Anda di halaman 1dari 21

PENGEMBANGAN MODEL PENDAYAGUNAAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)


UNTUK PENDIDIKAN
DI DAERAH TERPENCIL, TERTINGGAL, DAN TERDEPAN
Kusnandar
Staf Pustekkom Kemdikbud
(adekoesnandar@gmail.com)

Abstrak
Artikel ini menjelaskan pengembangan model pendayagunaan teknologi informasi dan komu-
nikasi untuk sekolah di daerah terpencil, tertinggal, dan terdepan. Model diwujudkan dalam ben-
tuk “PSB di Daerah 3T” yakni pusat sumber belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi
di sekolah pada daerah terpencil, tertinggal, dan terdepan. Pengembangan dilakukan berdasarkan
konsep pembelajaran modern, pemberdayaan, tumbuh dari bawah, dan kemitraan, serta dengan
belajar dari pengalaman Negara lain. Rintisan dikembangkan di lima daerah, yaitu Naringgul,
Cianjur (Jawa Barat), Cijaku, Lebak (Banten), Atambua, Belu (NTT), Sebatik, Nunukan (Kali-
mantan Timur), dan Marore, Kepulauan Sangihe (Sulawesi Utara). Pada masing-masing daerah
tersebut dipilih satu Sekolah Dasar dan satu Sekolah Lanjutan tingkat Pertama yang tidak ter-
jangkau layanan energi listrik dan akses internet. Pada masing-masing sekolah tersebut diberikan
paket bantuan pusat sumber belajar lengkap yang terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya,
antena parabola, pesawat televisi, 6 unit laptop, modem, wi-fi, dan sebuah harddisk satu terabyte
berisi konten bahan belajar digital. Guna menjamin keberhasilan program ini diberikan pula pa-
ket pelatihan dan bimbingan, pendampingan, serta monitoring dan kajian. Selanjutnya diharap-
kan program ini dapat dijalankan secara mandiri oleh masing-masing sekolah. Model ini dapat
diadopsi atau diadaptasi oleh Dinas Pendidikan dalam rangka memberikan layanan peningkatan
kualitas pembelajaran di daerah masing-masing.
Kata Kunci: sumber belajar, kualitas pendidikan, daerah terdepan, terpencil, tertinggal, teknolo-
gi informasi dan komunikasi.

Abstract
This article is about the development of information and communication technology utilization
model for education on remote, rural and border areas in Indonesia. The model is named “PSB
di Daerah 3T” or information and communication technology-based learning resource center at
school on remote, rural, and border areas. The model was developed based on modern learning,
empowering, bottom- up, and partnership approaches and also set a benchmark with experiences
of other countries. Piloting was developed in five sub-districts, they are Naringgul in Cianjur (West
Java), Cijaku in Lebak (Banten), Atambua in Belu (East Nusa Tenggara), Sebatik in Nunukan (East
Kalimantan), and Marore in Sangihe Islands (North Sulawesi). An elementary and a secondary
school without electricity and internet access were choosen within each sub-district. Then a pack
of learning resource contained an electric generator solar cell, a parabolic antenna, a television
set, 6 units of laptop, wi-fi apparatus, and a hard disc of digital open learning material was given
to each school. To ensure the success of the program a series of activities were conducted such as
training, assistance, monitoring, and evaluation. Hopefully, within the following three years the
program could be fully adopted and run independently by the school itself. Then the model could
be disseminated to another districts that have similar characteristics.
Keywords: learning resources, quality of education, border area, rural area, remote area, infor-
mation and communication technology.

122
A. Pendahuluan daerah yang termasuk 3T bahkan te-
Daerah terpencil, tertinggal, dan lah memiliki infrastruktur yang sang-
terdepan (daerah 3T) pada umumnya at baik. Sebut saja Batam Kepulauan
memiliki karakteristik yang relatif Riau atau Tarakan Kalimantan Timur,
sama, yaitu minimalnya akses transpor- dua daerah ini memiliki infrastruktur
tasi, komunikasi dan informasi, serta yang jauh lebih baik dibanding daerah
terbatasnya sumber daya listrik. Keti- lainnya di Indonesia. Namun masih
ga faktor tersebut sesungguhnya saling banyak daerah yang tidak seberuntung
berkaitan. Ketiadaan sarana transpor- kedua daerah yang disebutkan itu.
tasi mengakibatkan sulitnya pasokan Di sisi lain, pemerintah dalam hal
listrik, dan karena tidak adanya pasok- ini Kementrian Pendidikan dan Kebu-
an listrik maka akses komunikasi dan dayaan meyakinin bahwa salah satu
informasi menjadi terbatas. Dengan upaya untuk mempercepat peningkat-
demikian, ketika berbicara tentang an kualitas pendidikan adalah dengan
pendayagunaan teknologi informasi memanfaatkan TIK. Hampir omong
dan komunikasi (TIK) untuk pendidik- kosong berbicara tetang peningkatan
an di daerah 3T maka tidak terlepas mutu, baik mutu proses pembelajaran,
dari permasalahan-permasalahan kompetensi guru, sumber belajar, serta
tersebut. Bahkan, mungkin ada yang berbagai inovasi pembelajaran, tanpa
menganggap terlalu jauh berbicara pendayagunaan TIK. Bagaimana men-
tentang TIK untuk mereka, alasannya jangkau jumlah sekitar 52 juta siswa,
sangat jelas, TIK tidak mungkin tanpa 3,7 juta guru, serta hampir 300 ribu
adanya sumber energi listrik. Sampai satuan pendidikan tanpa pendayagu-
di sini, pemikiran tentang layanan TIK naan TIK. Oleh karena itu, TIK harus
untuk daerah 3T seringkali terhenti. menjadi salah satu kalau bukan satu
Seolah “pelanggaran” terhadap hak satunya solusi percepatan peningkat-
setiap warga Negara untuk mendapat- an mutu pendidikan di tanah air.
kan layanan TIK mendapatkan alasan Kementerian Pendidikan dan Ke-
pembenaran bahwa mereka tidak per- budayaan (Kemdikbud) menempatkan
lu dilayani dulu sebelum tersedianya TIK sebagai salah satu pendukung uta-
listrik. Padahal sampai dengan akhir ma tersedianya layanan pendidikan.
tahun 2012 elektrifikasi baru mencapai Penyediaan tenaga pendidik kompeten
74% saja dari seluruh wilayah Indone- yang merata di seluruh Indonesia telah
sia (tempo.co.id, 21 Des 2012). Artinya dinyatakan sebagai salah satu tujuan
ada 26% wilayah Indonesia yang be- strategis dalam Rencana Strategis Pen-
lum menikmati listrik dan oleh kare- didikan Nasional 2010 – 2014
nanya mereka pun tidak meninkmati Renstra Kemdiknas 2010 -2014 ber-
fokus pada peningkatan layanan pen-
layanan komunikasi dan informasi.
didikan yang mencakup:
Memang tidak seluruh daerah 3T 1) Tersedia secara merata di selu-
memiliki kondisi seperti yang digam- ruh pelosok nusantara;
barkan di atas, tertutama daerah terde- 2) Terjangkau oleh seluruh lapisan
pan (perbatasan). Beberapa di antara masyarakat;

123
Jurnal KWANGSAN Vol. 1 - Nomor 2, Desember 2013

3) Berkualitas/bermutu dan relevan daya listrik? Selanjutnya, apakah kalau


dengan kebutuhan kehidupan ber- sumber daya listrik telah tersedia, lan-
masyarakat, dunia usaha, dan dunia tas permasalahan selesai?
industri; Sekurang-kurangnya ada empat
4) Setara bagi warga negara Indone- komponen yang harus dipenuhi untuk
sia dalam memperoleh pendidikan dapat mendayagunakan TIK untuk
berkualitas dengan memperhatikan pendidikan secara baik. Kompenen
keberagaman latar belakang sosial- tersebut adalah infrastruktur (hard-
budaya, ekonomi, geografi, gender, ware, software, dan akses), konten digi-
dan sebagainya; dan tal, sumber daya manusia (SDM), dan
5) Menjamin kepastian bagi warga kebijakan. Di daerah 3T umumnya
negara Indonesia mengenyam pen- bukan hanya infrastruktur yang tidak
didikan dan menyesuaikan diri tersedia. Namun juga SDM belum
dengan tuntutan masyarakat, dunia siap. Demikian juga konten digital dan
usaha, dan dunia industry. perangkat kebijakan yang belum men-
Namun demikian, apabila menyi- dukung.
mak data-data yang beredar di media Berdasarkan survey pendahuluan
masa, sesungguhnya masih banyak yang dilakukan oleh Tim Pustekkom,
pekerjaan rumah yang harus dikerja- telah dilaporkan bahwa permasalah
kan oleh Kemdikbud dalam menjang- umum pendidikan di daerah 3T ada-
kau target Renstra tersebut. Survei lah; 1). Tidak ada sumber daya listrik,
yang diselenggarakan Asosiasi Pe- 2). Tidak ada akses internet, 3). Tidak
nyelenggara Jasa Internet Indonesia ada infrastruktur TIK, 4). Tidak ada
(APJII) mengungkapkan bahwa jumlah SDM yang memiliki keterampilan TIK,
pengguna internet di Indonesia tahun 5). Beberapa lokasi dapat sinyal tele-
2012 baru mencapai 63 juta orang atau pon seluler walaupun lemah namun
24,23 persen dari total populasi negara beberapa lokasi lainnya sama sekali
ini (kompas.com, 13 Des 12). Diperkira- tidak dapat sinyal (Pustekkom, 2012).
kan sampai tahun 2015 akan menca- Dengan kondisi seperti itu, maka
pai 50% dari total populasi penduduk. timbul beberapa pertanyaan ba-
Sedangkan jumlah sekolah yang telah gaimanakah meningkatkan kualitas
terhubung internet, menurut Ari San- pendidikan melalui pemanfaatan TIK
toso, Kepala Pustekkom Kemdikbud, untuk daerah 3T? Bagaimana model
saat ini baru sekitar 24.000 sekolah di pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
seluruh Indonesia yang tersambung di daerah 3T?
dengan internet (wartakotalive.com, 13
Nov 2012). B. Kajian Pustaka
Berkaitan dengan kondisi daerah 1. Potensi TIK untuk Pendidikan di
3T tersebut, maka pertanyaan yang Daerah 3T
paling mendasar adalah bagaimana Sebelum lebih jauh berbicara
memberikan layanan pendidikan tentang TIK untuk pendidikan di
melalui TIK apabila tidak ada sumber daerah 3T, terlebih dahulu perlu

124
didefinisikan apa yang dimaksud Pendidikan Nasional tahun 2007
dengan TIK. TIK mencakup semua menyebutkan sekurang-kurang-
jenis teknologi informasi dan komu- nya ada 7 fungsi TIK dalam sistem
nikasi seperti audio, radio, video, persekolahan modern di Indone-
televisi, telepon, komputer, dan in- sia, yaitu 1) sebagai gudang ilmu,
ternet. TIK juga mencakup bukan 2) sebagai alat bantu pembelajaran,
hanya perangkat keras, tetapi juga 3) sebagai fasilitas pendidikan, 4)
termasuk perangkat lunaknya. Jadi sebagai standard kompetensi, 5)
yang dimaksud dengan pendaya- sebagai penunjang administrasi, 6)
gunaan TIK untuk pendidikan ada- sebagai sistem manajemen sekolah,
lah penggunaan atau pemanfaatan 7) sebagai infrastruktur sekolah
salah satu, beberapa, ataupun kom- (Kemdiknas, 2007). Potensi terse-
binasi berbagai jenis TIK tersebut but tidak mungkin dapat dinikmati
untuk menunjang proses pendidik- oleh sekolah-sekolah yang berada
an (Kusnandar, 2008). di daerah 3T tanpa adanya upaya-
Pendayagunaan TIK untuk upaya khusus untuk menghilang-
pendidikan sesungguhnya merupa- kan kendala yang dihadapi seba-
kan salah satu implementasi kon- gaimana disebutkan di atas.
sep Teknologi Pendidikan. Teknolo- Beberapa Negara telah memu-
gi Pendidikan adalah satu disiplin lai inisiatif pendayagunaan TIK un-
ilmu yang terus berkembang sejalan tuk pendidikan di pedesaan, yang
dengan perkembangan teknologi hasilnya menunjukkan bahwa TIK
itu sendiri. Namun demikian, esensi dapat meningkatkan kualitas pen-
dari teknologi pendidikan adalah didikan secara signifikan.
pemecahan masalah pendidikan se-
cara efektif dan efisien. Ada beber- Best Practice: Model-model Pe-
apa ciri pemecahan masalah dalam manfaatan TIK untuk Daerah Ter-
teknologi pendidikan, antara lain; pencil di Negara Negara lain.
1) melihat permasalah secara kom- a. Filipina:
prehensif dengan menggunakan Pendayagunaan TIK di Fi-
pendekatan sistem, 2) pemanfaat- lipina dilaporkan telah berhasil
an teknologi baik teknologi seba- meningkatkan kualitas pendidi-
gai cara ataupun teknologi sebagai kan di daerah-dae-rah pedesaan,
produk secara efektif dan efisien, 3) khususnya di wilayah Minda-
pemanfaatan sumber belajar secara nao, Filipina Selatan. Program ini
optimal dan tepat guna, dan 4) ber- dipelopori oleh Aliance for Min-
orientasi kepada kebutuhan enuser danao Off-grid Renewable Energy
(siswa, guru, dan tenaga kependi- Program (AMORE). Misi utama
dikan). AMORE adalah menyediakan
TIK memiliki potensi yang sangat tenaga listrik untuk peruma-
besar untuk peningkatan mutu pen- han dan sekolah, khususnya di
didikan. Blue print TIK Kementrian daerah konflik mencakup Basi-

125
Jurnal KWANGSAN Vol. 1 - Nomor 2, Desember 2013

lan, Davao City, Davao del Norte, “ Lebih dari 200 siswa yang kami
Lanao del Sur, Maguindanao, ta-ngani berdua, saya menangani
Sultan Kudarat, Sulu, Tawi Tawi, kelas 1 dan 2, teman saya menan-
dan Zamboanga Penensula. Da- gani kelas 3 dan 4. Kami sangat
lam usahanya, AMORE meng- terbantu dengan program pembe-
gandeng berbagai lembaga baik lajaran berbantuan DVD. Demiki-
swasta maupun pemerintah. an juga siswa kami. Ketika sekolah
Program ini dimulai tahun 2002, kami di-nyatakan menempati rank-
dan sampai de-ngan tahun 2009, ing ke 5 dalam test prestasi akade-
AMORE telah memasang sumber mik nasional, benar-benar kami
listrik tenaga surya pada lebih merasa senang dan penuh harapan”
dari 7000 rumah dan 200 sekolah (Marciana Laborte, guru SD Tig-
yang tersebar di 270 pedesaan di bao, Zamboanga). Sementara
Mindanao. itu, guru lain Al-Quadir Hatab,
Layanan TIK untuk pen- mengatakan bahwa program
didikan di daerah pedesaan ini telah “meningkatkan antu-
tersebut, mereka namakan Mul- sias belajar siswa, meningkatkan
timedia-Based School Electrifica- nilai Matematika sebanyak 800
tion Package (MBSEP). Layanan siswa mencapai nilai rata-rata
ini terbagi ke dalam dua jenis 70 persen. Siaran TV pendidikan
paket layanan, yaitu e-media dan benar-benar telah meningkatkan
knowledge channel. Paket e-media semangat belajar dan partisipa-
dirancang sebagai media pem- si siswa dalam diskusi. (www.
belajaran lokal (offline) yang da- amore.org.ph).
pat digunakan tanpa harus ter-
hubung ke jaring-an. Paket ini b. Uganda:
terdiri dari solar cell, TV monitor Mobile Solar Computing Class-
dan DVD player, CD/DVD kont- room
en pembelajaran, serta diberikan Uganda adalah sebuah ne-
pendidikan dan pelatihan. Pa- gara yang angka partisipasi seko-
ket knowledge channel merupakan lahnya masih terbilang rendah.
pembelajaran jarak jauh melalui Berdasarkan data dari Yayadan
televisi. Paket ini terdiri dari solar Maendeleo (http://www.maende-
cell, TV dan parabola, serta pen- leofoundation.org), dari 8 juta
didikan dan pelatihan. anak usia sekolah, hanya 57%
Menurut Nordhausen yang menyelesaikan pendidikan
(2010), program MBSEP telah sekolah dasar, dan hanya 1 dari 8
berhasil meningkatkan jumlah siswa yang melanjutkan ke SMP.
kehadiran siswa di sekolah dan Dari 30 juta penduduk negara
mingkatkan jumlah pendaftaran ini, baru sekitar 9% yang telah
siswa baru. Berikut ini adalah menikmati listrik. Dengan kon-
testimoni dari salah seorang disi semacam ini, maka layanan
guru di Tigbao, Zamboanga, TIK untuk masyarakat pedesaan

126
menjadi sesuatu kemewahan. sejumlah perahu cerdas yang di-
Di Uganda, pendayagunaan sebut sebagai “Information Boat”.
TIK untuk pendidikan dipelopori Perahu ini merupakan telecenter
oleh Maendeleo Foundation. yang memberikan layanan TIK
Yayasan ini menginisiasi sebuah bagi masyarakat untuk berbagai
program yang disebut Mobile So- keperluan, seperti cetak foto, tel-
lar Computing Classroom (MSCC). pon video melalui Skype, pelatih-
MSCC mengembangkan perang- an TIK, ataupun menonton TV.
kat TIK portable dan mobile, se- Sumber energi yang digunakan
hingga memungkin-kan untuk adalah solar cell. Penggunaan solar
berpindah dari satu tempat ke cell dianggap lebih hemat diban-
tempat lainya. Setiap set perang- ding diesel.
kat TIK diangkut dengan meng-
gunakan sebuah mobil yang di d. Kolombia
dalamnya berisi 15 unit netbook, Kolombia adalah sebuah Ne-
meja dan kursi portable, tenda, gara di Amerika Latin yang ber-
serta panel surya. Ruang kelas penduduk lebih kurang 45 juta
dapat di set di lapangan terbu- orang. Kolombia termasuk urut-
ka dengan menggunakan tenda an ketiga dalam pengembangan
dengan energy listrik diperoleh e-Government di Amerika Latin
dari panel surya. setelah Bazil dan Meksiko, dan
Program MSCC dimulai menempati urutan ke 22 pada
sejak tahun 2008 dengan satu 198 negera di dunia. Target e-Govt
mobil dan 5 unit netbook. Da- Kolombia adalah pada tahun
lam satu hari mobil keliling ini 2019 seluruh rakyat Kolombia
dapat mengunjungi lima lokasi sudah menggunakan TIK secara
sekolah di beberapa kota yang komprehensif untuk komunikasi
berbeda. Selama setahun dapat dan informasi, secara efisien dan
melatih 1000 orang siswa. Sejak produktif. Pada tahun 1999 pe-
2010, armada mobil ditambah merintah Kolombia menerapkan
menjadi dua unit sehingga da- program yang disebut Compartel,
pat menjangkau jumlah peserta sebagai sarana yang menyediakan
yang lebih banyak. Tahun 2010 akses untuk penduduk miskin
dan 20111 MSCC telah melatih kota maupun penduduk desa.
keterampilan dasar komputer
Berdasarkan hasil studi yang
untuk 8000 orang berbagai usia,
dilakukan Baron (Baron, 2012),
baik siswa, guru, maupun orang
tua. pengalaman penerapan TIK di
c. Solar Information Boat Bangla- Kolombia memberikan pelajar-
desh an berharga bahwa tidak cukup
Perahu merupakan salah satu memberikan garansi akses saja,
alat transportasi utama di Bang- tetapi juga aspek sosialnya harus
ladesh utara. Pemerintah Bang- diperhatikan dengan baik. Salah
ladesh telah mengoperasikan satu tantangan yang terpenting

127
Jurnal KWANGSAN Vol. 1 - Nomor 2, Desember 2013

adalah meningkatkan keterampil- Antara lain adalah: Community


an SDM dan penggunaan sosial Access Program (CAP), Canada;
Compartel untuk pengembangan Cabinas, Peru; Multi Purpose Com-
konten lokal. munity Telecentre (MPCT), Senegal;
Mamelodi Community Information
e. Indonesia Services (MACIS), Afrika Selatan;
Di Indonesia sendiri, telah ada Balai Informasi masyarakat (Mas-
beberapa inisiatif pengembangan tel), Indonesia; dan Warung In-
TIK untuk daerah 3T, antara lain formasi Teknologi (Warintek), In-
warung informasi dan teknolo- donesia. Semua itu intinya sama,
gi (Warintek), Community Acces yaitu bagaimana memberikan
Point (CAP), Mobil Pusat Layan- akses teknologi informasi dan ko-
an Internet Kecamatan (MPLIK). munikasi ke masyarakat pedesaan
Warintek (http://www.warintek. yang jauh dari jaringan telekomu-
ristek.go.id/) merupakan layanan nikasi. (http://capweb.syridink.com/,
informasi dan ilmu pengetahuan diakses 19 Feb 2013).
yang dikembangkan oleh Kemen- Melalui CAP, peluang untuk
trian Riset dan Teknologi sejak memperoleh materi belajar dan
awal tahun 2000 an. Sampai den- informasi pendidikan untuk selu-
gan tahun 2004 tercatat sejumlah ruh subyek/mata pelajaran terbu-
84 kios atau warung yang terse- ka luas. Dengan demikian, tidak
bar di 28 propinsi di Indonesia. ada batasan waktu, tempat, dan
Warintek menyediakan berbagai umur untuk memperoleh ilmu
sumber belajar yang lengkap ter- pengetahuan. Informasi-informa-
masuk di dalamnya ilmu penge- si tentang pengetahuan tradisio-
tahuan dan teknologi tepat guna, nal yang dibutuhkan masyarakat
dari mulai cara membuat sayur
Indonesia pun mulai tersedia
asam sampai dengan teknologi
melalui program Warintek Digital
nuklir.
Library. Sedangkan ilmu pengeta-
Community Access Point (CAP)
adalah sebuah pusat ataupun titik, huan dengan khazanah yang lebih
di mana masyarakat yang berada luas, diharapkan dapat diperoleh
di pedesaan dapat melakukan melalui internet, sepanjang jaring-
komunikasi, serta mengakses in- an aksesnya memadai, dan kon-
formasi melalui sarana telekomu- tennya tersedia melalui situs-situs
nikasi dan informasi yang berada web di dunia maya.
di satu tempat. Karakteristik khas Inisiatif lainnya adalah
dari CAP adalah adanya sebuah Pusat Layanan Internet Kecamat-
ruangan fisik yang mempunyai an (PLIK). PLIK dirancang lebih
akses ke sarana teknologi infor- menyerupai warnet (warung in-
masi dan komunikasi. CAP sen- ternet) yang menyediakan layan-
diri berkembang di banyak nega- an akses internet bersubsidi di
ra dengan nama yang berlainan. seluruh Indonesia, baik di kota

128
atau di desa-desa terpencil. PLIK butkan beberapa faktor berpeng-
dilengkapi VSAT (Very Small Aper- aruh secara signifikan terhadap
ture Terminal), Notebook 6, 1 server, keberhasilan sebuah sistem, men-
switch, UPS, kursi, dan meja. VSAT cakup; pengetahuan dan kom-
merupakan teknologi komunikasi petensi staff internal; perbedaan
satelit yang memungkinkan se- budaya, gender, dan kesenjangan
luruh tempat untuk mendapat- generasi; perbedaan persepsi ten-
kan akses internet tanpa kecuali. tang sistem; dan dukungan jangka
Untuk menjangkau sasaran yang pendek (ASTD, 2010). Studi ini
lebih luas, disediakan pula mobil juga memberikan beberapa sa-
PLIK (MPLIK) yang dilengkapi ran, antara lain; 1) Tingkatkan ke-
VSAT (1,2 m), Notebook, server, mampuan dan keterampilan staff,
UPS, DVD player, TV LCD, dan 2) Segera komunikasikan segala
genset untuk menyediakan listrik. masalah yang timbul, 3) Buat pro-
MPLIK memungkinkan layanan gram menjadi sederhana, tidak
ini dapat digunakan oleh sekolah rumit. 4) Pastikan staf lokal memi-
atau instansi pemerintah di dae- liki kompetensi yang memadai 5)
rah 3T. Lakukan riset untuk perbaikan.
Setelah melakukan analisis
2. Prinsip-prinsip Perancangan TIK terhadap kebijakan, kondisi nyata
untuk Daerah 3T daerah 3T, potensi TIK untuk pen-
Belajar dari pengalaman didikan, dan pengalaman-penga-
berbagai Negara dalam meman- laman negara lain serta rekomen-
faatkan TIK untuk daerah terpen- dasinya, maka pendayagunaan TIK
cil, berikut ini ada beberapa re- untuk daerah 3T hendaklah dikem-
komendasi UNESCO yang patut bangkan berdasarkan prinsip-prin-
diperhatikan; 1) TIK hendaklah sip; 1) empowering (pemberdayaan),
menjadi bagian dari kebijakan 2) button up (tumbuh dari bawah),
rencana pembangunan nasional, 3) sustainability (keberlangsungan),
2) Kembangkan kerjasama peme- 4) pendekatan pembelajaran mod-
rintah dan swasta untuk layanan ern, dan 5) partnership (kemitraan).
di pedesaaan, 3) Bangun kapasi- Prinsip pertama, pemberdayaan di-
tas bukan hanya infrastrukturnya maksudkan agar masyarakat dapat
tetapi juga SDM, 4) Program TIK menolong dirinya sendiri. Yang di-
perlu didukung riset teknologi te- maksud dengan masyarakat dalam
pat guna, 5) Kembangkan layanan hal ini adalah sekolah yang terdiri
dan konten lokal (UNESCO, 2008). dari guru, siswa, kepala sekolah,
Dalam hal pengembangan serta stake holder pendidikan lain-
sistem, studi ASTD (American Soci- nya di sekolah tersebut. Bantuan
ety for Training Development) dapat yang diberikan oleh Kemdikbud
menjadi bahan pertimbangan. Ha- hanyalah berupa “kail” dan bukan
sil studi ASTD antara lain menye- “ikan”. Kemdikbud pusat membe-

129
Jurnal KWANGSAN Vol. 1 - Nomor 2, Desember 2013

rikan pelatihan dan pendamping- sekedar menggantikan papan tu-


an agar program ini bisa berjalan, lis. Survey online yang dilakukan
namun semuanya hanyalah seba- pada portal Rumah Belajar pada
gai pembuka kunci dan pendorong bulan November 2012, dari lebih
sehingga mereka dapat mengem- dari 6000 responden, sebanyak
bangkan dirinya sendiri. 62% mengakui bahwa penggunaan
Prinsip kedua adalah tumbuh TIK saat ini masih terbatas hanya
dari bawah. Maksudnya, program sebagai media presentasi. Aktivi-
ini walaupun inisiatifnya dimulai tas pembelajaran masih berorien-
dari pusat, namun untuk imple- tasi kepada guru dengan sebagian
mentasi program sepenuhnya me- waktu dihabiskan untuk ceramah
merlukan kemauan dan kreativi- (70%). Strategi pembelajaran siswa
tas dari sekolah sebagai pengguna. aktif (active learning) dan pembe-
Program ini diharapkan menjadi lajaran berorientasi kepada siswa
“milik” sekolah, dan bukan “mi- (student center) yang merupakan
lik pemerintah” yang seringkali dua ciri pendekatan pembelajar-
dijalankan sekedar memenuhi ke- an modern masih belum diterap-
wajiban. Oleh karena itu, peran kan pada kegiatan pembelajaran
kepala sekolah, guru, serta tokoh di kelas. Ini artinya pemanfaatan
pendidikan setempat menjadi sa- TIK bagaikan kehadiran teknologi
ngat penting. modern di kelas kuno. Pembelajar-
Prinsip ketiga adalah keber- an modern atau sering juga di-
langsungan. Tidak dipungkiri sebut sebagai pembelajaran abad
bahwa banyak program inisiatif 21 meniliki 6 dimensi, yaitu; kolab-
yang bagus yang terhenti di teng- orasi, pembangunan pengetahuan,
ah jalan. Oleh karena itu, deng- mandiri, pemecahan masalah nya-
an prinsip pertama dan kedua ta, pemanfaatan TIK untuk belajar,
(pemberdayaan dan tumbuh dari dan pengembangan keterampilan
berkomunikasi (Shear, 2013).
bawah) sebagaimana disebutkan
Prinsip kelima, kemitraan baik
di atas, diharapkan program ini antara sekolah dengan para to-
dapat berlangsung dengan atau koh masyarakat setempat, swasta,
tanpa intervensi pemerintah pusat. ataupun dengan lembaga swada-
Oleh karena itu, pelatihan dan ya masyarakat perlu dijalin. Hal
pendampingan sementara dapat ini memungkinkan program ini
menjadi wahana transisi pengelo- dapat terus bergulir dan berkem-
laan program. bang dengan dukungan dari ber-
Prinsip keempat, penerapan bagai elemen masyarakat secara
strategi pembelajaran modern yang luas. Namun demikian, kemitraan
merupakan prinsip penting diper- perlu dirancang secara baik se-
kenalkan bersama pendayagunaan hingga semua pihak yang terlibat
TIK sejak dini. Hal ini perlu un- dapat memberikan konstribusinya
tuk menghindari penggunaan TIK semaksimal mungkin.

130
3. Deskripsi Situasi Daerah 3T sejumlah potensi ekonomi pen-
Perintisan pendayagunaan duduk seperti gula aren, kacang
TIK di daerah 3T dilakukan secara tanah, kapol, dan tentu saja sawah
simultan pada lima daerah de- dan perikanan darat.
ngan karakteristik yang berbeda Masyarakat Lebak, Banten,
(Pustekkom, 2012). Kelima daerah umumnya mereka adalah petani
tersebut adalah kecamatan Naring- yang mampu memenuhi kebutuh-
gul, Cianjur Selatan (Jawa Barat), an hidup sehari-hari. Lokasi pe-
kecamatan Cijaku, Lebak (Banten), rintisan PSB di Lebak adalah SDN
Atambua, Belu (NTT), Sebatik, 3 Cibeber, kecamatan Cijaku dan
Nunukan (Kaltim), Marore, Sangi- SMPN 4 Satap kecamatan Cijaku,
he (Sulut). Pada masing - ma- kabupaten Lebak propinsi Ban-
sing daerah tersebut dipilih ten. SDN 3 Cibeber ini berjarak
satu sekolah SD dan satu sekolah 140 km dari ibukota kabupaten, 17
SMP. Cianjur dan Lebak mewakili km dari kantor kecamatan, dan 12
karakteristik daerah pedalaman di km dari kantor kelurahan. SMPN
pulau Jawa, sekaligus merupakan
4 Satap berlokasi 80 km dari ibu-
daerah yang sebenarnya tidak ter-
kota kabupaten, 9 km dari pusat
lalu jauh dari pusat pemerintahan
kecamatan, dan 5 km dari kantor
di Jakarta namun sulit dijangkau,
kelurahan/desa. Untuk mencapai
sehingga kedua daerah ini dapat
kedua lokasi itu bisa mengguna-
dikelompokkan sebagai daerah
kan kendaraan sepeda motor atau
terpencil. Bukan saja transportasi
jalan kaki. Sementara ini, jalan be-
yang sulit, namun juga akses ko-
lum bisa dilalui mobil.
munikasi dan listrik yang belum
Atambua, Sebatik (Nunu-
tersedia secara memadai. Jarak
kan), dan Marore (Sangihe), ke-
dari Jakarta ke dua lokasi tersebut
tiganya mewakili karakteristik
tidak lebih dari 200 km, namun
waktu tempuh dengan (hanya daerah terluar (perbatasan). Atam-
dapat) menggunakan kendaraan bua merupakan daerah yang ber-
darat berkisar antara 8 sampai 10 batasan dengan Negara Timur
jam dengan kondisi jalan yang Leste. Di daerah ini, sisa-sisa dis-
berbukit-bukit dan rawan longsor integrasi masih tersasa, terdapat
atau jembatan putus di beberapa kurang lebih 100 ribu orang pe-
tempat. Lokasi rintisan adalah SD ngungsi dari Timor Timur yang
Negeri Cisoropot dan MTs Nu- memisahkan diri dari Negara Ke-
rul Hidayah, Mekarsari, Naring- satuan Republik Indonesia pada
gul. Kondisi ekonomi masyarakat tahun 1999. Kondisi geografis di
pada daerah tersebut sesungguh- mana sekolah itu berada adalah ta-
nya tidak buruk. Keduanya me- nah perbukitan dengan ketinggian
rupakan daerah yang subur. Keca- sekitar 650 di atas permukaan laut.
matan Naringgul, Cianjur Selatan Suhu udara di lokasi itu lumayan
merupakan daerah perbukitan panas, tetapi dingin di musim hu-
dengan tanah yang subur dengan jan. Untuk menjangkau daerah ini

131
Jurnal KWANGSAN Vol. 1 - Nomor 2, Desember 2013

dengan kendaraan darat dari Ku- utara terdapat kota Tawau, yang
pang (ibu kota NTT) memerlukan sudah berada di negara bagian Sa-
waktu sekitar 10 jam dengan kon- bah, Malaysia. Kecamatan Sebatik
disi jalan yang kurang baik. Ta- yang berbatasan langsung dengan
nah Atambua umumnya tandus, negara tetangga ini terdiri dari
jarang turun hujan. Kegiatan per- empat desa, yaitu Tanjung Karang,
tanian yang dilakukan masyarakat Sei Pancang, Sei Nyamuk Tanjung
daerah ini adalah berladang ja- Aru, dan Setabu.
gung. Sesekali mereka juga ber- Untuk mencapai lokasi pulau
buru. Tingkat kehidupan ekonomi Sebatik, dapat ditempuh dengan
masyarakat umumnya sangat ren- penerbangan dari Jakarta menuju
dah. Di Atambua, bukan hanya ke Juwata, Tarakan dengan transit
listrik dan akses komunikasi yang di Sepinggan di Balikpapan. Dari
sulit, namun juga sulit air. Sekolah airpot Tarakan terus ke Pelabuhan
yang dijadikan lokasi perintisan Tunon Taka, Nunukan selama 2
PSB adalah SDN Inpres Sabul- jam 30 menit, dan menyeberang ke
mil dan SMPN SATAP Sabulmil. Pelabuhan Mantikas di Pulau Se-
Kedua sekolah ini berada saling batik selama 30 menit. Selanjutnya,
berdekatan dan berlokasi di desa dari pelabuhan menuju ke lokasi
Lamakras, kecamatan Lamaknen SDN 009 dan SMP 04 Sebatik Barat
Selatan, kabupaten Belu, propinsi ditempuh melalui perjalanan darat
Nusa Tenggara Timur. selama 1 jam 55 menit.
Sebatik, Nunukan merupa- Pulau ini secara umum ber-
kan daerah yang berbatasan deng- iklim panas dengan suhu udara
an Negara Malaysia dengan se- rata-rata 27,8°C, suhu terendah
jumlah permasalahan tenaga kerja 22,9°C pada bulan Agustus dan
yang rumit. Banyak warga Indo- tertinggi 33,0°C pada bulan April.
nesia yang bekerja dan tinggal di Aliran listrik dan akses internet
daerah perkebunan Malaysia, se- hanya menjangkau Sei Nyamuk
hingga anak-anak mereka harus (Ibu Kota Kecamatan Sebatik), se-
menjadi pelintas batas setiap hari dangkan sinyal seluler biasanya
apabila ingin bersekolah di Indo- melemah di luar radius 2-3 km dari
nesia. Pulau Sebatik merupakan Sei Nyamuk. Jumlah Penduduk
salah satu kecamatan di Kabu- di Pulau Sebatik mencapai 25.590
paten Nunukan yang terletak di jiwa dan sebagian besar merupa-
sebelah timur laut Kalimantan. Di kan masyarakat pendatang dari
bagian utara merupakan wilayah Sulawesi Selatan (Bugis) dan Jawa
negara bahagian Sabah, Malaysia Timur. Masyarakat asli Pulau Se-
dan di bagian Selatan merupakan batik adalah suku Tidung yang
wilayah Indonesia yang meru- pada umumnya bermata pencari-
pakan bagian dari provinsi Kali- an perkebunan sekitar 44%, peri-
mantan Timur, Indonesia. Di sebe- kanan sekitar 21 % dan tanaman
lah barat pulau ini terdapat pulau pangan sekitar 16%. kondisi per-
Nunukan, sedangkan di seberang ekonomian rakyat secara umum

132
baik. ganda 2 kali 16 PK, pelayaran da-
Pulau Marore termasuk pat ditempuh dalam waktu 6 jam.
wilayah kabupaten Kepulauan Kalau ingin lebih singkat, kita da-
Sangihe, salah satu pulau terluar pat terbang dari Jakarta ke Kota
yang berbatasan dengan Negara General Santos, Filipina kemudian
Philippine. Untuk mencapai Pulau naik boat sekitar tiga jam saja.
Marore, dapat ditempuh dengan Pencaharian peduduk
dua cara, Pertama, melalui udara umumnya adalah nelayan, namun
dari Manado menggunakan pesa- di waktu waktu tertentu tatkala
wat kecil (ATR) menuju Tahuna musim badai, mereka tidak melaut
Ibu Kota Kab. Kepulauan Sangihe. tapi berkebun. Kondisi ekonomi
Penerbangan menuju Tahuna di masyarakat umumnya baik dan
layani Maskapai Wing Air 3(tiga) dapat memenuhi kebutuhan hidup
kali dalam seminggu, Selasa, mereka sehari-hari karena Marore
Kamis dan Sabtu dengan 1 kali merupakan daerah nelayan sekali-
penerbangan PP. Selanjutnya dis- gus pertanian.
ambung deng-an perjalanan laut.
Kedua, menggunakan kapal laut, 4. Rancangan Model TIK untuk
jika siang hari menggunakan ka- Daerah 3T
pal Cepat, berangkat dari Pelabu- Pendayagunaan TIK untuk
han Menado pukul 09.00 setiap pendidikan di daerah 3T dimak-
hari, waktu tempuh sekitar 8 jam sudkan sebagai upaya mendu-
pelayaran dengan singgah di Pu- kung peningkatan kualitas proses
lau Siau dan Pulau Tagulandang, pembelajaran di sekolah. Upaya
selain itu ke Tahuna dilayani juga tersebut diwujudkan dalam ben-
pelayaran kapal motor yang be- tuk pembentukan pusat sumber
rangkat dari pelabuhan Menado belajar (PSB) berbasis TIK di seko-
setiap pukul 19.00, enam hari da- lah. Oleh karena itu, maka ran-
lam seminggu (hari Minggu tidak cangan ini disebut sebagai Model
ada layanan). Waktu tempuh den- PSB untuk Sekolah di Daerah 3T.
gan Kapal Motor sekitar 10 Jam Selanjutnya disebut PSB. Rancan-
pelayaran. Dari Ibu Kota Kabu- gan model PSB mencakup; penger-
paten Sangihe atau Kota Tahuna tian, fungsi, infrastruktur, konten,
ke Pulau Marore, dapat ditempuh SDM, pengelolaan dan pendamp-
menggunakan kapal Perintis yang ingan, serta monitoring dan evalu-
akan datang setiap 2 minggu sekali asi. Secara umum PSB diartikan
, dengan waktu tempuh sekitar 14 sebagai sebuah unit layanan sum-
jam pelayaran karena kapal per- ber belajar yang berada di sekolah
intis tersebut akan singgah dipu- atau lembaga-lembaga pendidik-
lau-pulau sekitar pulau Marore. an lainnya. Sesungguhnya PSB
Pilihan lain adalah menggunakan merupakan pengembangan kon-
perahu motor yang masyarakat sep dari perpustakaan. Apabila
menyebutnya dengan nama “pam- selama ini perpustakaan dipahami
but”, yakni perahu motor bermesin sebagai suatu unit yang menye-

133
Jurnal KWANGSAN Vol. 1 - Nomor 2, Desember 2013

diakan layanan buku-buku serta rupakan fungsi penting PSB di


bahan tercetak lainnya, maka PSB daerah 3T. Pelatihan dimaksud-
menambah layanan dengan me- kan agar guru dan siswa dapat
nyediakan layanan bahan belajar mengoptimalkan pemanfaatan
elektronik, baik hardware maupun PSB untuk keperluan pening-
software. Tidak salah apabila ada katan kompetensi dan kreativi-
yang menyebut bahwa PSB adalah tas. Berbagai aktivtas pelatihan
perpustakaan plus. dapat dikembangkan di PSB
a. Fungsi ini, mulai dari pelatihan pe-
PSB secara umum memi- ngenalan TIK, penggunaan TIK
liki fungsi layanan sumber be- untuk pembelajaran, sampai
lajar, pelatihan, dan pengem- dengan pemanfaatan TIK untuk
bangan pembelajaran inovatif. pengembangan kreativitas, se-
Ketiga fungsi ini menjadi fokus suai kebutuhan masing-
utama dari pendayagunaan TIK masing.
untuk pendidikan di daerah 3T. Fungsi PSB lainnya yang
Fungsi pertama adalah sumber juga sangat penting adalah
belajar yang merupakan kom- pengembangan pembelajar-an
ponen penting dalam segala ak- inovatif. Kehadiran TIK di seko-
tivitas pembelajaran. Sumber be- lah sudah seharusnya sejalan
lajar adalah segala sesuatu yang dengan pengembangan inovasi
dapat digunakan untuk belajar, pembelajaran. Deng-an me-
baik digital ataupun non digi- manfaatkan PSB, dapat dikem-
tal. Namun demikian, sumber bangkan berbagai strategi pem-
belajar utama yang disediakan belajaran inovatif, misalnya;
untuk mendukung PSB di dae- kegiatan belajar yang semula
rah 3T ini adalah sumber belajar hanya ceramah, ditambah deng-
digital. Sumber belajar tersebut an menggunakan berbagai
terdiri dari buku sekolah elek- media sebagai sumber belajar.
tronik (BSE), video pembelaja- Dengan ketersediaan perangkat
ran, audio pembelajaran, serta TIK, siswa juga dapat belajar se-
multimedia pembelajaran inter- cara aktif dan lebih mandiri. Jika
aktif seperti animasi, simulasi, selama ini proses pembelajaran
bank soal, serta berbagai learn- sepenuhnya tergantung pada
ing object (LO) lainnya. Terda- guru, maka dengan kehadiran
pat lebih dari 3000 judul bahan PSB, siswa mendapatkan tam-
belajar digital yang disediakan bahan sumber belajar yang lebih
sebagai koleksi awal PSB ini. banyak. Kegiatan pembelajaran
Konten tersebut telah terinstal dapat lebih bervariasi dan lebih
pada harddisk yang dapat di copy memotivasi siswa untuk belajar.
atau dimodifikasi untuk berba- Guru juga dapat mengembang-
gai aktivitas pembelajaran. kan berbagai pola pembelajaran,
Di samping penyediaan seperti project based learning, ko-
sumber belajar, pelatihan me- laboratif, problem solving, dll.

134
PSB juga dilengkapi deng- juga tidak memerlukan bahan
an sarana penerima siaran tele- bakar dan tidak memerlukan
visi Edukasi, sehingga siswa perawatan yang rumit.
ataupun guru dapat meman- Parabola disiapkan untuk
faatkan tayangan TV Edukasi dapat menerima siaran TV Edu-
baik secara langsung ataupun kasi. Siaran TV Edukasi mengu-
dengan cara merekamnya un- dara sepanjang 24 jam sehari, se-
tuk kebutuhan pembelajaran. tiap judul tayangan umumnya
Sesunggunya PSB ini juga di-
diulang tiga kali dalam sehari
siapkan untuk dapat mengakses
semalam, sehingga guru atau-
sumber belajar berbasis web,
namun karena pada umumnya pun siswa dapat menyesuaikan
di daerah 3T belum dapat me- jadwal mereka menonton tayan-
nerima sinyal internet, untuk gan TVE. Perangkat ini juga di-
sementara konten bahan belajar lengkapi dengan alat perekam
berbasis web seluruhnya terse- siaran yang dapat diprogram
dia pada hard disk yang difung- sesuai jadwal waktu yang dapat
sikan sebagai server. diatur oleh pengguna.
b. Infrastruktur
Infrastruktur yang dise-
diakan untuk mendukung mo-
del PSB di daerah 3T ini terdiri
dari; panel surya sebagai sumber
energi listrik, antene parabola
plus perangkat perekam siaran
televisi Edukasi, serta perang-
kat PSB, komputer dan jaring- Gambar 1. Sekolah dilengkapi antene
an. Panel surya (solar cell) alias parabola dan solar cell
pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS) disediakan khususnya
bagi sekolah yang sama sekali Perangkat PSB selengkap-
tidak tersedia sumber energi nya terdiri dari 6 (enam) unit
listrik. Kapasitas minimal panel laptop yang telah terinstal deng-
surya adalah 400 Wh agar da- an sistem operasi dan software
pat menyediakan energi untuk aplikasi office. Salah satu lap-
pesawat televisi, parabola, dan top difungsikan sebagai server
6 set komputer (laptop). Pemi- dan dilengkapi dengan harddisk
lihan PLTS dilakukan dengan yang telah berisi konten digital.
sejumlah pertimbangan, antara Agar laptop tersebut dapat sa-
lain bahwa seluruh wilayah ling berhubungan, maka dileng-
negara Indonesia mendapatkan kapi pula dengan acces point (wi
anugrah dari Allah swt berupa fi) dan modem. Sedangkan un-
energi matahari yang melimpah tuk kebutuhan presentasi, dise-
sepanjang tahun. Panel surya diakan pula LCD projector dan

135
Jurnal KWANGSAN Vol. 1 - Nomor 2, Desember 2013

layar. Semua perangkat tersebut tuk mengatasi kendala-kendala


dikemas dalam satu rak (con- akses yang memang sulit di
tainer) untuk memudahkan pe- daerah 3T. Namun demikian,
nyimpanan dan pengamanan. di samping konten yang telah
tersedia secara off line tersebut,
PSB dirancang dapat menerima
siaran televisi Edukasi, radio
Edukasi yang ditayangkan set-
iap hari serta akses portal Rumah
Belajar melalui koneksi internet.
Dengan demikian, dae-rah 3T
selalu up date materi pembelaja-
ran terakhir. Selanjutnya, tidak
Gambar 2. Perangkat PSB berbasis TIK tertutup kemungkinan juga
dikembangkan siaran khusus
c. Konten interaktif melalui TV Edukasi,
Konten PSB sama dengan Radio Edukasi, ataupun portal
koleksi buku di perpustakaan. Rumah Belajar.
Semakin banyak koleksi buku
pada sebuah perpustakaan
maka semakin besar layanan
yang dapat diberikan oleh per-
pustakaan tersebut. Salah satu
kelebihan PSB berbasis TIK
adalah meskinpun memiliki
ribuan judul konten, namun
tidak memerlukan ruang yang
besar. Konten digital yang dise-
diakan sebagai modal awal PSB
Gambar 3. Distribusi Konten PSB
dikemas dalam sebuah hard
disk dengan kapasitas satu terra
yang di dalamnya telah terinstal
lebih dari 12 ribu judul konten d. Sumber Daya Manusia
digital dalam berbagai format Sumber daya manusia
seperti buku sekolah elektronik (SDM) adalah komponen terpen-
(BSE), video pembelajaran, au- ting dalam program ini, karena
dio pembelajaran, serta multi- PSB bukan saja perlu dikelola
media pembelajaran (animasi, oleh SDM yang kompeten, na-
simulasi, bank soal, dll). Kolek- mun PSB ditujukan untuk men-
si konten dapat terus ditambah ingkatkan kompetensi SDM itu
ataupun dikembangkan oleh sendiri. SDM terdiri dari siswa,
guru pada masing-masing PSB. guru, dan kepala sekolah. Di
Konten tersebut sengaja antara para guru, ditunjuk salah
diberikan dalam hard disk un- seorang untuk menjadi pengelo-

136
la PSB. Selain itu, untuk menun- Kepala Sekolah menun-
jang keberhasilan program ini juk salah seorang guru sebagai
disediakan seorang pendamp- koordinator PSB dibantu oleh
ing. Pendamping diambil dari seorang tenaga teknisi dan ad-
guru SMA atau SMK terdekat. ministrasi. Koordinator bertu-
Tanggungjawab pengelolaan gas mengkoordinasikan selu-
melekat pada fungsi kepala ruh kegiatan pemanfaatan PSB
sekolah. Mereka merupakan untuk pembelajaran, mencakup
pelaku dan sekaligus sasaran pengelolaan peralatan, peng-
program PSB. aturan jadwal pemanfaat-an,
pelayanan, dan pelatihan.
e. Pengelolaan dan Pendamping- Guna mendukung keber-
an hasilan program serta pemeca-
Sebagaimana telah di- han masalah-masalah teknis
sebutkan terdahulu, bahwa yang diha-dapai, maka disedia-
PSB dikembangkan berdasar- kan seorang guru pendamping.
kan prinsip empowering (pem- Pendamping dapat berasal dari
berdayaan), button up (tumbuh guru SMA atau SMK terdekat
dari bawah), dan sustainability yang ditunjuk oleh Dinas Pen-
(keberlangsungan). Oleh karena didikan Kabupaten. Seorang
itu, pengelolaan PSB sepenuh- pendamping sekaligus menan-
nya diserahkan kepada sekolah. gani dua PSB di daerah ma-
Struktur pengelolaan mengikuti sing-masing, yaitu satu PSB SD
tata pengelolaan sekolah yang dan satu PSB SMP. Pendamp-
telah ada, yaitu seluruhnya be- ing bertugas secara rutin mem-
rada di bawah kendali Kepala berikan bimbingan, mengatasi
Sekolah. masalah-masalah yang diha-
dapi di lapangan,

Gambar 4. Model Pengelolaan PSB

137
Jurnal KWANGSAN Vol. 1 - Nomor 2, Desember 2013

dan memberikan laporan pat berjalan sesuai rancangan.


perkembangan PSB baik ke- Untuk melakukan monitoring,
pada Kepala Dinas Pendidikan maka di Pustekkom ditunjuk
ataupun ke Pustekkom selama seorang staf sebagai PIC (person
proses perintisan. in charge) untuk setiap daerah.
Pendamping merupakan PIC bertugas melakukan komu-
tokoh utama yang diharapkan nikasi secara rutin baik dengan
dapat bertindak sebagai agen
kepala sekolah, guru, ataupun
perubahan yang mampu me-
guru pendamping, baik dalam
motivasi, memberi contoh, bim-
rangka menyampaikan up date
bingan, dan memberikan solusi
informasi ataupun menanya-
terhadap masalah-masalah
yang dihadapi di lapangan. kan perkembangan pemanfaat-
Pendamping juga bertindak se- an PSB. PIC dapat memberikan
bagai penghubung antara seko- solusi atas kendala yang dihada-
lah dengan Dinas Pendidikan pi di daerah dan atau melapor-
atau dengan Pustekkom seba- kannya kepada penanggung
gai inisiator program ini. Oleh jawab program. Sedangkan
karena itu pendamping untuk kajian yang lebih serius
layaknya sebagai seorang peker- dengan menggunakan kaidah-
ja sosial, senang bergaul dengan kaidah ilmiah, dilakukan oleh
masyarakat, melakukan inovasi para peneliti pendidikan dan
dan perubahan. Pendamping tenaga fungsional teknologi
dapat disebutkan sebagai to- pendidikan di Pustekkom.
koh kunci keberlangsungan
program ini. Dengan demikian, 5. Langkah-langkah Pengembangan
maka salah satu faktor penting Model
keberhasilan program ini ada- Pengembangan dilaku-
lah menemukan pendamping kan dengan menggunakan model
yang tepat di setiap daerah. pendekatan ADDIE (analysis, de-
sign, development, implementation,
f. Monitoring dan Kajian evauation). Analisis kebutuhan di-
Monitoring dan kajian
lakukan antara lain dengan studi
dimaksudkan sebagai alat kon-
dokumentasi, kunjungan lokasi,
trol keberhasilan program ini.
pengamatan, dan wawancara
Monitoring dan kajian dilaku-
dengan sejumlah narasumber
kan sejak awal program ini
yang relevan. Hasil analisis adalah
dimulai. Monitoring dilaku-
kan secara rutin baik jarak jauh diperolehnya data lokasi rintisan
maupun kunjungan. Dengan PSB daerah 3T, daftar perangkat
monitoring rutin diharapkan TIK yang dibutuhkan untuk setiap
setiap ditemukan kendala atau daerah, serta nama-nama orang
masalah di lapangan dapat yang akan terlibat sebagai subjek
segera diatasi dan program da- pemanfaatan PSB, antara lain men-

138
cakup kepala sekolah, guru, dan merupakan aktivitas para subjek
pendamping. dalam memanfaatkan PSB di seko-
Pada tahap desain dilakukan lah. Termasuk dalam kegiatan im-
penyusunan draft rancangan PSB plementasi ini adalah penyusunan
yang mencakup rancangan sistem, jadwal, pembagian tugas, pelaksa-
peralatan, SDM, pemanfaatan, dan naan proses belajar mengajar deng-
pengelolaan. Untuk menyempur- an memanfaatkan PSB, inovasi
nakan rancangan dilakukan be- pembelajaran, dll. Dalam tahapan
berapa kali diskusi FGD (focus dis- implementasi, peran pendam-
cussion group) dan lokakarya yang ping sangat penting terutama pada
melibatkan ahli, praktisi, serta stake masa awal di mana mungkin saja
holder pendidikan. Hasil rancang- masih banyak permasalahan yang
an didokumentasikan dalam ben- dihadapi dalam memanfaatkan
tuk Buku Grand Desain PSB untuk berbagai peralatan baru tersebut.
Daerah 3T (Pustekkom, 2012). Namun peran pendamping hen-
Berdasarakan rancangan daknya tidak dominan, sehingga
tersebut, selanjutnya dilakukan inisiatif tumbuh dari para subjek
pengembangan. Dalam tahap ini itu sendiri.
antara lain dilakukan sosialisasi, Tahapan terakhir dalam
penandatanganan MoU (memoran- model ADDIE adalah evaluasi.
dum of understanding), pengadaan Namun sesungguhnya kegiatan
perangkat TIK, penetapan lokasi evaluasi tidak berarti seluruhnya
dan pengelola program, orien- dilakukan belakangan. Sebagaima-
tasi atau pengenalan program ke- na diketahui, bahwa evaluasi ter-
pada para guru, kepala sekolah, diri dari dua jenis yaitu evalu-
dan pendamping, serta kegiatan asi formatif dan evaluasi sumatif.
lain yang dianggap perlu. Tahap Evaluasi formatif adalah penila-
pengembanagan dilakukan se- ian yang dilakukan selama proses
bagai persiapan implementasi berlangsung dengan tujuan untuk
program. Dalam tahapan ini telah menemukan dan memperbaiki
dapat dipastikan kesiapan sistem, atau mengatasi berbagai kendala,
kesiapan SDM, kesiapan peralatan, kelemahan, kekurangan, atau-
serta kesiapan dukungan dari ber- pun kesalahan. Sedangkan evalu-
bagai pihak untuk implementasi asi sumatif adalah penilaian akhir
program ini. yang menentukan keberhasilan
Tahapan selanjutnya adalah atau kegagalan program. Dalam
implementasi atau pelaksanaan pengembangan model PSB di
dari program ini. Dalam tahapan Daerah 3T, seluruh kegaiatan eval-
implementasi antara lain dilaku- uasi yang dilakukan adalah evalu-
kan pengiriman peralatan dan in- asi formatif.
stalasi, pelatihan SDM untuk dapat Sejak awal, instrumen evalu-
mengoperasikan, memanfaatkan, asi harus sudah disiapkan setidak-
dan memelihara seluruh peralat- tidaknya dalam bentuk kriteria ke-
an. Implementasi sesungguhnya berhasilan yang dituangkan dalam

139
Jurnal KWANGSAN Vol. 1 - Nomor 2, Desember 2013

dokumen perancangan. Kriteria dikembangkan berdasarkan konsep


keberhasalan penting ditetapkan pembelajaran modern dengan mem-
untuk menjadi pedoman dalam perhitungkan kondisi dan kebutuhan
seluruh kegiatan pengembangan daerah setempat, serta belajar dari
program dan untuk menilai apa- berbagai pengalaman baik dalam
kan program berhasil atau gagal. maupun luar negeri. Namun demiki-
Kegiatan evaluasi juga dilakukan an, sukses atau gagalnya program
dalam setiap tahapan kegiatan. Tu- ini masih perlu diuji dan dibuktikan.
juan evaluasi ini adalah untuk per- Pengalaman dari Negara Negara lain
baikan. Kegiatan evaluasi diwujud- memberikan pelajaran yang berharga
kan dalam bentuk monitoring baik bagi pengembangan program ini.
jarak jauh ataupun kunjungan, ka-
Agar rancangan PSB ini da-
jian, ataupun penelitian.
pat diimplementasikan dengan baik,
Proses perintisan diharap-
maka dukungan dari para pemang-
kan berlangsung selama tiga ta-
ku kepentingan pendidikan sangat
hun. Tahun pertama dimaksudkan
sebagai masa persiapan, instalasi, diperlukan. Dukungan tersebut, baik
dan pelatihan, tahun kedua mulai berupa kebijakan ataupun penda-
pemanfaatan dan peningkatan, se- naan sesuai dengan tugas fungsinya
dangkan tahun ketiga evaluasi dan masing-masing. Koordinasi antara
kemandirian. Diharapkan pada ta- pemerintah pusat dan daerah juga
hun ketiga program ini telah dapat harus terus dilakukan, khususnya
berjalan secara mandiri. Pustekkom sebagai unsur pusat di
Kemdikbud dengan Dinas Pendidik-
C. Simpulan dan Saran an Propinsi, Dinas Pendidikan Ka-
1. Simpulan bupaten, sampai dengan Dinas Pen-
TIK memiliki potensi yang didikan Kecamatan dan para Kepala
sangat besar dalam meningkatkan Sekolah.
kualitas pendidikan. Seluruh siswa Guna menjamin keberlang-
dan guru di Indonesia sesungguhnya sungan program, rancangan sistem
memiliki hak yang sama untuk dap- PSB dilengkapi dengan pendam-
at menikmati layanan TIK. Oleh kar- pingan, monitoring, dan kajian yang
ena itu, pengembangan layanan TIK
berkesinambungan baik jarak jauh
untuk daerah 3T merupakan suatu
maupun kunjungan lokasi. Dengan
kebutuhan dan sekaligus keharu-
san. Agar layanan ini dapat menca- sistem ini setiap kendala yang di-
pai sasaran secara tepat, maka perlu hadapi dapat segera dapat diketahui
dilakukan pemodelan dan piloting dan dicarikan solusinya. Bantuan
program. Model PSB untuk sekolah yang diberikan oleh Pustekkom, baik
di daerah 3T merupakan salah satu berupa peralatan, pelatihan, maupun
pilihan yang realistis untuk dapat pendampingan dimaksudkan seba-
dikembangkan. gai upaya pemberdayaan agar seko-
Rancangan model PSB ini lah dapat menjalankan program ini

140
selanjutnya secara mandiri. masyarakat setempat perlu terlibat
2. Saran untuk mendukung program ini.
SDM merupakan faktor pen- Rancangan model PSB un-
ting dan menentukan keberhasilan tuk daerah 3T ini belum sempurna.
atau kegagalan program. Untuk Untuk itu, konstribusi pemikiran
itu, pembinaan SDM, baik mela- dari para peneliti bidang pendidik-
lui pendampingan, pelatihan tatap an ataupun para tenaga fungsio-
muka, jarak jauh dan pembinaan nal teknologi pembelajaran sangat
lainnya perlu dilakukan secara te- diperlukan untuk menyempurna-
rus menerus sesuai kebutuhan. Di kan rancangan ini melalui berbagai
samping itu, sistem penghargaan kajian baik dari sisi akademis mau-
atas prestasi yang dicapai pun harus pun praktis.
dikembangkan.
Model PSB ini dapat dikem-
bangkan dan dimodifikasi untuk PUSTAKA ACUAN
daerah-daerah 3T lainnya di seluruh Chesler, Adam. 2010. Instructional Design,
Indonesia. Untuk itu, diharapkan
Today and Future, Alexandria Virgin-
Dinas Pendidikan Propinsi melalui
ia, ASTD Research
Balai Tekkom pada masing-masing
propinsi dapat mengembangkan
Gomes, Ricardo. 2012. Libraries, Telecentres,
program sejenis di tempat masing-
Cybercafes, and Public Acces to ICT, In-
masing.
Salah satu kendala yang di- ternational Comparisons, University
hadapi program ini adalah sistem of Washington, IGI Global
penganggaran yang tidak memung-
kinkan pemerintah pusat ataupun -- -Kemdiknas. 2014. Rencana Strategis Pen-
pemerintah propinsi untuk me- didikan Nasional 2010 – 2014. Jakarta:
ngadakan peralatan dan menem- Kemdiknas
patkannya di daerah 3T. Untuk itu,
maka program ini akan berjalan le- Kusnandar. 2008. Pemdayagunaan Teknologi
bih mulus apabila diadopsi oleh Di- Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk
nas Pendidikan Kabupaten. Pendidikan, modul pelatihan, Jakarta:
Pendidikan merupakan Pustekkom
tanggung jawab semua unsur
masyarakat, terlebih-lebih layanan --Kemdiknas.2010. Pedoman Pengelolaan
mereka yang berada di daerah 3T. Pusat Sumber Belajar, Jakarta: Pustek-
Untuk itu, maka kemitraan dan ker- kom
jasama antara berbagai komponen
masyarakat, baik dinas pendidikan, --Kemdikbud. 2012. Grand Desain Pusat
perguruan tinggi, lembaga swada- Sumber Belajar untuk Daerah Terpen-
ya masyarakat, dan sektor swasta cil, Tertinggal, dan Terdepan,Jakarta:
perlu dijalin secara harmonis guna Pustekkom
mendukung suksesnya program
ini. Demikian juga, tokoh-tokoh

141
Jurnal KWANGSAN Vol. 1 - Nomor 2, Desember 2013

--Kemdikbud. 2012. Laporan Hasil Monitor- http://www.iimahd.ernet.in/egov/ifip/


ing dan Evaluasi Pusat Sumber Belajar feb2009/arvindd-narayanan.htm
untuk Daerah Terpencil, Tertinggal, dan (diakses 19 Feb 2013)
Terdepan, Jakarta: Pustekkom
http://research.microsoft.com/en-us/um/peo-
Shear, Linda. 2013. Sixt Dimension of 21st ple/cutrell/Rangaswamy-Telecenter-
Century Learning, California: SRI In- sAndInternet_cafes.pdf
ternational, 2013 (diakses 19 Feb 2013)

http://www.maendeleofoundation.org/(di- (http://capweb.syridink.com/) diakses 19 Feb


akses 17 Feb 2013) 2013

http://amore.org.ph/be-part-of-amore-story/ belajar.kemdikbud.go.id
help-rural-school-children-get-connect-
ed (diakses 17 Feb 2013) tempo.co.id, 21 Des 2012
(kompas.com,13 Des 12)
http://www.unescap.org/idd/events/ADB- (wartakotalive.com, 13 Nov 2012).
CeC-Subreg-2008/pdf/Agenda%20
Item3/ESCAP_regional%20overview_ www.warintek.ristek.go.id/
rev4.pdf (diakses 19 Feb 2013) capweb.syridink.com/

***************************

142

Anda mungkin juga menyukai