Anda di halaman 1dari 25

SMA NEGERI 2 PADANG Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semeste / T.P : XI / Ganjil / 2021-2022


Materi Pokok : KD. 3.1 Senyawa Hidrokarbon
RPP KIMIA Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit/ 1 x Pertemuan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu :
Menganalisis strukturdan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya
serta Membuat model visual berbagaistrukturmolekul hidrokarbon yang memiliki rumus molekul yangsama dengan
penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang
menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi
dan bekerjasama dengan baik.dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama
(gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .
PERTEMUAN 1 (4 x 45 menit)
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING
Pendahuluan (10  Melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya Sekolah Religius)
Menit)  Peserta didik menyetor hafalan dan memahami Surat Al-A’la ayat 4,5 (Budaya Sekolah
 Persiapan Religius), menyanyikan lagu Wajib* (Budaya Sekolah Nasionalisme), kegiatan Literasi (Budaya
 Appersepsi Sekolah Literasi)
 Motivasi  Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakup materi yang akan di ajarkan
Kegiatan Inti (70  Orientasi Peserta didik pada masalah
Menit) Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi yang akan di
Sintak Sintak pelajari dengan cara Mengamati lembar kerja, Foto/Video, pemberian contoh-contoh
Pembelajaran materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, (Cirtical thinking,
literasi)
 Mengorganisasi peserta didik
Peserta didik memahami masalah yang disajikan yaitu mengidentifikasi apa yang mereka
ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk
menyelesaikan masalah terkait materi Definisi Hidrokarbon, Penggolongan Hidrokarbon dan
Klasifikasi Hidrokarbon (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs)
 Membimbing penyelidikan individu/kelompok
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan Diskusi dan saling tukar informasi terkait Definisi, Penggolongan
dan Klasifikasi Hidrokarbon(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif,
HOTs)
 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyampaikan dan Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang
Definisi Hidrokarbon, Penggolongan Hidrokarbon dan Klasifikasi Hidrokarbon (Critical
thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran yang telah dilakukan tentang Definisi Hidrokarbon, Penggolongan Hidrokarbon
dan Klasifikasi Hidrokarbon. (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
Penutup (10  Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan
Menit)  Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan..
 Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama dengan
baik dalam kelompok.
 Guru memberikan evaluasi untuk mengukur ketuntasan PBM.
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
 Berdoa dan memberi salam
Peniliaian  Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
 Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
 Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase

Mengetahui, Padang, Juni 2021


Kepala SMAN 2 Padang, Guru Mata Pelajaran Kimia
Drs.Syamsul Bahri, M.Pd.I Dra. Desmiati, M.Si
NIP. 19660320 199003 1 006 NIP. 19651201 198810 2 001

Lampiran
BAHAN AJAR

Karbon merupakan unsur unik yang bisa berikatan dengan unsur lain untuk
membentuk berbagai senyawa baru.Kelompok terbesar ikatan karbon adalah dengan
hidrogen yang kemudian membentuk senyawa yang disebut hidrokarbon. Setidaknya sekitar
1 juta komponen organik terbentuk dari hidrokarbon.
Karbon juga membentuk ikatan dengan senyawa lain yang dianggap sebagai
anorganik, meskipun dalam jumlah yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan senyawa
organik.Unsur karbon terdapat dalam dua bentuk kristal alotrofik yaitu berlian dan grafit.
Bentuk lain dengan sedikit kristalinitas adalah karbon tumbuhan dan jelaga.

Atom karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan
di bawah ini.

Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui
penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat
berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen membentuk molekul metana (CH 4).
Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapatjuga berikatan kovalen
dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun rangkap dua dan tiga, seperti
pada etana, etena dan etuna .

Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain


memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai
panjang atau siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon.
Jika satu atom hidrogen pada metana (CH 4) diganti oleh gugus –CH 3 maka akan terbentuk
etana (CH3–CH3). Jika atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus –CH 3 maka akan
terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon
berantai atau siklik.

Sifat fisik dan kimia karbon tergantung pada struktur kristalnya. Kepadatan karbon
juga bervariasi dari 2,25 g/cm ³ untuk grafit dan 3,51 g/cm ³ untuk berlian.
Titik leleh grafit adalah 3500 ºC dengan titik didih adalah 4830 ºC.
Unsur karbon merupakan bahan yang inert, tidak larut dalam air, asam encer, dan basa, serta
merupakan pelarut organik.
Pada suhu tinggi, karbon berikatan dengan oksigen untuk membentuk karbon
monoksida atau dioksida.Reaksi karbon dengan oksidator panas, seperti asam nitrat dan
kalium nitrat akan menghasilkan asam metilic C6(CO2H)6. Di antara halogen hanya fluor yang
bereaksi dengan unsur karbon. Sejumlah logam dikombinasikan dengan karbon pada suhu
tinggi untuk membentuk karbida. Karbon membentuk senyawa dengan halogen dan memiliki
rumus umum CX4, dimana X adalah fluorin, klorin, bromin, atau iodin.
Karbon juga membentuk senyawa tetrahalida. Dari semua senyawa yang terbentuk, yang
paling penting adalah diklorodifluorometana, CCl2F2, disebut pula sebagai freon.
Karbon dan komponennya tersebar luas di alam. Diperkirakan, unsur ini membentuk 0,032%
kerak bumi.
Karbon bebas ditemukan antara lain di batubara, sedangkan karbon kristal
ditemukan dalam grafit dan berlian.Atmosfer bumi terus mengalami peningkatan konsentrasi
karbon dari karbon dioksida dan karbon monoksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar fosil. Tidak ada unsur yang lebih penting dalam hidup selain karbon. Hanya karbon
yang mampu membentuk ikatan tunggal yang kuat dan cukup stabil di bawah kondisi
standar.
Atom karbon mempunyai sifat-sifat khas yang menyebabkan dapat terbentuk banyak
senyawa karbon. Sifat khas atom karbon yang tidak dimiliki oleh atom lain adalah
sebagai berikut:
a.Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen.
b.Atom karbon mempunyai kemampuan untuk membentuk rantai karbon. Rantai
tersebut dapat berupa rantai terbuka (alifatis) dan tertutup (siklis), serta rantai lurus
dan dapat pula bercabang.
c.Ikatan di antara atom-atom karbon dapat berupa ikatan tunggal, ikatan rangkap
dua, atau ikatan rangkap tiga.

KLASIFIKASI ATOM KARBON

Atom karbon memiliki posisi yang berbeda-beda dalam sebuah rantai karbon.
Berdasarkan jumlah atom C yang diikatnya, ada 4 kemungkinan posisi atom karbon dalam
rantai karbon, yaitu atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuartener.
a. Atom C Primer (1°)

H H
H C C H atau dapat dituliskan H3C CH3

H H

Dari rantai karbon diatas, perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh atom
C yang bewarna merah. Atom C tersebut hanya mengikat 1 atom C lainnya, maka
dinamakan dengan atom C primer.
b. Atom C Sekunder (2°)
H H H H

H C C C C H atau ditulis H3C CH2 CH2 CH3

H H H H
Perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh atom C yang bewarna merah.
Atom C tersebut mengikat 2 atom C lainnya, maka dinamakan dengan atom C
sekunder.
c. Atom C Tersier (3°)
H

H H C H H CH3

H C C C H atau ditulis H3C CH CH3

H H H

Perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh atom C yang bewarna merah.
Atom C tersebut mengikat 3 atom C lainnya, maka dinamakan dengan atom C tersier.
d. Atom C kuartener (4°)
Atom C kuartener, yaitu atom C mengikat 4 atom C yang lain.

Contoh senyawa karbon yang lain.

Keterangan :
10 = atom C primer 30 = atom C tersier
20 = atom C sekunder 40 = atom C kuarterner
2. H3C – CH – CH – CH2 – CH2 – CH3
| |
CH3 CH2
|
CH3

Jumlah Dasar pengelompokan


Jenis atom
atom
Karena ada 5 atom C yang hanya terikat pada 1 atom C yang
Primer 4
lainnya
Karena ada 3 atom C yang terikat pada 2 atom C yang lainnya
Sekunder 3
Karena ada 2 atom C yang hanya terikat pada 3 atom C yang
Tersier 2
lainnya
Kuarterner - Karena tidak ada atom C yang terikat pada atom c lainnya.
ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA.
 Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka
dan semua ikatan atom karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal.
 Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap ─C═C─.
 Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon
rangkap tiga ─C≡C─.
a. Rumus umum alkana: CnH2n+2
b. Rumus umum alkena: CnH2n
c. Rumus umum alkuna: CnH2n-2

Tata nama alkana menurut IUPAC:

 Alkana rantai tak bercabang, diberi nama dengan  menambahkan awalan n (normal).
Misal : n-pentana, n-heksana.
 Alkana bercabang terdiri atas dua bagian yaitu bagian rantai utama dan cabang.
 Rantai utama adalah rantai terpanjang dalam molekul yaitu yang memiliki jumlah
atom C paling banyak.
 Rantai utama diberi nama sesuai tabel di atas, sedangkan nama cabang diberi nama
sesuai cabangnya misalnya alkil, CnH(2n+1).
 Posisi cabang pada rantai utama dinyatakan dengan awalan angka yang ditentukan
dari nomor atom terkecil pada ujung. Atom C ujung dipilih dari ujung di mana cabang
memperoleh nomor terkecil.
 Jika terdapat 2 atau lebih cabang yang sama, nama cabang ditambah awalan di, tri,
tetra, dst sesuai jumlah cabang yang sama.
 Jika terdapat cabang-cabang yang berbeda penamaannya disusun menurut abjad.
 Jika terdapat penomoran yang sama dari kedua ujung rantai utama, mulailah dari
salah satu ujung sehingga cabang yang ditulis terlebih dahulu memiliki nomor
terkecil.

Aturan Penamaan Senyawa Alkena


 Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkena.
 Hitung jumlah atom C-nya.
 Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -ena.
 Jika jumlah atom C senyawa alkena lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian
rupa sehingga nomor paling kecil terletak paling dekat dengan atom C yang terikat
ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C
pertama yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
 Jika alkena memiliki cabang, tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai
induk ditentukan dari rantai atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap
dua.
 Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.
 Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil. 
 Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa
alkana.
Aturan pemberian nama senyawa alkuna :
 Jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkuna.
 Hitung jumlah atom C-nya.
 Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -una.
 Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian
rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap
tiga. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat
ke ikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan   nama rantai induk.
 Untuk alkuna bercabang :
a) Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa
tersebut merupakan senyawa alkuna.
b) Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai
atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga.
c) Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak
pada atom C yang terikat ikatan rangkap tiga.
d) Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkuna rantai lurus.
e) Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
f) Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa
alkana dan alkena.
Isomer
Isomer adalah senyawa-senyawa yang berbeda, tetapi mempunyai rumus molekul
yang sama. Isomer dibagi atas:
somer struktur terdiri dari isomer kerangka dan isomer posisi.
Isomer kerangka: rumus molekul sama, rantai induk berbeda.
Isomer posisi: rumus molekul dan rantai induk sama, posisi cabang/gugus pengganti
berbeda.
Isomer ruang terdiri atas isomer geometri dan isomer optis.
Sifat-sifat hidrokarbon
 Titik leleh dan titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan peningkatan massa
molekul relatifnya.
 Titik leleh dan titik didih senyawa-senyawa yang merupakan isomer berkurang seiring
dengan pertambahan jumlah cabang dalam molekulnya.
 Alkana adalah golongan senyawa yang kurang reaktif, sehingga disebut paraffin. Reaksi
penting alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan.
 Alkena dan alkuna lebih reaktif daripada alkana karena mempunyai ikatan rangkap
dan rangkap tiga. Reaksi penting dari alkena dan alkuna adalah adisi atau penjenuhan.

Reaksi-reaksi senyawa karbon


A. Alkana
1. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi disebut juga dengan reaksi pembakaran. Pembakaran
sempurna senyawa hidrokarbon menghasilkan gas CO 2 dan H2O. Untuk pembakaran
tidak sempurna menghasilkan gas CO dan H2O.

Contoh:

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)

C2H6(g) + 7/2 O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(g)

2. Reaksi Substitusi
Alkana dapat bereaksi substitusi dengan halogen. Reaksi subtitusi adalah
reaksi penggantian suatu atom atau gugus atom yang terikat pada atom C dalam
suatu molekul oleh atom atau gugus atom lain.
Contoh :
 Reaksi metana dengan halogen
CH4 + F2 CH3F + HF
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
CH4 + Br2 CH3Br + HBr
CH4 + I2  CH3I + HI
 Reaksi etana dengan halogen
CH3–CH3 + F2 CH3–CH2F + HF
CH3–CH3 + Cl2 CH3–CH2Cl + HCl
CH3–CH3 + Br2 CH3–CH2Br + HBr
CH3–CH3 + I2 CH3–CH2I + HI

3. Reaksi Eliminasi
Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi. Reaksi
eliminasi adalah reaksi pengeluaran gugus atom dari dua atom C yang berdekatan
pada senyawa jenuh sehingga terbentuk senyawa tak jenuh atau senyawa yang
mempunyai ikatan rangkap.
a. Dehidrogenasi (penarikan hidrogen)
Contoh:
CH2 – CH2 CH2=CH2 + H2

H H
etana etena
CH2 – CH –CH3 CH2=CH– CH3 + H2

H H
propana propena
CH2 – CH –CH2 – CH3 CH2=CH–CH2–CH3 + H2

H H
n-butana n-butena
B. Alkena
1. Reaksi Pembakaran
Contoh :
C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g)
C3H6(g) + 9/2 O2(g) 3CO2(g) + 3H2O(g)

2. Reaksi Adisi
a. Adisi Hidrogen (hidrogenasi)
Contoh : adisi hidrogen pada etena menghasilkan etana.
Ni/Pt
CH2 = CH2 + H2 CH3– CH3
etena etana
CH2 = CH– CH3 + H2 CH3– CH2– CH3
propena propana

b. Adisi halogen (F2, Cl2, Br2, I2 )


Reaksi adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena
membentuk alkana. Selanjutnya halogen tersebut akan menjadi cabangnya.
Contoh :
 Adisi flourin pada etena menghasilkan 1,2-difloroetana.
CH2 = CH2 + F2 CH2– CH2
F F
Etena 1,2-difloroetana

 Adisi klorin pada etena menghasilkan 1,2-dikloroetana.


CH2 = CH2 + Cl2 CH2– CH2
Cl Cl
etena 1,2-dikloroetana
 Adisi bromin pada etena menghasilkan 1,2-dibromoetana.
CH2 = CH2 + Br2 CH2– CH2
Br Br
etena 1,2-dibromoetana
 Adisi iodin pada etena menghasilkan 1,2-diiodoetana.
CH2 = CH2 + I2 CH2– CH2
I I
etena 1,2-diiodoetana
 Adisi klorin pada propena menghasilkan 1,2-dikloropropana.
CH2 = CH– CH3 + Cl2 CH2–CH–CH3
Cl Cl
propena 1,2-dikloropropana
 Adisi bromin pada propena menghasilkan 1,2-dibromopropana.
CH2 = CH– CH3 + Br2 CH2–CH–CH3
Br Br
propena 1,2-dibromopropana

c. Adisi asam halida


Adisi dengan asam halida akan memutus ikatan rangkap pada alkena
menjadi alkana dengan mengikuti aturan markovnikof, yang mana atom H dari
asam halida (HX) akan terikat pada atom C yang berikatan rangkap yang memiliki
atom H paling banyak. Jika atom C tersebut memiliki jumlah atom H yang sama,
halida akan terikat pada atom C yang paling panjang.

Contoh :
 Adisi asam florida padapropena menghasilkan 2-floropropana.
CH2= CH–CH3 + HF CH3–CH– CH3
F
propena 2-floropropana

 Adisi asam klorida pada propena menghasilkan 2-kloropropana.


CH2= CH–CH3 + HCl CH3–CH–CH3
Cl
propena 2-kloropropana

 Adisi asam klorida pada1-butena menghasilkan 2-klorobutana.


CH2= CH – CH2– CH3 + HCl CH3–CH–CH2–CH3
Cl
n-butena 2-klorobutana
 Adisi asam klorida pada1-butena menghasilkan 2-kloropropana.
CH3– CH = CH– CH2 – CH3 + HCl CH3–CH2–CH–CH2 –CH3
Cl
2-pentena 3-kloropentana
C. Alkuna
1. Reaksi Oksidasi
Contoh:
2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(g)
2. Reaksi Adisi
Alkuna dapat bereaksi adisi dengan H 2, halogen (X2 = F2, Cl2, Br2, I2), dan asam
halida (HX = HF, HCl, HBr, HI). Adisi alkuna oleh asam halida mengikuti aturan
Markovnikov sebagaimana pada alkena.

 Adisi hidrogen
Contoh:
- CH CH + H2  CH2 = CH2 + H2  CH3– CH3
etuna etena etana
- HC C–CH3 + H2 CH2 = CH – CH3 + H2 CH3–CH2–CH3
propuna propena propana

 Adisi halogen
F F

- HC C–CH3 + F2 HC = C – CH3 + Cl2  HC– C– CH3

F F F F
propuna 1,2-difloro-1-propena 1,1,2,2-tetrafloropropana

Cl Cl

- HC C–CH3 + Cl2  HC = C – CH3 + Cl2  HC– C– CH3

Cl Cl Cl Cl
propuna 1,2-dikloro-1-propena 1,1,2,2-tetrakloropropana
Cl Cl

- CH3–C C–CH3 + Cl2  CH3–C = C–CH3 + Cl2  CH3– C– C– CH3


Cl Cl Cl Cl
2-butuna 2,3-dikloro-2-butena 2,2,3,3-tetraklorobutana

Br Br

- CH3–C C–CH3 + Br2 CH3–C = C–CH3 + Br2  CH3– C– C– CH3


Br Br Br Br
2-butuna 2,3-dibromo-2-butena 2,2,3,3-tetrabromobutana

 Adisi asam halida


H Br

- HC C–CH3 + HBr  HC = C – CH3 + HBr  HC–C– CH3

H Br H Br
Propuna 2-bromo-1-propena 2,2-dibromopropana
H I

- HC C – CH3 + HI  HC = C–CH3 + HI  HC– C–CH3

H I H I
Propuna 2-iodo-1-propena 2,2-diiodopropana

- CH3– C C–CH2–CH3 + HBr  CH3– C=C–CH2–CH3 + HBr 

H Br
2-pentuna 3-bromo-2-pentena

H Br

CH3– C – C–CH2–CH3

H Br
3,3-dibromopentana
Lampiran 2

LEMBAR EVALUASI
Pertemuan 1

1. Gula termasuk senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus molekul……


a. C6H12O6 d. C12H22O11
b. C11H22O12 e. C11H22O11
c. C12H22O12

2. Suatu senyawa dapat diidentifikasi mengandung unsur karbon (C) dengan cara
memanaskan atau punmembakar senyawa tersebut. Jika senyawa tersebut mengandung
unsur karbon, maka sisa hasil pembakaran berupa….
a. Zatpadat hitam/ arang
b. Uap air
c. Gas karbon dioksida
d. Gas karbon monoksida
e. Air kapur
3. Untuk mengidentifikasi adanya unsur hidrogen (H) dan unsur oksigen (O) setelah reaksi
pemanasan gula digunakan……………………
a. Kertas saring
b. Kertas lakmus merah
c. Kertas lakmus biru
d. Kapas
e. Kertas kobalt (II) klorida
4. Jika kertas kobalt (II) klorida dicelupkan ke dalam air (H 2O) maka kertas kobalt (II)
klorida akan berubah warna dari biru menjadi berwarna…………
a. Hitam d. Merah muda (pink)
b. Merah e. kuning
c. Birutua
5. Senyawa apakah yang dapatmengeruh kan air kapur?
a. Gas karbon dioksida (CO2)d. benzena (C6H6)
b. Gas metana (CH4) e. etanol (C2H5OH)
c. Glukosa (C6H12O6)

Kunci Jawaban soal Evaluasi:


1. D
2. A
3. E
4. D
5. A
LEMBAR EVALUASI
Pertemuan 2

1. Tuliskan kekhasan atom karbon yang anda ketahui!


2. Mengapa atom karbon mampu membentuk senyawa karbon yang berjumlah
sangat banyak? Jelaskan
3. Jelaskan yang dimaksud dengan senyawa karbon jenuh dan senyawa karbon tidak
jenuh
4. Gambarkan strukturdarisenyawa C5H12dantunjukkan atom C primer, sekunder,
tersierdankuarterner
5. Manakah diantara senyawa karbon berikut yang merupakan senyawa karbon
jenuh dan tidak jenuh.
a. CH4 c. C2H4
b. C2H6 d. C2H2

Kunci soal dan skor


1. Kekhasan atom C yang tidak dimiliki oleh atom-atom lain :
a. Elektron valensi: memiliki 4 elektron valensi
b. Jenis ikatan yang dibentuk: atom C mampu membentuk ikatan kovalen
tunggal, rangkap 2 dan rangkap 3 dengan atom lain.
c. Atom karbon mampu membentuk rantai terbuka dan rantai tertutup dengan
atom C lain
2. Karena atom karbon dapat terikat seara kovalen dengan atom lain dan terhadap unsur
lain dengan berbagai cara.
3. Senyawa karbon jenuh : senyawa karbon yang hanya memiliki ikatan tunggal antar
atom C atau tidak memiliki ikatan rangkap antar atom C
Senyawa karbon tidak jenuh : senyawa karbon yang memiliki ikatan rangkap antar
atom C. Ikatan ini dapat berupa ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga.
4.

5. Senyawa karbon jenuh : CH4 danC2H6


Senyawa karbon tidak jenuh : C2H4 danC2H2
LEMBAR EVALUASI
Pertemuan 3

A. Objektif
1. Senyawa hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-
karbon menggunakan ikatan tunggal adalah..........
a. Alkana d. Oktana
b. Etana e. Dekana
c. Metana

2. Berdasarkan jumlah atom C dan H, maka rumus umum senyawa alkana rantai
lurus adalah.....
a. CnH2n d. CnH2n+ 2
b. CnH2n-2 e. CnH2n+1
c. CnH2n-1
3. Anggota pertama dari deret homolog hidrokarbon alifatik adalah...........
a. Etana d. Butana
b. Metana e. Pentana
c. Propana

4. Senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki enam atom karbon disebut.............


a. Heksuna d. Propana
b. Pentana e. Metana
c. Butana.

5. Nama yang tepat untuk senyawa berikut adalah.......


H 3 C−CH −CH 2−CH 2−CH 2 −CH 3
C 2 H 5 CH 3
a. 2-etil-3-metil heksana d. 3,4 – dimetil heptana
b. 5- etil – 4 – metil heksana e. 4,5 – dimetil heptana
c. 2,3 – dimetil heksana

6. Nama yang benar untuk senyawa berikut adalah .....


H 3 C−CH −CH 2−CH 2−CH 2 −CH 3
CH 3 CH 3
a. 2,3 – dietil heksana
b. 2,3 – dimetil heksana
c. 2,3 – dimetil heptana
d. 4,5 – dimetil heptana
e. 4,5 – dimetil heksana
7. Nama senyawa hidrokarbon berikut adalah......

H H
H C C H
H C C H
H H
a. Siklopentana d. Sikloheksana
b. Siklobutana e. Sikloheptana
c. Siklopentana

B. Essay

1. Bagaimana hubungan antara nilai Mr senyawa alkana, alkena dan alkuna terhadap titik
leleh dan titik didihnya?jelaskan!
2. Mengapa kerapatan senyawa alkana semakin meningkat seiring meningkatnya nilai
Mr?
3. Tuliskan pengertian isomer rangka dan isomer posisi, dan berikan masing-masing
contoh!
4. Tuliskan rumus struktur dan nama dari semua isomer heksena!
5. Nyatakan apakah senyawa-senyawa berikut mempunyai isomer geometri. Bila ya,
nyatakan bentuknya cis atau trans.
a. b. c.

KUNCI JAWABAN EVALUASI


A. Objektif
1. A
2. D
3. B
4. E
5. D
6. B
7. B

B. Essay

1. Semakin besar nilai Mr, maka semakin tinggi titik leleh dan titik didih senyawa alkana,
alkena dan alkuna. Hal ini disebabkan karena besarnya gaya ikatan antar molekul
sehingga dibutuhkan energi yang lebih besar untuk mengatasi gaya tersebut.

2. Karena dengan semakin besarnya nilai Mr maka akan semakin besar pula gaya ikatan
antar molekul sehingga jarak antar molekul akan semakin rapat.

3. Isomer rangka adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi
kerangkanya berbeda. Contoh :
Butana (C4H10)
CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana
CH3-CH-CH3 2-metil propana
CH3

- Isomer posisi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi posisi
ikatan rangkap berbeda. Contoh :

Butena (C4H8)
CH2=CH-CH2-CH3 1-butena
CH3-CH=CH-CH3 2-butena

4. Isomer heksena (C6H12)

CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH3 1-heksena
CH3-CH=CH2-CH2-CH2-CH3 2-heksena
CH3-CH2-CH=CH2-CH2-CH3 3-heksena
CH2=CH-CH-CH2-CH3 3-metil-1-pentena
CH3
CH3-CH=C-CH2-CH3 3-metil- 2-pentena

CH3

CH2=C-CH2-CH2-CH3 2-metil-1-pentena
CH3
CH3-C=CH-CH2-CH3 2-metil-2-pentena
CH3

CH2=CH-CH2-CH-CH3 4-metil-1-pentena
CH3
CH3-CH=CH-CH-CH3 4-metil-2-pentena

CH3
CH2=C-CH-CH3 2,3-dimetil-1-butena
CH3CH3

CH3
CH2=CH-C-CH3 3,3-dimetil-1-butena
CH3

CH3--C=C-CH3 2,3-dimetil-2-butena
CH3 CH3

5. a) Senyawa tersebut merupakan senyawa alkena masing-masing mengikat dua gugus


yang berbeda, jadi mempunyai isomer geometri. Bentuknya adalah isomer cis karena
gugus-gugus yang sama (sama ringan atau sama berat) berada pada sisi/ruang yang
sama dan namanya adalah cis-2-butena.

b) Mempunyai isomer geometris karena kedua atom karbon yang berikatan rangkap
masing-masing mengikat dua gugus yang berbeda. Bentuknya adalah trans karena
gugus yang sama letaknya bersebrangan dan namanya adalah trans-2-pentena.

c) Tidak mempunyai isomer geometris karena salah satu atom karbon yang berikatan
rangkap, yaitu atom karbon 2 mengikat gugus-gugus yang sama yaitu gugus –CH 3
CH3
CH3 C CH CH3

LEMBAR EVALUASI
Pertemuan 4

Jawablah soal berikut dengan memberi tanda silang (x) jawaban yang benar!

1. Diketahui reaksi :
1) CH2 = CH2 + H2 CH3 - CH3
2) CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
3) CH3 – CH2 Br CH2 = CH2 + HBr
Jenis reaksi diatas berturut – turut adalah ……

A. Substitusi, adisi, eliminasi. D. Eliminasi, substitusi, adisi.


B. Adisi, oksidasi, substitusi. E Adisi, substitusi, eliminasi.
C. Adisi, eliminasi, substitusi.

2. Hasil reaksi yang dominan dari reaksi :

+ HCl

adalah…..
A. 2 – kloro – 2 – metilbutana D. 3 – kloro – 3 – metilbutana
B. 3 – kloro – 2 – metilbutana E. 2 – kloro – 1 – metilbutana
C. 2 – kloro – 3 – metilbutana

3. Menurut aturan Markovnikov, reaksi antara 2 – metil – 1- butena dengan asam klorida
akan banyak dihasilkan…..
A. 2 – kloro – 2 – metil butane D. 1 – kloro – 2 – metil – butana.
B. Senyawa kloridanya E. 3 – kloro – 1 – metil butana
C. Senyawa jenuh

4. Perhatikan reaksi berikut :

2C2H6 + 7O2 → 4CO2 + 6H2O


Reaksi berikut adalah reaksi…….

A. Eliminasi D. Adisi
CH3 CH CH3

Br

B. Substitusi E. dehidrasi
C. Oksidasi

5. Reaksi berikut :
+ NaOH + NaBr + H2O
CH3CH CH2

adalah reaksi …..


A. Substitusi D. Adisi
B. Eliminasi E. Polimerisasi
C. Oksidas
CH3
CH3 C CH CH3

JAWABAN EVALUASI

1. Jawaban : E
Jenis reaksi :
1) CH2 = CH2 + H2 CH3 - CH3 (reaksi adisi)
2) CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl (reaksi substitusi)
3) CH3 – CH2 Br CH2 = CH2 + HBr (reaksi eliminasi)

2. Jawaban : A

CH3
+ HCl
CH3 C CH2 CH3
Cl

Produk yang paling banyak dihasilkan adalah : 2 – kloro – 2 -

3. Jawaban :
2 – metil – 1- butena direaksikan dengan HCl, reaksinya adalah :

CH3 + HCl CH3


CH2 C CH2 CH3 CH3 C CH2 CH2 CH3
Produk yang lebih Cl banyak dihasilkan
adalah 2 - kloro – 2 – metilbutana
4. Jawaban : C
Reaksi pembakaran hidrokarbon (alkana, alkena, alkuna) dengan oksigen disebut reaksi
oksidasi.
5. Jawaban : A
Reaksi penggantian suatu atom oleh atom yang lain disebut reaksi substitusi.
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 2 Padang


Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Padang


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI
Kompetensi Dasar : Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki
rumus molekul yang sama

Materi :Kekhasan atom karbon

Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuaidengan tanggal pengumpulan
yang telah disepakati?

2. 3. Memilih molymood untuk masing-


masing warna yang mewakili setiap
atom yang digunakan

3. Melakukan analisa sesuai peragaan

4. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai


dengan konsep yang telah dipelajari?

5. Apakah dibuat kesimpulan?

Jumlah

Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai