Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Ferdy Ferry Putra Kota Jambi


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X MIPA 1 / Ganjil
Materi Pokok : Sifat Senyawa Ion dan Kovalen
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran ( 2x45 menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
senyawa ion dan kovalen sebagai wujud ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
tentang adanya keteraturan tersebut bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
yang kebenarannya bersifat tentatif. melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
KD dari KI 1 KD dari KI 2
Indikator Indikator
1.1.1 Menyadari bahwa Tuhan 2.1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah yaitu teliti dalam
menciptakan alam dan segala isinya
merancang dan melakukan percobaan.
dengan memiliki manfaat bagi
manusia 2.1.2 Menunjukkan perilaku ilmiah yaitu jujur dalam
menuliskan hasil pengamatan.

3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan untuk
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan menunjukkan karakteristik senyawa ion atau
ikatan logam serta kaitannya dengan senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat
sifat zat fisika

KD dari KI 3 KD dari KI 4
Indikator Indikator
3.5.1 Menganalisis proses terbentuknnya 4.5.1 Melakukan percobaan untuk menunjukkan
ikatan ion pada senyawa. karakteristik senyawa ion atau senyawa
3.5.2 Menganalisis sifat senyawa yang kovalen berdasarkan salah satu contoh sifat
memiliki ikatan ion, ikatan kovalen, fisika
ikatan kovalen koordinasi dan ikatan 4.5.2 Menunjukkan perbedaan titik didih senyawa
logam ion dan senyawa kovalen berdasarkan
3.5.3 Membandingkan sifat zat senyawa percobaan yang dilakukan menggunakan
yang berikatan ion dan ikatan bahan yang ada di sekitar
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, 4.5.3 Mengidentifikasi perbedaan konfigurasi
dan ikatan logam elektron dan jumlah elektron valensi unsur –
3.5.4 Menganalisis kepolaran suatu unsur gas mulia dan bukan gas mulia
senyawa 4.5.4 Mengidentifikasi kecenderungan unsur -
3.5.5 Menjelaskan kecendrungan suatu unsur bukan gas mulia dalam mencapai
unsur mencapai kestabilan berdasar kestabilan
kan konfigurasi elektron 4.5.5 Menyimpulkan ciri–ciri susunan elektron
3.5.6 Menggambarkan stuktur Lewis yang bersifat stabil
berdasarkan elektron valensi unsur

C. Tujuan Pembelajaran
1. Menyadari bahwa Tuhan menciptakan alam dan segala isinya dengan memiliki manfaat
bagi manusia
2. Menunjukkan perilaku ilmiah yaitu teliti dalam merancang dan melakukan percobaan
3. Menunjukkan perilaku ilmiah yaitu jujur dalam menuliskan hasil pengamatan.
4. Menganalisis proses terbentuknnya ikatan ion pada senyawa
5. Menganalisis sifat senyawa yang memiliki ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam
6. Membandingkan sifat zat senyawa yang berikatan ion dan ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam
7. Menganalisis kepolaran suatu senyawa
8. Melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion atau senyawa kovalen
berdasarkan salah satu contoh sifat fisika
9. Menunjukkan perbedaan titik didih senyawa ion dan senyawa kovalen berdasarkan
percobaan yang dilakukan menggunakan bahan yang ada di sekitar
10. Menjelaskan kecendrungan suatu unsur mencapai kestabilan berdasarkan konfigurasi
elektron
11. Menggambarkan stuktur Lewis berdasarkan elektron valensi unsur
12. Mengidentifikasi perbedaan konfigu rasi elektron dan jumlah elektron valensi unsur–unsur
gas mulia dan bukan gas mulia
13. Mengidentifikasi kecenderungan unsur-unsur bukan gas mulia dalam mencapai kestabilan
14. Menyimpulkan ciri–ciri susunan elektron yang bersifat stabil

D. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : STEAM
b. Metode : Diskusi , tanya jawab dan praktikum
c. Model : Inquiry terbimbing

E. Materi Pembelajaran

Sains : Teknologi :
1. Faktual : Senyawa Ion, Kovalen dan 1. Menggunakan laptop dan internet
Logam untuk mencari informasi tentang
2. Konseptual : Sifat Senyawa Ion, Sifat zat senyawa ion, kovalen, dan
Kovalen dan Logam logam
3. Prosedural : Melakukan percobaan untuk 2. Menggunakan aplikasi Zoom dan
menunjukkan karakteristik sifat fisika, Google Classroom dalam
senyawa ion dan senyawa kovalen Pembelajaran
Enjinering : Matematika :
1. Menggunakan alat dan bahan yang -
dibutuhkan untuk percobaan
2. Melaksanakan percobaan sesuai
prosedur kerja

1. Ikatan Ion
Ikatan ion dapat terjadi karena adanya gaya tarik menarik elektrostatis antara ion positf
dan ion negatif. Ikatan ini hanya dapat terbentuk dari atom-atom yang memiliki energi
ionisasi rendah (logam) dan unsur lain yang memiliki afinitas elektron tinggi (non
logam).
Contoh : Ikatan antara 11Na dengan 17Cl
11Na = 2 8 1 Na melepaskan 1e Na → Na+ + 1e
17Cl = 2 8 7 Cl menerima 1 e Cl + 1e → Cl –
+ -
Antara Na dengan Cl terjadi serah terima elektron sehingga terbentuk senyawa ion
NaCl.
Serah terima elektron dalam ikatan ion dapat digambarkan dengan menggunakan lambang
Lewis. Lambang Lewis dari suatu unsur dinyatakan oleh lambang unsur dikelilingi oleh
sejumlah tanda titik ( .) atau tanda lainnya seperti tanda silang (x), tanda tersebut
menyatakan jumlah elektron valensi dari unsur tersebut.
Penggunaa

Sifat-sifat senyawa ionik :


1. Berupa kristal dengan titik didih dan titik lelehnya tinggi
2. Dalam keadaan lebur atau dalam larutan dapat menghantarkan listrik
3. Mudah larut dalam air, tetapi sukar larut dalam pelarut organik (misalnya; alkohol,
eter, benzena dan sebagainya).

2. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersama dan cenderung menerima elektron (terjadi pada sesama atom non logam).
Contoh :
Ikatan antara atom H dengan atom Cl pada senyawa HCl
Konfigurasi elektron 1H = 1 memerlukan 1e untuk stabil
17Cl = 2, 8, 7 memerlukan 1e untuk stabil.

Struktur Lewis :

Rumus molekul : H – Cl
Berdasarkan banyaknya pasangan elektron ikatan (PEI) yang dipakai bersama, ikatan
kovalen digolongkan menjadi :
1. Ikatan Kovalen Tunggal ( - )

2. Ikatan kovalen rangkap dua ( = )

3. Ikatan kovalen rangkap tiga ( )

3. Ikatan Kovalen Koordinasi


Ikatan kovalen koordinsi terjadi karena pasangan elektron yang dipakai bersama berasal
dari slah satu atom, sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang
digunakan bersama, sehingga mempunyai pasangan elektron bebas (PEB).
Contoh :Molekul NH3 dan ion H+ membentuk ion amonium NH4+

Ikatan Koordinasi
ditunjukan tanda

Kepolaran molekul dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul.


A. Ikatan Kovalen Polar

Terbentuk jika unsur-unsur yang brikatan mempunyai perbedaan elektronegatifitas (


∆E > 0 ). Suatu ikatan kovalen disebut polar jika pasangan elektron ikatan tertarik lebih
kuat ke salah satu atom. Makin besar elektronegatifitas makin polar ikatannya.
Contoh :

Unsur F Cl Br I
Keelektronegatifan 4 3 2,8 2,5

Urutan kepolaran asam halida : HF >> HCl >> HBr >> HI


Bila atom pusat mempunyai Pasangan Elektron Bebas ,engakibatkan nbentuk molekul
tidak simestris sehingga Pasangan Elektrin Ikatan tertarik lebih kuat keatom pusat,
akibatnya molekul menjadi polar.

Contoh : NH3

Jika bentuk tidak simetris akan mengakibatkan molekulnya bersiaft

B. Ikatan Kovalen Non-Polar

Terbentuk jika unsur-unsur yang berikatan elektronegatifitasnya sama.


Suatu ikatan kovalen dikatakan non-polar jika pasangan elektron ikatan tertarik sama
kuat antar atom yang berikatan. Makin kecil perbedaan elektronegatifitas makin non-
polar ikatannya.
Contoh :
CH4 , CCl4 , BCl3 , F2 , Cl2 , Br2 , I2
Senyawa polar mudah larut dalam pelarut polar dan senyawa non-polar mudah larut
dalam pelarut non-polar. Hal ini dikenal dengan Like dicsolive like.
Sifat senyawa kovalen :
1. Pada umumnya mempunyai titik didih dan titik lebur rendah dibandingkan ikatan
ion.
2. Lelehannya (cairan murninya) Tidak dapat menghantarkan listrik.
3. umumnya sukar larut dalam air, sebaliknya mudah larut dalam pelarut organik.
Kestabilan Unsur
Unsur-unsur alami cenderung tidak stabil bila berdiri sendiri, kecuali untuk unsur golongan
gas mulia. Unsur yang terletak pada golongan VIII A tabel periodik ini dapat ditemukan di alam
sebagai zat monoatomik dan bersifat inert (sukar bereaksi). Hal ini terjadi diakibatkan kulit terluar
pada atom unsur gas mulia telah terisi penuh. Kestabilan gas mulia inilah yang ingin dicapai oleh
unsur-unsur lainnya, hingga mereka cenderung bereaksi dan membentuk ikatan kimia, menghasilkan
suatu molekul atau senyawa yang stabil. Daya tarik-menarik antar atom yang menyebabkan
terbentuknya senyawa kimia inilah yang disebut ikatan kimia. Fenomena ini ditemukan pertama kali
oleh Gilbert N. Lewis dan Albrecht Kossels pada 1916, dimana mereka mengemukakan konsep
ikatan kimia sebagai berikut:
1. Gas mulia sukar membentuk senyawa karena memiliki susunan elektron yang stabil (tidak
melepas dan menerima elektron di kulit terluarnya), sehingga disebut inert
2. Setiap atom ingin memiliki susunan elektron yang stabil dengan cara melepaskan atau menangkap
elektron 3. Susunan elektron yang stabil dicapai dengan cara berikatan antar atom lain.
Untuk menggambarkan interaksi antar unsur-unsur dalam upayanya mencapai kestabilan,
Gilbert Lewis mengemukakan ide untuk menggambarkannya dengan suatu diagram yang disebut
struktur Lewis. Struktur ini mencakup lambang unsur/atom yang dimaksud dan dikelilingi titik
(biasanya dilambangkan ×× atau ∙∙) dimana setiap titik mewakili satu elektron yang ada pada kulit
terluar atom tersebut.

4. Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-
elekrtron valensi atom-atom logam.Adanya delokasi elektron menyebabkan unsur-unsur
logam dapat menghnatrkan arus listrik. Makin rapat susunan atom-atomnya makin baik
sifat daya hantar listriknya.
Sifat-sifat fisis unsur logam pada umumnya berupa zat padat pada suhu kamar, mudah
dibentuk (dapat ditempa dan dibuat kawat), mempunyai kilap dan merupakan penghantar
listrik / panas yang baik.

F. Media/Alat Pembelajaran
Media
1. Online : Via Zoom, Google Classroom, via whatsapp
2. Power Point atau video pembelajaran tentang senyawa ion, senyawa kovalen dan logam
Link media pembelajaran yaitu video pembelajaran:
https://drive.google.com/file/d/1c09Z4UnObsQ-ZzxyOCLb-khlcG1qr_wy/view?usp=drivesdk

Alat
Laptop, Handphone
G. Sumber Belajar
a. Umiyati, Nurhalimah. 2016. BukuSiswa Kimia untuk SMA/MA X. Mediatama: Surakarta
b. Purba, Michael. 2017. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga: Jakarta
c. Lembar Kerja Peserta Didik Kimia X
d. Poppy K. Devi. 2009. Kimia 1: Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
e. Internet
H. Langkah langkah pembelajaran
Pendekatan Alokasi
Langkah STEAM dan Waktu
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Aspek (menit)
TPACK
Pendahuluan Melalui Zoom 10
 Guru memberi salam dan siswa
membalas salam.
 Guru mengajak siswa untuk berdoa
sebelum memulai pembelajaran (religius)
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
(disiplin)
 Guru mengaitkan pembelajaran hari ini
dengan materi yang telah dipelajari
minggu lalu bahwa sifat dari unsur dan
sifat dari senyawa itu berbeda
“kalian sudah mempelajari tentang sifat
dari unsur kan? Nah hari ini kita akan
belajar mengenai sifat senyawa ion dan
kovalen. Bagaimana sudah siap untuk
belajar materi ini ?”
“tentunya harus siap ya.” (tertib)
 Guru memberi motivasi bahwa dengan
megetahui sifat senyawa ion dan kovalen
dapat mempermudah kita untuk
mengetahui sifat-sifat dasi senyawa ion
dan kovalen
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai pada pertemuan ini
yaitu siswa dapat:
1. Menganalisis proses terbentuknnya
ikatan ion pada senyawa
2. Menganalisis sifat senyawa yang
memiliki ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi dan ikatan
logam
3. Membandingkan sifat zat senyawa
yang berikatan ion dan ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi,
dan ikatan logam
4. Menganalisis kepolaran suatu
senyawa
5. Melakukan percobaan untuk
menunjukkan karakteristik senyawa
ion atau senyawa kovalen
berdasarkan salah satu contoh sifat
fisika
6. Menunjukkan perbedaan titik didih
senyawa ion dan senyawa kovalen
berdasarkan percobaan yang
dilakukan menggunakan bahan yang
ada di sekitar
7. Menganalisis kepolaran suatu senyawa
8. Melakukan percobaan untuk
menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen berdasarkan salah
satu contoh sifat fisika
9. Menunjukkan perbedaan titik didih
senyawa ion dan senyawa kovalen
berdasarkan percobaan yang dilakukan
menggunakan bahan yang ada di sekitar
10. Menjelaskan kecendrungan suatu unsur
mencapai kestabilan berdasarkan
konfigurasi elektron
11. Menggambarkan stuktur Lewis
berdasarkan elektron valensi unsur

Kegiatan Inti Orientasi 20


Melalui zoom
 Peserta didik menyimak gambar melalui
slide presentasi beberapa senyawa dalam Technology
kehidupan sehari hari yang merupakan
contoh senyawa ion, senyawa kovalen
dan logam
 Peserta didik menganalisis gambar
perbandingan titik didih senaywa ion dan TPACK
kovalen (Critical Thinking)
 Peserta didik mengajukan pendapatnya
(komunikatif)
 Guru menutup pertemuan di aplikasi
zoom lalu mengarahkan pembelajaran
melalui classroom
 Guru membagikan LKPD melalui
aplikasi Google Classroom
Merumuskan Masalah (Diskusi Melalui 15
Whatsapp)
Melalui kegiatan diskusi (kolaborasi),
peserta didik :
 Menganalisis hubungan ikatan kimia TPACK
dengan sifat fisika senyawa ion, kovalen Technology
dan logam.
 Menganalisis apakah terdapat perbedaan
titik didih senyawa ion dan kovalen
Merumuskan Hipotesis 10
 Peserta didik merumuskan hipotesis TPACK
adanya hubungan antara ikatan kimia
dengan perbedaan sifat fisika senyawa
 Dengan aplikasi Google Classroom,
peserta didik kembali berdiskusi terkait Engineering
petunjuk yang ada di dalam LKPD
(kolaborasi) Technology

Mengumpulkan Data 10
 Peserta didik melakukan percobaan sifat Engineering
fisika senyawa ion dan senyawa kovalen Science
dengan rancangan percobaan yang sudah
dibuat dengan teliti
 Peserta Didik mengisi LKPD yang telah TPACK
dishare guru via google classroom
dengan teliti
Menguji Hipotesis 5
 Peserta didik menjawab pertanyaan di
LKPD TPACK
 Guru memfasilitasi diskusi via whatsapp
Merumuskan Kesimpulan 10
Melalui whatsapp
 Peserta didik membuat kesimpulan
karakteristik sifat fisika (titik didih) Science
senyawa ion dan senyawa kovalen
dengan tepat. peserta didik dalam
kelompok lain mencermati dan
memberikan tanggapan (komunikasi)
 Peserta didik memperoleh klarifikasi/
penegasan dari guru tentang hubungan
sifat fisika (titik didih) senyawa ion dan
senyawa kovalen dengan ikata kimianya
Penutup Melalui whatsapp 10
 Guru mengajukan pertanyaan untuk
mengulas pengetahuan siswa tentang
materi yang telah dipelajari (pemberian
umpan balik)
Seperti :
“Apakah kalian sudah jelas dengan materi
pembelajaran mengenai perbandingan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinasi, dan ikatan logam
serta kaitannya dengan sifat zat? Jika
sudah, coba jelaskan kembali bagaimana
perbandingan ikatan tersebut?”
 Peserta didik melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
 Peserta didik dan guru merencanakan
tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
 Peserta didik membaca doa dan
mengucapkan salam (religius)

I. Penilaian
No Aspek Teknik Penilaian Instrumen Penilaian
1 Afektif Non tes Lembar Observasi (terlampir)
2 Kognitif Tes Soal essay (terlampir)
3 (Psikomotorik) Non tes Lembar Observasi (terlampir)
Keterampilan
Mengetahui, Bandung, Juli 2020
Kepala SMA PGRI 3 Guru Mata Pelajaran

Yayan Taryana, S.Pd. MM Arsita,S.Pd


NUPTK:9642743643200002 NUPTK. 6937767668130072
INSTRUMEN LEMBAR PENILAIAN DIRI

A. PENILAIAN AFEKTIF
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : Sifat Senyawa Ion dan Kovalen

Petunjuk:
Berilah nilai pada kolom dibawah ini dengan mengacu pada rubrik penilaian afektif
Penialaian Skor
No. Aspek yang dinilai

a. Disiplin saat melakukan pengecekan


kehadiran
b. Berkolabirasi dengan teman diskusi
dalam merumuskan masalah dan
hipotesis pada materi sifat senyawa ion
dan kovalen
c. Teliti dalam melakukan percobaan sifat
fisika senyawa ion dan senyawa kovalen
dengan rancangan percobaan yang
sudah dibuat
d. Tepat saat membuat kesimpulan
karakteristik sifat fisika (titik didih)
senyawa ion dan senyawa kovalen
dst.

Rubrik Penilaian:

No. Aspek yang Penilaian


dinilai 4 3 2 1
a. Disiplin saat Sangat disiplin Disiplin saat guru Cukup disiplin Kurang disiplin
melakukan saat guru memulai saat guru saat guru
pengecekan memulai pengecekan memulai memulai
kehadiran pengecekan kehadiran pengecekan pengecekan
kehadiran kehadiran kehadiran
b. Berkolabirasi Berkolabirasi Berkolabirasi Berkolabirasi Berkolabirasi
dengan teman dengan sanagt dengan baik dengan cukup dengan kurang
diskusi baik dengan degan teman baik degan baik degan
teman diskusi diskusi dalam teman diskusi teman diskusi
dalam merumuskan dalam dalam
merumuskan masalah dan merumuskan merumuskan
masalah dan hipotesis pada masalah dan masalah dan
hipotesis pada materi sifat hipotesis pada hipotesis pada
materi sifat senyawa ion dan materi sifat materi sifat
senyawa ion dan kovalen senyawa ion dan senyawa ion dan
kovalen kovalen kovalen

c. Teliti dalam Sangat teliti Teliti dalam Cukup teliti Kurang teliti
melakukan dalam melakukan dalam dalam
percobaan melakukan percobaan sifat melakukan melakukan
percobaan sifat fisika senyawa percobaan sifat percobaan sifat
fisika senyawa ion dan senyawa fisika senyawa fisika senyawa
ion dan senyawa kovalen dengan ion dan senyawa ion dan senyawa
kovalen dengan rancangan kovalen dengan kovalen dengan
rancangan percobaan yang rancangan rancangan
percobaan yang sudah dibuat percobaan yang percobaan yang
sudah dibuat sudah dibuat sudah dibuat
d. Tepat saat Sangat tepat saat Tepat saat Cukup tepat saat Kurang tepat
membuat membuat membuat membuat saat membuat
kesimpulan kesimpulan kesimpulan kesimpulan kesimpulan
karakteristik karakteristik karakteristik karakteristik
sifat fisika (titik sifat fisika (titik sifat fisika (titik sifat fisika (titik
didih) senyawa didih) senyawa didih) senyawa didih) senyawa
ion dan senyawa ion dan senyawa ion dan senyawa ion dan senyawa
kovalen kovalen kovalen kovalen

Kriteria penilaian
Skor yang diperoleh x 100 = skor akhir
Nilai =
Skor maksimum
Skor : 4 = Sangat Baik (apabila memperoleh skor : 100 – 80)
3 = Baik (apabila memperoleh skor : 79 - 70)
2 = Cukup (apabila memperoleh skor : 69 – 60)
1 = Tidak Cukup (apabila memperoleh skor : > 60)
B. PENILAIAN KOGNITIF
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : Sifat Senyawa Ion dan Kovalen

Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!
1. Didalam gas metana,tentukan jenis ikatan apa yang terjadi dalam senyawa tersebut…
2. Dilihat dari keelektronegatifannya. Bagaimana cara menganalisis senyawa berikut yang
merupakan senyawa polar
a. CCl4
b. N2
c. CH4
d. CO2
e. H2O
3. Unsur 19X dan 35Y membentuk senyawa. Tentukan:
a. Jenis ikatan yang terjadi
b. Rumus senyawa yang terbentuk

Rubrik Penilaian:
No. Jawaban Skor
1. Metana memiliki struktur CH4 dimana dalam senyawa tersebut 5
terdapat ikatan C-H. Kita dapat mengetahui bahwa ikatan C-H
merupakan ikatan kovalen karena tidak memungkinkan terjadi
ikatan ionik maupun ikatan logam.

Selanjutnya jenis ikatan kovalen apa yang terjadi antara C-H


kita dapat menggunakan nilai elektronegativitas kedua atom
tersebut. Atom C memiliki nilai elektronegatifitas 2.55
sedangkan atom H memiliki elektronegativitas 2.2. Selisih nilai
elektronegativitas kedua atom yakni 0.35 dimana nilai ini
sangat kecil sehingga dapat dikatakan bahwa antara atom C
dan atom H berikatan secara ikatan kovalen non polar.
2. Jenis ikatan kovalen dapat ditentukan berdasarkan perbedaan 10
elektronegativitas antara atom yang berikut.

a. CCl4 memiliki perbedaan elektronegativitas 0.61

b. N2 tidak memiliki perbedaan elektronegativitas atau


merupakan senyawa non polar

c. CH4 memiliki perbedaan elektronegativitas 0.35

d. CO2 memiliki perbedaan elektronegativitas 0.89

e. H2O memiliki perbedaan elektronegativitas 1.24

Berdasarkan nilai tersebut kita dapat mengetahui bahwa H2O


memiliki perbedaan elektronegativitas paling besar sehingga
H2O paling polar diantara senyawa yang lain.
3. X=2881 4

Y = 2 8 18 7

1. Jenis ikatan yang terjadi adalah ikatan ion karena unsur X


melepaskan 1 elektron dan unsur Y menerima 1 elektron.
2. Rumus senyawa yang terbentuk adalah XY
dst

Jumlah

Kriteria penilaian
Skor yang diperoleh
Nilai = Skor maksimum x 100 = skor akhir
LEMBAR PENILAIAN SAAT PRAKTIKUM

C. PENILAIAN (PSIKOMOTORIK) KETERAMPIALN


Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : Sifat Senyawa Ion dan Kovalen

Penilaian Skor
No. Aspek yang dinilai

1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
3. Menentukan variabel
4. Merancang dan melakukan percobaan
5. Menganalisis dan menyimpulkan hasil
percobaan
6. Mengkomunikasikan hasil percobaan

Rubrik Penilaian:
Aspek yang Penilaian
No.
dinilai 1 2 3 4
1. Merumuskan Tidak Rumusan masalah Rumusan masalah Rumusan masalah
masalah merumuskan tidak mengandung mengandung mengandung
masalah variabel penelitian variabel variabel penelitian,
penelitian, dilakukan secara
dilakukan dengan mandiri
bantuan guru
2. Merumuskan Tidak bisa Hipotesis kurang Hipotesis sesuai Hipotesis sesuai
hipotesis mem-buat sesuai dengan dengan dengan
hipotesis permasalahan dan permasalahan, permasalahan,
tidak mengarah ke mengarah ke mengarah ke
percobaan,tetapimemb percobaan, dan percobaan, dan
utuhkan banyak dilakukan dengan dilakukan secara
bantuan guru. sedikit bantuan mandiri (kelompok)
guru.
3. Menentukan Tidak bisa Variabel yang Variabel yang Variabel yang
variabel menentukan ditentukan kurang ditentukan sesuai ditentukan sesuai
variabel sesuai percobaan yang percobaan yang percobaan yang akan
akan dilakukan akan dilakukan, dilakukan, dan
tetapi variabel dilakukan secara
ditentukan dengan mandiri (kelompok)
sedikit bantuan
guru
4. Merancang dan Langkah- Langkah-langkah Langkah-langkah Langkah-langkah
melakukan langkah percobaan yang percobaan yang percobaan yang
percobaan percobaan yang dilakukan urut tetapi dilakukan urut dan dilakukan urut dan
dilakukan tidak membutuhkan banyak dilakukan dengan dilakukan secara
urut bantuan guru. sedikit bantuan mandiri (kelompok).
guru
5. Menganalisis Tidak mampu Dilakukan dengan Merujuk pada Berdasarkan data,
dan bantuan guru hipotesis, dan merujuk pada
menyimpulkan dilakukan secara hipotesis, dilakukan
hasil percobaan mandiri secara mandiri
(kelompok) (kelompok).
6. Mengkomunikas Tidak dapat Hanya dapat Dapat Dapat
ikan hasil mengkomunik mengkomunikasikan mengkomunikasi mengkomunikasikan
percobaan asikan dengan tetapi tidak dapat kan dengan dengan bahasa yang
bahasa yang dimengerti. bahasa yang baik, santun, dan
baik, santun, baik, mudah dimengerti.
dan mudah santun,tetapi
dimengerti. sulit dimengerti.

Kriteria penilaian
Skor yang diperoleh x 100 = skor akhir
Nilai =
Skor maksimum
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 100 - 80
Baik : apabila memperoleh skor : 79 - 70
Cukup : apabila memperoleh skor : 69 - 60
Kurang : apabila memperoleh skor : > 60

Anda mungkin juga menyukai