek rumah kaca.
3.Jika Oksida belerang (SO2 dan SO3) terlalu berlebihan maka dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam.
4.Semakin terbatas jumlah oksigen semakin tidak sempurna pembakaran yang
terjadi, dan semakin banyak jelaga (C) yang dihasilkan.

Prosedur 1.upaya penggunaan bahan bakar alternative selain minyak bumi dan gas alam.
2. Upaya untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
dan kesehatan..
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Papan tulis (White Board), spidol, LCD

F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan 1 (2 x 45 Menit)

Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1. Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2. Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3. Memeriksa kehadiran siswa sebagai bentuk sikap disiplin
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5. Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1. Mengaitkaan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan tema sebelumnya (hidrokarbon dan
minyak bumi).
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat (Hidrokarbon
dan Minyak Bumi).
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
Hidrokarbon dan minyak bumi.
“Baiklah Ananda semua, pada pertemuan sebelumnya
Kalian sudah belajar mengenai HIDROKARBON DAN
MINYAK BUMI.
a. Siapa yang masih ingat apa yang dimaksud senyawa
hidrokarbon?
b. Apa saja contoh fraksi minyak bumi yang anda
ketahui?
c. Senyawa hidrokarbon apa yang biasanya terdapat
pada bahan bakar bensin?
d. Senyawa hidrokarbon apa yang terdapat pada gas
LPG?
e. Apa yang terjadi jika senyawa hidrokarbon tersebut
bereaksi dengan oksigen?. Inilah yang akan kita
bahas pada materi ini, apakah kalian sudah siap
mempelajarinya?”
Motivasi
1. Memberikan kata-kata motivasi pada siswa agar
semangat dalam mempelajari Reaksi pembakaran
hidrokarbon.
2. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi reaksi pembakaran hidrokarbon dan dampak
pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan
kesehatan serta cara mengatasinya dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya:
“Coba kalian perhatikan lingkungan disekitar kita yang
padat penduduknya seperti di Kota Padang, banyak
kendaraan seperti motor atau mobil yang berlalulalang.
a. Apa jenis bahan bakar yang biasa di gunakan pada
kendaraan mobil atau motor tersebut?.
b. Apa yang terjadi jika bahan bakar pada kendaraan
mobil atau motor tersebut bereaksi dengan oksigen?
c. Apakah kalian tahun bahwa didalam mesin kendaraan
mengalami reaksi pembakaran?.
d. Reaksi pembakaran apa yang terjadi didalam mesin
kendaraan tersebut?.
Ini semua akan kita bahas pada materi ini. Apakah
Kalian sudah siap mempelajarinya?, tentunya sudah
siap ya!”
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 70


1. Siswa didalam kelompok menyimpulkan slide tentang Menit
reaksi pembakaran hidrokarbon sempurna dan tidak
sempurna pada bensin yang ditampilkan oleh guru
melalui power point.

2. Siswa membaca materi pada bahan ajar atau LKS untuk


melihat hubungan antara slide yang ditampilkan guru
dengan materi yang dipelajari

Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)


Statement Siswa berdiskusi tentang masalah yang diamati dari slide
yang ditampilkan oleh guru dan membuat hipotesis dari
masalah tersebut secara berkelompok.
Menanya
1. Tiap – tiap kelompok berdiskusi tentang masalah yang
diamati.
2. Siswa menjawab pertanyaan guru berdasarkan slide yang
ditampilkan.
3. Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati.
a. Reaksi pembakaran apa yang terjadi pada bahan bakar
bensin?
b.Apa yang dimaksud reaksi pembakaran hidrokarbon
sempurna?
c. Apa yang dimaksud dengan reaksi pembakaran
hidrokarbon tidak sempurna?.
d.Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya menyimpulkan video tentang
pencemaran udara dan upaya mengatasi pembakaran bahan
bakar terhadap lingkungan dan kesehatan
Data Mengasosiasikan

Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil


pengamatan dengan cara :
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari video yang
ditampilkan
b. Mengolah informasi dari hasil kegiatan mengamati yang
telah dilakukan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja
c. Menyusun gagasan mengenai upaya penggunaan energi
altermatif pengganti minyak bumi dan gas alam untuk
mengatasi dampak pembakaran bahan bakar terhadap
lingkungan dan kesehatan.
Verification Mengkomunikasikan
Siswa menghubungkan informasi yang didapatnya melalui
sumber bacaan dengan hipotesis yang dirumuskan diawal
untuk menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya secara klasikal mengenai reaksi
pembakaran hidrokarbon sempurna dan tidak sempurna,
pencemaran udara, dampak dan upaya mengatasi
pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan
kesehatan, upaya penggunaan energi alternatif untuk
pengganti minyak bumi dan gas alam
2.Kelompok lain diminta untuk menanggapi atau
mengemukakan pendapatnya dari jawaban yang telah
disampaikan.
3.Menyimpulkan jawaban yang diberikan oleh guru tentang
materi yang telah dipelajari.
4.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1. Mereviu hasil pembelajaran tentang Reaksi Pembakaran 10
Penutup Hidrokarbon Menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan latihan
kepada masing-masing siswa
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5. Guru memberi tugas baca tentang Termokimia
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Rancangan pengolahan nilai pengetahuan
No Nama KD Hasil Penilaian Harian Penilaian Akhir Rerata
(pembulatan)
1 2 3 4 Semester

c. Instrumen Penilaian Keterampilan


KD Produk Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir
(Pembulatan)

Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali

5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang
Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd, MM
NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru Kimia,

Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 8 X 45 Menit (4 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.4 KD 4.4
Menjelaskan konsep perubahan entalpi reaksi pada Menyimpulkan hasil analisis data percobaan
tekanan tetap dalam persamaan termokimia. termokimia pada tekanan tetap
IPK IPK
1.Menyimpulkan pengertian termokimia 1. Merencanakan percobaan mengenai reaksi
2.Menjelaskan hukum kekekalan energi eksoterm dan endoterm
3.Menjelaskan perbedaan sistem dan lingkungan 2. Melakukan percobaan mengenai reaksi
4.Menjelaskan 3 jenis sistem berdasarkan interaksi eksoterm dan endoterm
antara sistem dan lingkungan 3. Menyimpulkan hasil percobaan tentang reaksi
5.Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm. eksoterm dan endoterm
6.Menganalisis diagram energi reaksi eksoterm 4. Menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm
dan endoterm. dan endoterm
7.Menjelaskan konsep perubahan entalpi pada
tekanan tetap
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan oleh
Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menyimpulkan
pengertian termokimia, menjelaskan hukum kekekalan energi, perbedaan sistem dan lingkungan,
macam-macam sistem, membedakan reaksi eksoterm dan endoterm, menganalisis diagram energi
reaksi eksoterm dan endoterm, menjelaskan konsep perubahan entalpi pada tekanan tetap, serta dapat
menyimpulkan perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan data percobaan.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Air dalam gelas merupakan suatu sistem, sedangkan gelas serta semua diluar
air adalah lingkungan.
2.Air panas dalam gelas yang terbuka lama-kelamaan akan terasa dingin.
3.Air panas dalam botol minuman yang tertutup merupakan sistem tertutup
4.Air panas dalam termos merupakan sistem terisolasi.

Konsep 1. Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara
kalor (energi panas) dengan reaksi kimia atau proses-proes yang berhubungan
dengan reaksi kimia.
2. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari
perubahan energi.
3. Lingkungan adalah segala sesuatu diluar sistem.
4. Sistem terbuka adalah sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan
kalor dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem.
5. Sistem tertutup adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya
perpindahan kalor antara sistem dan lingkungan, tetapi tidak dapat terjadi
pertukaran materi.
6. Sistem terisolasi adalah suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan kalor dan materi antara sistem dengan lingkungan.
7. Kalor adalah energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya
karena perbedaan suhu, yaitu dari suhu tinggi ke suhu rendah.
8. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke
lingkungan, sehingga kalor dari sistem akan berkurang.
9. Reaksi endoterm adalah reaksi menyerapkan kalor dari lingkungan ke sistem,
sehingga kalor dari sistem akan bertambah

Prinsip 1. Azas kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lainnya.
2. Kalor dan kerja :
a. Sistem menerima kalor, q bernilai positif (+)
b. Sistem melepaskan kalor, q bernilai negatif (-)
c. Sistem melakukan kerja, w bernilai negatif (-)
d. Sistem menerima kerja, w bernilai positif (+)
3. Reaksi eksoterm dan endoterm
a. Reaksi eksoterm : ∆ = HP –Hr <0 (bertanda negatif)
b. Reaksi endoterm : ∆ = HP –Hr >0 (bertanda positif)

Prosedur
Percobaan termokimia pada tekanan tetap yaitu reaksi eksoterm dn reaksi
endoterm.
1.Isi 2 buah gelas kimia dengan air setengahnya, dan beri no 1,2 pada gelas
kimia tersebut.
2.Ukur suhu air tersbut dengan termometer, catat suhu sebagai suhu mula-mula.
3.Masukkan CaO ke dalam 1 buah gelas kimia yang berisi air tersebut, aduk dan
catat suhu larutan. Catat suhu saat terjadinya reaksi.
4.Masukkan NH4Cl dan Ba(OH)2 ke dalam gelas kimia yang lain yang telah
berisi air, kemudian aduk dan ukur suhu. Catat suhu saat terjadi reaksi
5.Hitung perubahan temperatur yang terjadi pada gelas kimia 1 dan gelas kimia 2
6.Buat kesimpulan dari hasil percobaan

D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN


Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, PPT, alat lab.

F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 dan 2 (4 x 30 Menit)

Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya.
Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Energi
b. Perubahan energi dalam reaksi kimia
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Tahukah Ananda apa yang dimaksud dengan
termokimia?
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan energi?
c. Bagaimana bunyi hukum pertama Termodinamika
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
“Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka Ananda
akan mudah untuk mempelajari materi berikutnya yaitu
mengenai reaksi eksoterm dan endoterm”.
“Materi termokimia ini sebenarnya adalah materi yang
sangat penting untuk dipelajari, karna sangat erat
hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Karna
materi termokimia menjelaskan tentang energi, dimana
energi itu sangat kita butuhkan, seperti baterai,
penemuan Hukum Press. Sehingga termokimia bisa
menjadi basic untuk menghasilkan uang”.
2. Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Termokimia seperti : “Pernahkah
kalian memasukkan air panas pada botol minuman yang
tertutup, lama kelamaan air panas tersebut akan terasa
dingin. Mengapa hal itu bisa terjadi?”
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 100
Siswa bersama kelompoknya menyimpulkan materi yang Menit
disampaikan oleh guru.
“ Sumber utama dari energi adalah matahari, kita merasa
hangat jika berjemur dibawah sinar matahri pagi karna
energi radiasi dari matahri diubah menjadi energi panas.
Perubahan energi tersebut tidak berakibat pada hilangnya
energi. Hal ini sesuai dengan hukum kekekalan energi,
jadi apa bunyi hukum kekekalan energi?”
“Termokimia berasal dari kata termos yang artinya
panas(kalor), sedangkan kimia adalah proses-proses yang
berhubungan reaksi kimia. Jadi apa yang dimaksud
dengan termokimia?”
“Dalam termokimia ada aliran enrgi yaitu dari sistem

kelingkungan, dan dari lingkungan kesistem. Sistem dan


lingkungan bisa dianalogikan misalnya: ada 2 orang
ibuibu yang sedang pergi kepasar. Ibu yang pertama
menggunakan cincin disemua jarinya, gelas 5 emas dan
kalung 10 emas. Sedangkan ibu yang keduanya hanya
biasa-biasa saja, tidak ada emas yang dia gunakan.
Menurut kalian siapakah yang menjadi pusat perhatian
maling?. Nah, ibu yang menjadi pusat perhatian maling
disebut dengan sistem, sedangkan maling, ibu yang kedua
tadi, dan orang-orang disekitar ibu yang pertama disebut
dengan lingkungan. Jadi, apa yang dimaksud dengan
sistem dan lingkungan?

Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)


Statement Siswa berdiskusi tentang gambar air panas dalam sistem
terbuka, sistem tertutup dan sistem terisolasi yang
ditampilkan oleh guru dan membuat hipotesis dari
masalah tersebut secara berkelompok.

a. b. c.
Ctt : Air dalam gelas adalah air panas
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1. Dari ketiga gambar tersebut, mana yang termasuk sistem
terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi?
2. Dari ketiga gambar tersebut, manakah air yang lebih
cepat dingin?
3. Apakah yang dimaksud dengan sistem terbuka, sistem
tertutup dan sistem terisolasi?
4. Apa yang dimaksud dengan kalor reaksi?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya melakukan praktikum
tentang membedakan reaksi eksoterm dan endoterm.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari percobaan
yang telah dilakukan
b. Mengolah informasi dari hasil praktikum yang dilakukan
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja

c. Mengerjakan beberapa soal mengenai materi perbedaan


reaksi eksoterm dan endoterm
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2. Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1. Mereviu hasil pembelajaran tentang perbedaan reaksi 10
Penutup eksoterm dan endoterm Menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5. Guru memberi tugas baca Hukum Hess
2.Pertemuan Ke-3 dan 4 (4 x 30 menit)
Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya.
Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Hukum Pertama Termodinamika dan energi dalam
b. Kalor reaksi
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti : “Apabila materi
ini dikuasai dengan baik, maka Ananda akan mudah
untuk mempelajari materi berikutnya yaitu mengenai
hukum hess dan perhitungan ΔH reaksi berdasarkan
hukum hess”
2. Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Perubahan entalpi
“Manfaat dari mempelajari perubahan entalpi adalah
untuk melihat berapa energi yang dihasilkan. Semakin
tinggi energi yang dihasilkan, semakin mahal harganya.
Misalnya baterai yang memiliki energi tinggi lebih
mahal harganya dari pada baterai yang energinya
rendah”.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 100
Siswa didalam kelompok mengamati dan menyimpulkan Menit
gambar diagram energi reaksi eksoterm dan endoterm

Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)


Statement Siswa berdiskusi gambar yang ditampilkan oleh guru
dan membuat hipotesis dari masalah tersebut secara
berkelompok.
Menanya
1. Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
a. Apa yang dimaksud dengan perubahan entalpi?
b. Dari kedua gambar tersebut manakah reaksi yang
memiliki perubahan entalpi yang bertanda (+) dan (–)
c.Dari kedua gambar tersebut manakah reaksi yang

memiliki perubahan entalpi yang lebih tinggi?


c. Apa rumus persamaan perubahan entalpi?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan tentang
perubahan entalpi dan menemukan informasi jawaban dari
permasalahan tersebut di bahan ajar, buku paket, internet
dan sumber lain yang relevan.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
1. Berdiskusi tentang data dari materi perubahan entalpi
2. Mengolah informasi dari materi perubahan entalpi yang
sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan mengamati
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja
3. Mengerjakan beberapa soal mengenai materi perubahan
entalpi standar untuk menentukan jenis-jenis entalpi.
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2. Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari
hasil presentesi LKS dari kelompok penyaji
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1. Mereviu hasil pembelajaran tentang perubahan entalpi 10
Penutup 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah Menit
dipelajari
3. Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5. Guru memberi tugas baca tentang hukum hess
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Rancangan pengolahan nilai pengetahuan
No Nama KD Hasil Penilaian Harian Penilian Akhir Rerata
Semester (pembulatan)
1 2 3 4

c. Instrumen Penilaian Keterampilan


KD Produk Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir
(Pembulatan)

Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali

5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang

Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd, MM


NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru Kimia,

Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Hukum Hess
Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit (3 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.5 KD 4.5
Menjelaskan jenis entalpi reaksi, Hukum Hess dan Membandingkan perubahan entalpi beberapa
Konsep Energi ikatan reaksi berdasarkan data hasil percobaan
IPK IPK
1.Menyimpulkan pengertian entalpi reaksi 1. Menjelaskan perubahan entalpi beberapa reaksi
2.Menjelaskan jenis-jenis entalpi reaksi berdasarkan data percobaan
3.Menentukan ΔH reaksi berdasarkan data 2. Menentukan perubahan entalpi berdasarkan
perubahan entalpi standar data kalorimeter.
4.Menjelaskan bunyi hukum Hess
5.Menentukan ΔH reaksi berdasarkan hukum Hess
6.Menggambarkan diagram siklus Hess
7.Menjelaskan konsep energi ikatan
8.Menentukan ΔH reaksi berdasarkan data energi
ikatan
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menyimpulkan
pengertian entalpi reaksi, menjelaskan jenis-jenis entalpi reaksi, menjelaskan konsep energi ikatan,
Menjelaskan bunyi hukum Hess, menentukan ΔH reaksi berdasarkan data perubahan entalpi standar,
berdasarkan Hukum Hess, berdasarkan data energi ikatan, menggambarkan hukum Hess, serta dapat
menjelaskan perubahan entalpi beberapa reaksi berdasarkan data percobaan dan menentukan
perubahan entalpi berdasarkan data kalorimeter.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Energi merupakan sumber esensial bagi kehidupan manusia serta makhluk
hidup lainnya.
2.Setiap materi mengandung energi dalam bentuk energi potensial dan energi
kinetik. Kedua energi ini dinamakan energi interna
3.Jika energi yang terkandung dalam materi berubah maka perubahan energi
dinamakan kalor.
4. Perubahan energi (kalor) pada tekanan tetap dinamakan perubahan entalpi
(ΔH).

Konsep 1. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang
terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.
2. Hukum Hess adalah perubahan entalpi (ΔH) suatu reaksi tidak bergantung
pada jalannya reaksi (banyaknya tahap reaksi), tetapi hanya ergantung pada
keadaan awal (pereaksi) dan keadaan akhir (hasil reaksi) sistem.
3. Energi ikatan adalah perubahan entalpi yang diperlukan untuk memutuskan
ikatan tertentu dalam satu mol molekul gas.

1. Perubahan entalpi pembentukan standar merupakan perubahan entalpi yang


terjadi pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-ubsurnya yang
paling stabil pada keadaan standar.
2. Perubahan entalpi peruaraian standar merupakan perubahan entalpi yang
terjadi pada peruraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya yang
Prinsip paling stabil pada keadaan standar
3. Perubahan entalpi pembakaran standar merupakan perubahan entalpi yang
terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna.
4. Energi Disosiasi Ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan
salah satu ikatan 1 mol suatu molekul gas menjadi gugus-gugus molekul gas.
5. Energi Ikatan Rata-rata adalah energi rata-rata yang diperlukan untuk
memutuskan sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi
atom-atom gas.
6. Semakin tinggi tingkat energi ikatan maka semakin sulit pula ikatan tersebut
untuk dilepaskan karena dibutuhkan lebih banyak energi yang diperlukan
untuk melepaskannya.

Prosedur Perubahan entalpi (ΔH) suatu reaksi dapat ditentukan melalui berbagai cara yaitu
1. Penentuan ΔH Melalui Eksperimen
2. Penentuan ΔH berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan ΔHf0
3. Penentuan ΔH berdasarkan hukum Hess
4. Penentuan ΔH berdasarkan energi ikatan
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, LCD, alat lab.

F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa 4. Buku/sumber lain yang relevan.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 30 Menit)

Kegiatan Guru : 5 Menit


Pendahuluan Orientasi
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Termokimia)
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Entalpi
b. Kalor Reaksi
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Tahukah Ananda apa yang dimaksud dengan entalpi
reaksi?
b. Apa yang dimaksud dengan kalor reaksi? Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
“Apabila materi ini kalian pahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka kalian akan mudah untuk
mempelajari materi selanjutnya tentang energi ikatan”.
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Termokimia seperti :
“Manfaat dari mempelajari perubahan entalpi adalah
untuk melihat berapa energi yang dihasilkan. Semakin
tinggi energi yang dihasilkan, semakin mahal harganya.
Misalnya baterai yang memiliki energi tinggi lebih mahal
harganya dari pada baterai yang energinya rendah. Ini
semua akan kita pelajari pada materi ini, apakah kalian
sudah siap mempelajarinya?”
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 50
Siswa bersama kelompoknya mengamati contoh soal yang Menit
berkaitan
reaksi.

dengan entalpi reaksi dan jenis-jenis entalpi


Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Siswa bersama kelompoknya berdiskusi tentang contoh
soal yang ditampilkan oleh guru mengenai entalpi reaksi
dan jenis-jenis entalpi reaksi.
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1.Dari ketiga reaksi tersebut mana yang termasuk reaksi
pembentukan standar, reaksi penguraian standar, dan
reaksi pembakaran standar?
2.Apa yang dimaksud dengan reaksi pembentukan standar?
3.Apa yang dimaksud dengan dengan reaksi penguraian
standar?
4.Apa yang dimaksud dengan reaksi pembakaran standar?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya melakukan praktikum tentang
menentukan ΔH reaksi berdasarkan data kalorimeter
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara:
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari percobaan

yang telah dilakukan


b. Mengolah informasi dari hasil praktikum yang dilakukan
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja
c. Mengerjakan beberapa soal mengenai materi entalpi
reaksi dan jenis-jenis entalpi reaksi serta menentukan
ΔH reaksi berdasarkan data perubahan entalpi standar.
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang entalpi reaksi dan 5 Menit
Penutup jenis-jenis entalpi reaksi serta menentukan ΔH reaksi
berdasrkan data hasil perubahan entalpi reaksi
2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5.Guru memberi tugas baca Hukum Hess
2. Pertemuan Ke-2 (2 x 30 menit)
Kegiatan Guru : 5 Menit
Pendahuluan Orientasi
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Entalpi reaksi
b. Jenis-jenis entalpi reaksi
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti : “Apabila materi
ini dikuasai dengan baik, maka Ananda akan mudah
untuk mempelajari materi berikutnya yaitu mengenai
energi ikatan dan perhitungan ΔH reaksi berdasarkan
data energi ikatan”
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Hukum Hess
“Untuk menentukan ΔH reaksi biasanya dilakukan
dengan percobaan, adakah cara lain yang dapat
digunakan untuk menentukan ΔH reaksi selain dengan
percobaan? Henry Hess, seorang ahli kimia dari Swiss
menemukan cara penentuan ΔH reaksi berdasarkan data
termokimia dengan mengemukakan Hukum Hess.
Bagaimanakah cara menentukan ΔH reaksi dengan
Hukum Hess”
“ Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi
kadangkala tidak dapat ditentukan langsung dengan
kalorimeter, misalnya penentuan perubahan entalpi
pembentukan standar CO :
C(s) + ½ O2(g) CO(g)
Reaksi pembakaran CO tidak mungkin hanya
menghasilkan gas CO saja tanpa disertai terbentuknya
gas CO2. Jadi, jika dilakukan pengukuran perubahan
entalpi dari reaksi tersebut, yang terukur tidak hanya
reaksi pembentukan gas CO saja, tetapi juga terukur
perubahan entalpi pembentukan gas CO2.
C(s) + O2(g) CO2 (g)
Untuk mengatasi persoalan tersebut Henry Germain Hess
melakukan serangkaian percobaan yang dikenal dengan
Hukum Hess. Bagaimana bunyi Hukum Hess?, ini semua
akan kita pelajari pada materi ini. Apakah ananda sudah
siap?”.
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan
1.Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
2.Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3.Membagikan kelompok belajar
4.Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar,
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 50
Siswa bersama kelompoknya menyimpulkan materi Menit
Hukum Hess yang disampaikan oleh guru.
“ andaikan kita mau pergi ke SMAN 2 Payakumbuh,
dimana posisi awal kita adalah di Labuh silang. Ada 2
kemungkinan jalan yang kita tempuh, yaitu lurus ke Bukit
Sitabur, atau belok lewat Sicincin. Jika kita melewati jalan
lurus ke Bukit Sitabur ongkosnya 5.000 dan jika kita
melewati jalan ke Sicincin maka ongkosnya juga 5.000.
Hal ini sama dengan bunyi Hukum Hess. Dia tidak
bergantung bagaimana jalannya reaksi tetapi bergantung
pada keadaan awal dan akhir saja. Sama dengan contoh
yang Ibu beri tadi, dia tidak bergantung pada seberapa
jauh jalan yang ditempuh yang penting keadaan awalnya
sama yaitu di Labuh Silang, dan keadaan akhir nya di
SMAN 2 Payakumbuh. Walaupun jalan melewati Sicincin
lebih jauh dari jalan yang lurus ke Bukit Sitabur, tapi
ongkosnya tetap sama yaitu 5.000. Jadi bagaimana bunyi
Hukum Hess?”.

Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)


Statement Siswa berdiskusi tentang gambar diagram hukum Hess yang
ditampilkan oleh guru dan membuat hipotesis dari masalah
tersebut secara berkelompok.

Menanya
1.Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
a.Pada reaksi tersebut, mana yang merupakan keadaan
awal dan keadaan akhirnya?
b.Jika reaksinya melewati reaksi 2C + 2O22CO2,
berapa ΔH yang dihasilkan? 2C + 2O22CO2 kemudian
melewati reaksi 2CO + O22CO2, berapa ΔH yang
dihasilkan?
c. Bagaimana bunyi Hukum Hess?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan tentang cara
menghitung entalpi reaksi berdasarkan Hukum Hess dan

menemukan informasi jawaban dari permasalahan tersebut


di bahan ajar, buku paket, internet dan sumber lain yang
relevan.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
1.Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari studi literatur
2.Mengolah informasi dari materi Hukum Hess yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan mengamati dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja
3.Mengerjakan beberapa soal mengenai materi cara
menentukan ΔH reaksi berdasarkan Hukum Hess.
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang Hukum Hess 5 Menit
Penutup 2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5.Guru memberi tugas baca tentang hukum hess
3. Pertemuan Ke-3 (2 x 30 menit)
Kegiatan Guru : 5 Menit
Pendahuluan Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya.
Apersepsi
1. Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a.Energi
b.Kalor reaksi
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Perubahan entalpi
“Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari 2 proses.
Proses yang pertama adalah pemutusan ikatan antaratom
dari senyawa yang bereaksi dan selanjutnya proses
penggabungan ikatan kembali dari atom-atom yang
terlibat reaksi sehingga membentuk susunan baru. proses
pemutusan ikatan merupakan proses yang melepaskan
kalor (endoterm), sedangkan proses penggabungan
ikatan adalah proses yang membebaskan kalor
(eksoterm). Energi yang diperlukan untuk memutuskan
ikatan tersebut itu yang disebut dengan energi ikatan.
Jadi, apa yang dimaksud dengan energi ikatan, ini semua
akan kita pelajari pada materi ini. Apakah ananda sudah
siap?”.
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung. Pemberian Acuan
1.Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2.Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3.Membagikan kelompok belajar
4.Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 50


Siswa didalam kelompok mengamati dan Menit
menyimpulkan gambar mengenai energi ikatan. “Pada
reaksi H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)
Tahap pertama : H2(g) 2H(g)…………diperlukan energi
Cl2(g) 2Cl(g)………..diperlukan energi Tahap kedua :
H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)...dibebaskan energi
Kalor yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh 1
mol molekul gas menjadi atom-atom atau gugus dalam
keadaan gas disebut energi ikatan”.
Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Siswa berdiskusi tentang gambar mengenai energi ikatan
yang ditampilkan oleh guru dan membuat hipotesis dari
masalah tersebut secara berkelompok.

Menanya
1.Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
a.Apa yang dimaksud dengan energi ikatan?
b.Apa yang dimaksud dengan energi disosiasi ikatan
c. Apa yang dimaksud energi ikatan rata-rata?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan tentang cara
menghitung entalpi reaksi berdasarkan data energi ikatan
dan menemukan informasi jawaban dari permasalahan
tersebut di bahan ajar, buku paket, internet dan sumber lain
yang relevan.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
1. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari studi literatur
2.Mengolah informasi dari materi energi ikatan yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan mengamati dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja
3.Mengerjakan beberapa soal mengenai materi cara
menentukan ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan.
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang energi ikatan 5 Menit

Penutup 2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah


dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5.Guru memberi tugas baca tentang Laju Reaksi
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Rancangan pengolahan nilai pengetahuan
No Nama KD Hasil Penilaian Harian Penilian Akhir Rerata
(pembulatan)
1 2 3 4 Semester

c. Instrumen Penilaian Keterampilan


KD Produk Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir
(Pembulatan)

Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali

5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang

Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd, MM


NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru Kimia,

Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Laju Reaksi
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit (2 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.6 KD 4.6
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi Menyajikan hasil penelusuran informasi cara-cara
laju reaksi menggunakan teori tumbukan pengaturan dan penyimpanan bahan untuk
mencegah perubahan fisika dan kimia yang tak
terkendali
IPK IPK
1.Menjelaskan konsep laju reaksi 1. Mempresentasikan cara-cara penyimpanan
2.Menjelaskan tentang teori tumbukan bahan kimia untuk mencegah perubahan fisika
3.Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dan kimia
laju reaksi 2. Menganalisis cara pengendalian laju reaksi
4.Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mencegah kerusakan bahan pangan
laju reaksi dengan teori tumbukan
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta menjelaskan konsep
laju reaksi, menjelaskan tentang teori tumbukan, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi, mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan, serta dapat
mempresentasikan cara-cara penyimpanan bahan kimia reaktif untuk mencegah perubahan fisika dan
kimia, menganalisis cara pengendalian laju reaksi untuk mencegah kerusakan bahan pangan.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Reaksi kimia berlangsung dengan laju yang berbeda-beda. Misalnya ledakan
dinamit dimana reaksi berlangsung sangat cepat.
2.Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, suhu, luas permukaan zat yang
bereaksi dan penambahan katalis.
3.Lambang laju reaksi adalah v

Konsep 1. Laju reaksi adalah besarnya perubahan konsentrasi zat pereaksi atau produk reaksi per
satuan waktu.
2. Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dengan pelarut atau
larutan
3. Suhu adalah ukuran panas suatu materi
4. Katalis adalah suatu zat yang mengubah laju reaksi tetapi tidak bereaksi secara
permanen.
5. Tumbukan efektif adalah tumbukan yang menghasilkan reaksi.
6. Energi aktivasi (Ea) adalah energi minimum yang diperlukan untuk mencapai
kompleks teraktivasi.

Prinsip 1. Semakin besar konsentrasi maka laju reaksi semakin cepat.


2. Semakin besar luas permukaan bidang sentuh, semakin banyak peluang
terjadinya tumbukan yang menghasilkan reaksi.
3. Peningkatan suhu menyebabkan semakin banyaknya partikel yang saling
bertumbukan, dan semakin tinggi laju reaksi
4. Penambahan katalis dapat memperbesar frekuensi tumbukan, tapi diakhir
reaksi katalis diperoleh kembali.
5. Syarat terjadinya tumbukan efektif adalah posisi partikelnya tepat dan memiliki
energi yang cukup untuk mencapai energi aktivasi (Ea)

Prosedur a. Pengaruh Konsentrasi


1. Memasukkan 10 ml larutan HCl 1 M ke dalam gelas kimia 1 dan 10 ml larutan
HCl 2 M ke dalam gelas kimia 2
2. Memasukan pita Zn pada masing-masing gelas kimia 1 & 2 secara bersamaan.
3. Membandingkan kecepatan banyaknya timbul gas.

b. Pengaruh Luas Permukaan


1. Memasukan 10 ml larutan HCl 1 M ke dalam kedua gelas kimia
2. Memasukan 2 gram serbuk Mg pada gelas kimia 1 dan satu lempeng Mg pada
gelas kimia kedua secara bersamaan.
3. Membandingkan kecepatan banyaknya timbul gas

c. Pengaruh Suhu
1. Memasukan 10 ml larutan HCl 1 M ke dalam kedua gelas kimia
2. Memasukan satu lempeng Mg pada masing gelas kimia secara bersamaan.
3. Memanaskan gelas kimia 1
4. Membandingkan kecepatan banyaknya timbul gas
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, LCD, alat lab.

F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 (2 X 30 Menit)

Kegiatan Guru : 5
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Kemolaran)
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
“Pada kelas X, Kalian sudah mempelajari konsep mol. Salah
satunya adalah konsentrasi. Masih ingatkah Kalian
bagaimana saja cara mencari konsentrasi menggunakan
rumus kemolaran, pengenceran, persentase dan
pencampuran?. Tujuan kita mempelajari kemolaran terlebih
dahulu sebelum memasuki laju reaksi adalah karna pada laju
reaksi jumlah zat pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dalam
konsentrasi yaitu dalam kemolaran. Sehingga kita perlu
mempelajari kemolaran karna akan berhubungan dengan
laju reaksi”
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Apa yang dimaksud dengan kemolaran?
b. Apa yang dimaksud dengan laju?
c. Apa yang dimaksud dengan reaksi? Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
“Apabila materi ini kalian pahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka kalian akan mudah untuk
mempelajari materi selanjutnya tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi”.
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Laju Reaksi seperti :
“ Dalam reaksi kimia, ada reaksi yang berlangsung cepat
dan ada yang berlangsung lambat. Pernahkah Ananda
membakar kertas?. Bagaimana bentuk dari kertas tersebut
setelah dibakar?. Bagaimana laju dari pembakaran kertas
tersebut sampai dia menjadi abu, cepat atau lambat?.
Kemudian pernahkah Ananda memotong Apel menjadi
dua?. Satu apel tersebut kalian makan, dan yang satunya
lagi kalian biarkan diudara terbuka selama 1 hari.
Bagaimana bentuk apel tersebut setelah dibiarkan 1 hari?,
bagaimana laju apel tersebut sampai menjadi coklat, cepat
atau lambat?. Jadi apa yang dimaksud dengan laju reaksi?.
Ini semua akan kita pelajari pada materi Laju Reaksi.
Apakah Ananda sudah siap? Tentunya sudah ya!”
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar,
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 50


Siswa bersama kelompoknya mengamati gambar tentang Menit
reaksi yang berlangsung cepat dan lambat.

1 2
“ Pernahkah Ananda melihat pagar besi dirumah Ananda
berkarat (gambar 1)?. Bagaimana perubahan warna dari
besi tersebut setelah berkarat?, bagaimana laju dari
perubahan warna besi tersebut cepat atau lambat?.
kemudian pernahkah Ananda membakar petasan (gambar 2)
ketika ada acara?. Bagaimana laju dari petasan tersebut
saat dibakar?, cepat atau lambat. Dalam reaksi kimia ada
reaksi yang berlangsung lambat (seperti gambar 1) dan ada
reaksi yang berlangsung lcepat (seperti gambar 2). Cepat
lambatnya suatu reaksi kimia tersebut disebut dengan laju
reaksi.

Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)


Statement Siswa bersama kelompoknya berdiskusi tentang ilustrasi
yang ditampilkan oleh guru tentang Laju Reaksi

“Gambar tersebut menunjukkan jalannya reaksi dari A


menjadi Bsetiap selang waktu 10 detik selama 1 menit.
Dapat disimpulkan setiap selang waktu 10 detik jumlah
reaktan (A) semakin berkurang dan jumlah produk (B)
semakin bertambah. Dimana pada laju reaksi jumlah
pereaksi dan jumlah hasil reaksi dinyatakan dalam
konsentrasi. Berdasarkan ilustrasi tersebut, apa yang
dimaksud dengan laju reaksi? ”
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1.Apa yang dimaksud dengan reaktan?
2.Apa yang dimaksud dengan produk?
3.Mengapa kita harus mempelajari kemolaran terlebih dahulu
sebelum mempelajari laju reaksi?
4.Apa lambang dari laju reaksi?

Data Mengumpulkan Data


Collection Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan pengertian laju
reaksi dan mencatat semua informasi yang berhubungan
dengan laju reaksi pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi dan menggunakan bahasa indonesia yang benar.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil pengamatan

dengan cara:
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari kegiatan
sebelumnya
b. Mengolah informasi dari materi konsep laju reaksi yang
sudah dikumpulkan pada kegiatan sebelumnya dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
c. Mengerjakan beberapa soal mengenai materi laju reaksi
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk menemukan
konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang
materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok masingmasing
secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang konsep laju reaksi 5
Penutup 2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah Menit
dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis kepada
masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
5.Guru memberi tugas baca mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
2. Pertemuan Ke-2 (2 x 30 menit)
Kegiatan Guru : 5
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Laju reaksi
b. Tumbukan
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti : “Apabila materi ini
dikuasai dengan baik, maka Ananda akan mudah untuk
mempelajari materi berikutnya yaitu mengenai Hukum
Laju Reaksi dan Orde Reaksi”
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Laju Reaksi
“Pernahkah Ananda mengunakan korek api gesek? Nah,
pada saat Ananda mengesekkan batang korek api dengan
permukaan kasar yang berwarna coklat akan menghasilkan
nyala api, proses penggesekan tersebut disebut tumbukan.
Sama halnya dengan reaksi kimia, tumbukan adalah
peristiwa tabrakan antara partikel pereaksi untuk
menghasilkan produk. Kemudian Pernahkah Ananda
merebus air menggunakan kompor gas, mana yang lebih
cepat mendidih air yang dimasak dengan api yang kecil
atau dengan api yang besar?.
Atau pernahkah Ananda membuat teh?, saat kalian
mengaduk gula, mana yang lebih cepat larut gula yang
berbentuk serbuk dengan gula yang menggumpal jika
pengadukannya sama. Jadi, Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan?.
Ini semua akan kita pelajari pada materi laju reaksi.
Apakah Ananda sudah siap, tentunya sudah kan?”.
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan
1.Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
2.Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3.Membagikan kelompok belajar
4.Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar,
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 50


Siswa bersama kelompoknya mengamati gambar mengenai Menit
teori tumbukan

a
b

“ Dari kedua gambar tersebut, mana yang menghasilkan


produk baru?. gambar A merupakan contoh tumbukan
efektif. Gambar B merupakan contoh tumbukan tidak
efektif. Jadi, apa yang dimaksud dengan tumbukan efektif
dan tidak efektif?. Apa yang menyebabkan terjadinya
tumbukan tidak efektif?. Apa syarat terjadinya tumbukan
efektif tersebut ”
Problem Mengidentifikasi ( Hipotesis )
Statement Siswa berdiskusi tentang gambar mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi yang ditampilkan oleh guru
dan membuat hipotesis dari masalah tersebut secara
berkelompok.

(a) ( b)

( c)

“ Ada 3 gambar, gambar ( a ) jalan raya yang padat


kendaraannnya, gambar (b) ada jalan raya yang
kendaraan yang melintas hanya sedikit. Dari kedua
gambar tersebut, mana yang memungkinkan terjadinya
tumbukan?, mengapa demikian?. Bagaimana pengaruh
banyaknya kendaraaan dengan terjadinya tumbukan?.
Untuk gambar yang (c), mana yang lebih cepat larut tablet
Vit C dalam air dingin atau air panas?. Mengapa
demikian?. Bagaimana pengaruh suhu pada pelarutan
vitamin C tersebut?. jadi apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi selain konsentrasi dan suhu?.
Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap laju
reaksi?. Bagaiamana kaitan teori tumbukan dengan faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi?”
Menanya
1.Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
a.Apa yang dimaksud dengan konsentrasi?
b.Bagaimana pengaruh luas permukaan pada laju reaksi?
c. Bagaimana pengaruh suhu pada laju reaksi berdasarkan
teori tumbukan?
d.Apa yang dimaksud dengan katalis?
e. Bagaimana cara kerja katalis untuk mempercepat laju
reaksi?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya melakukan praktikum tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil percobaan
dengan cara :
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari kegiatan
praktikum yang telah dilakukan
b. Mengolah informasi dari hasil kegiatan kegiatan
praktikum yang telah dilakukan dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja
c. Mengerjakan beberapa soal mengenai materi teori
tumbukan dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk menemukan
konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang
materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok masingmasing
secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang teori tumbukan dan 5 Menit
Penutup kaitannya dengan Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi
2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis kepada
masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
5.Guru memberi tugas baca tentang Hukum Laju Reaksi dan
Orde Reaksi.
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Rancangan pengolahan nilai pengetahuan
No Nama KD Hasil Penilaian Harian Penilian Akhir Rerata
(pembulatan)
1 2 3 4 Semester

c. Instrumen Penilaian Keterampilan


KD Produk Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir
(Pembulatan)

Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali
5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd,
MM
NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru
Kimia,
Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang

Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 4 Padang


Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Laju Reaksi
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit (2 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.7 KD 4.7
Menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
berdasarkan data hasil percobaan menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi

IPK IPK
1.Menyimpulkan pengertian orde reaksi 1. Merancang percobaan untuk mengetahui
2.Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
percobaan dan orde reaksi
3.Menentukan tetapan laju reaksi berdasarkan data 2. Melakukan percobaan untuk mengetahui
hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dan orde reaksi
3. Menyimpulkan percobaan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dan orde reaksi

4. Menyajikan percobaan untuk mengetahui


faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dan orde reaksi

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta menyimpulkan
pengertian orde reaksi, menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan, menentukan
tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan, serta merancang, melakukan, menyimpulkan,
dan menyajikan percobaan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Laju reaksi dilambangkan dengan v dengan satuan mol/ L s
2.Perkaratan besi merupakan contoh reaksi yang berlangsung lambat.
3.Terbakarnya bensin adalah contoh reaksi yang berlangsung cepat.

Konsep 1.Laju reaksi adalah besarnya perubahan konsentrasi zat pereaksi atau produk reaksi
per satuan waktu.
2.Persamaan laju reaksi adalah persamaan yang menghubungkan laju reaksi dengan
konstantan laju dan konsentrasi reaktan.
3.Orde reaksi merupakan bilangan pangkat konsentrasi pereaksi pada persamaan
laju reaksi.
4.Tetapan laju reaksi adalah tetapan kesebandingan (proporsionalitas) antara laju
reaksi dengan reaktan

Prinsip 1. Persamaan laju reaksi sebagai hubungan antara laju reaksi, tetapan
laju reaksi dan konsentrasi dipangkatkan dengan bilangan
eksponensial yang disebut orde reaksi
2. Pada reaksi sederhana : A + B  C + D mempunyai persamaan
laju reaksi (v) : v = k [A]x[B]y
Prosedur dengan k adalah konstanta laju reaksi, x adalah orde terhadap [A], y adalah orde
terhadap [B]
3. Semakin luas permukaan bidang sentuh maka makin banyak terjadi tumbukan
sehingga laju reaksi semakin cepat.
4. Semakin naik suhu, energi kinetika dari partikel akan bertambah, maka
pergerakan partikel akan makin cepat, berarti tumbukan efektif antarpartikel
makin cepat, akibatnya reaksi bertambah cepat.
5. Semakin besar konsentrasi zat pereaksi, makin banyak terjadi tumbukan sehingga
laju reaksi semakin cepat.
6. katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi.

Penentuan orde reaksi dari data hasil percobaan


Tentukan masing-masing orde reaksi A dan B berdasarkan data percobaan sebagai
berikut : 2A (g) + B (g) → 2AB

Penyelesaian
r = k [A]x [B]y
Langkah-langkah penentuan orde reaksi yaitu sebagai berikut :
1.Memilih 2 data percobaan yang salah satunya mempunyai konsentrasi yang sama
a. Untuk mencari orde reaksi A maka perhatikan [ B ] yang sama : Percobaan 1
dan 3
b. Untuk mencari orde reaksi B maka perhatikan [ A ] yang sama : Percobaan 1
dan 2
2. Bandingkan 2 data percobaan tersebut dengan memasukkannya
kedalam persamaan umum laju reaksi. Percobaan 1 dan 3.
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning

E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, LCD, alat lab.
F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 dan 2 (4 x 30 Menit)

Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1. Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pembelajaran
2. Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5. Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1. Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Laju Reaksi)
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
“Pada pertemuan sebelumnya ananda sudah mempelajari
tentang Laju Reaksi, siapa yang masih ingat apa yang
dimaksud dengan laju reaksi?, apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi laju rekais?.”
3. Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
“ Apabila materi ini sudah dikuasai dengan baik, maka
ananda akan mudah menjawab soal-soal yang
berhubungan orde reaksi dan tetapan laju reaksi”.
2. Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Laju Reaksi seperti :
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar,
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 100


Siswa mengamati gambar rumus laju reaksi yang Menit
ditampilkan oleh guru

“Berdasarkan rumus tersebut. semakin besar konsetrasi


pereaksi dan orde reaksi, semakin besar pula laju reaksi.
Jadi apa yang dimaksud dengan orde reaksi. Orde reaksi
adalah pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi”.
Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Siswa mengamati gambar grafik orde reaksi 0, 1, dan 2 yang
ditampilkan oleh guru

A B
C
“Gambar diatas adalah grafik dari orde reaksi. Dimana
orde reaksi adalah pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi. Misalkan ada 3 buah reaksi. Jika masing-masing
reaksi ditambahkan konsentrasi pereaksi 2 kali, maka pada
reaksi 1 tidak akan terjadi perubahan laju reaksi. Sedangkan
pada reaksi 2 terjadi perubahan laju reaksi 1 x lipat. Jika
konsetrasi pereaksi dinaikkan 2 x, maka laju reaksi juga
akan naik 2 x lipat. Pada reaksi 3 terjadi perubahan laju
reaksi 2 x lipat. Jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 x,
maka laju reaksi juga akan naik 4 x lipat. Dari ketiga reaksi
tersebut reaksi manakah yang merupakan reaksi orde ke 0,
1, dan 2?. Dan dari ketiga gambar grafik tersebut, manakah
grafik yang menunjukkan orde 0, 1 dan 2?. Berdasarkan
ilustrasi tersebut jadi reaksi orde ke 0 laju reaksinya (V) = k
[A]0, laju reaksi orde ke 1 (V) = k [A] 1, laju reaksi orde ke 2
(V) = k [A]2”.
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1. Apa yang dimaksud dengan orde reaksi?
2. Bagaimana menentukan tetapan laju reaksi berdasarkan
data percobaan?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan cara
menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan
data hasil percobaan serta mencatat semua informasi yang
berhubungan dengan cara menentukan orde reaksi dan
tetapan laju reaksi yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa indonesia
yang benar.

Siswa bersama kelompoknya melakukan praktikum tentang


faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi

Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil pengamatan
dengan cara:
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari praktikum
yang telah dilakukan
b. Mengolah informasi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi berdasarkan
data hasil percobaan yang sudah dikumpulkan pada
kegiatan sebelumnya dengan bantuan
pertanyaanpertanyaan pada lembar kerja.
c. Mengerjakan beberapa soal mengenai cara menentukan
orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil
percobaan

Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk menemukan
konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang
materi pembelajaran.
1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2. Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1. Mereview hasil pembelajaran tentang cara menentukan 10
Penutup orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil Menit
percobaan
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
5. Guru memberi tugas baca mengenai Kesetimbangan
Kimia
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap : Observasi/ pengamatan/ jurnal
b. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
c. Penilaian keterampilan : Unjuk kerja/ praktik, portofolio

2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar pengamatan
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk Kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : Penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)

4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutur
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut :
a. Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan) < n < n(maksimum) diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai n > n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Mengetahui : Padang, 19 Juli 2022 Guru


Kepala SMA Negeri 4 Padang Kimia,

Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd, MM Lifnidayati, M.Pd.


NIP. 196303311984122001 NIP. 196510051989032005
Lampiran 1. Lembar Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/ Semester : XI MIPA / I
Tahun Ajaran :
……………………………………………………
Waktu Pengamatan :
……………………………………………………
Indikator pengembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun
1. BT (Belum Tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas.
2. MT (Mulai Tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas tetapi, masih sedikit dan belum ajeg/konsisten.
3. MB (Mulai Berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten.
4. MK (Membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.

Berilah tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


No Nama siswa Tanggung Peduli Responsif Santun
Jawab
B M M M B M M M B M M M B M M M
T T B K T T B K T T B K T T B K
1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan :
1. BT : Kurang
2. MT : Sedang
3. MB : Baik
4. MK : Sangat Baik

Lampiran 2. Lembar observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/ Semester : XI MIPA / I
Tahun Ajaran :
……………………………………………………
Kompetensi :
……………………………………………………
Observasi Kinerja Presentasi

Jumlah

K ej uj ur an

P r esentasi
T anggung
D isiplin

J umlah
J awab

P eduli

V isual
K er ja
S ama
No Nama siswa Skor

I si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Keterangan pengisian skor :

1. Kurang
2. Cukup Tinggi
3. Tinggi
4. Sangat tinggi

Presentasi Kelompok
Aspek :
1. Penguasaan isi
2. Teknik bertanya / menjawab
3. Metode penyajian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMAN 4 Padang


Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit (2 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.8 KD 4.8
Menjelaskan reaksi kesetimbangan di dalam hubungan Menyajikan hasil pengolahan data untuk menentukan
antara pereaksi dan hasil reaski nilai tetapan kesetimbangan suatu reaksi

IPK IPK
1.Menjelaskan perbedaan kesetimbangan statis 1. Merancang percobaan untuk menentukan nilai
dan dinamis tetapan kesetimbangan suatu reaksi
2.Menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia 2. Melakukan percobaan untuk menentukan nilai
3.Membedakan reaksi reversible dan reaksi irreversible tetapan kesetimbangan suatu reaksi
4.Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen 3. Menyimpulkan percobaan untuk menentukan
5.Menenetukan harga Kc dalam suatu reaksi nilai tetapan kesetimbangan suatu reaksi
kesetimbangan 4. Menyajikan percobaan untuk menentukan nilai
tetapan kesetimbangan suatu reaksi
6.Menentukan harga Kp berdasarkan tekanan parsial
gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan

kesetimbangan
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menjelaskan
perbedaan kesetimbangan statis dan dinamis, menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia,
membedakan reaksi reversible dan reaksi irreversible, menjelaskan kesetimbangan homogen dan
heterogen, menentukan harga Kc dalam suatu reaksi kesetimbangan, menentukan harga Kp berdasarkan
tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan kesetimbangan, serta merancang, melakukan,
menyimpulkan, dan menyajikan percobaan untuk menentukan nilai tetapan kesetimbangan suatu
reaksi.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Berdasarkan jalan reaksi, reaksi kesetimbangan terbagi atas dua yaitu rekasi
reversible dan irreversible
2.Reaksi-reaksi homogen akan akan lebih mudah berlangsung bolak-balik
diabandingkan rekasi heterogen
3.Lambang dari fase padat adalah (s) , Lambang dari fase cair adalah (l) , Lambang
dari fase gas adalah (g) , Lambang dari fase larutan adalah (aq)

Konsep 1. Kesetimbangan statis adalah keadaan dimana tidak terjadi perpindahan materi
antara sistem dengan lingkungan.
2. Kesetimbangan dinamis adalah kesetimbangan kimia dimana laju
pembentukan produk sama dengan laju pembentukan reaktan kembali, yang
mana reaksi tetap berjalan secara terus-menerus secara mikroskopis.
3. Reaksi irreversibel adalah reaksi kimia yang berlangsung satu arah, dimana
hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali menjadi pereaksi.
4. Reaksi reversibel adalah reaksi kimia yang berlangsung dua arah, dimana hasil
reaksi dapat bereaksi kembali menjadi reaktan/ pereaksi.
5. Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan dimana reaktan maupun
produk memiliki fasa zat yang sama.
6. Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan dimana terdapat lebih dari
satu jenis fasa zat baik reaktan maupun produk.
7. Tetapan Kesetimbangan adalah perbandingan antara hasil kali konsentrasi zat
hasil reaksi dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi pada keadaan setimbang
yang masing- masing dipangkatkan dengan koefisiennya dan mempunyai
Prinsip harga tertentu pada suhu tertentu.

1. Dalam kesetimbangan kimia, persamaan kesetimbangan ditentukan oleh zat yang


konsentrasinya berubah selama reaksi berlangsung
2. Dalam kesetimbangan statis jumlah gaya yang bekerja pada benda tersebut sama
dengan nol atau tidak ada kerja dalam kesetimbangan
Prosedur

1. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam suatu reaksi kesetimbangan.


Dengan langkah :
a. Tuliskan reaksi lengkapnya
b. Masukkan data mol dalam soal
c. Carilah mol setimbang dengan mencari mol di tabel t(terurai), kemudian mol yang
lain dapat dicari dengan membandingkan koefisien reaksi. Agar memudahkan beri
tanda minus(-) pada ruas pereaksi dan tambah(+) pada ruas hasil reaksi.
d. Ubahlah mol pada saat setimbang (s) ke dalam satuan M(molar) dengan cara
membagi mol dengan volume.
e. Tentukan nilai Kc dengan memasukkan nilai molar ke persamaan
2. Menghitung harga Kc apabila ada dua Kc dari reaksi yang berkaitan. Dengan cara
memasukan kedalam rumus setelah di jumlahkan kedua reaksi yang bersangkutan.

D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN


Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning

E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, LCD, alat lab.

F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 30 Menit)
Kegiatan Guru : 5 Menit
Pendahuluan Orientasi
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta
didik untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Laju Reaksi)
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
“Pada pertemuan sebelumnya kalian sudah
mempelajari tentang Laju Reaksi, siapa yang masih
ingat apa yang dimaksud dengan laju reaksi?, dan apa
saja faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi?.”
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Kesetimbangan Kimia, seperti :
“Pernahkah kalian membeli beras di warung atau
pasar? Apakah penjual beras menimbang beras yang
kalian beli? Jika kalian membeli beras 1 kg, maka anak
timbangan yang dipakai juga mempunyai massa 1 kg.
Beras sama dengan 1 kg jika telah terjadi
kesetimbangan dengan anak timbangan tersebut. Atau
pernahkah Ananda melihat orang mengisi aki. Pengisian
aki merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan
dibengkel. Tahukah ananda, bagaimana reaksi kimia yang
terjadi saat pengisian aki? Reaksi tersebut berjalan dua
arah,sehingga tercapai kesetimbangan pada kondisi tertentu.
Bagaimanakah kondisi yang dimaksud?”
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 50


Siswa mengamati gambar tentang perbedaan Menit
kesetimbangan statis dan dinamis.

a b
“Pernahkah Ananda meletakkan benda atau buku diatas
meja (gambar a)?. Mengapa benda yang diletakkan di
atas meja tidak jatuh? Atau setiap hari kita berjalanatau
berdiri diatas tanah?. Mengapa kita dapat berdiri di
atas tanah? Semua benda yang diam dan tidak bergerak
dikatakan dalam keadaan setimbang. Keadaan
setimbang benda-benda yang tidak bergerak merupakan
keadaan setimbang statis. Jadi apa yang dimaksud
dengan kesetimbangan statis?. Dalam kesetimbangan
statis
jumlah gaya yang bekerja pada benda tersebut sama
dengan nol atau tidak ada kerja dalam kesetimbangan.
Kecuali kalian beri gaya pada benda tersebut. Coba
kalian dorong buku di atas meja. Pasti buku tersebut
bergerak, bukan?
Kemudian pernahkah Ananda merebus air dirumah?.
Perhatikan proses pendidihan air di rumah kalian. Amati
dengan baik pada saat air mendidih, maka terjadi
perubahan dari wujud cair menjadi wujud gas, yaitu uap
air. Uap air yang terjadi jika terkena tutup at au benda
lain dapat berubah menjadi air lagi. Proses berubahnya
air berbentuk cair menjadi uap dan sesudahnya dapat
menjadi air lagi merupakan proses dapat balik. Jika
kecepatan berubahnya air menjadi uap air sama dengan
proses berubahnya uap air menjadi air, maka peristiwa
tersebut merupakan proses kesetimbangan.
Kesetimbangan yang terjadi karena adanya perubahan
dua arah inilah yang dinamakan keadaan setimbang
dinamis. Kesetimbangan dinamis inilah yang disebut
dengan kesetimbangan kimia. Jadi apa yang dimaksud
dengan kesetimbangan dinamis?, dan apa perbedaan
kesetimbangan statis dan dinamis?”

Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)


Statement N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g) (Reaksi 1) N2(g) +
3H2(g) 2NH3(g) (Reaksi 2)
CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq) (Reaksi 3)
“Coba perhatikan pembakaran kertas atau kayu. Apa
yang terjadi jika kertas atau kayu dibakar? Kayu atau
kertas yang dibakar akan menghasilkan arang dan abu.
Arang dan abu tidak akan dapat kembali lagi menjadi
kertas. Proses berubahnya kayu atau kertas menjadi
arang dan abu dinamakan reaksi kimia satu arah atau
reaksi irreversibel. Biasanya ditandai dengan tanda
panah (). Jadi apa yang dimaksud dengan reaksi
irreversibel?
Proses-proses alami umumnya berlangsung searah,
tidak dapat balik. Namun di laboratorium maupun dalam
proses industri, banyak reaksi yang dapat balik. Misalnya
saat kalian merebus air amati dengan baik pada saat air
mendidih, maka terjadi perubahan dari wujud cair
menjadi wujud gas, yaitu uap air. Uap air yang terjadi
jika terkena tutup atau benda lain dapat berubah menjadi
air lagi, reaksi ini disebut reaksi reversibel.
Biasanya ditandai dengan tanda panah ( ). Jadi apa
yang dimaksud dengan reaksi reversibel?. Dari ketiga
reaksi tersebut mana yang termasuk reaksi reversibel dan
irreversibel?
Coba kalian perhatikan reaksi 2 dan 3, bagaimana fasa
antara reaktan dan produk?, sama atau beda, jika beda
termasuk dalam kesetimbangan heterogen dan jika sama
termasuk dalam kesetimbangan homogen. Jadi apa yang
dimaksud dengan kesetimbangan homogen dan
heterogen?”
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1.Apa yang membedakan reaksi reversibel dan reaksi
irreversibel?
2.Apa saja contoh reaksi reversibel dan reaksi irreversibel
dalam kehidupan sehari-hari?
3.Apa yang membedakan antara kesetimbangan homogen
dan heterogen?

Data Mengumpulkan Data


Collection Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan tentang
kesetimbangan kimia, membedakan antara kesetimbangan
statis dan dinamis, reaksi reversible dan irreversible,
kesetimbangan homogen dan heterogen serta mencatat
semua informasi yang berhubungan dengan
kesetimbangan kimia yang telah diperoleh pada buku
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa indonesia yang benar.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil

pengamatan dengan cara:


a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari kegiatan
sebelumnya
b. Mengolah informasi dari materi Kesetimbangan Kimia
yang sudah dikumpulkan pada kegiatan sebelumnya
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
c. Mengerjakan beberapa soal mengenai Kesetimbangan
Kimia
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.

Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang Kesetimbangan 5 Menit
Penutup kimia, Kesetimbangan statis dan dinamis, reaksi
reversible dan irreversible, kesetimbangan homogen dan
heterogen
2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5.Guru memberi tugas baca mengenai Cara menentkan
harga Kc dan Kp

Pertemuan Ke-2 (2 x 30 Menit)


Kegiatan Guru : 5 Menit
Pendahuluan Orientasi
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta
didik untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1. Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Laju Reaksi)
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
“Pada pertemuan sebelumnya kalian sudah
mempelajari tentang Kesetimbangan kimia. Siapa yang
masih ingat apa yang dimaksud dengan kesetimbangan
statis dan dinamis?, apa yang dimaksud dengan reaksi
reversible dan irreversible?, apa perbedaan antara
kesetimbangan homogen dan heterogen?.”
3. Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
“Apabila materi ini kalian pahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka kalian akan mudah untuk
mempelajari materi selanjutnya tentang Faktor-faktor
yang mempengaruhi kesetimbangan”.
2. Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Kesetimbangan Kimia, seperti :
“Banyak campuran yang terdapat di alam berupa
kesetimbangan antara satu komponen dengan
komponen yang lain. Oleh sebab itu, apabila ingin
mengetahui perbandingan jumlah zat hasil reaksi dan
pereaksi pada keadaan setimbang, maka kita perlu
mempelajari hubungan kuantitatif antara pereaksi dan
hasil reaksi pada keadaan setimbang. Bagaimana cara
menentukannya?, ini semua akan kita pelajari pada
materi ini. Apakah Ananda sudah siap?, tentunya
sudah ya!.”
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 50


Siswa bersama kelompoknya mengamati contoh soal yang Menit
berkaitan dengan cara menentukan harga Kc dan Kp.

Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)


Statement Siswa bersama kelompoknya berdiskusi tentang contoh
soal yang ditampilkan oleh guru mengenai cara
menentukan harga Kc dan Kp.
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1. Bagaimana langkah menentukan harga Kc dan Kp?
2.Bagaimana hubungan antara Kc dan Kp?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan dan
mencatat semua informasi yang berhubungan dengan
cara mentukan harga Kc dan Kp yang telah diperoleh
pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa indonesia yang benar.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil

pengamatan dengan cara:


a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari kegiatan
sebelumnya
b. Mengolah informasi tentang cara mentukan harga Kc
dan Kp yang sudah dikumpulkan pada kegiatan
sebelumnya dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
c. Mengerjakan beberapa soal mengenai cara mentukan
harga Kc dan Kp
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.

Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2. Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang cara mentukan 5
Penutup harga Kc dan Kp Menit

2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah


dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5.Guru memberi tugas baca mengenai Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesetimbangan

H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Rancangan pengolahan nilai pengetahuan
No Nama KD Hasil Penilaian Harian Penilian Akhir Rerata
Semester (pembulatan)
1 2 3 4

c. Instrumen Penilaian Keterampilan


KD Produk Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir
(Pembulatan)
Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali

5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang

Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd, MM


NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru Kimia,

Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Faktor faktor Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit (2 X Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.9 KD 4.9
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
pergeseran arah kesetimbangan dan penerapannya menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
dalam industri. mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
IPK IPK
1. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan 1. Merancang percobaan untuk menentukan
dengan menggunakan azas Le Chatelier faktor-faktor yang mempengaruhi arah
2. Menganalisis pengaruh perubahan suhu pada kesetimbangan
pergeseran kesetimbangan 2. Melakukan percobaan untuk menentukan untuk
3. Menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
pada pergeseran kesetimbangan arah kesetimbangan
4. Menganalisis pengaruh perubahan tekanan pada 3. Menyimpulkan percobaan untuk menentukan
pergeseran kesetimbangan untuk menentukan faktor-faktor yang
5. Menganalisis pengaruh perubahan volume pada mempengaruhi arah kesetimbangan
pergeseran kesetimbangan 4. Menyajikan percobaan untuk menentukan
6. Menganalisis pengaruh perubahan katalis pada untuk menentukan faktor-faktor yang
pergeseran kesetimbangan mempengaruhi arah kesetimbangan.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat meramalkan
arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier , menganalisis pengaruh
perubahan suhu pada pergeseran kesetimbangan, menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi pada
pergeseran kesetimbangan, menganalisis pengaruh perubahan tekanan dan volume pada pergeseran
kesetimbangan, menganalisis pengaruh perubahan katalis pada pergeseran kesetimbangan, serta
merancang, melakukan, menyimpulkan, dan menyajikan percobaan untuk menentukan faktor-
faktor yang mempengaruhi arah kesetimbangan.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1. Secara alamiah semua benda baik makhluk hidup maupun benda mati
menginginkan dalam kondisi setimbang
2. Terjadi perubahan warna pada faktor konsentrasi yang mempengaruhi arah
kesetimbangan.
3. Asas Le Chatelier ditemukan oleh ilmuwan Prancis Henry Le Chatelier
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia terdiri dari perubahan
suhu konsentrais, tekanan, dan volume

Konsep 1. Kesetimbangan kimia terjadi saat keadaan laju reaksi pembentukan sama
dengan laju reaksi penguraiannya.
2. Asas Le Chatelier adalah asas yang digunakan untuk memprediksi pengaruh
perubahan kondisi pada kesetimbangan kimia.

Prinsip 1. Prinsip dari asas Le Chatelier ““Bila suatu keadaan setimbang menerima aksi,
maka keadaan setimbang tersebut akan bereaksi untuk menghilangkan/
meminimalisasi aksi tersebut.”
2. Jika konsentrasi zat yang terdapat dalam sistem diperbesar, maka
kesetimbangan akan bergeser dari arah zat yang konsentrasinya diperbesar.
Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat dalam sistem dikurangi, maka
reaksi kesetimbangan akan bergeser menuju ke arah zat yang dikurangi.
3. Jika volume sistem diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
ruas yang mempunyai jumlah partikel (koefisien) yang besar. Sebaliknya, jika
volume sistem diperkecil, maka kesetimbangan bergeser ke arah jumlah
partikel yang kecil.
4. Jika tekanan sistem diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah
koefisien (partikel) yang kecil, dan jika tekanan sistem diperkecil,
kesetimbangan akan bergeser ke jumlah koefisien (partikel) yang besar.
5. Jika suhu sistem dinaikkan, maka kesetimbangan bergeser ke arah reaksi
yang menyerap kalor (endoterm) dan jika suhu diturunkan maka reaksi akan
bergeser ke arah reaksi yang melepas kalor (eksoterm).

Prosedur Pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan :


1). Ambilah 50 cm3 akuades dan masukkan ke dalam gelas kimia.
2). Teteskan ke dalam akuades tersebut masing-masing 4 tetes larutan KSCN 0,1
M dan FeCl3 0,1 M dan aduklah sampai warna tetap.
3). Bagi larutan terasebut ke dalam 4 tabung reaksi sama banyak. Tabung ke-1
digunakan sebagai pembanding.
4). Tambahkan berturut turut :
a. Pada tabung – 2 : larutan FeCl3 0,1 M sebanyak 2 tetes.
b. Pada tabung – 3 : larutan KSCN 0,1 M sebanyak 2 tetes.
c. Pada tabung – 4 : kristal Na2HPO4 2 butir.
5). Bandingkan warna pada tabung 2, 3, dan 4 dengan warna tabung 1.
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, LCD, alat lab.

F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 dan 2 (4 x 30 Menit)

Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Kesetimbangan
Kimia)
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
“Pada pertemuan sebelumnya kalian sudah mempelajari
tentang Kesetimbangan Kimia, siapa yang masih ingat apa
yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia?”.
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan, seperti :
“Secara alamiah semua benda baik makhluk hidup maupun
benda mati menginginkan dalam kondisi setimbang. Tetapi,
adanya perubahan-perubahan alam menyebabkan tidak
ada satu makhluk atau benda yang tetap dalam kondisi
sama. Banyak faktor yang dapat menimbulkan terjadinya
perubahan. Demikian pula halnya dengan kesetimbangan
kimia. Kesetimbangan kimia merupakan keadaan
setimbang yang diukur pada suhu tetap. Sehingga pada
suhu yang berbeda akan terjadi kesetimbangan yang
berbeda pula. Misalnya saat kalian merebus air terjadi
suatu kesetimbangan, jika kita ubah suhu nya apa yang
akan terjadi pada kesetimbangan reaksi tersebut? Tidak
hanya suhu, banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi
kesetimbangan kimia. Factor apa sajakah itu?. Ini semua
akan kita pelajari pada materi ini!.
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar,
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 100
Siswa bersama kelompoknya menyimpulkan materi yang Menit
disampaikan oleh guru.
“Ilmuan Prancis, Henry Le Chatelier (1850-1936)
berpendapat bahwa jika pada kesetimbangan kimia
dilakukan gangguan, maka akan terjadi pergeseran
kesetimbangan, tetapi sistem akan berusaha
mempertahankan kesetimbangan ,sehingga pengaruhnya
jadi sekecil mungkin. Pendapat Henry Le Chatelier ini
dikenal sebagai asas Le Chatelier. Jadi bagaimana bunyi
asas Le Chatelier?”
Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Guru menampilkan video percobaan pengaruh suhu,
konsentrasi, volume, tekanan, dan katalis terhadap
pergeseran kesetimbangan kimia. Kemudian Siswa
berdiskusi tentang video yang ditampilkan oleh guru dan
membuat hipotesis dari masalah tersebut secara
berkelompok.
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1.Bagaimana pengaruh suhu terhadap pergeseran
kesetimbangan kimia?
2.Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran
kesetimbangan kimia?

3.Bagaimana pengaruh volume atau tekanan terhadap


pergeseran kesetimbangan kimia?
4.Bagaimana pengaruh katalis terhadap pergeseran
kesetimbangan kimia?
5.Bagaimana penerapan faktor-faktor yang mempengaruhi
arah kesetimbangan dalam bidang industri?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya melakukan praktikum tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi arah kesetimbangan.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil percobaan
dengan cara:
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari kegiatan
praktikum yang telah dilakukan
b. Mengolah informasi dari hasil kegiatan praktikum yang
telah dilakukan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja
c. Mengerjakan beberapa soal mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi arah kesetimbangan kimia
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang
materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok masingmasing
secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereview hasil pembelajaran faktor-faktor yang 10
Penutup mempengaruhi arah kesetimbangan Menit
2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis kepada
masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
5.Guru memberi tugas mengenai soal-soal yang berhubungan
dengan materi kesetimbangan kimia.
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Rancangan pengolahan nilai pengetahuan
No Nama KD Hasil Penilaian Harian Penilian Akhir Rerata
(pembulatan)
1 2 3 4 Semester

c. Instrumen Penilaian Keterampilan


KD Produk Produk Proyek Portofolio Nilai Akhir
(Pembulatan)
Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali

5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang

Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd, MM


NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru Kimia,

Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005

Anda mungkin juga menyukai