Anda di halaman 1dari 13

SMA NEGERI 1 Guru Mata Pelajaran : Ilham Nur Iman, S.Si., M.Pd.

Mata Pelajaran : Kimia


MAKASSAR Kelas/ Semeste / T.P : XI / Ganjil / 2022-2023
RPP KIMIA Materi Pokok : KD. 3.3 Kimia Karbon
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit/ 1 x Pertemuan

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu :
Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan penggolongan
senyawanya serta Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang memiliki rumus molekul
yang sama dengan penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur,
percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif),
serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis
, kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .

PERTEMUAN 1 (3 x 45 menit)

LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING

Pendahuluan ▪ Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, berdoa, absensi, memeriksa
(10 Menit) kebersihan lingkungan kelas, menyiapkan sumber-sumber belajar, menyiapkan penampilan
media yang membutuhkan teknologi
▪ Persiapan ▪ Memotivasi peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat pembelajaran (sekaligus
▪ Appersepsi menghubungkan dengan Ayat Al Quran: Surat Al-A’la ayat 4,5).
▪ Motivasi ▪ Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakater yang harus dicapai;
▪ Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilain serta penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
Kegiatan Inti ●Orientasi peserta didik pada masalah
(70 Menit) Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi yng akan
dipelajari dengan cara mengamati lembar kerja , foto / video, pemberian contoh-contoh materi
Sintak Sintak / soal untuk dapat dikembangkan pesertadidik, dari media interaktif ( critical thingking,
Pembelajaran litersasi )
● Mengorganisasi pesertadidik
Pesertadidik memahami masalah yang disajikan untuk mengidentifikasi apa yang perlu mereka
ketahui dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah terkait materi senyawa
hidrokarbon ( critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs )
• Membimbing penyelidikan individu / kelompok
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi
melalui kegiatan diskusi dan saling tukar informasi terkait senyawa hidrokarbon ( critical
thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs )
• Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyampaikan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang senyawa hidrokarbon (
critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs )
• Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran yang telah dilakukan tentang denyawa hidrokarbon ( critical thingking,
kolaborasi, komunikasi )

Penutup (10 ▪ Peserta didik, dengan bimbingan guru, membuat kesimpulan


Menit) ▪ Guru melakukan refleksi hasil proses belajar yang telah dilaksanakan..
▪ Guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta didik yang telah bekerjasama dengan
baik dalam kelompok dan Guru memberikan evaluasi untuk mengukur ketuntasan PBM.
▪ Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya
▪ Berdoa dan memberi salam
Peniliaian ▪ Sikap : Jurnal Pengamatan Sikap, Penilain diri
▪ Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan
▪ Ketrampilan : Penilaian Unjuk Kerja dan Presentase
Materi 1 :

Senyawa Hidrokarbon

Karbon merupakan unsur unik yaitu bisa berikatan dengan unsur lain untuk membentuk berbagai senyawa
baru.Kelompok terbesar ikatan karbon adalah dengan hidrogen yang kemudian membentuk senyawa yang disebut
hidrokarbon. Setidaknya sekitar 1 juta komponen organik terbentuk dari hidrokarbon. Karbon juga membentuk
ikatan dengan senyawa lain yang dianggap sebagai anorganik, meskipun dalam jumlah yang jauh lebih rendah
dibandingkan dengan senyawa organik.Unsur karbon terdapat dalam dua bentuk kristal alotrofik yaitu berlian dan
grafit. Bentuk lain dengan sedikit kristalinitas adalah karbon tumbuhan dan jelaga. Atom karbon memiliki empat
elektron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan di bawah ini.

Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama
pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan kovalen tunggal dengan empat atom
hidrogen membentuk molekul metana (CH4). Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapatjuga
berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun rangkap dua dan tiga, seperti pada
etana, etena dan etuna .

Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan terbentuknya
senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas
atom karbon.
Jika satu atom hidrogen pada metana (CH4) diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk etana (CH3–CH3). Jika atom
hidrogen pada etana diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan seterusnya hingga
terbentuk senyawa karbon berantai atau siklik.

Sifat fisik dan kimia karbon tergantung pada struktur kristalnya. Kepadatan karbon juga bervariasi dari 2,25
g/cm ³ untuk grafit dan 3,51 g/cm ³ untuk berlian. Titik leleh grafit adalah 3500 ºC dengan titik didih adalah 4830 ºC.
Unsur karbon merupakan bahan yang inert, tidak larut dalam air, asam encer, dan basa, serta merupakan pelarut
organik. Sehingga pada suhu tinggi, karbon berikatan dengan oksigen untuk membentuk karbon monoksida atau
dioksida.Reaksi karbon dengan oksidator panas, seperti asam nitrat dan kalium nitrat akan menghasilkan asam
metilic C6(CO2H)6. Di antara halogen hanya fluor yang bereaksi dengan unsur karbon. Sejumlah logam
dikombinasikan dengan karbon pada suhu tinggi untuk membentuk karbida. Karbon membentuk senyawa dengan
halogen dan memiliki rumus umum CX4, dimana X adalah fluorin, klorin, bromin, atau iodin. Karbon juga membentuk
senyawa tetrahalida. Dari semua senyawa yang terbentuk, yang paling penting adalah diklorodifluorometana, CCl2F2,
disebut pula sebagai freon. Karbon dan komponennya tersebar luas di alam. Diperkirakan, unsur ini membentuk
0,032% kerak bumi.
Karbon bebas ditemukan antara lain di batubara, sedangkan karbon kristal ditemukan dalam grafit dan
berlian.Atmosfer bumi terus mengalami peningkatan konsentrasi karbon dari karbon dioksida dan karbon
monoksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Tidak ada unsur yang lebih penting dalam hidup
selain karbon. Hanya karbon yang mampu membentuk ikatan tunggal yang kuat dan cukup stabil di bawah kondisi
standar. Atom karbon mempunyai sifat-sifat khas yang menyebabkan dapat terbentuk banyak senyawa karbon. Sifat
khas atom karbon yang tidak dimiliki oleh atom lain adalah sebagai berikut:
a. Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen.
b. Atom karbon mempunyai kemampuan untuk membentuk rantai karbon. Rantai tersebut dapat berupa
rantai terbuka (alifatis) dan tertutup (siklis), serta rantai lurus dan dapat pula bercabang.
c. Ikatan di antara atom-atom karbon dapat berupa ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, atau ikatan
rangkap tiga.
KLASIFIKASI ATOM KARBON

Atom karbon memiliki posisi yang berbeda-beda dalam sebuah rantai karbon. Berdasarkan jumlah atom C
yang diikatnya, ada 4 kemungkinan posisi atom karbon dalam rantai karbon, yaitu atom C primer, atom C sekunder,
atom C tersier, dan atom C kuartener.

a. Atom C Primer (1°)

Dari rantai karbon diatas, perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh atom C yang bewarna
merah. Atom C tersebut hanya mengikat 1 atom C lainnya, maka dinamakan dengan atom C primer.

b. Atom C Sekunder (2°)

Perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh atom C yang bewarna merah. Atom C tersebut
mengikat 2 atom C lainnya, maka dinamakan dengan atom C sekunder.

c. Atom C Tersier (3°)

Perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh atom C yang bewarna merah. Atom C tersebut
mengikat 3 atom C lainnya, maka dinamakan dengan atom C tersier.
d. Atom C kuartener (4°)
Atom C kuartener, yaitu atom C mengikat 4 atom C yang lain.

Contoh senyawa karbon yang lain.

Keterangan :
10 = atom C primer 30 = atom C tersier
20 = atom C sekunder 40 = atom C kuarterner

Jumlah Dasar pengelompokan


Jenis atom
atom
Karena ada 5 atom C yang hanya terikat pada 1 atom C yang lainnya
Primer 4
Karena ada 3 atom C yang terikat pada 2 atom C yang lainnya
Sekunder 3
Karena ada 2 atom C yang hanya terikat pada 3 atom C yang lainnya
Tersier 2
Kuarterner - Karena tidak ada atom C yang terikat pada atom c lainnya.

ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA.


● Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan
atom karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal.
● Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap ─C═C─.
● Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga ─C≡C─.
a. Rumus umum alkana: CnH2n+2
b. Rumus umum alkena: CnH2n
c. Rumus umum alkuna: CnH2n-2

Tata nama alkana menurut IUPAC:

● Alkana rantai tak bercabang, diberi nama dengan menambahkan awalan n (normal). Misal : n-pentana, n-
heksana.
● Alkana bercabang terdiri atas dua bagian yaitu bagian rantai utama dan cabang.
● Rantai utama adalah rantai terpanjang dalam molekul yaitu yang memiliki jumlah atom C paling banyak.
● Rantai utama diberi nama sesuai tabel di atas, sedangkan nama cabang diberi nama sesuai cabangnya
misalnya alkil, CnH(2n+1).
● Posisi cabang pada rantai utama dinyatakan dengan awalan angka yang ditentukan dari nomor atom
terkecil pada ujung. Atom C ujung dipilih dari ujung di mana cabang memperoleh nomor terkecil.
● Jika terdapat 2 atau lebih cabang yang sama, nama cabang ditambah awalan di, tri, tetra, dst sesuai jumlah
cabang yang sama.
● Jika terdapat cabang-cabang yang berbeda penamaannya disusun menurut abjad.
● Jika terdapat penomoran yang sama dari kedua ujung rantai utama, mulailah dari salah satu ujung sehingga
cabang yang ditulis terlebih dahulu memiliki nomor terkecil.

Aturan Penamaan Senyawa Alkena


● Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa
alkena.
● Hitung jumlah atom C-nya.
● Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -ena.
● Jika jumlah atom C senyawa alkena lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor
paling kecil terletak paling dekat dengan atom C yang terikat ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan
senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti tanda (-) dan nama
rantai induk.
● Jika alkena memiliki cabang, tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari
rantai atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua.
● Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.
● Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
● Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana.

Aturan pemberian nama senyawa alkuna :


● Jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa alkuna.
● Hitung jumlah atom C-nya.
● Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -una.
● Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor
paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap tiga. Kemudian, penamaan senyawa diawali
oleh nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
● Untuk alkuna bercabang :
a) Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut merupakan
senyawa alkuna.
b) Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom C terpanjang
yang mengandung ikatan rangkap tiga.
c) Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C
yang terikat ikatan rangkap tiga.
d) Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkuna rantai lurus.
e) Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
f) Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana dan alkena.
Isomer
Isomer adalah senyawa-senyawa yang berbeda, tetapi mempunyai rumus molekul yang sama. Isomer
dibagi atas:
• Isomer struktur terdiri dari isomer kerangka dan isomer posisi.
• Isomer kerangka: rumus molekul sama, rantai induk berbeda.
• Isomer posisi:rumus molekul dan rantai induk sama, posisi cabang/gugus pengganti berbeda.
• Isomer ruang terdiri atas isomer geometridan isomer optis.

Sifat-sifat hidrokarbon
● Titik leleh dan titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan peningkatan massa molekul relatifnya.
● Titik leleh dan titik didih senyawa-senyawa yang merupakan isomer berkurang seiring dengan
pertambahan jumlah cabang dalam molekulnya.
● Alkana adalah golongan senyawa yang kurang reaktif, sehingga disebut paraffin. Reaksi penting alkana
adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan.
● Alkena dan alkuna lebih reaktif daripada alkana karena mempunyai ikatan rangkap dan rangkap tiga.
Reaksi penting dari alkena dan alkuna adalah adisi atau penjenuhan.

Reaksi-reaksisenyawakarbon

A. Alkana
1. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi disebut juga dengan reaksi pembakaran. Pembakaran sempurna senyawa
hidrokarbon menghasilkan gas CO2 dan H2O. Untuk pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan
H2O.

Contoh:

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)

C2H6(g) + 7/2 O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(g)

2. Reaksi Substitusi
Alkana dapat bereaksi substitusi dengan halogen. Reaksi subtitusi adalah reaksi penggantian suatu
atom atau gugus atom yang terikat pada atom C dalam suatu molekul oleh atom atau gugus atom lain.
Contoh :
● Reaksi metana dengan halogen
CH4 + F2 CH3F + HF
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
CH4 + Br2 CH3Br + HBr
CH4 + I2 CH3I + HI
● Reaksi etana dengan halogen
CH3–CH3 + F2 CH3–CH2F + HF
CH3–CH3 + Cl2 CH3–CH2Cl + HCl
CH3–CH3 + Br2 CH3–CH2Br + HBr
CH3–CH3 + I2 CH3–CH2I + HI

3. Reaksi Eliminasi
Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi. Reaksi eliminasi adalah reaksi
pengeluaran gugus atom dari dua atom C yang berdekatan pada senyawa jenuh sehingga terbentuk senyawa
tak jenuh atau senyawa yang mempunyai ikatan rangkap.
a. Dehidrogenasi (penarikan hidrogen)
Contoh:
CH2 – CH2 CH2=CH2 + H2

H H

etana etena
CH2 – CH –CH3 CH2=CH– CH3 + H2

H H

propana propena
CH2 – CH –CH2 – CH3 CH2=CH–CH2–CH3 + H2

H H

n-butana n-butena

B. Alkena
1. Reaksi Pembakaran
Contoh :
C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g)
C3H6(g) + 9/2 O2(g) 3CO2(g) + 3H2O(g)
2. Reaksi Adisi
a. Adisi Hidrogen (hidrogenasi)
Contoh : adisi hidrogen pada etena menghasilkan etana.
Ni/Pt
CH2 = CH2 + H2 CH3– CH3
etena etana
CH2 = CH– CH3 + H2 CH3– CH2– CH3
propena propana
b. Adisi halogen (F2, Cl2, Br2, I2 )
Reaksi adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena membentuk alkana. Selanjutnya
halogen tersebut akan menjadi cabangnya.
Contoh :
● Adisi flourin pada etena menghasilkan 1,2-difloroetana.
CH2 = CH2 + F2 CH2– CH2
F F
Etena 1,2-difloroetana
● Adisi klorin pada etena menghasilkan 1,2-dikloroetana.
CH2 = CH2 + Cl2 CH2– CH2
Cl Cl
etena 1,2-dikloroetana
● Adisi bromin pada etena menghasilkan 1,2-dibromoetana.
CH2 = CH2 + Br2 CH2– CH2
Br Br
etena 1,2-dibromoetana
● Adisi iodin pada etena menghasilkan 1,2-diiodoetana.
CH2 = CH2 + I CH2– CH2
I I
etena 1,2-diiodoetana
● Adisi klorin pada propena menghasilkan 1,2-dikloropropana.
CH2 = CH– CH3 + Cl2 CH2–CH–CH3
Cl Cl
propena 1,2-dikloropropana
● Adisi bromin pada propena menghasilkan 1,2-dibromopropana.
CH2 = CH– CH3 + Br2 CH2–CH–CH3
Br Br
propena 1,2-dibromopropana
c. Adisi asam halida
Adisi dengan asam halida akan memutus ikatan rangkap pada alkena menjadi alkana dengan
mengikuti aturan markovnikof, yang mana atom H dari asam halida (HX) akan terikat pada atom C yang
berikatan rangkap yang memiliki atom H paling banyak. Jika atom C tersebut memiliki jumlah atom H
yang sama, halida akan terikat pada atom C yang paling panjang.
Contoh :
● Adisi asam florida padapropena menghasilkan 2-floropropana.
CH2= CH–CH3 + HF CH3–CH– CH3
F
propena 2-floropropana
● Adisi asam klorida padapropena menghasilkan 2-kloropropana.
CH2= CH–CH3 + HCl CH3–CH–CH3
Cl
propena 2-kloropropana
● Adisi asam klorida pada1-butena menghasilkan 2-klorobutana.
CH2= CH – CH2– CH3 + HCl CH3–CH–CH2–CH3
Cl
n-butena 2-klorobutana
● Adisi asam klorida pada1-butena menghasilkan 2-kloropropana.
CH3– CH = CH– CH2 – CH3 + HCl CH3–CH2–CH–CH2 –CH3
Cl
2-pentena 3-kloropentana
C. Alkuna
1. Reaksi Oksidasi
Contoh:
2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(g)
2. Reaksi Adisi
Alkuna dapat bereaksi adisi dengan H2, halogen (X2 = F2, Cl2, Br2, I2), dan asam halida (HX = HF, HCl,
HBr, HI). Adisi alkuna oleh asam halida mengikuti aturan Markovnikov sebagaimana pada alkena.
● Adisi hidrogen
Contoh:
- CH CH + H2 CH2 = CH2 + H2 CH3– CH3
etuna etena etana

- HC C–CH3 + H2 CH2 = CH – CH3 + H2 CH3–CH2–CH3


propuna propena propana
● Adisi halogen
F F

- HC C–CH3 + F2 HC = C – CH3 + Cl2 HC– C– CH3

F F F F
propuna 1,2-difloro-1-propena 1,1,2,2-tetrafloropropana

Cl Cl

- HC C–CH3 + Cl2 HC = C – CH3 + Cl2 HC– C– CH3

Cl Cl Cl Cl
propuna 1,2-dikloro-1-propena 1,1,2,2-tetrakloropropana

Cl Cl

- CH3–C C–CH3 + Cl2 CH3–C = C–CH3 + Cl2 CH3– C– C– CH3


Cl Cl Cl Cl
2-butuna 2,3-dikloro-2-butena 2,2,3,3-tetraklorobutana
Br Br

- CH3–C C–CH3 + Br2 CH3–C = C–CH3 + Br2 CH3– C– C– CH3

Br Br Br Br
2-butuna 2,3-dibromo-2-butena 2,2,3,3-tetrabromobutana

● Adisi asam halida


H Br

- HC C–CH3 + HBr HC = C – CH3 + HBr HC–C– CH3

H Br H Br
Propuna 2-bromo-1-propena 2,2-dibromopropana

H I

- HC C – CH3 + HI HC = C–CH3 + HI HC– C–CH3

H I H I
Propuna 2-iodo-1-propena 2,2-diiodopropana

- CH3– C C–CH2–CH3 + HBr CH3– C=C–CH2–CH3 + HBr

H Br
2-pentuna 3-bromo-2-pentena

H Br

CH3– C – C–CH2–CH3

H Br
3,3-dibromopentana

Materi Pengayaan : Meminta siswa menonton video atau mencari video yang berkaitan dengan senyawa
hidrokarbon dan mempelajari lalu menjelaskannya
LAMPIRAN 2

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Makassar


Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XI/ Semester I
Mata Pelajaran : KIMIA

Kejadian/ Pos/
No Waktu Nama Butir Sikap Tindak Lanjut
Perilaku Neg
1

10
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Makassar


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI
Kompetensi dasar : Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon
yang memiliki rumus molekul yang sama
Materi : Kekhasan atom karbon

Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuaidengan tanggal pengumpulan yang
telah disepakati?
2. 3. Memilih molymood untuk masing-masing
warna yang mewakili setiap atom yang
digunakan
3. Melakukan analisa sesuai peragaan
4. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
5. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Makassar, 27 Juli 2022


Guru Mata Pelajaran,

Ilham Nur Iman, S.Si., M.Pd.


NIPPPK. 1986202221 1 015

Anda mungkin juga menyukai