KD 3.1 KD 4.1
Menganalisis struktur dan sifat senyawa Membuat model visual berbagi struktur molekul
hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan hidrokarbon yang memiliki rumus molekul yang
penggolongan senyawanya. sama.
IPK IPK
1. Menganalisis senyawa yang terjadi pada 1. Menampilkan model visual berbagai struktur
pembakaran senyawa karbon berdasarkan hasil molekul hidrokarbon yang memeiliki rumus
pengamatan melekul yang sama dengan molymod
2. Mendiskripsikan kekhasan atom karbon dalam
senyawa karbon
3. Mengklasifikasikan jenis atom C berdasarkan
jumlah atom C yang terikat dari rantai atom
karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan
kuarterner.
4. Menentukan rumus umum Alkana, alkena dan
alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya
5. Mendeskripsikan aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa alkana, alkena dan
alkuna
6. Mendeskripsikan sifat senyawa ( sifat fisika
dan sifat kimia) hidrokarbon berdasarkan
pemahaman penggolongan senyawanya
7. Membedakan isomer stuktur (kerangka, posisi
dan gugus fungsi) dan isomer geometri (cis
dan trans)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan
YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat Menganalisis senyawa yang
terjadi pada pembakaran senyawa karbon berdasarkan hasil pengamatan, Mendiskripsikan kekhasan
atom karbon dalam senyawa karbon, Mengklasifikasikan jenis atom C berdasarkan jumlah atom C
yang terikat dari rantai atom karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan kuarterner, Menentukan
rumus umum Alkana, alkena dan alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya, Mendeskripsikan
aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna, Mendeskripsikan sifat
senyawa ( sifat fisika dan sifat kimia) hidrokarbon berdasarkan pemahaman penggolongan senyawanya,
Membedakan isomer stuktur (kerangka, posisi dan gugus fungsi) dan isomer geometri (cis dan trans).
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Atom C dilambangkan dengan C
2.Atom C memiliki 4 elektron valensi
3.Karbon dapat membentuk rantai terbuka dan tertutup
4.Gula mengandung unsur C, H, dan O
5.Atom C memiliki no atom 6
Konsep 1. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari unsur C, H, dan O
2. Karbon merupakan unsur unik yang bisa berikatan dengan unsur lain untuk
membentuk berbagai senyawa baru
3. Senyawa karbon juga disebut dengan senyawa organik, misalnya, karbohidrat,
lemak, protein dan vitamin.
Berbagai senyawa karbon yang ada disekitar dengan membentuk berbagai rantai
Metakognitif karbon
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, PPT, alat lab.
F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta
didik untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Senyawa, unsur, molekul
b. Sistem periodik unsur
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Tahukah Ananda berapa no atom dari atom C?
b. Tahukah Ananda berapa elektron valensi dari atom
C?
c. Apa yang dimaksud dengan senyawa? Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
“Apabila materi ini kalian pahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka kalian akan mudah untuk
mempelajari materi selanjutnya tentang Alkana,
Alkena, dan Alkuna”.
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Kekhasan Atom Karbon, seperti :
“Semua benda yang ada di lingkungan sekitar kita, itu
semuanya merupakan senyawa hidrokarbon dengan
membentuk berbagai rantai karbon. Contohnya saja
makanan yang kita makan seperti karbohidrat, lemak,
protein, dan vitamin termasuk senyawa karbon. Setiap
kali kita membuat teh, kita cenderung menambahkan
sedikit gula. Gula termasuk senyawa hidrokarbon.
Bagaimana rasa gula tersebut? Apa saja unsur yang
terdapat pada gula?. Berapa perbandingan unsur C, H,
dan O yang terdapat didalam gula?. Paduan yang indah
dari gula itulah yang membuat gula terasa manis,
untuk itu kita harus bersyukur kepada Allah SWT yang
sudah menciptakan gula yang berasa manis.
Bagaimana keistimewaan atom karbon tersebut?
semuanya akan kita pelajari pada materi ini. Apakah
Ananda suadah siap? Tentunya sudah ya.?”
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung. Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS
yang sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masing-masing secara bergiliran
2. Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari
hasil presentesi LKS dari kelompok penyaji
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1. Merevisi hasil pembelajaran tentang kekhasan atom 10
Penutup karbon Menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5. Guru memberi tugas baca mengenai Alkana, Alkena,
dan Alkuna.
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap
Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali
5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang
Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Alkana, Alkena, dan Alkuna
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit (2 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KD 3.1 KD 4.1
Menganalisis struktur dan sifat senyawa Membuat model visual berbagi struktur molekul
hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon hidrokarbon yang memiliki rumus molekul yang
dan penggolongan senyawanya. sama.
IPK IPK
1. Menganalisis senyawa yang terjadi pada 1. Membuat struktur rantai karbon dan isomernya
pembakaran senyawa karbon berdasarkan hasil dengan molymoood.
pengamatan
2. Mendiskripsikan kekhasan atom karbon dalam
senyawa karbon
3. Mengklasifikasikan jenis atom C berdasarkan
jumlah atom C yang terikat dari rantai atom
karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan
kuarterner.
4. Menentukan rumus umum Alkana, alkena dan
alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya
5. Mendeskripsikan aturan IUPAC untuk
memberi nama senyawa alkana, alkena dan
alkuna
6. Mendeskripsikan sifat senyawa ( sifat fisika
dan sifat kimia) hidrokarbon berdasarkan
pemahaman penggolongan senyawanya
7. Membedakan isomer stuktur (kerangka, posisi
dan gugus fungsi) dan isomer geometri (cis
dan trans)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar,
penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar
mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan YME serta
disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat Menganalisis senyawa yang terjadi pada
pembakaran senyawa karbon berdasarkan hasil pengamatan, Mendiskripsikan kekhasan atom karbon dalam
senyawa karbon, Mengklasifikasikan jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom
karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan kuarterner, Menentukan rumus umum Alkana, alkena dan
alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya, Mendeskripsikan aturan IUPAC untuk memberi nama
senyawa alkana, alkena dan alkuna, Mendeskripsikan sifat senyawa ( sifat fisika dan sifat kimia)
hidrokarbon berdasarkan pemahaman penggolongan senyawanya, Membedakan isomer stuktur (kerangka,
posisi dan gugus fungsi) dan isomer geometri (cis dan trans), dan Menampilkan model visual berbagai
struktur molekul hidrokarbon yang memeiliki rumus melekul yang sama dengan molymod.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Hidrokarbon rantai tunggal adalah alkana, Hidrokarbon rantai ganda adalah
alkena dan alkuna
2.Tata nama alkana diberi akhiran ana, Tata nama alkena diberi akhiran ena Tata
nama alkuna diberi akhiran una
3.Nama gugus alkil disesuaikan dengan nama alkananya dengan mengganti
akhiran –ana dengan –il.
4.Jumlah isomer dari C5H10 adalah 3
5.Isomer geometri (cis dan trans) hanya terjadi pada senyawa alkena
6.Las karbit adalah salah satu kegunaan dari alkuna
7.C3H6 adalah rumus molekul dari CH2 = CH – CH3
Konsep 1. Alkana adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai
terbuka dan semua ikatan atom-atom karbonnya tunggal
2. Alkena adalah hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua antar atom
karbonnya
3. Alkuna adalah hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga antar atom
karbonnya.
4. Isomer adalah peristiwa suatu senyawa karbon yang mempunyai rumus
molekul sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda
5. Asetilena adalah gas yang dihasilkan jika karbit (kalsium karbida) direaksikan
dengan air.
Prinsip 1. Hidrokarbon jenuh yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua
berikatan tunggal
2. Hidrokarbon tak jenuh yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat
ikatan rangkap dua atau tiga
3. Rumus umum alkana : CnH2n+2
4. Rumus umum alkena : CnH2n
5. Rumus umum alkuna : CnH2n-2
Prosedur 6. Jika senyawa alkana kehilangan 1 atom H, maka senyawa tersebut tergolong
gugus alkil
7. Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu
alkana, semakin tinggi titik didih dan titik leburnya
8. Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, semakin rendah titik didih dan
titik lelehnya
9. Semakin besar Mr suatu senyawa alkana maka semakin tinggi titik didih
alkana tersebut dan sebaliknya
10.Reaksi adisi adalah reaksi penghilangan ikatan rangkap karna penambahan
zat lain pada senyawa karbon
11.Jika atom karbon yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang
berbeda, maka atom halogen (X) akan terikat pada atom karbon yang sedikit
mengikat H
b.
c.
Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Siswa bersama kelompoknya berdiskusi mengenai
slide tentang rumus struktur dari alkana, alkena dan
alkuna yang ditampilkan oleh guru, kemudian siswa
menyimpulkan jawaban dari pertanyaan yang
diberikan oleh guru untuk menemukan konsep.
1.Ikatan apa yang dapat menyebabkan atom karbon
membentuk rantai karbon yang sangat panjang?
2.Ikatan kovalen apa yang terjadi pada struktur a, b. c?
3.Jika ikatan kovalen tunggal disebut dengan senyawa?
4.Jika ikatan kovalen rangkap 2 dan 3 disebut dengan
senyawa?
5.Apa yang dimaksud dengan senyawa alkana?
6.Apa yang dimaksud dengan senyawa alkena dan alkuna?
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1. Apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen?
2. Apa yang membedakan senyawa alkana, alkena, dan
alkuna?
3.Bagaimana rumus umum dari alkana, alkena, dan
alkuna?
(a)
(b)
(c)
1. Berapa jumlah atom C pada rantai utama dari
struktur a, b, dan c?
2. Senyawa apa yang terkandung pada rantai utama dari
struktur a, b, dan c?
3. Dari mana penomoronnya dimulai pada struktur a, b,
dan c?
4. Cabang pada struktur a, b, dan c berada pada nomor
berapa?
5. Berapa buah cabang yang terdapat pada struktur a b,
dan c?
6. Apa jenis cabang dari struktur a, b, dan c?
7. Bagaimana penamaan dari senyawa a, b, dan c?
Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Siswa bersama kelompoknya berdiskusi tentang tata
nama, isomer serta sifat dan kegunaan dari alkana,
alkena, dan alkuna. Siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan guru.
(a)
(b)
Coba Ananda perhatikan gambar (a) berapa jumlah
atom C dan H pada 1-pentena dan 2-pentena?. Pada
1pentena atom C berjumlah 5 dan atom H 10,
sedangkan pada 2-pentena atom C berjumlah 5 dan
atom H 10. Jadi antar 1-pentena dan 2-pentena
memiliki Rumus molekul yang sama dan strukturnya
berbeda, itulah yang dimaksud dengan isomer.
1.Apa yang dimaksud dengan isomer?
2.Apa saja jenis-jenis dari isomer?
3.Isomer apa saja yang terdapat pada alkana, alkena dan
alkuna?
4.Apa jenis isomer yang terdapat pada gambar a dan b?
5.Apa saja sifat fisika dan kimia dari alkana, alkena, dan
alkuna?
6.Apa saja kegunaan dari alkana, alkena dan alkuna?
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1.Mengapa isomer geometri hanya terdapat pada senyawa
alkena?
2.Apakah dalam senyawa etena terdapat isomer cis dan
trans?
3.Mengapa semakin panjang rantai semakin tinggi titid
didih suatu senyawa?
4.Bagaimana reaksi las karbit dengan H2O sehingga
menghasilkan etuna?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya melaksanakan praktek
merangkai atom karbon dan hidrogen menggunakan
perangkat mollymood sesuai prosedur yang tertulis
dibahan ajar dan mengumpulkan data demonstrasi
mereka kepada guru.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara:
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh mengenai tata
nama, isomer, sifat dan kegunaan dari alkana, alkena,
dan alkuna
b. Mengolah informasi dari hasil kegiatan sebelumnya
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja
c. Mengerjakan beberapa soal LKS mengenai kekhasan
atom karbon
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS
yang sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masing-masing secara bergiliran
2. Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari
hasil presentesi LKS dari kelompok penyaji
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1. Mereviu hasil pembelajaran tentang tata nama isomer, 10
Penutup sifat dan kegunaan dari alkana, alkena, dan alkuna Menit
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5. Guru memberi tugas baca mengenai materi Minyak
Bumi
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap
Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali
5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang
Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit (2 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KD 3.2 KD 4.2
Menjelaskan proses pembentukan fraksi-faksi Menyajikan karya tentang proses pembentukan
minyak bumi, teknik pemisahan serta kegunaanya. dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
dan kegunaanya.
IPK IPK
1.Menjelaskan komposisi minyak bumi 1. Mendeskripsikan komposisi minyak bumi
2.Menjelaskan proses terjadinya minyak bumi 2. Mendeskripsikan proses terjadinya minyak
3.Menganalisis cara-cara pengolahan minyak bumi
bumi 3. Mendeskripsikan proses pemisahan komponen
4.Menjelaskan kegunaan minyak bumi yang terkandung dalam minyak bumi
berdasarkan fraksi-fraksinya. berdasarkan perbedaan titik didih
4. Mendeskripsikan kegunaan minyak bumi
berdasarkan fraksi-fraksinya
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur atas kekayaan alam indonesia berupa
minyak bumi, betubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan
YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat indonesia serta disiplin, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, serta dapat menjelaskan komposisi minyak bumi, proses terjadinya minyak
bumi, menganalisis cara pengolahan minyak bumi serta kegunaan minyak bumi berdasarkan
fraksifraksinya serta dapat mendeskripsikannya.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Komposisi minyak bumi yaitu hidrokarbon, nitrogen, belerang dan oksigen
2.Minyak bumi terbentuk akibat pelapukan atau sisa-sisa hewan dan tumbuhan
renik yang terkubur di dasar laut jutaan tahun yang lampau
3.Bensin adalah salah satu hasil pengolahan minyak bumi.
Konsep 1. Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa, dimana penyusun
utamanya adalah hidrokarbon, terutama alkana, sikloalkana, dan senyawa
aromatis
2. Destilasi bertingkat adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
nilai titik didih dengan menggunakan tahap-tahap atau fraksi-fraksi pendingin
sesuai trayek titik didih campuran yang diinginkan (kolom bertingkat)
3. Eksplorasi adalah upaya mencari daerah yang mengandung minyak bumi dan
perkiraan cadangan minyaknya.
Prinsip Senyawa dengan titik didih tinggi mempunyai rantai C lebih panjang, semakin
tinggi titik didihnya maka fraksinya akan berada dibawah menara destilasi.
Prosedur Minyak bumi terbentuk dari hewan, tumbuhan, jasad-jasad renik dan sisa-sisa
fosil hewan kecil (planton) yang melapuk membentuk fosil dalam usia ribuan
tahun yang terpendam bersama air laut dan masuk kedalam batuan pasir,
lempung atau gamping yang terdapat didalam lapisan kerak bumi selama
berjuta-juta tahun melalui proses fisika dan kimia. Fosil tersebut mengandung
senyawa karbon.
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Papan tulis (White Board), spidol, LCD
F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan 1 dan 2 (4 x 45 Menit)
Kegiatan Guru : 20
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran siswa sebagai bentuk sikap disiplin
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya.
Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Hidrokarbon)
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Senyawa hidrokarbon
b. Alkana
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Tahukah Ananda apa saja kandungan minyak bumi?
b. Apa saja kegunaan dari minyak bumi yang Ananda
ketahui?
Motivasi
1.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi minyak bumi seperti : “Pernahkah
kalian memasak mengunakan kompor yang berisi
minyak tanah dan juga yang memasak mengunakan
kompor gas LPG? Nah, minyak tanah dan gas
merupakan fraksi dari penyulingan minyak bumi.
Apakah kalian tahu apa perbedaan dari kita memasak
menggunakan minyak tanah dengan kompor gas LPG?”.
“Setiap hari kalian menggunakan kendaraan untuk pergi
ke Sekolah, seperti motor, mobil. Motor atau mobil
kalian tak kan bisa hidup atau menyala tanpa ada bahan
bakar yaitu bensin. Bensin merupakan salah satu fraksi
dari penyulingan minyak bumi. Ternyata minyak bumi
sangat kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa
contoh fraksi dari penyulingan minyak bumi yang sering
kita gunakan dikehidupan sehari-hari selain dari minyak
tanah, gas LPG, dan bensin?. Ini semua akan kita
pelajari pada materi Minyak bumi. Apakah kalian sudah
siap untuk mempelajarinya?. Tentunya sudah siap
kan?.”
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
Verification Mengkomunikasikan
Siswa menghubungkan informasi yang didapatnya melalui
sumber bacaan dengan hipotesis yang dirumuskan diawal
untuk menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya secara klasikal mengenai minyak bumi,
komposisi minyak bumi, proses terjadinya minyak bumi,
pengolahan minyak bumi, mutu bensin, dan dampak
pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan
kesehatan serta upaya mengatasinya.
2.Kelompok lain diminta untuk menanggapi atau
mengemukakan pendapatnya dari jawaban yang telah
disampaikan.
3.Menyimpulkan jawaban yang diberikan oleh guru tentang
materi yang telah dipelajari.
4.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1. Mereviu hasil pembelajaran tentang Minyak Bumi 20
Penutup 2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah Menit
dipelajari
3. Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan latihan
kepada masing-masing siswa
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5. Guru memberi tugas baca tentang Reaksi Pembakaran
Hidrokarbon
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : TesTertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap
Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali
5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang
Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd, MM
NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru Kimia,
Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Reaksi Pembakaran
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (1 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KD 3.3 KD 4.3
Mengidentifikasi reaksi pembakaran hidrokarbon Menyusun gagasan cara mengatasi dampak
yang sempurna dan tidak sempurna serta sifat zat pembakaran senyawa karbon terhadap lingkungan
hasil pembakaran (CO2 , CO, partikulat karbon) dan kesehatan.
IPK IPK
1.Membedakan reaksi pembakaran sempurna dan 1. Menjelaskan upaya untuk mengatasi dampak
tidak sempurna hidrokarbon pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
2.Menjelaskan zat-zat hasil pembakaran bahan dan kesehatan.
bakar beserta sifatnya 2. Menganalisis upaya penggunaan bahan bakar
3.Menyimpulkan pengertian pencemaran udara alternatif selain minyak bumi dan gas alam
4.Menjelaskan dampak zat hasil pembakaran untuk mengatasi dampak pembakaran bahan
bahan bakar terhadap lingkungan dan kesehatan bakar
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur atas kekayaan alam indonesia berupa
minyak bumi, betubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan
YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat indonesia serta disiplin, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, serta dapat membedakan reaksi pembakaran sempurna dan tidak sempurna
hidrokarbon, menjelaskan zat-zat hasil pembakaran bahan bakar beserta sifatnya, menyimpulkan
pengertian pencemaran udara, menjelaskan dampak zat hasil pembakaran bahan bakar beserta upaya
untuk mengatasi pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan kesehatan dan menganalisis upaya
penggunaan bahan bakar alternatif slain minyak bumi dan gas alam.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Kandungan utama bahan bakar minyak adalah hidrokarbon, serta sedikit
senyawa balerang , nitrogen, dan oksigen
2.Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa, dan tidak merangsang
3.Pembakaran sempurna hidrokarbon dalam minyak bumi menghasilkan gas
CO2 dan uap air.
4.Pembakaran tidak sempurna menghasilkan partikel padat yang dikenal dengan
asap dan berisi butiran-butiran halus dari C (jelaga), Co, CO2, dan uap air.
5.Penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah pembakaran tidak
sempurna dari bensin, yang mencapai 59%.
6.Zat-zat hasil pembakaran bahan bakar yang menimbulkan pencemaran udara
antara lain karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), oksida belerang
(SO2, SO3) dan oksida nitrogen (NO2,NO3).
Prosedur 1.upaya penggunaan bahan bakar alternative selain minyak bumi dan gas alam.
2. Upaya untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
dan kesehatan..
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Papan tulis (White Board), spidol, LCD
F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan 1 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1. Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2. Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3. Memeriksa kehadiran siswa sebagai bentuk sikap disiplin
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5. Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1. Mengaitkaan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan tema sebelumnya (hidrokarbon dan
minyak bumi).
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat (Hidrokarbon
dan Minyak Bumi).
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
Hidrokarbon dan minyak bumi.
“Baiklah Ananda semua, pada pertemuan sebelumnya
Kalian sudah belajar mengenai HIDROKARBON DAN
MINYAK BUMI.
a. Siapa yang masih ingat apa yang dimaksud senyawa
hidrokarbon?
b. Apa saja contoh fraksi minyak bumi yang anda
ketahui?
c. Senyawa hidrokarbon apa yang biasanya terdapat
pada bahan bakar bensin?
d. Senyawa hidrokarbon apa yang terdapat pada gas
LPG?
e. Apa yang terjadi jika senyawa hidrokarbon tersebut
bereaksi dengan oksigen?. Inilah yang akan kita
bahas pada materi ini, apakah kalian sudah siap
mempelajarinya?”
Motivasi
1. Memberikan kata-kata motivasi pada siswa agar
semangat dalam mempelajari Reaksi pembakaran
hidrokarbon.
2. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi reaksi pembakaran hidrokarbon dan dampak
pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan
kesehatan serta cara mengatasinya dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya:
“Coba kalian perhatikan lingkungan disekitar kita yang
padat penduduknya seperti di Kota Padang, banyak
kendaraan seperti motor atau mobil yang berlalulalang.
a. Apa jenis bahan bakar yang biasa di gunakan pada
kendaraan mobil atau motor tersebut?.
b. Apa yang terjadi jika bahan bakar pada kendaraan
mobil atau motor tersebut bereaksi dengan oksigen?
c. Apakah kalian tahun bahwa didalam mesin kendaraan
mengalami reaksi pembakaran?.
d. Reaksi pembakaran apa yang terjadi didalam mesin
kendaraan tersebut?.
Ini semua akan kita bahas pada materi ini. Apakah
Kalian sudah siap mempelajarinya?, tentunya sudah
siap ya!”
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali
5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang
Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd, MM
NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru Kimia,
Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 8 X 45 Menit (4 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KD 3.4 KD 4.4
Menjelaskan konsep perubahan entalpi reaksi pada Menyimpulkan hasil analisis data percobaan
tekanan tetap dalam persamaan termokimia. termokimia pada tekanan tetap
IPK IPK
1.Menyimpulkan pengertian termokimia 1. Merencanakan percobaan mengenai reaksi
2.Menjelaskan hukum kekekalan energi eksoterm dan endoterm
3.Menjelaskan perbedaan sistem dan lingkungan 2. Melakukan percobaan mengenai reaksi
4.Menjelaskan 3 jenis sistem berdasarkan interaksi eksoterm dan endoterm
antara sistem dan lingkungan 3. Menyimpulkan hasil percobaan tentang reaksi
5.Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm. eksoterm dan endoterm
6.Menganalisis diagram energi reaksi eksoterm 4. Menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm
dan endoterm. dan endoterm
7.Menjelaskan konsep perubahan entalpi pada
tekanan tetap
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama
proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan oleh
Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menyimpulkan
pengertian termokimia, menjelaskan hukum kekekalan energi, perbedaan sistem dan lingkungan,
macam-macam sistem, membedakan reaksi eksoterm dan endoterm, menganalisis diagram energi
reaksi eksoterm dan endoterm, menjelaskan konsep perubahan entalpi pada tekanan tetap, serta dapat
menyimpulkan perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan data percobaan.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Air dalam gelas merupakan suatu sistem, sedangkan gelas serta semua diluar
air adalah lingkungan.
2.Air panas dalam gelas yang terbuka lama-kelamaan akan terasa dingin.
3.Air panas dalam botol minuman yang tertutup merupakan sistem tertutup
4.Air panas dalam termos merupakan sistem terisolasi.
Konsep 1. Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara
kalor (energi panas) dengan reaksi kimia atau proses-proes yang berhubungan
dengan reaksi kimia.
2. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari
perubahan energi.
3. Lingkungan adalah segala sesuatu diluar sistem.
4. Sistem terbuka adalah sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan
kalor dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem.
5. Sistem tertutup adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya
perpindahan kalor antara sistem dan lingkungan, tetapi tidak dapat terjadi
pertukaran materi.
6. Sistem terisolasi adalah suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan kalor dan materi antara sistem dengan lingkungan.
7. Kalor adalah energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya
karena perbedaan suhu, yaitu dari suhu tinggi ke suhu rendah.
8. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke
lingkungan, sehingga kalor dari sistem akan berkurang.
9. Reaksi endoterm adalah reaksi menyerapkan kalor dari lingkungan ke sistem,
sehingga kalor dari sistem akan bertambah
Prinsip 1. Azas kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lainnya.
2. Kalor dan kerja :
a. Sistem menerima kalor, q bernilai positif (+)
b. Sistem melepaskan kalor, q bernilai negatif (-)
c. Sistem melakukan kerja, w bernilai negatif (-)
d. Sistem menerima kerja, w bernilai positif (+)
3. Reaksi eksoterm dan endoterm
a. Reaksi eksoterm : ∆ = HP –Hr <0 (bertanda negatif)
b. Reaksi endoterm : ∆ = HP –Hr >0 (bertanda positif)
Prosedur
Percobaan termokimia pada tekanan tetap yaitu reaksi eksoterm dn reaksi
endoterm.
1.Isi 2 buah gelas kimia dengan air setengahnya, dan beri no 1,2 pada gelas
kimia tersebut.
2.Ukur suhu air tersbut dengan termometer, catat suhu sebagai suhu mula-mula.
3.Masukkan CaO ke dalam 1 buah gelas kimia yang berisi air tersebut, aduk dan
catat suhu larutan. Catat suhu saat terjadinya reaksi.
4.Masukkan NH4Cl dan Ba(OH)2 ke dalam gelas kimia yang lain yang telah
berisi air, kemudian aduk dan ukur suhu. Catat suhu saat terjadi reaksi
5.Hitung perubahan temperatur yang terjadi pada gelas kimia 1 dan gelas kimia 2
6.Buat kesimpulan dari hasil percobaan
F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 dan 2 (4 x 30 Menit)
Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya.
Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Energi
b. Perubahan energi dalam reaksi kimia
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Tahukah Ananda apa yang dimaksud dengan
termokimia?
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan energi?
c. Bagaimana bunyi hukum pertama Termodinamika
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
“Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka Ananda
akan mudah untuk mempelajari materi berikutnya yaitu
mengenai reaksi eksoterm dan endoterm”.
“Materi termokimia ini sebenarnya adalah materi yang
sangat penting untuk dipelajari, karna sangat erat
hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Karna
materi termokimia menjelaskan tentang energi, dimana
energi itu sangat kita butuhkan, seperti baterai,
penemuan Hukum Press. Sehingga termokimia bisa
menjadi basic untuk menghasilkan uang”.
2. Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Termokimia seperti : “Pernahkah
kalian memasukkan air panas pada botol minuman yang
tertutup, lama kelamaan air panas tersebut akan terasa
dingin. Mengapa hal itu bisa terjadi?”
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 100
Siswa bersama kelompoknya menyimpulkan materi yang Menit
disampaikan oleh guru.
“ Sumber utama dari energi adalah matahari, kita merasa
hangat jika berjemur dibawah sinar matahri pagi karna
energi radiasi dari matahri diubah menjadi energi panas.
Perubahan energi tersebut tidak berakibat pada hilangnya
energi. Hal ini sesuai dengan hukum kekekalan energi,
jadi apa bunyi hukum kekekalan energi?”
“Termokimia berasal dari kata termos yang artinya
panas(kalor), sedangkan kimia adalah proses-proses yang
berhubungan reaksi kimia. Jadi apa yang dimaksud
dengan termokimia?”
“Dalam termokimia ada aliran enrgi yaitu dari sistem
a. b. c.
Ctt : Air dalam gelas adalah air panas
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1. Dari ketiga gambar tersebut, mana yang termasuk sistem
terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi?
2. Dari ketiga gambar tersebut, manakah air yang lebih
cepat dingin?
3. Apakah yang dimaksud dengan sistem terbuka, sistem
tertutup dan sistem terisolasi?
4. Apa yang dimaksud dengan kalor reaksi?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya melakukan praktikum
tentang membedakan reaksi eksoterm dan endoterm.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari percobaan
yang telah dilakukan
b. Mengolah informasi dari hasil praktikum yang dilakukan
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti : “Apabila materi
ini dikuasai dengan baik, maka Ananda akan mudah
untuk mempelajari materi berikutnya yaitu mengenai
hukum hess dan perhitungan ΔH reaksi berdasarkan
hukum hess”
2. Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Perubahan entalpi
“Manfaat dari mempelajari perubahan entalpi adalah
untuk melihat berapa energi yang dihasilkan. Semakin
tinggi energi yang dihasilkan, semakin mahal harganya.
Misalnya baterai yang memiliki energi tinggi lebih
mahal harganya dari pada baterai yang energinya
rendah”.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 100
Siswa didalam kelompok mengamati dan menyimpulkan Menit
gambar diagram energi reaksi eksoterm dan endoterm
Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali
5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang
Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Hukum Hess
Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit (3 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KD 3.5 KD 4.5
Menjelaskan jenis entalpi reaksi, Hukum Hess dan Membandingkan perubahan entalpi beberapa
Konsep Energi ikatan reaksi berdasarkan data hasil percobaan
IPK IPK
1.Menyimpulkan pengertian entalpi reaksi 1. Menjelaskan perubahan entalpi beberapa reaksi
2.Menjelaskan jenis-jenis entalpi reaksi berdasarkan data percobaan
3.Menentukan ΔH reaksi berdasarkan data 2. Menentukan perubahan entalpi berdasarkan
perubahan entalpi standar data kalorimeter.
4.Menjelaskan bunyi hukum Hess
5.Menentukan ΔH reaksi berdasarkan hukum Hess
6.Menggambarkan diagram siklus Hess
7.Menjelaskan konsep energi ikatan
8.Menentukan ΔH reaksi berdasarkan data energi
ikatan
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menyimpulkan
pengertian entalpi reaksi, menjelaskan jenis-jenis entalpi reaksi, menjelaskan konsep energi ikatan,
Menjelaskan bunyi hukum Hess, menentukan ΔH reaksi berdasarkan data perubahan entalpi standar,
berdasarkan Hukum Hess, berdasarkan data energi ikatan, menggambarkan hukum Hess, serta dapat
menjelaskan perubahan entalpi beberapa reaksi berdasarkan data percobaan dan menentukan
perubahan entalpi berdasarkan data kalorimeter.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Energi merupakan sumber esensial bagi kehidupan manusia serta makhluk
hidup lainnya.
2.Setiap materi mengandung energi dalam bentuk energi potensial dan energi
kinetik. Kedua energi ini dinamakan energi interna
3.Jika energi yang terkandung dalam materi berubah maka perubahan energi
dinamakan kalor.
4. Perubahan energi (kalor) pada tekanan tetap dinamakan perubahan entalpi
(ΔH).
Konsep 1. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang
terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.
2. Hukum Hess adalah perubahan entalpi (ΔH) suatu reaksi tidak bergantung
pada jalannya reaksi (banyaknya tahap reaksi), tetapi hanya ergantung pada
keadaan awal (pereaksi) dan keadaan akhir (hasil reaksi) sistem.
3. Energi ikatan adalah perubahan entalpi yang diperlukan untuk memutuskan
ikatan tertentu dalam satu mol molekul gas.
Prosedur Perubahan entalpi (ΔH) suatu reaksi dapat ditentukan melalui berbagai cara yaitu
1. Penentuan ΔH Melalui Eksperimen
2. Penentuan ΔH berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan ΔHf0
3. Penentuan ΔH berdasarkan hukum Hess
4. Penentuan ΔH berdasarkan energi ikatan
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, LCD, alat lab.
F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa 4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 30 Menit)
Menanya
1.Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
a.Pada reaksi tersebut, mana yang merupakan keadaan
awal dan keadaan akhirnya?
b.Jika reaksinya melewati reaksi 2C + 2O22CO2,
berapa ΔH yang dihasilkan? 2C + 2O22CO2 kemudian
melewati reaksi 2CO + O22CO2, berapa ΔH yang
dihasilkan?
c. Bagaimana bunyi Hukum Hess?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan tentang cara
menghitung entalpi reaksi berdasarkan Hukum Hess dan
Menanya
1.Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
a.Apa yang dimaksud dengan energi ikatan?
b.Apa yang dimaksud dengan energi disosiasi ikatan
c. Apa yang dimaksud energi ikatan rata-rata?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan tentang cara
menghitung entalpi reaksi berdasarkan data energi ikatan
dan menemukan informasi jawaban dari permasalahan
tersebut di bahan ajar, buku paket, internet dan sumber lain
yang relevan.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
1. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari studi literatur
2.Mengolah informasi dari materi energi ikatan yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan mengamati dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja
3.Mengerjakan beberapa soal mengenai materi cara
menentukan ΔH reaksi berdasarkan data energi ikatan.
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk
menemukan konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang energi ikatan 5 Menit
Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali
5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang
Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Laju Reaksi
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit (2 X
Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KD 3.6 KD 4.6
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi Menyajikan hasil penelusuran informasi cara-cara
laju reaksi menggunakan teori tumbukan pengaturan dan penyimpanan bahan untuk
mencegah perubahan fisika dan kimia yang tak
terkendali
IPK IPK
1.Menjelaskan konsep laju reaksi 1. Mempresentasikan cara-cara penyimpanan
2.Menjelaskan tentang teori tumbukan bahan kimia untuk mencegah perubahan fisika
3.Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dan kimia
laju reaksi 2. Menganalisis cara pengendalian laju reaksi
4.Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mencegah kerusakan bahan pangan
laju reaksi dengan teori tumbukan
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta menjelaskan konsep
laju reaksi, menjelaskan tentang teori tumbukan, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi, mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan, serta dapat
mempresentasikan cara-cara penyimpanan bahan kimia reaktif untuk mencegah perubahan fisika dan
kimia, menganalisis cara pengendalian laju reaksi untuk mencegah kerusakan bahan pangan.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Reaksi kimia berlangsung dengan laju yang berbeda-beda. Misalnya ledakan
dinamit dimana reaksi berlangsung sangat cepat.
2.Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi, suhu, luas permukaan zat yang
bereaksi dan penambahan katalis.
3.Lambang laju reaksi adalah v
Konsep 1. Laju reaksi adalah besarnya perubahan konsentrasi zat pereaksi atau produk reaksi per
satuan waktu.
2. Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dengan pelarut atau
larutan
3. Suhu adalah ukuran panas suatu materi
4. Katalis adalah suatu zat yang mengubah laju reaksi tetapi tidak bereaksi secara
permanen.
5. Tumbukan efektif adalah tumbukan yang menghasilkan reaksi.
6. Energi aktivasi (Ea) adalah energi minimum yang diperlukan untuk mencapai
kompleks teraktivasi.
c. Pengaruh Suhu
1. Memasukan 10 ml larutan HCl 1 M ke dalam kedua gelas kimia
2. Memasukan satu lempeng Mg pada masing gelas kimia secara bersamaan.
3. Memanaskan gelas kimia 1
4. Membandingkan kecepatan banyaknya timbul gas
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, LCD, alat lab.
F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 (2 X 30 Menit)
Kegiatan Guru : 5
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Kemolaran)
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
“Pada kelas X, Kalian sudah mempelajari konsep mol. Salah
satunya adalah konsentrasi. Masih ingatkah Kalian
bagaimana saja cara mencari konsentrasi menggunakan
rumus kemolaran, pengenceran, persentase dan
pencampuran?. Tujuan kita mempelajari kemolaran terlebih
dahulu sebelum memasuki laju reaksi adalah karna pada laju
reaksi jumlah zat pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dalam
konsentrasi yaitu dalam kemolaran. Sehingga kita perlu
mempelajari kemolaran karna akan berhubungan dengan
laju reaksi”
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
a. Apa yang dimaksud dengan kemolaran?
b. Apa yang dimaksud dengan laju?
c. Apa yang dimaksud dengan reaksi? Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti :
“Apabila materi ini kalian pahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka kalian akan mudah untuk
mempelajari materi selanjutnya tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi”.
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Laju Reaksi seperti :
“ Dalam reaksi kimia, ada reaksi yang berlangsung cepat
dan ada yang berlangsung lambat. Pernahkah Ananda
membakar kertas?. Bagaimana bentuk dari kertas tersebut
setelah dibakar?. Bagaimana laju dari pembakaran kertas
tersebut sampai dia menjadi abu, cepat atau lambat?.
Kemudian pernahkah Ananda memotong Apel menjadi
dua?. Satu apel tersebut kalian makan, dan yang satunya
lagi kalian biarkan diudara terbuka selama 1 hari.
Bagaimana bentuk apel tersebut setelah dibiarkan 1 hari?,
bagaimana laju apel tersebut sampai menjadi coklat, cepat
atau lambat?. Jadi apa yang dimaksud dengan laju reaksi?.
Ini semua akan kita pelajari pada materi Laju Reaksi.
Apakah Ananda sudah siap? Tentunya sudah ya!”
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar,
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
1 2
“ Pernahkah Ananda melihat pagar besi dirumah Ananda
berkarat (gambar 1)?. Bagaimana perubahan warna dari
besi tersebut setelah berkarat?, bagaimana laju dari
perubahan warna besi tersebut cepat atau lambat?.
kemudian pernahkah Ananda membakar petasan (gambar 2)
ketika ada acara?. Bagaimana laju dari petasan tersebut
saat dibakar?, cepat atau lambat. Dalam reaksi kimia ada
reaksi yang berlangsung lambat (seperti gambar 1) dan ada
reaksi yang berlangsung lcepat (seperti gambar 2). Cepat
lambatnya suatu reaksi kimia tersebut disebut dengan laju
reaksi.
dengan cara:
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari kegiatan
sebelumnya
b. Mengolah informasi dari materi konsep laju reaksi yang
sudah dikumpulkan pada kegiatan sebelumnya dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
c. Mengerjakan beberapa soal mengenai materi laju reaksi
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk menemukan
konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang
materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok masingmasing
secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang konsep laju reaksi 5
Penutup 2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah Menit
dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis kepada
masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
5.Guru memberi tugas baca mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
2. Pertemuan Ke-2 (2 x 30 menit)
Kegiatan Guru : 5
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
tentang :
a. Laju reaksi
b. Tumbukan
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari, seperti : “Apabila materi ini
dikuasai dengan baik, maka Ananda akan mudah untuk
mempelajari materi berikutnya yaitu mengenai Hukum
Laju Reaksi dan Orde Reaksi”
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Laju Reaksi
“Pernahkah Ananda mengunakan korek api gesek? Nah,
pada saat Ananda mengesekkan batang korek api dengan
permukaan kasar yang berwarna coklat akan menghasilkan
nyala api, proses penggesekan tersebut disebut tumbukan.
Sama halnya dengan reaksi kimia, tumbukan adalah
peristiwa tabrakan antara partikel pereaksi untuk
menghasilkan produk. Kemudian Pernahkah Ananda
merebus air menggunakan kompor gas, mana yang lebih
cepat mendidih air yang dimasak dengan api yang kecil
atau dengan api yang besar?.
Atau pernahkah Ananda membuat teh?, saat kalian
mengaduk gula, mana yang lebih cepat larut gula yang
berbentuk serbuk dengan gula yang menggumpal jika
pengadukannya sama. Jadi, Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan?.
Ini semua akan kita pelajari pada materi laju reaksi.
Apakah Ananda sudah siap, tentunya sudah kan?”.
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan
1.Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
2.Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3.Membagikan kelompok belajar
4.Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar,
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
a
b
(a) ( b)
( c)
Rerata
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali
5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan Retno Sri Wahyuningsih, S.Pd,
MM
NIP. 196303311984122001
Padang, 19 Juli 2022 Guru
Kimia,
Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang
Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KD 3.7 KD 4.7
Menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
berdasarkan data hasil percobaan menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi
IPK IPK
1.Menyimpulkan pengertian orde reaksi 1. Merancang percobaan untuk mengetahui
2.Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
percobaan dan orde reaksi
3.Menentukan tetapan laju reaksi berdasarkan data 2. Melakukan percobaan untuk mengetahui
hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dan orde reaksi
3. Menyimpulkan percobaan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dan orde reaksi
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta menyimpulkan
pengertian orde reaksi, menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan, menentukan
tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan, serta merancang, melakukan, menyimpulkan,
dan menyajikan percobaan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Laju reaksi dilambangkan dengan v dengan satuan mol/ L s
2.Perkaratan besi merupakan contoh reaksi yang berlangsung lambat.
3.Terbakarnya bensin adalah contoh reaksi yang berlangsung cepat.
Konsep 1.Laju reaksi adalah besarnya perubahan konsentrasi zat pereaksi atau produk reaksi
per satuan waktu.
2.Persamaan laju reaksi adalah persamaan yang menghubungkan laju reaksi dengan
konstantan laju dan konsentrasi reaktan.
3.Orde reaksi merupakan bilangan pangkat konsentrasi pereaksi pada persamaan
laju reaksi.
4.Tetapan laju reaksi adalah tetapan kesebandingan (proporsionalitas) antara laju
reaksi dengan reaktan
Prinsip 1. Persamaan laju reaksi sebagai hubungan antara laju reaksi, tetapan
laju reaksi dan konsentrasi dipangkatkan dengan bilangan
eksponensial yang disebut orde reaksi
2. Pada reaksi sederhana : A + B C + D mempunyai persamaan
laju reaksi (v) : v = k [A]x[B]y
Prosedur dengan k adalah konstanta laju reaksi, x adalah orde terhadap [A], y adalah orde
terhadap [B]
3. Semakin luas permukaan bidang sentuh maka makin banyak terjadi tumbukan
sehingga laju reaksi semakin cepat.
4. Semakin naik suhu, energi kinetika dari partikel akan bertambah, maka
pergerakan partikel akan makin cepat, berarti tumbukan efektif antarpartikel
makin cepat, akibatnya reaksi bertambah cepat.
5. Semakin besar konsentrasi zat pereaksi, makin banyak terjadi tumbukan sehingga
laju reaksi semakin cepat.
6. katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan menurunkan energi aktivasi.
Penyelesaian
r = k [A]x [B]y
Langkah-langkah penentuan orde reaksi yaitu sebagai berikut :
1.Memilih 2 data percobaan yang salah satunya mempunyai konsentrasi yang sama
a. Untuk mencari orde reaksi A maka perhatikan [ B ] yang sama : Percobaan 1
dan 3
b. Untuk mencari orde reaksi B maka perhatikan [ A ] yang sama : Percobaan 1
dan 2
2. Bandingkan 2 data percobaan tersebut dengan memasukkannya
kedalam persamaan umum laju reaksi. Percobaan 1 dan 3.
D. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, LCD, alat lab.
F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 dan 2 (4 x 30 Menit)
Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1. Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pembelajaran
2. Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5. Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1. Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Laju Reaksi)
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
“Pada pertemuan sebelumnya ananda sudah mempelajari
tentang Laju Reaksi, siapa yang masih ingat apa yang
dimaksud dengan laju reaksi?, apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi laju rekais?.”
3. Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
“ Apabila materi ini sudah dikuasai dengan baik, maka
ananda akan mudah menjawab soal-soal yang
berhubungan orde reaksi dan tetapan laju reaksi”.
2. Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Laju Reaksi seperti :
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar,
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
A B
C
“Gambar diatas adalah grafik dari orde reaksi. Dimana
orde reaksi adalah pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi. Misalkan ada 3 buah reaksi. Jika masing-masing
reaksi ditambahkan konsentrasi pereaksi 2 kali, maka pada
reaksi 1 tidak akan terjadi perubahan laju reaksi. Sedangkan
pada reaksi 2 terjadi perubahan laju reaksi 1 x lipat. Jika
konsetrasi pereaksi dinaikkan 2 x, maka laju reaksi juga
akan naik 2 x lipat. Pada reaksi 3 terjadi perubahan laju
reaksi 2 x lipat. Jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 x,
maka laju reaksi juga akan naik 4 x lipat. Dari ketiga reaksi
tersebut reaksi manakah yang merupakan reaksi orde ke 0,
1, dan 2?. Dan dari ketiga gambar grafik tersebut, manakah
grafik yang menunjukkan orde 0, 1 dan 2?. Berdasarkan
ilustrasi tersebut jadi reaksi orde ke 0 laju reaksinya (V) = k
[A]0, laju reaksi orde ke 1 (V) = k [A] 1, laju reaksi orde ke 2
(V) = k [A]2”.
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1. Apa yang dimaksud dengan orde reaksi?
2. Bagaimana menentukan tetapan laju reaksi berdasarkan
data percobaan?
Data Mengumpulkan Data
Collection Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan cara
menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan
data hasil percobaan serta mencatat semua informasi yang
berhubungan dengan cara menentukan orde reaksi dan
tetapan laju reaksi yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa indonesia
yang benar.
Data Mengasosiasikan
Processing Siswa dalam kelompoknya mengolah data hasil pengamatan
dengan cara:
a. Berdiskusi tentang data yang diperoleh dari praktikum
yang telah dilakukan
b. Mengolah informasi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi berdasarkan
data hasil percobaan yang sudah dikumpulkan pada
kegiatan sebelumnya dengan bantuan
pertanyaanpertanyaan pada lembar kerja.
c. Mengerjakan beberapa soal mengenai cara menentukan
orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil
percobaan
Verification Mengkomunikasikan
Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku
sumber dan menghubungkan informasi yang didapatnya
dengan hipotesis yang dirumuskan diawal untuk menemukan
konsep.
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang
materi pembelajaran.
1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2. Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1. Mereview hasil pembelajaran tentang cara menentukan 10
Penutup orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil Menit
percobaan
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
5. Guru memberi tugas baca mengenai Kesetimbangan
Kimia
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap : Observasi/ pengamatan/ jurnal
b. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
c. Penilaian keterampilan : Unjuk kerja/ praktik, portofolio
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : Lembar pengamatan
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk Kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : Penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutur
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut :
a. Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan) < n < n(maksimum) diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai n > n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
2.
3.
4.
5.
Keterangan :
1. BT : Kurang
2. MT : Sedang
3. MB : Baik
4. MK : Sangat Baik
Lampiran 2. Lembar observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi
Jumlah
K ej uj ur an
P r esentasi
T anggung
D isiplin
J umlah
J awab
P eduli
V isual
K er ja
S ama
No Nama siswa Skor
I si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
…
1. Kurang
2. Cukup Tinggi
3. Tinggi
4. Sangat tinggi
Presentasi Kelompok
Aspek :
1. Penguasaan isi
2. Teknik bertanya / menjawab
3. Metode penyajian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KD 3.8 KD 4.8
Menjelaskan reaksi kesetimbangan di dalam hubungan Menyajikan hasil pengolahan data untuk menentukan
antara pereaksi dan hasil reaski nilai tetapan kesetimbangan suatu reaksi
IPK IPK
1.Menjelaskan perbedaan kesetimbangan statis 1. Merancang percobaan untuk menentukan nilai
dan dinamis tetapan kesetimbangan suatu reaksi
2.Menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia 2. Melakukan percobaan untuk menentukan nilai
3.Membedakan reaksi reversible dan reaksi irreversible tetapan kesetimbangan suatu reaksi
4.Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen 3. Menyimpulkan percobaan untuk menentukan
5.Menenetukan harga Kc dalam suatu reaksi nilai tetapan kesetimbangan suatu reaksi
kesetimbangan 4. Menyajikan percobaan untuk menentukan nilai
tetapan kesetimbangan suatu reaksi
6.Menentukan harga Kp berdasarkan tekanan parsial
gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan
kesetimbangan
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menjelaskan
perbedaan kesetimbangan statis dan dinamis, menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia,
membedakan reaksi reversible dan reaksi irreversible, menjelaskan kesetimbangan homogen dan
heterogen, menentukan harga Kc dalam suatu reaksi kesetimbangan, menentukan harga Kp berdasarkan
tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan kesetimbangan, serta merancang, melakukan,
menyimpulkan, dan menyajikan percobaan untuk menentukan nilai tetapan kesetimbangan suatu
reaksi.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1.Berdasarkan jalan reaksi, reaksi kesetimbangan terbagi atas dua yaitu rekasi
reversible dan irreversible
2.Reaksi-reaksi homogen akan akan lebih mudah berlangsung bolak-balik
diabandingkan rekasi heterogen
3.Lambang dari fase padat adalah (s) , Lambang dari fase cair adalah (l) , Lambang
dari fase gas adalah (g) , Lambang dari fase larutan adalah (aq)
Konsep 1. Kesetimbangan statis adalah keadaan dimana tidak terjadi perpindahan materi
antara sistem dengan lingkungan.
2. Kesetimbangan dinamis adalah kesetimbangan kimia dimana laju
pembentukan produk sama dengan laju pembentukan reaktan kembali, yang
mana reaksi tetap berjalan secara terus-menerus secara mikroskopis.
3. Reaksi irreversibel adalah reaksi kimia yang berlangsung satu arah, dimana
hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali menjadi pereaksi.
4. Reaksi reversibel adalah reaksi kimia yang berlangsung dua arah, dimana hasil
reaksi dapat bereaksi kembali menjadi reaktan/ pereaksi.
5. Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan dimana reaktan maupun
produk memiliki fasa zat yang sama.
6. Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan dimana terdapat lebih dari
satu jenis fasa zat baik reaktan maupun produk.
7. Tetapan Kesetimbangan adalah perbandingan antara hasil kali konsentrasi zat
hasil reaksi dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi pada keadaan setimbang
yang masing- masing dipangkatkan dengan koefisiennya dan mempunyai
Prinsip harga tertentu pada suhu tertentu.
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/alat : Lembar kerja, LCD, alat lab.
F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 30 Menit)
Kegiatan Guru : 5 Menit
Pendahuluan Orientasi
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta
didik untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Laju Reaksi)
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
“Pada pertemuan sebelumnya kalian sudah
mempelajari tentang Laju Reaksi, siapa yang masih
ingat apa yang dimaksud dengan laju reaksi?, dan apa
saja faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi?.”
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Kesetimbangan Kimia, seperti :
“Pernahkah kalian membeli beras di warung atau
pasar? Apakah penjual beras menimbang beras yang
kalian beli? Jika kalian membeli beras 1 kg, maka anak
timbangan yang dipakai juga mempunyai massa 1 kg.
Beras sama dengan 1 kg jika telah terjadi
kesetimbangan dengan anak timbangan tersebut. Atau
pernahkah Ananda melihat orang mengisi aki. Pengisian
aki merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan
dibengkel. Tahukah ananda, bagaimana reaksi kimia yang
terjadi saat pengisian aki? Reaksi tersebut berjalan dua
arah,sehingga tercapai kesetimbangan pada kondisi tertentu.
Bagaimanakah kondisi yang dimaksud?”
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar, sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
a b
“Pernahkah Ananda meletakkan benda atau buku diatas
meja (gambar a)?. Mengapa benda yang diletakkan di
atas meja tidak jatuh? Atau setiap hari kita berjalanatau
berdiri diatas tanah?. Mengapa kita dapat berdiri di
atas tanah? Semua benda yang diam dan tidak bergerak
dikatakan dalam keadaan setimbang. Keadaan
setimbang benda-benda yang tidak bergerak merupakan
keadaan setimbang statis. Jadi apa yang dimaksud
dengan kesetimbangan statis?. Dalam kesetimbangan
statis
jumlah gaya yang bekerja pada benda tersebut sama
dengan nol atau tidak ada kerja dalam kesetimbangan.
Kecuali kalian beri gaya pada benda tersebut. Coba
kalian dorong buku di atas meja. Pasti buku tersebut
bergerak, bukan?
Kemudian pernahkah Ananda merebus air dirumah?.
Perhatikan proses pendidihan air di rumah kalian. Amati
dengan baik pada saat air mendidih, maka terjadi
perubahan dari wujud cair menjadi wujud gas, yaitu uap
air. Uap air yang terjadi jika terkena tutup at au benda
lain dapat berubah menjadi air lagi. Proses berubahnya
air berbentuk cair menjadi uap dan sesudahnya dapat
menjadi air lagi merupakan proses dapat balik. Jika
kecepatan berubahnya air menjadi uap air sama dengan
proses berubahnya uap air menjadi air, maka peristiwa
tersebut merupakan proses kesetimbangan.
Kesetimbangan yang terjadi karena adanya perubahan
dua arah inilah yang dinamakan keadaan setimbang
dinamis. Kesetimbangan dinamis inilah yang disebut
dengan kesetimbangan kimia. Jadi apa yang dimaksud
dengan kesetimbangan dinamis?, dan apa perbedaan
kesetimbangan statis dan dinamis?”
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1.Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2.Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3.Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang Kesetimbangan 5 Menit
Penutup kimia, Kesetimbangan statis dan dinamis, reaksi
reversible dan irreversible, kesetimbangan homogen dan
heterogen
2.Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3.Guru mengevaluasi siswa dengan memberikan kuis
kepada masing-masing siswa
4.Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya
5.Guru memberi tugas baca mengenai Cara menentkan
harga Kc dan Kp
Generalisasi Mengkomunikasikan
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
tentang materi pembelajaran.
1. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil LKS yang
sudah didiskusikan siswa didalam kelompok
masingmasing secara bergiliran
2. Beberapa siswa dari kelompok lain diminta untuk
menanggapi atau mengemukakan pendapatnya dari hasil
presentesi LKS dari kelompok penyaji
3. Bertanya tentang hal yang belum dipahami.
Kegiatan 1.Mereviu hasil pembelajaran tentang cara mentukan 5
Penutup harga Kc dan Kp Menit
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. BentukPenilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir + atau - Tindak lanjut
sikap
5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang
Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 4 Padang
Materi Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Faktor faktor Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit (2 X Pertemuan)
A. KI, KD, dan IPK
KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan dan peradapan terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
KD 3.9 KD 4.9
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
pergeseran arah kesetimbangan dan penerapannya menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
dalam industri. mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
IPK IPK
1. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan 1. Merancang percobaan untuk menentukan
dengan menggunakan azas Le Chatelier faktor-faktor yang mempengaruhi arah
2. Menganalisis pengaruh perubahan suhu pada kesetimbangan
pergeseran kesetimbangan 2. Melakukan percobaan untuk menentukan untuk
3. Menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
pada pergeseran kesetimbangan arah kesetimbangan
4. Menganalisis pengaruh perubahan tekanan pada 3. Menyimpulkan percobaan untuk menentukan
pergeseran kesetimbangan untuk menentukan faktor-faktor yang
5. Menganalisis pengaruh perubahan volume pada mempengaruhi arah kesetimbangan
pergeseran kesetimbangan 4. Menyajikan percobaan untuk menentukan
6. Menganalisis pengaruh perubahan katalis pada untuk menentukan faktor-faktor yang
pergeseran kesetimbangan mempengaruhi arah kesetimbangan.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur nikmat yang telah diberikan
oleh Tuhan YME serta disiplin, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat meramalkan
arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier , menganalisis pengaruh
perubahan suhu pada pergeseran kesetimbangan, menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi pada
pergeseran kesetimbangan, menganalisis pengaruh perubahan tekanan dan volume pada pergeseran
kesetimbangan, menganalisis pengaruh perubahan katalis pada pergeseran kesetimbangan, serta
merancang, melakukan, menyimpulkan, dan menyajikan percobaan untuk menentukan faktor-
faktor yang mempengaruhi arah kesetimbangan.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Materi Reguler
Fakta 1. Secara alamiah semua benda baik makhluk hidup maupun benda mati
menginginkan dalam kondisi setimbang
2. Terjadi perubahan warna pada faktor konsentrasi yang mempengaruhi arah
kesetimbangan.
3. Asas Le Chatelier ditemukan oleh ilmuwan Prancis Henry Le Chatelier
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia terdiri dari perubahan
suhu konsentrais, tekanan, dan volume
Konsep 1. Kesetimbangan kimia terjadi saat keadaan laju reaksi pembentukan sama
dengan laju reaksi penguraiannya.
2. Asas Le Chatelier adalah asas yang digunakan untuk memprediksi pengaruh
perubahan kondisi pada kesetimbangan kimia.
Prinsip 1. Prinsip dari asas Le Chatelier ““Bila suatu keadaan setimbang menerima aksi,
maka keadaan setimbang tersebut akan bereaksi untuk menghilangkan/
meminimalisasi aksi tersebut.”
2. Jika konsentrasi zat yang terdapat dalam sistem diperbesar, maka
kesetimbangan akan bergeser dari arah zat yang konsentrasinya diperbesar.
Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat dalam sistem dikurangi, maka
reaksi kesetimbangan akan bergeser menuju ke arah zat yang dikurangi.
3. Jika volume sistem diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
ruas yang mempunyai jumlah partikel (koefisien) yang besar. Sebaliknya, jika
volume sistem diperkecil, maka kesetimbangan bergeser ke arah jumlah
partikel yang kecil.
4. Jika tekanan sistem diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah
koefisien (partikel) yang kecil, dan jika tekanan sistem diperkecil,
kesetimbangan akan bergeser ke jumlah koefisien (partikel) yang besar.
5. Jika suhu sistem dinaikkan, maka kesetimbangan bergeser ke arah reaksi
yang menyerap kalor (endoterm) dan jika suhu diturunkan maka reaksi akan
bergeser ke arah reaksi yang melepas kalor (eksoterm).
F. SUMBER BELAJAR
1. Nana Sutresna, 2016, KIMIA 2, Bandung, Grafindo .
2. Erfan Priyambodo, 2016, KIMIA, Klaten, Intan Pariwara.
3. Lembar Kerja Siswa
4. Buku/sumber lain yang relevan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
1. Pertemuan Ke-1 dan 2 (4 x 30 Menit)
Kegiatan Guru : 10
Pendahuluan Orientasi Menit
1.Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan
berdoa sebelum memulai pmbelajaran
2.Mengatur kesiapan ruangan, alat, media dan peserta didik
untuk mengikuti proses pembelajaran
3.Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
4.Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
5.Menanyakan kesulitan peserta didik pada materi
sebelumnya. Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
peserta didik dengan materi sebelumnya (Kesetimbangan
Kimia)
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
“Pada pertemuan sebelumnya kalian sudah mempelajari
tentang Kesetimbangan Kimia, siapa yang masih ingat apa
yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia?”.
3.Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
2.Memberikan kata motivasi agar semangat dalam
mempelajari materi Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan, seperti :
“Secara alamiah semua benda baik makhluk hidup maupun
benda mati menginginkan dalam kondisi setimbang. Tetapi,
adanya perubahan-perubahan alam menyebabkan tidak
ada satu makhluk atau benda yang tetap dalam kondisi
sama. Banyak faktor yang dapat menimbulkan terjadinya
perubahan. Demikian pula halnya dengan kesetimbangan
kimia. Kesetimbangan kimia merupakan keadaan
setimbang yang diukur pada suhu tetap. Sehingga pada
suhu yang berbeda akan terjadi kesetimbangan yang
berbeda pula. Misalnya saat kalian merebus air terjadi
suatu kesetimbangan, jika kita ubah suhu nya apa yang
akan terjadi pada kesetimbangan reaksi tersebut? Tidak
hanya suhu, banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi
kesetimbangan kimia. Factor apa sajakah itu?. Ini semua
akan kita pelajari pada materi ini!.
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Membagikan kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar,
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Stimulation Mengamati 100
Siswa bersama kelompoknya menyimpulkan materi yang Menit
disampaikan oleh guru.
“Ilmuan Prancis, Henry Le Chatelier (1850-1936)
berpendapat bahwa jika pada kesetimbangan kimia
dilakukan gangguan, maka akan terjadi pergeseran
kesetimbangan, tetapi sistem akan berusaha
mempertahankan kesetimbangan ,sehingga pengaruhnya
jadi sekecil mungkin. Pendapat Henry Le Chatelier ini
dikenal sebagai asas Le Chatelier. Jadi bagaimana bunyi
asas Le Chatelier?”
Problem Mengidentifikasi (Hipotesis)
Statement Guru menampilkan video percobaan pengaruh suhu,
konsentrasi, volume, tekanan, dan katalis terhadap
pergeseran kesetimbangan kimia. Kemudian Siswa
berdiskusi tentang video yang ditampilkan oleh guru dan
membuat hipotesis dari masalah tersebut secara
berkelompok.
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati, misalnya:
1.Bagaimana pengaruh suhu terhadap pergeseran
kesetimbangan kimia?
2.Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran
kesetimbangan kimia?
5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum)diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Peserta didik yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 4 Padang
Lifnidayati, M.Pd.
NIP. 196510051989032005