Anda di halaman 1dari 7

Makalah kimia

Ikatan-ikatan Kimia Dalam


Atom
D
I
S
U
S
U
N
Oleh: Ramadana Hafizah
Kelas: x IPA 1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Ikatan-Ikatan Kimia Dalam
Atom ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata pelajaran Kimia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang  Ikatan-Ikatan Kimia Dalam Atom bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis

Ramadana
Hafizah
Teori tentang Ikatan Kimia
Teori tentang ikatan kimia lahir dari gagasan Profesor Fisika dan Kimia dari Amerika
Serikat yaitu Gilbert. N. Lewis. Dalam artikelnya di tahun 1916 tentang “The atom and the
molecules”, Lewis meneliti tentang kesulitan golongan gas mulia (VIIIA) membentuk suatu
ikatan kimia. Diduga bila gas mulia bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada suatu
keunikan dalam konfigurasi elektronnya yang dapat mencegah persenyawaan dengan unsur-
unsur lain.
Apabila dugaan tersebut benar, maka suatu atom yang bergabung dengan atom lain
membentuk suatu senyawa yang mungkin mengalami perubahan dalam konfigurasi
elektronnya sehingga mengakibatkan atom-atom tersebut lebih menyerupai gas mulia.
Berdasarkan gagasan itu, lahirlah suatu teori yang disebut Teori Lewis, yaitu:
a. Elektron-elektron yang berada pada kulit terluar (dikenal sebagai elektron
valensi)memegang peranan utama dalam pembentukan ikatan kimia.
b. Pembentukan ikatan kimia mungkin terjadi dengan 2 cara:
1. Karena adanya perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom lain
sedemikian rupa sehingga terdapat ion positif dan ion negatif dan keduanya saling
tarik-menarik karena muatannya yang saling berlawanan akan membentuk ikatan
ion.
2. Karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang
berikatan. Jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen.

c. Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung


sedemikian rupa sehingga setiap atom yang berikatan mempunyai suatu konfigurasi
elektron yang stabil yaitu konfigurasi dengan 8 elektron valensi.

Jenis-jenis Ikatan Kimia


Ikatan kimia terdiri dari 3 jenis ikatan yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan
logam. Ikatan ionadalah ikatan yang terjadi berdasarkan serah terima atau perpindahan
elektronnya, ikatan ini terjadi antara ion positif dan ion negatif dan juga antara unsur logam
dan non logam, serta antara unsur golongan IA dan IIA (+), golongan VIA dan VIIA(-).
Contoh senyawa ion antara lain: NaCl, MgCl2, CaCl2, KOH, KCl, dan lainnya.
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi berdasarkan pemakaian pasangan elektron bersama,
ikatan ini terjadi antara unsur non-logam dan non-logam. Ikatan kovalen memiliki 3
jenis yaitu ikatan kovalen biasa, ikatan kovalen rangkap, dan ikatan kovalen koordinat.
Contoh ikatan kovalen antara lain: H20, HF, HCl, CO2, NH3, Cl2, I2, Br2, O2, dan lainnya.
Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi antar atom-atom unsur logam. Ikatan ini terjadi
antara elektron valensi logam yang membentuk elektron valensi. Ikatan logam dapat
menjadikan suatu logam yang keras namun lentur, tidak mudah patah meski ditempa, titik
leleh dan titik didih yang tinggi, dan nilai konduktor listrik dan panas yang baik.
Contoh dari jalan terjadinya ikatan ion adalah saat Atom Natrium berikatan dengan atom
Clorida dan saat Calsium berikatan dengan Sulfurida. Konfigurasi elektronnya adalah sebagai
berikut:
1. Atom Natrium berikatan dengan atom Clorida dan saat Calsium berikatan dengan
Sulfurida
11Na → 2  8 1   (Na akan membentuk ion positif dan memberi elektron kepada Cl
agar mencapai kestabilan)
17Cl  →  2 8  7 ( Cl akan membentuk ion negative dan menerima elektron dari Na
agar mencapai kestabilan)
Reaksi yang dapat dituliskan:
Na → Na+  + e               2  . 8
Cl +  e →  Cl–               2.  8. 8
Rumus Molekul:
Na+  + Cl–   → NaCl(Hasil akhir adalah terbentuknya senyawa NaCl yangstabil)
2. Atom Ca berikatan dengan atom S
Konfigurasi elektronnya adalah sebagai berikut:
20Ca → 2  8 8 2  ( Ca akan membentuk ion positif dan memberi elektron kepada S
agar mencapai kestabilan).
16S →    2 8 6      ( S akan membentuk ion negatif dan menerima elektron dari Ca
agar mencapai kestabilan).
Reaksi yang dapat dituliskan:
Ca → Ca2+  + 2e      2  . 8.  8
S + 2e →  S2-          2.   8. 8
Rumus Molekul:
Ca2++ S2- → CaS    (Hasil akhir adalah terbentuknya senyawa CaS yang stabil)
Jenis-jenis Ikatan Kovalen
Penulisan suatu ikatan kovalen didasarkan pada rumus Lewis dan rumus
bangun/struktur molekul. Rumus lewis (rumus elektron) adalah rumus yang menggambarkan
bagaimana keadaan elektron-elektron valensi atom-atom saling berpapasan dan saling
berikatan secara kovalen. Sedangkan rumus bangun (struktur molekul) adalah rumus yang
menggambarkan bagaimana cara ikatan kovalen yang digunakan atom-atom.
Dalam membentuk suatu ikatan, ikatan kovalen mempunyai simbol-simbol seperti di bawah
ini:
1. Garis satu (-) melambangkan ikatan kovalen biasa
2. Garis dua (=) atau tiga (≡)melambangkan ikatan kovalen rangkap
3. Tanda panah (→) melambangkan ikatan kovalen koordinat.

1. Ikatan Kovalen Biasa

Ikatan Kovalen biasa adalah ikatan kovalen yang jumlah pemakaian elektron


bersamanya adalah satu pasang.

2. Ikatan Kovalen Rangkap

Ikatan Kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang jumlah pemakaian


elektron bersamanya lebih dari satu pasang.
3. Ikatan Kovalen Koordinat

Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen yang pemakaian elektron


bersamanya hanya berasal dari satu atom.
Perbedaan Ikatan Ion dan Kovalen
Selain perbedaan dari jenis-jenis ikatannya, ikatan ion dan kovalen juga memiliki
perbedaan atas sifat fisika dan kimia. Perbedaan tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Suatu ikatan kovalen dapat dibedakan juga berdasarkan kepolaran ikatan atom-atom


di dalam molekulnya yaitu ikatan kovalen polardan ikatan kovalen nonpolar. Kepolaran
senyawa adalah tingkah laku suatu zat yang menyerupai medan magnet, yaitu terdapat kutub
sementara yang disebut momen dipol.
Perbedaan kepolaran (polar dan nonpolar) didasarkan atas suatu nilai
keelektronegatifan. Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom untuk bermuatan
negatif atau untuk untuk menangkap elektron dari atom lain. Nilai-nilai keelektronegatifan
suatu benda ditunjukkan menggunakan skala pauling. Harga skala pauling berkisar antara
0,7-4,0. Nilai skala pauling pada suatu atom ditunjukkan pada gambar di bawah.

Berdasarkan keelektronegatifannya, ikatan kovalen polara dalah ikatan yang dibentuk


oleh dua unsur yang berbeda di mana nilai keelektronegatifan pasti juga berbeda sehingga
menghasilkan dipol, contoh: HCl, HBr, HI, H2O. Sedangkan ikatan kovalen nonpolar adalah
ikatan yang dibentuk oleh dua unsur yang sama di mana nilai keelektronegatifannya pasti
sama. Contoh: H2, Cl2, O2, N2,
Harga keelektronegatifan untuk unsur logam nilainya kecil sedangkan unsur
nonlogam adalah besar. Berdasarkan harga keelektronegatifan kedua atom yang berikatan
dapat ditentukan jenis ikatannya. Jika nilai selisih kedua atom yang berikatan:
1. Lebih kecil dari 0,5 termasuk ikatan kovalen nonpolar.
2. Lebih besar dari 2 termasuk ikatan ion.
3. Antara 0,5-2 termasuk ikatan kovalen polar.

Anda mungkin juga menyukai