Anda di halaman 1dari 38

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Pertiwi 2 Padang


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / 2
KD / Materi Pokok : 3.10 - 4.10 / Asam dan Basa
Alokasi Waktu : 16 JP ( 16 x 30 menit )
Tahun Pelajaran : 2020-2021

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Discovery Learning, peserta
didik diharapkan mampu menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya
dan kesetimbangan pengionannya dalam Larutan, menganalisis trayek perubahan
pH beberapa indikator yang diekstrak dari bahan alam melalui percobaan dengan
penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif
(berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama
dengan baik dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis, kreatif
(kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas).

B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (4 x 30 menit )
Kegiatan Deskripsi
Pendahuluan  Menyiapkan peserta didik mengikuti proses pembelajaran seperti
(10 menit) berdoa,membaca asmaul husna,absensi (character building)
 Siswa mendengarkan informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
 Siswa menerima informasi tentang Kompetensi Dasar (KD), tujuan,
materi, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan dilakukan dan nilai
karakter dalam Al quran QS. Az-Zumar : 21
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air
di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman
yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu
melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur

1
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”

Stimulation
 Peserta didik mengamati dengan cara membaca/ mendengar /melihat
dari berbagai sumber tentang Perkembangan Konsep Asam Basa.
(critical thinking, literasi)

Problem statemen
 Peserta didik bertanya apa saja terkait materi Perkembangan Konsep
Asam Basa. (critical thinking, komunikasi, HOTS)

Data collection
 Peserta didik mengumpulkan data tentang Perkembangan Konsep Asam
Kegiatan Inti Basa . (creative, literasi)
(30 menit)
Data processing
 Peserta didik mengaplikasikan Perkembangan Konsep Asam Basa.
(critical thinking, komunikasi, kolaborasi, HOTS, literasi)

Verification
 Peserta didik memverifikasi aplikasi Perkembangan Konsep Asam Basa.
(critical thinking, komunikasi, kolaborasi, HOTS, literasi)

Generalization
 Peserta didik mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa
yang benar. (komunikasi)

1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran mengenai


Perkembangan Konsep Asam Basa.
2. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik.
Penutup
3. Peserta didik merefleksikan materi yang telah dipelajari.
(10 menit)
4. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana pembelajaran
berikutnya.

 Sikap : Jurnal pengamatan sikap


 Pengetahuan : Tes tulis dan penugasan
Penilaian
 Keterampilan : Penilaian unjuk kerja dan presentasi

Pertemuan 2 ( 4 x 30 menit )
Kegiatan Deskripsi

2
 Menyiapkan peserta didik mengikuti proses pembelajaran seperti
berdoa,membaca asmaul husna,absensi (character building)
 Siswa mendengarkan informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
 Siswa menerima informasi tentang Kompetensi Dasar (KD), tujuan,
materi, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan dilakukan dan nilai
Pendahuluan
karakter dalam Al quran QS. Az-Zumar : 21
(10 menit)
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air
di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman
yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu
melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”

Kegiatan Inti Stimulation


(40 menit)  Peserta didik mengamati dengan cara membaca/ mendengar /melihat
dari berbagai sumber tentang Indikator Asam-Basa. (critical thinking,
literasi)

Problem statemen
 Peserta didik bertanya apa saja terkait materi Indikator Asam-Basa.
(critical thinking, komunikasi,HOTS)

Data collection
 Peserta didik mengumpulkan data tentang Indikator Asam-Basa.
(creative, literasi)

Data processing
 Peserta didik mengaplikasikan Indikator Asam-Basa. (critical thinking,
komunikasi, kolaborasi, HOTS, literasi)

Verification
 Peserta didik memverifikasi aplikasi Indikator Asam-Basa dalam
kehidupan sehari-hari. (critical thinking, komunikasi, kolaborasi,
HOTS, literasi)

Generalization
 Peserta didik mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa
yang benar. (komunikasi)

3
1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran mengenai
Indikator Asam-Basa.
2. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik.
Penutup
3. Peserta didik merefleksikan materi yang telah dipelajari.
(10 menit)
4. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana pembelajaran
berikutnya.

Penilaian  Sikap : Jurnal pengamatan sikap

Pertemuan 3 ( 4 x 30 menit )
Kegiatan Deskripsi
 Menyiapkan peserta didik mengikuti proses pembelajaran seperti
berdoa,membaca asmaul husna,absensi (character building)
 Siswa mendengarkan informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
 Siswa menerima informasi tentang Kompetensi Dasar (KD), tujuan,
materi, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan dilakukan dan nilai
Pendahuluan
karakter dalam Al quran QS. Az-Zumar : 21
(10 menit)
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air
di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman
yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu
melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”

Kegiatan Inti Stimulation


(40 menit)  Peserta didik mengamati dengan cara membaca/ mendengar /melihat
dari berbagai sumber tentang pH Asam dan Basa (critical thinking,
literasi)

Problem statemen
 Peserta didik bertanya apa saja terkait materi pH Asam dan Basa yang
akan dipratikumkan. (critical thinking, komunikasi,HOTS)

Data collection
 Peserta didik mengumpulkan data tentang pH Asam dan Basa melalui
pratikum dengan kertas lakmus, kertas indicator universal da dengan
larutan indicator dari berbagai sumber bahan asam basa disekitar, missal

4
detergen, berbagai jenis merk minuman, jeruk nipis, air limbah belakang
tangsi. (creative, literasi)

Data processing
 Peserta didik mengaplikasikan pH Asam dan Basa dari hasil pratikum
dengan sumber sebelumnya yang sudah dipelajari. (critical thinking,
komunikasi, kolaborasi, HOTS, literasi)

Verification
 Peserta didik memverifikasi aplikasi pH Asam dan Basa dalam kehidupan
sehari-hari dengan membandingkan hasil yang didapat pada pratikum
dengan konsep yang sebelumnya sudah dipelajari. (critical thinking,
komunikasi, kolaborasi, HOTS, literasi)

Generalization
 Peserta didik mempresentasikannya hasil laporan dengan menggunakan
tata bahasa yang benar. (komunikasi)

1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran mengenai pH


Asam dan Basa
Penutup 2. Peserta didik merefleksikan materi yang telah dipelajari.
(10 menit) 3. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana pembelajaran
berikutnya.

 Sikap : Jurnal pengamatan sikap


 Pengetahuan : Tes tulis dan penugasan pembuatan laporan
Penilaian
 Keterampilan : Penilaian unjuk kerja dan presentasi

Pertemuan 4 ( 4 x 30 menit )
Kegiatan Deskripsi
Pendahuluan  Menyiapkan peserta didik mengikuti proses pembelajaran seperti
(10 menit) berdoa,membaca asmaul husna,absensi (character building)
 Siswa mendengarkan informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

5
 Siswa menerima informasi tentang Kompetensi Dasar (KD), tujuan,
materi, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
 Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan dilakukan dan nilai
karakter dalam Al quran QS. Az-Zumar : 21
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air
di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman
yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu
melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”

Stimulation
 Peserta didik mengamati dengan cara membaca/ mendengar /melihat
dari berbagai sumber tentang pH Asam Lemah dan Basa Lemah. (critical
thinking, literasi)

Problem statemen
 Peserta didik bertanya apa saja terkait materi pH Asam Lemah dan Basa
Lemah. (critical thinking, komunikasi,HOTS)

Data collection
 Peserta didik mengumpulkan data tentang pH Asam Lemah dan Basa
Lemah. (creative ,literasi)
Kegiatan Inti
(40 menit)
Data processing
 Peserta didik mengaplikasikan pH Asam Lemah dan Basa Lemah.
(critical thinking, komunikasi, kolaborasi, HOTS, literasi)

Verification
 Peserta didik memverifikasi aplikasi pH Asam Lemah dan Basa Lemah
dalam kehidupan sehari-hari. (critical thinking, komunikasi,
kolaborasi, HOTS, literasi)

Generalization
 Peserta didik mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa
yang benar. (komunikasi)

Penutup 1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran mengenai pH


(10 menit) Asam Lemah dan Basa Lemah.
2. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik.
3. Peserta didik merefleksikan materi yang telah dipelajari.

6
4. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana pembelajaran
berikutnya.

 Sikap : Jurnal pengamatan sikap


 Pengetahuan : Tes tulis dan penugasan
Penilaian
 Keterampilan : Penilaian unjuk kerja dan presentasi

Padang, Juli 2020


Mengetahui,
Kepala Pertiwi 2 Padang Guru Mata Pelajaran

Dra. Elvira, M.Pd Desi Nofita Sari, S.Pd


NIY. 44019660325199402

LAMPIRAN 1. Program perbaikan dan pengayaan

1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

7
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : SMA Pertiwi 2 Padang


Kelas / Semester : XI / 2
Mata Pelajaran : Kimia
UH Ke :
Tanggal UH :
Bentuk UH :
Materi UH : Asam dan Basa
(KD / Indikator) : 3.10
KKM : 75

Nama Indikator Bentuk Nilai


N Nilai
Peserta yang Belum Tindakan Setelah Keterangan
o Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
5
6
ds
t

2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum ) diberikan


materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan

8
- Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.

LAMPIRAN 2. Bahan Ajar

ASAM dan BASA

9
Pengertian Asam Basa dan Garam

Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari
bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab
yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama
diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan
dalam buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk
memberi rasa limun yang tajam.

Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk
menyamak kulit. Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak abad pertengahan,
salah satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yang digunakan oleh para peneliti
untuk memisahkan emas dan perak.

Pengertian Asam

Pengertian Asam adalah Asam dalam ilmu kimia ialah senyawa kimia yang


jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan sebuah larutan dengan pH lebih kecil
dari 7. Dalam definisi modern, asam yaitu suatu zat yang bisa memberi proton (ion
H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau bisa menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa.

Pengertian Basa

Basa ialah zat(senyawa) yang bisa beraksi dengan asam, menghasilkan senyawa


yang disebut garam. Sedangkan basa yaitu suatu zat-zat yang bisa menetralkan
asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Sifat basa pada umumnya
ditunjukkan dari rasa pahit dan licin.

Pengertian Garam

Dalam ilmu kimia, garam ialah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan
ion negatif (anion), sehingga akan membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan).
Garam terbentuk dari hasil sebuah reaksi asam dan basa.

10
Teori Asam dan basa Menurut Arrhenius

Pada tahun 1884, Svante Arrhenius (1859-1897) seorang ilmuwan Swedia yang
memenangkan hadiah nobel atas karyanya di bidang ionisasi, memperkenalkan
pemikiran tentang senyawa yang terpisah atau terurai menjadi bagian ion-ion dalam
larutan. Dia menjelaskan bagaimana kekuatan asam dalam larutan aqua (air)
tergantung pada konsentrai ion-ion hidrogen di dalamnya.

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+,


sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH–. Jadi pembawa
sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH–. Asam
Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi sebagai
berikut.

HxZ ⎯⎯→ x H+ + Zx–


Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam,
sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+
disebut ion sisa asam. Beberapa contoh asam dapat dilihat pada tabel

Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai
berikut.
M(OH)x ⎯⎯→ Mx+ + x OH–
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
Beberapa contoh basa diberikan pada tabel

11
A
sam sulfat dan magnesium hidroksida dalam air mengion sebagai berikut.

H2SO4 ⎯⎯→ 2 H+ + SO42–


Mg(OH)2 ⎯⎯→ Mg+ + 2 OH–

 Persamaan ionisasi air dapat ditulis sebagai:

H2O(l) ←⎯⎯⎯⎯→ H+(aq) + OH–(aq)

 Harga tetapan air adalah:

 Konsentrasi H2O yang terionisasi menjadi H+ dan OH– sangat kecil


dibandingkan dengan konsentrasi H2O mula-mula, sehingga konsentrasi H2O
dapat dianggap tetap, maka harga K[H2O] juga tetap, yang disebut tetapan
kesetimbangan air atau ditulisKw.

12
 Pada suhu 25 °C, Kw yang didapat dari percobaan adalah 1,0 × 10–14.
 Harga Kw ini tergantung pada suhu, tetapi untuk percobaan yang suhunya
tidak terlalu menyimpang jauh dari 25 °C, harga Kw itu dapat dianggap tetap.
 Harga Kw pada berbagai suhu dapat dilihat pada tabel berikut.

Kekuatan Asam dan Basa

Kekuatan Asam

Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion H+ yang dihasilkan oleh
senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+ yang
dihasilkan, larutan asam dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

Asam Kuat

Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi
berkesudahan. Secara umum, ionisasi asam kuat dirumuskan sebagai
berikut.
HA(aq) ⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)

13
Asam Lemah

Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi
kesetimbangan. Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat
dirumuskan sebagai berikut.
HA(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)

Makin kuat asam maka reaksi kesetimbangan asam makin condong ke kanan,
akibatnya Ka bertambah besar. Oleh karena itu, harga Ka merupakan ukuran
kekuatan asam, makin besar Ka makin kuat asam. Berdasarkan persamaan di atas,
karena pada asam lemah [H+] = [A–], maka persamaan di atas dapat diubah
menjadi:

14
15
Kekuatan Basa

 Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion OH– yang dihasilkan
oleh senyawa basa dalam larutannya.
 Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH yang dihasilkan, larutan basa juga
dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

Basa Kuat

 Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya
menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi
berkesudahan.
 Secara umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.

M(OH)x(aq) ⎯⎯→ Mx+(aq) + x OH–(aq)

Basa Lemah

 Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit
terionisasi menjadi ion-ionnya.

16
 Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan.
 Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai
berikut.

M(OH)(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ M+(aq) + OH–(aq)

 Makin kuat basa maka reaksi kesetimbangan basa makin condong ke kanan,
akibatnya Kb bertambah besar.
 Oleh karena itu, harga Kb merupakan ukuran kekuatan basa, makin besar Kb
makin kuat basa.
 Berdasarkan persamaan di atas, karena pada basa lemah [M+] =
[OH–], maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:

17
Derajat Keasamaan (pH)

Konsep pH

Untuk menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu larutan, pada tahun 1910,
seorang ahli dari Denmark, Soren Lautiz Sorensen memperkenalkan suatu bilangan
yang sederhana. Bilangan ini diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi H+.

 Bilangan ini kita kenal dengan skala pH. Harga pH berkisar antara 1 – 14 dan
ditulis:

18
 Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:

a. Larutan bersifat netral jika [H+] = [OH–] atau pH = pOH = 7.

b. Larutan bersifat asam jika [H+] > [OH–] atau pH < 7.

c.Larutan bersifat basa jika [H+] < [OH–] atau pH > 7.

 Karena pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan tanda negatif,


maka makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH, dan karena
bilangan dasar logaritma adalah 10, maka larutan yang nilai pH-nya
berbeda sebesar n mempunyai perbedaan ion H+ sebesar 10n.

 Perhatikan contoh di bawah ini.
 Jika konsentrasi ion H+ = 0,01 M, maka pH = – log 0,01 = 2
 Jika konsentrasi ion H+ = 0,001 M (10 kali lebih kecil) maka pH = – log 0,001
= 3 (naik 1 satuan)
 Jadi dapat disimpulkan:
 Makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH
• Larutan dengan pH = 1 adalah 10 kali lebih asam dari pada larutan
dengan pH = 2.

19
Pengukuran pH

Untuk menentukan pH suatu larutan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain sebagai berikut.

Menggunakan Beberapa Indikator

 Indikator adalah asam organik lemah atau basa organik lemah yang dapat
berubah warna pada rentang harga pH tertentu (James E. Brady, 1990).
 Harga pH suatu larutan dapat diperkirakan dengan menggunakan trayek pH
indikator.
 Indikator memiliki trayek perubahan warna yang berbeda-beda.
 Dengan demikian dari uji larutan dengan beberapa indikator akan diperoleh
daerah irisan pH larutan.
 Contoh, suatu larutan dengan brom timol biru (6,0– 7,6) berwarna biru dan
dengan fenolftalein (8,3–10,0) tidak berwarna, maka pH larutan itu adalah
7,6–8,3.
 Hal ini disebabkan jika brom timol biru berwarna biru, berarti pH larutan lebih
besar dari 7,6 dan jika dengan fenolftalein tidak berwarna, berarti pH larutan
kurang dari 8,3.

Ciri dan Sifat Asam, Basa dan Garam

20
Ciri-ciri Asam

Kata asam (acid) berasal dari bahasa Latin acidus yang berarti mempunyai rasa
asam. Salah satu definisi asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan
menghasilkan ion hidrogen (H+). Secara umum asam memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:

1. Rasa masam jika dicicipi (jangan menguji asam kuat dengan mencicipinya)
2. Derajat keasaman lebih kecil dari 7 (pH < 7)
3. Terasa menyengat jika disentuh, terutama asam kuat
4. Reaksi dengan logam bersifat korosif (menyebabkan karat, dapat pula
merusak jaringan kulit/iritasi dan melubangi benda yang terbuat dari kayu
atau kertas jika konsentrasinya tinggi)
5. Merupakan larutan elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

Sifat Asam

1. Mempunyai rasa asam


2. Mengubah lakmus biru menjadi merah
3. Bersifat korosif, dapat melarutkan berbagai logam
4. Dapat melarutkan batu kapur menghasilkan gas karbon dioksida.

Hujan Asam

Air hujan yang pH- nya kurang dari 5,6 disebut hujan asam.

Hujan asam terjadi karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat asam 
khususnya oksida belerang  (SO2) dan (SO3), oksida nitrogen (NO2) oksida belerang
berasal dari bahan pembakaran fosil, dan oksida nitrogen berasal dari asap
kendaraan bermontor dan asap industri.

Kerugian yang dapat ditumbulkan oleh hujan asam adalah :

1. Merusak tumbuhan, karena hujan asam dapat mengubah pH tanah.


2. Mengurangi kesuburan tanah, karena air hujan asam dapat membilas unsure
hara dalam tanah.

21
3. Mematikan biota air, karena air hujan asam dapat mengubah pH air
4. Merusak bangunan, khususnya yang terbuat dari logam dan batu pualam.

Ciri-ciri Basa

Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Salah satu definisi basa
adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH –).
Secara umum basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Rasa pahit jika dicicipi


2. Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat
3. Tingkat keasaman lebih besar dari 7 (pH > 7)
4. Terasa licin di kulit (jangan menguji basa kuat dengan menyentuhnya)
5. Memiliki sifat kaustik yaitu merusak kulit jika kadar basanya tinggi
6. Dapat mengemulsi minyak
7. Merupakan elektrolit, larutannya dapat menghantarkan arus listrik

Sifat Basa

Beberapa sifat basa sebagai berikut :

1. Rasanya pahit
2. Mengubah lakmus merah menjadi biru
3. Bereaksi dengan lemak membentuk sabun.
4. Menetralkan sifat asam
5. Bersifat korosif, khususnya basa kuat.

Basa dalam kehidupan sehari-hari

 soda api (natrium hidroksida, NaOh), berfungsi untuk :

– Melarutkan lemak dan minyak

– membersihkan oven

– menghancurkan seloluse

22
 Kalsium hidroksida atau kapur (Ca(OH)
 Amonia ( larutan NH3) digunakan secagai pembersih kaca.

Indikator

Cara  untuk mengetahui apakah suatu zat tergolong asam atau basa adalah
menggunakan indikator.

Indikator adalah merupakan zat yang dapat berupah warna bila dimasukkan
kedalam senyawa asam atau basa. Indikatar dapat berupa kertas atau larutan,
indicator berupa kertas  adalah kertas lakmus.

Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus berwarna merah dan lakmus berwarna
biru. Cara pemakaiannya adalah kertas lakmus dimasukkan kedalam senyawa,
kemudian dilihat perubahan warnanya.

Suatu senyawa tergolong asam bila kertas lakmus biru berubah warna menjadi
merah, tetapi kertas lakmus merah tidak berubah warna.. sementara kalau senyawa
golongan  basa bila kertas lakmus merah berubah warna menjadi biru, tetapi kertas
lakmus biru tidak berubah warna. Bila senyawa tidak mengubah warna kertas
lakmus digolongkan bukan senyawa asam atau basa atau senyawa netral.

Ciri-ciri Garam

Apabila larutan asam dengan larutan basa direaksikan, maka ion H + (dari asam)
akan bereaksi dengan ion OH– (dari basa) membentuk air. Reaksi antara asam dan
basa ini disebut reaksi penetralan (netralisasi) jika jumlah zat asam sama dengan
jumlah zat basa. Disebut demikian karena selain air, dihasilkan pula suatu zat yang
bersifat netral yaitu garam, jika jumlah asam dan jumlah basanya mempunyai
perbandingan yang sama. Reaksi ini juga di kenal dengan reaksi penggaraman
karena menghasilkan garam.

Garam terdapat dalam bentuk garam netral, garam basa dan garam asam.
Umumnya garam mudah larut dalam air, merupakan padatan pada suhu kamar
(25oC), merupakan elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus listrik, memiliki titik
didih dan titik leleh yang tinggi.

23
Sifat Garam

Garam dapat dibuat dengan mereaksikan suatu logam dengan asam kuat yang
encer atau mereaksikan antara asam dengan basa., reaksi asam dengan basa
disebut reaksi netralisasi.

Contoh reaksi netralisasi :

Asam klorida + natrium hidroksida    →   Natrium klorida + air

Asam sulfat + Kalium klorida  →  Kalsium sulfat + air

Asam nitrat + Lithium hidroksida → Lithium nitrat + air

Asam klorida + Kalsium hidroksida  → Kalsium klorida + air

Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut garam. Contoh garam dapur
(NaCL) yang terbentuk dari reaksi antara natrium hidroksida dengan asam klorida.

Contoh garam yang ada pada kehidupan kita sehari-hari :

 Natrium klorida (NaCL) yang disebut garam dapur


 Magnesium sulfat (MgSO4) yang disebut garam inggris sebagai abat pencuci
perut.
 Kalsium karbonat (CaCO3)  merupakan senyawa dalam batu kapur, marmer
atau batu pualam.
 Natrium karbonat (Na2CO3) yang disebut soda pencuci
 Aluminium solfaf (  Al2(SO4)  ), untuk penjernihan air
 Natrium stearat ( NaC17H35COO ), bahan sabun mandi

Indikator Asam, Basa dan Garam

Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral.
Tahukah kamu bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara
tepat? Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa.

24
Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam,
basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat
menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.

Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.

1. Indikator dengan Kertas Lakmus

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat
netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan
lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai
berikut.

a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan
basa berwarna biru.

b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna biru.

c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.

Indikator Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami

Percobaan yang telah kamu lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat
asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk
mengidentifikasi suatu larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri
di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami.

25
Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga,
kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa.
Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda
dalam larutan asam basa.

Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur
dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika
ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan
basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat
kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi
biru kehitaman.

Contoh Asam, Basa dan Garam

Contoh Asam

Asam dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
makanan, minuman, buah-buahan, air hujan bahkan di dalam tubuh kita.
Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu asam organik
dan asam mineral.

Asam organik berasal dari sumber alami (tumbuhan dan hewan), umumnya bersifat
asam lemah. Contoh asam organik adalah asam sitrat terdapat dalam buah jeruk,
asam format terdapat dalam gigitan/sengatan semut dan sengatan lebah dan asam
asetat yang terdapat dalam cuka makan. Asam mineral adalah senyawa asam

26
seperti asam klorida (asam lambung) terdapat dalam sistem pencernaan manusia
dan hewan.

Asam mineral banyak juga dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan umumnya bersifat asam kuat. Contoh asam mineral adalah asam
klorida yang digunakan secara luas dalam industri, asam sulfat untuk aki mobil dan
asam fluorida yang biasanya digunakan pada pabrik kaca.

Berdasarkan kekuatannya asam dibagi menjadi dua jenis, yaitu asam kuat dan asam
lemah. Kekuatan suatu asam dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion
hidrogen yang bermuatan positif (ion H +) ketika dilarutkan dalam air. Semakin
banyak ion H+ yang dilepaskan, semakin kuat sifat asamnya.

 Asam asetat, terdapat pada larutan cuka


 Asam askorbat, terdapat pada jeruk, tomat, sayuran
 Asam sitrat, terdapat pada jeruk
 Asam borat, terdapat pada larutan pencuci mata
 Asam karbonat, terdapat pada minuman berkarbonasi
 Asam klorida, terdapat pada asam lambung, obat tetes mata
 Asam nitrat, terdapat pada pupuk, bahan peledak (TNT)
 Asam fosfat, terdapat pada deterjent, pupuk
 Asam sulfat, terdapat pada baterai mobil, pupuk
 Asam tatrat, terdapat pada anggur
 Asam malat, terdapat pada apel

27
 Asam formiat, terdapat pada sengatan lebah
 Asam laktat, terdapat pada keju
 Asam benzoat, terdapat pada bahan pengawet makanan

Contoh Basa

Sama halnya dengan zat asam, zat basa juga dapat dengan mudah kita temui dalam
kehidupan sehari-hari. Sifat licin dan rasanya yang pahit merupakan cara mudah
untuk mengenali zat basa. Beberapa contoh zat basa yang sering digunakan adalah:

1. Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai
bahan baku pembersih dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun
cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai
2. Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat
nyeri lambung (antasid)
3. Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan
baku pupuk urea

Sama seperti asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah.
Kekuatan suatu basa dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion
hidroksida yang bermuatan negatif (ion OH –) ketika dilarutkan dalam air. Semakin
banyak ion OH– yang dilepaskan, semakin kuat sifat basanya. Semua rumus kimia
basa umumnya mengandung gugus OH–.

28
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup
dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. Berikut ini tabel beberapa
contoh basa kuat dan basa lemah:

 Aluminium hidroksida, terdapat pada sebuah deodoran, antasid


 Kalsium hidroksida, terdapat pada sebuah mortar dan plester
 Magnesium hidroksida, terdapat pada sebuah obat urus-urus, antasid
 Natrium hidroksida, terdapat pada sebuah bahan sabun mandi

Contoh Garam

Salah satu cara memperoleh senyawa garam adalah dengan cara mereaksikan zat
asam dengan zat basa. Reaksi ini dikenal dengan reaksi penggaraman atau disebut
juga reaksi netralisasi. Dalam kehidupan sehari-hari garam yang sering digunakan
antara lain: garam dapur (NaCl), garam inggris (MgSO4) sebagai obat pencahar,

29
soda kue (NaHCO3) sebagai pengembang roti, monosodium glutamat (MSG)
sebagai penyedap rasa.

Sifat garam tergantung pada asam dan basa pembentuknya. Garam yang berasal
dari reaksi antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa atau netral.

Garam yang bersifat asam, memiliki pH < 7, berasal dari reaksi antara asam kuat
dan basa lemah. Contoh: NH 4Cl (amonium klorida / salmoniak), dan NH 4NO3
(amonium nitrat).

Garam yang bersifat basa, memiliki pH > 7, berasal dari reaksi antara asam lemah
dan basa kuat. Contoh: KNO 2 (kalium nitrit), NaHCO3 (natrium bikarbonat / soda
kue), NaCH3COO (natrium asetat), KCN (kalium sianida / potas), dan KF (kalium
fosfat).

Garam yang bersifat netral, memiliki pH = 7, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
Contoh: NaCl (natrium klorida), KI (kalium iodida), dan KNO 3 (kalium nitrat).

 garam dapur, NaCl → Na+ + Cl-


 besi sulfat, Fe2(SO4)3 → 2Fe3+ + 3SO3-4

30
Reaksi penggaraman (netralisasi) sangat berguna bagi kehidupan manusia. Dalam
kehidupan sehari-hari banyak dijumpai pemanfaatan reaksi netralisasi, misalnya:

1. Untuk mengurangi rasa sakit dan iritasi akibat sengatan lebah yang
mengandung asam digunakan soda kue (natrium bikarbonat)
2. Nyeri lambung akibat kadar asam klorida dalam lambung yang
berlebihan dinetralisir dengan obat yang mengandung basa
magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida
3. Limbah cair hasil industri yang dibuang ke sungai mengandung zat
asam yang dapat menyebabkan kematian ikan oleh karenanya
ditambahkan aluminium hidroksida untuk menetralkannya
4.Mulut kita mengandung zat asam sisa makanan dan minuman yang
dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut, untuk menetralisirnya
kita menggunakan pasta gigi yang mengandung zat basa

Tanah yang terlalu asam akibat hujan asam dan tanah gambut, dapat menyebabkan
tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Untuk mengatasinya tanah diberi
senyawa yang bersifat basa, misalnya kalsium oksida, kalsium hidroksida atau
kalsium karbonat sebelum ditanami.

LAMPIRAN 3. Penilaian

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

31
Nama Satuan Pendidikan : SMA Pertiwi 2 Padang
Tahun pelajaran : 2020 / 2021
Kelas / Semester : XI / Semester 2
Mata Pelajaran : Kimia

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2

10

11

12

13

14

15

16

32
INSTRUMEN PENUGASAN

Contoh Tugas :

Buatlah tugas dalam bentuk laporan kelompok yang memuat tentang:

1. Menyelesaikan latihan pada buku paket.

33
Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : …………
Tanggal Pengumpulan : .............................................................…….

No Kategori Skor Alasan


1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuai dengan tanggal pengumpulan
yang telah disepakati ?
2. Apakah terdapat daftar pustaka sumber
infomasi dalam penyelesaian tugas yang
dikerjakan ?
3. Apakah terdapat gambar / tabel dibuat
yang menarik sesuai dengan konsep ?
4. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana,
runtut dan sesuai dengan kaidah EYD ?
5. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari ?
6. Apakah dibuat kesimpulan ?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

34
No Rubrik
Teknik Bentuk Instrumen
No Aspek IPK Penilaian/ Kunci
Penilaian penilaian Penilaian
IPK Jawaban

3.10.1 Peserta didik dapat menentukan teori asam basa dari para Tertulis PG Terlampir E
ahli dengan tepat

3.10.2 Diberikan parameter terkait, peserta didik dapat menentukan Tertulis PG Terlampir A
pH suatu zat dengan benar
1 Pengetahuan

Kisi-kisi soal

35
INSTRUMEN TES TERTULIS

Soal:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
1. Menurut teori asam-basa Bronsted Lowry, asam didefinisikan sebagai zat yang

A. Meningkatkan [H+] bila dimasukkan kedalam H2O


B. Menurunkan [H+] bila dimaasukkan kedalam H2O
C. Meningkatkan [OH–] bila dimasukkan kedalam H2O
D. Menerima 1 H+ dari pasangan reaksinya
E. Memberi 1 H+ dari pasangan reaksinya

2. Derajat keasaman dari larutan 100 ml H2SO4 0,02 M adalah . . . .

A. 2 - log 4

B. 2 + log 4

C. 2 + log 2

D. 12 + log 4

E. 2

36
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Nama Satuan pendidikan : SMA Pertiwi 2 Padang


Tahun pelajaran : 2020 / 2021
Kelas / Semester : XI / Semester 2
Mata Pelajaran : Kimia

Kelengkapan Penulisan Kemampuan Total Nilai


No Nama Siswa Materi Materi Presentasi Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

10

11

12

PEDOMAN PENSKORAN

SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
1 Kelengkapan Materi  Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan 4

37
Daftar Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
 Menuliskan rumusan masalah
 Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Materi dibuat dalam bentuk charta / Power
Point
 Tulisan terbaca dengan jelas
4
 Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi
 Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
4
 Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi
berargumentasi dengan baik
 Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

38

Anda mungkin juga menyukai