Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan pendidikan : SMA Negeri 13 Medan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1 (satu)
Materi Pokok : Ikatan Kimia
Alokasi Waktu : 21 x 45 (7 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Membandingkan proses pembentukan Membedakan ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
koordinasi dan ikatan logam serta logam serta kaitannya dengan sifat zat
interaksi antar partikel (atom, ion, Menggambarkan bentuk molekul dengan
molekul) materi dan hubungannya menggunakan teori tolakan pasangan
dengan sifat fisik materi.
elektron kulit valensi (VSEPR) atau Teori
3.6 Menganalisis kepolaran senyawa. Domain Elektron
3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan Menentukan interaksi antarpartikel (atom,
elektron di sekitar inti atom (Teori ion, dan molekul) dan kaitannya dengan
Domain Elektron) untuk menentukan sifat fisik zat
bentuk molekul.
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan Melakukan percobaan untuk menunjukkan
proses pembentukan ikatan ion, ikatan karakteristik senyawa ion atau senyawa
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih,
ikatan logam serta interaksi antar partikel daya hantar listrik, atau sifat lainnya)
(atom, ion, molekul) materi dan Membuat model bentuk molekul dengan
hubungannya dengan sifat fisik materi menggunakan bahan-bahan yang ada
dilingkungan sekitar atau perangkat lunak
4.6 Merancang, melakukan, dan
kimia
menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan kepolaran senyawa
Mengetahui sifat-sifat zat dalam
4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan kehidupan sehari-hari dengan
teori jumlah pasangan elektron di sekitar menggunakan prinsip interaksi antar
inti atom (Teori Domain Elektron). partikel.

C. Tujuan

1. Siswa dapat menjelaskan kecenderungan unsur untuk mencapai kestabilannya


melalui tanya jawab minimal 90 % benar.
2. Dengan diberikan lambang unsur gas mulia siswa dapat menggambarkan susunan
elektron valensi atom gas mulia minimal 90 % benar
3. Dengan diberikan konfigurasi elektron siswa dapat menggambarkan struktur Lewis
atom bukan gas mulia minimal 90 % benar
4. Menggambarkan proses pembentukan ikatan lewis dari suatu ikatan ion, kovalen,
dan kovalen koordinasi dengan benar
5. Melalui percobaan siswa dapat menyelidiki kepolaran suatu senyawa dan
hubungannya dengan keelektronegatifan dengan tepat
6. Melalui diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan hal hal yang mempengaruhi
kepolaran suatu senyawa dengan tepat
7. Dengan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar, siswa dapat membuat model
bentuk molekul
8. Melalui tanya jawab siswa dapat mengidentifikasi sifat fisik logam dan
menghubungkannya dengan proses pembentukan ikatan logam dengan benar
9. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat zat di sekitar kita
dengan menggunakan prinsip interaksi antarpartikel.
D. Materi Pembelajaran
1. Lambang Lewis dan Aturan Oktet
2. Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar serta Ikatan Kovalen
Koordinasi
3. Menyelidiki Kepolaran Beberapa Senyawa
4. Bentuk Molekul
5. Pengaruh Molekul terhadap Kepolaran
6. Ikatan Logam
7. Gaya Antarmolekul

Fakta menunjukan bahwa, selain gas mulia, hampir semua unsur yang ada di alam
terdapat sebagai senyawa (gabungan dua unsur atau lebih yang terikat secara ikatan kimia).
Artinya, gas mulia bersifat stabil, dan unsur selain gas mulia tidak stabil dalam keadaan unsur
bebas. Ketidakstabilan unsur tersebut berhubungan dengan konfigurasi elektron yang
dimilikinya. Jadi, unsur dengan konfigurasi elektron tidak mirip dengan konfigurasi elektron
gas mulia bersifat tidak stabil.

Pada 1916, G.N. Lewis dan Langmuir menyatakan bahwa unsur-unsur gas mulia sukar
berikatan dengan unsur lain maupun dengan unsur sejenis sebab elektron valensinya sudah penuh,
yaitu sebanyak 8 elektron (oktet), kecuali helium 2 elektron (duplet).

Unsur Gas
Konfigurasi elektron
Mulia

He 2

Ne 2 8

Ar 2 8 8

Xe 2 8 18 8

Rn 2 8 18 18 8

Unsur-unsur selain gas mulia dapat mencapai stabil dengan cara bersenyawa dengan unsur lain
atau unsur yang sama agar konfigurasi elektron dari setiap atom itu menyerupai konfigurasi
elektron gas mulia. Suatu atom dapat mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan cara
melepaskan elektron valensi, menangkap elektron, atau menggunakan bersama elektron valensi
membentuk pasangan elektron. Untuk memudahkan menunjukkan terjadinya ikatan kimia Lewis
menggambarkan Elektron Valensi dengan Titik, disebut Titik elektron. Agar nampak terjadinya
perpindahan elektron, Titik elektron tidak harus dengan gambar titik, mungkin dengan tanda silang
atau lainnya.

Nomor
Golongan IA II A III A IV A VA VI A VII A VIII A

Elektron
1 2 3 4 5 6 7 8
Valensi
Titik
Lewis
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam
suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan
kovalen koordinat.Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis, yang menyatakan
bahwa atom-atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.Untuk
menyusun struktur Lewis dari suatu atom atau unsur, dapat dengan cara menuliskan simbol
titik pada sekeliling atom. Setiap titik mewakili satu elektron yang terdapat pada kulit valensi
atom tersebut. Elektron yang terlibat dalam ikatan ini hanya elektron-elektron yang terdapat
pada kulit terluar dan jumlah total elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan ini tidak
mengalami perubahan (merupakan jumlah total elektron valensi dari atom-atom yang
berikatan).
Pada umumnya, jumlah elektron pada kulit valensi sama dengan golongan dari suatu
atom. Oleh karena itu, jumlah titik pada simbol Lewis sama dengan golongan dari atom
tersebut. Namun untuk logam transisi, lantanida, dan aktinida yang mempunyai kulit dalam
yang tidak terisi penuh, titik Lewis dari unsur-unsur tersebut tidak dapat dituliskan secara
sederhana.
Ikatan kovalen pada H2

Ikatan kovalen pada F2

Pada ikatan kovalen rangkap dua


Pada ikatan kovalen rangkap dua, ditunjukkan oleh garis rangkap dua (=), yang artinya
terdapat dua pasangan elektron ikatan, contohnya pada ikatan rangkap dua pada molekul CO2.

Pada ikatan ion

Ikatan ion pada NaCl

Atom Na memberikan 1 elektronnya pada atom Cl, sehingga Na bermuatan positif dan Cl
bermuatan negatif. Keduanya telah memenuhi kaidah oktet.

Ikatan ion pada MgO

Atom Mg memberikan 2 elektronnya pada atom O, sehingga Mg bermuatan positif 2 dan O


bermuatan negatif 2. Keduanya telah memenuhi kaidah oktet.

Penggambaran

Langkah langkah dalam menggambarkan struktur Lewis:

1. Menghitung valensi atom yang akan dibuat struktur Lewisnya, contoh NH3.

2. Membuat kerangka strukturnya, di mana atom pusatnya biasanya adalah atom


pertama dalam rumus kimia molekul tersebut.

3. Menempatkan satu elektron pada sisi di mana terdapat atom lain. Jika terdapat sisa
elektron, letakkan elektron-elektron tersebut secara berpasangan.
4. Menulis semua elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dengan menggunakan
lambang titik ().

5. Melengkapi bentuk duplet atau oktet dari ikatan atom ke atom pusat.

6. Bila atom pusat masih belum memenuhi kaidah oktet maka dapat digunakan ikatan
rangkap agar setiap atom dapat memenuhi oktet.
7. Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan elektron tersebut dengan garis tunggal (ikatan
tunggal). Apabila terdapat dua pasangan elektron, maka ganti dengan garis rangkap
dua (ikatan rangkap dua). Jika terdapat 3 pasangan elektron, ganti dengan garis
rangkap tiga (ikatan rangkap tiga).

TEORI VSEPR

Untuk memahami teori VSEPR kita gunakan balon, ketika diikatkan antara dua
balon, maka balon tersebut akan membentuk linier, jika tiga atau empat balon bentuk
segitiga datar atau tetrahedral.

Bentuk molekul dapat diperkirakan dengan menggunakan struktur Lewis.


Misalnyastruktur Lewis amoniak:

Gambar Struktur Lewis amoniak


Dengan tiga pasangan elektron yang berikatan dan sepasang electron bebas, maka
menurut domain elektron, akan tersusun dalam bentuk tetrahedral, tapi itu kurang tepat
karena besarnya tolakan antar atom H, dengan tolakan antara atom H dan pasangan electron
ternyata tidak sama besar, maka pasangan electron bebas diperhitungkan dengan cara
terpisah, sehingga bentuk yang tepat adalah piramida.

Bentuk dasar dari suatu molekul ditentukan oleh jumlah pasangan elektron yang ada
pada atom pusatnya. Ada 5 bentuk molekul dasar dari suatu senyawa, yakni :
1. Linear
2. Segitiga Datar
3. Tetrahedral
4. Trigonal Bipiramida
5. Oktahedral
Bentuk-bentuk molekul tersebut bersifat simetris, apabila suatu senyawa yang
memiliki jumlah pasangan elektron pada atom pusat sama dengan bentuk molekul dasar
tersebut, namun memiliki bentuk yang berbeda. Hal tersebut disebabkan perbedaan
komposisi PEI dan PEB dari pasangan elektron yang ada pada atom pusatnya. Sehingga
bentuk molekul dasar (simetris) tersebut terdistorsi menjadi bentuk molekul yang berbeda
dan tidak simetris.

Meramalkan Bentuk Molekul


Untuk meramalkan bentuk molekul, terlebih dahulu menentukan atom pusat (A),
jumlah atom yang diikat (X), PEB (E), jumlah PEI (n), dan jumlah PEB (m). Dengan
menggunakan notasi :
AXnEm

Gaya Antar Molekul :


1.GayaVanderWaals
Gaya Vander Waals merupakan salah satu jenisgaya tarik-menarik di antara molekul-
molekul.Gaya ini timbul dari gaya London dan gaya antardipol-dipol. Gaya Van der
Waals dapat terjadi pada molekul nonpolar maupun molekul polar.Gaya ini diusulkan
pertama kalinya oleh Johannes Van der Waals (18371923). Konsep gaya tarik
antarmolekul ini digunakan untuk menurunkan persamaan-persamaannya tentang zat-
zat yang berada dalam fase gas.
Kejadian ini disebabkan adanya gaya tarik-menarik antara inti atom dengan elektron
atom lain yang disebut gaya tarik-menarik elektrostatis (gaya coulumb). Umumnya
terdapat pada senyawa polar.Untuk molekul nonpolar, gaya Van der Waals timbul
karena adanya dipol-dipol sesaat atau gaya London.

Gambar 1. Gaya Van der waals


Ada tiga gaya antarmolekul yang berperan dalam terjadinya gaya Van der Waals, yaitu gaya
orientasi, gaya imbas, dan gaya dispersi.
a.Gaya orientasi
Gaya orientasi terjadi pada molekul-molekul yang mempunyai dipol permanen atau molekul
polar. Antaraksi antara kutub positif dari satu molekul dengan kutub negatif dari molekul
yang lain akan menimbulkan gaya tarik-menarik yang relatif lemah. Misalnya, pada molekul-
molekulHCl.

Gambar 2. Gaya Orientasi


b. Gaya Imbas
Gaya imbas terjadi bila terdapat molekul dengan dipol permanen, berinteraksi dengan
molekul dengan dipol sesaat. Adanya molekul-molekul polar dengan dipol permanen akan
menyebabkan imbasan dari kutubmolekul polar kepada molekul nonpolar, sehingga elektron-
elektron dari molekul nonpolar tersebut mengumpul pada salah satu sisi molekul
(terdorongatau tertarik), yang menimbulkan terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar
tersebut.

Gambar 3. Gaya Imbas


1.Gaya London
Gaya london adalah gaya tarik-menarik yang sifatnya lemah antara atom atau molekul yang
timbul dari pergerakan elektron yang acak di sekitar atom-atom. Karena elektron bergerak
secara acak di sekitar inti atom,maka suatu saat terjadi ketidakseimbangan muatan didalam
atom. Akibatnya terbentuk dipol yang sesaat. Dipol-dipol yang berlawanan ini saling
berikatan,walau sifatnya lemah.Adanya gaya-gaya ini terutama terdapat pada molekul-
molekul nonpolar yang dikemukakan pertama kalinya oleh Fritz London.

Gambar 4. Gaya London


2.Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik-menarik yang cukup kuat antara molekul-molekul polar
(mengandung atom-atom sangat elektronegatif, misalnya F, O, N) yang mempunyai atom
hidrogen. Ikatan ini dilambangkan dengan titik-titik (...). Contoh:Ikatan hidrogen yang terjadi
dalam molekul air. Di dalam molekul air, atom O bersifat sangat elektronegatif sehingga
pasangan elektron antara atom O dan H lebih tertarik ke arah atom O. Dengan demikian
terbentuk suatudipol.

Gambar 5.Ikatan Hidrogen


Senyawa yang di dalamnya terdapat ikatan hidrogen umumnya memiliki titik didih yang
tinggi. Sebab untuk memutuskan ikatan hidrogen yang terbentuk diperlukan energi lebih
besar dibandingkan senyawa yang sejenis,tetapi tanpa adanya ikatan hidrogen.Contoh
senyawa lain yang mengadung ikatan hidrogen :

Gambar 6. Ikatan hidrogen pada senyawa HF

Pengaruh Ikatan Hidrogen pada titik didih suatu zat dipengaruhi oleh
a.Mr, jika Mr besar maka titik didih besar dan Mr kecil maka titik didih kecil.
b.Ikatan antarmolekul, jika ikatan kuat maka titik didih besar dan ikatan lemah maka titik
didih kecil. Perhatikan data Mr dan perbedaan keelektronegatifan senyawa golongan
halogen (VIIIA) berikut.

Gambar 7.Perbedaan titik didih senyawa asam halida


Jadi, urutan titik didihnya: HF > HI > HBr > HCl
Gambar 8.Titikdidihsenyawahidridagolongan IV A dan V A

Untuk hidrida unsur-unsur golongan VIA (H2O, H2S,H2Se, dan H2Te) terdapat penyimpangan
yang sangat mencolok pada H2O. Penyimpangan yang sama juga terdapat pada NH3 dengan
hidrida unsur-unsur golonganVA lain (PH3, AsH3, dan SbH3) dan juga pada HF dengan
hidrida unsur-unsur golongan VIIA lainnya (HCl, HBr, HI,dan HAt). Sifat yang abnormal
dari HF, H2O, dan NH3 tersebut dijelaskan dengan konsep ikatan hidrogen.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Model : Probelem Based Learning
Metode : Diskusi, latihan dan penugasan
F. Media dan Sumber Belajar
a. Media :Alat tulis, white board, table SPU, komputer (internet), LCD (projector)
b. Sumber : Watoni, A. Haris, dkk. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Bandung:
Yrama Widya.
Purba, Michael.2007.Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Erlangga

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

Pendahuluan o Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai pembelajaran
o Memeriksa kehadiran peserta didik
o Menginformasikan topik materi ajar yang akan
dipelajari.
o Mengajukan pertanyaan seperti: Apakah semua
unsur terdapat bebas di alam? Apakah semua atom-
atom dari unsur-unsur yang ada di alam sudah
stabil?
o Menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran
ikatan kimia
o Membimbing siswa melalui alat peraga sederhana
untuk menemukan pengertian dari ikatan dan
hubungannya dengan ikatan kimia
o Membagi peserta didik ke dalam kelompok belajar
dan memberikan arahan tentang proses
pembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan Inti Mengamati 105


a) Peserta didik membaca (dilakukan di rumah menit
sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung)
tentang struktur lewis
b) Peserta didik mengamti struktur lewis beberapa
unsur
c) Peserta didik mendengar dan menyimak penjelasan
pengantar tentang materi pelajaran
Menanya
1. Peseta didik berdiskusi di dalam kelompok dengan
mengungkapkan materi yang dapat dipahami dari
kegiatan mengamati kepada sesama anggota
kelompok.
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang materi
pelajaran struktur lewis yang tidak dipahami dari
kegiatan mengamati, misalnya
Bagaimana hubungan antara susunan elektron
valensi dengan struktur lewis?
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mengkaji literatur untuk menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan struktur lewis
2. Peserta didik mengingat susunan elektron valensi
dalam orbital
3. Peserta didik menggambarkan awan elektron valensi
berdasarkan susunan elektron dalam orbital
4. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
5. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
dan kelompok lain menanggapi dengan bertanya atau
menambah informasi.
Mengasosiasikan
1. Peserta didik berdiskusi tentang struktur lewis yang
sudah dikumpulkan/ terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
2. Peserta didik menganalisis konfigurasi elektron dan
struktur lewis dalam proses pembentukan ikatan
kimia
3. Peserta didik mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil diskusi untuk menyimpulkan
materi struktur lewis

Mengomunikasikan
1. Peserta didik mengomunikasikan dan saling menilai
kebenaran/ketepatan kesimpulan antar kelompok.
2. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran dengan membuat laporan secara
tertulis tentang struktur lewis
3. Peserta didik bertanya tentang hal yang belum
dipahami, atau Guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa.
4. Peserta didik menjawab pertanyaan pada lembar
lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran

o Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran 15 menit


tentang struktur lewis
o Memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik
Penutup untuk lebih memahami materi yang telah dipelajari
o Menginformasikan mengenai materi pembelajaran
berikutnya dan meminta peserta didik untuk
mempelajarainya.

Pertemuan 2 (3 x 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

o Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai pembelajaran
o Memeriksa kehadiran peserta didik
o Menginformasikan topik materi ajar yang akan
dipelajari
Pendahuluan o Menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari ikatan
ion, ikatan kovalen dan ikatan logam
o Membagi peserta didik ke dalam kelompok belajar
dan memberikan arahan tentang proses
pembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan Inti Mengamati 105


menit
1. Peserta didik membaca (dilakukan di rumah
sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung)
tentang tabel titik leleh beberapa senyawa ion dan
senyawa kovalen
2. Peserta didik mendengar dan menyimak penjelasan
pengantar tentang materi pelajaran
3. Peserta didik mendiskusikan lembar kerja siswa
yang telah disiapkan berdasarkan kajian literatur
Menanya

1. Peseta didik berdiskusi di dalam kelompok dengan


mengungkapkan materi yang dapat dipahami dari
kegiatan mengamati kepada sesama anggota
kelompok.
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang materi
pelajaran ikatan ion dan ikaan kovalen yang tidak
dipahami dari kegiatan mengamati, misalnya:
Mengapa ada senyawa yang titik lelehnya
rendah dan ada titik leleh yang tinggi?
Mengapa atom logam cenderung melepaskan
elektron sedangkan atom non logam cenderung
menerima elektron?
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mengkaji literatur untuk menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan ikatan ion dan
ikatan kovalen
2. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
3. Peserta didik menganalisis pembentukan senyawa
berdasarkan pembentukan ikatan (berhubungan
dengan kecendrungan atom untuk mencapai
kestabilan)
4. Peserta didik membandingkan proses terbentuknya
ikatan ion dan ikatan kovalen
5. Peserta didik menganalisis penyebab perbedaan titik
leleh antara senyawa ion dan kovalen
6. Peserta didik menganalisis sifat logam dengan proses
pembentukan ikatan logam
7. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
dan kelompok lain menanggapi dengan bertanya atau
menambah informasi.
Mengasosiasikan
1. Peserta didik berdiskusi tentang ikatan ion, kovalen
dan logam yang sudah dikumpulkan/ terangkum
dalam kegiatan sebelumnya.
2. Peserta didik mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil diskusi untuk menyimpulkan
materi ikatan ion, kovalen dan logam

Mengomunikasikan
1. Peserta didik mengomunikasikan dan saling
menilai kebenaran/ketepatan kesimpulan antar
kelompok
1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran dengan membuat laporan secara
tertulis tentang ikatan ion, kovalen dan logam
2. Peserta didik bertanya tentang hal yang belum
dipahami, atau Guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa.
3. Peserta didik menjawab pertanyaan pada lembar
kerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran
o Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran 15 menit
tentang ikatan ion, kovalen dan logam
o Memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik
Penutup untuk lebih memahami materi yang telah dipelajari
o Menginformasikan mengenai materi pembelajaran
berikutnya dan meminta peserta didik untuk
mempelajarainya.

Pertemuan 3 (3 x 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

o Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai pembelajaran
o Memeriksa kehadiran peserta didik
o Menginformasikan topik materi ajar yang akan
dipelajari.
Pendahuluan o Menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari ikatan
kovalen
o Membagi peserta didik ke dalam kelompok belajar
dan memberikan arahan tentang proses
pembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan Inti Mengamati 105


1. Peserta didik membaca (dilakukan di rumah sebelum menit
kegiatan pembelajaran berlangsung) tentang ikatan
kovalen tunggal, rangakp dua, rangkap tiga dan
koordinasi, sifat kepolaran berbagai senyawa.
2. Peserta didik mendengar dan menyimak penjelasan
pengantar tentang materi pelajaran

Menanya
1. Peseta didik berdiskusi di dalam kelompok dengan
mengungkapkan materi yang dapat dipahami dari
kegiatan mengamati
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang materi
pelajaran ikatan ion dan ikaan kovalen yang tidak
dipahami dari kegiatan mengamati, misalnya:
Mengapa atom oksigen dapat mengikat duaatom
hidrogen sedangkan atom nitrogen dapat
mengikat tiga atom hidrogen?
Apakah perbedaan senyawa kovalen polar
dengan nonpolar?
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mengkaji literatur untuk menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan ikatan kovalen
2. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
3. Peserta didik menganalisis beberapa contoh senyawa
kovalen tunggal, kovalen rangkap dua, kovalen
rangkap tiga dan kovalen koordinasi, senyawa
kovalen polar dan nopolar
4. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
dan kelompok lain menanggapi dengan bertanya atau
menambah informasi.
Mengasosiasikan
1. Peserta didik berdiskusi tentang ikatan kovalen yang
sudah dikumpulkan/ terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
2. Peserta didik mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil diskusi untuk menyimpulkan
materi ikatan kovalen
Mengomunikasikan
1. Peserta didik mengomunikasikan dan saling menilai
kebenaran/ketepatan kesimpulan antar kelompok.
2. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran dengan membuat laporan secara tertulis
tentang ikatan kovalen
3. Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau Guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa.
4. Peserta didik menjawab pertanyaan pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
o Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran 15 menit
tentang ikatan kovalen dan kepolaran senyawa kovalen.
o Memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik
Penutup untuk lebih memahami materi yang telah dipelajari
o Guru menginformasikan mengenai materi pembelajaran
berikutnya dan meminta peserta didik untuk
mempelajarainya.
Pertemuan 4 (3 x 45 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

o Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai pembelajaran
o Memeriksa kehadiran peserta didik
o Menginformasikan topik materi ajar yang akan
Pendahuluan dipelajari.
o Menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari ikatan
kovalen
o Membagi peserta didik ke dalam kelompok belajar
dan memberikan arahan tentang proses
pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti Mengamati 105
1. Peserta didik membaca (dilakukan di rumah sebelum menit
kegiatan pembelajaran berlangsung) tentang bentuk
molekul senyawa.
2. Peserta didik mendengar dan menyimak penjelasan
pengantar tentang materi pelajaran
Menanya
3. Peseta didik berdiskusi di dalam kelompok dengan
mengungkapkan materi yang dapat dipahami dari
kegiatan mengamati kepada sesama anggota
kelompok.
4. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang materi
pelajaran ikatan ion dan ikaan kovalen yang tidak
dipahami dari kegiatan mengamati, misalnya:
Bagaimanakah bentuk molekul dari NH3?
Berapakah pasangan PEB dan PEI dari PCl5?
Mengeksplorasi
5. Peserta didik mengkaji literatur untuk menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan bentuk molekul
senyawa.
6. Peserta didik menganalisis beberapa bentuk molekul
dari beberapa senyawa.
7. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
dan kelompok lain menanggapi dengan bertanya atau
menambah informasi.

Mengasosiasikan
8. Peserta didik berdiskusi tentang bentuk molekul yang
sudah dikumpulkan/ terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
9. Peserta didik mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil diskusi untuk menyimpulkan
materi bentuk molekul.
Pertemuan 5 (3 x 45 menit)

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

o Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


Mengomunikasikan
berdoa untuk memulai pembelajaran
10. Peserta didik mengomunikasikan dan saling menilai
o Memeriksa kehadiran peserta didik
kebenaran/ketepatan kesimpulan antar kelompok.
o Menginformasikan
11. Peserta didik menyimpulkantopik materi ajar yang akan
hasil kegiatan
dipelajari. dengan membuat laporan secara tertulis
pembelajaran
Pendahuluan Mengajukan
otentang pertanyaan seperti bagaimanakah
bentuk molekul.
pengaruh bentuk
12. Peserta didik bertanya molekul
tentangterhadap
hal belumkepolarannya?
dipahami, atau
oGuruMenjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Membagi
13. oPeserta didik peserta
menjawab didik ke dalampada
pertanyaan kelompok
lembarbelajar
lerja
yangdan memberikan
telah disediakanarahan
secaratentang
individuproses
untuk mengecek
pembelajaran
penguasaan siswayang akan materi
terhadap dilakukan.
pelajaran
Penutup Mengamati
o Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran 105
15 menit
1.tentang
Peserta didik membaca
berbagai (dilakukan
macam bentuk di rumah
molekul sebelum
senyawa. menit
kegiatan pembelajaran
o Memberikan pekerjaan rumahberlangsung) tentangdidik
kepada peserta
kepolaran
untuk molekul materi yang telah dipelajari
lebih memahami
2. Peserta didik
o Guru menginformasikan mengamati kepolaran
mengenai molekul
materi beberapa
pembelajaran
senyawa
berikutnya dan meminta peserta didik untuk
3. Peserta didik mendengar dan menyimak penjelasan
mempelajarainya.
pengantar tentang materi pelajaran
Menanya
4. Peseta didik berdiskusi di dalam kelompok dengan
mengungkapkan materi yang dapat dipahami dari
Pertemuan 6 (3 x 45 menit)
kegiatan mengamati kepada sesama anggota
Kegiatan kelompok. Deskripsi Alokasi
5. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang materi Waktu
pelajaran kepolaran senyawa yang tidak dipahami
Pendahuluan o Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit
dari kegiatan mengamati, misalnya
berdoa untuk memulai pembelajaran
o Memeriksa Bagaimanakah kepolaran
kehadiran peserta didik senyawa HCl, CO2
dan NaOH?
o Menginformasikan topik materi ajar yang akan
Mengeksplorasi
dipelajari.
o 1.Mengajukan
Peserta didik mengkajiseperti
pertanyaan literatur untuk menjawab
bagaimanakah proses
pembentukan ikatan logam
pertanyaan yang berkaitan dengan kepolaran
o Menjelaskan
senyawa tujuan dan manfaat pembelajaran
o 2.Membagi peserta
Peserta didik didik ke dalam
mengingat bentukkelompok belajar dan
molekul suatu
memberikan
senyawa dengan PEB dan PEI senyawa tersebut.yang
arahan tentang proses pembelajaran
akan dilakukan.
3. Peserta didik menggambarkan bentuk molekul
Kegiatan Inti Mengamati 105
Kegiatan Inti tersebut.
1. Peserta didik membaca (dilakukan di rumah sebelum menit
4. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
kegiatan pembelajaran berlangsung) tentang ikatan
5. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
logam.
dan kelompok
2. Peserta lain menanggapi
didik mengamati bagaimana dengan bertanya atau
terjadinya
menambah ikatan
pembentukan informasi.
logam beberapa senyawa
Mengasosiasikan
3. Peserta didik mendengar dan menyimak penjelasan
6.pengantar
Peserta didik
tentangberdiskusi tentang kepolaran senyawa
materi pelajaran
Menanya yang sudah dikumpulkan/ terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
4. Peseta didik berdiskusi di dalam kelompok dengan
7. Peserta didik menganalisis bentuk molekul dalam
suatu kepolaran molekul senyawa.
8. Peserta didik mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil diskusi untuk menyimpulkan
materi kepolaran senyawa.
mengungkapkan materi yang dapat dipahami dari
kegiatan mengamati kepada sesama anggota
kelompok.
5. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang materi
pelajaran ikatan logam, misalnya
Bagaimanakah sifat-sifat dari ikatan logam?
Mengeksplorasi
6. Peserta didik mengkaji literatur untuk menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan ikatan logam?
7. Peserta didik menggambarkan salah satu bentuk
ikatan logam.
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
9. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
dan kelompok lain menanggapi dengan bertanya atau
menambah informasi.
Mengasosiasikan
10. Peserta didik berdiskusi tentang ikatan logam yang
sudah dikumpulkan/ terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
11. Peserta didik mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil diskusi untuk menyimpulkan
materi ikatan logam
Mengomunikasikan
12. Peserta didik mengomunikasikan dan saling menilai
kebenaran/ketepatan kesimpulan antar kelompok.
13. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran dengan membuat laporan secara
tertulis tentang ikatan logam
14. Peserta didik menjawab pertanyaan pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran
o Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran 15 menit
tentang ikatan logam
o Memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik
Penutup untuk lebih memahami materi yang telah dipelajari
o Menginformasikan mengenai materi pembelajaran
berikutnya dan meminta peserta didik untuk
mempelajarainya.

Pertemuan 7 (3 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu

o Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai pembelajaran
o Memeriksa kehadiran peserta didik
o Menginformasikan topik materi ajar yang akan
dipelajari.
Pendahuluan o Mengajukan pertanyaan seperti gaya antar molekul
suatu senyawa HCl?
o Menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran
o Membagi peserta didik ke dalam kelompok belajar
dan memberikan arahan tentang proses
pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti Mengamati 105
1. Peserta didik membaca (dilakukan di rumah sebelum menit
kegiatan pembelajaran berlangsung) tentang gaya
antar molekul
2. Peserta didik mengamati bagaimana gaya anatar
molekul beberapa senyawa
3. Peserta didik mendengar dan menyimak penjelasan
pengantar tentang materi pelajaran
Menanya
4. Peseta didik berdiskusi di dalam kelompok dengan
mengungkapkan materi yang dapat dipahami dari
kegiatan mengamati kepada sesama anggota
kelompok.
5. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang materi
pelajaran gaya antar molekul, misalnya :
Apakah itu gaya London?
Bagaiamana proses terbentuknya ikatan
hydrogen?
Mengeksplorasi
6. Peserta didik mengkaji literatur untuk menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan gaya antar
molekul?
7. Peserta didik menggambarkan salah satu bentuk
ikatan hydrogen.
8. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
9. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi
dan kelompok lain menanggapi dengan bertanya atau
menambah informasi.
Mengasosiasikan
10. Peserta didik berdiskusi tentang gaya antar molekul
yang sudah dikumpulkan/ terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
11. Peserta didik mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil diskusi untuk menyimpulkan
materi gaya antar molekul.
Mengomunikasikan
12. Peserta didik mengomunikasikan dan saling menilai
kebenaran/ketepatan kesimpulan antar kelompok.
13. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
pembelajaran dengan membuat laporan secara
tertulis tentang ikatan logam
14. Peserta didik menjawab pertanyaan pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran

o Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran 15 menit


tentang gaya antar molekul.
o Memberikan pekerjaan rumah kepada peserta didik
Penutup untuk lebih memahami materi yang telah dipelajari
o Menginformasikan mengenai materi pembelajaran
berikutnya dan meminta peserta didik untuk
mempelajarainya.

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR


Tes :
Tertulis uraian 20 soal (terlampir).
Non test
Penilaian Sikap/ afektif(perilaku) menggunakan rubrik penilaian perilaku (terlampir).
Lembar pengamatan kegiatan diskusi (terlampir).

Medan, Oktober 2017


Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa Calon Guru

Dra. Hernawati K., M.Si Final Mudrawan


NIP. 196702102006042006 NIM. 4143331010
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

1. Pasangan senyawa di bawah ini yang merupakan senyawa ion adalah


a. NaCl dan KBr
b. CH4 dan NH3
c. SO2 dan HCl
d. H2O dan KBr
e. KCl dan HCl

Jawab: a
Syarat ikatan ion: golongan I A / II A berikatan dengan VI A / VII A
Na dan K golongan I A
Cl dan Br golongan VII A

2. Nomor atom unsur P, Q, R dan S adalah 6, 9, 11, dan 18. Pasangan unsur-unsur yang
diharapkan dapat membentuk ikatan ion adalah
a. P dan Q
b. R dan Q
c. Q dan S
d. S dan R
e. P dan S

Jawab: b.
6P = 2 4 Golongan IV A
9Q = 2 7 Golongan VII A
11R = 2 8 1 Golongan I A
18S = 2 8 8 Golongnan VIII A
Syarat ikatan ion: golongan I A / II A berikatan dengan VI A / VII A
3. Suatu senyawa dengan rumus molekul XY. Jika konfigurasi elektron atom X: 1s2 2s2 2p6 3s2
dan konfigurasi elektron atom Y: 1s2 2s2 2p4, maka XY mempunyai ikatan
a. Kovalen polar
b. Kovalen non polar
c. Kovalen koordinasi
d. Elektrovalen
e. Logam
Jawab: d
X : 3s2 Golongan II A Ikatan ion / elektrovalen
Y : 2p4 2s2 Golongan VI A Ikatan ion / elektrovalen

4. Pasangan unsur yang membentuk ikatan kovalen adalah


a. 17 X dan 11Y
b. 12 P dan 17Q
c. 6R dan 17Q
d. 20 M dan 16T
e. 19 A dan 35B

Jawab: c
Syarat ikatan kovalen: golongan IV A, V A, VI A, VII A, dan H
17X : 2 8 7 dan 11Y : 2 8 1 ikatan ion
12 P : 2 8 2 dan 17Q : 2 8 7 ikatan ion
6R : 2 4 dan 17Q : 2 8 7 ikatan kovalen
20 M : 2 8 8 2 dan 16 T : 2 8 6 ikatan ion
19A : 2 8 8 1 dan 35B : 2 8 18 7 ikatan ion

5. Deretan senyawa berikut ini tergolong senyawa kovalen, kecuali


a. HF, HCl, HI
b. BH3, BF3 CO2
c. H2O, NH3, CO2
d. Li2O, CaO, MgO
e. IF5, CCl4, CF4

Jawab: d
Syarat ikatan kovalen: golongan IV A, V A, VI A, VII A, dan H
Pilihan D : terdapat Ca dan Mg Golongan II A
6. Di antara senyawa berikut yang bukan molekul kovalen polar adalah
a. HCl
b. NaCl
c. NH3
d. H2O
e. PCl3
Jawab : b

Molekul Penyusun Keterangan Ikatan


HCl Gas Gas 2 atom tidak Kovalen polar
sejenis : polar
NaCl Logam Gas Ion
NH3 Gas Gas PEI = 3 N Kovalen polar
golongan V A PEB
=53=2
H2O Gas Gas PEI = 2 O Kovalen polar
golongan VI A
PEB = 6 2 = 4
PCl3 Gas Gas PEI = 3 P Kovalen polar
golongan V A PEB
=53=2

7. Di antara senyawa berikut yang paling polar adalah


a. HF
b. HCl
c. F2
d. HBr
e. HI

Jawab: a
Paling polar beda keelektronegatifan besar
HF golongan I A dan VII A maka elektronegativitasnya besar

8. Di antara senyawa-senyawa berikut, yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah


(1) HF
(2) NH3
(3) H2O
(4) HCl
a. (1), (2) dan (3)
b. (2) dan (3)
c. (1) dan (3)
d. (1), (2) dan (4)
e. (1), (2), (3) dan (4)

Jawab: a
Syarat ikatan hidrogen: H berikatan langsung dengan N, F, atau O. Pilihan (1), (2) dan (3)
benar.

9. Titik didih HF lebih tinggi daripada HCl. Hal ini disebabkan karena antara molekul-
molekul HF terdapat ikatan
a. kovalen
b. ion
c. hidrogen
d. van der waals
e. kovalen koordinat

Jawab: c
HF H berikatan langsung dengan F, artinya ikatan hidrogen Ikatan hidrogen membuat
senyawa mempunyai titik didih tinggi.

10. Diketahui nomor atom H = 1; C=6; N = 7; O = 8; P=15; dan Cl =17. Senyawa berikut
mengikuti aturan octet, kecuali
a. CHCl3
b. NH3
c. H2O
d. CH4
e. PCl5

Jawab : e.
Teori octet menyatakan bahwa disekitar atom pusat terdapat 4 pasang electron ikatan
( 8 elektron), sedangkan pada PCl5, atom pusatnya P terdapat 5 pasang electron ikatan (10
elektron), disebut dengan super octet.

11. Unsur X mempunyai nomor atom 20. Senyawa garamnya bila dipanaskan akan
menghasilkan
gas yang dapat mengeruhkan air barit. Rumus senyawa tersebut adalah

a. X2SO4 b. XSO4 c. X2CO3 d. XCO3 e. XCl2


Jawab : d
Unsur X yang mempunyai nomor atom 20, berarti unsur Ca.
Senyawa yang dipanaskan dan menghasilkan gas adalah CaCO3.
Reaksinya : CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
CO2(g) + Ba(OH)2(aq) BaCO3(s) + H2O(l)
Air barit (barium hidroksida)

12. Senyawa manakah yang tidak membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya ?
a. CH3CHO b. CH3NH2 c. CH3OH d. NH3 e. NH4OH

Jawab : a
Ikatan hidrogen antar molekul terdapat pada molekul-molekul yang mempunyai atom
hidrogen yang terikat pada atom N, O atau F. Pada molekul CH3CHO, atom H tidak terikat
pada atom O.

H
H-C-C-H
H

13. Pasangan senyawa dibawah ini yang keduanya berikatan kovalen adalah
a.HCL dan NaCl
b.NaCl dan K2O
c.CaCl2 dan CaO
d.PCl3 dan H2O
e.MgCl2 dan N2O3

Jawaban : D

HCL = ikatan kovalen


NaCl = ikatan ion
K2O = ikatan ion
CaCl2 =ikatan ion
CaO = ikatan ion
PCl3 = ikatan kovalen
H2O = ikatan kovalen
MgCl2 = ikatan ion
N2O3 = ikatan kovalen

14. Jika unsur A memiliki nomor atom 8 dan nomor massa 18, struktur dari A2- terdiri atas . . .
.
a. 10 elektron, 8 proton, 8 neutron
b. 10 elektron, 8 proton, 10 neutron
c. 8 elektron, 8 proton, 10 neutron
d. 8 elektron, 8 proton, 18 neutron
e. 6 elektron, 8 proton, 10 neutron
Jawab : b
Jika unsur A memiliki nomor atom 8 maka elektron valensinya adalah 6 sehingga menerima 2
elektron dan jumlah elektronnya menjadi 10. Nomor atomnya 8 sehingga mempunyai 8
proton. Jumlah neutron sama dengan nomor massa dikurangi proton, 18 8 = 10 neutron.

15. Cermati tabel berikut !


Unsur Konfigurasi Elektron
P 2. 2
Q 2. 8
R 2. 8. 1
S 2. 8. 6
T 2. 8. 7

Tabel diatas menunjukan konfigurasi elektron unsur P, Q, R, S dan T. Unsur yang paling
mudah menangkap 1 elektron adalah . . . .
a. P
b. Q
c. R
d. S
e. T
Jawab : e
Unsur T mempunyai elektron valensi 7. Sehingga paling mudah menangkap 1 elektron untuk
mencapai kestabilan agar elektron valensinya menjadi 8.

16. Kr yang mempunyai nomor atom 36 termasuk golongan gas mulia. Hal ini ditunjukan
oleh . . . .
a. Keelektronegatifan Kr besar
b. Mudahnya bereaksi dengan unsur lain
c. Membentuk ikatan ion
d. Elektron valensinya 8
e. Termasuk golongan VII A

Jawab : d
Golongan gas mulia atau golongan VIII A, unsur-unsurnya mempunyai elektron valensi 8.
Nomor atom Kr adalah 36. Sehingga konfigurasi elektronnya 2. 8. 18. 8

17. Diantara unsur-unsur berikut ini yang cenderung melepas 2 elektron adalah . . . .
a. 9F
b. 12Mg
c. 15P
d. 17Cl
e. 18Ar

Jawab : b
Konfigurasi elektron dari 12Mg adalah 2. 8. 2. Sehingga untuk mencapai kestabilan, unsur
tersebut akan melepas 2 elektron.

18. Atom 15P akan mencapai kestabilan dengan cara . . . .


a. Menangkap 1 elektron
b. Melepas 2 elektron
c. Menangkap 2 elektron
d. Melepas 3 elektron
e. Menangkap 3 elektron

Jawab : e
15P konfigurasi elektronnya adalah 2. 8. 5. Sehingga untuk mencapai kestabilan unsur
tersebut menangkap 3 elektron agar elektron valensinya 8.

19. Atom berikut ini yang mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah duplet adalah . . . .
a. Litium
b. Natrium
c. Magnesium
d. Aluminium
e. Klor

Jawab : a
Nomor atom litium adalah 3. Atom-atom yang mempunyai nomor atom kecil mulai dari
hidrogen sampai boron cenderung memiliki konfigurasi elekrton gas helium atau mengikuti
kaidah duplet.

20. Unsur Y mempunyai konfigurasi elektron 2. 8. 2. Unsur ini lebih mudah membentuk
ikatan ion dengan unsur lain yang mempunyai konfigurasi elektron
....
a. 2. 8. 1
b. 2. 8. 4
c. 2. 8. 5
d. 2. 8. 6
e. 2. 8. 7

Jawab : d
Unsur Y memiliki elekron valensi 2. Unsur ini lebih mudah membentuk ikatan ion dengan
unsur lain yang mempunyai konfigurasi elektron 2. 8. 6
Dengan elekron valensi 6.
ASPEK YANG DINILAI NILAI

Kerapian Aktivitas Berpikir Tanya Bertanya/


NO. NAMA JUMLAH
dalam kritis Jawab Menanggapi Angka Huruf
kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

Tabel Penilaian Afektif/ Sikap

Nilai afektif: Nilai afektifnya = (skor perolehan/20) x 4

1= rendah (A)

2= sedang (B)

3= baik (C)

4= baik sekali (D)


Aspek Pengamatan

Meng- Meng-
Nama Jumlah
hargai
No. Kerja komunika Nilai Ket.
Siswa Toleransi Keaktifan penda- Skor
sama
sikan pen- pat te-
dapat man

Rubrik kegiatan Diskusi

Anda mungkin juga menyukai