Anda di halaman 1dari 8

ESSAY

ATOM, KRISTALISASI ATOM, DAN PEMADUAN ATOM

Dibuat untuk memenuhi mata kuliah :


“MATERIAL TEKNIK”

Dosen Pengampu: Surya Perdana, S.T., M.M., M.T.

Disusun oleh: Kelompok 6 R3G

Idham Kholid 201744500452


Nilla Florence Djami 202144500725
Priyo Ari Prakoso 202144500488
Rismanto 202144500487
Tri Raihan Syahputra 202144500738

atom atau unsur adalah suatu penyusun atau bagian terkecil dari suatu materi yang ada di

dunia ini. Lalu unsur-unsur tersebut membentuk senyawa dan molekul.

Para Profesor Kimia dan Fisika pada tahun 1900-an meneliti bagaimana cara atom-atom

tersebut bergabung dan membentuk suatu senyawa dan molekul. Kesimpulan dari
penelitian mereka adalah atom-atom tersebut membentuk senyawa dengan mekanisme

suatu ikatan kimia. Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom tersebut

sehingga tetap berada bersama-sama dan terkombinasi di dalam senyawa.

Teori Lewis: Teori tentang Ikatan Kimia

Teori tentang ikatan kimia lahir dari gagasan Profesor Fisika dan Kimia dari
Amerika Serikat yaitu Gilbert. N. Lewis. Dalam artikelnya di tahun 1916 tentang
“The atom and the molecules”, Lewis meneliti tentang kesulitan golongan gas
mulia (VIIIA) membentuk suatu ikatan kimia. Diduga bila gas mulia bersenyawa
dengan unsur lain, tentunya ada suatu keunikan dalam konfigurasi elektronnya
yang dapat mencegah persenyawaan dengan unsur-unsur lain.
Apabila dugaan tersebut benar, maka suatu atom yang bergabung dengan atom
lain membentuk suatu senyawa yang mungkin mengalami perubahan dalam
konfigurasi elektronnya sehingga mengakibatkan atom-atom tersebut lebih
menyerupai gas mulia. Berdasarkan gagasan itu, lahirlah suatu teori yang
disebut Teori Lewis, yaitu:
a. Elektron-elektron yang berada pada kulit terluar (dikenal sebagai elektron
valensi)memegang peranan utama dalam pembentukan ikatan kimia.
b. Pembentukan ikatan kimia mungkin terjadi dengan 2 cara:

1. Karena adanya perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom ke
atom lain sedemikian rupa sehingga terdapat ion positif dan ion negatif
dan keduanya saling tarik-menarik karena muatannya yang saling
berlawanan akan membentuk ikatan ion.
2. Karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-
atom yang berikatan. Jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan
kovalen.

c. Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung


sedemikian rupa sehingga setiap atom yang berikatan mempunyai suatu
konfigurasi elektron yang stabil yaitu konfigurasi dengan 8 elektron valensi.
Jenis-jenis Ikatan Kimia

Ikatan kimia terdiri dari 3 jenis ikatan yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan
ikatan logam. Ikatan ionadalah ikatan yang terjadi berdasarkan serah terima atau
perpindahan elektronnya, ikatan ini terjadi antara ion positif dan ion negatif dan
juga antara unsur logam dan non logam, serta antara unsur golongan IA dan IIA
(+), golongan VIA dan VIIA(-). Contoh senyawa ion antara lain: NaCl, MgCl2,
CaCl2, KOH, KCl, dan lainnya.
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi berdasarkan pemakaian pasangan
elektron bersama, ikatan ini terjadi antara unsur non-logam dan non-logam. Ikatan
kovalen memiliki 3 jenis yaitu ikatan kovalen biasa, ikatan kovalen rangkap,
dan ikatan kovalen koordinat. Contoh ikatan kovalen antara lain: H20, HF,
HCl, CO2, NH3, Cl2, I2, Br2, O2, dan lainnya.
Ikatan logamadalah ikatan yang terjadi antar atom-atom unsur logam. Ikatan ini
terjadi antara elektron valensi logam yang membentuk elektron valensi. Ikatan
logam dapat menjadikan suatu logam yang keras namun lentur, tidak mudah patah
meski ditempa, titik leleh dan titik didih yang tinggi, dan nilai konduktor listrik
dan panas yang baik.
Contoh dari jalan terjadinya ikatan ion adalah saat Atom Natrium berikatan
dengan atom Clorida dan saat Calsium berikatan dengan Sulfurida. Konfigurasi
elektronnya adalah sebagai berikut:

1. Atom Natrium berikatan dengan atom Clorida


dan saat Calsium berikatan dengan Sulfurida
11Na → 2 8 1 (Na akan membentuk ion positif dan memberi elektron kepada Cl
agar mencapai kestabilan)
17Cl → 2 8 7 ( Cl akan membentuk ion negative dan menerima elektron dari Na
agar mencapai kestabilan)
Reaksi yang dapat dituliskan:
Na → Na+ + e 2 .8

Cl + e → Cl 2. 8. 8
Rumus Molekul:
Na+ + Cl– → NaCl(Hasil akhir adalah terbentuknya senyawa NaCl yangstabil)
2. Atom Ca berikatan dengan atom S
Konfigurasi elektronnya adalah sebagai berikut:
20Ca → 2 8 8 2 ( Ca akan membentuk ion positif dan memberi elektron kepada
S agar mencapai kestabilan).
16S → 2 8 6 ( S akan membentuk ion negatif dan menerima elektron dari Ca
agar mencapai kestabilan).
Reaksi yang dapat dituliskan:
Ca → Ca2+ + 2e 2 . 8. 8
S + 2e → S2- 2. 8. 8
Rumus Molekul:
Ca2++ S2- → CaS (Hasil akhir adalah terbentuknya senyawa CaS yang stabil)

Jenis-jenis Ikatan Kovalen

Penulisan suatu ikatan kovalen didasarkan pada rumus Lewisdan rumus


bangun/struktur molekul. Rumus lewis (rumus elektron)adalah rumus yang
menggambarkan bagaimana keadaan elektron-elektron valensi atom-atom saling
berpapasan dan saling berikatan secara kovalen. Sedangkan rumus bangun
(struktur molekul)adalah rumus yang menggambarkan bagaimana cara ikatan
kovalen yang digunakan atom-atom.
Dalam membentuk suatu ikatan, ikatan kovalen mempunyai simbol-
simbol seperti di bawah ini:

1. Garis satu (-) melambangkan ikatan kovalen biasa


2. Garis dua (=) atau tiga (≡)melambangkan ikatan kovalen rangkap
3. Tanda panah (→) melambangkan ikatan kovalen koordinat.

1. Ikatan Kovalen Biasa


Ikatan Kovalen biasa adalah ikatan kovalen yang jumlah pemakaian elektron
bersamanya adalah satu pasang. Contoh:

2. Ikatan Kovalen Rangkap

Ikatan Kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang jumlah pemakaian elektron
bersamanya lebih dari satu pasang. Contoh:

3. Ikatan Kovalen Koordinat

Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen yang pemakaian elektron


bersamanya hanya berasal dari satu atom. Contoh:

Perbedaan Ikatan Ion dan Kovalen


Selain perbedaan dari jenis-jenis ikatannya, ikatan ion dan kovalen juga memiliki
perbedaan atas sifat fisika dan kimia. Perbedaan tersebut ditunjukkan pada tabel
di bawah ini.

Suatu ikatan kovalen dapat dibedakan juga berdasarkan kepolaran ikatanatom-


atom di dalam molekulnya yaitu ikatan kovalen polardan ikatan kovalen
nonpolar. Kepolaran senyawaadalah tingkah laku suatu zat yang menyerupai
medan magnet, yaitu terdapat kutub sementara yang disebut momen dipol.
Perbedaan kepolaran (polar dan nonpolar) didasarkan atas suatu nilai
keelektronegatifan. Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom untuk
bermuatan negatif atau untuk untuk menangkap elektron dari atom lain. Nilai-nilai
keelektronegatifan suatu benda ditunjukkan menggunakan skala pauling. Harga
skala pauling berkisar antara 0,7-4,0. Nilai skala pauling pada suatu atom
ditunjukkan pada gambar di bawah.
Berdasarkan keelektronegatifannya, ikatan kovalen polaradalah ikatan yang
dibentuk oleh dua unsur yang berbeda di mana nilai keelektronegatifan pasti juga
berbeda sehingga menghasilkan dipol, contoh: HCl, HBr, HI, H2O. Sedangkan
ikatan kovalen nonpolaradalah ikatan yang dibentuk oleh dua unsur yang sama
di mana nilai keelektronegatifannya pasti sama. Contoh: H2, Cl2, O2, N2,
Harga keelektronegatifan untuk unsur logam nilainya kecil sedangkan unsur
nonlogam adalah besar. Berdasarkan harga keelektronegatifan kedua atom yang
berikatan dapat ditentukan jenis ikatannya. Jika nilai selisih kedua atom yang
berikatan:

1. Lebih kecil dari 0,5 termasuk ikatan kovalen nonpolar.


2. Lebih besar dari 2 termasuk ikatan ion.
3. Antara 0,5-2 termasuk ikatan kovalen polar.
Sumber:

 Elida,Tety. 1994. Diktat Ikatan Kimia. Jakarta: Universitas


Gunadarma
 Ratnawaty. Ikatan Kimia. Jakarta: SMA 78 Jakarta
 https://mystupidtheory.com/pengertian-momen-dipole-dan-
kepolaran/
 https://materi78.wordpress.com/2013/06/25/kimia-1/

Sumber gambar:

 http://evanavevanyagami.web.unej.ac.id/2015/04/15/profil-g-n-
lewis/
 https://greatedu.co.id/greatpedia/apa-itu-keelektronegatifan

Anda mungkin juga menyukai